Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Struktur organisasi keperawatan (RS)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen keperawatan

Disusun oleh :

Kelompok 5

Darmila Kasih P07220120009

Febrina Yushida P07220120017

Gita Framesti P07220120020

Munadiya Silmy P07220120030

PROGRAN STUDI D-III KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “struktu
organisasi keperawatan (RS)” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan kami ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang telah membimbing dan
memberikan tugas ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri mapun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahann kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Samarinda, 20 Januari 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4

1.3 Tujuan........................................................................................................4

1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................4

BAB II......................................................................................................................5

PEMBAHASAN......................................................................................................5

2.1 Institusi organisasi keperawatan ....................................................................5

2.2 Struktur organisasi ........................................................................................9

2.3 Fungsi -fungsi dalam organisasi keperawatan..............................................21

BAB III..................................................................................................................23

PENUTUP..............................................................................................................23

3.1. Kesimpulan..............................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan salah satu dari hak asasi manusia, seperti dalam UUD
1945 juga dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tingal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.

Organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan klinik merupakan salah
satu jenis organisasi yang sangat dekat dengan masyarakat umum. Prinsip organisasi
adalah fleksibilitas, artinya organisasi senantiasa dinamis sesuai dengan dinamika
yang ada dalam organisasi dan juga harus memperhatikan perubahan dari luar
organisasi. Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang aktivitas
pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu
tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu atau
berkualitas.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya :

1. Apa yang dimaksud dengan institusi organisasi keperawtaan?

2. Bagaimana struktur organisasi keperawatan?

3. Apa saja fungsi Organisasi keperawtaan?

1.3 Tujuan
Memahami Struktur Organisasi Keperawatan di Rumah sakit

3
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penyuusnan makalah ini adalah agar dapat menjadi bahan bacaan bagi
pembaca guna menambah wawasan, pengetahuan dan pemahaman mengenai struktur
organisasi keperawatan (RS)

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Struktur Organisasi Keperawatan


Struktur Organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen
dan bagian organisasi. Pada organisasi formal struktur direncanakan dan
merupakan usaha sengaja untuk menetapkan pola hubungan antara berbagai
komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan pada
organisasi informal, struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak
direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi peserta. Struktur
organisasi-organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang
karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota
organisasi. Jika seseorang memiliki suatu wewenang, maka dia harus dapat
mempertanggungjawabkan wewenangnya tersebut.

Tiga aspek penting dalam pengorganisasian meliputi :

1. Pola struktur yang berarti proses hubungan interaksi yang dikembangkan secara
efektif
2. Penataan tiap kegiatan yang merupakan kerangka kerja dalam organisasi
3. Struktur kerja organisasi termasuk kelompok kegiatan yang sama, pola hubungan
antar kegiatan yang berbeda, penempatan tenaga yang tepat dan pembinaan cara
komunikasi yang efektif antar perawat.

Pengelolaan kegiatan asuhan keperawatan dapat ditetapkan sesuai dengan


kebutuhan klien misalnya unit rawat anak memerlukan kegiatan asuhan yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya.

Pengorganisasian dapat diuraikan sebagai rangkaian aktifitas menyusun suatu


kerangka kerja yang menjadi wadah bagi semua kegiatan usaha kerja sama dengan cara

5
menbagikan, mengelompokkan pekerjaan yang harus dilakukan, menerpakan menjalin
hubungan kerja antar bagian dan menjalin hubunagan antar staf dan atasan

Ada 5 bagian dasar organisasi yaitu :

1. The Operating Core.

Yang termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar
yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa.

2. The Strategic Apex.

Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat puncak (top
management).

3. The Middle Line.

Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang menjembatani
manajer tingkat atas dengan bagian operasional.

4. The Technostructure.

Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi tugas untuk
menganalisa dan bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam
organisasi.

5. The Support Staff.

Yang termasuk disini adalah orang-orang yang memberi jasa pendukung tidak
langsung terhadap organisasi ( orang-orang yang mengisi unit staff).

Dalam kerja berorganisasi, kita biasa mengenal adanya struktur organisasi.


Struktur organisasi ini menggambarkan hirarki tanggungjawab dan pembagian
tugas dalam organisasi tersebut. Kemahiran dan potensi setiap orang berbeda.
Setiap orang memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri. Dengan adanya
positioning yang tepat, keunggulan seseorang dapat menutupi kekurangan orang
lain dan demikian sebaliknya sehingga dapat terwujud suatu tim yang solid. Tim
6
yang solid bukan yang beranggotakan orang-orang yang serba bisa, tetapi
beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian-keahlian tertentu tiap
orangnya dan memiliki positioning yang tepat.

PRINSIP – PRINSIP PENGORGANISASIAN


1. PEMBAGIAN KERJA

Prinsip dasar untuk mencapai efisiensi yaitu pekerjaan dibagi-bagi sehingga


setiap orang memilik tugas tertentu.

Untuk ini kepala bidang keperawatan perlu mengetahui tentang :

- pendidikan dan pengalaman setiap staf


- peran dan fungsi perawat yang diterapkan di RS tersebut
- mengetahui ruang lingkup tugas kepala bidang keperawatan dan kedudukan dalam
organisasi
- mengetahui batas wewenang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
- mengetahui hal- hal-hal yang dapat didelegasikan kepada staf dan kepada tenaga non
keperawatan
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengelompokkan dan pembagian kerja

1. jumlah tugas yang dibebankan seseorang terbatas dan sesuai dengan


kemampuannya
2. tiap bangsal / bagian memiliki perincian aktivitas yang jelas dan tertulis
tiap staf memiliki perincian tugas yang jelasPengorganisasian adalah keseluruhan
pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, tugas, kewenangan dan tanggung jawab
sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu
kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan. (Siagian,1983 dalam Juniati) Sedangkan Szilagji
(dalam Juniati) mengemukakan bahwa fungsi pengorganisasian merupakan proses
mencapai tujuan dengan koordinasi kegiatan dan usaha, melalui penataan pola struktur,
tugas, otoritas, tenaga kerja dan komunikasi.

7
3. variasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis atau erat hubungannya
4. mencegah terjadinya pengkotakkan antar staf/kegiatan
5. penggolongan tugas berdsasarkan kepentingan mendesak, kesulitan dan waktu Disamping
itu setiap staf mengetahui kepada siapa dia harus melapor, minta
bantuan atau bertanya, dan siapa atasan langsung serta dari siapa dia menerima tugas

2. PENDELEGASIAN TUGAS

Pendelegasian adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada staf untuk
bertindak dalam batas-batas tertentu.

Dengan pendelegasian, seorang pimpinan dapat mencapai tujuan dan sasaran kelompok
melalui usaha orang lain, hal mana merupakan inti manajemen. Selain itu dengan
pendelegasian , seorang pimpinan mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal lain
yang lebih penting seperti perencanaan dan evaluasi.

Pendelegasian juga merupakan alat pengembangan dan latihan manajemen yang


bermanfaat. Staf yang memiliki minat terhadap tantangan yang lebih besar

akan menjadi lebih komit dan puas bila diberikan kesempatan untuk memegang tugas atau
tantangan yang penting. Sebaliknya kurangnya pendelegasian akan menghambat inisiatif staf.

Keuntungan bagi staf dengan melakukan pendelegasian adalah mengambangkan rasa


tanggung jawab, meningkatkan pengetahuan dan rasa percaya diri, berkualitas, lebih komit
dan puas pada pekerjaan.. Disamping itu mamfaat pendelegasian untuk kepala bidang
keperawatan sendiri adalah mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal-hal lain
seperti perencanaan dan evaluasi, meningkatkan kedewasaan dan rasa percaya diri,
memberikan pengaruh dan power baik intern maupun ekstern, dapat mencapai pelayanan dan
sasaran keperawatan melalui usaha orang lain.

Walaupun pendelegasian merupakan alat manajemen yang efektif, banyak pimpinan


yang gagal mengerjakan pendelegasian ini. 8
Beberapa alasan yang menghambat dalam melakukan pendelegasian :

- meyakini pendapat yang salah “Jika kamu ingin hal itu dilaksanakan dengan tepat,
kerjakanlah sendiri”.
- kurang percaya diri
- takut dianggap malas
- takut persaingan

- takut kehilangan kendali


- merasa tidak pasti tentang apa dan kapan melakukan pendelegasian, mempunyai definisi
kerja yang tidak jelas
- takut tidak disukai oleh staf, dianggap melemparkan tugas
- menolak untuk mengambil resiko tergantung pada orang lain
- kurang kontrol yang memberikan peringatan dini adanya masalah, sehubungan dengan
tugas yang didelegasikan
- kurang contoh dari pimpinan lain dalam hal mendelegasikan
- kurang keyakinan dan dan kepercayaan terhadap staf, merasa staf kurang memiliki
ketrampilan atau pengetahuan untuk melakukan tugas tersebut.

Dalam pendelegasian wewenang, masalah yang terpenting adalah apa tugas dan
seberapa besar wewenang yang harus dan dapat dilimpahkan kepada staf.

Hal ini tergantung pada :

a. Sifat kegiatan ; untuk kegiatan rutin, delegasi wewenang dapat diberikan lebih besar
kepada staf.
b. Kemampuan staf ; tugas yang didelegasikan jangan terlalu ringan atau terlalu berat.
c. Hasil yang diharapkan ; Applebaum dan Rohrs menyarankan agar pimpinan jangan
mendelegasikan tanggung jawab untuk perencanaan strategik atau mengevaluasi dan
mendisiplin bawahan baru. Mereka juga menyarankan agar mendelegasikan tugas yang
utuh dari pada mendelegasikan sebagian aspek dari suatu kegiatan.

Beberapa petunjuk untuk melakukan pendelegasian yang efektif : 9


- jangan membaurkan dengan pelemparan tugas. Oleh karena itu jangan
mendelegasikan tugas yang anda sendiri tidak mau melakukannya.
- jangan takut salah
- jangan mendelegasikan tugas pada seseorang yang kurang memiliki ketrampilan atau
pengetahuan untuk sukses
- kembangkan tingkat keterampilan dan pengetahuan staf, sehingga mereka dapat
melakukan tugas yang didelegasikan
- perlihatkan rasa percaya atas kemampuan staf untuk berhasil
- antisipasi kesalahan yang dapat terjadi dan ambil langkah pemecahan
masalahnya
- hindari kritik bila terjadi kesalahan
- berikan penjelasan yang jelas tentang tanggung jawab, wewenang, tanggung gugat dan
dukungan yang tersedia
- berikan pengakuan dan penghargaan atas tugas yang telah terlaksana dengan baik

Langkah yang harus ditempuh agar dapat melakukan pendelegasian yang efektif :

1. tetapkan tugas yang akan didelegasikan


2. pilihlah orang yang akan diberi delegasi
3. berikan uraian tugas yang akan didelegasikan dengan jelas
4. uraikan hasil spesifik yang anda harapkan dan kapan anda harapkan hasil tersebut
5. jelaskan batas wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki staf tersebut
6. minta staf tersebut menyimpulkan pokok tugasnya dan cek penerimaan staf tersebut atas
tugas yang didelegasikan.
7. tetapkan waktu untuk mengontrol perkembangan
8. berikan dukungan
9. evaluasi hasilnya

3. KOORDINASI
Koordinasi adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian antar tenaga
yang ada dibangsal. Keselarasan ini dapat terjalin antar perawat dengan anggota tim kesehatan
10
lain maupun dengan tenaga dari bagian lain.

Manfaat Koordinasi:
- menghindari perasaan lepas antar tugas yang ada dibangsal / bagian dan perasaan lebih
penting dari yang lain
- menumbuhkan rasa saling membantu
- menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar staf
Cara koordinasi:

Komunikasi terbuka, dialog, pertemuan/rapat, pencatatan dan pelaporan,


pembakuan formulir yang berlaku.

Struktur organisasi

A. Hal-Hal yang harus diperhatikan Pada Penyusunan Struktur Organisasi


1) Hal pertama adalah struktur organisasi atau perusahaan sesuai dengan
visi misi perusahaan atau organisasi. Visi dan misi tersebut akan
bermanfaat untuk mengetahui sasaran organisasi. Apa tujuan dan
sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan. Banyak organisasi yang
membuat kesalahan diantaranya adalah membuat struktur organisasi
yang tidak baku dan tanpa kejelasan. Banyak yang membuat struktur
organisasi tanpa tahu apa yang diharapkan dari organisasi tersebut dan
apa yang ingin dituju oleh organisasi.
2) Menyusun dan merancang struktur organisasi setelah ditetapkan bisnis
utama dalam organisasi. Bisnis utama tersebut merupakan alat untuk
mencapai apa yang ingin di tuju oleh organisasi. Ini sangat membantu
dalam menemukan bisnis dan aktifitas apa yang diperlukan dalam proses
produksi. Dalam suatu organisasi tentu membutuhkan proses produksi
untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Tanpa proses produksi
organisasi tidak bisa berjalan dengan lancar. Mengetahui bisnis dan
proses produksi dalam perusahaan akan bermanfaat dalam menentukan
berapa jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan
proses produksi tersebut. Kualifikasi apa saja yang harus didapatkan dari
pekerja untuk melaksanakan produksi tersebut.
3) Mempertimbangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki pekerja akan
11
membantu dalam menyusun struktur organisasi. Mungkin saja dalam
organisasi Anda terdapat talenta yang tersembunyi. Gunakanlah talenta
atau bakat pekerja secara maksimal.
4) Umur pekerja akan menempatkan pada posisi yang tepat. Banyak
tahapan karier yang bisa dilalui seseorang. Tahapan tersebut adalah
masa percobaan atau masa trial, masa establishment, transition,
pertumbuhan, maintenance dan juga withdrawal. Pertimbangkanlah
umur pekerja ketika akan menempatkan mereka pada jabatan-jabatan
yang sudah dirancang oleh perusahaan.

Melakukan penempatan jabatan sesuai dengan bakat dan talenta pekerja.


Hindari menempatkan karyawan tanpa pertimbangan bakat dan talenta
pekerja. Jika hal tersebut dilakukan kinerja yang dihasilkan akan rendah dan
tidak cocok bagi kebanyakan pekerja. Hal-hal tersebutlah yang harus
diperhatikan dalam menyusun struktur organisasi perusahaan

Fungsi pengorganisasian terdapat beberapa fungsi yang harus diketahui,


meliputi :

a. Pengorganisasian memiliki kegiatan merumuskan dan menciptakan


penyusunan jabatan, analisa pekerjaan, dan gambaran pekerjaan.
Kegiatan ini menjelaskan berapa jumlah orang yang dibutuhkan
dengan kepastian yang tinggi. Ketidak jelasan jawaban dapat
berakibat pada beraneka ragam kesulitan, seperti jumlah tenaga yang
tidak sesuai dengan kebutuhan, maupun tenaga kerja yang tidak
memenuhi persyaratan kuantitatif, maupun tenaga kerja yang tidak
memenuhi persyaratan kualitatif dan penempatan orang yang tidak
sesuai dengan tuntutan tugasnya. Ada pandangan, untuk menentukan
analisis penempatan orang sesuai kemapuanya. Kemampuan ini
biasanya tercermin pada ketrampilan, keterampilan ini di tuntut dari
mereka yang ditugaskan menyelenggarakan berbagai kegiatan.
Kemampuan manajerial dituntut dari mereka yang menduduki
berbagai jenjang jabatan kepemimpinan dalam organisasi.
12
b. Organisasi terdiri satuan-satuan kerja tertentu. Artinya, organisasi
menjelaskan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya,
diantaranya untuk kepentingan penyerentakan dan koordinasi, bersifat
mutlak dan terdapat kejelasan mengenai hal-hal tersebut.
Ketidakjelasan wewenang dan tanggung jawab akan berakibat
tumpang tindih dan duplikasi kegiatan yang dapat menimbulkan
berbagai jenis pemborosan dan konflik yang tidak akan pernah selesai.
c. Interaksi antara satuan kerja perlu terjalin, interaksi ini bisa timbul
karena adanya saling ketergantungan dengan kinerja yang lain. Tidak
ada satuan kerja yang menunjukan tidak perlu berinteraksi dengan
satuan kerja yang lain. Karena saling ketergantungan dalam hubungan
satuan kerja itu, harus terjadi hubungan yang saling menguntungkan.
d. Berjalan lancar atau tidaknya suatu organisasi sangat tergantung pada
bentuk dan jenis komunikasi yang diapakai dalam organisasi tersebut.
Komunikasi yang diapaki di ruang keperawatan adalah dari atasan ke
bawahan untuk digunakan penyampaian kepentingan, seperti perintah,
penyampain keputusan, informasi, instruksi, pembinaan, petunjuk,

pedoman kerja, teguran, pujian dan lain sebagainya. Sebaliknya, terdapat


komunikasi antara bawahan dengan pimpinanya, terjadi saat penyampain laporan,
saran, keluhan, masalah, informasi, dan hal lain yang perlu diketahui oleh atasan.
Komunikasi setara antara sejawat terjadi untuk kepentingan penyampaian
informasi, permintaan bahan, tukar menukar pengalaman, semuanya bermanfaat
untuk kepentingan penyetaraan dan koordinasi kegiatan organisasi (Sudarta,
Rosyidi, Susilo 2019)

13
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional
yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli
kesehatan lainnya. Adapun berdasarkan Tugas dan fungsinya rumah sakit di
kelompokkan berdasarkan tipe. berhubungan dengan kelas dan type rumah
sakit yang di Indonesia terdiri dari rumah sakit umum dan rumah sakit
khusus, kelas a, b, c, d. berbentuk badan dan sebagai unit pelaksana teknis
daerah.

Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai


komponen dan bagian organisasi. Pada organisasi formal struktur
direncanakan dan merupakan usaha sengaja untuk menetapkan pola
hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran
secara efektif. Sedangkan pada organisasi informal, struktur organisasi adalah
aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul secara spontan akibat
interaksi peserta. Struktur organisasi-organisasi memberikan kerangka yang
menghubungkan wewenang karena struktur merupakan penetapan dan
penghubung antar posisi para anggota organisasi. Jika seseorang memiliki
suatu wewenang, maka dia harus dapat mempertanggungjawabkan
wewenangnya tersebut.

Struktur organisasi keperawatan di dibedakan menjadi beberapa metode


yaitu metode kasus, metode fungsional, metode tim dan metode perawat
primer dimana masing masing metode memeiliki cara kerja yang berbeda.

2
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai