Anda di halaman 1dari 19

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH : ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN HEMIPARESE DI RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL

Nama :
Riska Indah Kumaladewi
G3A020176

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021

TINJAUAN KASUS
A. Identitas
1. Identitas pasien
Nama : Tn. A
No register : 309***
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 20-07-1958
Alamat : Bendosari planjungan
Pendidikan terakhir : SMP
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Petani
Tanggal masuk : 03-06-2021
Diagnosa medis : Hemiparese
Tanggal pengkajian : 05-06-2021
2. Identitas penanggungjawab
Nama : Ny. W
Tanggal lahir : 06-03-1968
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dengan pasien : Istri
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Bendosari planjungan
B. Status kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Alasan masuk rumah sakit/keluhan utama :
Lemas, tangan dan kaki kanan tidak dapat digerakan
b. Faktor pencetus : Infark pada nukleus lentiformis kiri, crus anterior capsula
interna kiri
c. Lamanya keluhan : 4 hari
d. Timbulnya keluhan : mendadak
e. Faktor yang memperberat : lemas
2. Status kesehatan masalalu
a. Penyakit yang pernah dialami : maag
b. Kecelakaan : tidak ada
c. Pernah dirawat : tidak ada
d. Riwayat operasi : tidak ada
C. Pengkajian pola fungsi dan pemeriksaan fisik
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri : pasien mengatakan jika sakit pasien
pergi ke puskesmas
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya : pasien
mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di rumah sakit, apabila pasien
sakit pasien pergi ke puskesmas terdekat
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan :
1) Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat : pasien makan makanan
yang ada dirumah, tidak pilih-pilih
2) Pemeriksaan kesehatan berkala, perawatan kebersihan diri, imunisasi :
pasien mengatakan jika sakit pasien pergi ke puskesmas untuk berobat
3) Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan :
a) Yang dilakukan bila sakit : berobat ke puskesmas
b) Kemana pasien biasa berobat bila sakit : puskesmas terdekat
c) Kebiasaan hidup : bila pasien sakit pasien akan memeriksakan dirinya
ke puskesmas
d. Faktor sosioekonomi yang berhubungan dengan kesehatan :
1) Penghasilan : Rp.1.500.000/bulan
2) Asuransi/jaminan kesehatan : BPJS
3) Keadaan lingkungan tempat tinggal : bersih dan terawat
2. Nutrisi, cairan dan metabolik
a. Gejala (subyektif)
1) Diit biasa (tipe) : nasi dan lauk pauk jumlah makan perhari : 3x sehari
2) Pola diit : tidak ada
3) Nafsu/selera makan : makan tidak habis, hanya makan 2-3 sendok saja
4) Mual muntah : pasien merasa mual jika makan banyak
5) Nyeri ulu hati : tidak ada
6) Alergi makanan : tidak ada
7) Masalah mengunyah/menelan : tidak ada
8) Keluhan demam : tidak ada
9) Pola minum/cairan: jumlah minum 1-2 gelas, jenis air putih dan teh
10) Penurunan berat badan dalam 6 bulan terakhir : tidak ada
b. Tanda (obyektif)
1) Suhu tubuh : 36,2⁰C diaforesis : tidak ada
2) Berat badan : 68 kg tinggi badan : 165 cm
3) tonus otot

3 5
3 5
4) Edema : tidak ada
5) Ascites : ada
6) Integritas kulit perut : tidak ada lingkar abdomen : normal
7) Distensi vena jugularis : tidak ada
8) Hernia/masa : tidak ada
9) Bau mulut/halitosis : ada
10) Kondisi mulut gigi/gusi/mukosa mulut dan lidah : kotor
3. Pernapasan, aktifitas dan latihan
Pernapasan
a. Gejala (subyektif) :
1) Dispnea : tidak ada
2) Yang meningkatkan/mengurangi sesak : tidak ada
3) Pemajan terhadap udara berbahaya : tidak ada
4) Penggunaan alat bantu : tidak ada
b. Tanda (obyektif)
1) Pernafasan : RR : 18x/mnt, pengembangan paru-paru simetris
2) Penggunaan otot bantu nafas : tidak ada nafas cuping hidung : tidak ada
3) Batuk : tidak ada sputum : tidak ada
4) Auskultasi bunyi nafas : vasikular
5) Egonofi : tidak ada sianosis : tidak ada
6) Perkusi : bunyi sonor
4. Aktifitas (termasuk kebersihan diri) dan latihan
a. Gejala (subyektif)
1) Kegiatan dalam pekerjaan : pasien mengatakan tidak bekerja setelah sakit
stroke
2) Kesulitan/keluhan dalam aktifitas
a) Pergerakan tubuh : anggota tubuh kanan tidak bisa digerakkan
kemampuan merubah posisi : perlu bantuan, jelaskan : tubuh susah
digerakkan karena lemas
b) Perawatan diri : perlu bantuan, jelaskan : ADL pasien dibantu istrinya
3) Toileting (BAB/BAK) : perlu bantuan, jelaskan : pasien BAK dan BAB di
tempat tidur, tidak menggunakan pampers
4) Keluhan sesak napas setelah aktifitas : tidak ada
5) Mudah merasa kelelahan : tidak, toleransi terhadap aktifitas : kurang,
jelaskan : pasien lemah
b. Tanda (obyektif)
1) Respon terhadap aktifitas yang teramati : tidak bisa beraktivitas
2) Status mental : tidak ada
3) Penampilan umum
a) Tampak lemah : ya, pasien bedrest
b) Kerapian berpakaian : pasien memakai baju dan sarung
4) Pengkajian neuromuskuler : tidak ada
5) Masa/tonus otot : baik kekuatan otot :

3 5
3 5
Postur : normal rentang gerak : dibatasi deformitas : tidak ada
6) Bau badan : ada kebersihan kuku : kuku tampak bersih
5. Istirahat
a. Gejala (subyektif) :
1) Kebiasaan tidur : 8 jam lama tidur : 10 jam
2) Masalah berhubungan dengan tidur :
a) Insomnia : tidak ada
b) Kurang puas/segar setelah bangun tidur : tidak ada
c) Lain-lain : pasien sering tidur
b. Tanda (obyektif) :
1) Tampak mengantuk/sayu : tidak ada
2) Mata merah : tidak ada
3) Sering menguap : tidak ada
4) Kurang konsentrasi : tidak ada
6. Sirkulasi
a. Gejala (subyektif) :
1) Riwayat hipertensi atau masalah jantung : tidak ada
2) Riwayat edema kaki : tidak ada
3) Penyembuhan lambat : tidak ada
4) Rasa kesemutan : tidak ada
5) Nyeri dada : tidak ada
b. Tanda (obyektif) :
1) Tekanan darah : 110/60 mmHg
2) Mean arteriar presure/tekanan nadi : N : 86x/mnt
3) Bunyi jantung : reguler
4) Murmur : tidak ada
5) Ekstermitas : suhu 36,2⁰C warna : normal
6) Varises : tidak ada
7) Warna : membran mukosa : normal bibir : hitam kecoklatan konjungtiva :
merah muda
8) Bibir : normal punggung kuku : merah muda sklera : putih
7. Eliminasi
a. Gejala (subyektif) :
1) Pola BAB : frekuwensi : 2 hari sekali konsistensi : padat
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB : pasien BAB di tempat tidur
3) Kesulitan BAB : konstipasi : tidak ada diare : tidak ada
4) Waktu BAB terakhir : 1 hari yang lalu
5) Riwayat perdarahan : tidak ada hemoroid : tidak ada
6) Riwayat inkontinensia alvi : tidak ada
7) Penggunaan alat-alat : tidak ada
8) Rasa nyeri/rasa terbakar saat BAK : tidak ada
9) Kesulitan BAK : tidak ada
10) Keluhan BAK lain : tidak ada
b. Tanda (obyektif) :
1) Abdomen
a) Inspeksi : abdomen membuncit : tidak ada
b) Auskultasi : bising usus : normal bunyi abnormal : tidak ada
c) Perkusi : bunyi tympani : ada kembung : tidak ada bunyi abnormal :
tidak ada
d) Palpasi : nyeri tekan : tidak ada distensi kandung kemih : tidak ada
2) Pola eliminasi
a) Konsistensi lunak/keras : lunak massa : tidak ada
b) Pola BAB : konsistensi : lunak warna abnormal : tidak ada
c) Pola BAK : inkontinensia : tidak ada retensi : tidak ada
d) Karakteristik urine : warna : kuning pekat bau : khas urine
8. Neurosensori dan kognitif
a. Gejala (subyektif) :
1) Tidak ada nyeri
2) Rasa ingin pingsan/pusing : pasien merasa pusing
3) Kesemutan/kebas/kelemahan (lokasi) : kelemahan pada anggota gerak
kanan
4) Kejang : tidak ada
5) Mata : penurunan penglihatan : tidak ada
6) Pendengaran : penurunan pendengaran : tidak ada telinga berdengung :
tidak ada
7) Epistaksis : tidak ada
b. Tanda (obyektif) :
1) Status mental
Kesadaran :
2) GCS : E : 4 V : 5 M : 4
3) Persepsi sensori : ilusi : tidak ada halusinasi : tidak ada
4) Delusi : tidak ada afek : sesuai
5) Memori saat ini : masih baik masalalu : pasien masih mengingat
6) Penggunaan alat bantu penglihatan/pendengaran : tidak ada
7) Reaksi pupil : isokor ukuran : normal
8) Postur : normal reflek : baik
9) Penampilan umum tampak kesakitan : tidak ada, respon emosional : tidak
ada
9. Keamanan
a. Gejala (subyektif) :
1) Alergi : obat-obatan : tidak ada makanan : tidak ada
2) Faktor lingkungan :
a) Riwayat penyakit hubungan seksual : tidak ada
b) Riwayat tranfusi darah : tidak ada
3) Kerusakan penglihatan, pendengaran : tidak ada
4) Riwayat cidera : tidak ada
5) Riwayat kejang : tidak ada
b. Tanda (obyektif) :
1) Suhu tubuh : 36,2⁰C diaforesis : tidak ada
2) Integritas jaringan : tidak ada
3) Jaringan parut : tidak ada
4) Kemerahan/pucat : tidak ada
5) Adanya luka : tidak ada kedalaman : tidak ada peningkatan nyeri pada
luka : tidak ada
6) Ekimosis/tanda perdarahan lain : tidak ada
7) Faktor resiko : terpasang alat invasif : tidak ada
8) Kekuatan umum : lemah
10. Seksual dan reproduksi
a. Gejala (subyektif) :
1) Pemahaman terhadap fungsi seksual : pasien mengatakan tidak memiliki
penyakit seksual
2) Gangguan hubungan seksual karena berbagai kondisi : tidak ada
3) Permasalahan selama aktifitas seksual : tidak ada
4) Pengkajian pada laki-laki : tidak terkaji
5) Pengkajian pada perempuan :
a) Riwayat menstruasi : sudah tidak menstruasi
b) Riwayat kehamilan : pasien mempunyai anak 2
c) Riwayat pemeriksaan ginekologi misal pap smear : tidak ada
b. Tanda (obyektif)
1) Pemeriksaan payudara : payudara normal
2) Kutil genital/lesi : tidak ada
11. Persepsi diri, konsep diri dan mekanisme koping
a. Gejala (subyektif) :
1) Faktor stress : perubahan status kesehatan
2) Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan : dibantu istri
3) Yang dilakukan jika menghadapi suatu masalah : terkadang diam,
terkadang berbicara dengan istri
4) Upaya pasien dalam menghadapi masalahnya sekarang : dukungan dari
istri dan anaknya
5) Perasaan cemas/takut : tidak ada
6) Perasaan ketidakberdayaan : tidak ada
7) Perasaan keputusasaan : tidak ada
8) Konsep diri : citra diri : baik ideal diri : baik harga diri : baik ada/tidak
perasaan akan perubahan identitas : tidak ada konflik dalam peran :
pasien yang biasanya bekerja harus berhenti karena sakitnya
b. Tanda (obyektif) :
1) Status emosional : tidak ada
2) Respon fisiologis yang terobservasi : perubahan tanda vital : tidak ada,
ekspresi wajah : lesu
12. Interaksi sosial
a. Gejala (subyektif) :
1) Orang yang terdekat dan lebih berpengaruh : anak
2) Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah : istri dan
anaknya
3) Adakah kesulitan dalam keluarga : tidak ada
4) Kesulitan berhubungan dengan tenaga kesehatan/pasien lain : tidak ada
b. Tanda (obyektif) :
1) Kemampuan bicara : kurang jelas
2) Tidak dapat dimengerti : ada
3) Pola bicara tidak biasa/kerusakan : bicara terbata-bata
4) Penggunaan alat bantu bicara : tidak ada
5) Adanya laringaktomi/trakesostomy : tidak ada
6) Komunikasi non verbal. Verbal dengan keluarga/orang lain : baik
7) Perilaku menarik diri : tidak ada
13. Pola niali kepercayaan dan spiritual
a. Gejala (subyektif)
1) Sumber kekuatan bagi pasien : keluarga dan Allah SWT
2) Perasaan menyalahkan Tuhan : tidak ada
3) Bagaimana pasien menjalankan kegiatan agama/kepercayaan : pasien
beribadah di tempat tidurnya
4) Masalah berkaitan dengan aktifitasnya tersebut selama dirawat : pasien
lemah
5) Pemecahan oleh pasien : tidak ada
6) Adakah keyakinan/kebudayaan yang dianut pasien yang bertentangan
dengan kesehatan : tidak ada
7) Pertentangan nilai/keyakinan/kebudayaan terhadap pengobatan yang
dijalani : tidak ada
b. Tanda (obyektif)
1) Perubahan perilaku :
a) Menarik diri : tidak ada
b) Marah/sarkasme : tidak ada
c) Mudah tersinggung : tidak ada
d) Mudah menangis : tidak ada
2) Menolak pengobatan : tidak ada
3) Berhenti menjalankan aktifitas agama : tidak
4) Menunjukkan sikap permusuhan dengan tenaga kesehatan : tidak ada

B. Data penunjang
 Hasil laboratorium tanggal 03-06-2021
Nama test Flag hasil Satuan Nilai rujukan
RDW 15.7 % 10.0-15.0
Limfosit 20 % 20-40
Monosit 19 % 2-8
Ureum 51.4 mg/dL 10-50

 Hasil USG tanggal 07-06-2021

Tak tampak batu pada vesica felea, ginjal kanan kiri maupun vesica urinaria

Tak tampak kelainan pada organ intraabdomen lainnya secara sonografi


 Hasil head CT tanggal 04-06-2021

Infark pada nukleus lentiformis kiri, crus anterior capsula interna kiri

Tak tampak tanda peningkatan intracranial


 Hasil thorax tanggal 03-06-2021

Cor tak membesar

Pulmo tak tampak infiltrat

 Terapi obat tanggal 03-06-2021


- Infus RL 20 tpm
- Piracetam 3x1gr
- Ranitidin 2x1amp
- Citicolin 2x250mg
- Omeprazole 2x1 amp
- Paracetamol infus 3x500mg
- Oral : sucralfat sirup 3x1 sdm
PATHWAY
ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah Etiologi


1 Ds : Gangguan mobilitas fisik (D.0054) Gangguan neuromuskular
Pasien mengatakan lemas,
tangan dan kaki kanan tidak
dapat digerakkan
Do :
bedrest, terpasang infus RL
20tpm, kateter 200cc
TD: 110/60mmHg
N: 86x/mnt
S: 36,2⁰C
RR: 18x/mnt
SPO2 : 99%
3 5
3 5
 Hasil head CT tanggal
04-06-2021
Infark pada nukleus lentiformis
kiri, crus anterior capsula interna
kiri
Tak tampak tanda peningkatan
intracranial

Ds :
2 Pasien mengatakan lemas, Defisit perawatan diri (0109) Gangguan neuromuskuler
semua aktivitas di bantu istri,
BAB di tempat tidur
Do:
Bedrest, pasien terlihat lemas,
terpasang infus RL 20tpm,
terpasang kateter 200cc
 Hasil head CT tanggal
04-06-2021
Infark pada nukleus lentiformis
kiri, crus anterior capsula interna
kiri
Tak tampak tanda peningkatan
intracranial
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan mobilitas fisik b.d Gangguan neuromuskular
2. Defisit perawatan diri b.d gangguan neuromuskuler

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional


1. Gangguan Setelah dilakukan Dukungan mobilisasi
mobilitas tindakan asuhan (I.05173)
fisik b.d keperawatan 3x4 Tindakan
Gangguan jam diharapkan a. Observasi Observasi
neuromusku (L.05042) - Identifikasi - Untuk membantu menentukan
lar mobilitas fisik adanya nyeri derajat kesulitan terhadap keadaan
meningkat atau keluhan yang dialami.
Dengan kriteria fisik lainnya
hasil
- Pergerakan - Identifikasi - Untuk mengidentifikasi
ekstermitas toleransi fisik kekuatan/kelemahan dan dapat
meningkat melakukan memberikan informasi mengenai
5 pergerakan pemulihan
- Kekuatan
otot - Monitor kondisi - Untuk mengetahui apa saja yang
meningkat umum selama memperburuk dan memperingan
5 melakukan keadaan pasien
- Rentang mobilisasi
gerak
Terapeutik
(ROM) b. Terapeutik
- Untuk meminimalkan atrofi otot,
meningkat - Fasilitasi
meningkatkan sirkulasi, mencegah
5 melakukan
terjadinya kontraktur
- Gerakan pergerakan
terbatas
- Untuk melatih kemandirian
menurun 5 - Libatkan
keluarga dalam merawat pasien di
- Kelemahan keluarga untuk
rumah
fisik membantu
menurun 5 pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
c. Edukasi Edukasi
- Jelaskan tujuan - Untuk memberikan pemahaman
dan prosedur mengenai manfaat tindakan yang
mobilisasi dilakukan

- Ajarkan - Untuk membantu kembali jaras


mobilisasi saraf, meningkatkan respon
sederhana yang propioseptif dan motorik
harus dilakukan

Kolaborasi
d. Kolaborasi
- Untuk mengembangkan dan
- Kolaborasi
dengan menerapkan program latihan
fisioterapi

2. Defisit Setelah dilakukan a. Observasi Observasi


peraawatan tindakan asuhan - Identifikasi - Untuk mengetahui kemampuan
diri b.d keperawatan 3x4 kebiasaan pasien dalam melakukan
gangguan jam diharapkan aktivitas aktivitasnya
neuromusku (L.11103) perawatan diri
sesuai usia
ler perawatan diri
meningkat - Monitor tingkat - Untuk membantu dalam
Dengan kriteria kemandirian mengantisipasi/merencanakan
hasil pemenuhan kebutuhan secara
- Kemampua individual
n mandi
b. Terapeutik Terapeutik
meningkat
- Sediakan - Untuk menjaga privasi dan
5 lingkungan yang kenyamanan pasien agar pasien
- Kemampua terapeutik merasa dihargai
n
mengenaka
n pakaian - Fasilitasi untuk - Untuk meningkatkan harga diri dan
meningkat menerima semangat untuk berusaha terus-
keadaan menerus
5
ketergantungan
- Kemampua
n makan - Fasilitasi - Untuk mempertahankan harga diri
meningkat kemandirian, sendiri dan meningkatkan
5 bantu jika tidak pemulihan
- Kemampua mampu
n ke toilet melakukan
perawatan diri
meningkat
5
- Melakukan
perawatan c. Edukasi Edukasi
diri - Anjurkan - Untuk meningkatkan kemandirian
meningkat melakukan dan mendorong pasien untuk
perawatan diri berusaha secara kontinue
- Mempertah
secara konsisten
ankan sesuai
kebersihan kemampuan
diri
meningkat d. Kolaborasi Kolaborasi
5 - Kolaborasi - Untuk mengembangkan rencana
- Mempertah dengan terapi
fisioterapi
ankan
kebersihan
mulut
meningkat
5
IMPLEMENTASI

Hari/tanggal/jam Implementasi Evaluasi Ttd


Senin/07/08.00 - Mengidentifikasi adanya S: pasien mengatakan lemas, tangan dan
nyeri atau keluhan fisik kaki kanan tidak dapat digerakan, BAK
lainnya dan BAB di tempat, aktivitas di bantu istri
- Mengidentifikasi toleransi O: lemah, bedrest
fisik melakukan pergerakan 3 5
- Memonitor kondisi umum 3 5 Riska
selama melakukan mobilisasi
- Mengidentifikasi kebiasaan
aktivitas perawatan diri
sesuai usia
- Memonitor tingkat
kemandirian
- Menjelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
- Mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan
- Menganjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan

Selasa/08/08.00 - Memfasilitasi melakukan


S: pasien mengatakan tidak kuat
pergerakan
mengangkat tangan dan kaki kanan,
- Melibatkan keluarga untuk
aktivitas dibantu istri
membantu pasien dalam
O: istri pasien membantu pasien Riska
meningkatkan pergerakan
membersihkan tubuh, mengganti baju
- menyediakan lingkungan
yang terapeutik
- memfasilitasi untuk
menerima keadaan
ketergantungan
- Memfasilitasi kemandirian,
bantu jika tidak mampu
melakukan perawatan diri
- Berkolaborasi dengan
fisioterapi

- Memfasilitasi melakukan
Rabu/09/08.00 S: pasien mengatakan tangan dan kaki
pergerakan
- Melibatkan keluarga untuk kanan bisa bergerak sedikit-sedikit, Riska
membantu pasien dalam aktivitas dibantu istri
meningkatkan pergerakan O: pasien melakukan gerakan sesuai
- menyediakan lingkungan kemampuannya dengan dibantu, istri
yang terapeutik pasien membantu pasien dalam
- memfasilitasi untuk melakukan pergerakan
menerima keadaan
ketergantungan
- Memfasilitasi kemandirian,
bantu jika tidak mampu
melakukan perawatan diri
- Berkolaborasi dengan
fisioterapi
EVALUASI

Hari/tanggal/jam Evaluasi
Senin/07/11.00 S : pasien mengatakan tangan dan kaki kanan lemas, aktivitas dibantu istri
O : bedrest, pasien tampak lemas, terpasang infus RL 20tpm
TD : 100/90mmHg
N : 81x/mnt
RR : 20x/mnt
S : 36,5⁰C
SPO2 : 96%
3 5
3 5
A : masalah gangguan mobilitas fisik dan defisit perawatan diri belum
teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- Memfasilitasi melakukan pergerakan
- Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
pergerakan
- Menyediakan lingkungan yang terapeutik
- Memfasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
- Memfasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan
perawatan diri

Selasa/08/12.00 S: pasien mengatakan tangan dan kaki terasa lebih ringan, aktivitas masih
dibantu istri
O: bedrest, bicara terbata-bata, terpasang infus RL 20tpm, terpasang
kateter 200cc
TD : 110/70mmHg
N : 90x/mnt
RR : 18x/mnt
S : 36,2⁰C
SPO2 : 99%
4 5
4 5
A: masalah gangguan mobilitas fisik dan defisit perawatan diri teratasi
sebagian

P: intervensi di lanjutkan
- Memfasilitasi melakukan pergerakan
- Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
pergerakan
- Menyediakan lingkungan yang terapeutik
- Memfasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
- Memfasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan
perawatan diri

S: pasien mengatakan tangan sudah bisa di gerak-gerakan, kaki sudah bisa


Rabu/09/11.00 di gerakan tetapi masih belum terlalu kuat, aktivitas masih dibantu istri
O: bedrest, pasien sudah mulai lancar berbicara, terpasang infus RL
20tpm
TD : 120/70mmHg
N : 83x/mnt
RR : 18x/mnt
S : 36,5⁰C
SPO2 : 98%
5 5
4 5
A: masalah gangguan mobilitas fisik dan defisit perawatan diri teratasi
sebagian
P : intervensi dilanjutkan
- Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
pergerakan
- Menyediakan lingkungan yang terapeutik

Anda mungkin juga menyukai