2. BEBANKERJA
Yang dimaksud dengan beban kerja pada unit poliklinik adalah jumlah pasien
rawat jalan yang harus dilayani oleh tiap sub unit setiap tahun.
1). Proporsi jumlah pasien pada tahun proyeksi sesuai dengan proporsi jumlah
pasien rata-rata menurut data-data beberapa tahun terakhir, kecuali pada
beberapa jenis pasien yang dianggap perludikoreksi.
2). Untuk memperhitungkan jumlah pasien yang harus dilayani setiap hari.
Diambil hari kerja setiap tahun selama 300 atau 250 hari (50 minggu x 5
hari), satu haripembersihan.
3). Waktu kerja pelayanan poliklinik adalah ditetapkan sesuai dengan jam kerja
dengan waktu istirahat bergantian, dengan demikian pemanfaatan ruangan
yang ada dapat menjadioptimal
3. SYARAT KHUSUS
Konsep dasar poli klinik pada prinsipnya ditetapkan sebagai berikut :
4. TATALETAK
◙ Skema Hubungan Antar Ruang
R.pertem uan
R.Perawat
Pasien R.Tindakan
/spoelhock
Perawatan
Pulang
Apotik
Penunjang
Hubungan antar unit di Rawat Jalan :
ADMISSION
MAIN HALL
Poliklinik
IGD
INSTALASI Rawat Jalan PENUNJANG MEDIS
RAWAT INAP
1. Pola Pelayanan
Prosedur pelayanan di Instalasi Rawat Jalan adalah sebagai
berikut:
2. Perincian FungsiInstalasi
Tabel Perincian Fungsi Instalasi Rawat Jalan
Petugas Fungsi Pelayanan
b. Koordinasiintern
c. Pemantauan kegiatanIRJ
2. BEBANKERJA
Dalam menambah jumlah ruang unit gawat darurat harus
diperhatikan beberapa asumsi :
c. SYARAT KHUSUS
1). Pemisahan antara ruang tindakan Bedah dan Non Bedah, ruang
Resusitasi, ruang isolasi, ruang Observasi, ruang tindakan kebidanan/VK
UGD (semi steril), ruang persiapan operasi, OK UGD, Ruang
Dekontaminasi (digunakan untuk pengguyur pasien dengan keracunan
kimia, dilengkapi kamar mandi dengan Shower, eyewash dan exhausfan).
2). Dilakukan pemisahan sirkulasi antara pasien dengan perawat /dokter
3). Pengaturan sirkulasi perawat / dokter dan tempat alat-alat medik (bench)
sehingga dimungkinkan penggunaan alat-alat secara bersama
4). Pembentukan ruang-ruang rawat darurat yang memungkinkan juga untuk
digunakan sebagai ruang periksa, observasi dan ruang resusitasi pada
pemahaman rawat darurat
5). Lab kecil sederhana
6). Out let depofarmasi
7). Keseluruhan ruang dan alat ditetapkan untuk dapat digunakan selama 24
jam
8). Mempunyai pintu masuk khusus yang mudah dilalui kendaraan dan
mudah dilihat, dimana UGD harus terletak pada area depan (tapak muka
rumah sakit), alur sirkulasi ambulance bergerak satu arah (one waydrive)
9). Memiliki area untuk penanganan korban bencana masal (mass disaster
cassuallities preparednessarea)
10). Berdekatan dengan UPTD RS (unit transfusi darah RS) 24 jam, unit ini
harus ada sesuai dengan persyaratan UGD-PONEK
11). Ruang jaga dokter danperawat
12). Pengembangan kedepan dapat disiapkan UGD terpadu dilengkapi dengan
laboratorium cito dan radiologi.
D. TATA LETAK
Skema Hubungan Antar Ruang
Perawat Dokter
R.
Perawat/ steril
R. Dokter OK UGD
Pulang
Pasien R. Tindakan R.
Triase Observasi
Resusitasi/
R.
dekontamina sii & spoelhock
Rawat Inap
Untuk kemudahan dan kelancaran pelayanan perlu disediakan space untuk tempat
parkir brankar/kursi roda bagi pasien pengunjung yang dapat digunakan instalasi lain
di rumah sakit, pada umumnya terletak dekat UGD/Rawat Jalan, sedangkan gas
medik (oksigen) disimpan secara khusus/sentral oksigen.
Hubungan UGD dengan unit lain:
ADMISSION
SMF
INSTALASI KAMAR BEDAH
PULANG
1. Pola Pelayanan
a. Pasien masuk ke UGD melalui ruang admission UGD
selanjutnya diperiksa oleh petugas yang ada melalui proses
triage yaitu dokter jaga atau petugaslainnya;
b. Pengantar pasien diminta menunggu diruangtunggu;
c. Selanjutnya dokter jaga akan melakukan proses pemeriksaan
pasien sesuai dengan indikasimedisnya;
d. Setelah diagnosa kerja ditegakkan termasuk memanfaatkan
(bila perlu) pemeriksaan penunjang medis (Laboratorium,
Radiologi atau alat elektromedik lainnya) maka dilakukan
pemeriksaan ke unit masing-masing. Khusus untuk
pemeriksaan laboratorium, spesimen darah diambil oleh
petugaslaboratorium;
e. Bagi pasien yang memerlukan observasi khusus, dapat
dirawat di Ruang Observasi Rawat Darurat untuk 1x12 jam.
Sesudahnya harus pindah ke ruang rawat lain, dirujuk atau
dipulangkan;
f. Pasien yang harus dioperasi segera, selanjutnya dikirim ke
kamar bedah setelah dilakukan persiapan baikadministrasi
maupun teknis medis pra operasi. Apabila tindakan bedah
bersifat elektif maka disalurkan ke Instalasi Kamar Bedah;
g. Pasien yang memerlukan rawat inap disalurkan ke Instalasi
RawatInap;
h. Setiap tindakan dan kebutuhan pelayanan selanjutnya dari
UGD dilakukan terlebih dahulu Inform consent oleh dokter jaga
kepada pasien atau keluargapasien;
i. Dokter jaga berkewajiban membuat surat rawat (Admission
Note), bila pasien memerlukan rawatinap;
j. Penderita/pasien yang telah selesai dilayani di UGD dan
diputuskan akan dirawat maupun ditindaklanjuti dengan
operasi maka keluarganya disalurkan ke unit admission untuk
persetujuan administrasi dankeuangan;
k. Bila kondisi pasien tidak dapat ditanggulangi di RS Pendidikan
Universitas Riau atau atas permintaan pasien atau keluarga
maka dilakukan rujukan ke rumah sakit yang lebih lengkap
dengan pengantar dari dokter jaga UGD dan didampingi oleh
perawat;
l. Untuk kondisi pasien dan keluarga yang mengalami problema
ekonomi dan rohani mendapat dukungan pendampingan dari
petugas sosial medis dankerohanian;
m. Untuk pasien meninggal di UGD sebelum dibawa pulang oleh
keluarganya terlebih dahulu didiamkan selama 2jam.
2. Sumber DayaManusia
Sumber Daya Manusia yang terlibat secara struktural dalam
pelayanan kesehatan di Instalasi Rawat Darurat terdiri dari:
b. BEBAN KERJA
Cara menghitung jumlah tempat tidur ada dalam kajian master plan, realisasi
dan perkembangannya disesuaikan dengan :
- Nilai BOR
- Jumlah Pertumbuhan penduduk
- Jumlah tempat tidur di rumah sakit lain / ratio perbandingan jumlah tempat
tidur : jumlah penduduk
- Faktor lain yang diterapkan dalam perencanaan rumah sakit.
c. SYARAT KHUSUS
Dalam merencanakan Unit rawat Inap perlu ditetapkan dulu prinsip-prinsip dalam
perencanaan instalasi rawat inap.
6). Bila ruang perawatan tidak di lantai dasar harus ada akses yang mudah
bagi pelayanan dengan roda atau lift khusus.
12). Ruang Rawat: anak disiapkan juga 1 ruangan neonatus. Terkait dengan
persyaratan, ruang bayi (neonatus) terbagi tiga, ruang bayi sehat, bayi
patologis dan observasi, pada umumnya berdekatan dengan bagian
kandungan
d. TATA LETAK
Skema hubungan antar ruang
supplay
R.Dokter R. Perawat Service
pasien
pengunjung
Kantor/ R. tindakan
Hubungan Rawat Inap dengan unit lain :
adm
INSTALASI FARMASI
RUANG TUNGGU
1. Pola Pelayanan
Pasien yang dirawat adalah pasien yang membawa surat
pengantar rawat (Admission Note) dari IRJ dan IGD. Bagi pasien
yang akan dirawat di RS Pendidikan Universitas Riau yang berasal
dari dokter praktek, puskesmas atau balai pengobatan maka harus
melalui Instalasi Rawat Jalan dan atau Instalasi Gawat Darurat
sesuai dengan kondisi pasien yang bersangkutan. Berkas
status/catatan medik beserta pasien yang akan dirawat dibawa oleh
petugas dari mana pasien tersebut berasal dan diserahkan kepada
petugas penerima pasien Rawat Inap (Admission RawatInap).
Perencanaan kebutuhanIRNA
Koordinasiintern
Pemantauan kegiatanIRNA
Evaluasi kegiatan &pelaporan
Melaksanakan tindak lanjutyang
ditetapkan Ka. IRNA
Dokter Melakukan pemeriksaan, penegakkan
diagnosa dan memberikan tindakan
medis
Melakukan pengajaran, supervisorydan
penelitian
2). Waktu kerja OK/IBS adalah 24 jam dengan pengaturan dinas shift,
pemanfaatan IBS ini dapat dimaksimalkan dengan pengaturan kerja
yang baik terutama penjadwalan bagi dokter anestesi serta pranata
anestesi, instrumentasi medik dan pembantu operator karena
ketiadaan sumber daya penting ini dalam observasi pada beberapa
rumah sakit sering menimbulkan keterlambatan respon dalam
pelayanan dan pemanfaatan IBS yang tidakoptimal
c. SYARAT KHUSUS
Dalam pengelompokan zonasi OK terletak pada zona privat berdekatan
dengan UGD, ICU, UPTD tranfusi darah serta dapat diakses dengan mudah
dari rawat inap dan penunjang medik. Konsep kebutuhan ruang dan
persyaratannya adalah sebagai berikut:
PENUNJANG MEDIS
OPERASI INSTALASI RAWAT JALAN
RECOVERY ROOM
IRNA
NORMAL HCU
1. Pola Pelayanan
Pola pelayanan di Bedah Sentral bagi pasien yang membutuhkan
pelayanan bedah adalah sebagai berikut:
2. HubunganFungsional
Dalam menjalankan fungsinya Instalasi Bedah Sentral
berhubungan dengan Instalasi Rawat Darurat, Rawat Jalan,
Penunjang Medik dan Rawat Inap. Hubungan fungsional tersebut
dapat dilihat pada gambar di bawahini.
E. INTENSIVE CARE UNIT (ICU) DAN HIGH CARE UNIT(HCU)
b. BEBAN KERJA
a) Unit ini dibuat untuk memenuhi persyaratan rumah sakit yang
menyelenggarakan kegiatan perawatan dan operasi sesuai dengan
master plan. Asumsi beban kerja adalah sesuai kunjungan dan pola
penyakit. Ruang ICU diselenggarakan berdasarkan kebutuhan,
ditentukan oleh jumlah pasien, utilisasi, fungsi rujukan suatu wilayah
dengan jenis SDM khusus memenuhisyarat.
b) Diperlukan standar minimal serta kriteria medik bagi pasien yang
masuk HCU dan ICU meliputi pelayanan insentif pasca pembedahan,
pelayanan insentif pasca serangan jantung, stroke, dialisa, luka bakar
dll.
c) Pembagian jenis ICU primer, sekunder dan tertier dibedakan dari jenis
peralatan serta penyelenggaraan rekam medik dan kelengkapan
tenaga ahli onsite. Dalam pembangunan direncanakan ICU primer dan
HCU. Ruangan ini perlu ada untuk memenuhi syarat debagai rumah
sakit dengan unggulan trauma center dan menurunkan waktu tunggu
dan resiko akibat rujukan, namun realisasinya menuggu ketersediaan
lahan.
c. SYARAT KHUSUS
Semua peralatan hendaknya berfungsi baik, siap pakai, tersedia terus
Ada beberapa syarat khusus yang harus dipenuhi dalam
penyelenggaraan sarana prasarana ICU dengan pemilihan peralatan
yang mengutamakan fungsinya untuk memenuhi kebutuhanpasien
b. BEBAN KERJA
Unit ini dibuat berdasarkan jumlah pasien yang dilayani unit tersebut
tiap tahunnya. Dan dapat dilihat berdasarkan atas asumsi sebagai
berikut :
c. SYARAT KHUSUS
Ada beberapa masalah yang perlu diperhatikan untuk merencanakan unit
ini, antara lain
3. Perencanaan ruang steril, semi steril dan non steril harus benar-
benar diperhatikan dan sesuai kebutuhan serta tata letak yang
menunjang kegiatan yang ada, pintu masuk dan keluarberbeda
Ruang administrasi/kantor
Ruang tunggu pengantar
Scrubstation
Ruang persiapan persalinan
Ruang bersalin (kala I s/d IV) minimal 4 tempat tidur bersalin
Ruang tindakan
Ruang pemulihan
Ruang post partum denganpenyakit/isolasi
Ruang dokter/diskusi, toilet dokter dan pasien, ruangsteril
Ruang NICU/PICU
Ruang perinatologi/ ruang bayi sesuai dengan standar
PONEK, dilengkapi dengan tempat cuci inkubator,
d.TATA LETAK
Skema hubungan antar ruang
Pasien
Diterima
Alat & Suplai
Bahan
Dokter
R. Scrub up R. Steril
Perawat ganti/ Persiapa
R. Bersalin
Isolasi
Pemulihan
Resusitasi bayi
Rawat Tinggal
A. INSTALASI FARMASI
Instalasi Farmasi merupakan unit penunjang pelayanan rumah sakit yang
bertugas melaksanakan seluruh pekerjaan kefarmasian di rumah sakit dan
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. HubunganFungsional
Dalam menjalankan fungsinya, Instalasi Farmasi berhubungan dengan
Instalasi Rawat Darurat, Rawat Jalan, Rawat Inap dan Instalasi Bedah.
Hubungan fungsional tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar
Hubungan Fungsional Instalasi Farmasi dengan Instalasi Lain
Pihak ke 3 PENERIMAAN
APOTEK
PENYEDIAAN
PENYALURAN
b. Pola Pelayanan
Pola pelayanan obat untuk pasien Rawat Inap dilayani di Tempat
Penerimaan Pasien (TPP). Pasien kemudian ditempatkan di bangsal
perawatan. Dari bangsal perawatan, pasien akan memperoleh Kartu Obat
(KO) berisi permintaan obat/alat medis yang akan antarkan perawat ke
Instalasi Farmasi (apotek, depo farmasi). KO yang telah dilengkapi
dengan rincian harga obat/alat medis berikut obat yang dibutuhkan
diberikan ke pasien.
Sedangkan pola pelayanan obat untuk Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi
Rawat Darurat dilakukan sebagai berikut :
d. Fasilitas
Fasilitas yang dimiliki oleh Instalasi Farmasi :
Ruangadministrasi
Ruang counter
Gudang
Ruangproduksi
Ruangdistribusi
e. Sumber DayaManusia
Sumber Daya Manusia yang terlibat secara struktural dalam pelayanan
Instalasi Farmasi terdiri dari tenaga teknis medis dan tenaga non medis
yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
B. INSTALASI RADIOLOGI
Instalasi radiologi merupakan Instalasi yang melayani pelayanan
radiodiagnostik. Beberapa kegiatan pemeriksaan yang dilakukan di instalasi
ini antara lain pemeriksaan radiodiagnostik konvensional seperti
pemeriksaan tanpa kontras dan pemeriksaan dengan bahan kontras.
Memberikan pelayanan setiap hari kerja mulai pukul 08.00 – 14.00 WIB
selebihnya menggunakan sistem jaga shift
a. Hubungan fungsional
Dalam menjalankan fungsinya, Instalasi Radiologi berhubungan dengan
rawat jalan, rawat inap dan rawat darurat. Hubungan fungsional tersebut
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
b. Pola Pelayanan
Pasien yang berasal dari lingkup UGD, IRJ, IRNA atau pasien kiriman
dari luar atau Medical Check Up datang ke Instalasi Radiologi dengan
membawa surat permintaan pemeriksaan. Surat permintaan tersebut
berisi jenis pemeriksaan yang dimaksud seperti foto rontgen
konvensional dan USG.
Petugas Rincian
d. Fasilitas
Fasilitas yang dimiliki radiodiagnostik adalah:
PeralatanX-Ray
Ruang X Ray yang dilapisi Pb
Ruang USG Umum danscanning
Ruang gelap
Ruang ekspetise
Ruang administrasi
Toilet
e. Sumber DayaManusia
Sumber Daya Manusia yang terlibat secara struktural dalam pelayanan
kesehatan di Instalasi Radiologi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
C. INSTALASI LABORATORIUM
Instalasi Laboratorium merupakan instalasi yang menyelenggarakan
pelayanan Laboratorium Diagnostik secara profesional dan bermutu sesuai
dengan kebutuhan pasien selama 24 jam. Lingkup kegiatan yang dilakukan di
Instalasi laboratorium meliputi :
1. Pemeriksaan KimiaKlinik
2. Pemeriksaan GulaDarah
3. PemeriksaanHematologi
4. PemeriksaanSerologi
5. PemeriksaanBakteriologi
6. PemeriksaanUrine
7. PemeriksaanTinja
a. Hubungan Fungsional
Dalam menjalankan operasionalnya, Instalasi Laboratorium berhubungan
dengan Instalasi Rawat Darurat, Rawat Jalan, dan Rawat Inap,
sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar
Hubungan Instalasi Laboratorium dengan Instalasi Lain
LABORATORIUM
KLINIK KAMAR BEDAH
SARANAPUBLIK
PENCUCIAN
b. Pola Pelayanan
Semua jenis pemeriksaan Laboratorium berasal dari pasien Rawat Jalan,
Gawat Darurat, Rawat Inap, kiriman dari rumah sakit lain atau dokter
swasta. Pola permintaan untuk mendapatkan pelayanan pemeriksaan
laboratorium adalah sebagai berikut :
c. Mekanisme KewaspadaanUniversal
Biosafety Laboratory Level 2
Peraturan Standar
Penanggung Jawab Laboratorium harus membatasi akses
pengunjung masuk ke laboratorium ketika sedangbereksperimen
Cuci tangan sesudah kontak dengan material, sesudah
menggunakan sarung tangan dan sebelum meninggalkanlab
Dilarang makan, minum, merokok, memegang lensa, meggunakan
kosmetik dan berjualan makanan di areaLaboratorium
Penggunaan pipet harus menggunakanmesin
Prosedur harus dilakukan dengan teliti agar tidak terjadi ledakan
aerosol
Ruangan kerja dibersihkan setiap selesai pekerjaan atau ketika ada
material yangtumpah
Semua kebiasaan dan pemborosan dihilangkan sebelum ada
metode yangdiakui
Adanya program kontrol untuk efek serangga dan binatang
pengerat
Peraturan khusus
Pembatasan akses menuju laboratorium sesuai dengan kebijakan
penanggung jawablaboratorium
Menetapkan kebijakan danprosedur
Terdapat peringatan di jalan menujulaboratorium
Personel laboratorium menerima kekebalan yangcocok
Penambahan specimen secara berkala tergantung dari fungsi dari
fasilitas
Diadakan pelatihan untuk personallab
Tindakanpencegahan
a. Jarum suntik dan alatpenyemprot
b. Mengunci alatpenyemprot
c. Alat-alat penyemprot harus cocok denganjarum
d. Tidak boleh menyentuh langsung barang pecah belah tetapi
harus menggunakanmesin
Spesimen disimpan di dalam botol untuk mencegah kebocoran
selama pengumpulan
Peralatan laboratorium ada ruangan kerja harus dibersihkan
dengandesinfektan
Setiap terjadi kecelakaan/jatuh harus dilaporkan kepada
penanggung jawablaboratorium
Tidak boleh mengadakan pertunjukan hewan dilaboratorium
Peralatan Keamanan
Pemeliharaan peralatan dilakukansewaktu-waktu
- Prosedur yang baik untuk pemeliharaan yang dapat
menimbulkan ledakan
- Konsentrasitinggi
Menggunakan pelindung muka untuk antisipasiinfeksi
Menggunakan jas atau seragam ketika berada dilaboratorium
Menggunakan sarung tangan ketika kontak denganmaterial
Fasilitas Laboratorium
Menyediakan kunci pintu pembatas
Pertimbangan lokasi baru laboratorium dari areapublik
Di laboratorium harus terdapat bak untuk cucitangan
Laboratorium harus didesain agar mudahdibersihkan
Bangku laboratorium harus tahan air dan tahan terhadap bahan
kimia
Furnitur laboratorium harus mampumendukung
Memasang lemari kain dan pembuangangas
Tempat cuci harus mudahdijangkau
Penerangan harus cukup memadai untuk menjalankanaktivitas
Tidak ada syarat khusus untukventilasi.
e. Fasilitas
Instalasi Laboratorium mempunyai fasilitas :
Ruangtunggu
Ruang lockerpetugas
Ruangadministrasi
Ruang penyimpanan alat danbahan
Ruang pengambilanspesimen
Ruang persiapan bahanreagent
Ruangpemeriksaan
Ruang cucialat
Toilet
Sirkulasi yang dibedakan antara karyawan, pengunjung, para analis
dengan barang danbahan
4. INSTALASI REHABILITASIMEDIK
Pelayanan rehabilitas medik bertujuan memberikan tingkat pengembalian fungsi
tubuh setinggi mungkin kepada penderita sesudah kehilangan fungsi dan
kemampuan yang meliputi upaya pencegahan / penanggulangan, pengembalian
fungsi dan mental pasien. Instalasi Rehabilitasi Medis merupakan salah satu unit
penunjang rumah sakit dan mempunyai fungsi untuk melaksanakan tugas
pelayanan rehabilitasi medik secara terpadu dengan pendekatan medik,
psikososio- edukasional-vokasional untuk mencapai kemampuan fungsi
semaksimal mungkin berdasarkan kemampuan yang ada meliputi :
Pasi
en
Fisio Terapi mas
/.gym
R. Rehab Okupasi
Administrasi
Ruang
Jogging pertemu
a.Pola Pelayanan
tract/tam
an untuk mendapatkan pelayanan rehabilitasi medik adalah
Pola pelayanan
sebagai berikut :
1. Pelayanan
Pola pelayanan untuk mendapatkan pelayanan rehabilitasi medik adalah
sebagai berikut :
1. Tenaga Medis :
a. Dokterumum
b. Dokterspesialis/ahli
2. Fisioterapis
Lingkup pelayanan Rehabilitasi Medik Lanjut (sekunder, tertier)
1. Pelayanan OkupasiTerapi
Suportif
Fungsional
2. PelayananPsikologi
Pemeriksaan intelegensi(anak)
Pemeriksaan kehidupanemosi/kepribadian
Pemeriksaan kematangan sosial (tumbuhkembang)
Pemeriksaan bakat/minat yang dihubungkan dengan evaluasi
vokasional
3. Pelayanan SosialMedis
Penanganan pasien terlantar dan/atau yangditerlantarkan
Penanganan pasien tidakmampu
Penyaluran adopsianak
4. Pembinaan Mental terhadapPenderita
PreOperasi
Penderita yang akan meninggaldunia
Pelayanan pemulihan psikis pasca operasi dan pasca serangan
stroke
Pelayanan pada penyakitkronis
1. UNIT KESEKRETARIATAN
a. LINGKUP KEGIATAN / FUNGSI RUANG
Unit kesektratariatan adalah unit pelayanan admnistrasi baik internal maupun
eksternal. Unit kesekretariatan Rumah sakit berada dibawah unit umum yang
terdiri dari personalia/kepegawaian tata usaha, keuangan, perbendaharaan,
akuntansi/verifikasi, diklat dan ruangan direksi serta ruangan ruangan kerja
para pimpinan lain dan ruang rapat, ruang komite medik serta perpustakaan
dan gudangATK.
b.BEBAN KERJA
Kesekretariatan merupakan pusat kegiatan perkantoran yang terpisah dari
area kegiatan pelayanan, berada ditempat umum yang dapat dcapai oleh
semua pengunjung
c.SYARATKHUSUS
Beberapa konsep dasar yang perlu diperhatikan dalam penentuan ruang
kesekretariatan adalah sebagai berikut :
1). Ruang pimpinan kepala dan kepala subbagian dan kepala seksi
dipisahkan tersendiri dari ruang staf lainnya. Sedangkan ruang kerja staf
sekretariat dijadikan satu ruangan yang disekat dengan dindingpartisi.
2). Pengelompokan divisi diarahkan sebagai berikut:
Bagian medik letaknya didekatkan dengan ruang rapat komite
medik dan perpustakaan serta ruang rapatumum/aula
Bagian administrasi dan keuangan & akuntansi, verifikasi serta
perbendaharaan/kasir danSPI
3). Penempatan administrasi sedapat mungkin mudah dicapai dan dapat
memiliki ruangtunggu
4). Kebutuhan Ruang
Ruang Pimpinan danstaf
R. KomiteMedik
R. Rapat komitemedik
Service / Penunjang
R. Rapatumum/aula
Gudang ATK /alat
Toilet
R. MEP
Lobby
2. UNIT REKAM MEDIK (RM) DAN MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
(MIK)
a.LINGKUPKEGIATAN
Rekam medik adalah sumber MIK yang handal yang memiliki kegiatan
merekam dan menyimpan berkas-berkas dan memuat informasi mengenai jati
diri, riwayat penyakit, hasil pemeriksaan dan pengobatan dan tindakan yang
dilakukan pada pasien yang dkelola menggunakan sistem informasi baik
manual maupun komputerisasi untuk mendukung cakupan luas informasi
pelayanan medis yang efektif. Sistem rekam medik yang diterapkan di rumah
sakit umum adalah sentralisasi, sehingga:
b. BEBANKERJA
Beban kerja pada unit ini adalah jumlah rekam medik pasien yang harus
dilayani, yaitu pasien rawat jalan, rawat darurat, pasien masuk untuk rawat
inap, pasien pulang dan pasien yang meninggal per tahun, dan banyaknya
laporan yang harus dikerjakan.
Dalam menetapkan kebutuhan pelayanan unit ini digunakan data dan informasi
medik pasien.
c. Syaratkhusus
Pengisisan mengenai riwayat penyakit harus lengkap dalam waktu 24
jam
Memiliki ruangan yang cukup untuk menyimpan data, tahan api dan air
serta tidak lembab, bersih daridebu
Lokasi penyimpanan RM di zona semi publik, berdekatan dengan
administrasi pendaftaran, rawat jalan danUGD
Ruangan server terletaktersendiri
Memiliki pintu masuk yang tidak langsung untuk menjaga kehilangan
atau pengambilan RM oleh yang tidak bertanggungjawab
d. TATALETAK
Skema hubungan antar ruang
Pendaftaran
Ruang Data
Ruang Pengolahan
Ruang Administrasi
Data SIM
R.
Ruang Kantor
server simpan
RM rajal
Ruang
simpan
RM ranap
3. PEMULASARAN JENAZAH
b. BEBANKERJA
a) Beban kerja untuk kamar jenazah adalah lamanya jenazah / hari
yang disimpan, dianggap selama rata-rata 3hari
b) Pelayanan untuk kamar jenazah dilakukan 24jam,
c) Ruang jenazah dapat menampung 2 – 4 jenazah
d) Jumlah lemari pendingin dihitung 1% dari jumlah tempattidur
c. SYARATKHUSUS
a) Kamar jenazah mempunyai hubungan yang kuat dengan
beberapa unit lain yaitu:
Unit gawatdarurat
Unit kebidanan dan penyakitkandungan
Unitperawatan
d. TATALETAK
Skema hubungan antar ruang
Ruang memandikan
Ruang Adm
4. INSTALASI GIZI / DAPUR
b. BEBANKERJA
Perkiraan kebutuhan pelayanan unit dapur, diperhitungkan terhadap jumlah
tempat tidur di rumah sakit umum didasarkan tahun yang lalu. Untuk rumah sakit
umum baru kebutuhan pelayanan didasarkan pada presentasi jumlah perkiraan
kebutuhan / kapasitas rumah sakit umum
c. SYARATKHUSUS
Konsep tata ruang unit dapur dan instalasi gizi mempunyai hubungan yang
kuat dengan unit perawatan, dan unit kandungan
Perletakan unit dapur ditempatkan pada daerah servis jauh dari pencapaian
maupun penglihatan pengunjung serta mempunyai pintu masuk / keluar
tersendiri.
d. TATALETAK
Skema hubungan antar ruang
Distribusi makanan semi
Guda
ng
Pendingin daging , sayuran
5. UNIT CUCI(LAUNDRY)
1). Rawatinap
2). Rawatjalan
3). Unit gawat darurat
4). Lain-lain
Agar dapat melakukan pekerjaan pokok, unit cuci dilengkapi pula fasilitas :
1). Sub unit administrasi yang mencatat, menghitung bahan cucian kotor yang
masuk serta melakukan pencatatan terhadap arus cucian bersih yang
keluar
2). Gudang obat cuci, desinfektan dan ruangjahit
3). Fasilitas staf termasuk kerja, WC, locker dan ruangistirahat
b. BEBANKERJA
Unit satuan untuk mengukur beban kerja unit cuci adalah kebutuhan
cucian tiap instalasi pokok, perhari dan tahun dalam kg.
c. SYARATKHUSUS
Konsep tata ruang unit cuci pada prinsipnya didasarkan atas analisa beban kerja,
ketenagaan, peralatan, kebutuhan ruang, hubungan fungsional dan alur kerja
yang berlaku secara menyeluruh.
d. TATALETAK
Skema hubungan antar ruang
Linen kotor
Ruang
Ruang Jahit
Setrika/ Distribusi
6. INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA RSR.(IPSRS)
Steril
2. BEBANKERJA
Untuk menampung kegiatan pemeliharaan, perbaikan alat, dan bekerja
sesuai dengan jam kerja rumah sakit
3. SYARATKHUSUS
Sesuai dengan fungsi work shop adalah untuk memperbaiki dan sebagai
tempat pemeliharaan alat, maka sifat ruangan adalah :
Administrasi Ruang
Ruang Listrik
Ruang Pengecatan
Ruang Penerimaan Gd. Bengkel
Ruang Perpipaan
7. PELAYANAN CSSD Ruang Mesin
Halaman luar untuk
CSSD perbaikan Ruang Peralatan
( Central Sterilization Service Departement)
alat di luar
Peralatan yang akan disterilkan diterima di kamar
penerimaan barang kotor, kemudian
dicatat/diadministrasikan oleh petugas kamarCSSD;
Menyiapkan alat yang akandisterilkan;
Memberikan identitas alat-alat yang disterilkanmemakai
autoclave tape;
Menimbang alat yang akandisterilkan;
Membungkus alat yang akandisterilkan;
Memasukan alat yang sudah dibungkus yang akan
disterilkan ke autoclove;
Alat yang sudah disterilkan dikeluarkan dari autoclove dan
diangkat ke tempat rak steril dan ditunggu sampai dingin;
Melayani permintaan alat yang telah steril dari unitkerja;
Semua peralatan diberikan desinfektan dan antikarat;
Pendistribusian peralatan yang sudah steril kepada unit
kerja pengguna melalui kamar bersih/steril yang dilayani
oleh petugasCSSD.
PROSES
MEMILAH, MERENDAM,
PENERIMAAN CUCIAN KOTOR
PENCUCIAN DENGAN MESIN CUCI DAN