Kes
Muhadi, SKM, M.Kes
UNIT KERJA
REKAM MEDIS
Edisi Asli
Hak Cipta © 2019 pada penulis
Griya Kebonagung 2, Blok I2, No.14
Kebonagung, Sukodono, Sidoarjo
Telp.: 0812-3250-3457
Website: www.indomediapustaka.com
E-mail: indomediapustaka.sby@gmail.com
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam
bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan
menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Dasar Organisasi dan Manajemen Unit Kerja Rekam Medis/Eka Wilda Faida, Muhadi
Edisi Pertama
—Sidoarjo: Indomedia Pustaka, 2019
Anggota IKAPI No. 195/JTI/2018
1 jil., 17 × 24 cm, 208 hal.
ISBN: 978-623-7137-53-5
Bismillahirrohmannirahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Gambaran secara umum pada mata kuliah Dasar Organisasi & Manajemen Unit Kerja
Rekam Medis ini walaupun sedikit dan belum mendalam diperlukan sebagai over view
bagi pengenalan dasar organisasi dan manajemen di sarana pelayanan kesehatan. Maka
buku ajar ini dirancang sebagai pegangan mahasiswa di dalam proses belajar mengajar
di kelas yang tentunya dapat dipelajari sebelum dan setelah perkuliahan berlangsung.
Buku ajar ini tentunya diambil dari kumpulan beberapa sumber dan literature yang ada.
Pada proses belajar mahasiswa diperlukan kajian materi yang lebih rinci oleh
karena itu melalui buku ajar dasar organisasi dan manajemen unit kerja rekam medis
ini diharapkan mahasiswa lebih dapat mengetahui dan memahami konsep dasar yang
ada di dalam setiap bab materi dasar organisasi dan manajemen unit kerja rekam medis
ini. Selain itu melalui buku ajar ini ada beberapa kasus dan contoh untuk merangsang
cara berfikir mahasiswa bagaimana penerapannya jika di aplikasikan di lapangan (RS,
Puskesmas, Klinik dan Sarana Pelayanan Kesehatan yang lain). Ada pula latihan dan
penugasan baik individu maupun secara kelompok agar mahasiswa tertuntut untuk
berfikir secara kreatif dan inovatif.
Semoga bermanfaat, apabila ada kekurangan dan kesalahan mari kita tambah dan
perbaiki, sehingga menjadi lebih bagus dan bermanfaat.
22-Februari-2018
Buku ini berisi panduan untuk belajar tentang konsep dasar organisasi dan
manajemen dan bagaimana implementasinya di fasilitas pelayanan kesehatan terutama
di bidang rekam medis dan informasi kesehatan. Buku ini merupakan edisi pertama
yang akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan gaya penulisan yang dapat
memudahkan penulis mempublikasikan karyanya. Saran dan masukan kami harapkan
untuk edisi mendatang.
Tim Penyusun
Prakata vii
Daftar Isi xi
Bab 8 Motivasi.............................................................................................. 89
8.1 Pengertian Motivasi.......................................................................................... 90
8.2 Teori Motivasi...................................................................................................... 90
Teori Motivasi Abraham Maslow (1943-1970)......................................... 90
Teori Motivasi Herzber (1966)......................................................................... 91
Teori Motivasi Douglas McGregor.................................................................. 91
Teori Motivasi Vroom (1964)............................................................................ 92
Teori ERG (Eksistensi, Relatedness dan Growth)..................................... 92
Learned Need Theory........................................................................................... 92
8.3 Tujuan Motivasi.................................................................................................. 93
8.4 Elemen Penggerak Motivasi.......................................................................... 94
8.5 Bentuk Motivasi.................................................................................................. 95
8.6 Teknik Pengukuran Motivasi......................................................................... 96
8.7 Solusi Mengatasi Masalah Motivasi............................................................ 100
8.8 Penggunaan Rewards untuk Motivasi Karyawan................................. 100
Kemampuan Akhir
Menjelaskan konsep dasar organisasi dan manajemen
Indikator
1. Mengetahui dan memahami pengertian organisasi
2. Mengetahui dan memahami Asas/prinsip organisasi
3. Mengetahui dan memahami unsur organisasi
4. Mengetahui dan memahami jenis organisasi
5. Mengetahui dan memahami sejarah manajemen
6. Mengetahui dan memahami pengertian manajemen
7. Mengetahui dan memahami ruang lingkup administrasi dan manajemen
8. Mengetahui dan memahami unsur manajemen
9. Mengetahui dan memahami pola manajemen
Pengantar
Pada bab ini memperkenalkan konsep dasar organisasi dan manajemen. Inti konsep
dasar organisasi dan manajemen adalah diharapkan mahasiswa mengetahui dan
memahami serta mampu menjelaskan di akhir mata kuliah bab I melalui kegiatan diskusi
dan presentasi tentang organisasi dan manajemen secara umum dan implementasinya
di pelayanan kesehatan terutama di unit kerja rekam medis.
Untuk itu, agar organisasi pelayanan kesehatan dalam hal ini unit kerja rekam
medis dan informasi kesehatan dapat menjalankan fungsinya secara optimal, perlu
melakukan perubahan atau reformasi. Ada lima hal yang penting yang perlu diantisipasi
dalam melakukan perubahan, yaitu:
1. Masa depan yang berbeda
Organisasi unit kerja rekam medis yang memiliki kreatifitas yang tinggi dan muncul
dari dalam organisasi itu sendiri, peka terhadap kecenderungan perubahan yang
mungkin terjadi di masa depan dengan visi yang jelas, akan menjadi pemenang
dalam kompetisi. Manusia sebagai aset dan investasi paling penting dan berharga.
Sehingga perencanaan kebutuhan sumber daya manusia yang sesuai dengan
internal
pasien unit
dokter
rekam medis
eksternal
kemenkes/ rekanan/
asuransi kepolisian Dinkes perusahaan
kerjasama
Hubungan Internal
a. Instalasi rekam medis menyediakan data-data sebagai bahan komunikasi,
koordinasi dan informasi yang dibutuhkan IRJ, IGD, IRNA, Keuangan dan
Manajemen dalam mengambil keputusan.
b. Antara pasien dan dokter rekam medis berfungsi sebagai mediator dalam
penyediaan rekam medis.
Hubungan Eksternal
a. Instalasi Rekam Medis merupakan penyedia informasi kepada pihak ketiga yaitu
Asuransi, Rekanan dan pihak lain.
b. Instalasi Rekam Medis juga berkewajiban memberikan laporan kepada Kemenkes,
Dinkes baik provinsi maupun daerah
Tugas pokok petugas rekam medis adalah memberikan pelayanan sosial yang paling
awal, Oleh karena itu perlu adanya distribusi pekerjaan yang jelas. Beban kerja yang
melebihi kapasitas kerja petugas rekam medis merupakan suatu persoalan yang muncul
berkaitan dengan individu dalam menghadapi tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi.
Untuk itu distribusi pekerjaan diperlukan agar dapat menghindari tumpang tindihnya
pekerjaan, adanya duplikasi dan ketidakjelasan arah yang kesemuanya berakibat pada
pemborosan (Miharti, 2010)
Sehingga pengorganisasian unit rekam medis harus dikelola dengan baik, maka
rumah sakit pun harus meninjau lebih spesifik tentang tata cara pengorganisasian
rekam medis yang baik, untuk itu dibutuhkan staf kesehatan yang ahli didalamnya yang
tentunya mengerti secara detail tentang sistem rekam medis oleh karena itu menjadi
penting rumah sakit dalam penyelenggaraan unit rekam medis harus berdasarkan
Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis dari Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik tahun 2006. Rekam
medis dipimpin langsung oleh seorang Kepala Unit Rekam Medis dengan latar belakang
pendidikan Rekam Medis, kualifikasi untuk pemegang jabatan Kepala Unit Rekam Medis
meliputi:
1. Latar belakang pendidikan D3 rekam medis
2. Masa kerja minimal 2 tahun sebagai tenaga rekam medis
3. Mengikuti pendidikan dan pelatihan rekam medis
Sesungguhnya manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu bukti adalah
Piramida di Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada zaman
dulu telah ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa, mengikuti tahapan-
tahapan tertentu yang telah disiapkan hingga bangunan Piramida yang megah di tengah
gurun pasir dapat menjadi decak kagum masyarakat disseluruh dunia dari dulu hingga
kini. Dari sejarah dapat kita ketahui bahwa tidak kurang dari ribuan orang telah terlibat
dalam pembangunan Piramida di Mesir. Selain itu juga Candi Borobudur di Indonesia,
dan masih banyak contoh bangunan-bangunan kuno yang sangat rumit bisa dibangun
oleh nenek moyang kita. Dari bukti-bukti tersebut dapat dilihat bagaimana orang-orang
dahulu telah menerapkan manajemen.
Untuk memahami sejarah perkembangan manajemen, dalam buku ajar ini dengan
mengadop dari referensi A.A.Gede Munijaya, 2004 hanya dijelaskan 3 tokoh pemikir
manajemen ilmiah yaitu FW. Taylor, Henry Fayol, Elton Mayo, karena ketiga tokoh ini
diakui sebagai peletak dasar studi ilmiah di bidang manajemen yang berkembang
sampai saat ini.
Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu
“management” yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini memang
belum ada kata yang mapan dan diterima secara universal sehingga pengertiaanya untuk
masing-masing para ahli masih memiliki banyak perbedaan.
Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang
mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya
bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Dalam hal ini manajemen
dibedakan menjadi 3 bentuk karakteristik, diantaranya adalah: (1) Sebuah proses
atau seri dari aktivitas yang berkelanjutan dan berhubungan; (2) Melibatkan dan
berkonsentrasi untuk mendapatkan tujuan organisasi; (3) Mendapatkan hasil-hasil ini
dengan berkerja sama dengan sejumlah oran; (4) Memanfaatkan sumber-sumber yang
dimiliki dari suatu organisasi.
Manajemen
Kepemimpinan
Pengambilan keputusan
Manusia
Kata administrasi menurut asal katanya (etimologis) berasal dari bahasa latin, ad
dan ministrare. Ad berarti intensif, sedangkan ministrare berarti melayani, membantu,
dan memenuhi. Jadi tugas uatama administrator atau pimpinan adalah memberikan
pelayanan prima dalam arti sebenarnya. Administrare adalah kata kerja, sedangkan
kata bendanya adalah administration dan kata sifatnya administrativus diterjemahkan
dalam bahasa inggris menjadi administration. Beberapa pendapat yang mengemukakan
perbedaan antara administrasi dengan manajemen yaitu:
1. Administrasi lebih rendah dari manajemen
Pendapat ini dikemukakan Levey dan Loomba dalam Azwar (1988) yang
menyebutkan pekerjaan administrasi hanya melakukan kebijakan yang telah
ditetapkan, sedangkan pekerjaan manajemen adalah merumuskan kebijakan
tersebut. Pengertian administrasi menjadi lebih sempit dibandingkan manajemen
jika administrasi hanya berurusan dengan keluar masuknya surat menyurat,
pengarsipan, dan pekerjaan ketatausahaan.
2. Administrasi lebih tinggi dari manajemen
Pendapat ini dikemukakan oleh Finner dalam Azwar (1988) yaitu manajemen
hanya mengelolahal-hal yang berhubungan dengan sumber daya saja, yang
pada dasarnya hanya merupakan bagian dari pekerjaan administrasi. Ilmu
administrasi mempunyai ruang lingkup lebih luas dibandingkan ilmu manajemen,
tapi manajemen berfungsi sebagai motor penggerak berkembangnya dinamika
administrasi. Administrasi berbeda dengan manajemen seperti di bidang
pendidikan, pemerintahan, rumah sakit, dan kemiliteran, umumnya memakai
6M I S P Q
1. PERENCANAAN 2. PENGORGANISASIAN
Pemilihan dan penentuan Desain organisasi dan staffing
dengan menentukan sumber daya
tujuan organisasi,
dan kegiatan yang dibutuhkan,
kebijaksanaan, program, dll menyusun organisasi atau
kelompok kerja, penugasan
wewenang dan tanggung jawab.
4. PENGAWASAN,
PENGENDALIAN,
PENGONTROLAN
Monitoring program baik
dengan supervisi dan mereview 3. PENGGERAKAN/AKTUASI
kegiatan yang dilaksanakan Kepemimpinan, movasi, dan
secara sistemas oleh pengelola komunikasi kepemimpinan untuk
program untuk melihat apakah mengarahkan karyawan
mengerjakan sesuatu yang
pelaksanaan program sudah
ditugaskan kepadanya
sesuai dengan yang
direncanakan
Kemampuan Akhir
Menjelaskan konsep dasar fungsi manajemen perencanaan
Indikator
1. Mengetahui dan memahami pengertian perencanaan
2. Mengetahui dan memahami manfaat perencanaan
3. Mengetahui dan memahami jenis perencanaan
4. Mengetahui dan memahami langkah perencanaan
5. Mengetahui dan memahami analisis SWOT
Pengantar
Pada bab ini memperkenalkan konsep dasar manajemen perencanaan. Inti konsep dasar
manajemen perencanaan adalah diharapkan mahasiswa mengetahui dan memahami
serta mampu menjelaskan di akhir mata kuliah bab II melalui kegiatan diskusi dan
presentasi tentang konsep dasar fungsi manajemen perencanaan secara umum dan
implementasinya di pelayanan kesehatan terutama di unit kerja rekam medis.
Contoh kaitannya dengan unit rekam medis adalah: (1) membuat perencanaan
desain map dan formulir rekam medis; (2) mendesain tempat penyimpanan ruang
rekam medis secara ergonomis; (3) perencanaan kebutuhan rak rekam medis; (4)
pembuatan dan penyusunan standar operasional prosedur sebelum pelaksanaan
bekerja dimulai.
Perencanaan Strategik
Perencanaan strategik adalah upaya melihat ke jangka waktu yang akan datang dan
mempunyai ciri: (1) Sumber daya dan kemampuan rumah sakit, (2) Peluang dan resiko
yang ada di lingkungan, (3) Biasanya dibuat oleh pimpinan puncak/top manajemen, (4)
Bersifat umum dan tidak spesifik.
TABEL 2.1
Komponen POA (Plan of Action)
Menurut Stoner dan Wankel dalam H.B. Siswanto, Pengantar manajemen, 2005
mengklasifikasikan rencana dalam 2 jenis, yaitu: rencana strategis dan rencana
operasional.
1. Rencana strategis
Rencana ini dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang lebih luas , yaitu
untuk melaksanakan misi yang merupakan satu-satunya alasan kehadiran
organisasi tersebut. Perencanaan strategis adalah proses pemilihan tujuan
organisasi, penentuan kebijakan dan program yang perlu untuk mencapai sasaran
dan tujuan, serta penetapan metode yang perlu untuk menjamin kebijakan dan
program dapat berjalan. Secara singkat perencanaan strategis merupakan proses
perencanaan jangka panjang yang formal untuk menentukan dan mencapai tujuan
organisasi.
Jadi dapat disimpulakan bahwa visi adalah cita - cita atau impian sebuah organisasi
atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk menjamin kelestarian dan
kesuksesan jangka panjang.
Bila dikaitkan dengan teori piramida kebutuhan manusia oleh Maslow, maka visi
adalah suatu perwujudan fase aktualisasi diri yang berada di puncak piramida. Piramida
tersebut dimulai dari pemenuhan kebutuhan paling bawah sampai ke atasnya, yaitu
kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosialisasi, kebutuhan berprestasi
kemudian baru kebutuhan aktualisasi diri.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus
dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasionalnya
orang berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi
Visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan
petunjuk garis besar cara pencapaian Visi.
Analisis Situasi
Adalah langkah awal proses penyusunan perencanaan yang bertujuan untuk identifikasi
masalah, mengumpulkan data & fakta. Langkah ini dapat dilakukan dengan analisis data
laporan yang dimiliki organisasi baik data primer maupun sekunder melalui observasi,
wawancara, maupun pengambilan langsung dokumen organisasi, dokumen rekam
medis, misalnya:
a. Data penyakit dan kejadian sakit
10 besar penyakit, wabah/kejadian luar biasa dapat disusun secara statistika atau
pendekatan epidemiologi.
b. Data indikator mutu pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan unit rekam medis
Indikator mutu grafik barber Johnson pada BOR, ALOS, TOI, BTO, angka GDR, NDR.
c. Profil fasilitas pelayanan kesehatan unit rekam medis
Jumlah dan kualitas sumber daya manusia yang ada pada jasa pelayanan kesehatan
unit rekam medis.
d. Budaya organisasi unit kerja rekam medis
Kebijakan kepala unit rekam medis, ketersediaan SPO penyelenggaran rekam
medis, tingkat absenteisme, kinerja, beban kerja, kedisiplinan, kepatuhan petugas
fasilitas pelayanan kesehatan unit rekam medis.
e. Data sarana prasarana
Ketersediaan fasilitas pendukung kerja petugas rekam medis seperti komputer,
scanner, printer, alat tulis, lemari, rak tempat penyimpanan dokumen rekam
Batasan masalah adalah kesenjangan yang dapat diamati antara kondisi nyata
dengan kondisi yang diharapkan, atau kesenjangan yang dapat diukur antara hasil yang
mampu dicapai dengan tujuan/target yang ingin dicapai. Masalah juga dapat dirumuskan
dalam bentuk hambatan kerja, dan kendala yang dihadapi petugas rekam medis dalam
menjalankan tugasnya. Dengan menggunakan batasan masalah tersebut, berbagai jenis
masalah dapat dirumuskan, adapun masalah dapat dikategorikan menjadi: (1) masalah
pada berkas rekam medis; (2) masalah pada petugas rekam medis; (3) masalah pada
manajemen fasilitas pelayanan kesehatan unit kerja rekam medis.
Kriteria penetapan prioritas masalah dapat dilakukan dengan mengajukan
beberapa pertanyaan kritis sebagai berikut:
a. Apakah masalah tersebut memberikan dampak yang luas terhadap keberlangsungan
hidup fasilitas pelayanan kesehatan unit kerja rekam medis?
Jika jawabannya ya, skor keenam butir pertanyaan tersebut tinggi. Untuk
menetapkan prioritas masalah diperlukan tim perencana yang mengetahui secara jelas
permasalahan yang betul-betul terjadi dan dibahas serta disepakati bersama tentang
masalah mana yang duprioritaskan untuk dipilih dan segera ditanggulangi, biasanya
dapat dilakukan dengan metode scoring, yaitu antar anggota pada tim perencana
masing-masing menilai dan kemudian di scoring sehingga akan dapat ditentukan mana
masalah yang paling diprioritaskan untuk segera ditangani.
Dalam menentukan tujuan program harus jelas target, sasaran, dan ukuran
keberhasilan.
Mengkaji Hambatan dan Kelemahan Program
Langkah keempat proses penyusunan rencana adalah mengkaji kembali hambatan dan
kelemahan program yang pernah dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk mencegah
atau mewaspadai timbulnya hambatan serupa. Selain mengkaji hambatan yang pernah
dialami, juga dibahas prediksi kendala dan hambatan yang mungkin akan terjadi di
lapangan pada saat program dilaksanakan.
Jenis hamabatan atau kelemahan dapat dikategorikan dalam:
a. Hambatan yang bersumber pada kemampuan organisasi
Hambatan ini merupakan aspek kelemahan organisasi. Motivasi kerja petugas
rekam medis yang rendah, pengetahuan dan keterampilan kurang, petugas belum
mampu melakukan tugas sesuai dengan kompetensinya, atau belum berkompeten;
Sarana prasarana kurang memadahi sehingga pekerjaan tidak dapat dilakukan
secara optimal; Sistem informasi dalam melaksanakan pekerjaan yang berkaitan
dengan proses pendaftaran, data pasien belum terintegrasi atau bahkan masih
berupa manual belum menuju pada EMR (Electronical Medical Record); Laporan
kegiatan program tidak dimanfaatkan untuk menyusun rencana kegiatan program
selanjutnya atau bahkan supervise yang lemah; ketersediaan dana kurang; Waktu
yang tersedia tidak dimanfaatkan.
b. Hambatan yang terjadi pada lingkungan kerja
Sikap dan budaya pada aspek internal antara pimpinan, rekan kerja, bawahan,
pasien, keluarga pasien dan pada aspek eksternal yaitu perusaaahn kerjasama/
rekanan, pihak asuransi, kepolisian/pengadilan, civitas akademika yang melakukan
penelitian serta stakeholder yang lain. Tingkat pendidikan pasien dan keluarga
pasien yang masih rendah, sikap dan budaya yang tidak kondusif, misalkan:
Hambatan dapat terjadi kemungkinan dari: sumber daya (SDM, Dana, Material,
Metode, Sarana prasarana, Mesin, Waktu), sistem pemasaran, proses pelaksanaan kerja,
peran serta masyarakat, pesaing.
TABEL 2.2
Analisis lingkungan dalam
No KELOMPOK KEADAAN
1 Perangkat keras 1. Luas tanah/Luas unit rekam medic
2. Kondisi bangunan/Kondisi tempat penyimpanan berkas
rekam medis
3. Jumlah alat medis/perlengkapan unit rekam medis
4. Kondisi alat medis/mesin pengentry data pasien
2 Perangkat lunak 1. Struktur organisasi
2. Sistem kepegawaian/petugas rekam medis
3. Sistem informasi.
3 Sumber daya manusia 1. Jumlah karyawan/petugas rekam medis
2. Kualitas karyawan/petugas rekam medis
3. Pelatihan dan pengembangan petugas rekam medis
4. Kesehatan & kesejahteraan petugas
5. Pengupahan dan insentif
TABEL 2.3
Analisis lingkungan luar
No KELOMPOK KEADAAN
1 Pemerintah 1. Peraturan baru
2. Kebijakan program pemerintah
2 Kebutuhan masyarakat/ 1. Kemudahan menjangkau pelayanan
pasien 2. Pelayanan yang bermutu & memuaskan
3 Corporate/asuransi 1. Kemudahan proses administrasi
2. Perubahan harga jaminan/plafon pasien
4 Kondisi pelayanan kesehatan 1. Adanya rumah sakit baru
lain 2. Perluasan rumah sakit yang lain
3. Perubahan tarif rumah sakit lain
Analisis SWOT
Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-
unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weekness), terhadap unsur-
unsur eksternal yaitu peluang (opportunity) dan ancaman (threath).
IFAS
STRENGTHS WEAKNESSES
(S) (W)
EFAS
STRATEGI STRATEGI
OPPORTUNITIES (O)
SO WO
TABEL 2.4
IFAS (Internal Strategy Faktor Analysis Summary)
Keadaan Nilai
No Analisis Buruk Kurang Baik Istimewa Bobot
(1) (2) (3) (4)
1 S Perangkat a.
Keras b.
c.
Perangkat a.
Lunak b.
c.
SDM a.
b.
c.
Total 1,0
2 W Perangkat a.
Keras b.
c.
Perangkat a.
Lunak b.
c.
SDM a.
b.
c.
Total 1,0
TABEL 2.5
EFAS (Eksternal Strategy Faktor Analysis Summary)
Keadaan Nilai
No Analisis Buruk Kurang Baik Istimewa Bobot
(1) (2) (3) (4)
3 O Pemerintah a.
b.
c.
Kebutuhan a.
pasien b.
c.
Corporate a.
b.
c.
Total 1,0
4 T Pemerintah a.
b.
c.
Kebutuhan a.
pasien b.
c.
Corporate a.
b.
c.
Total 1,0
Analisis SWOT:
• PLUS (S-W) + (O-T) = +
• EQUAL (S-W) + (O-T) = 0
• MINUS (S-W) + (O-T) = -
TABEL 2.6
Penentuan strategi berdasarkan analisis SWOT
No SWOT STRATEGI
1 PLUS Menguatkan S dan O
2 EQUAL Mengurangi W dan T
3 MINUS Mengubah W menjadi S dan T menjadi O
Penentuan Tujuan
Penentuan tujuan adalah penetapan lebih lanjut dari misi yang harus dicapai dalam
bentuk yang lebih jelas dan dapat diukur.
Setelah diketahui masing-masing nilai total dari S,W,O,T maka dibuat grafik untuk
mengetahui bahwa organisasi pelayanan kesehatan ada di posisi kuadran mana, yaitu
sebagai berikut (Rangkuti, 2003):
Opportunity
O
(–, +) (+, +)
(–, –) (+, –)
T
Threath
Gambar 2.3 Matriks SWOT
Analisis External Faktor adalah perhitungan komulatif nilai atau score dari variabel
faktor ekstenal yang telah didapatkan pula dengan rumus:
External faktor: O + (-T)