Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PADA TN.W DIRUANGAN SADEWA 3

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Profesi Ners

Dosen Pengampu: Ns. Khoiriyah., S.Kep., M.Sc

Oleh :

FATMAWATI

G3A022099

PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2022/2023
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa : Fatmawati
NIM : G3A022099
Tempat Praktek : Ruang Sadewa 3 RSD KMRT WONGSONEGORO KOTA SEMARANG
Tanggal Pengkajian : 22 Mei 2023

A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
a. Nama : Tn. W
b. Tanggal Lahir : 11 November 1989
c. Agama : Islam
d. Suku : Jawa
e. Status Perkawinan : Menikah
f. Pekerjaan : Wiraswasta
g. Alamat : Bukit Anggrek III Tembalang Kota Semarang Jawa Tengah
h. Diagnosa Medik : Colic Abdomen

2. Identitas Penanggung Jawab


a. Nama : Ny. A
b. Umur : 30 Tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Hubungan dengan pasien : Istri
f. Pendidikan Terakhir : SMA
g. Pekerjaan : IRT (Ibu Rumah Tangga)
h. Alamat : Bukit Anggrek III Tembalang Kota Semarang Jawa Tengah

B. STATUS KESEHATAN
1. Status Kesehatan Saat ini.
a. Alasan masuk Rumah Sakit / Keluhan utama:
Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut bawah
b. Lamanya Keluhan : demam dari 5 hari yang lalu, mual, nyeri bagian perut bawah badan dingin,
mual muntah, sulit untuk tidur sejak hari kamis sebelum dibawa ke RSUD
c. Timbulnya keluhan : 5 hari yang lalu
2. Status Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dg penyakit skrg):
Diabetes Militus dan Gastritis
b. Kecelakaan : Tidak
c. Pernah dirawat
Pernah
d. Riwayat Operasi : tidak ada

C. PENGKAJIAN POLA FUNGSI DAN PEMERIKSAAN FISIK


1. PERSEPSI DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri : Pasien mengatakan mencoba berfikir posistif
mengenai penyakit yang dialaminya
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya :
Pasien mengatakan jika penyakitnya adalah Penyakit yang harus dipantau dan riwayat
penyakit juga dipantau GDS
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan
1) Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat?
Tidak ada
2) Pemeriksaan kesehatan berkala , perawatan kebersihan diri, imunisasi:
Kebersihan diri pasien baik
3) Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan :
a) Yang dilakukan bila sakit pasien: Datang kerumah sakit
b) Kemana pasien biasa berobat bila sakit? Datang kerumah sakit
c) Kebiasaan hidup (konsumsi jamu/alkohol/ rokok/kopi/kebiasaan olahraga)
Merokok : pasien masih merokok akan tetapi tidak sesering sebelum sakit
Alkohol : tidak ada
Kebiasaan olahraga : tidak ada
No Obat / jamu yang biasa Dosis Ket
dikonsumsi
Tidak ada

d) Faktor sosioekonomi yang berhubungan dengan kesehatan:


1) Penghasilan : ≤Rp. 3.000.000
2) Asuransi/jaminan kesehatan : BPJS
3) Keadaan lingkungan tempat tinggal : Bersih
2. NUTRISI, CAIRAN DAN METABOLIK
a. Gejala (Subyektif):
1) Diit biasa (tipe): diit rendah gula, jumlah makan per hari: 3x sehari
2) Pola diit: Klien makan 3x dalam sehari dengan menu dari rumah sakit dan ditambah menu
tambahan dari keluarga
3) Nafsu/selera makan : Tidak nafsu makan, Mual : ada
4) Muntah : ada
5) Nyeri ulu hati : Tidak ada
6) Alergi makanan : Tidak ada
7) Masalah mengunyah/menelan: tidak ada
8) Keluhan demam : ada
9) Pola minum / cairan : jumlah minum: 750 ml, air mineral
10) Penurunan BB dalam 6 bulan terakhir: tidak ada
b. Tanda (obyektif):
1) Suhu tubuh : 38,2 o C, Diaforesis: tidak ada
2) Berat badan : 65 kg Tinggi badan : 170 cm, turgor kulit baik, tonus otot baik
3) Edema : tidak ada
4) Ascites : tidak ada
5) Integritas kulit perut: Baik, lingkar abdomen tidak dikaji
6) Distensi Vena jugularis : tidak ada
7) Hernia / Masa : tidak ada
8) Bau mulut / Halitosis : Tidak ada
9) Kondisi mulut gigi/ gusi/mukosa mulut dan lidah: Bersih

3. PERNAPASAN, AKTIFITAS DAN LATIHAN PERNAPASAN


a. Gejala (Subyektif):
1) Dispnea: ada, pasien mengatakan dadanya sesak
2) Yang meningkatkan / mengurangi sesak posisi setengah duduk
3) Pemajanan terhadap udara berbahaya: tidak ada
4) Penggunaan alat bantu: ada pasien terpasang 02 Nasal Kanul 3 lpm
b. Tanda (Obyektif):
1) Pernafasan : 1)Frekwensi : 24x/menit 2)Kedalaman : - 3)Simetris: simetris
2) Penggunaan otot bantu nafas: ya Nafas cuping hidung: ya
3) Batuk: Tidak, Sputum (Karakteristik Sputum) : Tidak ada
4) Auskultasi bunyi nafas: Terdengar suara ronki
5) Egofoni : Ya sianosis: tidak ada
6) Perkusi : pekak
4. AKTIFITAS (TERMASUK KEBERSIHAN DIRI) DAN LATIHAN
a. Gejala (Subyektif)
1) Kegiatan dalam pekerjaan : Pasien mengatakan sesak nafas saat digunakan untuk
beraktivitas
2) Kesulitan / keluhan dalam aktifitas
a) Pergerakan tubuh : Pasien mampu berpindah posisi secara mandiri perlahan - lahan
b) Perawatan diri (mandi, mengenakan pakaian, bersolek, makan dll
Jelaskan : mandi, berpakaian pasien mandiri, makan bisa dilakukan secara mandiri
3) Toileting (BAB/BAK): Perlu bantuan minimal,kadang-kadang mandiri
4) Keluhan sesak napas setelah aktifitas: Pasien sesak nafas jika terlalu banyak gerak
dan aktivitas
5) Mudah merasa kelelahan : Ya
6) Toleransi terhadap aktivitas : Baik
b. Tanda (Obyektif):
1) Respon terhadap aktifitas yang teramati : Pasien terlihat kesulitan memposisikan diri
yang nyaman
2) Status mental (misalnya menarik diri, letargi): Baik
3) Penampilan umum:
a) Tampak lemah : Ya
b) Kerapian berpakaian :Rapi
c) Pengkajian neuromuskuler : Tidak ada
4) Masa/ tonus otot : Anggota gerak normal, Kekuatan otot: 5555
Postur: Sedikit bungkuk Rentang gerak: tidak ada
Deformitas : tidak ada
5) Bau badan: Tidak ada, Bau mulut: tidak ada, Kondisi kulit kepala: Tidak ada lesi
Kebersihan kuku: bersih
5. ISTIRAHAT
a. Gejala (Subyektif):
1) Kebisaaan tidur:Baik, lama tidur: 6-7 jam/ hari
2) Masalah berhubugan dengan tidur:
a) Insomnia: Tidak ada
b) Kurang puas/ segar setelah bangun tidur : Kurang puas
Lain-lain: Pasien mengatakan sulit tidur karena perutnya tiba –tiba nyeri
b. Tanda (obyektif):
1) Tampak mengantuk/ mata sayu : pasien tampak mengantuk saat dilakukan
pengkajian
2) Mata merah: Tidak ada
3) Sering menguap: pasien sering menguap saat dilakukan pengkajian
4) Kurang konsentrasi: Tidak ada

6. SIRKULASI
a. Gejala (Subyektif):
1) Riwayat Hipertensi atau masalah jantung : tidak ada
2) Riwayat edema kaki: Tidak ada
3) Penyembuhan lambat : Tidak ada
4) Rasa kesemutan: ada (kaki kemeng)
5) Palpitasi : Tidak ada
6) Nyeri dada: Ada

b. Tanda (obyektif):
1) Tekanan Darah : (TD: 138/87 mmHg)
2) Bunyi jantung: lub-dup, Frekuensi: 75x/mnt, reguler, kuat
3) Friksi Gesek : Tidak ada Murmur: tidak ada
4) Ekstremitas : Anggota gerak normal , Suhu: 38,2 0 C Warna: Coklat terang, Tanda
Homan : Tidak ada
5) Pengisian Kapiler: 2 detik , Varises: Tidak ada, Plebitis : Tidak ada
6) Warna:- Membran, Mukosa: Merah muda , Bibir: Merah muda . Konjungtiva: Tidak
anemis
7) Bibir: Merah muda , Punggung kuku: Bersih , Sklera: tidak ikterus

7. ELIMINASI
a. Gejala (subyektif):
1) Pola BAB : Baik, Frekwensi: 1 kali, Konsistensi: Lembek
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB (penggunaan alat tertentu misal: terpasang
kolostomy/ileostomy) : Tidak
3) Kesulitan BAB: Tidak, Konstipasi : Tidak, Diare : Tidak
4) Penggunaan laksatif : Tidak ada
5) Waktu BAB terakhir : Pasien BAB setiap pagi hari
6) Riwayat perdarahan : Tidak terkaji, Hemoroid : Tidak
7) Riwayat inkontinensia alvi : Tidak terkaji
8) Penggunaan alat-alat: misalnya pemasangan kateter :tidak ada
9) Riwayat penggunaan diuretik : Tidak
10) Rasa nyeri/rasa terbakar saat BAK : Tidak
11) Kesulitan BAK : Tidak
12) Keluhan BAK lain : Sering BAK lebih dari 8 kali
b. Tanda (obyektif):
1) Abdomen:
a) Inspeksi: Abdomen membuncit: Tidak ada
b) Auskultasi Bising usus: Normal, Bunyi abnormal: Tidak ada
c) Perkusi :
(1) Bunyi tympani: T i d a k ada, Kembung : ada
(2) Bunyi abnormal lain : Tidak ada
d) Palpasi:
(1) Nyeri tekan : ada
(2) Distensi kandung kemih: Tidak ada
2) Pola eliminasi
a). Konsistensi Lunak/keras: Lunak
Massa : Tidak ada
Pola BAB : Normal
Konsistensi : Lembek
warna abnormal : Tidak ada
b). Pola BAK
Inkontinensia : ada
Retensi : Tidak ada
c). Karakteristik urine
Warna: Kuning
Jumlah : 500mL
Bau : Tidak terkaji
d). Bila terpasang urostomy, colostomy atau ileustomyp: Tidak ada
8. NEUROSENSORI DAN KOGNITIF
a. Gejala (subyektif)
1) Adanya nyeri : ada
P : pasien mengatakan nyeri perut saat tidur malam secara tiba-tiba

Q : pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk tusuk

R : Pasien mengatakan nyeri bagian perut bawah

S : skala 7

T : Nyeri hilang timbul

b. Tanda (Objyektif)
1) Status mental : Kesadaran: Composmentis
2) Skala Koma Glasgow (GCS) : 15
3) Terorientasi/ disorientasi : Tidak
4) Persepsi sensori : Ilusi : Tidak , Halusinasi : Tidak , Delusi : Tidak
5) Memori :
Saat ini : Pasien hanya ingin diberi kesembuhan
Masa lalu : Tidak ada
6) Penggunaan alat bantu penglihatan/ pendengaran : Tidak ada
7) Reaksi pupil terhadap cahaya : Normal
Ukuran pupil : Tidak terkaji
8) Fascial drop : Tidak ada , Postur : Reflek
9) Penampilan umum tampak kesakitan: Tidak ada
Menjaga area sakit : Ya
Respon emosional : Tidak
Penyempitan fokus : Tidak ada

9. KEAMANAN
a. Gejala (Subyektif)
1) Alergi : Tidak ada
2) Obat-obatan : ada (Amoksilin)
3) Makanan : Tidak ada
4) Faktor Lingkungan : Tidak ada
a) Riwayat penyakit hub seksual : Tidak ada
b) Riwayat tranfusi darah : Tidak ada
c) Riwayat adanya reaksi transfusi : Tidak ada
5) Kerusakan penglihatan, pendengaran :Tidak ada
6) Riwayat cidera : Tidak ada
7) Riwayat kejang : Tidak ada
b. Tanda (Obyektif)
1) Suhu tubh : 38,2 C
2) Diaforesis : Tidak
3) Integritas jaringan : Baik
4) Jaringan parut : Tidak ada
5) Kemerahan/pucat : Tidak ada
6) Adanya luka : Tidak ada
7) Ekimosis/ tanda perdarahan lain : Tidak ada
8) Faktor resiko : Tidak ada, Terpasang alat invasif : Tidak
9) Gangguan keseimbangan : Tidak ada
10) Kekuatan umum : Kelemahan anggota gerak kanan, Tonus otot : 5555
11) parese atau paralisa :-

10. SEKSUAL DAN REPRODUKSI


a. Gejala (Subyektif)
1) Pemahaman terhadap fungsi seksual : Baik
2) Gangguan hubungan seksual karena berbagai kondisi (fertilitas, libido, ereksi,
menstruasi, kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi atau kondisi sakit) : Tidak ada
3) Permasalahan selama aktifitas seksual : Tidak ada
4) Pengkajian pada perempuan :
a) Riwayat menstruasi (keteraturan, keluhan) : sudah menopause
b) Riwayat kehamilan : 1 kali
c) Riwayat pemeriksaan ginekologi misal pap smear : tidak ada
b. Tanda (Obyektif)
1) Pemeriksaan payudara/ penis/ tetis : Tidak dikaji
2) Kutil genital/ lesi : Tidak dikaji

11. PERSEPSI DIRI, KONSEP DIRI DAN MEKANISME KOPING


a. Gejala (Subyektif)
1) Faktor stress : Tidak ada
2) Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan (sendiri atau dibantu) :
Dibantu oleh keluarga
3) Yang dilakukan jika menghadapi sutu masalah (misalnya : Memecahkan masalah,
mencari pertolongan / berbicara dengan orang lain, makan, tidur, minum obat-obatan,
marah, diam, dll) : mencari pertolongan kepada anggota keluarga
4) Upaya pasien dalam menghadapi masalahnya sekarang : Berobat ke rumah sakit
5) Perasaan cemas/takut : Tidak ada
6) Perasaan katidakberdayaan : Tidak ada
7) Perasaan keputus asaan : Tidak ada
8) Konsep diri :
Citra diri : Positif
Ideal diri : Untuk saat ini pasien ingin sembuh
Harga diri : Baik
Ada/ tidak perasaan akan perubahan identitas : Tidak ada
Konflik dalam peran : Tidak ada
b. Tanda (Obyektif)
1) Status emosional : Tenang
2) Respon fisologis yang terobservasi: perubahan tanda vital, ekspresi wajah: Tidak ada

12. INTERAKSI SOSIAL


a. Gejala (Subyektif)
1) Orang yang terdekat dan lebih berpengaruh: suami dan anaknya
2) Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah : Istri dan keluarganya
3) Adakah kesulitan dalam keluarga (hubungan dengan orang tua, saudara, pasangan:
tidak ada
4) Kesulitan berhubungan dengan tenaga kesehatan/ pasien lain: Tidak ada.
b. Tanda (Obyektif)
1) Kemampuan bicara : jelas
2) Tidak dapat dimengerti : Tidak
3) Pola bicara tidak biasa/ kerusakan : Tidak
4) Penggunaan alat bantu bicara : Tidak ada
5) Adanya laringaktomi/ trakesostomy : Tidak ada
6) Komunikasi nonverbal. Verbal dengan keluarga/ orang lain: Baik
7) Perilaku menarik diri : Tidak ada
13. POLA NILAI KEPERCAYAAN DAN SPIRITUAL
a. Gejala (Subyektif)
1 ) Sumber kekuatan bagi pasien : Keluarga
2 ) Perasaan menyalahkan Tuhan : Tidak ada
3 ) Bagaimana pasien menjalankan kegiatan agama atau kepercayaan :
Pasien tetap menjalankan kewajiban ibadahnya sebagai umat muslim yaitu sholat 5
waktu dengan posisi duduk dengan meninggikan tempat tidur
4 ) Masalahan berkaitan dg aktifitasnya tsb selama dirawat : Tidak ada
5) Pemecahan oleh pasien : Pemecahan keputusan pasien dibantu oleh keluarga
6) Adakah keyakinan/kebudayaan yang dianut pasien yang bertentangan dengan
kesehatan : Tidak ada
7) Pertentangan nilai/keyakinan/ kebudayaan terhadap pengobatan yang dijalani : Tidak
ada
b. Tanda (Obyektif)
1) Perubahan perilaku:
a) Menarik diri : Tidak ada
b) Marah : Tidak ada
c) Mudah tersinggung : Tidak ada
d) Mudah menangis : Tidak ada
2) Menolak pengobatan : Tidak ada
3) Berhenti menjalankan aktifitas agama : Tidak
4) Menunjukkan sikap permusuhan dengan tenaga kesehatan: Tidak ada

B. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium
Tanggal 20/November/2023
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Gula Darah Sewaktu H 295 mg/dL 70 - 110
Hemoglobin 15,5 g/dL 13.2 - 17.3
Hematokrit 45.80 g 40 - 52
Trombosit 333 /uL 150 - 400
Natrium 138.0 mmol/L 135.0 - 147.0
Calsium H 1.24 mmol/L 1.00 – 1.25
2. Foto thorax
Kesan :
 Bentuk dan letak normal
 Pulmo tak tampak kelainan
3. Terapi Obat
OBAT DOSIS Keterangan
Cetirizine 10 mg Tab PO 1x1 tiap 24 jam PO
Ketorolac Inj 30 mg-IV IV
Ranitidin Inj IV Tiap 12 jam 1x IV
Ringer Lactat 500 ml OGB IV IV
Ulsafate suspense/sucralfat Tiap 8 jam PO
PO

C. ANALISIS DATA

No. Analisa Data Problem Etiologi


1. Ds : Hipertemia D.0130 Dehidrasi
 Pasien mengatakan demam 5 Hal 284
hari
 Pasien mengatakan mual
muntah
Do :
- Pasien tampak pucat
- Mata pasien tampak merah
- Pasien tampak menggil
- Akral pasien tampak hangat
- Pasien tampak pucat
- Suhu : 38,2 C
- Kesadaran umum : Baik

2. Ds : Nyeri akut ( D.0077 ) Agen pencedera


 Pasien mengatakan nyeri pada Hal. 172 fisiologis
bagian perut bawah
- Pasien mengatakan mual
muntah
- Pasein mengatakan tidak nafsu
makan
- P : pasien mengatakan nyeri
perut tiba tiba
- Q : pasien mengatakan nyeri
seperti ditusuk tusuk
- R : Pasien mengatakan nyeri
bagian perut bawah
- S : skala 7
- T : nyeri yang dirasakan selama
10 menit
Do :
- Pasien tampak meringis
kesakitan
- Pasien tampak sulit untuk tidur
karena nyeri perut timbul tiba-
tiba
- Pasien tampak pucat
3. Ds : Resiko Stress berlebihan
- Pasien mengatakan mual ketidakseimbangan
muntah kadar glukosa darah
- Pasien mengatakan nafsu D.0038 Hal. 90
makan berkurang, pasien hanya
habis setangah porsi
- Pasien mengatakan mempunyai
riwayat penyakit DM
Do :
- Pasien tampak cemas
- GDS : 295 mg/dL
- Pasien tampak pucat
- Ttv :
- TD : 138/87 mmHg
- RR : 24x/mnt
- N : 75 x/mnt
- SPO2 : 99 %
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
2. Resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah berhubungan stress berlebihan (D.0038)
3. Hipertermia berhubungan dengan dehidrasi (D.0130)
E. INTERVENSI
No Diagnosa SLKI SIKI
Keperawatan
1. Nyeri akut Tingkat Nyeri L.08066 Manajemen Nyeri I.08238 (201) :
berhubungan (145) : Observasi :
dengan agen Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi
pencedera keperawatan selama 3 x 8 frekuensi, kualitas, intesitas nyeri
fisiologis (D.0077) jam selama jaga sift - Identifikasi skala nyeri
diharapkan tingkat nyeri - Identifikasi faktor yang memperberat
membaik dengan kriteria dan memperingan nyeri
hasil : Terapeutik :
1. Keluhan nyeri menurun - Berikan teknik non farmakologis untuk
(5) mengurangi rasa nyeri
2. Meringis menerun (5) - Control lingkungan yang memberat
3. Muntah membaik (5) rasa nyeri
4. Mual membaik (5) Edukasi :
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
2. Resiko Kestabilan Kadar Manajemen Hiperglikemia I.03115 Hal
ketidakseimbangan Glukosa Darah L.05022 (180):
kadar glukosa Hal (43) : Observasi :
darah berhubungan Setelah dilakukan tindakan  Identifikasi kemungkinan penyebab
hiperglikemia
stress berlebihan keperawatan selama 3 x 8
 Identifikasi situasi yang menyebabkan
(D.0038) jam selama jaga sift kebutuhan insulin meningkat (mis:
diharapkan kadar glokosa penyakit kambuhan)
darah membaik dengan  Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
 Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
kriteria hasil :
(mis: polyuria, polydipsia, polifagia,
1. Pusing menurun (5) kelemahan, malaise, pandangan kabur,
2. Lelah/lesu menurun (5) sakit kepala)
 Monitor intake dan output cairan
3. Rasa haus menurun (5)
4. Kadar glukosa dalam Terapeutik
 Berikan asupan cairan oral
darah membaik (5)  Konsultasi dengan medis jika tanda dan
gejala hiperglikemia tetap ada atau
memburuk
Edukasi
 Anjurkan menghindari olahraga saat
kadar glukosa darah lebih dari 250
mg/dL
 Anjurkan monitor kadar glukosa darah
secara mandiri
 Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan
olahraga
 Ajarkan pengelolaan diabetes (mis:
penggunaan insulin, obat oral, monitor
asupan cairan, penggantian
karbohidrat, dan bantuan professional
kesehatan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian insulin, jika
perlu
 Kolaborasi pemberian cairan IV, jika
perlu
 Kolaborasi pemberian kalium, jika
perlu

3. Hipertermia Termoregulasi L.14134 Manajemen Hipertermia I.14507 Hal


berhubungan Hal 129 : 183 :
dengan dehidrasi Setelah dilakukan tindakan Observasi :
(D.0130) Hal. 284 keperawatan selama 3 x 8  Identifikasi penyebab hipertermia
jam selama jaga sift (mis: dehidrasi, terpapar
lingkungan panas, penggunaan
diharapkan suhu tubuh
inkubator)
membaik dengan kriteria  Monitor suhu tubuh
hasil :  Monitor kadar elektrolit
 Monitor haluaran urin
1. Menggigil menurun  Monitor komplikasi akibat
2. Konsumsi oksigen hipertermia

menurun Terapeutik
3. Pucat menurun
 Sediakan lingkungan yang dingin
4. Suhu tubuh membaik  Longgarkan atau lepaskan pakaian
5. Suhu kulit membaik  Basahi dan kipasi permukaan
6. Kadar glukosa dara tubuh
 Berikan cairan oral
membaik
 Ganti linen setiap hari atau lebih
7. Tekanan darah sering jika mengalami
membaik hyperhidrosis (keringat berlebih)
 Lakukan pendinginan eksternal
(mis: selimut hipotermia atau
kompres dingin pada dahi, leher,
dada, abdomen, aksila)
 Hindari pemberian antipiretik atau
aspirin
 Berikan oksigen, jika perlu

Edukasi
 Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
F. IMPLEMENTASI
NO. No DX dan IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
Hari/Tgl
1. D.0077 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi S : Pasien mengatakan Pasien mengatakan nyeri Fatmawati
Senin frekuensi, kualitas, intesitas nyeri pada bagian perut bawah
22/05/2023
- Mengidentifikasi skala nyeri - Pasien mengatakan mual muntah
08.00
- Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan - Pasein mengatakan tidak nafsu makan
memperingan nyeri O : Pasien tampak meringis kesakitan
10.20
- Memberikan teknik non farmakologis untuk - Pasien tampak sulit untuk tidur karena
mengurangi rasa nyeri nyeri perut timbul tiba-tiba
- Mengkontrol lingkungan yang memberat rasa nyeri - Pasien tampak pucat
- Jelaskan strategi meredakan nyeri P : pasien mengatakan nyeri perut tiba

13.15 - menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat tiba


- Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk Q : pasien mengatakan nyeri seperti
mengurangi rasa nyeri ditusuk tusuk
- Berkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu R : Pasien mengatakan nyeri bagian
perut bawah
S : skala 7
T : nyeri yang dirasakan selama 10 menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Mengidentifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
- Memberikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Mengkontrol lingkungan yang memberat rasa
nyeri
- Berkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Selasa - Mengidentifikasi skala nyeri S : Pasien mengatakan nyeri perut sudah mulai Fatmawati
23/05/2023 - Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan berkurang
08.00
memperingan nyeri - Pasien mengatakan sudah tidak muntah
09.35 - Memberikan teknik non farmakologis untuk Tapi mual masih
mengurangi rasa nyeri - Pasien mengatakan nafsu makan meningkat,
11.50
- Mengkontrol lingkungan yang memberat rasa nyeri makan dikit tapi sering
- Berkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu O : Pasien masih tampak pucat
P : pasien mengatakan nyeri perut tiba tiba
Q : pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk
tusuk
R : Pasien mengatakan nyeri bagian perut
bawah
S : skala 5
T : Hilang timbul selama 5 menit
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Memberikan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
- Berkolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
Rabu - Mengidentifikasi skala nyeri S : pasien mengatakan nyeri pada perut udah Fatmawati
24/05/2023 - Memberikan teknik non farmakologis untuk mulai membaik tapi sedikit nyeri saat timbul
16.00
mengurangi rasa nyeri tiba-tiba
18.00
20.30 - Berkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu - Mual sudah hilang
- Nafsu makan bertambah
O : Pasien tampak segar
P : pasien mengatakan nyeri perut tiba tiba
Q : pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk
tusuk
R : Pasien mengatakan nyeri bagian perut
bawah
S : skala 4
T : nyeri yang dirasakan selama 1 menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Memberikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2. (D.0005)  Mengidentifikasi kemungkinan penyebab S : - Pasien mengatakan mual muntah Fatmawati
22/05/2023 hiperglikemia - Pasien mengatakan nafsu makan
08.20  Mengidentifikasi situasi yang menyebabkan
berkurang, pasien hanya habis setangah
kebutuhan insulin meningkat (mis: penyakit
kambuhan) porsi
09.45  Memonitor kadar glukosa darah, jika perlu - Pasien mengatakan mempunyai riwayat
 Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis:
penyakit DM
polyuria, polydipsia, polifagia, kelemahan, malaise,
pandangan kabur, sakit kepala) O:
12.20  Memonitor intake dan output cairan - Pasien tampak cemas
 Memberikan asupan cairan oral
- GDS : 295 mg/dL
 Berkonsultasi dengan medis jika tanda dan gejala
hiperglikemia tetap ada atau memburuk - Pasien tampak pucat
 Menganjurkan menghindari olahraga saat kadar - Ttv :
glukosa darah lebih dari 250 mg/dL - TD : 138/87 mmHg
 Menganjurkan monitor kadar glukosa darah secara
mandiri - RR : 24x/mnt
 Menganjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga - N : 75 x/mnt
 Mengajarkan pengelolaan diabetes (mis: penggunaan - SPO2 : 99 %
insulin, obat oral, monitor asupan cairan, penggantian
A : Masalah belum teratasi
karbohidrat, dan bantuan professional kesehatan
 Berkolaborasi pemberian insulin, jika perlu P : Intervensi dilanjutkan
 Berkolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu - Memonitor kadar glukosa darah, jika
 Berkolaborasi pemberian kalium, jika perlu perlu
- Memonitor intake dan output cairan
- Memberikan asupan cairan oral
- Berkonsultasi dengan medis jika tanda
dan gejala hiperglikemia tetap ada atau
memburuk
- Mengajarkan pengelolaan diabetes (mis:
penggunaan insulin, obat oral, monitor
asupan cairan, penggantian karbohidrat,
dan bantuan professional kesehatan
- Berkolaborasi pemberian insulin, jika
perlu
- Berkolaborasi pemberian cairan IV, jika
perlu

23/05/2023 - Memonitor kadar glukosa darah, jika perlu S: Fatmawati


08.00 - Memonitor intake dan output cairan  Pasien mengatakan mual muntah
- Memberikan asupan cairan oral
10.00 - Berkonsultasi dengan medis jika tanda dan gejala berkurang
hiperglikemia tetap ada atau memburuk - Pasien mengatakan nafsu makan
- Mengajarkan pengelolaan diabetes (mis: bertambah
penggunaan insulin, obat oral, monitor asupan
- Pasien mengatakan mempunyai riwayat
11.50 cairan, penggantian karbohidrat, dan bantuan
professional kesehatan penyakit DM
- Berkolaborasi pemberian insulin, jika perlu O:
- Berkolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
- Pasien tampak segar badan nya
- GDS : 250 mg/dL
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Memonitor kadar glukosa darah, jika
perlu
- Memberikan asupan cairan oral
- Berkonsultasi dengan medis jika tanda
dan gejala hiperglikemia tetap ada atau
memburuk
- Berkolaborasi pemberian insulin, jika
perlu
- Berkolaborasi pemberian cairan IV, jika
perlu
24/05/2023 - Memonitor kadar glukosa darah, jika perlu S: Fatmawati
16.10 - Memberikan asupan cairan oral  Pasien mengatakan mual muntah sudah
18.00
- Berkonsultasi dengan medis jika tanda dan gejala tidak mual muntah
19.00 hiperglikemia tetap ada atau memburuk - Pasien mengatakan nafsu makan
- Berkolaborasi pemberian insulin, jika perlu bertambah
- Berkolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu - Pasien mengatakan mempunyai riwayat
penyakit DM
O:
- Pasien tampak segar badan nya
- GDS : 185 mg/dL
- Pasien tampak segar
- Pasien tampak makannya habis
- Ttv : TD : 120/80 mmHg
- RR : 18x/mnt
- N : 95 x/mnt
- SPO2 : 100 %
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3. (D.0130)  Mengidentifikasi penyebab hipertermia (mis: S : Fatmawati
22/05/2023 dehidrasi, terpapar lingkungan panas, - Pasien mengatakan demam 5 hari
08.00 penggunaan inkubator) - Pasien mengatakan Mual muntah
 Memonitor suhu tubuh O:
 Memonitor kadar elektrolit - Pasien tampak menggigol
 Memonitor haluaran urin - Suhu : 38,2 C
 Memonitor komplikasi akibat hipertermia - Kesadaran umum : Baik
 Menyediakan lingkungan yang dingin Ttv :
10.20 - TD : 138/80 mmHg
 Melonggarkan atau lepaskan pakaian
 Membasahi dan kipasi permukaan tubuh - Suhu : 38,2 C
- GDS : 250 mg/dL
 Memberikan cairan oral
 Mengganti linen setiap hari atau lebih sering jika - Kesadaran umum : Baik
mengalami hyperhidrosis (keringat berlebih) A : Masalah belum teratasi
13.00
 Melakukan pendinginan eksternal (mis: selimut P : Intervensi dilanjutkan
hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher,
- Melonggarkan atau lepaskan pakaian
dada, abdomen, aksila)
- Membasahi dan kipasi permukaan tubuh
 Menghindari pemberian antipiretik atau aspirin - Memberikan cairan oral
 Memberikan oksigen, jika perlu - Mengganti linen setiap hari atau lebih
 Menganjurkan tirah baring sering jika mengalami hyperhidrosis
 Berkolaborasi pemberian cairan dan elektrolit (keringat berlebih)
intravena, jika perlu - Melakukan pendinginan eksternal (mis:
selimut hipotermia atau kompres dingin
pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
- Menghindari pemberian antipiretik atau
aspirin
- Memberikan oksigen, jika perlu
- Menganjurkan tirah baring
- Berkolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
23/05/2023  Melonggarkan atau lepaskan pakaian S: Fatmawati
08.10  Membasahi dan kipasi permukaan tubuh - Pasien mengatakan demam 5 hari
 Memberikan cairan oral - Pasien mengatakan Mual muntah
 Mengganti linen setiap hari atau lebih sering jika berkurang
09.40 mengalami hyperhidrosis (keringat berlebih) O:
 Melakukan pendinginan eksternal (mis: selimut - Pasien setiap malam mengeluh
hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher, menggigil
12.20 dada, abdomen, aksila) - Kesadaran umum : Baik
 Menghindari pemberian antipiretik atau aspirin Ttv :
 Memberikan oksigen, jika perlu - TD : 138/80 mmHg
 Menganjurkan tirah baring - Suhu : 37,6 C
 Berkolaborasi pemberian cairan dan elektrolit - Kesadaran umum : Baik
intravena, jika perlu A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Menghindari pemberian antipiretik atau
aspirin
- Memberikan oksigen, jika perlu
- Menganjurkan tirah baring
- Berkolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
24/05/2023 - Menghindari pemberian antipiretik atau aspirin S: Fatmawati
15.00 - Memberikan oksigen, jika perlu - Pasien mengatakan sudah tidak demam
- Menganjurkan tirah baring - Pasien mengatakan sudah tidakMual
19.00 - Berkolaborasi pemberian cairan dan elektrolit muntah
intravena, jika perlu O:
20.10 - Pasien tampak segar
- Kesadaran umum : Baik
Ttv :
- TD : 138/80 mmHg
- Suhu : 37,6 C
- Kesadaran umum : Baik
A : Masalah teratasi
P : Intervensi hentikan

Anda mungkin juga menyukai