Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PADA NY.S DENGAN CA MAMAE DI RUANG RAJAWALI 6B


RSUP Dr. KARYADI KOTA SEMARANG

DISUSUN OLEH
MUTIA PRIMA DEVI
NIM: G3A022180

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2023
A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.S (P)
Tempat & Tgl lahir : 12-08-1981 (42 tahun)
Gol Darah :A
Pendidikan Terakhir : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jawa
Diagnosa Medik : Ca mamae
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. H
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin :P
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dengan pasien : Kakak
Pendidikan Terakhir : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Semarang

B. STATUS KESEHATAN
1. Status Kesehatan Saat ini.
a. Alasan masuk Rumah Sakit/Keluhan utama :
Pasien mengeluh sesak sejak 2 minggu terakhir. Sesak semakin
bertambah ketika beratktivias, berkurang ketika istirahat duduk. Pasien
mempunyai riwayat ca mamae semenjak 3 tahun yang lalu dan
terdapat luka di mamae kiri ±10 cm.
c. Lamanya Keluhan : 2 bulan
d. Timbulnya keluhan : bertahap
2. Status Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dg penyakit skrg):
Pasien diketahui menderita ca mamae sejak 3 tahun yang lalu, namun
hanya menjalani pengobatan alternatif.
b. Kecelakaan : tidak pernah
c. Pernah dirawat : tidak pernah
d. Riwayat Operasi : tidak pernah

C. PENGKAJIAN POLA FUNGSI DAN PEMERIKSAAN FISIK


1. PERSEPSI DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri
Pasien mengatakan kesehatan adalah hal yang penting dan berharga
dalam kehidupan sehari-hari
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya
Pasien mengatakan terdapat luka pada mamae kiri dan merasakan sakit
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam
mempertahankan kesehatan
1). Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat?
Pasien biasa makan 1 porsi penuh dengan sayur dan lauk
2). Pemeriksaan kesehatan berkala, perawatan kebersihan diri,
imunisasi:
Pasien mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan secara
berkala, hanya datang ke Puskesmas ketika merasa sakit
3). Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan :
a). Yang dilakukan bila sakit ? Minum obat warung atau
pengobatan alternatif
b). Kemana pasien biasa berobat bila sakit? Puskesmas
c). Kebiasaan hidup :
Merokok : -
Alkohol : -
Jamu :-
Kebiasaan olahraga : Mengerjakan pekerjaan rumah dianggap
sebagai olahraga oleh pasien
d. Faktor sosioekonomi yang berhubungan dengan kesehatan:
1). Penghasilan : 4-5 juta/bulan
2). Asuransi/jaminan kesehatan : BPJS berbayar
3). Keadaan lingkungan tempat tinggal : Pasien tinggal di lingkungan
kampung
2. NUTRISI, CAIRAN DAN METABOLIK
a. Gejala (Subyektif):
1). Diit biasa (tipe): Bubur nasi
Jumlah makan per hari: 2/3 porsi
2). Pola diit: makan 3x sehari Makan terakhir: tadi pagi
3). Nafsu/selera makan: B a i k
Mual : Ada, waktu: pagi hari
4). Muntah : Tidak ada
5). Nyeri ulu hati : Tidak ada
6). Alergi makanan : Tidak ada
7). Masalah mengunyah/menelan: Tidak ada
8). Keluhan demam: Tidak ada
9). Pola minum / cairan : jumlah minum: ±1500 ml/hari, jenis air putih
10). Penurunan BB dalam 6 bulan terakhir: tidak ada
b. Tanda (obyektif):
1). Suhu tubuh: 36,5ºC
2). Berat badan: 58 kg, Tinggi Badan: 155 cm, Turgor kulit : 2 detik,
Tonus otot : 5 (normal)
3). Edema : Tidak ada
4). Ascites :Tidak ada
5). Integritas kulit perut: baik, lingkar abdomen: 65 cm
6). Distensi Vena jugularis : Tidak ada
Hernia / Masa : Tidak ada
Bau mulut / Halitosis : Tidak ada
Kondisi mulut gigi/ gusi/mukosa mulut dan lidah:
Gigi lengkap, gusi tidak berdarah, mukosa bibir baik tidak kering,
lidah bersih.
3. PERNAPASAN, AKTIFITAS DAN LATIHAN PERNAPASAN
a. Gejala (Subyektif):
1). Dispnea : Sesak kadang-kadang, standby O2 di bed pasien, jika
sesak dipasang O2 4lpm, namun jarang digunakan
2). Yang meningkatkan / mengurangi sesak : ketika sesak datang,
posisi semi fowler, bantuan O2
3). Penggunaan alat bantu: Tidak ada
b. Tanda (Obyektif):
1). Pernafasan : 20x/menit
2). Penggunaan otot bantu nafas: - Nafas cuping hicung: -
3). Batuk: tidak batuk
4). Auskultasi bunyi nafas: tidak ada bunyi tambahan seperti rhonchi,
crackles, wheezing, stridor
5). Sianosis : -
4. AKTIFITAS (TERMASUK KEBERSIHAN DIRI) DAN LATIHAN
a. Gejala (Subyektif)
1). Kegiatan dalam pekerjaan : aktivitas pasien dibantu oleh keluarga
karena merasa lemas
2). Kesulitan / keluhan dalam aktifitas
a). Pergerakan tubuh dan kemampuan merubah posisi :
dilakukan secara mandiri, namun ketika berpindah tempat
terkadang membutuhkan bantukan karena pasien terpasang
infus dan merasa lemas
b). Perawatan diri (mandi perlu bantuan, mengenakan pakaian
perlu bantuan, bersolek mandiri, makan mandiri)
3). Toileting (BAB/BAK): Mandiri
4). Keluhan sesak napas setelah aktifitas: Terkadang
5). Mudah merasa kelelahan : Terkadang
b. Tanda (Obyektif):
1). Respon terhadap aktifitas yang teramati : pasien melakukan
sebagian besar aktivitas dengan bantuan keluarga
2). Status mental : baik
3). Penampilan umum:
a). Tampak lemah : Ya
b). Kerapian berpakaian : Rapi
4). Pengkajian neuromuskuler:
5). Masa/ tonus otot
Kekuatan otot : Skala 4 (gerakan penuh yang normal melawan
gravitasi danmelawan tahanan minimal)
Postur : tegap
Rentang gerak : maksimal
Deformitas : tidak ada
6). Bau badan : tidak ada Bau mulut : tidak ada
Kondisi kulit kepala : bersih, tidak berminyak, tidak ada luka
Kuku : bersih, pendek
5. ISTIRAHAT
a. Gejala (Subyektif):
1). Kebisaaan tidur:malam hari Lama tidur: 7 jam
2). Masalah berhubugan dengan tidur:
a). Insomnia: Ada, berhubungan dengan kondisi
lingkungan rumah sakit dan nyeri
b). Kurang puas/ segar setelah bangun tidur : Ada,
karena tidur kurang nyenyak
b. Tanda (obyektif):
1). Tampak mengantuk/ mata sayu: Ada, pada pagi dan
siang hari sesekali pasien tampak mencoba untuk tidur
karena mengantuk
2). Mata merah : Tidak ada
3). Sering menguap: Tidak ada
4). Kurang konsentrasi: Tidak ada
6. SIRKULASI
a. Gejala (Subyektif):
1). Riwayat Hipertensi atau masalah jantung : Tidak ada
2). Riwayat edema kaki: Tidak ada
3). Penyembuhan lambat : Tidak ada
4). Rasa kesemutan: Tidak ada
5). Palpitasi :Tidak ada.
6). Nyeri dada: Tidak ada
b. Tanda (obyektif):
1). Tekanan Darah (TD) : 138/110 mmHg
2). Tekanan nadi : 103x/menit reguler, kuat
3). Friksi Gesek: tidak ada. Murmur: tidak ada
6). Suhu: 36.3ºC
7). Membran mukosa bibir: lembab
8). Konjungtiva: tidak anemis
9). Bibir: tidak pucat
10). Sklera: tidak ikterik
7. ELIMINASI
a. Gejala (subyektif):
1). Pola BAB : BAB setiap hari 1x
2). Kesulitan BAB: Tidak ada
3). Waktu BAB terakhir : Tadi pagi
6). Riwayat perdarahan: tidak ada
7). Riwayat inkontinensia alvi : tidak ada
8). Penggunaan alat-alat: tidak ada
9). Riwayat penggunaan diuretik: tidak ada
10). Rasa nyeri/rasa terbakar saat BAK: tidak ada
11). Kesulitan BAK: tidak ada
12). Keluhan BAK lain: tidak ada
b. Tanda (obyektif):
1). Abdomen:
a). Inspeksi: ada pembesaran di perut atas
b). Auskultasi : tidak ada bunyi abnormal
c). Perkusi :
(1). Bunyi tympani: ada, Kembung : tidak ada
(2). Bunyi abnormal lain : tidak ada
d). Palpasi:
(1). Nyeri tekan : ada di bagian tengah atas
(2). Distensi kandung kemih: tidak ada
2). Pola eliminasi
a). Konsistensi : L unak pada BAB terakhir
b). Pola BAB : biasanya 1x/hari
c). Warna abnormal: tidak ada
d). Pola BAK: tidak ada
e). Karakteristik urine: Warna: kuning keruh Jumlah : ±50 CC
5x/hari
f). Bila terpasang urostomy, colostomy atau ileustomy: -
8. NEUROSENSORI DAN KOGNITIF
a. Gejala (subyektif)
1). Nyeri :
P = Berkativitas
Q = Nyeri seperti ditusuk jarum
R = Mamae kiri
S = 6 VAS
T = Terus-menerus
2) Rasa ingin pingsan/ pusing:tidak ada
3) Sakit kepala: tidak ada
4). Kesemutan : tidak ada
5). Kejang : tidak ada
6). Mata: Penurunan penglihatan: tidak ada
7). Pendengaran: Penurunan pendengaran : tidak ada
Telinga berdengung : tidak ada
8). Epistakasis : tidak ada
b. Tanda (Objyektif)
1). Status mental
Kesadaran : Composmentis,
2). Skala Koma Glasgow (GCS) :
Respon membuka mata (E) 4, motorik (M) 6, verbal (V) 5
3). Terorientasi
Waktu : waktu saat ini dengan tepat
Tempat : RSDK
Orang : Pasien dirwat oleh perawat dan ditunggu oleh
keluarga
4). Persepsi sensori :
Ilusi/ halusinasi/ delusi: tidak ada
6). Memori : saat ini dan masa lalu : baik
7). Penggunaan alat bantu penglihatan/ pendengaran : tidak ada
10). Penampilan umum tampak kesakitan : Ada, meringis
menahan sakit
9. KEAMANAN
a. Gejala (Subyektif)
1). Alergi
Obat-obatan : tidak ada
Makanan : tidak ada
Faktor Lingkungan : t i d a k a d a
a). Riwayat penyakit hub seksual : tidak ada
b). Riwayat tranfusi darah : tidak ada
c). Riwayat adanya reaksi transfusi : tidak ada
5). Kerusakan penglihatan, pendengaran: tidak ada
6). Riwayat cidera : tidak ada
7). Riwayat kejang : tidak ada
b. Tanda (Obyektif)
1). Suhu tubuh 36.3ºC
2). Integritas jaringan:
Jaringan parut: tidak ada
Kemerahan/pucat: tidak ada
Adanya luka : tidak ada
Ekimosis/ tanda perdarahan lain : tidak ada
Faktor resiko: terpasang alat invasif : tidak ada
3). Gangguan keseimbangan : tidak ada
4). Kekuatan umum : baik
10. SEKSUAL DAN REPRODUKSI
a. Gejala (Subyektif)
1). Pemahaman terhadap fungsi seksual :
Kebutuhan seksual merupakan salah satu kebutuhan manusia
2). Gangguan hubungan seksual karena berbagai kondisi :
tidak ada
3). Permasalahan selama aktifitas seksual : tidak ada
4). Pengkajian pada perempuan :
a). Riwayat menstruasi :6-7 hari/ siklus 28 hari
b). Riwayat kehamilan : 1 anak melalui persalinan normal
c). Riwayat pemeriksaan ginekologi misal pap smear : tidak
pernah dilakukan
b. Tanda (Obyektif)
1). Pemeriksaan payudara : bentuk simetris, terdapat massa di kiri
2). Kutil genital : tidak ada
11. PERSEPSI DIRI, KONSEP DIRI DAN MEKANISME KOPING
a. Gejala (Subyektif)
1). Faktor stress : Stress dengan penyakit yang diderita
2). Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan : keputusan
diambil setelah berdiskusi dengan suami dan keluarga
3). Yang dilakukan jika menghadapi sutu masalah : melakukan
diskusi dan musyawarah dengan suami dan keluarga untuk
memecahkan masalah
4). Upaya pasien dalam menghadapi masalahnya sekarang
Berdoa dan patuh terhadap terapi yang akan dijalankan
5). Perasaan cemas/takut : tidak ada
6). Perasaan katidakberdayaan : tidak ada
7). Perasaan keputusasaan: tidak ada
8). Konsep diri :
a). Citra diri:. Baik
b). Ideal diri: Baik
c). Harga diri: Baik
d). Ada/ tidak perasaan akan perubahan identitas :
Merasa tidak berguna karena penyakit yang dideritanya
e). Konflik dalam peran: tidak ada
b. Tanda (Obyektif)
1). Status emosional : tenang
2). Respon fisologis yang terobservasi: perubahan tanda vital
cenderung stabil, ekspresi wajah tenang terkadang menahan sakit
12. INTERAKSI SOSIAL
a. Gejala (Subyektif)
1). Orang yang terdekat dan lebih berpengaruh
Suami pasien
2). Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah
Suami keluarga pasien
3). Adakah kesulitan dalam keluarga : tidak ada
4). Kesulitan berhubungan dengan tenaga kesehatan/ pasien lain:
Tidak ada.
b. Tanda (Obyektif)
1). Kemampuan bicara : Jelas
2). Tidak dapat dimengerti : -
3). Pola bicara tidak biasa/ kerusakan : -
4). Penggunaan alat bantu bicara : -
5). Adanya laringaktomi/ trakesostomy : _
6). Komunikasi nonverbal. Verbal dengan keluarga/ orang lain :
Menunjukkan mimik wajah yang ramah
7). Perilaku menarik diri : tidak ada
13. POLA NILAI KEPERCAYAAN DAN SPIRITUAL
a. Gejala (Subyektif)
1). Sumber kekuatan bagi pasien: Tuhan dan keluarga
2). Perasaan menyalahkan Tuhan: tidak ada,
3). Bagaimana pasien menjalankan kegiatan agama atau
kepercayaan : Shalat dalam posisi duduk dan berdzikir
4). Masalah yang berkaitan dengan aktifitasnya tersebut selama
dirawat : Tidak ada
5). Pemecahan oleh pasien : Berdoa dan meminta petunjuk Allah
6). Adakah keyakinan/kebudayaan yang dianut pasien yang
bertentangan dengan kesehatan : sebelumnya pasien lebih percaya
pengobatan alternatif dibanding dengan medis
7). Pertentangan nilai/keyakinan/ kebudayaan terhadap
pengobatan yang dijalani: tidak ada
b. Tanda (Obyektif)
1). Perubahan perilaku:
a). Menarik diri: tidak ada
b). Marah/ sarkasme : tidak ada
c). Mudah tersinggung : tidak ada
d). Mudah menangis: tidak ada
2). Menolak pengobatan: tidak ada
3). Berhenti menjalankan aktifitas agama: tidak
4). Menunjukkan sikap permusuhan dengan tenaga kesehatan:
tidak ada
B. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal Keterangan
07 Agustus 2023
Hemoglobin 10.6 g/dL 11.7-15.5 L
Hematokrit 33.1 % 32-62
Eritrosit 3.70 10^6/uL 4.4-5.9 L
Leukosit 25.7 10^3/uL 3.6-11 H
Trombosit 838 10^3/uL 150-400 H
Ureum 13 mg/dL 15-39 L
Kreatinin 0.7 mg/dL 0.6-1.3
Natrium 124 mmol/L 136-145 L
Kalium 4.6 mmol/L 3.5-5.0
Chlorida 91 mmol/L 95-105 L
2. Radiologi
08 Agustus 2023
X Foto torax PA Eract (Asimetris)
- Bentuk jantung normal
- Efusi pelura kiri, efusi pelura kanan minimal
MSCT Thorax
- Soft tissue regio mamae kiri ± 9.4 x 4.7 x 10.2 cm, curiga maligna
- Multiple limfadenopati pada upper-lower paratrachea kanan, lower
paratrache kiri, subaortic, dan axila kanan kiri ± 1.88 x 1.38 cm
3. Obat-obatan
O2 3lpm
Inf. NaCl 0.9% 20tpm
Inf. Levofloxacin 750mg/24jam
Inj. Esomeprazole 40mg/24jam/iv
Inj. Metilprednisolon 62.5mg/12jam/iv
N-asetilsistein 200mg/8jam/po
Asam folat 1mg/24jam/po
Nebul combivent + fluimucyl 1resp/8jam
4. Diit
Bubur nasi 3x/ hari
Snack 2x/ hari
D. ANALISA DATA
Diagnosa
Tanggal Data Fokus Etiologi
keperawatan
09 Agustus DS: Efusi pleura Pola nafas tidak
2023 - Klien sesak nafas efektif b.d
hambatan
DO:
upaya nafas
- Klien tampak sesak nafas
- Klien tampak usaha nafas (D.0005)
lebih
- RR 22x/menit
09 Agustus DS: Kanker Nyeri kronis
2023 Pasien mengeluh nyeri di mamae b.d ilfiltrasi
kanan tumor (D.0078)
P : Saat bergerak dan
tersenggol
Q : Seperti tusuk jarum
R : Mamae kiri
S : Skala 5
T : Terus menerus
DO:
- Wajah klien meringis
menahan nyeri
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak kesakitan ketika
bergerak
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal/ Diagnosa Tujuan
Intervensi
Jam Keperawatan Umum Khusus
09-08- Pola nafas Setelah 1.Dispnea Manajemen Jalan Nafas
tidak efektif dilakukan menurun (I.01011)
2023
b.d hambatan intervensi 2.Kapasitas vital Observasi:
10.00 upaya nafas 3x24 jam, meningkat Monitor pola nafas
(D.0005) pola nafas (frekwensi, pola nafas, usaha
membaik nafas)
dengan Terapeutik:
kriteria hasil: 1.Pertahankan kepatenan
Pola nafas jalan nafas
membaik 2.Posisikan semi-fowler atau
(L.01004) fowler
1.Inspirasi Edukasi:
dan ekspirasi Anjurkan posisi semi-fowler
adekuat atau fowler
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
bronkodilator, jika perlu
09-08- Nyeri kronis Setelah 1.Keluhan nyeri Manajemen Nyeri
b.d ilfiltrasi dilakukan berkurang dari (I.08238)
2023
tumor intervensi skala 5 menjadi Observasi:
10.00 (D.0078) 3x24 jam, skala 3 Identifikasi lokasi,
nyeri kronis 2.Penggunaan karekteristik, durasi,
menurun analgesik frekuensi, kualitas, intensitas
dengan menurun nyeri.
kriteria hasil: 3.Kemampuan Terapeutik:
Tingkat menggunakan 1.Berikan teknik non-
Nyeri teknik non- farmakologis untuk
Menurun farmakologis mengurangi rasa nyeri.
(L.08066) meningkat. 2.Fasilitasi istirahat dan tidur.
1.Keluhan Edukasi:
nyeri 1.Ajarkan teknik non
menurun farmakologis untuk
2.Klien tidak mengurangi rasa nyeri.
meringis Jelaskan tujuan dan manfaat
teknik napas.
2.Jelaskan prosedur teknik
napas.
3.Anjurkan memposisikan
tubuh senyaman mungkin.
4.Demonstrasikan menarik
napas selama 4 detik,
menahan napas selama 2
detik dan menghembuskan
napas selama 8 detik.
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
analgesik.
F. CATATAN KEPERAWATAN
Tanggal/ TTD
Dx.Kep Implementasi Evaluasi Formatif
Jam Perawat
09-08-2023 Pola nafas Manajemen Jalan Nafas S: Mutia
tidak efektif (I.01011) - Klien sesak nafas
10.00 WIB
b.d Observasi:
hambatan Memonitor pola nafas O:
upaya nafas (frekwensi, pola nafas, - Klien tampak sesak nafas
(D.0005) usaha nafas) - Klien tampak usaha nafas
Terapeutik: lebih
1.Mempertahankan - RR 22x/menit
kepatenan jalan nafas A:
2.Memposisikan semi- Masalah pola nafas tidak
fowler atau fowler efektif belum teratasi.
Edukasi:
Menganjurkan posisi semi- P:
fowler atau fowler Melanjutkan intervensi secara
Kolaborasi mandiri dan manajemen jalan
Berkolaborasi pemberian nafas dengan tepat.
bronkodilator, jika perlu
09-08-2023 Nyeri kronis Manajemen Nyeri S: Mutia
b.d ilfiltrasi (I.08238) - Klien mengatakan nyerinya
10.00 WIB
tumor Observasi: belum berkurang
(D.0078) Mengidentifikasi lokasi, - Klien menyetujui diajarkan
karekteristik, durasi, strategi meredakan nyeri
frekuensi, kualitas, dan teknin non
intensitas nyeri. farmakologis untuk
Terapeutik: mengurangi nyeri.
1.Memberikan teknik non- - Klien mengeluhkan
farmakologis untuk mengalami nyeri
mengurangi rasa nyeri. P:saat bergerak dan bersentuh
2.Memfasilitasi istirahat Q: seperti ditusuk jarum
dan tidur. R:mamae kiri
Edukasi: S : Skala 5
1.Mengajarkan teknik non T : terus menerus
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri. O:
Jelaskan tujuan dan manfaat - Klien tampak menahan
teknik napas. nyeri saat mencoba untuk
2.Menjelaskan prosedur bergerak.
teknik napas. - Klien terlihat antusias dan
3.Menganjurkan mendengarkan penjelasan
memposisikan tubuh dengan baik.
senyaman mungkin. - Klien terlihat sedikit
4.Mendemonstrasikan tenang dan rileks setelah
menarik napas selama 4 disuntikkan obat analgesik.
detik, menahan napas
selama 2 detik dan A:
menghembuskan napas Masalah nyeri kronis belum
selama 8 detik. teratasi.
Kolaborasi:
Berkolaborasi pemberian P:
Melanjutkan intervensi secara
analgesik.
mandiri dan manajemen nyeri
dengan tepat.

10-08-2023 Pola nafas Manajemen Jalan Nafas S : Mutia


tidak efektif (I.01011) - Klien sesak nafas sedikit
b.d Observasi: berkurang
10.00 WIB
hambatan Memonitor pola nafas O:
upaya nafas (frekwensi, pola nafas, - Klien tampak sesak nafas
(D.0005) usaha nafas) - RR 20x/menit
Terapeutik: A:
1.Mempertahankan Masalah pola nafas tidak
kepatenan jalan nafas efektif belum teratasi.
2.Memposisikan semi-
fowler atau fowler P:
Edukasi: Melanjutkan intervensi secara
Menganjurkan posisi semi- mandiri dan manajemen jalan
fowler atau fowler nafas dengan tepat.
Kolaborasi
Berkolaborasi pemberian
bronkodilator, jika perlu
10-08-2023 Nyeri kronis Manajemen Nyeri S: Mutia
b.d ilfiltrasi (I.08238) - Klien mengatakan nyerinya
10.00 WIB
tumor Observasi: belum berkurang
(D.0078) Mengidentifikasi lokasi, - Klien mengeluhkan
karekteristik, durasi, mengalami nyeri
frekuensi, kualitas, - Klien mengatakan mencoba
intensitas nyeri. mempraktikkan teknik non
Terapeutik: farmakologis
1.Memberikan teknik non- P:saat bergerak dan bersentuh
farmakologis untuk Q: seperti ditusuk jarum
mengurangi rasa nyeri. R:mamae kiri
2.Memfasilitasi istirahat S : Skala 5
dan tidur. T : terus menerus
Edukasi:
1.Mengajarkan teknik non O:
farmakologis untuk - Klien tampak menahan
mengurangi rasa nyeri. nyeri saat mencoba untuk
Jelaskan tujuan dan manfaat bergerak.
teknik napas. - Klien terlihat sedikit
2.Menjelaskan prosedur tenang dan rileks setelah
teknik napas. disuntikkan obat analgesik.
3.Menganjurkan
memposisikan tubuh A:
senyaman mungkin. Masalah nyeri kronis belum
4.Mendemonstrasikan teratasi.
menarik napas selama 4
detik, menahan napas P:
selama 2 detik dan Melanjutkan intervensi secara
menghembuskan napas mandiri dan manajemen nyeri
selama 8 detik. dengan tepat.
Kolaborasi:
Berkolaborasi pemberian
analgesik.
11-08-2023 Pola nafas Manajemen Jalan Nafas S: Mutia
11:00 tidak efektif (I.01011) - Klien sesak nafas
WIB b.d Observasi: berkurang
hambatan Memonitor pola nafas O:
upaya nafas (frekwensi, pola nafas, - Klien tampak sesak nafas
(D.0005) usaha nafas) berkurang
Terapeutik: - RR 20x/menit
1.Mempertahankan A:
kepatenan jalan nafas Masalah pola nafas teratasi
2.Memposisikan semi-
fowler atau fowler P:
Edukasi: Melanjutkan intervensi secara
Menganjurkan posisi semi- jika dibutuhkan
fowler atau fowler
Kolaborasi
Berkolaborasi pemberian
bronkodilator, jika perlu
11-08-2023 Nyeri kronis Manajemen Nyeri S: Mutia
11:30 b.d ilfiltrasi (I.08238) - Klien mengatakan nyerinya
WIB tumor Observasi: belum berkurang
(D.0078) Mengidentifikasi lokasi, - Klien mengeluhkan
karekteristik, durasi, mengalami nyeri
frekuensi, kualitas, - Klien mengatakan
intensitas nyeri. mempraktikkan teknik non
Terapeutik: farmakologis
1.Memberikan teknik non- P:saat bergerak dan bersentuh
farmakologis untuk Q: seperti ditusuk jarum
mengurangi rasa nyeri. R:mamae kiri
2.Memfasilitasi istirahat S : Skala 4
dan tidur. T : terus menerus
Edukasi:
1.Mengajarkan teknik non O:
farmakologis untuk - Klien tampak menahan
mengurangi rasa nyeri. nyeri saat mencoba untuk
Jelaskan tujuan dan manfaat bergerak.
teknik napas. - Klien terlihat sedikit
2.Menjelaskan prosedur tenang dan rileks setelah
teknik napas. disuntikkan obat analgesik.
3.Menganjurkan
memposisikan tubuh A:
senyaman mungkin. Masalah nyeri kronis belum
4.Mendemonstrasikan teratasi.
menarik napas selama 4
detik, menahan napas P:
selama 2 detik dan Melanjutkan intervensi secara
menghembuskan napas mandiri dan manajemen nyeri
selama 8 detik. dengan tepat.
Kolaborasi:
Berkolaborasi pemberian
analgesik.
G. EVALUASI
Tanggal Diagnosis Evaluasi Paraf
Waktu Keperawatan
11-08- Pola nafas tidak S: Mutia
2023 - Klien sesak nafas berkurang
efektif b.d hambatan
11:00 O:
WIB upaya nafas - Klien tampak sesak nafas
berkurang
(D.0005)
- RR 20x/menit
A:
Masalah pola nafas teratasi

P:
Melanjutkan intervensi secara jika
dibutuhkan
11-08- Nyeri kronis b.d S: Mutia
2023 - Klien mengatakan nyerinya belum
ilfiltrasi tumor
11:30 berkurang
WIB (D.0078) - Klien mengeluhkan mengalami
nyeri
- Klien mengatakan mempraktikkan
teknik non farmakologis
P:saat bergerak dan bersentuh
Q: seperti ditusuk jarum
R:mamae kiri
S : Skala 4
T : terus menerus

O:
- Klien tampak menahan nyeri saat
mencoba untuk bergerak.
- Klien terlihat sedikit tenang dan
rileks setelah disuntikkan obat
analgesik.

A:
Masalah nyeri kronis belum teratasi.

P:
Melanjutkan intervensi secara
mandiri dan manajemen nyeri dengan
tepat.

Anda mungkin juga menyukai