Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

H DENGAN TUBERCULOSIS PARU


DI RUANG ISOLASI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE
KOTA PONTIANAK

STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI


MINGGU 1

DISUSUN OLEH :
MUSTAIN
NIM. 891232017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES YARSI PONTIANAK
TAHUN 2023
Nama Mahasiswa : MUSTAIN
NIM : 891232017
Tempat Praktik : RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak
Tanggal : 03 November 2023

A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Tn. AP
Tempat/tgl lahir : P, 26 Dec 1960
Golongan darah : O
Pendidikan terakhir : SD
Agama : Islam
Suku : Melayu
Status perkawinan : kawin
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Kesehatan Gg Sinar Usaha I
No. Rekam Medik : 132155
Diagnosa medik :
a) TB paru moderate lession Riw. DO OAT + Susp. TB MDR Tanggal : 03 November
2023
b) TB paru moderate lession Riw. DO OAT + Susp. TB MDR Tanggal : 04 November
2023.
c) Bekas TB + SOPT + COPD Tanggal : 05 November 2023
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. S
Umur : 38 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Melayu
Hubungan dgn pasien : anak
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Kesehatan Gg Sinar Usaha I
B. Status Kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Alasan masuk rumah sakit/keluhan utama :
Pasien dibawa ke RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak
melalui IGD tanggal 03 Oktober 2023. Sesak napas disertai batuk hilang timbul
terutama dirasakan 1 minggu terakhir, batuk sejak sekitar 3 minggu, terus menerus,
dahak putih saat malam terasa hangat dan kadang keringatan disertai mual, nafsu
makannya menurun dan berat badannya menurun>5 kg sejak 1 bulan lalu.
b. Faktor pencetus :
Batuk dan sesak semakin parah pada malam hari
c. Lamanya keluhan : batuk sejak sekitar 3 minggu
d. Timbulnya keluhan : bertahap
e. Factor yang memperberat : Sesak nafas ketika malam hari dan posisi terbaring

2. Status kesehatan masa lalu


a) Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dengan penyakit sekarang) :
Pasien pernah batuk tidak kunjung sembuh di bawa ke puskesmas, hasil dahak
pertama di UP4 tanggal 31/8/2020 : negatif 19/2/2021 pengobatan TB di
puskesmas GG. Sehat selama 6 bulan. selain itu tidak ada catatan pemeriksaan
dahak lagi
b) Kecelakaan : Tidak ada

3. Pernah dirawat
1) Penyakit : Tidak ada
2) Waktu : Tidak ada
3) Riwayat operasi : Tidak ada

C. Pengkajian pola fungsi dan pemeriksaan fisik


1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
a. Persepsi tentang kesehatan diri
Sebelum sakit, pasien mengatakan penyakit yang diderita hanya penyakit ringan,
sehingga pasien berfikir lama kelamaan akan sembuh sendiri.
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya
Selama perawatan, pasien mengatakan dapat mengetahui penyakitnya setelah dirawat,
dan jika ada keluarga pasien yang sakit akan dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat
untuk mengetahui penyakitnya.
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan
1) Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat ?
Pasien jarang makan dan hanya makan sedikit karena mual
2) Pemeriksaan kesehatan berkala, perawatan kebersihan diri, imunisasi
Pasien pernah batuk tidak kunjung sembuh di bawa ke puskesmas, hasil dahak
pertama di UP4 tanggal 31/8/2020 : negatif 19/2/2021 pengobatan TB di puskesmas
GG. Sehat selama 6 bulan.Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan
a) Yang dilakukan bila sakit : Berobat
b) Kemana pasien biasa berobat bila sakit ?
Ke pelayanan kesehatan puskesmas atau rumah sakit
c) Kebiasaan hidup konsumsi jamu tidak ada, Merokok : Tidak
ada, Alkohol : Tidak ada
Kebiasaan olahraga : pasien jarang berolah raga
d) Factor sosioekonomi yang berhubungan dengan kesehatan
d. Penghasilan sebagai ibu rumah tangga
1) Asuransi/jaminan kesehatan BPJS
2) Keadaan lingkungan tempat tinggal : padat hunian dan ventilasi rumah sirkulasi
sedikit

2. Nutrisi, cairan & metabolic


a. Gejala (subyektif)
1) Diit biasa (tipe) : nasi, sayur, lauk. jumlah makan per hari : 3x sehari saat sakit nafsu
makannya menurun 1x sehari porsi makan tidak habis karena mual
2) Pola diit : makan 3x sehari makan terakhir : nasi, sayur, lauk saat sakit nafsu
makannya menurun 1x sehari porsi makan tidak habis karena mual
3) Nafsu/selera makan :berkurang, Mual ada sejak sakit
4) Muntah : Tidak ada
5) Nyeri ulu hati : ada
Karakter/penyebab makan tidak teratur
6) Alergi makanan : Tidak ada
7) Masalah mengunyak/menelan : tidak ada
8) Keluhan demam : tidak ada
9) Pola minum/cairan : jumlah minum Pagi, siang, malam dan jika haus segelas, Cairan
yang
biasa diminum air putih
10) Penurunan bb dalam 6 bulan terakhir : berat badannya menurun>5 kg sejak 1 bulan
lalu. Sebelum sakit 60 kg, saat sakit 45 kg

b. Tanda (obyektif)
1) Suhu tubuh : 36,80 C Diaphoresis : tidak ada
2) Berat badan 45 kg, tinggi badan : 157 Cm Turgor kulit : baik, tonus otot : normal
3) Edema : tidak ada
4) Ascites : tidak ada
5) Integritas kulit perut warna kulit sawo matang tidak ada distensi, Lingkar Abdomen 70
cm
6) Distensi vena jugularis : tidak ada
7) Hernia/masa : tidak ada
8) Bau mulut/halitosis : tidak ada
9) Kondisi mulut gigi/gusi/mukosa mulut dan lidah : bersih
3. Pernafasan, aktivitas dan latihan pernapasan
c. Gejala (subyektif)
1) Dispnea : ada, jelaskan sesak nafas disertai batuk
2) Yang meningkatkan/mengurangi sesak posisi terbaring/ posisi setengah duduk
3) Pemajanan terhadap udara berbahaya tidak ada
4) Penggunaan alat bantu : tidak ada
d. Tanda (obyektif)
1) Pernapasan : frekwensi Frekuensi 26x/menit, kedalaman pengembanan dada tidak
normal, Simetris: Bentuk dada simetris
2) Penggunaan alat bantu nafas nasal kanul o2 2-4 Lpm nafas cuping
3) hidung ada
4) Batuk : sesak dan batuk, sputum (karakteristik sputum) dahak putih
5) Fremitus : tidak ada bunyi nafas : ada suara nafas tambahan, adanya dispnea, adanya
ortopnea, bunyi nafas tambahan ronchi.
6) 5) Egofoni : tidak ada, sianosis : tidak ada

4. Aktivitas (termasuk kebersihan diri) dan latihan


a. Gejala (subyektif)
1) Kegiatan dalam pekerjaan sebagai Ibu rumah tangga
2) Kesulitan/keluhan dalam aktivitas tidak ada hanya badan tampak lemah
Pergerakan tubuh
1) Kemampuan merubah posisi : mandiri
2) Perawatan diri (mandi, mengenakan pakaian, bersolek, makan, dll : mandiri dan
dibantu anak nya
3) Toileting (BAB/BAK) : mandiri di bantu anak nya
4) Keluhan sesak nafas setelah beraktivitas : ada, jelaskan : pasien sedikit sesak saat
beraktivitas berat
5) Mudah merasa kelelahan : ada,
Toleransi terhadap aktivitas : kurang, jelaskan : pasien tampak lemah
b. Tanda (obyektif)
1) Respon terhadap aktifitas yang teramati
2) Status mental (misalnya menarik diri, letargi)
3) Penampilan umum
a) Tampak lemah : ya, jelaskan pasien tampak lemah terbaring di tempat tidur
b) Kerapian berpakaian : tampak rapi
4) Pengkajian neuromuskuler
Masa/tonus : baik
Kekuatan otot baik
- Ekstremkitas atas kiri 5
- Ekstremitas atas kanan 5
- Ekstremitas bawah bagian kiri 5
- Eksremitas bawah bagian kanan 5
Rentang gerak : baik
Deformitas: tidak ada
5) Bau badan tidak ada, bau mulut tidak ada
Kondisi kulit kepala bersih
Kebersihan kuku bersih

5. Istirahat
a. Gejala (subyektif)
Kebiasaan tidur tidur pada malam hari, Lama tidur 5-6 jam
Masalah berhubungan dengan tidur
a) Insomnia : tidak ada
b) Kurang puas/segar setelah bangun tidur : ada, Jelaskan
Karena sesak dan batuk jadi tidur sedikit terganggu
Lain-lain, sebutkan tidak ada
b. Tanda (obyektif)
1) Tampak mengantuk/mata sayu : tidak ada
2) Mata merah : tidak ada
3) Sering menguap : tidak ada
4) Kurang konsentrasi : tidak ada

6. Sirkulasi
a. Gejala (subyektif)
1) Riwayat hipertensi dan masalah jantung
d) Riwayat edema kaki : tidak ada
2) Flebitis tidak ada penyembuhan lambat tidak ada
3) Rasa kesemutan tidak ada
4) Palpitasi tidak ada
b. Tanda (obyektif)
1) Tekanan darah 100/70 mmHg
2) Mean Arteri Pressure/ tekanan nadi
3) Nadi/pulsasi : 85x/menit
a) Karotis : tidak dikaji
b) Femoralis : tidak dikaji
c) Popliteal : tidak dikaji
d) Jugularis : tidak dikaji
e) Radialis : tidak dikaji
f) Dorsal pedis : teraba
g) Bunyi jantung : Bunyi jantung I terdengar lup, bunyi jantung II terdengar dup
frekuensi : 85x/menit
Irama : reguler, kualitas : baik
4) Friksi gesek : tidak ada, murmur : tidak ada
5) Ekstremitas, suhu : 36,80C warna : sawo matang
6) Tanda homan : tidak ada
7) Pengisian kapiler : tidak ada
Varises : tidak ada phlebitis : tidak ada
8) Warna : membran mukosa : kering bibir : sedikit pucat
Konjungtiva : anemis sklera : nonikterik
punggung kuku : CRT < 2 detik

7. Eliminasi
a. Gejala (subyektif)
1) Pola BAB : frekuensi : 1x sehari, konsistensi : konsistensi lunak/ lembek, warna kuning
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB (penggunaan alat tertentu misal : terpasang
kolostomi/ileostomy) : tidak ada
3) Kesulitasn BAB konstipasi, Diare : tidak ada
4) Penggunaan laksatif : tidak ada
5) Waktu BAB terakhir : tidak ada
6) Riwayat perdarahan : tidak ada
Hemoroid : tidak ada
7) Riwayat inkontinensia alvi : tidak ada
8) Penggunaan alat-alat : misalnya pemasangan kateter : tidak ada
9) Riwayat penggunaan diuretik : tidak ada
10) Rasa nyeri/rasa terbakar saat BAK : tidak ada
11) Kesulitan BAK : tidak ada

b. Tanda (obyektif)
1) Abdomen
a) Inspeksi : abdomen membuncit tidak, jelaskan : Bentuk abdomen datar
b) Auskultasi : bising usus18x /menit bunyi abnormal : tidak ada
c) Perkusi
(1) Bunyi tympani ada, Kembung : tidak ada
(2) Bunyi abnormal tidak ada
2) Palpasi :
3) Nyeri tekan : tidak ada
4) Nyeri lepas : tidak ada
5) Konsistensi : lunak
Massa : tidak ada
6) Pola BAB : konsistensi lunak/ lembek
Warna : kekuningan.
Abnormal : tidak ada
7) Pola BAK : dorongan : tidak ada
Frekuensi : +/- 8x sehari, retensi : tidak ada
Distensi kandung kemih : tidak ada
8) Karakteristik urin : jernih kekuningab
Jumlah : 1500cc bau : khas
9) Bila terpasang colostomy atau ileustomy : keadaan tidak terpasang
8. Neurosensori dan kognitif
a. Gejala (subyektif)

1) Adanya nyeri
P = paliatif/provokatif (yang mengurangi/meningkatkan nyeri)
Q = qualitas/quantitas (frekuensi dan lamanya keluhan dirasakan serta deskripsi
sifat nyeri yang dirasakan tidak ada

R = region/tempat (lokasi sumber & penyebarannya) tidak ada


S = severity/tingkat berat nyeri (skala nyeri 1-10) tidak ada
T = time (kapan keluhan dirasakan dan lamanya) tidak ada
2) Rasa ingin pingsan/pusing tidak ada
3) Sakit kepala : tidak ada
4) Kesemutan/kebas/kelemahan (lokasi) tidak ada
5) Kejang tidak ada
6) Mata : penurunan penglihatan tidak ada
7) Pendengaran : penurunan pendengaran tidak ada
8) Epistaksis : tidak ada
b. Tanda (obyektif)
1) Status mental
Kesadaran : composmentis
2) Skala koma glasgow (gcs) : respon membuka mata (e) 4 motorik (m) 6 verbal
(v) 5
3) Terorientasi/disorientasi : waktu tidak ada, tempat waktu tidak ada, Orang
waktu tidak ada
4) Persepsi sensori : ilusi tidak ada halusinasi tidak ada.
Delusi tidak ada. afek tidak ada
5) Memori : saat ini klien masih mengingat seluruh anggota keluarganya : Masa
tidak ada
6) Alat bantu penglihatan/pendengaran tidak ada
7) Reaksi pupil terhadap cahaya : ka/ki reflek pupil terhadap cahaya baik
8) Ukuran pupil , besar pupil kanan-kiri sama/ isokor 3mm
9) Fascial drop tidak ada postur normal
Reflek normal
10) Penampilan umum tampak kesakitan : tidak ada , menjaga area sakit
11) Respon emosional tidak ada, penyempitan fokus tidak ada

9. Keamanan
a. Gejala (subyektif)
1) Alergi : (catatan agen dan reaksi spesifik)
2) Obat-obatan : tidak ada
3) Makanan : tidak ada
4) Faktor lingkungan :
a) Riwayat penyakit hubungan seksual : tidak ada
b) Riwayat transfusi darah tidak ada, riwayat adanya reaksi transfuse tidak ada
5) Kerusakan penglihatan, pendengaran : tidak ada
6) Riwayat cidera tidak ada
7) Riwayat kejang tidak ada
b. Tanda (objektif)
1) Suhu tubuh 36.80C, diaporesis tidak ada
2) Integritas jaringan baik
3) Jaringan parut tidak ada
4) Kemerahan pucat tidak ada
5) Adanya luka : tidak ada
6) Ekimosis/tanda perdarahan lain tidak ada
7) Faktor resiko : terpasang alat invasive tidak ada
8) Gangguan keseimbangan tidak ada
9) Kekuatan umum lemah tonus otot baik
Parese atau paralisa tidak ada

10. Seksual dan reproduksi


a. Gejala (subyektif)
1) Pemahaman terhadap fungsi seksual: klien mengatakan mengethui dan memahami
tentang fungsi seksualnya
2) Gangguan hubungan seksual karena berbagai kondisi ( fertilitas, libido, ereksi,
menstruasi, kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi atau kondisi sakit):
3) Permasalahan selama aktivitas seksual ( √ ) tidak ada ( - ) ada, jelaskan: Tidak ada
4) Pengkajian pada perempuan
• Riwayat menstruasi (keturunan, keluhan) : tidak ada
• Riwayat kehamilan : tidak ada
• Riwayat pemeriksaan ginekologi misal pap smear : tidak ada

b. Tanda (obyektif)
1) Pemeriksaan payudara/penis/testis : tidak periksa
2) Kutil genital (Condyloma Accuminata), lesi : tidak ada
11. Persepsi diri, konsep diri dan mekanisme koping
a. Gejala (subyektif)
1) Faktor stress: Tidak ada
2) Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan (sendiri atau dibantu): Bantuan
keluarga
3) Yang dilakukan jika menghadapi suatu masalah (misalnya memecahkan masalah,
mencari pertolongan/berbicara dengan orang lain, makan, tidur, minum obat-obatan,
marah, diam, dll): berbicara dengan orang lain (teman).
4) Upaya klien dalam menghadapi masalahnya sekarang: Berdoa dan Sholat
5) Perasaan cemas/takut : Tidak ada
6) Perasaan ketidakberdayaan Tidak ada
7) Perasaan keputusasaan Tidak ada
8) Konsep diri
a) Citra diri : Klien mengatakan bahwa tidak ada bagian tubuh yang paling disukai
maupun yang tidak disukai, semuanya biasa saja.
b) Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang agar
beraktifitas seperti biasanya. Keadaan pasien lemah.
c) Harga diri : Klien mengatakan bahwa dia tidak merasa harga dirinya rendah
selama sakit
d) Ada/tidak perasaan akan perubahan identitas : Tidak ada
e) Konflik dalam peran : Tidak ada

b. Tanda (obyektif)
1) Status emosional : ( √ ) tenang
2) Respon fisiologi yang terobservasi : perubahan tanda vital : ekspresi
wajah: Tersenyum (Rileks)

12. Interaksi sosial


a) Gejala (subyektif)
1) Orang terdekat & lebih berpengaruh: Istri dan anak-anaknya
2) Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah: meminta bantuan
kepada keluarga terutama anaknya.
3) Adakah kesulitan dalam keluarga hubungan dengan orang tua, saudara, pasangan, (√)
tidak ada (-) ada, sebutkan: Tidak ada
4) Kesulitan berhubungan dengan tenaga kesehata, klien lain : (√) tidak ada (-) ada,
Sebutkan: Tidak ada
b) Tanda (obyektif)
1) Kemampuan berbicara : (√) jelas, (-) tidak jelas Tidak dapat dimengerti: Tidak
ada, afasia: Tidak ada
2) Pola bicara tidak biasa/kerusakan: Tidak pernah mengalami kesusahan berbicara.
3) Penggunaan alat bantu bicara: Tidak ada
4) Adanya jaringan laringaktomi/trakeostomi: Tidak ada
5) Komunikasi non verbal/verbal dengan keluarga/orang lain: Verbal
6) Perilaku menarik diri : (√), tidak ada (-) ada , Sebutkan: Tidak ada

13. Pola nilai kepercayaan dan spiritual


a) Gejala (subyektif)
1) Sumber kekuatan bagi pasien: Istri dan anak-anaknya
2) Perasaan menyalahkan tuhan : (√), tidak ada (-) ada, Jelaskan: Tidak ada
3) Bagaimana klien menjalankan kegiatan agama atau kepercayaan, macam: Berdoa dan
Sholat
Frekuensi : Setiap Sholat dan selalu menjalankan sholat 5 waktu.
4) Masalah berkaitan dengan aktifitasnya tsb selama dirawat: Tidak ada
5) Pemecahan oleh pasien: Tidak ada
6) Adakah keyakinan/kebudayaan yang dianut pasien yang bertentangan dengan
kesehatan (√), tidak ada (-) ada , jelaskan: Tidak ada
7) Pertengtangan nilai/keyakinan/kebudayaan terhadap pengobatan yang dijalani: (√) ,
tidak ada (√) ada , jelaskan: Tidak ada
b) Tanda (obyektif)
7) Perubahan perilaku: Tidak ada
8) Menolak pengobatan (√), tidak ada (-) ada , jelaskan: Tidak ada
9) Berhenti menjalankan aktivitas agama : (√), tidak ada (-) ada , jelaskan: Tidak ada
10) Menunjukan sikap permusuhan dengan tenaga kesehatan (√), tidak ada (-) ada,
jelaskan: Tidak ada
Data penunjang
Tanggal pemeriksaan: 03 November 2023
1. Laboratorium
Pemeriksaan Flag Hasil Unit Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Lekosit 14.02 10^3/ 4.5 ~ 11
Eritrosit L 4.12 10^6/uL 4.2 ~ 5.4
Hemoglobin L 11.8 g/dL 12.0 ~ 16.0
Hematokrit L 35.50 % 37.0 ~ 47.0
Trombosit 277 10^3/ 150 ~ 450
Index Eritrosit
MCV 86.1 fL 79.0 ~ 99.0
MCH 28.6 pg 27.0 ~ 31.0
MCHC 33.2 % 33.0 ~ 37.0
RDW-CV 12.9 % 11.5 ~ 14.5
Hitung Jenis Lekosit
Basofil 0.30 % 0~1
Neutrofil 62.30 % 40 ~ 75
Limfosit 31.30 % 25 ~ 40
Monosit 4.90 % 2 ~ 14
Eosinofil 1.20 % 0~5
Total Limfosit 2.20 10^3/
NLR 1.99 < 3.13
PLR 125.83 0 ~ 150
HEMOSTASIS
Masa Pendarahan(BT) 2`30`` menit 1~3
Masa Pembekuan (CT) 9`00`` menit 5 ~ 15
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah Sewaktu 107 mg/dL 70 ~ 150
AST (SGOT) 14 U/I <= 32
ALT (SGPT) 14 U/I <= 31
Ureum 15.1 mg/dL 10 ~ 50
Kreatinin 0.67 mg/dL 0.6 ~ 1.2
IMUNOSEROLOGI
Anti HCV (kromatografi) Non Reaktif Non Reaktif
Anti HIV Reagen 1 Non Reaktif S Non Reaktif
D
No Nama obat Dosis
1 IVFD NaCL 0.9% 20 tpm
2 Inj. Ranitidine 50 mg 2 x 50 mg iv
3 Ondancentron 4 mg 3 x 4 mg
4 Sucralfat sirup 4 x II cth
5 NAC cap 3 x 200 mg
6 O2 2 - 4 lpm nasal kanul k/p
7 Nebu Combivent 3x/hari

2. Radiologi
Foto Thorax AP supine
- Corakan bronkovaskuler paru kesan kasar, infiltrat di kedua paru, samar opasitas noduler di
lapa.tas kiri
- Cor mem aorta melebar, trakea di tengah
- Sinus costophrenicus kanan kiri lancip, diafragma licin
- Tulang tervisualisasi intak
Kesan
- Bronchopneumonia dd TB paru
- Suspek nodul pulmo sinistra
3. Pengobatan
Analisa Data
No Symptom Etiology/ Phatway Problem
1 DS : Microbacterium Bersihan jalan nafas
- Pasien mengatakan Sesak napas tuberculosa tidak efektif
disertai batuk hilang timbul terutama
dirasakan 1 minggu terakhir, batuk Masuk dalam lapang
sejak sekitar 3 minggu, terus paru
menerus, dahak putih
Sampai ke alveoli
DO :
- Pasien tampak sesak dan batuk Pembentukan tuberkel
- TTV : TD : 100/70 mmHg, N : peradangan
78x/menit, T : 36,8°C, RR :
26x/menit, Spo2 : 96% Infeksi primer pada
alveoli

Produksi secret
berlebihan
2 DS : Microbacterium Defisit nutrisi
- Pasien mengatakan nafsu makannya tuberculosa
menurun, mual dan berat badannya
menurun Masuk dalam lapang
DO : paru sampai ke
- Pasien tampak lemah alveoli

- Porsi makanan yang diberikan Pembentukan tuberkel


tampak tidak dimakan peradangan
- Pasien tampak kurus BB sebelum
sakit 60kg, BB sekarang : 45 kg, Malaise
tinggi badan : 157 cm, IMT : 18,2
Anoreksia

BB menurun

3 DS : Microbacterium Intoleransi aktivitas


- Pasien mengatakan lemas saat tuberculosa
melakukan aktivitas
- Pasien mengatakan nafsu makan Masuk dalam lapang
berkurang paru sampai ke
alveoli
DO :
- Pasien tampak lemah Pembentukan tuberkel
- ADL di bantu keluarga peradangan

Malaise

Anoreksia

BB menurun

Kelemahan

Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya penumpukan sekret
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan anoreksia
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan

Rencana Keperawatan
No
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Diagnosa
1. Bersihan Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Resprasi (L.01014)
jalan nafas keperawatan selama 1x24 jam Observasi
tidak diharapkan bersihan jalan napas - Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya
efektif meningkat (L.01001) dengan napas
berhubung kriteria hasil: - Monitor pola napas
an dengan 1. Ronkhi menurun - Auskultasi bunyi napas
2. Dispnea menurun
adanya 3. Ortopnea menurun - Monitor saturasi oksigen
penumpuk 4. Sulit bicara menurun - Monitor hasil x-ray toraks
an sekret 5. Gelisah menurun Terapeutik
6. Frekuensi napas membaik - Atur interval pemantauan
7. Pola napas membaik - Dokumentasi hasil pemantauan edukasi
Edukasi
- Informasikan hasil pemantauan
Terapi Oksigen (L.01026)
Observasi
- Monitor kecepatan aliran oksigen
- Monitor efektifitas terapi oksigen
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas
- Berikan O2 tambahan
Edukasi
- Ajarkan pasien & keluarga cara penggunaan O2
- Ajarkan latihan nafas nafas dalam dan tekhnik batuk
efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi penentuan dosis oksigen
2. Defisit Luaran utama : Manajemen nutrisi (I.03119)
nutrisi Status nutrisi (L.03030) Observasi :
berhubung Luaran tambahan : - Identifikasi status nutrisi
an dengan 1. Berat badan - Identifikasi makanan yang disukai
anoreksia 2. Eliminasi fekal - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
3. Fungsi gastrointestinal - Monitor berat badan
4. Nafsu makan Terapeutik :
5. Status menelan
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
6. Tingkat depresi
sesuai
Kriteria Hasil :
Setelah dilakukan tindakan
- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan status nutrisi dapat - Berikan suplemen makanan jika perlu
meningkat dengan KH : Edukasi :
1. Porsi makanan yang dihabiskan - Ajarkan diet yang diprogramkan
meningkat Kolaborasi :
2. Pengetahuan tentang pilihan - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
makanan yang sehat meningkat jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan jika
3. Berat badan dalam batas normal perlu
4. Indeks massa tubuh (IMT)
dalam batas normal
3. Intoleransi Setelah dikakukan tindakan Manajemen Energi (I. 05178)
aktivitas keperawatan 1x24 jam diharapkan Observasi
b.d toleransi aktivitas meningkat - Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang
kelemahan Dengan Kriteria Hasil : mengakibatkan kelelahan
Kemudahan dalam melakukan - Monitor kelelahan fisik dan emosional
aktivitas sehari-hari meningkat - Monitor pola dan jam tidur
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas
Terapeutik
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
(mis. cahaya, suara, kunjungan)
- Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
- Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan

Implementasi: Hari ke 1 tanggal 03 Oktober 2023


Tanda
No Waktu Implementasi Keperawatan
Tangan
1. 14.00 Pemantauan Resprasi (L.01014) S:
Observasi - Pasien mengatakan
- Memonitor frekuensi, irama, kedalaman, dan Sesak berkurang dan
upaya napas batuk nya berdahak
R/ Frekuensi 26x/menit, pengembanan dada O:
tidak normal - Pasien tampak sesak
- Memonitor pola napas berkurang dan batuk
R/ Frekuensi 26x/menit, pengembanan dada
- TTV : TD : 110/70
tidak normal
mmHg, N : 88x/menit, T
- Mengauskultasi bunyi napas
R/ ada suara nafas tambahan, adanya dispnea, : 36,6°C, RR :
adanya ortopnea, bunyi nafas tambahan 24x/menit, Spo2 : 96%
ronchi. A : Masalah teratasi
- Memonitor saturasi oksigen sebagian
R/ Saturasi oksigen Spo2 96% P : Lanjutkan intervensi
- Memonitor hasil x-ray toraks - Observasi
R/ Corakan bronkovaskuler paru kasar, - Terapeutik
opasitas infiltrat retikulogranuler tersebar di - Edukasi
lap.atas-bawah kedua paru - Kolaborasi
Terapeutik
- Mendokumentasi hasil pemantauan edukasi
R/ Hasil pemantauan telah dicatat
Edukasi
- Menginformasikan hasil pemantauan
R/ Pasien mengerti
Terapi Oksigen (L.01026)
Observasi
- Memonitor kecepatan aliran oksigen
R/ Aliran O2 2-4 lpm nasal kanul
- Memonitor efektifitas terapi oksigen
R/ Terapi O2 telah diberikan pasien tampak
tenang
Terapeutik
- Mempertahankan kepatenan jalan napas
R/ Memberikan pasien posisi semi fowler
- Memberikan O2 tambahan
R/ O2 2-4 lpm nasal kanul
Edukasi
- Mengajarkan pasien & keluarga cara
penggunaan O2
R/ Pasien dan keluarga mengerti
- Mengajarkan latihan nafas nafas dalam dan
tekhnik batuk efektif
R/ Pasien dan keluarga mengerti
Kolaborasi
- Berkolaborasi penentuan dosis oksigen
R/ dosis O2 2-4 lpm nasal kanul

2. 16.00 Manajemen nutrisi (I.03119) S:


Observasi : - Pasien mengatakan
- Mengidentifikasi status nutrisi nafsu makannya
R/ Klien mengatakan tidak nafsu makan, porsi menurun, mual sedikit
makan tidak dihabiskan, makan hanya pada berkurang dan berat
siang hari
badannya menurun
- Mengidentifikasi makanan yang disukai
R/ Tidak ada O:
- Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis - Pasien tampak lemah
nutrien - Porsi makanan yang
R/ Pasien membutuhkan makanan tinggi diberikan dimakan
kalori dan protein sedikit
- Memonitor berat badan - Pasien tampak kurus BB
R/ Pasien tampak kurus BB sekarang : 45 kg,
sekarang : 45 kg, tinggi
tinggi badan : 157 cm, IMT : 18,2
Terapeutik : badan : 157 cm, IMT :
- Menyajikan makanan secara menarik dan 18,2
suhu yang sesuai A : Masalah teratasi
R/ Pasien mengatakan menyukai makanan sebagian
yang masih hangat P : Lanjutkan intervensi
- Memberikan makanan tinggi serat untuk - Observasi
mencegah konstipasi - Terapeutik
R/ Terdapat sayuran tinggi serat pada - Edukasi
makanan klien
- Memberikan suplemen makanan jika perlu
R/ pasien tidak mendapatkkan suplemen
makanan
Edukasi :
- Mengajarkan diet yang diprogramkan
R/ Pasien membutuhkan makanan tinggi
kalori dan protein
3. 16.40 Manajemen Energi (I. 05178) S : Pasien mengatakan
Observasi sedikit lemah
- Memonitor pola dan jam tidur O : aktivitas di bantu
R/ 5- 6 Jam/Hari kadang terjaga dimalam hari keluarga
- Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan A : masalah teratasi sebagian
selama melakukan aktivitas P : intervensi dilanjutkan
R/ pasien tampak lemah - Observasi
Terapeutik - Teraupetik
- Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah - kolaborasi
stimulus (mis. Cahaya, suara, kunjungan)
R/ cahaya, suara, dan kunjungan kondusif
- Melakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
R/ pasien kooperatif
Edukasi
- Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
R/ pasien melakukan secara bertahap
- Menganjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
R/ pasien kooperatif
- Mengajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
R/ pasien kooperatif
Kolaborasi
- Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
R/ makanan telah diberikan sesuai dengan gizi
penyakit nya

Implementasi: Hari ke 2 tanggal 04 Oktober 2023


Tanda
No Waktu Implementasi Keperawatan
Tangan
1. 14.00 Pemantauan Resprasi (L.01014) S:
Observasi - Pasien mengatakan
- Memonitor frekuensi, irama, kedalaman, dan Sesak dan batuk nya
upaya napas berkurang
R/ Frekuensi 24x/menit, pengembanan O:
dada normal - Pasien tampak sesak
- Memonitor pola napas berkurang dan batuk
R/ Frekuensi 24x/menit, pengembanan
- TTV : TD : 110/70
dada normal
mmHg, N : 88x/menit, T
- Mengauskultasi bunyi napas
: 36,6°C, RR :
R/ ada suara nafas tambahan, adanya
dispnea, bunyi nafas tambahan ronchi. 24x/menit, Spo2 : 98%
- Memonitor saturasi oksigen A : Masalah teratasi
R/ Saturasi oksigen Spo2 98% sebagian
Terapeutik P : Lanjutkan intervensi
- Mendokumentasi hasil pemantauan edukasi - Observasi
R/ Hasil pemantauan telah dicatat - Terapeutik
Edukasi - Edukasi
- Menginformasikan hasil pemantauan - Kolaborasi
R/ Pasien mengerti
Terapi Oksigen (L.01026)
Observasi
- Memonitor kecepatan aliran oksigen
R/ Aliran O2 2-4 lpm nasal kanul
- Memonitor efektifitas terapi oksigen
R/ Terapi O2 telah diberikan pasien tampak
tenang
Terapeutik
- Mempertahankan kepatenan jalan napas
R/ Memberikan pasien posisi semi fowler
- Memberikan O2 tambahan
R/ O2 2-4 lpm nasal kanul
Edukasi
- Mengajarkan pasien & keluarga cara
penggunaan O2
R/ Pasien dan keluarga mengerti
- Mengajarkan latihan nafas nafas dalam dan
tekhnik batuk efektif
R/ Pasien dan keluarga mengerti
Kolaborasi
- Berkolaborasi penentuan dosis oksigen
R/ dosis O2 2-4 lpm nasal kanul

2. 16.00 Manajemen nutrisi (I.03119) S:


Observasi : - Pasien mengatakan
- Mengidentifikasi status nutrisi mulai nafsu makan,
R/ Klien mengatakan mulai nafsu makan, mual sedikit berkurang
porsi makan tidak dihabiskan, makan pada
O:
pagi dan siang hari
- Porsi makanan yang
- Mengidentifikasi makanan yang disukai
R/ Tidak ada diberikan dimakan
- Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis sedikit
nutrien - Pasien tampak kurus BB
R/ Pasien membutuhkan makanan tinggi sekarang : 45 kg, tinggi
kalori dan protein badan : 157 cm, IMT :
- Memonitor berat badan 18,2
R/ Pasien tampak kurus BB sekarang : 45 A : Masalah teratasi
kg, tinggi badan : 157 cm, IMT : 18,2 sebagian
Terapeutik : P : Lanjutkan intervensi
- Menyajikan makanan secara menarik dan - Observasi
suhu yang sesuai - Terapeutik
R/ Pasien mengatakan menyukai makanan - Edukasi
yang masih hangat
- Memberikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
R/ Terdapat sayuran tinggi serat pada
makanan klien
- Memberikan suplemen makanan jika perlu
R/ Pasien tidak mendapatkkan suplemen
makanan
Edukasi :
- Mengajarkan diet yang diprogramkan
R/ Pasien membutuhkan makanan tinggi
kalori dan protein
3. 16.40 Manajemen Energi (I. 05178) S:
Observasi - Px mengatakan sedikit bisa
- Memonitor pola dan jam tidur beraktivitas secara
R/ 5- 6 Jam/Hari kadang terjaga dimalam hari perlahan
- Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan O : beberapa aktivitas di
selama melakukan aktivitas bantu keluarga
R/ pasien tampak sedikit lemah A : masalah teratasi sebagian
Terapeutik P : intervensi dilanjutkan
- Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah - Observasi
stimulus (mis. Cahaya, suara, kunjungan) - Teraupetik
R/ cahaya, suara, dan kunjungan kondusif - kolaborasi
- Melakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
R/ pasien kooperatif
Edukasi
- Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
R/ pasien melakukan secara bertahap
- Menganjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
R/ pasien kooperatif
- Mengajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
R/ pasien kooperatif
Kolaborasi
- Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
R/ makanan telah diberikan sesuai dengan gizi
penyakit nya

Implementasi: Hari ke 3 tanggal 05 Oktober 2023


Tanda
No Waktu Implementasi Keperawatan
Tangan
1. 14.00 Pemantauan Resprasi (L.01014) S:
Observasi - Pasien mengatakan
- Memonitor frekuensi, irama, kedalaman, dan Sesak dan batuk nya
upaya napas berkurang
R/ Frekuensi 22x/menit, pengembanan O:
dada normal - Pasien tampak sesak
- Memonitor pola napas berkurang dan batuk
R/ Frekuensi 22x/menit, pengembanan
- TTV : TD : 110/70
dada normal
mmHg, N : 88x/menit, T
- Mengauskultasi bunyi napas
: 36,6°C, RR :
R/ ada suara nafas tambahan ronchi.
- Memonitor saturasi oksigen 22x/menit, Spo2 : 98%
R/ Saturasi oksigen Spo2 98% A : Masalah teratasi
Terapeutik sebagian
- Mendokumentasi hasil pemantauan edukasi P : Lanjutkan intervensi
R/ Hasil pemantauan telah dicatat - Observasi
Edukasi - Terapeutik
- Menginformasikan hasil pemantauan - Kolaborasi
R/ Pasien mengerti
Terapi Oksigen (L.01026)
Observasi
- Memonitor kecepatan aliran oksigen
R/ Aliran O2 2-4 lpm nasal kanul
- Memonitor efektifitas terapi oksigen
R/ Terapi O2 telah diberikan pasien tampak
tenang
Terapeutik
- Mempertahankan kepatenan jalan napas
R/ Memberikan pasien posisi semi fowler
- Memberikan O2 tambahan
R/ O2 2-4 lpm nasal kanul
Edukasi
- Mengajarkan pasien & keluarga cara
penggunaan O2
R/ Pasien dan keluarga mengerti
- Mengajarkan latihan nafas nafas dalam dan
tekhnik batuk efektif
R/ Pasien dan keluarga mengerti
Kolaborasi
- Berkolaborasi penentuan dosis oksigen
R/ dosis O2 2-4 lpm nasal kanul

2. 16.00 Manajemen nutrisi (I.03119) S:


Observasi : - Pasien mengatakan
- Mengidentifikasi status nutrisi mulai nafsu makan,
R/ Klien mengatakan mulai nafsu makan, mual sedikit berkurang
porsi makan hampir dihabiskan, makan pada
O:
pagi, siang dan malam hari
- Porsi makanan yang
- Mengidentifikasi makanan yang disukai
R/ Tidak ada diberikan dimakan
- Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis hamper habis
nutrien - Pasien tampak kurus BB
R/ Pasien membutuhkan makanan tinggi sekarang : 45 kg, tinggi
kalori dan protein badan : 157 cm, IMT :
- Memonitor berat badan 18,2
R/ Pasien tampak kurus BB sekarang : 45 A : Masalah teratasi
kg, tinggi badan : 157 cm, IMT : 18,2 sebagian
Terapeutik : P : Lanjutkan intervensi
- Menyajikan makanan secara menarik dan - Observasi
suhu yang sesuai - Terapeutik
R/ Pasien mengatakan menyukai makanan
yang masih hangat
- Memberikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
R/ Terdapat sayuran tinggi serat pada
makanan klien
- Memberikan suplemen makanan jika perlu
R/ Pasien tidak mendapatkkan suplemen
makanan
Edukasi :
- Mengajarkan diet yang diprogramkan
R/ Pasien membutuhkan makanan tinggi
kalori dan protein
3. 16.40 Manajemen Energi (I. 05178) S:
Observasi - Pasien mengatakan bisa
- Memonitor pola dan jam tidur beraktivitas secara
R/ 5- 6 Jam/Hari kadang terjaga dimalam hari perlahan dan bertahap
- Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan O : beberapa aktivitas di
selama melakukan aktivitas bantu keluarga
R/ pasien tampak bisa beraktivitas secara A : masalah teratasi sebagian
perlahan dan bertahap P : intervensi dilanjutkan
Terapeutik - Observasi
- Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah - Teraupetik
stimulus (mis. Cahaya, suara, kunjungan) - kolaborasi
R/ cahaya, suara, dan kunjungan kondusif
- Melakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
R/ pasien kooperatif
Edukasi
- Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
R/ pasien melakukan secara bertahap
- Menganjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
R/ pasien kooperatif
- Mengajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
R/ pasien kooperatif
Kolaborasi
- Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
R/ makanan telah diberikan sesuai dengan gizi
penyakit nya

Anda mungkin juga menyukai