PEMERIKSAAN KESEHATAN
1. Mengapa Calon/Jemaah Haji memerlukan Pemeriksaan
Kesehatan ?
Ibadah Haji mensyaratkan kesanggupan (isthithoah)
kesehatan (fisik dan jiwa), selain ekonomi dan ilmu. Untuk
memenuhi ketentuan syari dimaksud, perlu upaya pembinaan
kesehatan secara
dini, intensif dan
berkesinambungan.
Karenanya,
pemeriksaan
kesehatan
diperlukan sebagai
alat
untuk
mengetahui kondisi
kesehatan
calon/jemaah haji. Apakah dalam keadaan sehat, sakit atau
memiliki keterbatasan.
Apabila diketahui sakit, maka diperlukan pengobatan
hingga masalahnya terkendali atau sembuh sempurna.
Apabila diketahui memiliki keterbatasan, maka diperlukan
koreksi sehingga dapat mengurangi keterbatasannya.
Apabila diketahui dalam keadaan sehat, maka
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan diperlukan untuk
memperoleh kondisi optimal/prima.
Harapan akhir dari dilakukannya pemeriksaan kesehatan,
jemaah haji dapat mencapai kesempurnaan ibadah dengan
dukungan kesehatan. Jadi, pemeriksaan kesehatan adalah
sarana mencapai taraf isthitoah pada aspek kesehatan.
Pemeriksaan Kesehatan Bukan Merupakan Seleksi Kesehatan.
senantiasa berkesinambungan.
dimulai sejak di daerah asal,
di perjalanan, di asrama
embarkasi/ debarkasi haji,
selama di Saudi Arabia dan
setelah kembali ke Tanah Air.
Pemeliharaan
kesehatan
2. Bagaimana caranya ?
a. Latihan Kesegaran Jasmani
Latihan kesegaran jasmani dapat dilakukan dengan cara
berolah raga atau senam,
yang dilaksanakan baik
sendiri-sendiri
dirumah
maupun
berkelompok
secara
teratur
sesuai
program latihan yang telah
ditentukan. Latihan dilakukan
sejak berniat ingin melaksanakan ibadah haji atau
minimal 3 bulan sebelum keberangkatan.
Jenis latihan. Bagi calon/ jemaah haji sehat latihan
kesegaran jasmani berupa
senam kesegaran jasmani
dan jalan kaki santai 5
sampai 6 Km setiap kali
latihan.
Jadual latihan
3 bulan
sebelum
berangkat berlatih senam 2 kali perminggu dan jalan
kaki 5 sampai 6 Km sebanyak 2 kali perminggu.
2 bulan sebelum berangkat berlatih senam 2 kali
perminggu dan jalan kaki 5 sampai 6 Km sebanyak 3
kali perminggu.
biasanya.
Minum 1 gelas susu perhari.
Banyak makan sayur, dan atau ditambah vitamin serta
mineral tablet/ kapsul.
Pilih makanan
pencemaran.
yang
bersih
dan
terlindung
dari
Pilih
makanan
dalam
kemasan yang masih baik
atau utuh dan perhatikan
masa kadaluarsanya.
Apabila akan makan atau
memperoleh makanan dari
katering :
-
AWAS.!
Merokok dapat menyebabkan penyakit jantung
koroner, kanker paru-paru, cepat lelah, sesak napas,
kurang nafsu makan, dan mulut bau.
Dilarang merokok terutama bila berada didalam
kamar tidur atau pondokan karena dapat
menyebabkan orang lain yang tidak merokok
terkena dampaknya/ akibat buruknya.
III. CARA
MANDIRI
PENYAKIT
MENGATASI
1. SENGATAN DINGIN
Apa yang dimaksud dengan sengatan dingin ?
Sengatan dingin adalah suatu keadaan dimana tubuh
terpapar cuaca dingin dan mengakibatkan beberapa
gangguan pada tubuh, mulai dari yang ringan sampai
dengan yang berat.
Apa saja gejala-gejalanya ?
Kulit menjadi gatal.
Badan menggigil
Gigi gemeretak
Rasa kaku / beku terutama
daerah terpajan langsung dengan udara dingin atau
daerah ujung jari tangan/kaki dan daun telinga.
Kulit menjadi pucat, dingin kemudian seperti terbakar
dan selanjutnya dapat mengelupas.
Kulit menjadi seperti melepuh.
Kulit menjadi beku, pembuluh darah kulit tersumbat
bekuan darah dan jaringan sekitarnya mati.
Kerusakan kulit menjadi lebih serius ( bila tidak ditangani
), dapat menjadi gangren ( jaringan yang mati ) dan
kadang membutuhkan amputasi.
Kram, kaku otot.
Mati rasa.
Terdapat bagian tubuh / jaringan yang beku.
Nyeri hebat, bengkak, bila ada luka menjadi lebih
dalam.
Bicara tidak jelas
10
Sulit berkonsentrasi
Susah bernapas
Kesadaran menurun
Tidak sadarkan diri (koma)
Bagaimana kejadian sengatan dingin ini pada jemaah
haji ?
Sengatan dingin ini bisa terjadi pada jemaah haji
apabila tidak menjaga diri dari pengaruh udara dingin
Bagaimana cara mengatasinya ?
Tempatkan penderita sengatan dingin ke dalam ruangan
(tanpa AC atau ruang dengan penghangat)
Bila di ruang terbuka, tempatkan penderita dalam
lingkaran jemaah
Lepaskan baju yang basah dan ganti dengan yang
kering.
Hindari terpaan angin
Hangatkan leher dan dada (bagi laki-laki)
Beri minum air manis hangat
Rendam dengan air hangat (37 0C 40 0C )
Berselimut dan pakaian hangat.
Beri obat penghilang nyeri
(analgetik).
Hentikan kopi dan rokok secara total ( kopi dan rokok
dapat memperberat dan mempercepat sengatan dingin )
Bila belum ada perbaikan, hubungi dokter kloter, rujuk
ke Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu (PPKT), BPHI atau
RSAS (sesuai beratnya penyakit).
11
12
13
9 Merasa sempoyongan
9 Sakit kepala berat.
Khusus bagi jemaah yang sakit gelombang I (pertama),
sebaiknya diingat bahwa tujuan utama kita adalah
ibadah haji ( Wukuf di Arafah, Tawaf Ifadhah, Sai,
Mabit di Muzdalifah dan Mina, melontar jumarat, dan
Tawaf wada), yang akan dilaksanakan pada tanggal
10 sampai dengan 12 Djulhijah. Ibadah-ibadah sunah
sebelum tanggal tersebut sebaiknya dibatasi, agar tidak
lelah dan tidak sakit berat sewaktu ibadah inti tersebut.
Pada saat melontar jumarat di Mina, ada baiknya
jemaah yang sakit diwakilkan melontarnya kepada
orang lain yang sehat, mengingat situasi berdesakan
dan berebutan disana sangat tidak baik untuk jemaah
sakit.
Selalu gunakan masker, kecuali pada saat-saat
tertentu, misalnya ; makan, minum, shalat, selama
berpakaian ihram bagi wanita, dan sedang berbicara
dengan orang lain. Ini sangat bermanfaat untuk
mencegah batuk, pilek, demam, yang semua itu membuat
denyut jantung menjadi lebih cepat dan menimbulkan
rasa tidak nyaman, bahkan mungkin sesak napas.
Masker juga bermanfaat untuk melindungi diri kita dari
penyakit infeksi paru dari jemaah lain.
4. ASMA
Apa yang dimaksud dengan penyakit Asma ?
Penyakit asma adalah gangguan saluran napas, yaitu
terjadinya penyempitan saluran napas yang disebabkan
reaksi dari berbagai rangsangan yang bersifat alergi.
Apa saja gejala-gejalanya ?
Batuk
Sesak
Disertai mengi ( napas yang berbunyi )
Bagaimana kejadian asma pada jemaah haji dimusim
dingin ?
Penyakit asma mudah kambuh pada jemaah haji karena
lelah fisik dan pikiran. Pada musim dingin asma lebih
mudah terjadi, karena udara dingin merupakan salah
satu faktor pencetus asma.
Bagaimana cara mengatasinya ?
Berikan obat asma dan obat batuk yang merangsang
pengeluaran dahak.
Bila belum ada perbaikan, hubungi dokter kloter, rujuk
ke Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu, BPHI atau RSAS (
sesuai beratnya penyakit ).
Bagaimana cara pencegahannya ?
Hindari faktor pencetus asma, seperti :
Stress ( stress dapat menimbulkan serangan asma )
Makanan yang biasanya menimbulkan alergi seperti
ikan laut, coklat, kacang , telur dll.
Makanan dan minuman yang dingin
Udara dingin
Debu rumah/pondokan.
Memakai pakaian tebal dan menutupi tubuh sehingga
dapat terhindar dari terkena udara dingin
Makanan/ minuman apa saja yang perlu dihindari ?
Hindari makanan dan minuman yang dingin
15
16
7. PENYAKIT MAAG
Apa yang dimaksud dengan penyakit maag ?
Penyakit maag adalah suatu keadaan berlebihnya asam
lambung
Keadaan apa saja yang dapat menyebabkan
peningkatan produksi asam lambung ?
Makanan dan minuman yang merangsang terbentuknya
asam lambung, diantaranya :
9 Rasa pedas, asam, merica, jahe dab lain-lain
9 Buah-buahan yang asam dan yang merangsang
keluarnya asam lambung
9 Rokok, kopi dan air teh yang terlalu kental
9 Perut kosong dalam waktu lama.
Apa saja gejala-gejalanya ?
Mual
Perut rasa penuh / begah
Perut kembung
Perih ulu hati, atau perut sebelah kiri atas
Bagaimana cara mengatasinya ?
Makanan harus lunak dan minuman yang tidak
merangsang lambung
17
18
sampai
jangan
19
20
9 Meluruskan NIAT bahwa ibadah haji hanya sematamata untuk Allah SWT dalam rangka mendapat ridho
dan berkahNYA.
9 Diikuti dengan TAWAKKAL (berserah diri ) hanya
kepada Allah SWT melalui cara berpikir yang positif
dan optimis ( bersangka baik / husnu dzon ) dalam
menghadapi segala hal yang dialami dari seluruh
rangkaian ibadah haji.
9 Selanjutnya harus senantiasa IKHTIAR yang optimal
disertai SABAR pada saat
9 menghadapi setiap stres
9 mencari jalan keluar yang positif dan produktif
9 mempersiapkan diri menghadapi masalah lain apabila
telah selesai dari satu masalah.
Insya Allah sikap tersebut akan menimbulkan dampak
positif bagi jemaah haji yaitu menjadi HAJI MABRUR
sehingga semakin memantapkan dan mematangkan
kepribadiannya.
Kemantapan
dan
kematangan
kepribadian jemaah haji tercermin dari semakin jelasnya
setiap jemaah untuk mengerti dan memahami tentang
dirinya, tugas dan fungsinya sebagai hamba Allah SWT.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW bahwa
intisari ibadah haji adalah wukuf di Arafah yang
merupakan rukun pokok dari ibadah haji. Arafah yang
secara harfiah berarti Mengenal. Melalui wukuf di
Arafah setiap jemaah haji diharapkan dapat semakin
mengenal dan memahami tentang diri dan Allah SWT.
Hal ini diperkuat dengan sabda Nabi Muhammad SAW
: Barang siapa yang arif mengenal dan memahami
dirinya, maka dia akan arif terhadap Yang Maha
Pencipta, Maha Penguasa, Maha Pemelihara dan
Maha Pendidik.
22
IV. PENYAKIT
MENULAR YANG DAPAT
MENIMBULKAN WABAH DI ARAB SAUDI
1. INFLUENZA
Apa yang dimaksud dengan Influenza ?
Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
Influenza
Bagaimana cara penularannya ?
Penyakit ini ditularkan secara langsung melalui
kandungan virus diudara saat bercakap-cakap, batuk,
bersin atau melalui air liur.
Apa saja gejala-gejalanya ?
Gejala-gejala nya adalah :
Panas
Sakit kepala
Batuk pilek
Nyeri otot
Sakit tenggorok
Bagaimana kejadian influenza pada jemaah haji
dimusim dingin ?
Penyakit batuk pilek yang banyak ditemui pada
jemaah haji belum tentu suatu influenza tetapi hanya
penyakit flu biasa, radang tenggorokan atau radang
paru.
Namun demikian harus tetap waspada bila terkena
batuk pilek yang berat.
23
24
SEKRETARIAT
Hj. Supiyah, SE
Hj. Nurjanah
H. Hasrun Nawawi, SE
Achmad Djarkasih, A.Md
KONTRIBUTOR
Dr. Hj. Anna Uyainah, Sp.PD
25
EDITOR
Edisi-1 : Tim Perumus
Edisi-2 : Dr. Mawari Edy
26
DAFTAR PUSTAKA
1. UndangUndang Republik Indonesia No. 17 tahun1999 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1394/Menkes/SK/XI/2002
3. Haid dan Ibadah Haji oleh Tim Kesehatan Haji RS Haji Jakarta
4. Waspada SARS
27