Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN KEPERAWATAN DAN MANAJEMEN ASUHAN


KEPERAWATAN

Dosen pengampu mata kuliah ibu Afryanti Manda Sari, S.kep.

DI SUSUN OLEH:

KAMARIYANTI JUNAIDI

(NIM: 21144010071)

Kelas 3B keperawatan

DIPLOMA III KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE

2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah kita diberikan nikmat
kesehatan hingga sampai sekarang ini. Dan tak lupa pula shalawat serta salam kita
haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Serta para sahabat-
sahabat-Nya, pengikut-pegikutnya hingga akhir zaman. Dimana yang telah
mengajarkan iman dan islam kepada kita, sehingga kita dapat menikmati indahnya
keimanan dan Islam.

Dengan penuh rasa syukur kami ucapkan karena dapat menyelesaikan


tugas Manajemen Keperawatan ini, yang diberikan oleh dosen Afryanti Manda
Sari, S.kep. kepada kami sebagai tugas dalam mengikuti proses pembelajaran
mata kuliah Manajemen Keperawatan. Dalam penulisan dan penyusuan kata-kata
pada tugas ini masih banyak kesalahan penulisan, untuk itu kami selaku penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pambaca
demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga Makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita
semua. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Ternate, 9 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
a. Latar Belakang...........................................................................................................4
b. Tujuan........................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
1. Konsep Dasar Manajemen Keperawatan....................................................................7
a. Pengertian manajemen Keperawatan......................................................................7
b. tujuan manajemen keperawatan..............................................................................8
c. prinsip- prinsip Manajemen Keperawatan..............................................................9
d. lingkup manajemen Keperawatan........................................................................11
2. Manajemen asuhan keperawatan..............................................................................12
1. Pengkajian........................................................................................................12
2. Perencanaan......................................................................................................13
3. pelaksanaan..........................................................................................................15
4. Evaluasi................................................................................................................15
BAB III............................................................................................................................15
PENUTUP.......................................................................................................................15
a. kesimpulan...............................................................................................................16
b. saran.........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan organisasi yang sangat komplek dan merupakan
komponen yang sangat penting dalam upaya peningkatan status kesehatan bagi
masyarakat. Salah satu fungsi rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan
dan asuhan keperawatan yang merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan
dengan tujuan memelihara kesehatan masyarakat seoptimal mungkin. Pelayanan
keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Dalam
pelayanan kesehatan, keberadaan perawat merupakan posisi kunci, yang
dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40-60 % pelayanan rumah sakit merupakan
pelayanan keperawatan dan hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan
lain dilakukan oleh perawat.
Menurut Nursalam (2002), keperawatan sebagai pelayanan yang professional
bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan
ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi kepada kebutuhan obyektif klien,
mengacu pada standard professional keperawatan dan menggunakan etika
keperawatan sebagai tuntunan utama. Keperawatan profesional secara umum
merupakan tanggung jawab seorang perawat yang selalu mengabdi kepada
manusia dan kemanusiaan, sehingga dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan
keperawatan dengan benar (rasional) dan baik (etikal). Tuntutan masyarakat
terhadap kualitas pelayanan keperawatan di era global ini dirasakan sebagai suatu
fenomena yang harus direspon oleh perawat. Oleh karena itu keperawatan di
Indonesia pada saat ini dan di masa akan datang perlu mendapatkan prioritas
utama dalam pengembangan keperawatan dengan memperhatikan dan mengelola
perubahan yang terjadi di Indonesia secara profesional. Kontribusi pelayanan
keperawatan terhadap pelayanan kesehatan, yang dilaksanakan di sarana
kesehatan sangat tergantung pada manajemen pelayanan perawatan. Manajemen
pelayanan keperawatan merupakan suatu proses perubahan atau transformasi dari
sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan.
Keperawatan di Indonesia di masa depan sampai saat ini masih berada dalam
proses mewujudkan keperawatan sebagai profesi, maka akan terjadi beberapa
perubahaan dalam aspek keperawatan yaitu : penataan pendidikan tinggi
keperawatan, pelayanan dan asuhan keperawatan, pembinaan dan kehidupan
keprofesian, dan penataan lingkungan untuk perkembangan
keperawatan.pelayanan keperawatan melalui pelaksana fungsi perncanaan,
pengorganisasian, pengaturan ketenagaan, pengarahan, evaluasi dan pengendalian
mutu keperawatan
b. Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini bertujuan untuk

1. Memberikan informasi mengenai konsep dasar manajemen keperawatan.

2. Pembaca dapat mengetahui apa dan bagaimana tentang manajemen asuhan


keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

1. Konsep Dasar Manajemen Keperawatan

a. Pengertian manajemen Keperawatan.


Huber (1996) dalam Sitorus dan Panjaitan (2011) menyatakan bahwa
manajemen keperawatan merupakan suatu proses penyelesaian peker jaan
melalui anggota staf perawat di bawah tanggung jawabnya, se hingga dapat
memberikan asuhan keperawatan profesional kepada klien dan keluarganya.
Sementara itu, Gillies (1996) menjelaskan bahwa manajemen keperawatan
secara singkat diartikan sebagai proses pelak sanaan pelayanan keperawatan
melalui upaya staf keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada klien dan keluargnya.

Toffler (1979) dalam Marquis dan Huston (2010) menyatakan bahwa


terdapat empat kategori umum perubahan sosial yang me mengaruhi peran
keperawatan, yaitu pergeseran menuju ke arah pengasuhan diri sendiri dan rasa
tanggung jawab seseorang terhadap kesehatannya, yang meliputi:

1. pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap kesehatan;


2. pergeseran penekanan pelayanan kesehatan dengan lebih mene kankan pada
upaya pencegahan gangguan kesehatan;
3. perubahan peran dari pemberi pelayanan kesehatan;
4. cara-cara baru pengambilan keputusan dalam bidang kesehatan, yang
memberikan penerima pelayanan kesehatan tanggung jawab lebih besar
dalam perencanaan kesehatan.

Profesionalisasi keperawatan merupakan proses dinamis bahwa profesi


keperawatan yang telah terbentuk mengalami perubahan dan perkembangan
karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dan ke butuhan masyarakat.
Profesionalisasi merupakan proses pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan,
dinilai, dan diterima secara spontan oleh masyarakat. Sebagai contoh, profesi
ini baru saja mendapat peng akuan dari profesi lain, kemudian dituntut untuk
mengembangkan dirinya agar dapat berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan
kese hatan di Indonesia, sehingga keberadaannya mendapat pengakuan dari
masyarakat. Untuk mewujudkan pengakuan tersebut, perawat masih harus
memperjuangkan langkah-langkah profesionalisasi sesuai dengan keadaan dan
lingkungan sosial di Indonesia. Proses ini meru pakan tantangan bagi perawat
Indonesia, serta perlu dipersiapkan dengan baik, berencana, dan berkelanjutan.
Hal ini tentunya memerlu kan waktu yang lama.

Sampai saat ini, keperawatan Indonesia masih berada dalam pro ses
mewujudkan keperawatan sebagai profesi. Ini merupakan proses jangka
panjang yang ditujukan untuk memenuhi tuntutan dan kebu tuhan masyarakat
Indonesia. Perubahan yang terjadi akan mencakup seluruh aspek keperawatan,
yaitu

1. penataan pendidikan tinggi keperawatan;


2. pelayanan dan asuhan keperawatan;
3. pembinaan dan kehidupan keprofesian;
4. penataan lingkungan untuk perkembangan keperawatan.

Pengembangan dalam berbagai aspek keperawatan ini bersifat saling


berhubungan, saling bergantung, saling memengaruhi, dan saling
berkepentingan. Inovasi dalam keempat aspek di atas merupakan fokus utama
keperawatan Indonesia dalam proses profesionalisasi, serta sebagai bentuk
persiapan diri dengan sebaik-baiknya dalam mengha dapi tantangan
keperawatan di masa depan.
Berdasarkan beberapa pandangan tersebut, dapat dijelaskan bahwa
manajemen keperawatan merupakan suatu tugas khusus yang harus
dilaksanakan oleh para pengelola keperawatan untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengawasi sumber-sumber yang ada,
baik sumber daya maupun sumber dana. Dengan demikian, setiap pengelola
keperawatan dapat memberikan pelayanan kepera watan yang efektif melalui
penerapan asuhan keperawatan profesional baik kepada klien, keluarga, dan
masyarakat.

b. tujuan manajemen keperawatan

Tujuan manajemen keperawatan :


1. Mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan
2. Mencegah/mengatasi permasalahan manajerial
3. Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan melibatkan
seluruh komponen yang ada
4. Meningkatkan metode kerja keperawatan sehingga staf perawatan bekerja
lebih efektif dan efisien, mengurangi waktu kerja yang sia-sia, mengurangi
duplikasi tenaga dan upaya.
Hasil akhir (outcome) yang diharapkan dari manajemen keperawatan
adalah:

1. Terselenggaranya pelayanan
2. Asuhan keperawatan yang berkualitas.
3. Pengembangan staf
4. Budaya riset bidang keperawatan

c. prinsip- prinsip Manajemen Keperawatan

Pelayanan kesehatan menjadi hak yang paling mendasar bagi semua


orang dan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan
membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh sistem yang ada. Pelayanan
kesehatan yang memadai ditentukan sebagian besar oleh gambaran pelayanan
keperawatan yang terdapat didalamnya. Selain itu, manajemen keperawatan
juga dipandang sebagai perumusan tujuan dalam peng organisasian yang
mencerminkan nilai-nilai kepercayaan, yang secara komunikatif dapat
mengarahkan dan memotivasi semangat kerja ke pada semua staf di bawah
pengendaliannya, sebagai seorang manajer keperawatan. Swanburg (2000)
dalam Nursalam (2011) menyatakan prinsip-prinsip manajemen keperawatan
diuraikan sebagai berikut.

1. Manajemen keperawatan adalah perencanaan.


2. Manajemen keperawatan adalah penggunaan waktu yang efekt
3. Manajemen keperawatan adalah pembuatan keputusan.
4. Manajemen keperawatan adalah pemenuhan kebutuhan asuhan
keperawatan klien
5. Manajemen keperawatan adalah suatu perumusan dan tujuan
6. Manajemen keperawatan adalah pengorganisasian.
7. Manajemen keperawatan merupakan suatu fungsi sosial dan disiplin.
8. Manajemen keperawatan adalah bagian aktif dari divisi kepera. watan.
9. Manajemen keperawatan mengarahkan dan mencerminkan nilai nilai
kepercayaan.
10. Manajemen keperawatan memotivasi.
11. Manajemen keperawatan merupakan komunikasi efektif.
12. Manajemen keperawatan adalah pengendalian atau pengevaluasian.

Kuntoro (2010) menyatakan bahwa manajemen keperawatan dapat


dilaksanakan secara benar apabila para manajer dapat memperhatikan beberapa
prinsip dasar berikut.
1. Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan. Manajemen
keperawatan seyogianya berlandaskan perencanaan karena me lalui fungsi
perencanaan, pimpinan dapat menurunkan risiko peng ambilan keputusan,
serta pemecahan masalah yang efektif dan terencana.
2. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang
efektif. Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun
perencanaan yang terprogram dengan baik, serta me laksanakan kegiatan
tersebut sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Manajemen keperawatan melibatkan pengambilan keputusan. Dalam hal
ini, berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan
kegiatan keperawatan, memerlukan pengam bilan keputusan di berbagai
tingkat manajerial.
4. Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian dilakukan
sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini,
pemenuhan akan kebutuhan asuhan kepe rawatan klien merupakan fokus
perhatian manajer perawat. Hal ini tentu dilakukan dengan
mempertimbangkan apa yang dilihat, dipikir, diyakini, dan diinginkan oleh
klien. Kepuasan klien me rupakan poin utama dari seluruh tujuan
keperawatan.
5. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan
memberikan persamaan pandangan, arah, dan pengertian di anta ra
pegawai. Pengendalian merupakan elemen manajemen kepera watan.
Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi
penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian
instruksi dan penetapan prinsip-prinsip mela lui penetapan standar,
melakukan perbandingan penampilan de ngan standar, dan melakukan
perbaikan atas kekurangan.
6. Divisi keperawatan yang baik harus dapat memotivasi karyawan untuk
memperlihatkan penampilan kerja yang baik.
7. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan. Hal ini dilakukan sebagai
upaya persiapan perawat-perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih
tinggi, atau sebagai upaya manajer dalam me ningkatkan pengetahuan
karyawan.

Sementara itu, Fayol dalam Potter dan Perry (2005) menyebutkan


prinsip-prinsip manajemen keperawatan antara lain:
1. Pembagian pekerjaan (division of work);
2. kewenangan dan tanggung jawab (authority and responsibility);
3. disiplin (discipline);
4. kesatuan komando (unity of command);
5. kesatuan arah (unity of direction);
6. kepentingan individu tunduk pada kepentingan umum (sub ordination of
individual to generate interest);
7. penghasilan pegawai (remuneration of personal);
8. sentralisasi (centralization);
9. jenjang hierarki (scalar of hierarchy);
10. keterbitan (order);
11. stabilitas jabatan pegawai (stability of tenure of personal);
12. keadilan (equity);
13. prakarsa (initiative);
14. kesetiakawanan korps (esprit de corps).

Prinsip-prinsip yang telah diuraikan tersebut, menunjukkan bahwa para


manajer dan administrator seyogianya bekerja bersama-sama, yang dimulai
dari perencanaan dan pengorganisasian, serta fungsi fungsi manajemen lainnya.
Hal ini harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya.

d. lingkup manajemen Keperawatan

pelayanan keperawatan menjadi hak paling dasar bagi semua orang.


Dalam hal ini, memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan
membutuhkan upaya perbaikan sistem secara menyeluruh. Pelayanan
kesehatan yang memadai ditentukan sebagian besar oleh gambaran pelayanan
keperawatan yang ada di didalamnya (Kuntoro,2010). Manajer keperawatan
yang efektif seyogianya memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan atau
kegiatan perawat prlaksana yang meliputi:
1. Menetapkan penggunaan proses keperawatan;
2. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosis keperawatan;
3. Menerima akuntabilitas kegiatan perawatan yang dilaksanakan perawat;
4. Mengendalikan lingkungan praktik keperawatan.

Seluruh pelaksanaan kegiatan tersebut, senantiasa diinisiasi oleh para


manajer keperawatan melalui partisipasi dalam proses manajemen keprawatan
dengan melibatkan para perawat pelaksana. Berdasarkan gambaran diatas,
lingkup manajemen keperawatan diuraikan sebagai berikut:
1. Manajemen operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang
keperawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu
1. manajemen puncak;
2. manajemen menegngah;
3. manajemen bawah.
Setiap orang yang memiliki kedudukan dalam manajemen, tidak
selalu berhasil dalam kegiatannya. Terdapat beberapa faktor yamh perlu
dimiliki olrh orang orang tersebut agar pelaksanaannnya berhasil, yaitu
a. kemampuan menerapkan pengetahuan;
b. keterampilan kepemimpinan
c. kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin;
d. kemampuan menjalankan fungsi manajemen.
2. Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses
keperawatan yang menggunakan konsep konsep manajemen di dalamnya,
seperti perencanaan, pengorganisasian, dan poengendalian atau evaluasi.

2. Manajemen asuhan keperawatan.

Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka.


Dalam hal ini, tiap-tiap komponen saling berhubungan dan berinteraksi, serta
dipengaruhi oleh lingkungan. Karena hal tersebut merupakan suatu sistem maka
akan terdiri dari lima elemen, yaitu masukan (input), proses, keluaran (output),
kontrol, dan mekanisme umpan balik (Potter dan Perry, 2005).
1. Input dari proses manajemen keperawatan terdiri dari informasi, personel,
peralatan, dan fasilitas.
2. Proses dalam manajemen keperawatan adalah kelompok manajer dari
tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana,
yang memiliki tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan.
3. Out terdiri dari asuhan keperawatan, serta pengembangan staf dan riset.
4. Kontrol yang digunakan dalam proses manajemen keperawatan ter masuk
budget dari bagian keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, serta
prosedur yang standar dan akreditasi.
5. Mekanisme timbal balik berupa laporan finansial, audit kepe rawatan,
survei kendali mutu, dan penampilan kerja perawat.

Pendekatan manajemen keperawatan yang efektif mengharus kan


kemampuan manajerial memanfaatkan proses manajemen dalam mencapai suatu
tujuan dengan melibatkan usaha orang lain atau staf. Tujuan akhir dari proses
manajemen keperawatan adalah bagaimana penerapan asuhan keperawatan yang
efektif dan ekonomis bagi semua kelompok klien dengan tetap menegakkan asas
kemanusiaannya.
Adapun langkah-langkah proses manajemen keperawatan menu rut Gillies
(1996) diuraikan sebagai berikut.
1. Pengkajian
Pada tahap ini, seorang manajer dituntut tidak hanya mengumpulkan
informasi tentang keadaan klien, tetapi juga mengenai institusi (rumah sakit
tenaga keperawatan, administrasi, dan hal lain yang mendukung. Manajer
perawat yang efektif harus mampu memanfaatkan proses manajemen dalam
rangka pencapaian tujuan manajemen keperawatan.
Dengan menggunakan data input, proses, dan output dari aspek
manajemen keperawatan yang akan dikaji pada tahap orientasi umum,
identifikasi masalah dapat dilakukan bersama staf rumah sakit. Teknik
identifikasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan Problem
Solving Cycle atau Fish Bone Analysis (Gillies, 1996). Selanjutnya,
disebutkan bahwa dalam melakukan identifikasi masalah harus mem
pertimbangkan waktu, keterbatasan sumber daya, dan kewenangan atau
kemampuan untuk mengatasi masalah yang ada. Dengan demikian, masalah
yang akan diatasi adalah masalah yang termasuk dua priori tas utama.
Prioritas masalah dapat dilakukan dengan memerhatikan aspek
kecenderungan besar dan seringnya masalah tersebut terjadi (magnitude),
besarnya kerugian yang ditimbulkan (severity), kemung kinan untuk
dipecahkan (manageability), dan ketersediaan sumber daya (affordability).
2. Perencanaan
Perencanaan bertujuan untuk menyusun strategi dalam upaya men
capai tujuan penerapan manajemen keperawatan yang telah ditetap kan. Data-
data yang telah dianalisis, masalah yang telah dirumuskan, dan alternatif
pemecahan masalah yang telah ditetapkan, akan dilaku kan penentuan
prioritas masalah. Prioritas masalah menurut Gillies (1996) dilakukan agar
dapat menentukan masalah mana yang menjadi prioritas. Sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya, penentuan priori tas masalah perlu digunakan metode
pembobotan dengan memperha tikan hal berikut.
a. Magnitude (Mg) :Kecenderungan besar dan seringnya masalah
timbul.
b. Severity (Sv) : Besarnya kerugian yang ditimbulkan.
c. Manageability (Mn) :Kemungkinan masalah bisa dipecahkan.
d. Nursing consent (Nc): Melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat.
e. Affordability (Af) : Ketersediaan sumber daya.
Kemudian, dilakukan pembobotan dengan rentang nilai yang
digunakan antara 1-5 dengan keterangan berikut.
1 : sangat kurang penting
2 : kurang penting
3 : cukup penting
4 : penting
5 : sangat penting

Selanjutnya, hasil tersebut dimasukkan ke dalam tabel prioritas


masalah untuk menetapkan urutan prioritas masalah, sesuai dengan tabel
berikut:

no masalah Mg Sv Mn Nc Af skor prioritas


1.
2.
3.
4.
5.
dst
.
Sumber: Gilles(1996).

Penetapan prioritas masalah membutuhkan aspek kajian manaje men


dari input, proses, dan output sesuai dengan hasil kesepakatan, serta
dilanjutkan dengan penetapan tujuan dan seleksi alternatif pemecahan
masalah. Hal ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang men cakup apa,
siapa, di mana, dan berapa lama tujuan yang ingin dicapai. Gillies (1996)
menyatakan bahwa cara prioritas alternatif pemecahan masalah diseleksi
dengan menggunakan pembobotan berdasarkan me tode CARL yang
meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
Capability (C) : Kemampuan kedua belah pihak untuk melaksanakan
alternatif pemecahan masalah. Misalnya mahasiswa
residensi dan rumah sakit lahan praktik.
Accesability (A) : Mudahnya melaksanakan alternatif.
Readiness (R) : kesiapan untuk melaksanakan alternatif.
Leverage (L) : Daya ungkit alternatif dalam menyelesaikan masalah.

Kemudian, dilakukan pembobotan pada tiap aspek dengan tentang


nilai yang digunakan antara 1-4 dengan keterangan berikut.
1 : tidak mampu
2 : cukup mampu
3 : mampu
4 : sangat mampu

Selanjutnya, hasil tersebut dimasukkan ke dalam tabel alternatif


pemecahan masalah untuk menetapkan urutan prioritas masalah,
sebagaimana tertera pada tabel berikut:

no alternatif pemecahan masalah C A R L Skor


1.
2.
3.
4.
5.
dst.

Setelah alternatif pemecahan masalah ditetapkan, hal berikutnya yang


dilakukan adalah pembuatan rencana kegiatan (plan of action). Hal ini
tentunya dilakukan dengan mempertimbangkan biaya, waktu, sarana,
teknologi, dan kebijakan yang ada di rumah sakit.

3. pelaksanaan
Manajemen keperawatan memerlukan orang lain dalam bekerja. De
ngan demikian, tahap pelaksanaan dalam proses manajemen adalah ta hap
bagaimana memimpin staf perawat untuk melaksanakan tindakan
keperawatan yang telah direncanakan.

4. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dalam proses manajerial. Pada tahap
ini, evaluasi dilakukan pada seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
Evaluasi bertujuan menilai seberapa jauh staf perawatan mampu
melaksanakan perannya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Selain
itu, evaluasi juga dilakukan untuk mengidentifikasi faktor faktor yang
menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan.

pengkajian diagnosis intervensi implementasi evaluasi

PROSES KEPERAWATAN

pengumpu perenca pengelo kepegawaian kepemimpin pengaw


lan data naan laan an -asan
BAB III

PENUTUP

a. kesimpulan
Manajemen keperawatan merupakan suatu tugas khusus yang harus
dilaksanakan oleh para pengelola keperawatan untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengawasi sumber-sumber yang ada,
baik sumber daya maupun sumber dana. Dengan demikian, setiap pengelola
keperawatan dapat memberikan pelayanan kepera watan yang efektif melalui
penerapan asuhan keperawatan profesional baik kepada klien, keluarga, dan
masyarakat.

Tujuannya agar tindakan perawat nanti dapat terarah dengan baik.


Fungsi ini merupakan suatu pengaturan setelah rencana. Jadi manajemen
keperawatan juga dapat mengatur dan menentukan pembagian tugas
pekerjaannya, macam, jenis, unit kerja, alat – alat, keuangan dan fasilitas.

Pelayanan kesehatan yang memadai ditentukan sebagian besar oleh


gambaran pelayanan keperawatan yang terdapat didalamnya. Selain itu,
manajemen keperawatan juga dipandang sebagai perumusan tujuan dalam
peng organisasian yang mencerminkan nilai-nilai kepercayaan, yang secara
komunikatif dapat mengarahkan dan memotivasi semangat kerja ke pada
semua staf di bawah pengendaliannya, sebagai seorang manajer keperawatan.

Untuk ruang lingkup manajemen keperawatan terdiri atas 2 yaitu


manajemen operasional dan juga manejemen asuhan keperawatan.

Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan


yang menggunakan konsep konsep manajemen di dalamnya, seperti
perencanaan, pengorganisasian, dan poengendalian atau evaluasi

b. saran
Manajemen keperawatan erat kaitannya dengan pelaksanaan asuhan
keperawatan sehingga diharapkan dengan adanya manajemen yang baik,
pemberian tindakan juga memiliki tingkat yang baik. Dalam manajemen
keperawatan diperlukan adanya pemimpin yang mampu mengarahkan seluruh
aspek dalam sistim manajemen menuju hasil yang ingin dicapai bersama.
Manajemen keperawatan mencakup hal inti lainnya seperti proses -proses
asuhan keperawatan seperti pengkajian hingga proses dokumentasi. Untuk itu
diharapkan setiap perawat memiliki pemahaman yang benar mengenai sistim
manajemen keperawatan dan dapat melaksanakannya sebagaimana mestinya
sehingga sistim manajemen yang telah dirancang dapat terlaksana sehingga
dapat tercapainya tujuan bersama.
DAFTAR PUSTAKA

Suni, A. (2018). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan: teori dan


aplikasi dalam praktik klinik manajemen keperawatan, Cetakan pertama.
Jakarta: Bumi Medika

Mugianti, S. (2016). Manajemen dan kepemimpinan dalam praktik keperawatan,


cetakan pertama. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. BPSDM
Kesehatan.

Julianto, M. Peran dan fungsi manajemen dalam konflik. Instalasi Rawat Inap
(IRNA) Gedung prof. Dr. Soelarto, RSUP Fatmawati, Jakarta Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai