Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN KEPERAWATAN

(ASUHAN KEPERAWATAN)
DI SUSUN

OLEH :
KELOMPOK 5

DINAH NURNAI’LAH TALIB 21144010064


SRIWANDA UMAR 21144010094
KAMARIYANTI JUNAIDI 21144010071
MINARTI EMIL 21144010073
NURANI S.GAPPANG 21144010080
TRINANI M.YUSUF 21144010101
YAUMIL ELMA FAISAL 21144010108
SYABUDIN HAMID 21144010099
NURMAYA FARADILA 21144010083

POLTEKKES KEMENKES TERNATE


PRODI D-III KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
TA 2022
A. Kasus Kelompok 5

TB Paru (Intoleransi aktifitas, Bersihan jalan nafas tidak efektif)


Klien Tn. R umur 57 thn dirawat di ruang paru dengan keluhan sesak nafas. Klien
mengatakan dua hari yang lalu klien batuk darah, cepat lelah jika beraktivitas sehingga
aktivitas dibantu oleh keluarga, klien adalah seorang perokok berat. Hasil pemeriksaan
penunjang Sptum BTA +. Pemeriksaan fisik terdengar adanya ronkhi, TTV : TD: 130/80
MmHg, N:100x/m, R:26x/m, SB: 37,5°C

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.R DENGAN TB Paru


DI RUANG PARU RS CHASAN BASORIE

A. Pengkajian
Tanggal Masuk RS : 14 Oktober 2022 Jam Masuk RS : 20.00 Wit
Tanggal Pengkajian : 15 Oktober 2022 Jam Pengkajian : 09.00 Wit
No Rekam Medis : 211440 __ Diagnosa Medis : TB Paru

1. Identitas
a. Identitas Klien
Inisial : Tn. R
Umur : 57 Thn
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kel.Jati
b. Identitas Penanggung Jawab
Inisial : Ny.S
Umur : 36 Thn
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat : Kel.Tanah Tinggi
Hubungan dg Klien : Anak Pasien
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak nafas.
2) Riwayat Keluhan Utama
Klien mengatakan dua hari yang lalu klien batuk darah.
3) Karakteristik Keluhan Utama (PQRST)
P (Provocative) : Tidak dikaji
Q (Quality) : Tidak dikaji
R (Regio) : Tidak dikaji
S (Scale) : Tidak dikaji
T (Time) : Tidak dikaji
4) Keadaan yang memperberat dan memperingan keluhan utama
Keadaan yang memperberat : Pasien mengatakan pada saat beraktivitas
Keadaan yang memperingan : Pasien Mengatakan pada saat beristirahat
5) Keluhan yang menyertai
Pasien mengatakan cepat lelah jika beraktivitas sehingga aktivitas dibantu oleh
keluarga, klien adalah seorang perokok berat.

b. Riwayat Kesehatan Dahulu


1) Riwayat penyakit kronis/menular/pembedahan
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit kronis/menular/pembedahan

2) Riwayat dirawat di RS/Puskesmas?  ada  tidak Jika ada, jelaskan:


Tidak
3) Riwayat penyakit keturunan:  ada  tidak jika ada, jelaskan:
Tidak
4) Riwayat alergi: :  ada  tidak jika ada, jelaskan:
Tidak
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
1) Riwayat penyakit menular, keturunan, atau penyakit kronis dalam keluarga
 ada  tidak Jika ada, jelaskan:
Tidak
2) Riwayat alergi dalam keluarga:  ada  tidak jika ada, jelaskan:
Tidak

3) Genogram 3 generasi:
Keterangan:

3. Pengkajian Pola-Pola Fungsional


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
1) Persepsi sehat menurut klien
Pasien mengatakan sehat itu ialah keadaan bebas tanpa beban.
2) Apakah klien pernah mendapatkan promosi kesehatan?
Pasien mengatakan sudah pernah mendapatkan promosi kesehatan mengenai
bahaya merokok.
3) Perlindungan kesehatan (Apakah klien melakukan pemeriksaan kesehatan rutin,
menjaga pola makan, rutin latihan fisik dan olahraga, cukup istirahat, dan memiliki
kemampuan ekonomi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan?
Pasieng mengatakan tidak melakukan pernah perlindungan keseharan
4) Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan (Apa yang biasa dilakukan klien saat
sakit: diet, latihan dan olah raga, pengobatan, terapi pada pelayanan kesehatan atau
mengatasi dengan membeli obat dari warung)
Pasien mengatakan tidak pernah latihan dan olahraga
5) Faktor risiko yang berhubungan dengan kesehatan (kebiasaan/gaya hidup, status
sosial-ekonomi)
Pasieng mengatakan Pasien seorang perokok berat
b. Pola Nutrisi - Metabolik
1) Kebiasaan
Jenis Makanan Pokok :Nasi
Jenis menu yang disajikan :Ikan,Sayur
Frekuensi makan :3/1 hari
Nafsu Makan :Normal
Porsi makan : Normal
Jenis minuman : Air Mineral
Jumlah cairan yang diminum : 2 liter
Makanan pantangan : Tidak memliki makanan pantangan
2) Perubahan :  ada  tidak Jika ada, jelaskan:
Pasieng mengatakan selama sakit nafsu makanan menurun.

c. Pola Eliminasi
1) Eliminasi Uri
Kebiasaan
Frekuensi : 3x/hari
Jumlah : Tidak dikaji
Warna : Kuning
Bau : Amonia
Nyeri : Tidak
Nocturia : Tidak dikaji
Kemampuan mengontrol BAK : Tidak dikaji
Keluhan lain : Tidak terdapat keluhan lain
Perubahan :  ada  tidak, Jika ada, jelaskan
Pada saat sakit pasien mengatakan kebiasaan eliminasi uri berbah,karena pada saat
beraktivitas,pasieng mengeluh sesak.

2) Eliminasi Alvi
Kebiasaan
Frekuensi : 1x/hari
Jumlah : Tidak dikaji
Warna : Kecoklatan
Konsistensi : Tidak dikaji
Nyeri : Tidak terdapat nyeri
Kemampuan mengontrol BAB : Tidak dikaji
Keluhan lain : Pasien mengatakan tidak terdapat keluhan lain.
Perubahan :  ada  tidak, Jika ada, jelaskan:
Pada saat sakit pasien mengatakan kebiasaan eliminasi alvi berubah karena pada
saat beraktivitas, pasien mengeluh sesak.

d. Pola Aktivitas-Latihan
1) Kebiasaan
a) Jenis aktivitas yang dilakukan sehari-hari
Pasien mengatakan aktivitas yang dilakukan sehari-hari yaitu Merokok.
b) Olahraga
Jenis olahraga : Tidak dikaji
Frekuensi : Tidak dikaji
Durasi : Tidak dikaji
Intensitas : Tidak dikaji
c) Jenis aktivitas rekreasi yang dilakukan (berwisata, membaca, menonton, dll)
Pasien mengatakan saring menonton.

d) Kemampuan merawat diri sendiri:


Berpakaian  mandiri  bantuan minimal  bantuan total
Mandi  mandiri  bantuan minimal  bantuan total
Makan  mandiri  bantuan minimal  bantuan total
Toileting  mandiri  bantuan minimal  bantuan total
Jelaskan: Pasien mengatakan kemampuan merawat diri dibantu karena pada
saat beraktivitas,pasien mengeluh sesak.
e) Personal Hygiene
Mandi : 3 kali sehari, pakai sabun
Sikat gigi : 3 kali sehari, pakai pasti gigi
Mencuci rambut : 1 kali sehari, pakai sampo
Gati pakain dalam : 3 kali sehari, tiap kali mandi
Kuku tangan dan kaki : Pendek / bersih
Perubahan :  ada  tidak, Jika ada, jelaskan:

e. Pola Istirahat Tidur


1) Kebiasaan
Tidur malam : mulai tidur pukul 22.00 wit , bangun pukul 05.00 wit
Tidur siang : mulai tidur pukul 14.00 wit , bangun pukul 16.00 wit
Lamanya tidur : 10 jam sehari (total tidur siang dan malam)
Ritual tidur untuk membantu tidur: Dzikir / Nonton TV / Dengan musik / Membaca)
Pasien mengatakan menonton.
Keluhan lain : kesulitan memulai tidur/mudah terbangun/gangguan lain
Pasieng mengatakan tidak terdapat keluhan lain.
Faktor yang berhubungan dengan gangguan: nyeri/suhu/penuaan/lingkungan, dll
Pasien mengatakan mengatakan tidak terdapat gangguan.
2) Perubahan :  ada  tidak, Jika ada, jelaskan:

f. Pola Persepsi-Kognitif
1) Kebiasaan
a) Gambaran tentang indera khusus:
Penglihat : Normal
Pendengar : Normal
Perasa : Normal
Peraba : Normal
Pencium : Normal
b) Apakah klien menggunakan alat bantu? (kacamata, alat bantu dengan, dsb)
 Ya Tidak Jika ya, jelaskan:
c) Kemampuan mengambil keputusan
Pasien mengatakan bisa mengambil keputusan secara mandiri.
2) Perubahan :  ada  tidak, Jika ada, jelaskan:

g. Pola Konsep diri-Persepsi diri


1) Identitas diri (Penjelasan tentang diri sendiri, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki)
Pasien mengatakan bahwa dirinya saring merasa sendiri.
2) Gambaran diri (segala sesuatu yang berhubungan dengan tubuh, yang disukai atau
tidak disukai)
Pasien mengatakan bahwa dirinya menyukai mata dan hidungnya.
3) Harga diri (perasaan mengenai dirinya, reaksi saat interaksi)
Pasien mengatakan percaya diri saat berinteraksi dengan orang lain.
4) Peran diri (pekerjaan, situasi keluarga, kelompok sosial)
Pekerjaan : Pasien mampu beradaptasi terhadap lingkungan pekerjaannya.
Situasi keluarga : Hubungan pasien dengan keluarga cukup baik.
Kelompok social : Baik.
5) Ideal diri (keinginan dan cita-cita, ekspresi klien terhadap penyakitnya, persepsi klien
terhadap penyakitnya)
Pasien mengatakan mengatakan merasa sedih karena sakit.

h. Pola Hubungan-peran
1) Gambaran tentang peran berkaitan dengan keluarga, teman, rekan kerja
Keluarga : Hubungan pasien dengan keluarga sangat baik
Teman : Hubungan pasien dengan teman cukup baik.
2) Kepuasan menjalankan peran
Pasien mengatakan merasa puas menjaankan perannya.
3) Pentingnya keluarga bagi klien
Pasien mengatakan keluarga adalah segala-galanya.
4) Struktur dan dukungan keluarga
Pasien mengatakan keluarga sangat mendukung pasien.
5) Proses pengambilan keputusan dalam keluarga (siapa yang mengambil keputusan di
dalam keluarga?)
Pasien mengatakan pasien yang mengambil keputusan secara mandiri.
6) Hubungan klien dengan orang lain
Pasien mengatakan hubungan dengan orang lain cukup baik.
7) Orang terdekat klien : Anak pasien.
i. Pola Reproduksi-Seksualitas
1) Kebiasaan
a) Masalah seksual : Tidak terdapat masalah seksual
b) Perilaku seksual (apakah klien melakukan perilaku seksual yang aman/tidak)
Tidak dikaji
c) Riwayat menstruasi dan reproduksi (menstruasi, jumlah anak, dll)
Pasien mengatakan memiliki anak 2 orang
2) Perubahan :  ada  tidak, Jika ada, jelaskan:

j. Pola Toleransi Terhadap Stres-Koping


1) Kebiasaan
a) Strategi yang biasa digunakan untuk mengatasi stres
Pasien mengatakan menonton
b) Strategi koping yang biasa digunakan
Pasien mengatakan menghibur diri dengan menonton
c) Pengetahuan tentang teknik manajemen stres
Pasien mengatakan teknik untuk manajemen stress yang dilakukan yaitu dengan
cara menonton
2) Perubahan :
a) Stressor yang dialami baru-baru ini:  ada  tidak, Jika ada, jelaskan:
Pasien mengatakan merasa sedih karena penyakitnya,dan sulit untuk melakukan
aktifitas
b) Tingkat stres yang dipersepsikan
Tidak dikaji
c) Strategi mengatasi stres dan koping yang digunakan saat ini
Tidak dikaji
k. Pola Keyakinan-Nilai
1) Latar belakang budaya/etnis: Tidak dikaji
2) Status ekonomi atau perilaku kesehatan yang berkaitan dengan kelompok budaya
atau etnik (misal: pantang makan daging, tidak menerima donor dari etnis lain, dll)
Tidak dikaji
3) Apa yang penting bagi klien dan keluarga? (Misal: kehidupan setelah kematian)
Tidak dikaji
4) Pentingnya agama/spiritualitas bagi klien dan keluarga (Misal: klien merasa tertekan
jika harus melanggar aturan dalam agamanya walaupun dikarenakan pengobatan)
Pasien mengatakan tidak merasa tertekan.
5) Dampak masalah kesehatan terhadap spiritualitas (misal: kondisi sakit klien
mengganggu proses peribadatan, dsb)
Pasien mengatakan spiritualitasnya terganggu karena sakit
4. Pemeriksaan Fisik (Review of System)
a. Sistem Pernafasan (B 1 : Breathing)
1) Keluhan : sesak nafas
2) Inspeksi
Bentuk dada : Tidak dikaji
Jenis pernapasan : Tidak dikaji
Frekuensi pernapasan : 24x/menit
Irama pernapasan : Tidak dikaji
Pengembangan dada : Tidak dikaji
Lainnya : Tidak dikaji
3) Palpasi
Kelainan / benjolan : Tidak dikaji
Nyeri tekan : Tidak dikaji
Taktil Fremitus : Tidak dikaji
4) Perkusi : Tidak dikaji
5) Auskultasi
Bunyi napas normal : Tidak dikaji
Bunyi napas tambahan : Ronchi
b. Sistem Cardiovascular (B 2 : Bleeding)
1) Keluhan : Pasien mengatakan tidak terdapat keluhan
2) Tekanan Darah : 130/80 mmHg nadi : 100x/menit, suhu : 35,70 C
3) Inspeksi
Bekas luka operasi : Tidak terdapat
Ictus cordis : Tidak dikaji
Konjungtiva : Normal
Sklera mata : Normal
Tekanan Vena Jugularis : Normal
Oedema : Tidak dikaji
Capilerry refill time: Tidak dikaji
4) Palpasi
Tekanan Vena Jugularis : Tidak dikaji
Ictus cordis : Tidak dikaji
5) Perkusi
Batas-Batas Jantung : Atas : Tidak dikaji
Kanan : Tidak dikaji
Kiri : Tidak dikaji
Bawah : Tidak dikaji
6) Auskultasi
Suara jantung : Tidak dikaji
Suara jantung tambahan : Tidak dikaji
c. Sistem Persyarafan (B 3 : Brain)
1) Keluhan : Tidak terdapat keluhan
2) Tingkat Kesadaran : Tidak dikaji
3) GCS : Tidak dikaji
4) Inspeksi
Bentuk kepala : Normal
Pupil : Normal
5) Kaku kuduk :  Ya  Tidak
6) Kelumpuhan :  Ya  Tidak, sebutkan ………….

7) Pemeriksaan 12 Syaraf Kranial


I. Olfaktorius : Normal
II. Optikus : Normal
III. Okulomotorius : Normal
IV. Troklearis : Normal
V. Trigeminus : Normal
VI. Abdusens : Normal
VII. Fasialis : Normal
VIII. Vestibulokoklearis : Normal
IX. Glosofaringeal : Normal
X. Vagus : Normal
XI. Aksesorius : Normal
XII. Hipoglosus : Normal
8) Sensori : tidak, jika ada, jelaskan:
Penglihatan : Normal
Pendengaran : Normal
Penciuman : Normal
Pengecapan : Normal
Perabaan : Normal
9) Motorik
Tes romberg : Normal
10) Refleks
Refleks Fisiologis
a. Biseps : Tidak dikaji
b. Triceps : Tidak dikaji
c. Patella : Tidak dikaji
d. Plantar : Tidak dikaji
Refleks patologis
a. Babinsky : Tidak dikaji
b. Lainnya : Tidak dikaji
d. Sistem Perkemihan (B.4 : Bladder)
1) Keluhan : Tidak dikaji
2) Inspeksi
Distensi kandung kemih :  Ya  Tidak
3) Palpasi
Distensi kandung kemih :  Ya  Tidak
Nyeri tekan :  Ya  Tidak
4) Balance Cairan
Intake cairan sehari : …………………… cc
Output cairan sehari : ………………... cc
Balance cairan : …………………. cc
e. Sistem Pencernaan-Eliminasi Alvi (B 5 : Bowel)
1) Keluhan :Tidak dikaji
2) Inspeksi
Bibir : Tidak dikaji
Gusi : Tidak dikaji
Gigi : Tidak dikaji
Lidah : Tidak dikaji
Tonsil : Tidak dikaji
Abdomen : Tidak dikaji
3) Auskultasi
Bising usus : Tidak dikaji
4) Palpasi
Nyeri tekan : Tidak dikaji
Massa : Tidak dikaji
Pembesaran organ : Tidak dikaji
Perkusi : Tidak dikaji
5)
f. Sistem Tulang-Otot-Integumen (B 6 : Bone)
Keluhan : Tidak dikaji
1) Inspeksi
Pergerakan sendi : bebas / terbatas, jika terbatas, sebutkan alasannya:
Kekuatan otot :
5 5
5 5

Edema ekstremitas :
5 5
5 5

Kelainan ekstremitas : tidak, jika ada sebutkan


Tulang belakang : tidak, jika ada sebutkan
Kelainan kulit : tidak, jika ada sebutkan
2) Palpasi
Akral : Tidak dikaji
Turgor : Tidak dikaji

g. Sistem Endokrin
1) Keluhan : Tidak dikaji
2) Inspeksi : Tanda disfungsi sistem endokrin  ada  tidak, jika ada sebutkan:

3) Palpasi
Kelainan kelenjar tyroid :  ada  tidak
Kelainan testis :  ada  tidak
5. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Pemeriksaan : 15 Oktober 2022
Jenis Pemeriksaan : Laboratorium (BTA)

N Ukuran Hasil Satuan Nilai Normal


o
1. pemeriksaan Tidak terdapat
sputum.
penunjang
Sptum BTA
+.

6. Pengobatan dan Perawatan


a. Pengobatan

b. Perawatan

B. Klasifikasi Data
Data Subyektif : 1. Pasien mengeluh sesak nafas
2.Pasien mengatakan dua hari yang lalu klien batuk darah,
3.Pasien mengatakan cepat lelah jika beraktivitas sehingga aktivitas
dibantu oleh keluarga, klien adalah seorang perokok berat.
Data Obyektif : 1. pemeriksaan penunjang Sptum BTA +.
2.Pemeriksaan fisik terdengar adanya ronkhi
3. TD: 130/80 MmHg
4. N:100x/m
5. R:26x/m
6. S: 37,5°C
C. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1. Ds:1. Klien mengeluh sesak nafas Rokok Bersihan jalan napas
(Dispnea ) ⬇ tidak efektif
Infeksi
Do:1. Adanya bunyina napas ⬇
tambahan (Ronchi ) Akumulasi sputum
2. frekuensi napas berubah ⬇
Respirasi 26 × /menit Batuk
3. Sputum berlebih ⬇
Sesak Napas

Bersihan jalan napas
tidak efektif

2. Perokok aktif Intoleransi aktifitas


Ds :1. Klien mengeluh sesak napas
( Dispnea ) ⬇
2. Mengeluh lelah Infeksi
3. Merasa Lemah ⬇
Sesak napas

Lelah

Lemah

Intoleransi aktifitas

D. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan merokok aktif ditandai dengan :
1. batuk tidak efektif
2. sputum berlebih
3. adanya bunyi napas tambahan (ronkhi)
4. Dispnea
5. frekuensi napas berubah
6. dan pola napas berubah.

2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Imobilitas ditandai dengan :


1. klien mengeluh lelah
2. Dispnea saat aktifitas
3. merasa lemah

E. Nursing Care Plan


Inisial klien : Tn.R Ruang Rawat : Paru
Umur : 57 tahun Diagnosis Medis : Tb Paru
Nomor RM : 211440

N Diagnosis Tujuan dan Intervensi Implement


Rasional Evaluasi
o Keperawatan Kriteria Hasil Keperawatan asi
1111
Bersihan jalan Setelah Observasi: Obsevasi: Tgl : 16-10- Jam:
napas tidak dilakukan 1. Identifikasi 1.Mengetah 22 15.00
efektif b.d intervening kemampuan ui jam : 09.00 S:
merokok aktif selama 3x 24 batuk seberapa 1. Mengide Pasien
d.d jam maka 2. Monitor mampu ntifikasi mengat
1. batuk tidak bersihan jalan adanya pasien kemampu akan
efektif napas retensi dalam an batuk produks
2.sputum meningkat sputum mengeluar Hasil: i dahak
berlebih, dengan kriteria 3. Monitor kan Pasien sudah
adanya bunyi hasil : tanda dan sputum mengatakan mulai
napas 1. Batuk efektif gejala infeksi 2.Memastika tidak mampu berkura
tambahan,dysp meningkat saluran n adanya batuk secara ng,dan
nea,frekuensi (5) napas sputum di efektif keluhan
napas 2. Produksi Terapeutik: saluran 2. Memonit sesak
berubah,dan sputum 4. Atur posisi napas or adanya menuru
pola napas menurun (5) semifowler 3.Untuk retensi n.
berubah. 3. Dipsnea atau fowler mengetah sputum O:- pola
menurun (5) 5. Ajarkan ui apakah Hasil: napas
4. Pola napas Teknik batuk pasien Pasien mulai
membaik (5) efektif tersebut mengataka membai
Kolaborasi mengalami n tidak k.
6. Kolaborasi resiko dapat -
pemberian pada mengeluark A:
mukolitik saluran an sputum Masalah
atau pernapasa secara teratasi
ekspektoran. n mandiri. sebagia
Terapeutik: Jam : 11.00 n.
4.untuk 3.Memonito P:
memudahk r tanda dan Interven
an pasien gejala si
dalam infeksi dilanjut
bernapas saluran kan.
5.Untuk napas
membantu Hasil :
pasien Pasien
batuk mengataka
secara n pada saat
efektif batuk
Kolaborasi: diikuti
6.membantu dengan
pasien darah
dengan 4. Mengatur
cara posisi
mengencer semifowler
kan dahak atau fowler
yang sulit Hasil :
keluar. Pasien
mengataka
n merasa
lebih
nyaman
dari
sebelumny
a,dan
keluhan
sesak nafas
menurun.
Jam: 13.00
5.Ajarkan
teknik
batuk
efektif
Hasil : pasien
mengataka
n sudah
dapat
memahami
teknik
batuk
efektif,dan
akan
melakukan
secara
mandiri.

6. kolaborasi
pemberian
mukolitik
atau
ekspektora
n.
Hasil :
Pasien
mendapatk
an terapi
mukolitik
75mg/oral/
1 hari.

Terapeutik: Jam 09:00 Jam


2. Intoleransi Maka bersihan 1. Fasilitasi 1. Penurunan
1. fasilitasi 19.00
aktifitas b.d jalan napas memilih tingkat
memilih S: klien
imobilitas d.d meningkat aktifitas dan aktivitas
aktifitas
klien menegluh dengan kriteria tetapkan individu mengat
dan
lelah, Dispnea hasil : tujuan yang
tetapkan akan
saat/setelah 1. 1. Keluhan lelah aktifitas yang diperlukan
tujuan
aktifitas dan menurun (5) konsisten dapat dapat
aktifitas
merasa lemah. 2. 2. Dispnea saat sesuai menimbulk beraktiv
yang
beraktifitas kemampuan an konflik
konsisten itas
menurun (5) fisik, identifikasi
sesuai
3. 3. TD membaik psikologis, peran dan O: klien
kemampu
(5) dan social. gangguan
an fisik, terlihat
4. 4. Perasaan 2. Fasilitas pembagian
psikologis sudah
lemah menurun aktifitas fisik tugas
, dan
(5) rutin (mis: dalam unit tidak
social.
ambulasi, keluarga.
Hasil : sesak( D
mobilisasi, 2. Latihan
-Pasien
dan ketahanan ispnea)
mengataaka
perawatan terbatas-
n tidak dapat menuru
diri), sesuai gejala
berinteraksi n.
kebutuhan. telah
dengan
3. Fasilitasi terbukti A:
orang-orang
pasien dan efektif
disekitarnya Masalah
keluarga untuk
2. fasilitas
memantau meningkat teratasi
aktifitas
kemajuannya kan
fisik rutin sebagia
sendiri untuk performa
(mis: n
mencapai dan
ambulasi,
tujuan. menurunk P:interv
mobilisasi
Kolaborasi: an kerja
, dan ensi
4. Kolaborasi napas yang
perawata
dengan terapi sangat dilanjut
n diri),
okupasi dalam lemah, kan
sesuai
merencanaka agar
kebutuha
n dan efektif,
n.
memonitor durasi dan
Hasil:
program frekuensi
aktifitas, jika minimal -Pasien
sesuai. latihan mengatakan
5. Rujuk pada yang susah
pusat atau dibutuhka beraktifitas
program n untuk sendiri tanpa
aktifitas meningkat alat bantu
komunitas, kan Jam 12.00
jika perlu performa wit
kerja 3. fasilitasi
berkisar pasien
20-30 dan
menit, tiga keluarga
sampai memanta
lima kali u
per kemajuan
minggu. nya
Akan sendiri
tetapi, untuk
tidak mencapai
semua tujuan.
orang Hasil:
memenuhi -Keluarga
kriteria pasien
untuk mengatakan
melakukan pasien
latihan memiliki
rekondisi. kemajuan
Sebaiknya
4. Kolaboras
dilakukan
i dengan
konsul ke
terapi
pulmonolo
okupasi
g.
dalam
3. Gejala
merencan
intoleransi
akan dan
aktifitas
memonit
membaik
or
dengan
ptogram
istirahat.
aktifitas,
Jadwal
jika
harian
sesuai.
direncanak
Hasil:
an untuk
-Pasien
memungki
dapat
nkan
memiliki
period
kemampuan
aktifitas
untuk
dan
melakukan
istirahat
aktifitas
secara
bergaintia secara
n dan mandiri
kordinasik
Jam 16.00
an untuk
wit
menurunk
an masa 5. Rujuk
pengeluara pada
n tenaga pusat
yang atau
berlebihan program
. aktifitas
4. Untuk komunita
mengetah s, jika
ui terapi perlu.
okupasi Hasil:
dalam -Pasien
merencana mengatakan
kan tidak perlu
program dirujuk
sssaktifitas
5. Untuk
dapat
menimalisi
rkan
keadaan
klien

F. Catatan Perkembangan
Inisial klien : Tn. R Ruang Rawat : Paru
Umur : 57 tahun Diagnosis Medis : TB Paru
Nomor RM : 211440

Hari, No Implementasi Evaluasi


Tanggal Diagnosis
17-10-22 D.0001 1. Ajarkan teknik batuk efektif Tgl: 17/10/22
Hasil : Jam: 09.00
-Pasien sudah dapat batuk secara S : Pasien mengatakan sudah
efektif dapat batuk secara
efektif
O: Pasien sudah tidak terlihat
sesak.
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
D.0057 Jam 09:00 Tgl: 18 /10/2022
Jam : 10.00
1. Memfasilitasi memilih aktifitas dan S: Pasien mengatakan sudah
tetapkan tujuan aktifitas yang membatasi aktifitas sesuai
konsisten sesuai kemampuan fisik, dengan kemampuan.
psikologis, dan social. pasien mengatakan sudah
Hasil : Pasien mengatakan sudah tidak megeluh lelah.
membatasi aktifitas sesuai dengan
kemampuan. O : Pasien sudah tidak
-Pasien dapat memiliki terlihat lemah.
kemampuan untuk melakukan TD : 120/80 mmHg
aktifitas secara mandiri,dan pasien
mengatakan sudah tidak mengeluh A : Masalah teratasi
lelah.
2.fasilitas aktifitas fisik rutin (mis: P : Intervensi dihentikan.
ambulasi, mobilisasi, dan
perawatan diri), sesuai kebutuhan.
Hasil:
-Pasien sudah beraktifitas sendiri
tanpa alat bantu

Anda mungkin juga menyukai