Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PADA NY.S DENGAN CHOLANGIOCARSINOMA DI RUANG RAJAWALI 6B


RSUP Dr. KARYADI KOTA SEMARANG

DISUSUN OLEH
MUTIA PRIMA DEVI
NIM: G3A022180

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2023
A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.S (P)
Tempat & Tgl lahir : 24-05-1971 (52 tahun)
Gol Darah : O+
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jawa
Diagnosa Medik : Cholangiocarsinoma
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. A
Umur : 54 tahun
Jenis Kelamin :P
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dengan pasien : Keluarga
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Pati

B. STATUS KESEHATAN
1. Status Kesehatan Saat ini.
a. Alasan masuk Rumah Sakit/Keluhan utama :
Pasien mengeluh badan semakin kuning sejak 2 bulan yang lalu. Mual
dan muntah setiap hari sejak Maret 2023 dibawa ke mantri desa
dikatakan sakit mag, satu bulan tidak ada perbaikan pasien disarankan
periksa ke KSH Pati ditemukan benjolan di perut bagian kanan dan
disarankan dirujuk ke RSDK untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Semenjak bulan Juni selalu mual dan muntah 1x/ hari. Pasien
mengeluh nyeri di bagian punggung dan perut sebelah kanan.
c. Lamanya Keluhan : 4 bulan
d. Timbulnya keluhan : mendadak
2. Status Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dg penyakit skrg):
Pasien tidak pernah sakit yang serius sebelumnya
b. Kecelakaan : tidak pernah
c. Pernah dirawat : tidak pernah
d. Riwayat Operasi : tidak pernah

C. PENGKAJIAN POLA FUNGSI DAN PEMERIKSAAN FISIK


1. PERSEPSI DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri
Pasien mengatakan kesehatan adalah hal yang penting dan berharga
dalam kehidupan sehari-hari
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya
Pasien mengatakan terdapat benda asing pada bagian dalam perut
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam
mempertahankan kesehatan
1). Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat?
Pasien biasa makan 1 porsi penuh dengan sayur dan lauk
2). Pemeriksaan kesehatan berkala, perawatan kebersihan diri,
imunisasi:
Pasien mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan secara
berkala, hanya datang ke fasilitas kesehatan ketika merasa sakit
3). Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan :
a). Yang dilakukan bila sakit ? Minum obat warung
b). Kemana pasien biasa berobat bila sakit? Mantri
c). Kebiasaan hidup :
Merokok : -
Alkohol : -
Jamu : Jamu gendong (beras kencur)
Kebiasaan olahraga : Bersepeda ke sawah dianggap sebagai
olahraga oleh pasien
d. Faktor sosioekonomi yang berhubungan dengan kesehatan:
1). Penghasilan : Panen/ 15-30juta
2). Asuransi/jaminan kesehatan : BPJS berbayar
3). Keadaan lingkungan tempat tinggal : Pasien tinggal di lingkungan
desa dekat persawahan
2. NUTRISI, CAIRAN DAN METABOLIK
a. Gejala (Subyektif):
1). Diit biasa (tipe): Bubur sum-sum
Jumlah makan per hari:1/2 porsi
2). Pola diit: makan 3x sehari Makan terakhir: tadi pagi
3). Nafsu/selera makan: K u r a n g b a i k
Mual : (✓) Ada, waktu: pagi hari
4). Muntah : (✓) Tidak ada
5). Nyeri ulu hati : (✓) Tidak ada
6). Alergi makanan : (✓) Tidak ada
7). Masalah mengunyah/menelan: (✓) Tidak ada
8). Keluhan demam: (✓) Tidak ada
9). Pola minum / cairan : jumlah minum: ±1500 ml/hari, jenis air putih
10). Penurunan BB dalam 6 bulan terakhir: ada
(✓) Ada,
pasien turun 6 kg selama sakit, BB sehat 51 kg, BB sekarang 45
kg.
b. Tanda (obyektif):
1). Suhu tubuh: 36,4ºC
2). Berat badan: 45 kg, Tinggi Badan: 145 cm, Turgor kulit : 3 detik,
Tonus otot : 5 (normal)
3). Edema: (✓) Tidak ada
4). Ascites : (✓) Tidak ada
5). Integritas kulit perut: baik, lingkar abdomen: 67 cm
6). Distensi Vena jugularis : (✓) Tidak ada
Hernia / Masa : (✓) Tidak ada
Bau mulut / Halitosis : (✓) Tidak ada
Kondisi mulut gigi/ gusi/mukosa mulut dan lidah:
Gigi lengkap, gusi tidak berdarah, mukosa bibir baik tidak kering,
lidah bersih.
3. PERNAPASAN, AKTIFITAS DAN LATIHAN PERNAPASAN
a. Gejala (Subyektif):
1). Dispnea : Sesak kadang-kadang, standby O2 di bed pasien, jika
sesak dipasang O2 3lpm, namun jarang digunakan
2). Yang meningkatkan / mengurangi sesak : ketika sesak datang,
posisi semi fowler, bantuan O2
3). Penggunaan alat bantu: Tidak ada
b. Tanda (Obyektif):
1). Pernafasan : 20x/menit
2). Penggunaan otot bantu nafas: - Nafas cuping hicung: -
3). Batuk: tidak batuk
4). Auskultasi bunyi nafas: tidak ada bunyi tambahan seperti rhonchi,
crackles, wheezing, stridor
5). Sianosis : -
4. AKTIFITAS (TERMASUK KEBERSIHAN DIRI) DAN LATIHAN
a. Gejala (Subyektif)
1). Kegiatan dalam pekerjaan : secara keseluruhan pasien bisa
melakukan secara mandiri
2). Kesulitan / keluhan dalam aktifitas
a). Pergerakan tubuh dan kemampuan merubah posisi :
dilakukan secara mandiri, namun ketika berpindah tempat
terkadang membutuhkan bantukan karena pasien terpasang
infus
b). Perawatan diri (mandi perlu bantuan, mengenakan pakaian
perlu bantuan, bersolek manidri, makan mandiri)
3). Toileting (BAB/BAK): Mandiri
4). Keluhan sesak napas setelah aktifitas: Tidak ada
5). Mudah merasa kelelahan: Tidak ada
b. Tanda (Obyektif):
1). Respon terhadap aktifitas yang teramati : pasien mampu melakukan
sebagian besar aktivitas secara mandiri
2). Status mental : baik
3). Penampilan umum:
a). Tampak lemah : tidak
b). Kerapian berpakaian : rapi
4). Pengkajian neuromuskuler:
5). Masa/ tonus otot
Kekuatan otot : Skala 4 (gerakan penuh yang normal melawan
gravitasi danmelawan tahanan minimal)
Postur : sedikit membungkuk
Rentang gerak : maksimal
Deformitas : tidak ada
6). Bau badan : tidak ada Bau mulut : tidak ada
Kondisi kulit kepala : bersih, tidak berminyak, tidak
ada luka
Kuku : bersih, pendek
5. ISTIRAHAT
a. Gejala (Subyektif):
1). Kebisaaan tidur:malam hari Lama tidur: 6 jam
2). Masalah berhubugan dengan tidur:
a). Insomnia: Ada, berhubungan dengan kondisi
lingkungan rumah sakit dan nyeri
b). Kurang puas/ segar setelah bangun tidur : Ada,
karena tidur kurang nyenyak
b. Tanda (obyektif):
1). Tampak mengantuk/ mata sayu: Ada, pada pagi dan
siang hari sesekali pasien tampak mencoba untuk tidur
karena mengantuk
2). Mata merah : Tidak ada
3). Sering menguap: Tidak ada
4). Kurang konsentrasi: Tidak ada
6. SIRKULASI
a. Gejala (Subyektif):
1). Riwayat Hipertensi atau masalah jantung : Tidak ada
2). Riwayat edema kaki: Tidak ada
3). Penyembuhan lambat : Tidak ada
4). Rasa kesemutan: Tidak ada
5). Palpitasi :Tidak ada.
6). Nyeri dada: Tidak ada
b. Tanda (obyektif):
1). Tekanan Darah (TD) : 123/80 mmHg
2). Tekanan nadi : 83x/menit reguler, kuat
3). Friksi Gesek: tidak ada. Murmur: tidak ada
6). Suhu: 36.2ºC
7). Membran mukosa bibir: kering
8). Konjungtiva: anemis
9). Bibir: pucat
10). Sklera: ikterik
7. ELIMINASI
a. Gejala (subyektif):
1). Pola BAB : belum BAB selama 4 hari
2). Kesulitan BAB: Konstipasi
3). Waktu BAB terakhir : 4 hari yang lalu
6). Riwayat perdarahan: tidak ada
7). Riwayat inkontinensia alvi : tidak ada
8). Penggunaan alat-alat: tidak ada
9). Riwayat penggunaan diuretik: tidak ada
10). Rasa nyeri/rasa terbakar saat BAK: tidak ada
11). Kesulitan BAK: tidak ada
12). Keluhan BAK lain: tidak ada
b. Tanda (obyektif):
1). Abdomen:
a). Inspeksi: ada pembesaran di perut atas
b). Auskultasi : tidak ada bunyi abnormal
c). Perkusi :
(1). Bunyi tympani: ada, Kembung : tidak ada
(2). Bunyi abnormal lain : tidak ada
d). Palpasi:
(1). Nyeri tekan : ada di bagian tengah atas
(2). Distensi kandung kemih: tidak ada
2). Pola eliminasi
a). Konsistensi : L unak pada BAB terakhir
b). Pola BAB : biasanya 1x/hari
c). Warna abnormal: tidak ada
d). Pola BAK: tidak ada
e). Karakteristik urine: Warna: kuning keruh Jumlah : ±50 CC
6x/hari
f). Bila terpasang urostomy, colostomy atau ileustomy: -
8. NEUROSENSORI DAN KOGNITIF
a. Gejala (subyektif)
1). Nyeri :
P = Berkativitas
Q = Nyeri seperti diremas-remas
R = Punggung dan perut tengah atas
S = 6 VAS
T = Terus-menerus
2) Rasa ingin pingsan/ pusing:tidak ada
3) Sakit kepala: tidak ada
4). Kesemutan : tidak ada
5). Kejang : tidak ada
6). Mata: Penurunan penglihatan: tidak ada
7). Pendengaran: Penurunan pendengaran : tidak ada
Telinga berdengung : tidak ada
8). Epistakasis : tidak ada
b. Tanda (Objyektif)
1). Status mental
Kesadaran : Composmentis,
2). Skala Koma Glasgow (GCS) :
Respon membuka mata (E) 4, motorik (M) 6, verbal (V) 5
3). Terorientasi
Waktu : waktu saat ini dengan tepat
Tempat : RSDK
Orang : Pasien dirwat oleh perawat dan ditunggu oleh
keluarga
4). Persepsi sensori :
Ilusi/ halusinasi/ delusi: tidak ada
6). Memori : saat ini dan masa lalu : baik
7). Penggunaan alat bantu penglihatan/ pendengaran : tidak ada
10). Penampilan umum tampak kesakitan : Ada, meringis
menahan sakit
9. KEAMANAN
a. Gejala (Subyektif)
1). Alergi
Obat-obatan : tidak ada
Makanan : tidak ada
Faktor Lingkungan : t i d a k a d a
a). Riwayat penyakit hub seksual : tidak ada
b). Riwayat tranfusi darah : tidak ada
c). Riwayat adanya reaksi transfusi : tidak ada
5). Kerusakan penglihatan, pendengaran: tidak ada
6). Riwayat cidera : tidak ada
7). Riwayat kejang : tidak ada
b. Tanda (Obyektif)
1). Suhu tubuh 36.4ºC
2). Integritas jaringan:
Jaringan parut: tidak ada
Kemerahan/pucat: tidak ada
Adanya luka : tidak ada
Ekimosis/ tanda perdarahan lain : tidak ada
Faktor resiko: terpasang alat invasif : tidak ada
3). Gangguan keseimbangan : tidak ada
4). Kekuatan umum : baik
10. SEKSUAL DAN REPRODUKSI
a. Gejala (Subyektif)
1). Pemahaman terhadap fungsi seksual :
Kebutuhan seksual merupakan salah satu kebutuhan manusia
2). Gangguan hubungan seksual karena berbagai kondisi :
tidak ada
3). Permasalahan selama aktifitas seksual : tidak ada
4). Pengkajian pada perempuan :
a). Riwayat menstruasi :5-6 hari/ siklus 28 hari
b). Riwayat kehamilan : 4 anak melalui persalinan normal
c). Riwayat pemeriksaan ginekologi misal pap smear : tidak
pernah dilakukan
b. Tanda (Obyektif)
1). Pemeriksaan payudara : bentuk simetris, tidak ada masa
2). Kutil genital : tidak ada
11. PERSEPSI DIRI, KONSEP DIRI DAN MEKANISME KOPING
a. Gejala (Subyektif)
1). Faktor stress : Stress dengan penyakit yang diderita
2). Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan : keputusan
diambil setelah berdiskusi dengan anak-anaknya
3). Yang dilakukan jika menghadapi sutu masalah :
melakukan diskusi dan musyawarah dengan anak-anak
untuk memecahkan masalah
4). Upaya pasien dalam menghadapi masalahnya sekarang
Berdoa dan patuh terhadap terapi yang akan dijalankan
5). Perasaan cemas/takut : tidak ada
6). Perasaan katidakberdayaan : tidak ada
7). Perasaan keputusasaan: tidak ada
8). Konsep diri :
a). Citra diri:. Baik
b). Ideal diri: Baik
c). Harga diri: Baik
d). Ada/ tidak perasaan akan perubahan identitas :
Merasa tidak bisa bekerja lagi sehingga merasa tidak berguna
e). Konflik dalam peran: tidak ada
b. Tanda (Obyektif)
1). Status emosional : tenang
2). Respon fisologis yang terobservasi: perubahan tanda vital
cenderung stabil, ekspresi wajah tenang terkadang menahan sakit
12. INTERAKSI SOSIAL
a. Gejala (Subyektif)
1). Orang yang terdekat dan lebih berpengaruh
Anak-anak pasien
2). Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah
Anak-anak dan keluarga pasien
3). Adakah kesulitan dalam keluarga : tidak ada
4). Kesulitan berhubungan dengan tenaga kesehatan/ pasien lain:
Tidak ada.
b. Tanda (Obyektif)
1). Kemampuan bicara : Jelas
2). Tidak dapat dimengerti : -
3). Pola bicara tidak biasa/ kerusakan : -
4). Penggunaan alat bantu bicara : -
5). Adanya laringaktomi/ trakesostomy : _
6). Komunikasi nonverbal. Verbal dengan keluarga/ orang lain :
Menunjukkan mimik wajah yang ramah
7). Perilaku menarik diri : tidak ada
13. POLA NILAI KEPERCAYAAN DAN SPIRITUAL
a. Gejala (Subyektif)
1). Sumber kekuatan bagi pasien: Tuhan dan keluarga
2). Perasaan menyalahkan Tuhan: tidak ada,
3). Bagaimana pasien menjalankan kegiatan agama atau
kepercayaan : Shalat dalam posisi duduk dan berdzikir
4). Masalah yang berkaitan dengan aktifitasnya tersebut selama
dirawat : Tidak ada
5). Pemecahan oleh pasien : Berdoa dan meminta petunjuk Allah
6). Adakah keyakinan/kebudayaan yang dianut pasien yang
bertentangan dengan kesehatan : tidak ada
7). Pertentangan nilai/keyakinan/ kebudayaan terhadap
pengobatan yang dijalani: tidak ada
b. Tanda (Obyektif)
1). Perubahan perilaku:
a). Menarik diri: tidak ada
b). Marah/ sarkasme : tidak ada
c). Mudah tersinggung : tidak ada
d). Mudah menangis: tidak ada
2). Menolak pengobatan: tidak ada
3). Berhenti menjalankan aktifitas agama: tidak
4). Menunjukkan sikap permusuhan dengan tenaga kesehatan:
tidak ada
B. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal Keterangan
20 Juli 2023
Hemoglobin 6 g/dL 11.7-15.5 L
Hematokrit 19.8 % 32-62 L
Eritrosit 2.35 10^6/uL 4.4-5.9 L
MCH 25.5 pg 27.00-32.00 L
Trombosit 578 10^3/uL 150-400 H
RDW 16.5 % 11.6-14.8 H
SGOT 240 U/L 15-34 H
SGPT 158 U/L 15-60 H
Alkali Phosphatase 1069 U/L 50-136 H
Gamma GT 905 U/L 5-55 H
Bilirubin total 7.45 mg/dL 0.0-1.0 H
Bilirubin direk 4.86 mg/dL 0.00-0.30 H
Bilirubin indirek 2.59 mg/dL 0.1-0.5 H
Total protein 4.9 g/dL 6.4-8.2 L
Albumin 2.8 g/dL 3.4-5.0 L
Ureum 16 mg/dL 15-39
Kreatinin 0.4 mg/dL 0.6-1.3 L
HBsAg 0.12 - N : <1.00 Negatif
E : 1-50
P : >50
23 Juli 2023
Hemoglobin 11.1 g/dL 11.7-15.5 L
Eritrosit 4.27 10^6/uL 4.4-5.9 L
MCH 26 pg 27.00-32.00 L
Trombosit 595 10^3/uL 150-400 H
RDW 15.9 % 11.6-14.8 H
2. Radiologi
23 Juli 2023
X Foto torax PA Eract (Asimetris)
Cor : Bentuk dan letak jantung normal
Pulmo : Corakan vaskuler tampak meningkat
Tampak infiltrat pada lapangan bawah paru kiri
Gambaran bronkopneumenia
USG Abdomen
- Masa solid inhomogen pada regio caput pankreas
- Multiple limfadenopati pada paraaorta, interaaortocaval, mesenterica
- Hepatomegaly dengan multiple nodul hampir pada seluruh segmen hepar
- Simple cyst lowerpole ginjal kanan
3. Obat-obatan
Infus triofusin 16 tpm
Inj. Omeprazole 40 mg/ 24 jam IV
Inj. Metoklopramide 10 mg/ 12 jam IV
Asam ursodeoksikopat kaps 250 mg/ 12 jam
Lactulac 15 cc/ 8 jam
4. Diit
Bubur sumsum 3x/ hari
Snack 2x/ hari
D. ANALISA DATA
Diagnosa
Tanggal Data Fokus Etiologi
keperawatan
20 Juli DS: Tumor Nyeri kronis b.d
2023 Pasien mengeluh nyeri di bagian ilfiltrasi tumor
(D.0078)
punggung dan perut sebelah kanan.
P : Saat bergerak
Q : Seperti diremas remas
R : Punggung dan perut bagian
kanan
S : Skala 5
T : Hilang timbul
DO:
- Wajah klien meringis menahan
nyeri
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak kesakitan ketika
bergerak

20 Juli DS: Mual muntah Risiko defisit


2023 - Klien mengatakan mual dan nutrisi b.d
muntah. keengganan
- Klien mengatakan tidak nafsu untuk makan
makan (D.0032)
- Klien mengtakan hanya habis
1/3 prosi makan dari RS (sum-
sum)

DO:
- BB klien menurun dalam 6
bulan, dari 51 kg menjadi 45 kg
- Klien tampak lemas
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal/ Diagnosa Tujuan
Intervensi
Jam Keperawatan Umum Khusus
20-07- Nyeri kronis Setelah 1.Keluhan nyeri
Manajemen Nyeri
b.d ilfiltrasi dilakukan berkurang dari
(I.08238)
2023
tumor intervensi skala 5 menjadi
Observasi:
10.00 (D.0078) 3x24 jam, skala 3 Identifikasi lokasi,
nyeri kronis 2.Penggunaankarekteristik, durasi,
menurun analgesik frekuensi, kualitas, intensitas
dengan menurun nyeri.
kriteria hasil: 3.Kemampuan Terapeutik:
Tingkat menggunakan 1.Berikan teknik non-
Nyeri teknik non-
farmakologis untuk
Menurun farmakologismengurangi rasa nyeri.
(L.08066) meningkat. 2.Fasilitasi istirahat dan tidur.
1.Keluhan Edukasi:
nyeri 1.Ajarkan teknik non
menurun farmakologis untuk
2.Klien tidak mengurangi rasa nyeri.
meringis Jelaskan tujuan dan manfaat
teknik napas.
2.Jelaskan prosedur teknik
napas.
3.Anjurkan memposisikan
tubuh senyaman mungkin.
4.Demonstrasikan menarik
napas selama 4 detik,
menahan napas selama 2
detik dan menghembuskan
napas selama 8 detik.
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
analgesik.
20-07- Risiko defisit Setelah 1.Mual dan Manajemen Nutrisi
nutrisi b.d dilakukan muntah (I.03119)
2023
keengganan intervensi berkurang Observasi:
10.30 untuk makan 3x24 jam, 2.Nafsu makan 1.Identifikasi status nutrisi
(D.0032) status nutrisi meningkat 2.Identifikasi makan yang
menurun disukai
dengan 3.Monitor asupan makanan
kriteria hasil: 4.Monitor berat badan
Status Terapeutik:
nutrisi 1.Lakukan oral hygyne
membaik sebelum makan
(L.03030) 2.Fasilitasi pedoman diet
1.Status 3.Sajikan makanan secara
nutrisi menarik dan suhu yang sesuai
membaik Edukasi:
1.Anjurkan posisi duduk
ketika makan
2.Anjurkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi:
1.Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
F. CATATAN KEPERAWATAN
Tanggal/ TTD
Dx.Kep Implementasi Evaluasi Formatif
Jam Perawat
20-07-2023 Nyeri kronis Manajemen Nyeri S: Mutia
11:00 b.d ilfiltrasi - Klien mengatakan nyerinya
Observasi:
WIB tumor belum berkurang
Mengidentifikasi lokasi,
(D.0078) - Klien menyetujui diajarkan
karekteristik, durasi,
strategi meredakan nyeri
frekuensi, kualitas,
dan teknin kon
intensitas nyeri.
farmakologis untuk
Terapeutik:
mengurangi nyeri.
1.Memberikan teknik non-
- Klien mengeluhkan
farmakologis untuk
mengalami nyeri
mengurangi rasa nyeri.
P:saat bergerak dan beraktivitas
2.Memfasilitasi istirahat
Q: cekot-cekot
dan tidur.
R:punggung dan perut bagian
Edukasi:
kanan
1.Mengajarkan teknik non
S : Skala 5
farmakologis untuk
T : hilang timbul
mengurangi rasa nyeri.
Jelaskan tujuan dan manfaat
O:
teknik napas.
- Klien tampak menahan
2.Menjelaskan prosedur
nyeri saat mencoba untuk
teknik napas.
bergerak.
3.Menganjurkan
- Klien terlihat antusias dan
memposisikan tubuh
mendengarkan penjelasan
senyaman mungkin.
dengan baik.
4.Mendemonstrasikan
- Klien terlihat sedikit
menarik napas selama 4
tenang dan rileks setelah
detik, menahan napas
disuntikkan obat analgesik.
selama 2 detik dan
menghembuskan napas
A:
selama 8 detik.
Masalah nyeri kronis belum
Kolaborasi:
teratasi.
Berkolaborasi pemberian
analgesik P:
Melanjutkan intervensi secara
mandiri dan manajemen nyeri
dengan tepat.
20-07-2023 Risiko Observasi: S: Mutia
11:00 defisit 1.Mengidentifikasi status - Klien mengatakan mual
WIB nutrisi b.d nutrisi dan muntah.
keengganan 2.Mengidentifikasi makan - Klien mengatakan belum
untuk yang disukai nafsu makan
makan 3.Memonitor asupan - Klien mengtakan hanya
(D.0032) makanan habis 1/3 prosi makan dari
4.Memonitor berat badan RS (sum-sum)
Terapeutik:
1.Melakukan oral hygyne O:
sebelum makan - BB klien 45 kg
2.Memfasilitasi pedoman - Klien tampak lemas
diet A:
3.Menyajikan makanan Masalah risiko defisit nutrisi
secara menarik dan suhu belum teratasi.
yang sesuai
Edukasi: P:
1.Menganjurkan posisi Melanjutkan intervensi dengan
duduk ketika makan tepat.
2.Menganjurkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi:
1.Berkolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan

21-07-2023 Nyeri kronis Manajemen Nyeri S: Mutia


11:00 b.d ilfiltrasi - Klien mengatakan nyerinya
Observasi:
WIB tumor belum berkurang
Mengidentifikasi lokasi,
(D.0078) - Klien mengatakan sudah
karekteristik, durasi,
mencoba teknik relaksasi
frekuensi, kualitas,
ketika nyeri datang
intensitas nyeri.
P:saat bergerak dan beraktivitas
Terapeutik:
Q: cekot-cekot
1.Memberikan teknik non-
R:punggung dan perut bagian
farmakologis untuk
kanan
mengurangi rasa nyeri.
S : Skala 5
2.Memfasilitasi istirahat
T : hilang timbul
dan tidur.
Edukasi:
O:
1.Mengajarkan teknik non
- Klien tampak menahan
farmakologis untuk
nyeri saat mencoba untuk
mengurangi rasa nyeri.
bergerak.
Jelaskan tujuan dan manfaat
- Klien terlihat sudah mulai
teknik napas.
paham cara relaksasi
2.Menjelaskan prosedur
- Klien terlihat sedikit
teknik napas.
tenang dan rileks setelah
3.Menganjurkan
disuntikkan obat analgesik
memposisikan tubuh
dan setelah melakukan
senyaman mungkin.
relaksasi
4.Mendemonstrasikan
menarik napas selama 4
A:
detik, menahan napas
Masalah nyeri kronis belum
selama 2 detik dan
teratasi.
menghembuskan napas
selama 8 detik.
P:
Kolaborasi:
Melanjutkan intervensi secara
Berkolaborasi pemberian
mandiri dan manajemen nyeri
analgesik
dengan tepat.
21-07-2023 Risiko Observasi: S: Mutia
11:30 defisit 1.Mengidentifikasi status - Klien mengatakan mual
WIB nutrisi b.d nutrisi ketika pagi hari, tidak
keengganan 2.Mengidentifikasi makan muntah
untuk yang disukai - Klien mengatakan belum
makan 3.Memonitor asupan nafsu makan
(D.0032) makanan - Klien mengtakan hanya
4.Memonitor berat badan habis 1/3 prosi makan dari
Terapeutik: RS (sum-sum)
1.Melakukan oral hygyne
sebelum makan O:
2.Memfasilitasi pedoman - BB klien 45 kg
diet - Klien tampak lemas
3.Menyajikan makanan A :
secara menarik dan suhu Masalah risiko defisit nutrisi
yang sesuai belum teratasi.
Edukasi:
1.Menganjurkan posisi P :
duduk ketika makan Melanjutkan intervensi dengan
2.Menganjurkan diet yang tepat.
diprogramkan
Kolaborasi:
1.Berkolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan

22-07-2023 Nyeri kronis Manajemen Nyeri S: Mutia


11:00 b.d ilfiltrasi - Klien mengatakan nyerinya
Observasi:
WIB tumor belum berkurang
Mengidentifikasi lokasi,
(D.0078) - Klien mengatakan sudah
karekteristik, durasi,
mempraktikkan teknik
frekuensi, kualitas,
relaksasi ketika nyeri
intensitas nyeri.
datang
Terapeutik:
P:saat bergerak dan beraktivitas
1.Memberikan teknik non-
Q: cekot-cekot
farmakologis untuk
R:punggung dan perut bagian
mengurangi rasa nyeri.
kanan
2.Memfasilitasi istirahat
S : Skala 5/ skala 4 setelah
dan tidur.
relaksasi
Edukasi:
T : hilang timbul
1.Mengajarkan teknik non
farmakologis untuk
O:
mengurangi rasa nyeri.
- Klien tampak menahan
Jelaskan tujuan dan manfaat
nyeri saat mencoba untuk
teknik napas.
bergerak.
2.Menjelaskan prosedur
- Klien terlihat sudah paham
teknik napas.
cara relaksasi dan selalu
3.Menganjurkan
mempraktikkan teknik
memposisikan tubuh
relaksasi ketika nyeri
senyaman mungkin.
datang
4.Mendemonstrasikan
- Klien terlihat sedikit
menarik napas selama 4
tenang dan rileks setelah
detik, menahan napas
disuntikkan obat analgesik
selama 2 detik dan
dan setelah melakukan
menghembuskan napas
relaksasi
selama 8 detik.
Kolaborasi:
A:
Berkolaborasi pemberian
Masalah nyeri kronis belum
analgesik
teratasi.

P:
Melanjutkan intervensi secara
mandiri dan manajemen nyeri
dengan tepat.
22-07-2023 Risiko Observasi: S: Mutia
11:30 defisit 1.Mengidentifikasi status - Klien mengatakan mual
WIB nutrisi b.d nutrisi ketika pagi hari, tidak
keengganan 2.Mengidentifikasi makan muntah
untuk yang disukai - Klien mengatakan belum
makan 3.Memonitor asupan nafsu makan
(D.0032) makanan - Klien mengtakan hanya
4.Memonitor berat badan habis 1/2 prosi makan dari
Terapeutik: RS (sum-sum)
1.Melakukan oral hygyne
sebelum makan O:
2.Memfasilitasi pedoman - BB klien 45 kg
diet - Klien tampak lemas
3.Menyajikan makanan A :
secara menarik dan suhu Masalah risiko defisit nutrisi
yang sesuai belum teratasi.
Edukasi:
1.Menganjurkan posisi P:
duduk ketika makan Melanjutkan intervensi dengan
2.Menganjurkan diet yang tepat.
diprogramkan
Kolaborasi:
1.Berkolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
G. EVALUASI
Tangga Diagnosis Evaluasi Paraf
l Keperawatan
Waktu
22-07- Nyeri kronis b.d S: Mutia
2023 - Klien mengatakan nyerinya belum
ilfiltrasi tumor
11:00 berkurang
WIB (D.0078) - Klien mengatakan sudah
mempraktikkan teknik relaksasi
ketika nyeri datang
P:saat bergerak dan beraktivitas
Q: cekot-cekot
R:punggung dan perut bagian kanan
S : Skala 5/ skala 4 setelah relaksasi
T : hilang timbul

O:
- Klien tampak menahan nyeri saat
mencoba untuk bergerak.
- Klien terlihat sudah paham cara
relaksasi dan selalu mempraktikkan
teknik relaksasi ketika nyeri datang
- Klien terlihat sedikit tenang dan
rileks setelah disuntikkan obat
analgesik dan setelah melakukan
relaksasi

A:
Masalah nyeri kronis belum teratasi.

P:
Melanjutkan intervensi secara mandiri
dan manajemen nyeri dengan tepat.
22-07- Risiko defisit nutrisi S: Mutia
2023 - Klien mengatakan mual ketika
b.d keengganan
12:00 pagi hari, tidak muntah
WIB untuk makan - Klien mengatakan belum nafsu
makan
(D.0032)
- Klien mengtakan hanya habis 1/2
prosi makan dari RS (sum-sum)

O:
- BB klien 45 kg
- Klien tampak lemas
A:
Masalah risiko defisit nutrisi belum
teratasi.

P:
Melanjutkan intervensi dengan tepat.

Anda mungkin juga menyukai