Anda di halaman 1dari 21

TUGAS ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN

HOSPITAL BY LAWS & MEDICAL STAFF BY LAW

RAHMAT HIDAYAH
20150017

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN PENDIDIKAN TAMALATEA
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Hospital by laws
dan medical staf by law pada mata kuliah Etika dan hokum kesehatan. Tak lupa
sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
yang telah mengarahkan kepada kita satu-satunya agama yang diridhoi Allah SWT.

Makalah ini berisi beberapa informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan
hospital by laws dan medical staf by law , yang penulis harapkan dapat memberikan
informasi kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
3. Tujuan Masalah........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3
HOSPITAL BY LAW ......................................................................................
1. Pengertian Hospital By Law .................................................................... 3
2. Fungsi Hos[Ital. By Law .......................................................................... 4
3. Tujuan Dan Manfaat Hospital By Law .................................................... 4
4. Ciri – Ciri Hospital By Law ..................................................................... 5
5. Kerangka Hokum Yang Mengatur Rumah Sakit ..................................... 6
6. Tingkat Dan Jenis Peraturan Dalam Rumah Sakit................................... 6
7. Peraturan Internal RS Hubungan Dengan Kode Etik RS ........................ 7
MEDICAL STAFF BY LAW ..........................................................................
1. Pengertian Medical Staff By Law ............................................................ 8
2. Fungsi Medical Staff By Law .................................................................. 9
3. Tujuan Medical Staff By Law ................................................................. 10
4. Materi Dan Substansi Peraturan Internal Staff Medis ............................. 10
5. Format Dan Substansi Peraturan Internal Staff Medis ............................ 13
6. Langkah – Langkah Penyusunan Peraturan Internal Staff Medis ............ 14
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 16
A. Kesimpulan ............................................................................................. 16
B. Saran ........................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Hukum kesehatan eksistensinya masih sangat relatif baru, dalam
perkembangannya di Indonesia, semula dikembangkan oleh Fred Ameln dan
Almarhum Prof. Oetama dalam bentuk ilmu hukum kedokteran. Perkembangan
kehidupan yang pesat di bidang kesehatan dalam bentuk sistem kesehatan nasional
mengakibatkan di perlukannya pengaturan yang lebih luas, dari hukum kedokteran
ke hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan (hukum kesehatan).
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam rangka memberikan kepastian dan
perlindungan hukum, baik bagi pemberi jasa pelayanan kesehatan maupun bagi
penerima jasa pelayanan kesehatan, untuk meningkatkan, mengarahkan dan
memberikan dasar bagi pembangunan di bidang kesehatan diperlukan adanya
perangkat hukum kesehatan yang dinamis. Banyak terjadi perubahan terhadap
kaidah-kaidah kesehatan, terutama mengenai hak dan kewajiban para pihak yang
terkait di dalam upaya kesehatan serta perlindungan hukum bagi para pihak yang
terkait.
Undang –undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit pasal 29 ayat (1)
menyatakan bahwa rumah sakit harus menyusun dan melaksanakan peraturan
internal rumah sakit ,hospital by laws (HBL) .dalam melaksanakan perizinan rumah
sakit hospital by laws harus dipenuhi.
Menurut guwandi (2004) , yang dimaksud dengan hospital by laws di Negara
kita secara materil by laws sebahagian sudah ada di rumah sakit, tetapi mungkin
belum disadari keberadaannya. Dikatakan sebagian karena banyak ketentuannya
belum tertulis dan berdasarkan kebiasaan-kebiasaan saja yang belum dikumpulkan
dan dijadikan suatu sistematik. Dengan mulai timbulnya gugatan- gugatan terhadap
apa yang dinamakan “malpraktek medik” ,maka kini dirasakan penting untuk
membuat hospital by laws secara tertulis .

1
2. Rumusan Masalah
a. Apa Yang Di Maksud Dengan Hospital By Laws Dan Medical Staff By Law ?
b. Bagaimana Fungsi Hospital By Laws Dan Medical Staff By Law?
c. Tujuan Dan Manfaat Hospital By Laws Dan Medical Staff By Law?
d. Bagaimanatingkat Dan Jenis Peraturan Dalam Rumah Sakit ?
e. Bagaimana Langkah – Langkah Dalam Penyusunan Peraturan Internal Staff
Medis ?

3. Tujuan Masalah

a. Untuk Mengetahui Yang Di Maksud Dengan Hospital By Laws Dan Medical


Staff By Law ?
b. Untuk Mengetahui Fungsi Hospital By Laws Dan Medical Staff By Law?
c. Untuk Mengetahui Tujuan Dan Manfaat Hospital By Laws Dan Medical Staff
By Law?
d. Untuk Mengetahui Tingkat Dan Jenis Peraturan Dalam Rumah Sakit ?
e. Untuk Mengetahui Langkah – Langkah Dalam Penyusunan Peraturan Internal
Staff Medis ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Hospital By Law


Istilah Hospital Bylaw itu terdiri dari dua kata ‘Hospital’ dan ‘Bylaw’. Kata
‘Hospital’ mungkin sudah cukup familiar bagi kita, yang berarti rumah sakit.
Sementara kata ‘Bylaw’ terdapat beberapa definisi yang dikemukakan para ahli.
Menurut The Oxford Illustrated Dictionary:Bylaw is regulation made by local
authority or corporation. Pengertian lainnya, Bylaws means a set of laws or rules
formally adopted internally by a faculty, organization, or specified group of persons
to govern internal functions or practices within that group, facility, or organization
(Guwandi, 2004). Dengan demikian, pengertian Bylaw tersebut dapat disimpulkan
sebagai peraturan dan ketentuan yang dibuat suatu organisasi atau perkumpulan
untuk mengatur para anggota-anggotanya. Keberadaan Hospital Bylaw memegang
peranan penting sebagai tata tertib dan menjamin kepastian hukum di rumah sakit.
Ia adalah ‘rules of the game’ dari dan dalam manajemen rumah sakit.
Berdasarakan keputusan menteri kesehatan nomor 772 tahun 2002 tentang
pedoman peraturan internal rumah sakit (hospital by laws) menyatakan bahwa
hospital by laws berasal dari dua buah kata yaitu hospital (rumah sakit) dan bylaws
(pengaturan setempat atau internal).
Pada hakekatnya hospital bylaws mempunyai bidang tersendiri dan juga
mempunyai fungsi penting di dalam mengadakan tata tertib dan kepastian hokum
dan jalannya rumah sakit. Ia adalah “aturan main” (rules of the game) dari
manajemen rumah sakit dalam melakukan fungsi dan tugasnya. Jika aturan dan
disiplin manajemen sudah dibuat dengan baik dan juga dipatuhi, maka hospital
bylaws dapat merupakan alat untuk menjalankan program manajemen risiko dan
‘good governance’ dengan baik dan berhasil.
Hospital by laws atau peraturan internal rumah sakit adalah suatu produk
hokum yang merupakan anggaran rumah tangga rumah sakit atau yang
mewakili,peran,tugas dan kewenangan pemilik atau yang mewakili ,peran,tugas dan
kewenangan direktur rumah sakit ,organisasi staff medis, peran,tugas dan
kewenangan staf medis.

3
2. Fungsi Hospital By Laws
Berdasarkan keputusan menteri no. 772 tahun 2002 tentang pedoman peraturan
internal rumah sakit (hospital by laws) menyatakan bahwa fungsinya :
a. Sebagai acuan bagi rumah sakit dalam melakukan pengawasan rumah sakitnya.
b. Sebagai acuan bagi direktur rumah sakit dalam mengelola rumah sakit dan
menyusun kebijakan yang bersifat teknis operasional.
c. Sebagai sarana untuk menjamin efektifitas,efisiensi dan mutu.
d. Sarana perlindungan hokum bagi semua pihak yang berkaitan dengan rumah
sakit.
e. Sebagai acuan bagi penyelesaian konflik di rumah sakit antara pemilik,direktur
rumah sakit, dan staff medis.
f. Untuk memenuhi persyarataan akreditasi rumah sakit.

3. Tujuan dan Manfaat Hospital By Law


a. Tujuan hospital by laws
1) Umum : Dimilikinya suatu tatanan peraturan dasar yang mengatur pemilik
rumah sakit atau yang mewakili,direktur rumah sakit dan tenaga medis
sehingga penyelengaraan rumah sakit dapat efektif,efisien dan berkualitas.
2) Khusus : Dimilikinya pedoman oleh rumah sakit dalam hubungannya
dengan pemilik atau yang mewakili, direktur rumah sakit dan staff medis.
Dimilikinya pedoman dalam pembuatan kebijakan teknis operasional rumah
sakit. Dimilikinya pedoman dalam peraturan staff medis.
b. Manfaat Hoapital by laws
1. Untuk Rumah Sakit
- Rumah sakit memiliki acuan hokum dalam bentuk anggaran rumah tangga.
- Rumah sakit memiliki kepastian hukum dalam pembagian kewenangan dan
tanggung jawab baik eksternal maupun internal yang dapat menjadi alat/
sarana perlindungan hokum bagi rumah sakit atas tuntutan/gugatan.
- Menunjang persyaratan akreditasi rumah sakit
- Memilikinya alat / sarana untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
- Rumah sakit memiliki kejelasan arah dan tujuan dalam melaksanakan
kegiatannya.

4
2. Untuk pengelola Rumah Sakit
- Memiliki acuan tentang batas kewenangan,hak,kewajiban dan tanggung
jawab yang jelas sehingga memudahkan dalam menyelesaikan masalah yang
timbul serta dapat menjaga hubungan yang serasi dan selaras.
- Mempunyai pedoman resmi untuk menyusun kebijakan teknis operasional.
3. Untuk Pemerintah
- Mengetahi arah dan tujuan rumah sakit tersebut didirikan .
- Acuan dalam menyelesaikan konflik di rumah sakit.
4. Untuk pemilik
- Mengetahui tugas dan kewajibannya.
- Acuan dalam menyelesaikan konflik internal.
- Acuan kinerja direktur rumah sakit.

4. Ciri – Ciri Hospital By Law


Guwandi (2004) berpendapat bahwa beberapa ciri dan sifat yang khas dari
Hospital By Law :
a. Bahwa hospital by laws adalah tailor –made
Bahwa isi,substansi dan rumusan rinci dari hospital by laws tidaklah sama di
semua rumah sakit dan tidak mungkin sama. Masing- masing rumah sakit
mempunyai kekususan tersendiri. (faktor sejarah,maksud dan
tujuan,kepemilikan,situasi dan kondisi yang berlainan dalam setiap rumah sakit).
b. Hospital by laws dapat berfungsi sebagai “perpanjangan tangan dari hukum”
Fungsi hukum membuat peraturan – peraturan yang bersifat umum dan berlaku
umum. Sedangkan kasus hokum RS dan kedokteran bersifat kasuistis. Dengan
demikian diperlukan untuk mengukur ada tindaknya kelalaian /kesalahan yang
ditunduhkan.
c. Hospital by laws mengatur bidang yang berkaitan dengan seluruh manajemen
rumah sakit.
d. Rumusan hospital by laws harus tegas, jelas dan terperinci.
e. Hospital by laws bersifat sistematis dan tingkat-tingkatnya berjenjang.

5
5. Kerangka Hukum Yang Mengatur Kehidupan Rumah Sakit
Peraturan –peraturan atas dasar mana penyelenggaraan rumah sakit berpijak adalah
:
a. Landasan Korporasi
- AD perseroan terbatas (PT)
- AD Yayasan
- PP Perusahaan Jawatan (Perjan)
- Peraturan lain yang terkait dengan bentuk badan hokum pemilik rumah sakit.
b. Peraturan perudangan tentang kesehatan dan perumahsakitan
- Undang- undang tentang kesehatan dan undang-undang lain yang terkait.
- Peraturan dan Perundang-undangan yang mengatur rumah sakit.
c. Kebijakan kesehatan pemerintah setempat
- kebijakan perijinan
- kebijakan pelaporan
d. Peraturan internal rumah sakit
e. Kebijakan teknis operasional rumah sakit
- SOP (Standar Operating Procedure)
- Job description
f. Aturan hukum umum
- KUHP
- Undang –undang tentang Lingkungan
- Undang –undang tentang tenaga kerja
- Undang –undang tentang perlindungan konsumen.

6. Tingkat Dan Jenis Peraturan Dalam Rumah Sakit


a. Peraturan internal rumah sakit
1. Mempunyai jenjang tertinggi karena merupakan anggaran dasar/ anggaran
rumah tangga suatu rumah sakit.
2. Disususn dan ditetapkan oleh pemilik rumah sakit atau yang mewakili.
3. Pada umumnya mengatur tentang visi,misi, tujuan organisasi rumah sakit dan
hubungan pemilik ,direktur rumah sakit dan staf medis.
b. Kebijakan teknis operasional
1. Acuan untuk menyusun adalah peraturan internal rumah sakit.

6
2. Disusun dan ditetapkan oleh direktur rumah sakit.
3. Pada umumnya terdiri dari kebijakan dan prosedur di bidang
administarsi,medis,penunjang medis, dan keperawatan.
4. Kebijakan teknis ada yang berupa surat keputusan.

7. Peraturan Internal Rumah Sakit Hubungan Dengan Kode Etik Rumah Sakit.

Antara peraturan internal rumah sakit dan kode etik rumah sakit ada sebagian
saling menutupi (overlapping) ,sehingga dalam hal-hal tertentu kadangkala agak
sukar untuk membedakannya. Namun ciri khas dari Peraturan internal rumah sakit
bahwa selain harus tertulis perumusan dapat langsung dipakai (ready for use)
sebagai ketentuan serta berfungsi sebagai tolak- ukur . Sebaliknya kode etik rumah
sakit perumusannya masih bersifat umum dan tidak langsung siap pakai (not ready
for use). Dengan demikian maka dalam penerapan kode etik rumah sakit masih
memerlukan penafsiaran lagi.

Ciri Etik Peraturan internal RS


Sifat Seharusnya Wajib ditaati
Tolak Ukur Hati nurani (conscience) Ketentuan tertulis
Dibuat oleh Kelompok sendiri (self -Pemilik atau yang
imposed regulation) mewakili

Sanksi dari Organisasi - Pemilik atau yang


mewakili
- pemerintah
Berlaku Intern Intern dan dapat dipakai
sebagai peraturan bukti/
hukum
Atasan yang berwenang Atasan /instansi MKEK Atasan /peradilan

7
MEDICAL STAFF BY LAW

1. Pengertian Medical Staff By Laws


Terjemahan “by laws” sampai sekarang masih banyak pendapat. Beberapa
terjemahan bylaws adalah: konstitusi, statuta, anggaran dasar dan peraturan
internal. Konstitusi, statuta dan anggaran dasar sama-sama berarti produk internal
tertinggi yang mengatur suatu organisasi atau institusi, Namun masing-masing
istilah lazim digunakan pada jenis organisasi atau institusi yang berbeda.
Konstitusi adalah produk hukum tertinggi dalam suatu Negara, karena itu
istilah konstitusi terlalu tinggi jika digunakan juga untuk rumah sakit. Anggaran
Dasar lazim digunakan untuk Perkumpulan, Yayasan atau Badan Hukum seperti
Perseroan Terbatas (PT) dan lain-lain.
Statuta saat ini lazim digunakan untuk Perguruan Tinggi. Istilah statuta berasal
dari Belanda statutan yang berarti anggaran dasar perkumpulan. Di samping itu,
The New Grolier Webster International Dictionary menjelaskan arti Statuta dalam
bahasa Inggris sebagai “A Permanent rule or law enacted by the governing body
of a corporation or institution”
Untuk rumah sakit, istilah statuta sudah digunakan dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 297/Menkes/SK/VI/1999 tentang Statuta RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo. Untuk staf medis, istilah statuta kurang tepat karena penggunaan
statuta sering dikaitkan dengan badan hukum institusi sedangkan staf medis
tidaklah berbentuk badan hukum, karena itu istilah statuta tidak tepat digunakan
untuk medical staff bylaws.
Mengacu kepada pengertian bylaws rumah sakit yang merupakan produk
hukum dari suatu organ yang lebih tinggi dari direktur rumah sakit, dan
konsekuensi logisnya adalah bylaws tersebut tidak memuat hal-hal yang bersifat
teknis manajerial seperti halnya “standard operating procedure”
suatu “technical task” tertentu atau “job description” seseorang. Maka medical
staff bylaws rumah sakit juga dapat diartikan merupakan produk hukum tertinggi
di staf medis. Karena itu medical staff bylaws tidak mengatur standard operating
prosedur atau ketentuan teknis lainnya.

8
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:

a. Medical staff bylaws adalah suatu peraturan organisasi staf medis dan
komite medis di rumah sakit yang ditetapkan oleh pemilik rumah sakit
atau Governing Body;

b. Medical staff bylaws bukan merupakan kumpulan peraturan teknis


administrasi medis ataupun teknis medis di rumah sakit. Oleh karena itu
standard operating prosedure, standar pelayanan medis bukan
merupakan medical staff bylaws tetapi lebih merupakan kebijakan teknis
operasional pelayanan medis;

c. Medical staff bylaws mengatur pengorganisasian staf medis, komite


medis, peran, tugas dan kewenangan staf medis.

d. Medical staff bylaws tidak mengatur manajemen keuangan dan peralatan


medis

e. Medical staff bylaws , Rules and Regulations adalah kerangka


(framework) untuk pengaturan diri sendiri (self-governance) oleh staf
medik yang dapat diterima secara umum. Kerangka itu menetapkan
tugas, kewajiban, kewenangan, tanggung jawab, kelompok staf medis dan
komite medis.

f. Yang dimaksud dengan staf medis dalam medical staff bylaws adalah
dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis.

2. Fungsi Medical Staff By Law


Medical staff bylaws mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menggambarkan pengorganisasian staf medis di rumah sakit.

b. Memuat prosedur persyaratan dan penerimaan tenaga medis di rumah sakit

c. Mengatur mekanisme peer review, reapoinment, kewenangan yang diberikan


(clinical privileges) dan pendisiplinan.

d. Memuat prosedur pengajuan permohonan sebagai staff medis

9
e. Sebagai acuan pemberian pelayanan berdasarkan standar profesi dan kode etik
profesi medis.

3. Tujuan Medical Staff By Law


Medical staff bylaws mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Umum :
Sebagai pedoman bagi rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan
medis di rumah sakit.
b. Khusus

1) Tercapainya kerjasama yang baik antara staf medis dengan pemilik


rumah sakit atau yang mewakili dan antara staff medis dengan Direktur/
Pimpinan rumah sakit.

2) Tercapainya sinergisme antara manajemen dan profesi medis untuk


kepenti ngan pasien.

3) Terciptanya tanggung jawab staf medis terhadap mutu pelayanan medis


di rumah sakit.

4. Materi Dan Substansi Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staf By Laws)
Medical staff bylaws adalah “tailor made” dan medical staff bylaws adalah
merupakan peraturan yang mengatur staf medis. Mengacu kedua hal tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa walaupun medical staff bylaws bersifat “tailor
made”, namun tetap diperlukan acuan hal-hal apa saja yang perlu diatur di dalam
medical staff bylaws dengan tujuan untuk menjaga mutu profesi medis.
Mengingat staf medis adalah profesi mandiri maka dalam menyusun medical
staff bylaws perlu pula memperhatikan ciri-ciri profesi. Selain itu, sebagaimana
diuraikan diatas bahwa medical staff bylaws, adalah tailor made maka materi dan
substansi tidak mungkin disamakan antara satu rumah sakit dengan rumah sakit
lainnya. Namun paling tidak harus ada subtansi minimal yang harus dicantumkan
dalam peraturan internal staf medis (medical staff bylaws ) tersebut.
Substansi minimal tersebut meliputi substansi inti (core content) dan substansi
khusus local (local specifics). Core content adalah nilai-nilai fundamental yang
dianut secara universal dalam menjalankan profesi medis, seperti asas-asas etika

10
medis, asas-asas profesionalisme (kompetensi, efikasi, aman bagi pasien),
pelayanan yang bermutu (quality, efficiency, equity), akuntabilitas dan sebaginya.
Local spesifict adalah hal-hal yang khusus berlaku dalam lingkungan rumah sakit
tertentu.
Berdasarkan hal tersebut diatas substansi medical staf laws sebagai berikut :
a. Umum :

1) Uraian tentang staf medis, kelompok staf medis dan komite medis yang
ada di rumah sakit.

2) Uraian tentang garis-garis besar tugas dan tanggung jawab staf medis.

3) Pernyataan tentang kewajiban bagi semua staf medis untuk mentaati dan
menjalankan ketentuan-ketentuan etika profesi medis, etika rumah sakit,
hospital staff bylaws rumah sakit dan peraturan-peraturan pelaksana yang
ditetapkan berdasar medical staff bylaws ini.

b. Kerangka Tugas dan kewajiban

Tugas dan kewajiban Komite Medis secara umum adalah :

1) Menyusun, mengevaluasi dan jika perlu mengusulkan perubahan pada


medical staff bylaws.

2) Menetapkan standar pelayanan medis yang dibuat oleh kelompok staf


medis.

3) Menentukan Kebijakan umum dalam melaksanakan pelayanan medis


secara profesional.

4) Mengusulkan rencana pengembangan sumber daya manusia dan teknologi


untuk profesi medis.

11
c. Persyaratan dan tata cara :
1) Seleksi dan penapisan terhadap dokter/dokter gigi yang akan bekerja di
rumah sakit
2) Penetapan kewenangan klinis (clinical priviledges) bagi masing-masing
dokter/dokter gigi yang bekerja di rumah sakit sesuai kebutuhan rumah
sakit. Tenaga dokter/dokter gigi yang diterima bekerja di rumah sakit, harus
sesuai dengan sertifikasi, registrasi, perizinan, kompetensi, pengalaman,
keterampilan, kesehatan, dan perilaku etikanya.
3) Pemantauan dan pengamatan, bahwa dokter yang diberikan kewenangan
klinis (clinical priviledges) seperti yang ditetapkan memang benar-benar
melakuakn tindakan medik dalam batas-batas izin yang diberikan
kepadanya.
4) Sanksi terhadap dokter yang di putuskan melanggar disiplin. Atau
berperilaku tidak baik, yang memberikan pelayanan medis dan atau tindakan
medis yang tidak sesuai dengan izin yang diberikan, yang tidak sesuai
dengan standar pelayanan, yang secara profesional tidak kompeten atau
tidak kompeten lagi, atau yang melanggar ketentuan-ketentuan dalam
medical staff bylaws.

d. Aturan Staf Medis

Aturan staf medis merupakan lampiran medical staff bylawsnya. Yang diatur
didalam aturan staff medis adalah kewajiban staf medis yang terkait dengan
pemberian pelayanan kesehatan di rumah sakit, antara lain sebagai berikut:

1) Kewajiban staf medis untuk mematuhi ketentuan pelaksanaan praktik


kedokteran.

2) Kewajiban Staf Medis untuk mematuhi Standar Profesi.

3) Kewajiban Staf Medis untuk mematuhi Standar Pelayanan dan Standar


Prosedur Operasional.

4) Kewajiban Staf medis untuk mematuhi kebijakan rumah sakit tentang


rekam medis.

12
5) Kewajiban Staf medis untuk mematuhi kebijakan rumah sakit tentang
informed consent.

6) Ketentuan untuk mematuhi kebijakan rumah sakit tentang


rahasia kedokteran.

7) Kewajiban staf medis untuk mematuhi kebijakan rumah sakit tentang obat
dan formularium rumah sakit.

5. Format Dan Substansi Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff By Law)
Format dan subtansi untuk medical staff bylaws sebagai berikut :
a. RUMAH SAKIT XYZ PENDAHULUAN
Mukadimah memberi gambaran mengenai RS XYZ dan organisasi staf medis di
rumah sakit tersebut secara garis besar.
b. BAB I KETENTUAN UMUM
Bab I adalah pengertian yang memuat penjelasan tentang istilah-istilah dan
konsep-konsep yang digunakan dalam medical staff by laws.
c. BAB II NAMA, TUJUAN, TANGGUNG JAWAB
Nama : Memuat jati diri organisasi staf medis RS XYZ yang terdiri dari
nama, jenis dan kelas rumah sakit, lokasi/alamat.
Tujuan : Yang dimaksud tujuan disini adalah tujuan dari
pengorganisasian staf medis. Untuk mengisi pasal ini dapat melihat
Pedoman Pengorganisasian Staf Medis dan Komite Medis di Rumah
sakit.
Tanggung Jawab : Yang dimaksud dengan tanggung jawab adalah
tanggung jawab organisasi staf medis kepada Direktur rumah sakit dan
Pemilik/Governing Board. Acuan tanggung jawab bisa dilihat di
pedoman pengorganisasian staf medis dan komite medis di rumah sakit.

13
6. Langkah-Langkah Penyusunan Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff
By Law).
Langkah-langkah penyusunan medical staff bylaws ini, diharapkan dapat sebagai
acuan bagi rumah sakit dalam menyusun medical staff bylaws -nya masing-masing.
Ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun medical staff bylaws yaitu :
a. Medical staff bylaws adalah “tailor made”
Oleh karena itu, pada waktu menyusun medical staff bylaws di rumah sakit
jangan atau hindari untuk mem-fotocopy medical staff bylaws dari rumah sakit
lain. Medical staff bylaws dari rumah sakit lain hanya sebagai acuan atau wacana
saja tidak boleh di fotocopy oleh karena medical staff bylaws dari rumah sakit
satu dengan lainnya tidak sama.
b. Laksanakan legal audit.
Langkah penting sebelum menyusun medical staff bylaws adalah melakukan
legal audit sehingga dapat diketahui semua peraturan dan perundangan sebagai
dasar pemberian pelayanan medis di rumah sakit. Legal audit ini bukan hanya
sekedar melakukan inventarisasi peraturan yang sudah ada dan yang belum
dimiliki tetapi juga mengkaji, menelaah dan mengevaluasi semua peraturan dan
perundangan tersebut apakah sudah kadaluwarsa, apakah ada duplikasi apakah
saling bertentangan dan lain-lain.
c. Bylaws untuk dilaksanakan bukan merupakan filosofis
Medical staf bylaws disusun bukan hanya sekedar dokumen, tetapi harus
dilaksanakan karena merupakan konstitusi staf medis. Dalam menyelesaikan
permasalahan staf medis, medical staff bylaws merupakan acuan untuk
menyelesaikannya.
Langkah-langkah penyusunan sebagai berikut :
a. Pembentukan Tim Penyusun
Tim penyusun medical staff bylaws ini terdiri dari wakil-wakil dari kelompok
staf medis.
b. Pertemuan tim penyusun
Tujuan pertemuan tim penyusun ini adalah :
1) Mengetahui dan memahami medical staff bylaws .
2) Terbentuknya komitmen tim penyusun.

14
3) Agar tersusun rencana kerja dan prosedur kerja.
4) Penyusunan medical staff bylaws sesuai pedoman.
c. Melakukan legal audit.
Legal audit sebaiknya dilakukan oleh tim penyusun. Dalam melakukan legal
audit bisa meminta bantuan dari luar (konsultan) namun bisa dilakukan oleh
rumah sakit sendiri terutama bagi rumah sakit yang telah mempunyai bagian
hukum dalam struktur organisasinya.
d. Penyusunan draft medical staff bylaws
Draft hospital bylaws disusun dengan mengacu badan hukum pemilik rumah
sakit, perundangan-undangan tentang kesehatan dan perumahsakitan serta hasil
dari legal audit.
e. Pembahasan draft
Pembahasan draft dilakukan oleh staff medis dan komite medis.
f. Penyempurnaan draft medical staff bylaws
g. Finalisasi medical staff bylaws
Finalisasi dilakukan berupa adanya penetapan medical staff bylaws dari pemilik
h. Sosialisasi medical staff bylaws
Sosialisasi ini dilakukan kepada seluruh staf medis di rumah sakit, stake holder
dan costumer (internal dan eksternal)
i. Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan medical staff bylaws dilakukan sesuai
dengan pengawasan yang diatur pada medical staff bylaws.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Istilah Hospital Bylaw itu terdiri dari dua kata ‘Hospital’ dan ‘Bylaw’. Kata
‘Hospital’ mungkin sudah cukup familiar bagi kita, yang berarti rumah sakit.
Sementara kata ‘Bylaw’ terdapat beberapa definisi yang dikemukakan para ahli.
Menurut The Oxford Illustrated Dictionary:Bylaw is regulation made by local
authority or corporation. Pengertian lainnya, Bylaws means a set of laws or rules
formally adopted internally by a faculty, organization, or specified group of persons
to govern internal functions or practices within that group, facility, or organization
(Guwandi, 2004). Dengan demikian, pengertian Bylaw tersebut dapat disimpulkan
sebagai peraturan dan ketentuan yang dibuat suatu organisasi atau perkumpulan
untuk mengatur para anggota-anggotanya. Keberadaan Hospital Bylaw memegang
peranan penting sebagai tata tertib dan menjamin kepastian hukum di rumah sakit.
Ia adalah ‘rules of the game’ dari dan dalam manajemen rumah sakit.
Berdasarakan keputusan menteri kesehatan nomor 772 tahun 2002 tentang
pedoman peraturan internal rumah sakit (hospital by laws) menyatakan bahwa
hospital by laws berasal dari dua buah kata yaitu hospital (rumah sakit) dan bylaws
(pengaturan setempat atau internal).
Pada hakekatnya hospital bylaws mempunyai bidang tersendiri dan juga
mempunyai fungsi penting di dalam mengadakan tata tertib dan kepastian hokum
dan jalannya rumah sakit. Ia adalah “aturan main” (rules of the game) dari
manajemen rumah sakit dalam melakukan fungsi dan tugasnya. Jika aturan dan
disiplin manajemen sudah dibuat dengan baik dan juga dipatuhi, maka hospital
bylaws dapat merupakan alat untuk menjalankan program manajemen risiko dan
‘good governance’ dengan baik dan berhasil.
Hospital by laws atau peraturan internal rumah sakit adalah suatu produk
hokum yang merupakan anggaran rumah tangga rumah sakit atau yang
mewakili,peran,tugas dan kewenangan pemilik atau yang mewakili ,peran,tugas dan
kewenangan direktur rumah sakit ,organisasi staff medis, peran,tugas dan
kewenangan staf medis.

16
B. Saran

Dengan banyaknya permasalahan hukum di bidang kesehatan terutama untuk


rumah sakit , perlu aturan yang mengatur anggaran rumah tangga rumah sakit atau
yang mewakili,peran,tugas dan kewenangan pemilik atau yang mewakili
,peran,tugas dan kewenangan direktur rumah sakit ,organisasi staff medis,
peran,tugas dan kewenangan staf medis, untuk menciptakan keadaan yang stabil
dan memiliki aturan hokum yang sistematis . Untuk setiap rumah sakit ataupun
pelayanan kesehatan sebaiknya di buat aturan hokum untuk menjamin seluruh
pelayan atau tenaga kesehatan dengan pasien. Sehingga akan memperbaiki
kualitas dari pelayanan kesehatan di Indonesia.

17
DAFTAR PUSTAKA

Triwibowo,Cecep. Perizinan dan Akreditasi Rumah sakit. Yogyakarta: Nuha Medika,


2012.
Notoatmodjo, soekidjo . Etika dan Hukum kesehatan. Jakarta : rineka cipta ,2010.
Hanafiyah ,jusuf.M Dan Amri amir . Etika kedokteran dan hokum kesehatan . Jakarta :
Buku kedoteran ECG ,1999.
Hanafiyah ,jusuf.M Dan Amri amir . Etika kedokteran dan hokum kesehatan edisi 4 .
Jakarta : Buku kedoteran ECG ,2008 .

18

Anda mungkin juga menyukai