Anda di halaman 1dari 14

I.

PEMERIKSAAN KESEHATAN
1. Mengapa Calon/Jemaah Haji memerlukan Pemeriksaan
Kesehatan ?
Ibadah Haji mensyaratkan kesanggupan (isthithoah)
kesehatan (fisik dan jiwa), selain ekonomi dan ilmu. Untuk
memenuhi ketentuan syari dimaksud, perlu upaya pembinaan
kesehatan secara
dini, intensif dan
berkesinambungan.
Karenanya,
pemeriksaan
kesehatan
diperlukan sebagai
alat
untuk
mengetahui kondisi
kesehatan
calon/jemaah haji. Apakah dalam keadaan sehat, sakit atau
memiliki keterbatasan.
Apabila diketahui sakit, maka diperlukan pengobatan
hingga masalahnya terkendali atau sembuh sempurna.
Apabila diketahui memiliki keterbatasan, maka diperlukan
koreksi sehingga dapat mengurangi keterbatasannya.
Apabila diketahui dalam keadaan sehat, maka
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan diperlukan untuk
memperoleh kondisi optimal/prima.
Harapan akhir dari dilakukannya pemeriksaan kesehatan,
jemaah haji dapat mencapai kesempurnaan ibadah dengan
dukungan kesehatan. Jadi, pemeriksaan kesehatan adalah
sarana mencapai taraf isthitoah pada aspek kesehatan.
Pemeriksaan Kesehatan Bukan Merupakan Seleksi Kesehatan.

2. Apakah pemeriksaan kesehatan untuk calon jemaah haji


memiliki kekhususan ?
Pemeriksaan kesehatan untuk calon jemaah haji memiliki
beberapa ke-kekhususan. Pertama, pemeriksaan kesehatan
dimaksudkan untuk menilai (assessing). Sehingga, beberapa
jenis pemeriksaan menjadi wajib adanya. Hal demikian
membedakan dengan pemeriksaan kesehatan yang ditujukan
untuk pengobatan (treating), dimana jenis-jenis pemeriksaan
ditetapkan menurut indikasi medis sesuai keluhan.
Kedua, pemeriksaan kesehatan untuk calon jemaah haji
ditujukan untuk menjadi dasar (base-line) upaya pembinaan
kesehatan sebagai penyiapan kesehatan jemaah.
Karenanya, dituntut untuk diselenggarakan secara
menyeluruh (comprehensive).
Ketiga, kesehatan sebagai salah satu syarat isthitoah-nya
seorang jemaah adalah alasan penting untuk mengupayakan
agar jemaah semaksimal mungkin dapat berangkat sebagai
jemaah haji secara mandiri.
Ke-empat, pemeriksaan kesehatan diharapkan dapat
memberikan keterangan bahwa setiap jemaah bebas dari
berbagai penyakit menular tertentu dan kondisi faali tertentu
yang dapat mengancam jiwa sendiri atau orang lain.
Karenanya, pemeriksaan kesehatan untuk calon jemaah haji
menjadi khas (berbeda dengan yang lain).
3. Bagaimana Pemeriksaan Kesehatan bagi calon jemaah
haji dapat diperoleh ?
Calon jemaah haji dapat memperoleh
pemeriksaan kesehatan di Puskesmas
atau sarana pelayanan kesehatan
yang ditentukan.
Pemeriksaan kesehatan untuk tujuan
penilaian
dilaksanakan
secara

Berhaji Sehat dan Mandiri

sebanyak 3 kali. Pemeriksaan kesehatan pertama dapat


dimintakan di Puskesmas. Pemeriksaan kedua dilakukan di
tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, bertempat di
sarana pelayanan kesehatan setara RS tipe C. Pemeriksaan
ketiga, berupa pemeriksaan kelengkapan dokumen
kesehatan dan pemeriksaan secara selektif (bila diperlukan)
yang diselenggarakan saat Embarkasi (asrama) Haji.
Pemeriksaan kesehatan untuk tujuan pembinaan kesehatan
dapat dimintakan sesuai kebutuhan.
4. Bagaimana Prosesnya ?
Mintalah pemeriksaan kesehatan sebelum melakukan
pembayaran Biaya Perjalanan
Ibadah Haji (BPIH) ke Bank
Penerima Setoran (BPS).
Mendaftarkan diri
dengan
membawa Kartu Tanda Penduduk
dan pas foto berwarna dengan
latar belakang putih (ukuran 4 x 6
cm) sebanyak 2 lembar.
Pemeriksaan dilakukan oleh Dokter dengan mengikuti
pedoman
teknis
pemeriksaan
kesehatan bagi calon jemaah haji.
Berikanlah keterangan kepada
dokter secara lengkap dan benar,
sehingga maksud pemeriksaan
kesehatan dapat dipenuhi. Dengan
keterangan yang benar dan
lengkap, Bapak/Ibu akan mendapat banyak keuntungan.
Selain anamnesa dan pemeriksaan
fisik, akan dilakukan pemeriksaa
laboratorium klinis (darah dan
urin), EKG, Radiogi, tes kerja, tes
kebugaran dan tes fungsi. Sesuai

kondisi masing-masing jemaah menurut standard


pemeriksaan sesuai pedoman.
Apabila Puskesmas tidak mampu melakukan pemeriksaan
sesuai standard yang ditetapkan, maka dapat dimintakan
rujukan ke sarana kesehatan yang memiliki kelengkapan
sarana dimaksud, misal : radiologi.
Hasil pemeriksaan kesehatan akan dituangkan dalam
dokumen Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH). Lazimnya,
calon haji akan meminta surat keterangan kesehatan
tahap pertama sebagai kelengkapan pendaftaran
jemaah haji.
5. Bagaimana dengan Pemeriksaan Kesehatan tahap kedua?
Lazimnya, calon jemaah haji akan menerima surat
pemberitahuan dari kantor Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota untuk
mendapatkan
pemeriksaan
kesehatan tahap kedua.
Memperhatikan perlunya lege-artis
dan profesionalisme pelayanan,
penyelenggaraan pemeriksaan distandarkan bertempat di
sarana pelayanan kesehatan setara RS tipe C. Hal
demikian
untuk
menjamin
bahwa
jenis-jenis
pemeriksaannya dilakukan dengan
mutu yang baik dan terjamin.
Jenis-jenis
pemeriksaan
yang
dilakukan
mengikuti
standard
pemeriksaan
kesehatan,
sebagaimana pemeriksaan tahap
pertama. Pemeriksaan tahap kedua ini, merupakan
penilaian ulang terhadap hasil pembinaan kesehatan
yang telah dilakukan sebelumnya dan menjadi dasar
penetapan kelaikan keberangkatan seorang calon haji.

Berhaji Sehat dan Mandiri

Calon/ jemaah haji yang berumur


40 tahun distandarkan untuk
mendapatkan
pemeriksaan
rontgen foto (radiologi dada),
rekam jantung (EKG), LDL, GDS
dan kimia darah lain sesuai
indikasi. Bagi calon haji yang
dipandang perlu untuk mendapatkan pemeriksaan fungsi
aktifitas, maka dilakukan pemeriksaan ADL (activity daily
living) menggunakan instrumen
Barthel.
Calon
haji
yang
direncanakan
sebagai
pendamping (jemaah haji udzur),
maka harus dipastikan dalam
kondisi bugar. Tes kebugaran
dapat dilakukan dengan instumen Harvard step tes atau
cara lain yang terbukti sahih.
Khusus bagi calon haji wanita subur (WUS) dari pasangan
usia subur (PUS), diperlukan kepastian bahwa tidak
sedang hamil. Mengapa ? Karena
pada tahap ini akan diberikan
suntikan
vaksinasi
meningitis
meningokokus
(MM)
yang
berkontra-indikasi
dengan
kehamilan. Artinya, wanita hamil
tidak diperbolehkan mendapatkan suntikan vaksinasi MM,
yang merupakan syarat wajib bagi setiap jemaah haji.
Vaksinasi Meningitis meningokokus tetravalen (ACW135Y)
diberikan kepada semua calon/
jemaah
haji,
kecuali
yang
mempunyai kontra-indikasi (antar
lain : calon haji wanita yang
hamil).
Vaksinasi
diberikan
selambatnya 14 hari sebelum

keberangkatan ke tanah suci dan kekebalannya dapat


bertahan selama 2 (dua) tahun.
Calon jemaah yang telah mendapatkan pemeriksaan
secara seksama dan dinyatakan layak (memenuhi syarat)
untuk mengikuti perjalanan haji,
maka akan diterbitkan dokumen
kesehatan untuknya berupa BKJH
(Buku Kesehatan Jemaah Haji).
BKJH banyak memuat data-data
penting jemaah, maka pastikan
tetap bersama jemaah selama
mengikuti perjalanan haji.
6. Apa yang dapat diperoleh di Rumah Sakit ?
Sekiranya hasil pemeriksaan kesehatan tahap kedua
ternyata kurang menggembirakan, serta membutuhkan tindak
lanjut terapi atau koreksi terhadap kondisi kesehatan
jemaah, maka berkonsultasilah kepada dokter ahli untuk
mendapatkan jalan keluar.
7. Apa yang perlu dipersiapkan dan dilakukan di Asrama
Embarkasi/ Debarkasi Haji ?
Siapkan Buku Kesehatan Jemaah Haji dan sertifikat
vaksinasi Meningitis (ICV) didalam tas
paspor, agar mudah saat pemeriksaan
kelengkapan dokumen kesehatan.
Tim Kesehatan di Embarkasi akan
memberikan pengesahan pada BKJH
dengan membubuhkan tanda-tangan
dan
stempel
Port-health
(Kantor
Kesehatan Pelabuhan/KKP). Bilamana
diketahui ada Calon/jemaah haji yang data
kesehatannya tidak sesuai, maka dimungkinkan dilakukan
pemeriksaan kesehatan secara selektif. Misal :
pemeriksaan kehamilan (termasuk usia kehamilan),
pemeriksaan dahak untuk pemeriksaan TBC, dll.

Berhaji Sehat dan Mandiri

Bagi calon/ jemaah haji yang menderita penyakit tertentu


(missal : asma, penyakit jantung koroner, dll), siapkanlah
obat-obatan untuk penyakit tersebut sejumlah kebutuhan
selama perjalanan haji. Tempatkan dalam tas paspor
untuk memudahkan bila diperlukan.
Obat-obatan tersebut dilapor ke petugas kesehatan yang
menyertai di kelompok terbangnya untuk dicatat di Buku
Kesehatan Jemaah Haji nya. Bila jenis-jenis obat bawaan
tidak dicatatkan dalam daftar
obat BKJH, dimungkinkan akan
mendapat masalah (disita) saat
pemeriksaan barang di bandara
Arab Saudi
Selama di asrama haji calon/
jemaah
haji
yang sakit
memperoleh pelayanan kesehatan pengobatan rawat
jalan, rawat inap sementara di poliklinik asrama haji dan
bila perlu rujukan ke rumah sakit yang telah ditentukan.
Bagi calon/ jemaah haji yang khawatir akan
mendapat/mengalami mabuk-perjalanan, sebaiknya
minum obat anti mabuk, 2 (dua) jam sebelum perjalanan.
Pastikan selalu BKJH ada dalam tas paspor.

dikembangkan pelayanan kesehatan di setiap maktab,


berupa klinik maktab. Klinik maktab akan melayani
kebutuhan pelayanan kesehatan rawat jalan dan
kegawat-daruratan. Disiapkan 76 klinik maktab.
Bila diperlukan pelayanan kesehatan lanjut, dapat dirujuk
ke BPHI Sektor. Disediakan
9 BPHI Sektor di Makkah
dan 4 BPHI Sektor di
Madinah. Di setiap Daker
(Daerah Kerja), disediakan
juga sarana BPHI Daker
yang dapat menampung
perawatan lebih dari 400
tempat
tidur.
Bila
pelayanan yang disiapkan belum mampu memenuhi
kebutuhan, maka dapat dilakukan
rujukan ke rumah sakit Arab Saudi.
Tersedia
ambulance
yang
memenuhi klasifikasi internasional.
Selama proses Arafah dan Mina,
disiapkan BPHI Arafah dan Mina.
BPHI beroperasi selama masa
tersebut.

8. Bagaimana pelayanan kesehatan di pesawat ?


Pelayanan kesehatan selama perjalanan, termasuk di
pesawat diberikan oleh dokter dan perawat yang
menyertai jemaah haji dalam kelompok terbangnya.
Segera hubungi dokter/perawat secara langsung atau
melalui Ketua Regu bila merasa ada gangguan
kesehatan.
9. Tersedia dimana saja pelayanan kesehatan indonesia
selama di saudi arabia ?
Pelayanan kesehatan dapat diperoleh dari tenaga
kesehatan kloter (TKHI Kloter). Untuk tahun ini (1427 H),

10. Pelayanan kesehatan apa saja yang ada di Balai


Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) ?
Pelayanan kesehatan rawat jalan
Pelayanan kesehatan rawat inap
Pelayanan kesehatan rujukan ke RS Arab Saudi.
Pelayanan kesehatan gigi.
Pelayanan konsultasi.
Pelayanan kegawat daruratan.
Pelayanan laboratorium terbatas.

Berhaji Sehat dan Mandiri

Pelayanan perjalanan ibadah Safari Wukuf ke Arafah


bagi jemaah haji sakit.
Pelayanan dan konsultasi dietetik/makanan yang bergizi.
Pelayanan pulang dini/akhir bagi jemaah haji sakit
Pelayanan pembuatan surat kematian atau Certivicate of
Death (COD) bagi jemaah haji yang meninggal untuk
pengurusan santunan keluarga yang ditinggalkan.
11. Bagaimana dengan biaya-biaya ?
Biaya diperlukan untuk pemeriksaan kesehatan tahap
pertama dan kedua, ditanggung sepenunya oleh Jemaah.
Besarannya mengikuti peraturan Pemerintah Daerah
setempat.
Biaya pelayanan kesehatan selama di asrama
embarkasi/ debarkasi haji dan di BPHI selama di Arab
Saudi menjadi tanggung-jawab Panitia Penyelenggara
Ibadah Haji (PPIH) dalam penyelesaiannya.
Pengobatan dan perawatan di RS Pemerintah Arab Saudi
menjadi tanggung-jawab PPIH di Arab Saudi, dengan
mengikuti prosedur yang berlaku. Sedangkan pengobatan
dan perawatan di Rumah Sakit Swasta Arab Saudi, biaya
ditanggung oleh jemaah haji.

II. PEMELIHARAAN KESEHATAN


1. Apa pemeliharaan kesehatan diperlukan bagi calon/
jemaah haji ?
Ya, jelas diperlukan. Pemeliharaan kesehatan dimaksudkan
sebagai sarana mencapai dan menjamin kondisi kesehatan
optimal hingga menjelang keberangkatan. Pelaksanaannya
dapat secara mandiri atau berkelompok. Yang pasti, harus

senantiasa berkesinambungan.
dimulai sejak di daerah asal,
di perjalanan, di asrama
embarkasi/ debarkasi haji,
selama di Saudi Arabia dan
setelah kembali ke Tanah Air.

Pemeliharaan

kesehatan

2. Bagaimana caranya ?
a. Latihan Kesegaran Jasmani
Latihan kesegaran jasmani dapat dilakukan dengan cara
berolah raga atau senam,
yang dilaksanakan baik
sendiri-sendiri
dirumah
maupun
berkelompok
secara
teratur
sesuai
program latihan yang telah
ditentukan. Latihan dilakukan
sejak berniat ingin melaksanakan ibadah haji atau
minimal 3 bulan sebelum keberangkatan.
Jenis latihan. Bagi calon/ jemaah haji sehat latihan
kesegaran jasmani berupa
senam kesegaran jasmani
dan jalan kaki santai 5
sampai 6 Km setiap kali
latihan.
Jadual latihan
3 bulan
sebelum
berangkat berlatih senam 2 kali perminggu dan jalan
kaki 5 sampai 6 Km sebanyak 2 kali perminggu.
2 bulan sebelum berangkat berlatih senam 2 kali
perminggu dan jalan kaki 5 sampai 6 Km sebanyak 3
kali perminggu.

Berhaji Sehat dan Mandiri

1 bulan sampai dengan 10 hari sebelum berangkat


latihan senam dilaksanakan 2 kali perminggu dan
jalan kaki 5 sampai 6 Km sebanyak 4 kali
perminggu.
Setidaknya 3 kali seminggu minimal jam berjalan kaki
Tempat latihan. Tempat latihan sebaiknya di tempat
terbuka misalnya ditepi pantai, dikaki gunung,
dilapangan olah raga dan
lain-lain.
Bagi calon/jemaah haji risiko
tinggi (risti) atau yang sakit
hendaknya berkonsultasi ke
dokter/
dokter
spesialis
sebelum melakukan latihan
b. Pengaturan Berat Badan (BB)
Tujuan pengaturan berat badan adalah untuk menjaga
agar berat badan tetap ideal artinya adanya
keseimbangan antara tinggi
badan dan berat badan
sehingga kondisi kesehatan
yang
optimal
dapat
dipertahankan,
melalui
pengaturan menu dan porsi
makanan.
Cara Mengukur Berat Badan (BB) Ideal
Ukur tinggi badan dan timbang berat badan.
Gunakan Rumus :
BB Ideal = (TB 100) 10 % (TB 100)

Berhaji Sehat dan Mandiri

TB = tinggi badan (cm) BB= berat badan (kg)


Bandingkan BB dari hasil penimbangan dengan
perhitungan
Contoh : Bapak Syamsudin
TB = 165 cm BB= 63 kg
Hasil perhitungannya:
BB Ideal
= (165 100 ) ( 10% x 65 )
= 65 Kg 6,5 Kg
= 58.5 kg 71,5 Kg
Berdasarkan perhitungan diatas, maka BB (Berat
Badan) bapak Syamsudin sudah ideal/baik.
Bila berat badan dibawah atau kurang dari 58,5 kg
dengan TB=165 cm maka berat badan bapak/ ibu
adalah kurus.
Bila berat badan diatas atau lebih dari 71, 5 kg
dengan TB =165 cm maka berat badan bapak/ibu
adalah gemuk

Menu Berat Badan Ideal


Untuk menu 3 kali makan:
1 piring nasi
1 mangkok sayur
1 potong
daging/ikan/telor
buah secukupnya
1 gelas susu (pagi atau sore)
Menu Berat Badan Kurang
Bila berat badan setelah dihitung kurang dari berat
badan ideal atau termasuk kurus, maka perlu menambah

makan makanan yang banyak mengandung karbohidrat;


misalnya nasi, roti, kentang, ubi, singkong, serta
menambah lauk-pauk dan susu.
Menu Berat Badan Berlebih
Bila berat badan setelah dihitung lebih dari nilai tertinggi
Berat badan ideal atau termasuk gemuk, maka perlu
mengurangi makanan yang banyak mengandung
karbohidrat misalnya nasi, kentang, ubi, makanan
berlemak, gula, sirup dan lain-lain.
c. Makanan Sehat
Makanlah makanan yang beraneka ragam dari
golongan karbohidrat, lauk pauk, sayuran, buahbuahan, sari buah dan susu.
Perbanyak makan sayuran yang berwarna hijau.
Makanlah buah-buahan yang berwarna dan yang
banyak mengandung cairan, pilihlah jenis yang
banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk,apel.
Perbanyak makanan yang mengandung zat tepung
(misalkan nasi, biskuit, roti-rotian).
Pilih makanan yang rendah lemak dan kolesterol,
serta batasi makanan yang banyak mengandung
gula dan garam.
Minumlah air matang yang cukup minimal 3 liter
sehari.

2008 terjadi pada musim dingin. Suhu di Arab Saudi pada


musim dingin dapat mencapai 0 C, dengan kelembaban
udara 24 % (sangat kering).
Pastikan mengenakan pakaian
tebal yang dapat melindungi
tubuh dari sengatan dingin.
Rutinlah minum air hangat dan
kenakan minyak pelindung kulit,
terutama daerah terpapar suhu
dingin.
4. Bagaimana cara penyesuaian terhadap musim dingin di
arab saudi ?
Melakukan latihan penyesuaian pada dini hari sesudah
subuh,
ditempat
terbuka,
didataran
tinggi
atau
pegunungan
dengan
melakukan latihan kesegaran
jasmani dan jalan kaki cepat
setiap hari minimal satu jam
selama satu minggu, pada
minggu terakhir menjelang
keberangkatan.
5. Bagaimana cara memelihara kesehatan selama di
arab saudi ?
Makan tiga kali sehari secara teratur dan jangan
terlambat.

3. Bagaimana kondisi suhu di arab saudi ?


Pelaksanaan ibadah haji tahun 2004 sampai dengan tahun

Berhaji Sehat dan Mandiri

biasanya.
Minum 1 gelas susu perhari.
Banyak makan sayur, dan atau ditambah vitamin serta
mineral tablet/ kapsul.
Pilih makanan
pencemaran.

yang

bersih

dan

terlindung

dari

Pilih
makanan
dalam
kemasan yang masih baik
atau utuh dan perhatikan
masa kadaluarsanya.
Apabila akan makan atau
memperoleh makanan dari
katering :
-

Periksa keadaan makanan


Bila basi dan atau berlendir jangan dimakan, karena
bisa menyebabkan sakit perut dan mencret (diare)
Bila keadaan makanan baik (tidak basi & tidak
berlendir) makanlah segera sesuai dengan waktunya
Jangan menunda/menyimpan makanan lebih dari 2
jam, karena akan rusak (basi dan berlendir).

Minum air yang cukup, minimal 1


gelas setiap jam.
Jangan makan terlalu kenyang dan
hindari makan makanan yang
mengandung lemak pada waktu
akan menempuh perjalanan jauh.
Cuci tangan sebelum dan sesudah
makan dengan menggunakan sabun.

Makan makanan yang


mengandung karbohidrat
(nasi, roti, kentang, mie,
dan sebagainya) lebih
banyak
dari
porsi
7

Kurangi aktifitas/kegiatan yang


tidak
perlu
yang
banyak
membutuhkan tenaga.
Kerjakan ibadah sunah sesuai dengan
kondisi kesehatan. Jangan terlalu
memaksakan diri.
Pakailah pakaian yang tebal dan berwarna gelap untuk
mengurangi rasa dingin.
Jangan sering mandi, cukup sehari sekali.
Jangan menggunakan sabun mandi
yang mengandung soda.
Gunakan lips gloes/pelembab bibir
untuk melindungi bibir.
Gunakan pelembab (body lotion)
untuk melindungi kulit dan kaki.
Gunakan selalu masker yang
dibasahi untuk melembabkan udara, mencegah mimisan
dan masuknya kotoran/debu serta kuman ke saluran
napas.
Segera lapor ke dokter kloter bila kesehatan terganggu
seperti batuk dan pilek ringan tetapi tidak berangsur
sembuh dalam waktu 24 jam.
Hindari tempat-tempat yang
berdesak-desakan.
Cuci tangan setelah buang
air kecil dan buang air besar
dengan menggunakan sabun.
Dilarang memasak di kamar
tidur selama di Arab Saudi.

6. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama di arab saudi

Berhaji Sehat dan Mandiri

Dilarang merokok. Bahaya kebakaran dapat terjadi


dari puntung rokok Anda.

AWAS.!
Merokok dapat menyebabkan penyakit jantung
koroner, kanker paru-paru, cepat lelah, sesak napas,
kurang nafsu makan, dan mulut bau.
Dilarang merokok terutama bila berada didalam
kamar tidur atau pondokan karena dapat
menyebabkan orang lain yang tidak merokok
terkena dampaknya/ akibat buruknya.

7. Khusus Untuk Wanita Usia Subur (15 Sampai 45 Tahun )


Apakah haid itu ?
Haid atau menstruasi adalah peristiwa keluarnya darah
dan lepasnya selaput lendir rahim. Lamanya haid 1-8
hari dan darah haid berwarna merah kehitaman. Bila
lamanya haid lebih dari 8 hari dan warna darah tidak
merah kehitaman berarti tidak normal atau darah
penyakit yang disebut Istihadhah.
Bagi jemaah wanita usia subur perlu diusahakan agar
haidnya tidak bertepatan dengan waktu Tawaf Umrah,
Tawaf Ifadhah, Tawaf Wada dan waktu shalat / Ziarah di
dalam Masjid Nabawi.
Oleh karena keterikatan dengan rombongan atau
kloternya, calon haji wanita tidak dapat mengubah
jadual perjalanannya. Yang dapat diubah atau diatur
adalah waktu haidnya agar tidak berbarengan dengan
kegiatan-kegiatan tersebut diatas.

Bagaimana pengaturan waktu haid ?

Bagi calon haji wanita yang ingin memutuskan untuk


menunda haid, sebaiknya sudah direncanakan dua
tiga bulan terakhir sebelum waktu keberangkatan,
catat tanggal haid tiga bulan terakhir. Dengan
mengetahui pola haid 3 bulan terakhir maka dapat
diperkirakan saat haid ketika sedang melaksanakan
ibadah haji.
Bagi calon/jemaah haji wanita yang waktu haidnya
tidak berbarengan dengan ibadah Thawaf Umrah,
Thawaf Ifadah, Thawaf Wada
dan waktu
shalat/ziarah
didalam
Mesjid nabawi, biarkanlah
haidnya datang secara
alamiah,
tidak
perlu
menggunakan
obat
pengatur haid.
Bagi calon/jemaah haji
wanita
yang
waktu
haidnya
diperkirakan
berbarengan
dengan
kegiatan-kegiatan ibadah
yang
tidak
boleh
dikerjakan dalam keadaan haid, diperlukan
pengaturan haid dengan obat. Mengenai cara
memperhitungkan waktu haid dan menggunakan obat
pengatur haid, anda dapat berkonsultasi dengan
dokter.
Bagi calon/ jemaah haji wanita yang mengalami
masalah haid, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter spesialis obstetrik ginekologik (ahli
kebidanan).
Bagi calon/ jemaah haji wanita yang sering
menghadapi masalah pada saat haid seperti sakit

Berhaji Sehat dan Mandiri

perut yang tak tertahankan, dianjurkan membawa


obat penahan sakit.
Bagaimana cara yang baik untuk penundaan haid ?
Obat penunda haid dapat diminum 7 sampai 10 hari
sebelum waktu haid yang akan datang (berdasarkan
perkiraan) dan hentikan minum obat tersebut 3 hari
sebelum waktu haid yang diinginkan.
Keadaan/ efek samping apa saja yang dapat terjadi
apabila
menggunakan obat penunda haid ?
Penggunaan obat penunda haid dapat menimbulkan efek
samping yaitu timbul bercak-bercak perdarahan atau
perdarahan yang terus menerus.
Apabila terjadi bercak-bercak perdarahan atau
perdarahan yang terus menerus apa yang harus kita
lakukan ?
Tidak perlu gelisah, segera hubungi dokter kloter.
Apa saja yang
perlu
diperhatikan
dalam
penggunaan obat penunda haid ini ?
Bila tiba-tiba timbul sakit kepala mendadak, obat
penunda haid tersebut harus dihentikan.
Wanita dengan penyakit ginjal, jantung, kencing
manis, epilepsi, migren dan mempunyai riwayat
depresi kejiwaan, penggunaan obat penundaan haid
memerlukan pengawasan ketat.
Pada saat memulai minum obat penunda haid harus
diyakini sedang tidak hamil.

III. CARA
MANDIRI
PENYAKIT

MENGATASI

1. SENGATAN DINGIN
Apa yang dimaksud dengan sengatan dingin ?
Sengatan dingin adalah suatu keadaan dimana tubuh
terpapar cuaca dingin dan mengakibatkan beberapa
gangguan pada tubuh, mulai dari yang ringan sampai
dengan yang berat.
Apa saja gejala-gejalanya ?
Kulit menjadi gatal.
Badan menggigil
Gigi gemeretak
Rasa kaku / beku terutama
daerah terpajan langsung dengan udara dingin atau
daerah ujung jari tangan/kaki dan daun telinga.
Kulit menjadi pucat, dingin kemudian seperti terbakar
dan selanjutnya dapat mengelupas.
Kulit menjadi seperti melepuh.
Kulit menjadi beku, pembuluh darah kulit tersumbat
bekuan darah dan jaringan sekitarnya mati.
Kerusakan kulit menjadi lebih serius ( bila tidak ditangani
), dapat menjadi gangren ( jaringan yang mati ) dan
kadang membutuhkan amputasi.
Kram, kaku otot.
Mati rasa.
Terdapat bagian tubuh / jaringan yang beku.
Nyeri hebat, bengkak, bila ada luka menjadi lebih
dalam.
Bicara tidak jelas

Berhaji Sehat dan Mandiri

10

Sulit berkonsentrasi
Susah bernapas
Kesadaran menurun
Tidak sadarkan diri (koma)
Bagaimana kejadian sengatan dingin ini pada jemaah
haji ?
Sengatan dingin ini bisa terjadi pada jemaah haji
apabila tidak menjaga diri dari pengaruh udara dingin
Bagaimana cara mengatasinya ?
Tempatkan penderita sengatan dingin ke dalam ruangan
(tanpa AC atau ruang dengan penghangat)
Bila di ruang terbuka, tempatkan penderita dalam
lingkaran jemaah
Lepaskan baju yang basah dan ganti dengan yang
kering.
Hindari terpaan angin
Hangatkan leher dan dada (bagi laki-laki)
Beri minum air manis hangat
Rendam dengan air hangat (37 0C 40 0C )
Berselimut dan pakaian hangat.
Beri obat penghilang nyeri
(analgetik).
Hentikan kopi dan rokok secara total ( kopi dan rokok
dapat memperberat dan mempercepat sengatan dingin )
Bila belum ada perbaikan, hubungi dokter kloter, rujuk
ke Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu (PPKT), BPHI atau
RSAS (sesuai beratnya penyakit).

Makanan / minuman apa saja yang perlu diperhatikan ?


Makanan yang perlu diperbanyak adalah makanan
yang mengandung tinggi protein hewani diantaranya
daging dan telur.
Minum harus banyak walaupun udara dingin, karena
tubuh tetap kekurangan cairan dikarenakan kelembaban
udara di Arab Saudi
rendah.
Minuman
yang
perlu
diperbanyak
adalah
minuman hangat, susu, air
zamzam atau yang tidak
dingin.
Bagaimana cara mencegahnya ?
Pertahankan kondisi kesehatan selalu dalam keadaan
baik
Makan, makanan dan minuman yang hangat dan bergizi
Memakai pakaian tebal dan menutupi tubuh dengan
menggunakan kaos kaki, kaos tangan dan penutup leher
(untuk laki-laki, kecuali saat berpakaian ihram) sehingga
dapat terhindar dari terkena udara dingin
Hindari udara dingin dengan tidak melakukan kegiatan
yang tidak perlu diruang terbuka.
Hindari merokok dan minum kopi
Sebaiknya mandi melalui shower dengan air hangat,
jangan banyak gerakan menggosok waktu mandi.
Lindungi kulit dengan krim, termasuk bibir dan tumit
Jangan gunakan penghangat langsung ( seperti botol air
panas, dll )
Jangan menggosok kulit yang terkena dingin, karena
dapat merusak jaringan.

Berhaji Sehat dan Mandiri

Gunakan kain ihram yang tebal dan kering


Tutupi badan dengan kain ihram (kecuali kepala bagi
laki-laki)
Selalu menggunakan masker yang dilembabkan (kecuali
perempuan saat berihram)
Duduk bergerombol bersama kelompok saat di Arafah,
Muzdhalifah dan Mina.
2. BATUK PILEK ( FLU )
Apa yang dimaksud dengan batuk pilek (flu) ?
Batuk pilek (flu) adalah penyakit infeksi saluran napas
atas yang disebabkan oleh virus flu yang terdiri dari
bermacam jenis.
Bagaimana cara penularannya ?
Penyakit ini ditularkan secara langsung melalui
kandungan kuman diudara saat bercakap-cakap, batuk,
bersin atau melalui percikan air liur.
Apa saja gejala-gejalanya ?
Batuk, bersin
Hidung berair ( berlendir ) , tersumbat
Mata berair
Kadang disertai demam ringan
Bagaimana kejadian batuk pilek pada jemaah haji
dimusim
dingin ?
Banyak terjadi pada jemaah haji, apalagi di musim
dingin

11

Bagaimana cara mengatasinya ?


Minum obat flu, obat batuk, dan vitamin.
Bila belum sembuh segera hubungi dokter kloter.
Makanan / minuman apa saja yang perlu diperhatikan ?
Makanan bergizi baik dan jumlah yang cukup.
Perbanyak makanan yang mengandung vitamin
diantaranya buah-buahan dan sayuran.
Perbanyak cairan, minuman hangat, susu, air zamzam
atau aqua yang tidak dingin.
Bagaimana cara pencegahannya ?
Selalu memelihara kesehatan, dengan makan makanan
dan minuman yang bergizi baik.
Hindari makanan dan minuman yang dingin.
Selalu menggunakan masker yang dilembabkan sebagai
pelindung yang menutupi lubang hidung dan mulut
terutama di tempat keramaian.
3. PENYAKIT JANTUNG DAN TEKANAN DARAH TINGGI
Apa Yang Dimaksud Dengan Penyakit Jantung ?
Yang
dimaksud
dengan
penyakit jantung, adalah orang
yang
menderita
kelainan
jantung, dapat berupa ;
Kelainan pembuluh darah di
jantung yang umumnya dikenal
sebagai
penyakit
jantung
koroner.
Kelainan akibat menderita darah tinggi yang lama,
tanpa diobati secara benar.

Berhaji Sehat dan Mandiri

12

Kelainan katub-katub jantung.


Kelainan irama denyut jantung.
Kelainan jantung bawaan sejak lahir.
Kelainan jantung yang belum jelas penyebabnya.
Semua kelainan tersebut berakibat penyakit jantung, bila
tidak diobati dengan benar dan tidak pandai menjaga diri
(makanan dan aktifitas).

Calon/Jemaah haji agar minta keterangan yang jelas


tentang kondisi penyakitnya kepada dokter spesialis
jantung. Bila dokter spesialis jantung tidak ada, bisa
bertanya kepada dokter spesialis penyakit dalam. Ini
berguna untuk memperkirakan kegiatan fisik yang harus
dihindari selama melakukan ibadah haji, dan makanan
apa yang sebaiknya
dihindari.
Calon/jemaah haji agar
mempersiapkan obatobatan secara lengkap
(sesuai resep dokter)
paling sedikit untuk dua
bulan.

Gejala-gejala Penyakit Jantung :


Cepat capek, mudah mengalami sesak napas terutama
apabila berjalan jauh, jalan mendaki atau bekerja
sedikit berat.
Bila payah jantung lebih berat, tanpa aktifitas badan
napas terasa sesak.
Napas akan sesak bila tidur tanpa bantal (bantal lebih
dari satu).
Terbangun tiba-tiba sewaktu tidur malam, karena sesak
napas.
Kaki bengkak dan perut membuncit.
Payah jantung akan mudah terjadi apabila tekanan darah
naik dan denyut jantung (denyut nadi) menjadi cepat
(melebihi 100 kali dalam satu menit).
Apa yang dimaksud Penyakit Darah Tinggi ?
Darah tinggi terjadi apabila tekanan darah melebihi
atau sama dengan 140/90 mm Hg. Tekanan darah
akan naik bila aktifitas badan meningkat, atau dalam
keadaan kesal, marah, tergesa-gesa, dan bila makan
makanan yang asin.
Bagaimana Persiapannya di Indonesia ?

Bila bepergian bawalah


obat secukupnya dan minumlah secara teratur.
Calon/jemaah haji agar memakan sayur-sayuran dan
buah-buahan segar secara teratur. Lauk pauk sebaiknya
berupa ikan, tahu, tempe, yang pengolahannya tidak
banyak menggunakan garam, minyak goreng dan atau
santan.
Latihan olah raga jalan kaki lebih kurang 30 menit
sehari, 3 sampai 4 hari dalam seminggu secara teratur.
Kemudian berlatih menghitung denyut nadi sebelum dan
setelah berjalan kaki.
Bagaimana
Persiapannya
di
perjalanan ?
Sejak berangkat dan selama
diperjalanan sebaiknya bersikap
tenang, tidak perlu tergesa-gesa
dan berdesakan karena fasilitas

Berhaji Sehat dan Mandiri

yang disediakan panitia cukup untuk seluruh jemaah dan


sudah diatur dengan baik.
Jangan lupa mempersiapkan obat-obatan secukupnya
didalam Tas Paspor bukan didalam koper/ tas jinjing,
agar mudah mengambilnya setiap saat diperlukan.
Makan dan minum secukupnya selama diperjalanan.
Bagaimana persiapannya di Arab Saudi ?
Bersikap tenang sangat diperlukan bagi setiap
penderita penyakit jantung dan atau darah tinggi, untuk
menjaga agar jantung tidak berdenyut dengan cepat.
Hitung denyut nadi, paling sedikit sekali sehari. Bila
denyut nadi melebihi 100 kali dalam satu menit, berarti
anda sebaiknya mengunjungi dokter kloter untuk
konsultasi. Kunjungi dokter/perawat kloter untuk
mengukur tekanan darah, secara teratur tiap 4 sampai 5
hari. Bila tekanan darah anda lebih dari 150/90
milimeter air raksa, untuk sementara sebaiknya anda
beristirahat di pondokan tidak pergi ke Masjidil Haram.
Bila mulai demam dan batuk, segera kunjungi dokter
kloter untuk berobat, karena demam membuat jantung
berdenyut cepat dan menjadi letih.
Pengaturan minum, terutama perlu bagi penderita
penyakit jantung/ tekanan darah tinggi yang pernah
mengalami gagal jantung (payah jantung) dengan
gejala sesak napas atau cepat lelah. Tidak boleh minum
terlalu banyak seperti orang sehat. Sebaiknya
maksimum 2 liter sehari, kecuali keringat sangat
banyak, boleh dilebihkan sedikit minumnya, atau
memang merasa haus.

Berhaji Sehat dan Mandiri

13

Jauhi makanan yang banyak mengandung garam (roti,


biskuit, makanan instan). Perbanyak memakan buahbuahan segar dan sayur-sayuran. Hindari jenis makanan
yang mengandung lemak/gorengan. Daging Kambing
sebaiknya dihindari.
Selalu ingat makan obat-obatan secara teratur dan
sesuai jadwal. Sediakan obat-obatan untuk beberapa
hari didalam tas paspor, sehingga dimanapun anda
berada obat-obatan ikut bersama anda.
Kegiatan fisik dalam rangka menunaikan ibadah sunah
disesuaikan dengan nasehat dokter spesialis anda,
dihubungkan dengan kondisi penyakit anda sendiri. Ini
perlu diingat terutama bagi jemaah yang rumah
podokannya jauh dari Masjidil Haram atau terletak di
tempat atau lokasi yang tinggi, hingga harus mendaki
atau menanjak untuk mencapainya. Dianjurkan untuk
lebih banyak beribadah sunah dipondokan saja, atau di
mesjid yang ada di dekat rumah pondokan.
Kalau bisa jemaah sakit menempati kamar yang dekat
dengan dokter/ perawat kloter di lantai dasar rumah
pondokan.
Konsultasi dengan dokter kloter atau ke Balai
Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) diperlukan bila ada
gejala-gejala berikut ini :
9 Napas terasa berat atau sesak
9 Tekanan darah lebih dari 160/100 milimeter air
raksa dan / atau denyut nadi melebihi 100 kali
permenit.
9 Nyeri dada atau rasa tidak enak di dada.
9 Demam dan / atau batuk-batuk
9 Denyut jantung terasa tidak teratur/berdebar
14

9 Merasa sempoyongan
9 Sakit kepala berat.
Khusus bagi jemaah yang sakit gelombang I (pertama),
sebaiknya diingat bahwa tujuan utama kita adalah
ibadah haji ( Wukuf di Arafah, Tawaf Ifadhah, Sai,
Mabit di Muzdalifah dan Mina, melontar jumarat, dan
Tawaf wada), yang akan dilaksanakan pada tanggal
10 sampai dengan 12 Djulhijah. Ibadah-ibadah sunah
sebelum tanggal tersebut sebaiknya dibatasi, agar tidak
lelah dan tidak sakit berat sewaktu ibadah inti tersebut.
Pada saat melontar jumarat di Mina, ada baiknya
jemaah yang sakit diwakilkan melontarnya kepada
orang lain yang sehat, mengingat situasi berdesakan
dan berebutan disana sangat tidak baik untuk jemaah
sakit.
Selalu gunakan masker, kecuali pada saat-saat
tertentu, misalnya ; makan, minum, shalat, selama
berpakaian ihram bagi wanita, dan sedang berbicara
dengan orang lain. Ini sangat bermanfaat untuk
mencegah batuk, pilek, demam, yang semua itu membuat
denyut jantung menjadi lebih cepat dan menimbulkan
rasa tidak nyaman, bahkan mungkin sesak napas.
Masker juga bermanfaat untuk melindungi diri kita dari
penyakit infeksi paru dari jemaah lain.
4. ASMA
Apa yang dimaksud dengan penyakit Asma ?
Penyakit asma adalah gangguan saluran napas, yaitu
terjadinya penyempitan saluran napas yang disebabkan
reaksi dari berbagai rangsangan yang bersifat alergi.
Apa saja gejala-gejalanya ?

Batuk
Sesak
Disertai mengi ( napas yang berbunyi )
Bagaimana kejadian asma pada jemaah haji dimusim
dingin ?
Penyakit asma mudah kambuh pada jemaah haji karena
lelah fisik dan pikiran. Pada musim dingin asma lebih
mudah terjadi, karena udara dingin merupakan salah
satu faktor pencetus asma.
Bagaimana cara mengatasinya ?
Berikan obat asma dan obat batuk yang merangsang
pengeluaran dahak.
Bila belum ada perbaikan, hubungi dokter kloter, rujuk
ke Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu, BPHI atau RSAS (
sesuai beratnya penyakit ).
Bagaimana cara pencegahannya ?
Hindari faktor pencetus asma, seperti :
Stress ( stress dapat menimbulkan serangan asma )
Makanan yang biasanya menimbulkan alergi seperti
ikan laut, coklat, kacang , telur dll.
Makanan dan minuman yang dingin
Udara dingin
Debu rumah/pondokan.
Memakai pakaian tebal dan menutupi tubuh sehingga
dapat terhindar dari terkena udara dingin
Makanan/ minuman apa saja yang perlu dihindari ?
Hindari makanan dan minuman yang dingin

Berhaji Sehat dan Mandiri

Makanan yang menimbulkan alergi atau menimbulkan


serangan asma
Apa saja yang perlu diperhatikan untuk menghadapi
penyakit ini ?
Hadapi segala kondisi dalam perjalanan haji dengan
ikhlas dan selalu gembira.
Untuk penderita asma jangan lupa membawa obat yang
biasa digunakan (tablet / semprot)
5. PNEMONIA ( RADANG PARU )
Apa yang dimaksud dengan pnemonia ?
Pnemonia adalah peradangan jaringan paru yang
disebabkan oleh kuman / bakteri , virus , jamur.
Bagaimana cara penularannya ?
Penyakit ini ditularkan secara langsung melalui
kandungan kuman diudara saat bercakap-cakap, batuk
dan bersin .
Apa saja gejala-gejalanya ?
Batuk-batuk berdahak
Demam
Sesak napas
Sakit dada
Bagaimana kejadian pnemonia ( radang paru ) pada
jemaah haji dimusim dingin ?
Pnemonia ( radang paru ) pada jemaah haji dapat
meningkat disebabkan karena pada musim dingin dalam
kelembaban yang rendah di Arab Saudi, selaput lendir

15

pada hidung dan tenggorokan akan mudah kering,


sehingga kuman akan mudah masuk dan menginfeksi
saluran napas atas dan paru.
Bagaimana cara mengatasinya ?
Minum obat penurun panas, obat batuk yang dapat
mengencerkan dan mengeluarkan dahak
Minum antibiotik sesuai petunjuk dokter
Bila belum teratasi, rujuk ke BPHI, atau ke RSAS
Makanan / minuman apa saja yang perlu diperhatikan ?
Makanan bergizi baik, dan jumlah yang cukup
Makanan yang mengandung vitamin diantaranya buahbuahan dan sayuran.
Perbanyak minuman hangat, susu, air zamzam atau
aqua yang tidak dingin.
Bagaimana cara pencegahannya ?
Selalu menjaga kondisi tubuh, dengan makanan dan
minuman yang bergizi baik.
Hindari makanan dan minuman yang dingin
Selalu menggunakan masker pelindung yang menutupi
lubang hidung dan mulut terutama di keramaian.
6. PEMBESARAN KELENJAR PROSTAT (HIPERTROFI
PROSTAT)
Apa yang dimaksud dengan pembesaran kelenjar
prostat ?
Pembesaran kelenjar prostat adalah keadaan dimana
kelenjar prostat
membesar, yang biasanya terjadi
pada laki-laki diatas usia 50 tahun.

Berhaji Sehat dan Mandiri

16

Apa saja gejala-gejalanya ?


Sering buang air kecil atau merasa ingin buang air kecil
Buang air kecil pada malam hari
Sering ingin buang air kecil namun kekuatan dan
alirannya kurang kencang
Pada bagian akhir buang air kecil, urin keluar dengan
menetes
Rasa masih ingin buang air kecil
Mungkin teraba adanya pembesaran kandung kemih
Infeksi saluran kemih yang berulang
Bagaimana kejadian pembesaran kelenjar prostat pada
jemaah haji dimusim dingin ?
Pada musim dingin ( tahun 2003 ) di Madinah, kejadian
pembesaran kelenjar prostat sangat menyolok terutama
pada jemaah haji gelombang I yang langsung menuju
ke Madinah.
Bagaimana cara mengatasinya ?
Segera ke dokter kloter atau ke BPHI ( untuk
pemasangan slang )
Makanan / minuman apa saja yang perlu diperhatikan ?
Makan rendah lemak, rendah kolesterol
Untuk memperlancar buang air besar, makanlah
makanan yang banyak mengandung serat

Apa saja yang perlu diperhatikan untuk menghadapi


penyakit ini ?
Jangan menahan buang air kecil

7. PENYAKIT MAAG
Apa yang dimaksud dengan penyakit maag ?
Penyakit maag adalah suatu keadaan berlebihnya asam
lambung
Keadaan apa saja yang dapat menyebabkan
peningkatan produksi asam lambung ?
Makanan dan minuman yang merangsang terbentuknya
asam lambung, diantaranya :
9 Rasa pedas, asam, merica, jahe dab lain-lain
9 Buah-buahan yang asam dan yang merangsang
keluarnya asam lambung
9 Rokok, kopi dan air teh yang terlalu kental
9 Perut kosong dalam waktu lama.
Apa saja gejala-gejalanya ?
Mual
Perut rasa penuh / begah
Perut kembung
Perih ulu hati, atau perut sebelah kiri atas
Bagaimana cara mengatasinya ?
Makanan harus lunak dan minuman yang tidak
merangsang lambung

Berhaji Sehat dan Mandiri

Makan dalam porsi kecil, harus sering, dan hindari perut


kosong
Minum obat maag, penetral asam lambung
Bila belum teratasi, hubungi dokter kloter
Bagaimana cara pencegahannya ?
Hindari makanan yang merangsang lambung seperti
rasa pedas, asam, merica , jahe dll.
Hindari minuman yang merangsang lambung seperti
minuman yang bersoda ( coca cola, pepsi, sprite, fanta
dll ), kopi ,air the yang terlalu kental
Hindari buah-buahan yang asam dan yang merangsang
lambung.
Hindari / hentikan rokok
Apa saja yang perlu diperhatikan untuk menghadapi
penyakit ini ?
Makanlah pada waktunya, jangan biasakan terlambat
makan
8. TBC ( TUBERKULOSIS )
Apa yang dimaksud dengan Tuberkulosis ?
Penyakit tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan
kuman mikobakterium tuberkulosis, yang paling sering
menyerang paru, dan juga dapat mengenai organorgan lain seperti tulang, jaringan limfe, hati, ginjal perut
dan lain-lain.

17

Penyakit ini ditularkan secara langsung melalui


kandungan kuman tuberkulosis diudara saat bercakapcakap, batuk dan bersin .
Apa saja gejala-gejalanya ?
Gejala dari tuberkulosis paru adalah :
9 Batuk ( dapat kering atau berdahak , dapat berdarah
atau tidak )
9 Demam ringan / tidak demam
9 Sesak napas ( tidak sesak atau sesak ringan dan
dapat sesak berat )
9 Nyeri dada ( nyeri dada bila mengenai selaput paru )
9 Tidak nafsu makan, berat badan menurun
9 Meriang, nyeri otot, keringat malam dan lain-lain.
Bagaimana cara mengatasinya ?
Minum obat tuberkulosis yang diberikan dokter
Minum obat batuk dan vitamin
Bila belum mendapat obat dari dokter , segera hubungi
dokter terdekat
Bagaimana cara pencegahannya ?
Selalu menjaga kondisi tubuh, dengan makanan dan
minuman yang bergizi baik.
Hindari / jangan terlalu dekat dengan orang yang
berpenyakit tuberkulosis, atau orang yang batuk-batuk.
Ventilasi / udara dalam kamar harus baik.

Bagaimana cara penularannya ?

Berhaji Sehat dan Mandiri

18

Makanan / minuman apa saja yang perlu diperhatikan ?


Makanan yang bergizi baik, tinggi karbohidrat , tinggi
protein dan banyak mengandung vitamin.
Minuman yang perlu diperbanyak adalah susu.
Apa saja yang perlu diperhatikan untuk menghadapi
penyakit
ini ?
Minum obat tuberkulosis sesuai aturan, jangan sampai
lupa.
Perbanyak istirahat, jangan terlalu lelah
9. PENYAKIT KENCING MANIS
Apa yang dimaksud dengan penyakit kencing manis ?
Penyakit kencing manis atau Diabetes Mellitus adalah
penyakit dimana kadar gula dalam darah meningkat
karena kurangnya pengeluaran insulin.
Apa saja gejala-gejalanya ?
Sering haus, banyak minum
Sering lapar, banyak makan
Sering buang air kecil
Berat badan menurun walaupun banyak makan
Terasa lemas, letih dan lesu
Luka yang sulit sembuh
Gatal-gatal terutama pada kemaluan
Bagaimana pengaruh kencing manis pada jemaah haji
dimusim dingin?
Sama saja dengan musim panas

Bagaimana cara mengatasi kencing manis agar kadar


gula darah tetap normal ?
Minum obat teratur
Olah raga teratur
Jaga berat badan, jangan sampai berlebih
Makan sesuai aturan ( jangan terlalu banyak
karbohidrat ), kombinasi dengan buah-buahan dan
sayuran, tetapi kalori / jumlah makanan tetap dijaga.
Bila belum teratasi hubungi dokter kloter
Bagaimana cara pencegahannya ?
Makan harus dijaga , jangan sampai melebihi batas
Hindari makanan yang manis (
berlebihan ) atau tinggi karbohidrat

Apa saja gejala-gejalanya ?


Nyeri, kaku ,bengkak, dan kemerahan pada sendi
(sesuai jenis rematiknya)
Gangguan fungsi sendi dan jaringan sekitarnya.
Gangguan apa saja yang termasuk dalam penyakit
rematik ?
Osteoartritis yang disebabkan oleh pengapuran
Rematik luar sendi yang menyerang jaringan di luar
tulang rawan
Rematik peradangan
Rematik yang disebabkan oleh pengeroposan
Dan lain-lain
Bagaimana kejadian penyakit rematik pada jemaah
haji dimusim dingin ?
Kadang bertambah frekuensi kekambuhannya, tapi
tidak selalu, dan tidak pada setiap penderita rematik
Bagaimana cara mengatasinya ?
Minum obat pegal / obat rematik persediaan

sampai

Makanan/ minuman apa saja yang perlu dihindari


(dipantang) ?
Gula putih, syrup, minuman yang banyak mengandung
gula
Singkong, karena mengandung tinggi karbohidrat
Apa saja yang perlu diperhatikan untuk menghadapi
penyakit ini ?
Makanlah sesuai aturan, jangan berlebih
Makanan pengganti nasi diantaranya kentang ( dan
lain-lain) jumlahnya tetap harus dikontrol, tidak boleh
berlebih
Lakukan olahraga yang teratur
Minum obat sesuai aturan
Selalu memakai alas kaki ( sandal, sepatu )

Berhaji Sehat dan Mandiri

10. PENYAKIT REMATIK


Apa yang dimaksud dengan penyakit sendi ?
Penyakit rematik adalah penyakit yang berkenaan
dengan sendi, dan sangat banyak jenisnya.
Jenis yang paling banyak ditemui di Indonesia adalah:
9 Penyakit asam urat
9 Nyeri pinggang
9 Dll. (ada lebih dari 100 jenis penyakit rematik )

jangan

19

Bila belum membaik hubungi dokter kloter


Hindari makanan
yang akan memicu kambuhnya
rematik
Makanan/ minuman apa saja yang perlu diperbanyak ?
Vitamin E dan vitamin lainnya
Makanan/ minuman apa saja yang perlu dihindari
(dipantang)?
Semua makanan yang mengandung alkohol, seperti bir,
tape dll.
Makanan laut seperti kerang, cumi-cumi dan ikan laut
lainnya
Makanan yang diawetkan dalam kaleng seperti kornet
dan sardin
Jeroan, dan ikan yang tulangnya ikut dimakan ( ikan teri
dll.)
Buah-buahan seperti durian ,alpukat, air kelapa
Jengkol, petai dan melinjo ( daun, bunga maupun
buahnya )
Bagaimana cara pencegahannya ?
Olah raga sesuai kondisi penyakitnya ( misalnya jalan
pagi /santai , kira-kira 3 bulan sebelum berangkat haji )
Jangan sering terpapar udara dingin
Jangan beraktifitas bila tidak perlu
Apa saja yang perlu diperhatikan untuk menghadapi
penyakit ini ?
Harus mampu mengatur kegiatan, sehingga tidak
menimbulkan stress fisik maupun psikis

Berhaji Sehat dan Mandiri

20

Olah raga berat sebaiknya dihindari


Obat-obatan pelancar buang air kecil dan aspirin
diyakini dapat memicu kumatnya asam urat di
persendian.

rangkaian ibadah yang dapat memicu dan memacu


munculnya stress, karena ibadah haji dilakukan jauh dari
rumah (tempat tinggal), berpindah-pindah tempat,
bersama-sama sejumlah orang yang banyak dari seluruh
pelosok dunia yang mempunyai adat dan kebiasaan
yang beraneka ragam.
Jemaah haji yang mampu mempersiapkan, mengelola
dan memanfaatkan stress dari rangkaian ibadah itu
berarti ia telah mencapai kemantapan dan kematangan
pribadi untuk mencapai haji mabrur. Namun demikian
jika jemaah haji tersebut tidak dapat mempersiapkan,
mengelola dan memanfaatkan stress dari rangkaian
ibadah haji maka stress tersebut akan mempunyai
dampak negatif yang apabila berkelanjutan akan
menyebabkan berkembangnya gangguan jiwa

11. KESEHATAN JIWA


Apakah jiwa yang sehat itu?
DEFINISI menurut UU No. 23 tahun 1992, jiwa yang sehat
adalah keadaan sejahtera dari fisik, mental dan sosial
yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan
ekonomi disertai perkembangan fisik, intelektual dan
emosional yang optimal dari seseorang dan selaras
dengan keadaan orang lain.
Apakah ciri jiwa yang sehat ?
Ciri-ciri seseorang yang mempunyai jiwa yang sehat
sebagai berikut :
9 Menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya
9 Mampu menghadapi stress kehidupan yang wajar
9 Mampu bekerja secara produktif dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya
9 Dapat berperan serta dalam lingkungan hidupnya
9 Menerima dengan baik terhadap apa yang ada
pada dirinya
9 Merasa nyaman bersama dengan orang lain.

Bagaimana gejala stres negatif yang timbul pada ibadah


haji ?
GEJALA yang mungkin timbul antara lain :
Mulai dari hanya sekedar reaksi mental emosi yang
ringan ( bahkan terkesan seperti orang yang normal )
seperti : sering marah-marah, menjadi tidak sabar, sedih,
cemas, gangguan nafsu makan, gangguan pola tidur, tak
merasa nyaman bersama orang lain, kurang semangat
ibadah, kebingungan.

Apakah hubungan ibadah haji & jiwa sehat ?


IBADAH HAJI akan tercapai maksud dan tujuannya
secara optimal
( menjadi haji mabrur ) jika setiap
jemaah haji membekali kesehatan fisik dan jiwanya
secara optimal. Sedangkan ibadah haji merupakan

Berhaji Sehat dan Mandiri

psikosomatik misalnya ; pusing, sakit kepala, sakit maag


kambuh, darah tinggi kambuh, asma kumat, kelainan
kulit. Gejala fisik yang timbul dipengaruhi oleh kondisi
kejiwaannya karena itu pengobatannya tidak cukup
hanya memberikan obat untuk mengatasi keluhan fisik
yang timbul melainkan harus dibantu juga pengobatan
untuk kondisi kejiwaannya dalam menyikapi stress yang
dialami.
Apakah calon jemaah haji yang mempunyai riwayat
dapat menunaikan ibadah haji ?
Setiap calon jemaah haji mempunyai kesempatan yang
sama untuk dapat menunaikan ibadah haji (walaupun
mempunyai riwayat gangguan jiwa) dengan syarat :
JUJUR dan LENGKAP dalam memberi informasi saat
pemeriksaan kesehatan pada petugas kesehatan
khususnya hal-hal ( riwayat ) yang berkaitan dengan
kondisi kejiwaannya.
Mengikuti
dan
melaksanakan
petunjuk dalam
persiapan, pencegahan dan pembinaan kesehatan jiwa
mulai di Indonesia sampai kembali ke Indonesia yang
diberikan petugas kesehatan khususnya dokter ahli jiwa.
Mempersiapkan pendamping yang dapat mengetahui,
memahami dan membantu hal-hal yang diperlukan
terhadap kondisi kejiwaannya.
Bagaimana caranya agar stres dari rangkaian ibadah
haji berdampak positif ?
KUNCINYA adalah :

Berhaji Sehat dan Mandiri

Jika gejalanya semakin parah maka akan timbul reaksi


yang jelas terlihat menjadi suatu gangguan jiwa seperti
gaduh gelisah, merasa dikejar dosa, berbicara kacau
dan tidak beraturan bahkan sulit dipahami, kadang
dapat timbul reaksi yang berbahaya yaitu merusak
(mengganggu) diri sendiri maupun lingkungannya.
Selain gejala-gejala tersebut sering timbul gejala stress
yang lain dalam bentuk keluhan fisik atau sering disebut
21

9 Meluruskan NIAT bahwa ibadah haji hanya sematamata untuk Allah SWT dalam rangka mendapat ridho
dan berkahNYA.
9 Diikuti dengan TAWAKKAL (berserah diri ) hanya
kepada Allah SWT melalui cara berpikir yang positif
dan optimis ( bersangka baik / husnu dzon ) dalam
menghadapi segala hal yang dialami dari seluruh
rangkaian ibadah haji.
9 Selanjutnya harus senantiasa IKHTIAR yang optimal
disertai SABAR pada saat
9 menghadapi setiap stres
9 mencari jalan keluar yang positif dan produktif
9 mempersiapkan diri menghadapi masalah lain apabila
telah selesai dari satu masalah.
Insya Allah sikap tersebut akan menimbulkan dampak
positif bagi jemaah haji yaitu menjadi HAJI MABRUR
sehingga semakin memantapkan dan mematangkan
kepribadiannya.
Kemantapan
dan
kematangan
kepribadian jemaah haji tercermin dari semakin jelasnya
setiap jemaah untuk mengerti dan memahami tentang
dirinya, tugas dan fungsinya sebagai hamba Allah SWT.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW bahwa
intisari ibadah haji adalah wukuf di Arafah yang
merupakan rukun pokok dari ibadah haji. Arafah yang
secara harfiah berarti Mengenal. Melalui wukuf di
Arafah setiap jemaah haji diharapkan dapat semakin
mengenal dan memahami tentang diri dan Allah SWT.
Hal ini diperkuat dengan sabda Nabi Muhammad SAW
: Barang siapa yang arif mengenal dan memahami
dirinya, maka dia akan arif terhadap Yang Maha
Pencipta, Maha Penguasa, Maha Pemelihara dan
Maha Pendidik.

22

IV. PENYAKIT
MENULAR YANG DAPAT
MENIMBULKAN WABAH DI ARAB SAUDI
1. INFLUENZA
Apa yang dimaksud dengan Influenza ?
Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
Influenza
Bagaimana cara penularannya ?
Penyakit ini ditularkan secara langsung melalui
kandungan virus diudara saat bercakap-cakap, batuk,
bersin atau melalui air liur.
Apa saja gejala-gejalanya ?
Gejala-gejala nya adalah :
Panas
Sakit kepala
Batuk pilek
Nyeri otot
Sakit tenggorok
Bagaimana kejadian influenza pada jemaah haji
dimusim dingin ?
Penyakit batuk pilek yang banyak ditemui pada
jemaah haji belum tentu suatu influenza tetapi hanya
penyakit flu biasa, radang tenggorokan atau radang
paru.
Namun demikian harus tetap waspada bila terkena
batuk pilek yang berat.

Bagaimana cara mengatasinya ?


Mengobati gejala-gejala nya dengan obat yang
tersedia, misalnya obat batuk pilek, penurun panas,
obat penghilang sakit / nyeri dan vitamin.
Bila belum sembuh segera hubungi dokter kloter.
Makanan / minuman apa saja yang perlu diperhatikan ?
Makanan bergizi baik dan jumlah yang cukup
Perbanyak makanan yang mengandung vitamin
diantaranya buah-buahan dan sayuran.
Perbanyak cairan, minuman hangat, susu, air zamzam
yang tidak dingin dan aqua yang tidak dingin.
Bagaimana cara pencegahannya ?
Selalu menjaga kondisi tubuh, dengan makanan dan
minuman yang
bergizi baik.
Hindari makanan dan minuman yang dingin.
Selalu menggunakan masker pelindung yang menutupi
lubang hidung dan mulut terutama di keramaian.
Menghindari kegiatan yang tidak bermanfaat dan
melelahkan
Menghindari tubuh/badan terkena langsung dengan
udara dingin, dengan menggunakan jaket, baju hangat,
dan lain-lain.
Dianjurkan vaksinasi influenza bagi calon/jemaah haji
yang berusia 65 tahun atau lebih, dan bagi yang
berpenyakit kronis misalnya penderita penyakit paru,
asma, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kencing
manis, penyakit ginjal kronis dan lain-lain serta bagi
penderita gangguan sistem kekebalan tubuh

Berhaji Sehat dan Mandiri

Wanita saat berihram haram hukumnya menggunakan masker.


Saat berihram, wanita jangan memakai masker
2. DIARE
Apa yang dimaksud dengan diare ?
Penyakit diare adalah suatu keadaan dimana buang air
besar encer lebih dari 3 kali perhari , dengan tinja
berbentuk cairan atau setengah cair dimana kandungan
air tinja lebih banyak dari biasanya.
Bagaimana cara penularannya ?
Penyakit ini ditularkan oleh lalat, melalui makanan atau
minuman yang tercemar bakteri / kuman yang
menyebabkan diare.
Makanan dan minuman yang telah basi juga dapat
menyebabkan diare, karena telah timbul bakteri /
kuman.
Apa saja gejala-gejalanya ?
Buang air besar lebih dari 3 kali perhari
Tinja bersifat encer, setengah cairan
Bersifat mendadak
Dapat disertai dehidrasi, bila tidak diatasi segera
Bagaimana cara mengatasinya ?
Perbanyak minum, minum cairan oralit dan makanan
harus lunak
( bubur )
Minum obat diare yang tersedia
Bila belum ada perbaikan, hubungi dokter kloter ,rujuk
ke Pos Gabungan, BPHI atau RSAS ( sesuai beratnya
penyakit )

23

Bagaimana cara pencegahannya ?


Hindari makanan dan minuman yang tercemar kotoran
Jangan membeli makanan yang kebersihannya kurang
meyakinkan
Selalu tutup makanan agar terhindar dari lalat
Jangan makan makanan yang telah basi ( berlendir, bau
asam dan berubah bentuk )
Makanan dan minuman apa saja yang perlu
diperhatikan ?
Makanan harus lunak ( bubur ), hindari makanan yang
merangsang (pedas, asam dll)
Perbanyak minum air putih / Aqua / Air ZamZam /
Oralit
Apa saja yang perlu diperhatikan untuk menghadapi
penyakit ini ?
Selalu menjaga kebersihan secara umum
Selalu menjaga kebersihan makanan dan minuman
Harus mengkonsumsi makanan yang lunak / bubur
selama masih diare dan hindari makanan yang
merangsang lambung, seperti rasa asam, pedas dan
lain-lain.
Jangan jajan di sembarang tempat
Bila membeli makanan dan minuman , yakinkan akan
kebersihannya
3. MENINGITIS MENINGOKOKUS
Apa yang dimaksud dengan Meningitis meningokokus ?

Berhaji Sehat dan Mandiri

24

Meningitis meningokokus adalah penyakit radang


selaput otak atau sumsum tulang belakang yang terjadi
secara akut dan menular dengan gejala panas tinggi,
nyeri kepala, kaku kuduk, timbulnya bercak merah di
kulit yang disebabkan oleh bakteri Neisseria
meningitidis.
Apa bahayanya Meningitis meningokokus ?
Penyakit ini cepat menular, dapat menyebabkan
kematian dan bila sembuh dapat meninggalkan
kecacatan akibat kerusakan di otak.

4. Penyakit Saluran Pernapasan Akut Berat (SARS)


Apa yang dimaksud dengan SARS ?
Penyakit SARS merupakan infeksi pernapasan sangat
akut pada jaringan paru manusia yang disebabkan oleh
virus corona
Apa bahayanya penyakit SARS ?
Penyakit ini cepat menular dan dapat menyebabkan kematian.

Bagaimana tanda dan gejala Meningitis meningokokus ?


Tanda dan gejala Meningitis meningokokus yaitu panas
tinggi yang mendadak, nyeri kepala disertai kaku kuduk,
mual, muntah, kejang, kemerahan di kulit dan kesadaran
menurun kemudian tidak sadar.

Bagaimana tanda dan gejala penyakit SARS ?


Tanda dan gejala Penyakit SARS yaitu panas tinggi
lebih dari 38 derajat celcius, batuk, napas pendek,
kesulitan bernapas, sakit kepala, kaku otot, lemah,
gangguan kesadaran, nafsu makan hilang dan kulit
merah.

Bagaimana cara penularan Meningitis meningokokus ?


Meningitis meningokokus ditularkan melalui kontak
langsung dan penularan melalui percikan cairan hidung
dan tenggorokan pada saat batuk atau bersin dari
penderita Meningitis meningokokus.

Bagaimana cara penularan penyakit SARS ?


Penyakit SARS ditularkan melalui berhubungan langsung
dengan penderita SARS baik sewaktu berbicara terkena
percikan batuk atau bersin.

Bagaimana cara mencegah Meningitis meningokokus ?


Vaksinasi Meningitis meningokokus wajib bagi seluruh
Calon/ Jemaah Haji
yang akan menunaikan ibadah
haji di Arab Saudi.
Menghindari dari keramaian atau kepadatan orang
selama di Arab Saudi kecuali melaksanakan ibadah.
Selalu memakai masker bila keluar dari pemondokan.
Cukup makan makanan yang
bergizi, minum dan istirahat.

Bagaimana cara pencegahan penyakit SARS ?


Selalu memakai masker bila keluar dari pemondokan.
Cukup makan makanan yang bergizi, minum, istirahat
dan tidak merokok
Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah
memegang najis, infus, lendir, tinja dan sebagainya.
Hindari menyentuh mata hidung dan mulut setelah
tangan menyentuh sesuatu.
Memelihara kebersihan diri dan lingkungan.

Berhaji Sehat dan Mandiri

TIM PENYUSUN BUKU


Edisi 1
PENASEHAT
Dr. Umar Fahmi Achmadi, MPGH
Dr. H. Indriyono Tantoro, MPH
Dr.H. Yusharmen, DcommH, MSc
PERUMUSAN
Dr. H. Azimal, M.Kes (Ketua)
Dr. H. Rimarky Oemar, M.Kes
(Wakil Ketua)
Hj. Siti Husmiati, SKM, M.Kes
(Sekretaris)
H. Muhdhori, SE
(Anggota)
H. Abd. Hafiz, SKM, M.Kes
(Anggota)
H. Tri Hernowo, SKM, M.Kes
(Anggota)
H. Azandi Mirza, S.Sos. (Anggota)
Hj. Eka Muhiriyah, S.Pd.
(Anggota)
Dr. Mawari Edy (Anggota)
Dr. Hj Farina Andayani
(Anggota)
Dr. Ratna Budi Hapsari
(Anggota)
H. Ade Mashuri, B.Sc
(Anggota)

Hj. Masdalina Pane, SKM, Mkes


(Anggota)

(Dirjen PPM & PL)


(Sesditjen PPM & PL)
(Direktur Spim-Kesma)

SEKRETARIAT
Hj. Supiyah, SE
Hj. Nurjanah
H. Hasrun Nawawi, SE
Achmad Djarkasih, A.Md

(Ka.Subdit Kes. Haji)


(Kasi Bimbingan &
Evaluasi )
(Kasi Standarisasi &
Kemitraan)
(Subdit Kesehatan Haji)

KONTRIBUTOR
Dr. Hj. Anna Uyainah, Sp.PD

(Subdit Kesehatan Haji)

Dr. H. Fidiansyah, Sp.KJ

(Subdit Kesehatan Haji)

Tanti Herawati, SKM, M.Kes

(Subdit Kesehatan Haji)


(Subdit Kesehatan Haji)

Drs. H. Muchtar Ilyas

(Subdit Kesehatan Haji)


(Subdit Kesehatan Haji)

Drs. H. Achmad Baidowi

(Subdit Kesehatan Haji)


(Subdit Kesehatan Haji)

Dr. Hj. Suhelmi Simon, Sp.JP

25

(Subdit Kesehatan Haji)

(Subdit Kesehatan Haji)


(Subdit Kesehatan Haji)
(Subdit Kesehatan Haji)
(Subdit Kesehatan Haji)

Dokter Spesialis Penyakit


Dalam
RSUPN
Cipto
Mangunkusumo Jakarta
Dokter Spesialis Penyakit
Jantung dan Pembuluh
Darah RSUP Fatmawati
Dr. Spesialis Penyakit
Jiwa RSKO Cibubur
Pusat Promosi Kesehatan
Departemen Kesehatan RI
Kepala Subdit Penyuluhan
Haji Departemen Agama
RI
Kepala Subdit Bimbingan
Petugas
Departemen
Agama RI

EDITOR
Edisi-1 : Tim Perumus
Edisi-2 : Dr. Mawari Edy

Berhaji Sehat dan Mandiri

26

DAFTAR PUSTAKA
1. UndangUndang Republik Indonesia No. 17 tahun1999 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1394/Menkes/SK/XI/2002
3. Haid dan Ibadah Haji oleh Tim Kesehatan Haji RS Haji Jakarta
4. Waspada SARS

Berhaji Sehat dan Mandiri

27

Anda mungkin juga menyukai