A. Identitas
1. Identitas Klien :
a. Nama : Tn. M laki-laki
b. Tempat/tanggal lahir : Ajibarang, 65 tahun
c. Golongan darah :B
d. Pendidikan terakhir : SD
e. Agama : Islam
f. Suku : Jawa
g. Status perkawinan : Kawin
h. Pekerjaan : Petani
i. Alamat : Darmakradenan
j. Diagnosa medik : Anemia
b. Tanda (obyektif)
5. Istirahat
a. Gejala subyektif :
1). Kebiasaan tidur : pasien mengatakan tidur di siang hari, dan di malam hari.
Lama tidur : siang hari kurang lebih 1 jam , malam hari kurang lebih 4 jam
2) Masalah berhubungan dengan tidur
a). Insomnia : ( √) tidak ada ( ) ada
b). Kurang puas/segar setelah bangun tidur : ( √ ) tidak ada ( ) ada,
Jelaskan
c). Lain-lain, sebutkan tidak ada
b. Tanda obyektif :
1). Tampak mengantuk/mata sayu : ( √ ) tidak ada ( ) ada,
jelaskan
2). Mata merah : ( √) tidak ada ( ) ada
3). Sering menguap : (√ ) tidak ada ( ) ada
4). Kurang konsentrasi : ( √) tidak ada ( ) ada
6. Sirkulasi
a. Gejala subyektif :
1). Riwayat hipertensi dan masalah jantung : (√ ) tidak ada ( ) ada,
Jelaskan -
2). Riwayat edema kaki : ( √ ) tidak ada ( ) ada, jelaskan -
3). Flebitis tidak ada (√) Penyembuhan lambat
4). Rasa kesemutan : pasien mengatakan tidak mengalami kesemutan
5). Palpitasi : pasien mengatakan tidak mengalami palpitasi
Tanda obyektif :
1). Tekanan darah : 98/55 mmHg
2). Mean Arteri Pressure (MAP) : ( Sistole + 2.Diastole ): 3 = ( 98 + 2 x 55) : 3 =
( 98 + 110) : 3 = 208 : 3 = 69.3 = 69 mmHg
3). Nadi :
a). Karotis : tidak terkaji
b). Femoralis : tidak terkaji
c). Popliteal : tidak terkaji
d). Jugularis : tidak terkaji
e). Radialis : 97 x/ menit
f). Dorsal pedis : tidak terkaji
g). Bunyi jantung : S1 dan S2 Frekuensi : 20 – 200 Hz
Irama : lup- dup Kualitas : normal
h). Murmur : tidak terdengar bunyi murmur Gallop : tidak terdengar bunyi
gallop
i). Pengisian kapiler : ≤ 2 detik
Varises : tidak tampak Phlebitis : tidak tampak
j). Warna membrane mukosa : lembab Bibir : pucat
Konjungtiva : anemis Sklera : berwarna putih
k). Punggung kuku : tampak pucat
7. Eliminasi
a. Gejala subyektif :
1). Pola BAB : frekuensi : 2 hari 1 kali konsistensi padat
2). Perubahan dalam kebiasaan BAB (penggunaan alat tertentu, misal : terpasang
kolostomi/ileostomy) : tidak ada
3). Kesulitan BAB : tidak kesulitan BAB konstipasi : tidak ada
Diare : tidak ada
4). Penggunaan laksatif : ( √ ) tidak ada ( ) ada, jelaskan -
5). Waktu BAB terakhir : pagi hari
6). Riwayat perdarahan : tidak ada
Hemorrhoid : tidak ada
7). Riwayat inkontinensia alvi : tidak pernah
8). Riwayat penggunaan alat-alat (misalnya kateter) : tidak pernah
9). Riwayat penggunaan diuretik : tidak pernah
10). Rasa nyeri/terbakar saat BAK : tidak ada
11). Kesulitan BAK : tidak ada
b. Tanda obyektif :
1). Abdomen :
a). Inspeksi : abdomen membuncit ada/tidak, jelaskan : tidak ada
b). Auskultasi : bising usus 15 x/menit Bunyi abnormal : (√ ) tidak ada ( ) ada,
jelaskan -
c). Perkusi
Bunyi timpani ( ) tidak ada ( ) ada Kembung ( √) tidak ada ( ) ada
Bunyi abnormal ( √ ) tidak ada ( ) ada
Jelaskan-
d). Palpasi :
Nyeri tekan : daerah ulu hati
Nyeri lepas : tidak ada
Konsistensi : lunak/keras : lunak
Massa : ( √ ) tidak ada ( ) ada, jelaskan-
Pola BAB : konsistensi 2 hari 1 kali warna kuning
Abnormal : ( √) tidak ada ( ) ada, jelaskan-
Pola BAK : dorongan tidak ada
Frekuensi banyak
Retensi tidak ada
Distensi kandung kemih : ( √ ) tidak ada ( ) ada, jelaskan -
e). Karakteristik urin : normal
Jumlah 1.800 cc Bau : khas
f). Bila terpasang kolostomi/ileustomi : keadaan tidak terpasang
8. Neurosensori dan kognitif
a. Gejala subyektif :
9. Keamanan
a. Gejala subyektif :
a. Alergi (catatan agen dan reaksi spesifik) :
Obat-obatan :tidak ada
Makanan : tidak ada
b. Riwayat penyakit hubungan seksual : ( √) tidak ada ( ) ada, jelskan -
c. Riwayat tranfusi darah : tidak pernah
d. Riwayat adanya reaksi tranfusi : tidak ada
e. Riwayat cedera : (√) tidak ada ( ) ada, sebutkan -
f. Riwayat kejang : ( √ ) tidak ada ( ) ada, sebutkan
b. Tanda Obyektif :
Data Penunjang
1. Laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap tanggal 20-10-2020
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hematologi
Darah lengkap
Hemoglobin L 1,9 g/dL 14,0-18,0
Leukosit H 21,50 10^3/uL 4,8-10,8
Hematokrit L 9,6 % 42,0-52,0
Eritrosit L 1,56 10^6/uL 4,7-6,1
Trombosit H 571 10^3/uL 150-450
MCV L 61,5 Fl 79,0-99,0
MCH L 12,2 Pg 27,0-31,0
MCHC L 19,8 g/dL 33,0-37,0
RDW H 24,5 % 11,5-14,5
MPV 11,1 fL 7,2-11,1
Hitung jenis
Basofil 0 % 0,0-1,0
Eosinofil L1 % 2,0-4,0
Batang L 0,0 % 2,00-5,00
Segmen H 73,1 % 40,0-70,0
Limfosit L 22 % 25,0-40,0
Monosit 4 % 2,0-8,0
Netrofil Limfosit 3,3
Ratio 4
Golongan darah B
Kimia klinik
GDS stik H 244 mg/dL 60-160
Elektrolit
Natrium 140 mmol/L 136-145
Kalium 4,4 mmol/L 3,5-5,1
Klorida H 111 mmol/L 98-107
SGOT H 211 u/L < 40
SGPT H 258 u/L < 40
Ureum darah 36 mg/dL 12-50
Kreatinin darah H 1,80 mg/dL 0,90-1,30
2. Radiologi
Tanggal Hasil
20-10-2020 Thorax AP/PA
Klinis : Sesak
AP (Tegak)
- Corakan vaskuler meningkat dan chepalisasi
- Tampak patchy opacity pada lapangan bawah paru kanan
- Diafragma dan kedua sinus baik
Kesan :
- Kardiomegali (LV, LA) disertai dilatasi aorta
- Gambaran awal edema pulmonum
- Gambaran pneumonia kanan
- Limfadenopati hilus kanan dd/ vaskuler
3. EKG
Tanggal Hasil
20-10-2020 Kesan :
- Sinus tachycardia
- Left axis deciation
- Incomplete right bundle branch block
- Marked ST abnormality possible
- Inferolateral subendo cardial injury
- Abnormal ECG
Led II-VI-V2
- Sinus tachycardia
- Left anterior fascular block
- Anterolateral infact, age
- Undertermined
- Abnormal ECG
V3-V5-V2
4. USG
Tidak dilakukan pemeriksaan
5. CT Scan
Tidak dilakukan pemeriksaan
6. Pemeriksaan lain
Tidak dilakukan pemeriksaan
7. Obat-obatan
Tanggal Jam Nama obat Dosis Keterangan
8. Diit
Tinggi kalori tinggi protein
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
A. Analisa data
Penurunan SDM
Anemia
Nyeri ulu
Mekanisme an aerob
hati
D. Perencanaan
Pengaturan posisi
O: - Untuk mengetahui perkembangan status
Monitor status oksigenasi sebelum dan kesehatan pasien dan mencegah komplikasi
sesudah mengubah posisi lanjutan
E:
Informasikan saat dilakukan perubahan - Jika diperlukan meningkatkan status
posisi kesehatan pasien
K:
Kolaborasi pemberian premedikasi
sebelum mengubah posisi, jika perlu
Setelah dilakukan Managemen nyeri - Perubahan
keperawatan 3 x 24 jam O: lokasi/karakteristik/durasi/frekuensi/kualitas/i
nyeri akut dapat teratasi. - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, ntensitas nyeri
Kriteria hasil : frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - Perubahan skala nyeri
Tingkat nyeri - Identifikasi skala nyeri - Perubahan respon non verbal
Indikator I E - Identifikasi respon nyeri non verbal - Menurunkan faktor penyebab nyeri
R R - Identifikasi yang memperberat nyeri dan - Meningkatkan relaksasi
Keluhan nyeri 2 5 memperingan nyeri
Meringis 2 5 - Monitor keberhasilan terapi
Kesulitan tidur 2 5 komplementer yang sudah diberikan
T:
Kontrol nyeri
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk - Jika diperlukan untuk menghilangkan nyeri
Indikator IR ER
mengurangi rasa nyeri (imaginasi yang berat dan meningkatkan kenyamanan
Kemampuan 2 5 terbimbing) serta istitahat
mengenali - Meningkatkan kenyamanan pasien dan
onset nyeri - Kontrol lingkungan yang memperberat memperingan rasa nyeri
Kemamp 2 5 rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan,
uan kebisingan) - Meningkatkan kualitas tidur
menggunaka - Fasilitasi istirahat dan tidur
n teknik non - Meningkatkan relaksasi dan mengurangi rasa
farmakologi E: nyeri
Keterangan : - Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
1. Meningkat/memburuk/ mengurangi nyeri
menurun
2. Cukup K: - Jika diperlukan untuk menurangi rasa nyeri
meningkat/cukup Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
memburuk/cukup
menurun Terapi relaksasi - Mengetahui kemampuan berkonsentrasi,
3. Sedang/sedang/sedang O : tingkat energi, gejala lain yang mungkin
4. Cukup menurun/cukup - Identifikasi penurunan tingkat energi, muncul
membaik/cukup ketidakmampuan berkonsentrasi, atau
meningkat gejala yang lain yang mengganggu
5. Menurun/membaik/me kemampuan kognitif
ningkat - Identifikasi teknik relaksasi yang pernah - Meningkatkan relaksasi
efektif digunakan
- Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, - Mengetahui status kesehatan sebelum dan
tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah
sesudah latihan
- Monitor respon terhadap terapi relaksasi - Mengetahui respon terhadap relaksasi
E:
- Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan - Untuk mengetahui jenis relaksasi yang sesuai
jenis relaksasi yang tersedia (nafas digunakan
dalam) - Untuk menentukan posisi yang nyaman
- Anjurkan mengambil posisi nyaman - Untuk melatih relaksasi secara tepat
- Anjurkan sering mengulangi atau
melatih teknik yang dipilih
- Demonstrasikan dan latih teknik
relaksasi (nafas dalam)
Setelah dilakukan Terapi relaksasi otot progresif
keperawatan 3 x 24 jam O: - Meningkatkan rilesks dan kenyamanan
intoleransi aktivitas dapat - Monitor adanya indikator tidak rileks pasien
teratasi. - monitor secara berkala untuk - Mengurangi rasa sesak pada pasien
Kriteria hasil : memastikan otot rileks - Meningkatkan komunikasi terapeutik
Intoleransi aktivitas - Manifestasi kardiopulmonal dari upaya
Indikator IR E jantung dan paru untuk membawa jumlah
R oksigen ke jaringan
Saturasi oksigen 4 5
Dyspnea saat 2 5 - Meningkatkan keadekuatan oksigen yang
aktivitas masuk
Dyspnea setelah 2 5 - Membuat lingkungan yang nyaman
aktivitas T: - Mengetahui respon pasien
Keterangan : - Beri posisi semi fowler yg nyaman
1. Menurun/meningkat - Atur lingkungan agar tidak ada
2. Cukup menurun/cukup gangguan saat terapi
meningkat - Beri waktu mengungkapkan perasaan - Memberikan rasa nyaman
3. Sedang/sedang tentang terapi
4. Cukup
meningkat/cukup E:
menurun - Anjurkan memakai pakian yang nyaman
Meningkat/menurun dan tidak sempit - Mengetahui perubahan status kesehatan
pasien
Pemantauan tanda vital - Menentukan intervensi lanjutan
O:
- Monitor tekanan darah
- Monitor nadi
- Monitor pernapasan
- Monitor suhu tubuh
- Monitor aksimetri - Meningkatkan respon penyapihan dengan
- Identifikasi penyebab perubahan tanda alat yang digunakan
vital - Menimbang hasil pemantauan status
kesehatan
T:
- Atur interval pemantauan sesuai kondisi - Meningkatkan komunikasi terapeutik
pasien - Mengetahui hasil dari tindakan yang
- Dokumentasiakan hasil pemantauan dilakukan
E:
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu
E. Implementasi
O: S:
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Pasien mengeluh nyeri
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri P: Pasien mengeluh nyeri timbul saat
- Mengidentifikasi skala nyeri makan
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal Q: Pasien mengatakan nyeri seperti
- Mengidentifikasi yang memperberat nyeri dan tertekan
memperingan nyeri R: Pasien mengatakan nyeri didaerah atas
- Memonitor respon terhadap terapi relaksasi umbilikus
S: Pasien mengatakan intensitas skala nyeri
T: 4
- Memberikan teknik nonfarmakologis untuk T: Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
mengurangi rasa nyeri (teknik nafas dalam)
- Anjurkan mengambil posisi nyaman O:
Makan hanya habis ½ porsi
E: Td : 98/55 mmhg
Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk N : 97 x/menit
mengurangi nyeri RR : 31 x/menit
S : 366c
K: Spo2 : 93 x/menit
Kolaborasi pemberian analgetik
O: S:
- Memonitor adanya indikator tidak rileks Pasien mengeluh masih lemas
- Memonitor secara berkala untuk memastikan
otot rileks O:
- Memonitor tanda vital EKG-abnormal ECG
Ro Thorax-kardiomegali, edema pulmo
T: Pasien tampak sianosis berkurang
- Memberi posisi semi fowler yg nyaman Td : 84/50 mmhg
- Mengatur lingkungan agar tidak ada gangguan N : 93 x/menit
saat terapi RR : 18 x/menit
- Memberi waktu mengungkapkan perasaan S : 372c
tentang terapi Spo2 : 98 x/menit
E:
- Menganjurkan memakai pakian yang nyaman
dan tidak sempit
T:
- Mengatur interval pemantauan sesuai kondisi
pasien
- Mendokumentasiakan hasil pemantauan
E:
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Menginformasikan hasil pemantauan, jika
perlu
No Waktu Tindakan keperawatan Evaluasi respon pasien/hasil Tanda
(tgl/jam) tangan
(S,O, A, P)
1. Rabu, 21 O : S:
oktober - Mengidentifikasi efek perubahan posisi Pasien mengatakan sudah tidak sesak
2020 terhadap status pernapasan O:
- Memonitor status respirasi dan oksigenasi Akral teraba dingin
Warna kulit sianosis berkurang
T: Td : 84/50 mmhg
- Memberikan posisi semi fowler N : 93 x/menit
- Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan RR : 18 x/menit
(nasal kanul) 4 Liter/menit S : 372c
Spo2 : 98 x/menit
E: Hb : 3,3 g/dL
- Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam GDS : 124 mg/dl
K:
Kolaborasi pemberian bronkodilator, jika
perlu
2. O: S:
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, Pasien mengeluh nyeri
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri P: Pasien mengeluh nyeri timbul saat makan
- Mengidentifikasi skala nyeri Q: Pasien mengatakan nyeri seperti tertekan
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal R: Pasien mengatakan nyeri didaerah atas umbilikus
- Mengidentifikasi yang memperberat nyeri S: Pasien mengatakan intensitas skala nyeri 4
dan memperingan nyeri T: Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
- Memonitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan O:
Makan hanya habis ½ lebih porsi
T: Td : 84/50 mmhg
- Memberikan teknik nonfarmakologis untuk N : 93 x/menit
mengurangi rasa nyeri (teknik napas dalam) RR : 18 x/menit
S : 372c
- Mengontrol lingkungan yang memperberat Spo2 : 98 x/menit
rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
E:
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
K:
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
3. O: S:
- Memonitor tekanan darah Pasien mengeluh masih lemas
- Memonitor nadi
- Memonitor pernapasan O:
- Memonitor suhu tubuh EKG-abnormal ECG
- Memonitor aksimetri Ro Thorax-kardiomegali, edema pulmo
- Mengidentifikasi penyebab perubahan Pasien tampak sianosis berkurang
tanda vital Td : 84/50 mmhg
N : 93 x/menit
T: RR : 18 x/menit
- Mengatur interval pemantauan sesuai S : 372c
kondisi pasien Spo2 : 98 x/menit
- Mendokumentasiakan hasil pemantauan
E:
- Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Menginformasikan hasil pemantauan, jika
perlu
E: :
- Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
K:
Kolaborasi pemberian bronkodilator, jika
perlu
2. O: S:
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, Pasien nyeri tidak ada
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri P: -
- Mengidentifikasi skala nyeri Q: -
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal R: -
- Mengidentifikasi yang memperberat nyeri S: -
dan memperingan nyeri T: -
- Memonitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan O:
Makan hanya habis 1 porsi
T: Td : 106/63 mmhg
- Memberikan teknik nonfarmakologis untuk N : 79 x/menit
mengurangi rasa nyeri (teknik napas dalam) RR : 18 x/menit
S : 369c
- Mengontrol lingkungan yang memperberat Spo2 : 98 x/menit
rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
E:
- Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
K:
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
3. O: S:
- Memonitor tekanan darah Pasien mengeluh lemas berkurang
- Memonitor nadi
- Memonitor pernapasan O:
- Memonitor suhu tubuh Td : 106/ m63mhg
- Memonitor aksimetri N : 79 x/menit
- Mengidentifikasi penyebab perubahan RR : 18 x/menit
tanda vital S : 369c
Spo2 : 98 x/menit
Hb : 6,6 g/dL
T:
- Mengatur interval pemantauan sesuai
kondisi pasien
- Mendokumentasiakan hasil pemantauan
E:
- Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Menginformasikan hasil pemantauan, jika
perlu
F. Evaluasi
A:
Masalah belum teratasi
Pola napas
Indikator IR ER OC
Dispnea 2 5 2
Frekuensi 2 5 2
napas
Keterangan :
1. Meningkat/memburuk
2. Cukup meningkat/cukup memburuk
3. Sedang/sedang
4. Cukup menurun/cukup membaik
5. Menurun/membaik
Respirasi dewasa:
1. > 36
2. 31-35
3. 2-630
4. 21-25
5. 16-20 normal
P:
Lanjutkan intervensi
2. O: S:
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, Pasien mengeluh nyeri
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri P: Pasien mengeluh nyeri timbul saat makan
- Mengidentifikasi skala nyeri Q: Pasien mengatakan nyeri seperti tertekan
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal R: Pasien mengatakan nyeri didaerah atas umbilikus
- Mengidentifikasi yang memperberat nyeri S: Pasien mengatakan intensitas skala nyeri 4
dan memperingan nyeri T: Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
- Memonitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan O:
Makan hanya habis ½ porsi
T: Td : 98/55 mmhg
- Memberikan teknik nonfarmakologis untuk N : 97 x/menit
mengurangi rasa nyeri (teknik napas dalam) RR : 31 x/menit
S : 366c
- Mengontrol lingkungan yang memperberat Spo2 : 93 x/menit
rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan) A:
- Fasilitasi istirahat dan tidur Teratasi sebagian
Tingkat nyeri
E: Indikator I ER OC
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk R
mengurangi nyeri Keluhan nyeri 2 5 3
Meringis 2 5 4
K: Kesulitan tidur 2 5 4
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Kontrol nyeri
Indikator IR ER OC
Kemampuan 2 5 5
mengenali
onset nyeri
Kemamp 2 5 5
uan
menggunaka
n teknik non
farmakologi
Keterangan :
1. Meningkat/memburuk/menurun
2. Cukup meningkat/cukup memburuk/cukup menurun
3. Sedang/sedang/sedang
4. Cukup menurun/cukup membaik/cukup meningkat
5. Menurun/membaik/meningkat
P:
Lanjutkan intervensi
Anjurkan pasien melakukan teknik nonfarmmakologi
3. O: S:
- Memonitor tekanan darah Pasien mengeluh lemas dan sesak napas saat aktivitas
- Memonitor nadi
- Memonitor pernapasan O:
- Memonitor suhu tubuh EKG-abnormal ECG
- Memonitor aksimetri Ro Thorax-kardiomegali, edema pulmo
- Mengidentifikasi penyebab perubahan Pasien tampak sianosis
tanda vital Td : 98/55 mmhg
N : 97 x/menit
T: RR : 31 x/menit
- Mengatur interval pemantauan sesuai S : 366c
kondisi pasien Spo2 : 93 x/menit
- Mendokumentasiakan hasil pemantauan
A:
E: Intoleransi aktivitas
- Menjelaskan tujuan dan prosedur Indikator IR ER OC
pemantauan Saturasi oksigen 4 5 4
- Menginformasikan hasil pemantauan, jika Dyspnea saat 2 5 3
perlu aktivitas
Dyspnea setelah 2 5 3
aktivitas
Keterangan :
1. Menurun/meningkat
2. Cukup menurun/cukup meningkat
3. Sedang/sedang
4. Cukup meningkat/cukup menurun
5. Meningkat/menurun
P:
Lanjutkan intervensi
K: A:
Kolaborasi pemberian bronkodilator, jika Masalah belum teratasi sebagian
perlu Pola napas
Indikator IR ER OC
Dispnea 2 5 4
Frekuensi 2 5 5
napas
Keterangan :
1. Meningkat/memburuk
2. Cukup meningkat/cukup memburuk
3. Sedang/sedang
4. Cukup menurun/cukup membaik
5. Menurun/membaik
Respirasi dewasa:
1. 36
2. 31-35
3. 2-630
4. 21-25
5. 16-20 normal
P:
Lanjutkan intervensi
2. O: S:
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, Pasien mengeluh nyeri
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri P: Pasien mengeluh nyeri timbul saat makan
- Mengidentifikasi skala nyeri Q: Pasien mengatakan nyeri seperti tertekan
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal R: Pasien mengatakan nyeri didaerah atas umbilikus
- Mengidentifikasi yang memperberat nyeri S: Pasien mengatakan intensitas skala nyeri 4
dan memperingan nyeri T: Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
- Memonitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan O:
Makan hanya habis ½ lebih porsi
T: Td : 84/50 mmhg
- Memberikan teknik nonfarmakologis untuk N : 93 x/menit
mengurangi rasa nyeri (teknik napas dalam) RR : 18 x/menit
S : 372c
- Mengontrol lingkungan yang memperberat Spo2 : 98 x/menit
rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan) A:
- Fasilitasi istirahat dan tidur Teratasi sebagian
Tingkat nyeri
E: Indikator IR ER OC
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk Keluhan nyeri 3 5 5
mengurangi nyeri Meringis 4 5 5
K: Kesulitan tidur 4 5 5
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu Keterangan :
6. Meningkat
7. Cukup meningkat
8. Sedang
9. Cukup menurun
10. Menurun
P:
Lanjutkan intervensi
Anjurkan pasien melakukan teknik nonfarmmakologi
3. O: S:
- Memonitor tekanan darah Pasien mengeluh masih lemas
- Memonitor nadi
- Memonitor pernapasan O:
- Memonitor suhu tubuh EKG-abnormal ECG
- Memonitor aksimetri Ro Thorax-kardiomegali, edema pulmo
- Mengidentifikasi penyebab perubahan Pasien tampak sianosis berkurang
tanda vital Td : 84/50 mmhg
N : 93 x/menit
T: RR : 18 x/menit
- Mengatur interval pemantauan sesuai S : 372c
kondisi pasien Spo2 : 98 x/menit
- Mendokumentasiakan hasil pemantauan
A:
E: Intoleransi aktivitas
- Menjelaskan tujuan dan prosedur Indikator IR ER OC
pemantauan Saturasi oksigen 4 5 5
- Menginformasikan hasil pemantauan, jika Dyspnea saat 3 5 4
perlu aktivitas
Dyspnea setelah 3 5 4
aktivitas
Keterangan :
6. Menurun/meningkat
7. Cukup menurun/cukup meningkat
8. Sedang/sedang
9. Cukup meningkat/cukup menurun
10. Meningkat/menurun
P:
Lanjutkan intervensi1, 2, 3
Anjurkan makan dihabiskan
Anjurkan aktivitas ditempat tidur
No Waktu Tindakan keperawatan Evaluasi respon pasien/hasil Tanda
(tgl/jam) tangan
(S,O, A, P)
1. Kamis, 22 O : S:
oktober - Mengidentifikasi efek perubahan posisi Pasien mengatakan sudah tidak sesak
2020 terhadap status pernapasan O:
- Memonitor status respirasi dan oksigenasi Td : 106/62 mmhg
N : 79 x/menit
T: RR : 18 x/menit
- Memberikan posisi semi fowler S : 369c
- Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan Spo2 : 98 x/menit
(nasal kanul) 4 Liter/menit Hb : 6,6 g/dL
E: A:
- Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam Masalah teratasi
Pola napas
K: Indikator IR ER OC
Kolaborasi pemberian bronkodilator, jika Dispnea 4 5 5
perlu Keterangan :
6. Meningkat/memburuk
7. Cukup meningkat/cukup memburuk
8. Sedang/sedang
9. Cukup menurun/cukup membaik
10. Menurun/membaik
Respirasi dewasa:
1. 36
2. 31-35
3. 2-630
4. 21-25
5. 16-20 normal
P:
Intervensi dihentikan
2. O: S:
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, Pasien nyeri tidak ada
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri P: -
- Mengidentifikasi skala nyeri Q: -
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal R: -
- Mengidentifikasi yang memperberat nyeri S: -
dan memperingan nyeri T: -
- Memonitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan O:
Makan hanya habis 1 porsi
T: Td : 106/63 mmhg
- Memberikan teknik nonfarmakologis untuk N : 79 x/menit
mengurangi rasa nyeri (teknik napas dalam) RR : 18 x/menit
S : 369c
- Mengontrol lingkungan yang memperberat Spo2 : 98 x/menit
rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan, A:
kebisingan) Masalah teratasi
- Fasilitasi istirahat dan tidur
P:
E: Hentikan intervensi
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
K:
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
3. O: S:
- Memonitor tekanan darah Pasien mengeluh lemas berkurang
- Memonitor nadi
- Memonitor pernapasan O:
- Memonitor suhu tubuh Td : 106/ m63mhg
- Memonitor aksimetri N : 79 x/menit
- Mengidentifikasi penyebab perubahan RR : 18 x/menit
tanda vital S : 369c
Spo2 : 98 x/menit
T: Hb : 6,6 g/dL
- Mengatur interval pemantauan sesuai A:
kondisi pasien Intoleransi aktivitas
- Mendokumentasiakan hasil pemantauan Indikator IR ER OC
Dyspnea saat 4 5 5
E: aktivitas
- Menjelaskan tujuan dan prosedur Dyspnea setelah 4 5 5
pemantauan aktivitas
- Menginformasikan hasil pemantauan, jika Keterangan :
perlu 1. Menurun/meningkat
2. Cukup menurun/cukup meningkat
3. Sedang/sedang
4. Cukup meningkat/cukup menurun
5. Meningkat/menurun
P:
Hentikan intervensi
Anjurkan makan dihabiskan
Anjurkan aktivitas ditempat tidur
Pasien rencana boleh pulang