Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

J DENGAN APPENDESITIS

DI RUANG SEDEWA II RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO

KOTA SEMARANG

Disusun Oleh

Nama: JUBEDA UNIHEHU

Nim : G3A022105

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2023
A. PENGKAJIAN

Nama mahasiswa : Christiani D B Simanjuntak

NIM : 2208090

Tempat Praktek : Sadewa I

CM : 601194

Tanggal pengkajian : 2 Mei 2023

1. Identitas Pasien

Nama : Tn. J

Usia : 43 tahun

Tempat & Tgl lahir : Bongangan, 21, Mei 1980

Pendidikan Terakhir : SMA

Agama : Kristen

Suku : Jawa

Status perkawinan : sudah menikah

Pekerjaan : wiraswasta

Alamat : Ngelo sari sudeng gunung pati

Diagnosa Medik :

a. Appendesitis

2. Identitas Penanggungjawab

Nama : Nn A

Umur : 40 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan

Agama : Kristen

Suku : Jawa

Hubungan dengan : Istri


pasien

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : IRT

Alamat : Ngelo sari sudeng gunung pati

STATUS KESEHATAN

1. Status Kesehatan Saat ini.

a. Keluhan utama

Pasien mengatakan nyeri pada luka Operasi di perut

b. Keluhan kesehatan sekarang

- Pasien datang ke IGD pada tanggal 10/07/23 malam,dengan keluhan nyeri yang hebat pada perut
bagian kanan bawah, sejak 1 hari,mual-muntah awalnya nyeri ulu hati lalu berpindah ke kanan
bawah,BAB,+ demam P: saat aktivitas Q: seperti ditusuk R: luka operasi di perut S: 5 T: Hilang
timbul keluarga pasien menyatakan sempat periksa di poli penyakit dalam pada pagi tanggal
10/07/23 dan Dr ponis pasien usus buntu ( Appendesitis ) yang harus di tingkat lanjuti untuk segera
operasi sehingga pada tanggal 11/07/23 pasien menjalankan oprasi Keluarga pasien menyatakan Saat di
rumah Klien memiliki kebiasaan mandi sebanyak 2 kali sehari, dan sikat gigi sebanyak 2 kali sehari,
memotong kuku seminggu sekali.Selama di rumah sakit klien mengatakan diseka menggunakan
handuk oleh istrinya tidak perna menyikat gigi mengganti baju 1x1 pada pagi hari Pasien
mengatakan masih terasa nyeri saat bergerak.
a. Faktor Pencetus : luka operasi

b. Lamanya Keluhan : ± 1 minggu

c. Timbulnya keluhan : hilang timbul

d. Faktor yang memperberat : beraktivitas

2. Status Kesehatan Masa Lalu

a. Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dg penyakit skrg): pasien belum perna

b. Riwayat Operasi : tidak ada

PENGKAJIAN POLA FUNGSI DAN PEMERIKSAAN FISIK

1. PERSEPSI DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri

Pasien mengatakan cemas dengan kondisi penyakitnya sekarang dikarenakan pasien


menjadi lemas .

b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya

Keluarga pasien mengatakan baru mengetahui setelah pasien di ponis Dokter

c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan

1) Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat?

Pasien biasa suka minum kopi manis dan mengkonsumsi makanan berminyak,
bersantan sebelum sakit.

2) Pemeriksaan kesehatan berkala , perawatan kebersihan diri, imunisasi: pasien


biasanya periksa ke puskesma terdekat

3) Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan :

a) Yang dilakukan bila sakit : Pasien memeriksakan dirinya ke Puskesmas


dan ke Dokter

b) Kemana pasien biasa berobat bila sakit? Ke Puskesmas dan dokter praktek
c) Kebiasaan hidup

d. Faktor sosio ekonomi yang berhubungan dengan kesehatan:

1) penghasilan: tidak terkaji


2) asuransi/ jaminan kesehatan
keluarga pasien mengatakan mempunyai jaminan kesehatan yaitu BPJS.
3) keadaan lingkungan tempat tinggal
keluarga pasien mengatakan tiap hari bersih-bersih rumah dan halaman, sanitasi di
lingkungan pasien bersih tidak ada yang tersumbat

2. NUTRISI, CAIRAN DAN METABOLIK

a. Gejala (Subyektif):

1) Diit biasa (tipe) - , Jumlah makan per hari: 3 x 1 ½ nasi + lauk

2) Pola diit : tidak ada, Makan terakhir: tadi pagi(07.00) ½ roti

3) Nafsu/selera makan : - , Mual : - , waktu: -

4) Muntah : Tidak ada

5) Nyeri ulu hati : tidak ada

6) Alergi makanan : Tidak ada

7) Masalah mengunyah/menelan : Tidak ada

8) Keluhan demam : Tidak ada

9) Pola minum / cairan : jumlah minum: 500 cc / hari, jenis : air putih

10) Penurunan BB dalam 6 bulan terakhir: tidak ada

b. Tanda (obyektif):

1) Suhu tubuh : 36.5 oC Diaforesis: Tidak ada

2) Berat badan : 65 kg Tinggi Badan: 168 cm IMT: 15.9 kg/m2)

3) Turgor kulit : lambat,


4) Tonus otot: normal

5) Edema : tidak ada

6) Ascites : tidak ada

7) Integritas kulit perut : normal

8) Distensi Vena jugularis : Tidak ada

9) Hernia / Masa : Tidak ada

10) Bau mulut / Halitosis: Tidak ada

11) Kondisi mulut gigi/ gusi/mukosa mulut dan lidah :mukosa pucat, bibir kering

3. PERNAPASAN, AKTIFITAS DAN LATIHAN PERNAPASAN

a. Gejala (Subyektif):

1) Dispnea: tidak ada

2) Yang meningkatkan / mengurangi sesak : Saat beraktivitsd

3) Pemajanan terhadap udara berbahaya: tidak ada

4) Penggunaan alat bantu: tidak ada

b. Tanda (Obyektif):

1. Pernafasan :

- Frekwensi : 20 x/ menit, normal

- SPO2 : 98%

- Kedalaman : normal

- Simetris : simetris

2. Penggunaan otot bantu nafas : tidak ada.

3. Nafas cuping hidung: tidak ada


4. Batuk : tidak

5. Fremitus sama, Auskultasi bunyi nafas: tidak

6. Perkusi : normal

4. AKTIFITAS (TERMASUK KEBERSIHAN DIRI) DAN LATIHAN

a. Gejala (Subyektif)

1) Kegiatan dalam pekerjaan sekarang :

2) Kesulitan / keluhan dalam aktifitas

- Pergerakan tubuh sulit, Kemampuan merubah : dibantu

- Perawatan diri (mandi,mengenakan pakaian,makan, minum dll) : dibantu


keluarga

3) Toileting (BAB/BAK): ke toilet dengan bantuan keluarga +

4) Mudah merasa kelelahan: Ya

5) Toleransi terhadap aktifitas: perlu bantuan

b. Tanda (Obyektif):

1) Respon terhadap aktifitas yang teramati : pasien ke kamar mandi di bantu +

2) Status mental : kooperatif

3) Penampilan umum:

- Tampak lemah : ada

- Kerapian berpakaian : Rapi


4) Masa/ tonus otot : normal

- Kekuatan otot : lemah 5 5

- Postur : simetris 3 3

- Rentang gerak : baik

- Deformitas : tidak ada

5) Kondisi kulit kepala: bersih, Kebersihan kuku: bersih

5. ISTIRAHAT

a. Gejala (Subyektif):

1) Kebisaaan tidur: tidak normal, lama tidur 3-4 jam

2) Masalah berhubugan dengan tidur:

- Nyeri pada perut operasi :

b. Tanda (obyektif):

1) Tampak mengantuk/ mata sayu : ada

2) Mata merah : tidak ada

3) Sering menguap : ada

4) Kurang konsentrasi: tidak ada

6. SIRKULASI

a. Gejala (Subyektif):

1) Riwayat Hipertensi atau masalah jantung : tidak ada +

2) Riwayat edema : tidak ada

3) Penyembuhan lambat : Ada

4) Rasa kesemutan : Ada

5) Palpitasi : tidak ada


6) Nyeri dada : tidak ada

b. Tanda (obyektif):

1) Tekanan Darah (TD) : : 146/90 mmHg

2) Nadi/Pulsasi : 73 x/menit,

3) Bunyi jantung : 1-2 reguler

4) Friksi Gesek:tidak ada. Murmur: tidak ada

5) Ekstremitas :

- Suhu: 36.5 oC

- Warna : sawo matang

- Tanda Homan :. tidak ada

6) Pengisian Kapiler : >2 detik, Varises: tidak ada, Pitting: tidak ada

7) Warna : Membran mukosa: pink , Bibir: kering, Konjungtiva: anemis

8) Bibir : pink coklat

9) Punggung kuku : bersih, Sklera: tidak ikterik

7. ELIMINASI

a. Gejala (subyektif):

1) Pola BAB : tadi pagi belum BAB

2) Perubahan dalam kebiasaan BAB : ada

3) Kesulitan BAB:

- Konstipasi : ada

- Diare : tidak

4) Penggunaan laksatif :-

5) Waktu BAB terakhir : 3 hari sbelum operasi


6) Riwayat perdarahan:

- tidak ada Hemoroid : tidak ada

7) Riwayat inkontinensia alvi : tidak

8) Penggunaan alat-alat: misalnya pemasangan kateter : ada

9) Riwayat penggunaan diuretik : tidak ada

10) Rasa nyeri/rasa terbakar saat BAK: tidak ada

11) Kesulitan BAK : ada

12) Keluhan BAK lain : tidak ada

b. Tanda (obyektif):

1) Abdomen:

- Inspeksi:

a. Abdomen membuncit : tidak ada

- Auskultasi : Bising usus normal 14x /menit

- Palpasi:

a. Nyeri tekan : ada .

b. Nyeri lepas : ada

c. Distensi kandung kemih : tidak ada

2) Pola eliminasi

- Konsistensi Lunak: Keras, Massa : tidak ada

- Pola BAB : Konsistensi sebelumnya normal, warna abnormal: tidak ada

- Pola BAK: sering BAK

- Karakteristik urine: Warna: kuning jernih Jumlah : - Bau: tidak ada


terpasang urostomy
8. NEUROSENSORI DAN KOGNITIF

a. Gejala (subyektif)

1) Adanya nyeri : tidak ada

2. Rasa ingin pingsan/ pusing : tidak ada

3. Sakit kepala : tidak ada

4. Kesemutan / kebas/ kelemahan ada

3) Kejang: pasien mengatakan tidak pernah kejang.


4) Mata: tidak terdapat masalah.
5) Pendengaran: tidak ada penurunan pendengaran
6) Epistaksis: pasien mengatakan tidak pernah mimisan
b. Tanda (Objyektif)

1) Status mental

Kesadaran : compos mentis

2) Skala Koma Glasgow (GCS) :

- Respon membuka mata (E) : 4

- Respon verbal (V) :5

- Respon motorik (M) :6

7) Persepsi sensori : baik

8) Delusi : tidak ada

9) Memori : baik

10) Penggunaan alat bantu penglihatan/ pendengaran : tidak ada

11) Reaksi pupil terhadap cahaya: normal

12) Penampilan umum tampak kesakitan: tidak ada


9. KEAMANAN

a. Gejala (Subyektif)

1) Alergi : (catatan agen dan reaksi spesifik)

- Obat-obatan : tidak ada

- Makanan : tidak ada

2. Faktor Lingkungan :

- Riwayat penyakit hub seksual : tidak ada,

- Riwayat tranfusi darah : tidak ada,

- Riwayat adanya reaksi transfusi : tidak ada

3. Kerusakan penglihatan, pendengaran : tidak ada

4. Riwayat cidera : tidak ada

5. Riwayat kejang : tidak ada

b. Tanda (Obyektif)

1) Suhu tubuh : 36.5 oC diaforesis : tidak ada

2) Integritas jaringan : tidak ada

3) Jaringan parut : tidak ada

4) Kemerahan/pucat : wajah terlihat kemerahan

5) Adanya luka : ada (luka post op)

6) Ekimosis/ tanda perdarahan lain : tidak ada

7) Faktor resiko : tidak ada

8) Gangguan keseimbangan: tidak ada

9) Kekuatan umum : lemas


10. PERSEPSI DIRI, KONSEP DIRI DAN MEKANISME KOPING

a. Gejala (Subyektif)

1) Faktor stress eksternal : tidak ada

2) Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan : dibantu oleh keluarga

3) Yang dilakukan jika menghadapi suatu masalah : berdiskusi dengan keluarga dan
mencoba mengatasi masalah tersebut

4) Upaya pasien dalam menghadapi masalahnya sekarang : memeriksakan diri ke


rumah sakit dan mengikuti program Kesehatan yang sudah direncanakan

5) Perasaan cemas/takut : ada, karena pasien merasa dirinya tidak pernah sakit
separah ini

6) Perasaan katidakberdayaan: tidak ada

7) Perasaan keputusasaan: tidak

8) Konsep diri :

- Citra diri : pasien menerima keadaan tubuhnya yang sekarang

- Ideal diri: pasien mengatakan tidak malu terkait keadaan pasien saat ini
- Harga diri: pasien mengatakan tidak pernah merasa karena sakit ini harga diri
pasien rendah.
- Ada/ tidak perasaan perubahan identitas: tidak ada perasaan.
- Konflik dalam peran: pasien dan keluarga pasien mengatakan tidak pernah,
karena semua menjalankan sesuai dengan tugasnya masing-masing.
b. Tanda (Obyektif)

1) Status emosional: pasien tampak tenang.


2) Respon fisiologis yang terobservasi: tidak ada perubahan ekspresi wajah saat
dilakukan pengkajian.
11. INTERAKSI SOSIAL

a. Gejala (Subyektif)
1) Orang yang terdekat dan lebih berpengaruh : keluarga

2) Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah : keluarga

3) Adakah kesulitan dalam keluarga (hubungan dengan orang tua, saudara,


pasangan : tidak ada

4) Kesulitan berhubungan dengan tenaga kesehatan/ pasien lain: tidak ada

b. Tanda (Obyektif)

1) Kemampuan bicara : jelas

2) Tidak dapat dimengerti: tidak ada

3) Pola bicara tidak biasa/ kerusakan: tidak ada

4) Komunikasi nonverbal. Verbal dengan keluarga/ orang lain : verbal

5) Perilaku menarik diri : tidak ada

12. POLA NILAI KEPERCAYAAN DAN SPIRITUAL

a. Gejala (Subyektif)

1) Sumber kekuatan bagi pasien: Tuhan dan Keluarga

2) Perasaan menyalahkan Tuhan: tidak ada

3) Bagaimana pasien menjalankan kegiatan agama atau kepercayaan: macam: sholat


frekwensi: 5 kali sehari, karena sakit sedikit terganggu

4) Masalahan berkaitan dengan aktifitasnya tersebut selama dirawat : tidak bisa solat
secara normal, sholat dengan duduk

5) Pemecahan oleh pasien.: solat sambil duduk di tempat tidur

6) Adakah keyakinan/kebudayaan yang dianut pasien yang bertentangan dengan


kesehatan : tidak ada

7) Pertentangan nilai/keyakinan/ kebudayaan terhadap pengobatan yang dijalani:


tidak ada
b. Tanda (Obyektif)

1) Perubahan perilaku:

- Menarik diri : tidak ada

- Marah/ sarkasme : tidak ada

- Mudah tersinggung : tidak ada

- Mudah menangis : tidak ada

2) Menolak pengobatan : tidak ada

3) Berhenti menjalankan aktifitas agama: tidak

4) Menunjukkan sikap permusuhan dengan tenaga kesehatan: tidak ad

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Hasil Laboratorium tanggal

Tanggal/Bulan/Tahun Nama Hasil Satuan Nil.Normal

10/07/2023 Gula Darah Sewaktu 106 Mg/dl 70-110

10/07/2023 Calsium 3.00 mmol/L 1.00-1.15

10/07/2023 Natrium 128.0 mmol/L 135.0-147.0

10/07/2023 Creatinin 0.7 Mg/dl 0.5-0.8

10/07/2023 Ureum 18.4 Mg/dl 4.2-5.4

10/07/2023 APPT kontrol 27.0 Detik 3.6-11.0

10/07/2023 APPT pasien 27.9 Ditik 70-110

10/07/2023 Hemaglobin 14.7 g/dl 13,2-17,3

10/07/2023 Hematokrit 41.10 % 40-50

10/07/2023 Jumlah trombosit 314 /uL 150-400


10/07/2023 PT kontrol 12,0 Detik

10/07/2023 PT pasien 12.2 Detik 11,0-15,0

10/07/2023 Jumlah eritrosit 5,04 /uL 4,7-6-1

10/07/2023 Jumlah lekosit 18,3 /ul 3,8-10.6

10/07/2023 HBSAg Kualitatif Negatif S/CO Nagatif

10/07/2023 INR 1,09

10/07/2023 Calsium 1,20 Mmol/L 1.00-1,15

10/07/2023 Kalium 3,60 Mmol/L 3,50-5,0

10/07/2023 Natrium 134,0 Mmol/L 135,0-147,0

Berdasarkan pemerksaan laboratorium Calsium 3.00 mmol/L dan jumlah lekosit 18,3 /ul terjadi
peningkatan dari batas normal

ANALISA DATA

Data Fokus Masalah Etiologi


DS : Nyeri Akut Agen Pencedera Fisik
- Pasien mengatakan nyeri ( prosedur operasi )
pada luka Operasi di perut
Pasien mengatakan jika
pasien takut melakukan
mobilisasi karena takut
jahitan pada lukanya terbuka

- Pasien mengatakan masih


terasa nyeri saat bergerak

- Keluarga pasien menyatakan


Saat di rumah Klien
memiliki kebiasaan mandi
sebanyak 2 kali sehari, dan
sikat gigi sebanyak 2 kali
sehari, memotong kuku
seminggu sekali.

- Selama di rumah sakit klien


mengatakan diseka
menggunakan handuk oleh
istrinya tidak perna
menyikat gigi mengganti
baju 1x1 pada pagi hari

D DO :

Pasien tampak meringis, Gelisa

Terdapat nyeri pada luka operasi


di perut tertutup kassa tidak
rembes, Kulit teraba hangat
 P : Nyeri ketika beraktivitas
 Q : Pasien mengtakan nyeri
tertusuk - tusuk
 R : Pasien mengatakan nyeri
luka operasi di perut
 S : Skala 5
 T : Hilang timbul
 Pasien nampak lemas

Kekuatan otot : lemah


5 5

3 3
 Tanda-tanda vital
 TD : 146/90 mmHg
 HR : 73 x/menit
 Suhu : 36,5 ℃
 Respirasi : 20 x/menit
 Personal Hygiene dan
Kebiasaan berkurang

A. DIAGNOSA KEPRAWATAN

a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (Prosedur oprasi).

b. Resiko Infeksi dibuktikan dengan efek prosedur infasive.

c. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri.

B. PERENCANAAN

SDKI SLKI SIKI


Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1.Manajemen Nyeri
agen pencedera fisik (Prosedur keperawatan
Obeservasi
oprasi). (D.0077) 1 x 7 jam diharapkan tingkat nyeri
menurun dengan kriteria hasil : a. Identifikasi lokasi,
1. Keluhan nyeri menurun karakteristik,durasi,
2. Gelisah menurun frekuensi, kulitas.
3. Tekanan darah membaik Intesitas nyeri
b. Idemtifikasi skala
nyeri
c. Identifikasi respons
nyeri non verbal
Edukasi

a. Berikan teknik
nonfarmakologis
aromaterapi lemon
dan Ajarkan teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri dengan
cara Diantaranya:
 Cuci tangan
 Jelaskan tujuan dan
langka prosedur
 Kontrak waktu
 Nanyakan keluhan
utama pasien
 Atur posisi pasien
fowler
 dekatkan alat ( air
hangat minyak
esensial
aromaterapi
lemon )
 buka minyak
esensial
aromaterapi lemon
lalu di tuangkan ke
dalam air 3 tetes
air hangat lalu di
hirupkan atau bisa
di oleskan ke
punggung tangan
dan di hirupkan )

Kolaborasi

a. Kolaborasi pemberin
analgetik

Risiko Infeksi dibuktikan dengan efek Setelah dilakukan tindakan Pencegahan infeksi
prosedur infasive (D.0142) keperawatan 1x7 jam di (I.14539) Observasi :
harapkan tingkat infeksi
 Monitor tanda dan gejala
(L.14137) dengan kriteria hasil:
infeksi local dan
1. Kebersihan tangan sistemik.
meningkat.
 Batasi jumlah
2. Kebersihan badan pengunjung
meningkat.
 Berikan perawatan kulit
3. Demam, pada area edema.

kemerahan, nyeri, bengkak  Cuci tangan sebelum


menurun. dan sesudah konta

Kadar sel darah putih meningkat dengan klien dan


lingkungan klien.

 Pertahankan teknik
aseptic pada klien
beresiko tinggi.

Edukasi:

 Jelaskan tanda dan


gejala infeksi.

 Ajarkan cara mencuci


tangan dengan benar
 Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka operasi

 Anjurkan meningkatkan
asupan Nutrisi

Kolaborasi pemberian
imunisasi jika perlu.

Gangguan Mobilitas Fisik b/d Nyeri Setelah melakukan tindakan Dukungan


(D.0054) keperawatan mobilitas fisik 1x7 mobilisasi
jam di harapkan (L.05042) (I.05173)
dengan kriteria hasil:
Observasi:
1. Pergerakan
 Identifikasi adanya
ekstremitas
nyeri atau keluhan fisik
meningkat
lainnya.
2. Kekuatan otot
 Monitor kondisi umum
meningkat
selama melakukan
3. Nyeri menurun mobilisasi.

4. Kecemasan menurun Terapeutik:

5. Kelemahan fisik menurun  Fasilitasi


melakukan
pergerakan, bila
perlu

 Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
pergerakan .

Edukasi:
 Jelaskan tujuan
dan prosedur
mobilisasi

 Anjurkan
melakukan
mobilisasi dini

 Ajarkan
mobilisasi
sederhana yang
harus di lakukan
( mis. Duduk

 ditempat tidur )

No Waktu Tindakan keperawatan Evaluasi TTD


/Hari
D
/Tgl /Thn
X

1. rabu  Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,durasi, S : Pasien mengatakan nyeri pada


13/Juli/2023 frekuensi, kulitas. Intesitas nyeri luka oprasi di perut masih sakit
10.40  Mengidemtifikasi skala nyeri
O:
 Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
P : nyeri saat ber aktivitas di
dan Berikan teknik nonfarmakologis
tempat tidur
Aromaterapi lemon dan Ajarkan teknik
10.45 nonfarmakologi Aromaterafi lemon untuk Q : Pasien mengtakan nyeri
mengurangi rasa nyeri dengan cara tertusuk
Diantaranya:
10.48 R : luka oprasi perut
 Mencuci tangan
S : Skala 5
 Menjelaskan tujuan dan langka prosedur
 Kontrak waktu T : Nyeri hilang timbul

A :Masalah nyeri akut belum


11.00  Menyakan keluhan utama pasien teratasi
 Mengatur posisi pasien fowler P : Intervensi dilanjutakan

 Mendekatkan alat ( air hangat minyak


1. Mengidentifikasi lokasi,
esensial aromaterapi lemon )
karakteristik,durasi,
 Membuka minyak esensial aromaterapi lemon
frekuensi, kulitas.
lalu di tuangkan ke dalam air 3 tetes air
Intesitas nyeri
hangat lalu di hirupkan atau bisa di oleskan
11.20 2. Mengidemtifikasi skala
ke punggung tangan dan di hirupkan
nyeri
 Tanda-tanda vital
3. Mengidentifikasi respons
TD : 136/90 mmHg nyeri non verbal
HR : 83 x/menit 4. Berikan teknik

11:30 Suhu : 36,5 ℃


Nonfarmakologis dan
Respirasi : 20 x/menit
Mengjarkan Teknik
Berkolaborasi pemberin analgetik
Nonfarmakologi
mengurangi nyeri bisa di
terapkan di rumah ketika
pulang dari RS di
terapkan apabila pasien
masih merasakan nyeri

5. Berkolaborasi pemberian
analgetik

kamis  Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,durasi, S : Pasien mengatakan nyeri pada


14/07/23 frekuensi, kulitas. Intesitas nyeri luka oprasi di perut berkurang
 Mengidemtifikasi skala nyeri sedikit
14.40
 Mengidentifikasi respons nyeri non verbal O:
dan Berikan teknik nonfarmakologis
P : nyeri saat ber aktivitas di
Aromaterapi lemon dan Ajarkan teknik
nonfarmakologi Aromaterafi lemon untuk tempat tidur
mengurangi rasa nyeri dengan cara
14.45 Q : Pasien mengtakan nyeri
Diantaranya:
tertusuk
 Mencuci tangan
14.48 R : luka oprasi perut
 Menjelaskan tujuan dan langka prosedur
 Kontrak waktu S : Skala 5-4
 Menyakan keluhan utama pasien
T : Nyeri hilang timbul
 Mengatur posisi pasien fowler
15.00 A :Masalah nyeri akut belum
 Mendekatkan alat ( air hangat minyak
teratasi
esensial aromaterapi lemon )
P : Intervensi dilanjutakan
 Membuka minyak esensial aromaterapi lemon
lalu di tuangkan ke dalam air 3 tetes air 1. Mengidentifikasi lokasi,
hangat lalu di hirupkan atau bisa di oleskan karakteristik,durasi,
ke punggung tangan dan di hirupkan frekuensi, kulitas. Intesitas
15.20  Tanda-tanda vital nyeri

TD : 130/90 mmHg 2. Mengidemtifikasi skala

HR : 76 x/menit nyeri

Suhu : 36,5 ℃ 3. Mengidentifikasi respons

Respirasi : 20 x/menit nyeri non verbal

16:30 Berkolaborasi pemberin analgetik 4. Berikan teknik


Nonfarmakologis dan
Mengjarkan Teknik
Nonfarmakologi
mengurangi nyeri bisa di
terapkan di rumah ketika
pulang dari RS di
terapkan apabila pasien
masih merasakan nyeri

Jumat/15/23  Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,durasi, S : Pasien mengatakan nyeri pada


10.40 frekuensi, kulitas. Intesitas nyeri luka oprasi di perut berkurang
 Mengidemtifikasi skala nyeri
O:
 Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
P : nyeri saat ber aktivitas di
dan Berikan teknik nonfarmakologis
10.45 tempat tidur
Aromaterapi lemon dan Ajarkan teknik
nonfarmakologi Aromaterafi lemon untuk Q : Pasien mengtakan nyeri
mengurangi rasa nyeri dengan cara tertusuk
10.48
Diantaranya:
R : luka oprasi perut
11.00  Mencuci tangan
 Menjelaskan tujuan dan langka prosedur S : Skala 4

 Kontrak waktu T : Nyeri hilang timbul


 Menyakan keluhan utama pasien
A :Masalah nyeri akut belum
 Mengatur posisi pasien fowler
teratasi
 Mendekatkan alat ( air hangat minyak P : Intervensi dilanjutakan
11.20 esensial aromaterapi lemon )
 Membuka minyak esensial aromaterapi lemon 6. Mengidentifikasi lokasi,
lalu di tuangkan ke dalam air 3 tetes air karakteristik,durasi,
hangat lalu di hirupkan atau bisa di oleskan frekuensi, kulitas.
ke punggung tangan dan di hirupkan Intesitas nyeri

 Tanda-tanda vital 7. Mengidemtifikasi skala


11:30
nyeri
TD : 126/90 mmHg
8. Mengidentifikasi respons
HR : 83 x/menit
nyeri non verbal
Suhu : 36,5 ℃
9. Berikan teknik
Respirasi : 20 x/menit
Berkolaborasi pemberin analgetik Nonfarmakologis dan
Mengjarkan Teknik
Nonfarmakologi
mengurangi nyeri bisa di
terapkan di rumah ketika
pulang dari RS di
terapkan apabila pasien
masih merasakan nyeri

10. Berkolaborasi
pemberian analgetik

2 kamis Pencegahan infeksi (I.14539) Observasi : S: Pasien mengatakan nyeri


13/07/23 dibagian luka operasi dan
 Monitor tanda dan gejala infeksi local dan
belum ada berganti baju serta
14.40 sistemik.
membersihkan diri
 Membatasi jumlah pengunjung
O: Pasien nampak gelisah
 Memcuci tangan sebelum dan sesudah
- Pasien nampak kurang
14.45 kontak dengan klien dan lingkungan klien.
nyaman
 Mempertahankan teknik aseptic pada klien
- Tidak tampak tanda dan
beresiko tinggi.
14.48 gejala infeksi yang
Edukasi: menonjol pada pasien

 Memjelaskan tanda dan gejala infeksi. A : Masalah belum Teratasi

15.00  Mengajarkan cara mencuci tangan dengan P : Intervensi dilanjutkan


benar
- Membatasi jumlah
 Mengajarkan cara memeriksa kondisi luka pengunjung
operasi
- Mengajarkan cara
 Menganjurkan meningkatkan asupan Nutrisi mencuci tangan dengan
benar
 Kolaborasi dengan tim medis dan dokter
15.20
- Memcuci tangan
sebelum dan sesudah
kontak dengan klien
16:30 dan lingkungan klien

Jumat/14/23  Monitor tanda dan gejala infeksi S: keluarga pasien menyataka


local dan sistemik. memahami yang di jelaakan
10.40
 Memcuci tangan sebelum dan terhadap perawatan luka pos
sesudah kontak dengan klien dan operasi ,
lingkungan klien.
O: masi dalam perawatan luka
10.45
Edukasi: post operasi laperatomi

 Menganjurkan meningkatkan asupan Sudah mencuci tangan 6 langka


10.48 Nutrisi dengan benar

A: masalh perawatn luka belum


teratasi

11.00 P: intervensi di lanjutkan

1. Masi melanjutkan monitor


tanda dan gejalah infeksi
post operasi laperatomi

2. Mengajurkan untuk
meningkatkan nutrisi dalam
penyembuhan pos operasi
luka laperatomi ketika
pulang di rumah

3 Rabu Dukungan mobilisasi (I.05173) S: pasien menyatakan masih sulit


13/Juli/2023 untuk bergerak
Observasi:
10.40
O: Perilaku sesuai anjuran
 Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan
fisik lainnya. Perilaku sesuai
dengan pengetahuan
 Melakukan Monitor kondisi umum selama
10.45 melakukan mobilisasi. Inisiatif menurun

Terapeutik: A: Masalah teratasi sebagian

10.48  Memfasilitasi melakukan pergerakan, P: intervensi di lanjutkan


bila perlu
- Identifikasi adanya
 Memlibatkan keluarga untuk nyeri atau keluhan
membantu pasien dalam pergerakan . fisik lainnya
11.00
Edukasi: - Monitor kondisi
umum
 Menjelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi - Libatkan keluarga
untuk membantu
 Menganjurkan melakukan mobilisasi
pasien dalam
dini
meningkatkan
11.20
 Mengajarkan mobilisasi sederhana ambulasi
yang harus di lakukan ( mis. Duduk
di tempat tidur )

11:30

kamis Dukungan mobilisasi (I.05173) S: pasien menyatakan sudah bisa


14/07/23 bergerak tapi masi terbatas
Observasi:
belum bisa ke toilet
14.40
 Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan
O: Perilaku sesuai anjuran
fisik lainnya.
Kekuatan otot
 Melakukan Monitor kondisi umum selama
14.45 melakukan mobilisasi. 5 5

Terapeutik: 4 4

14.48  Memfasilitasi melakukan pergerakan, A: Masalah teratasi sebagian


bila perlu P: intervensi di lanjutkan

 Memlibatkan keluarga untuk - Identifikasi adanya

15.00 membantu pasien dalam pergerakan . nyeri atau keluhan


fisik lainnya
Edukasi:
- Monitor kondisi
 Menjelaskan tujuan dan prosedur
umum
mobilisasi
- Libatkan keluarga
 Menganjurkan melakukan mobilisasi
untuk membantu
dini
15:30 pasien dalam

Mengajarkan mobilisasi sederhana yang meningkatkan

harus di lakukan ( mis. Duduk ambulasi

Jumat/15/23 Dukungan mobilisasi (I.05173) S: pasien menyatakan sudah bisa


bergerak dan berjalan ke toilot
10.40 Observasi:

 Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan


fisik lainnya. O: Perilaku sesuai anjuran

10.45  Melakukan Monitor kondisi umum selama 5 5


melakukan mobilisasi.
5 5
Terapeutik:
10.48 A: Masalah teratasi sebagian
 Memfasilitasi melakukan pergerakan,
11.00 P: intervensi di lanjutkan
bila perlu
- Identifikasi adanya
 Memlibatkan keluarga untuk nyeri atau keluhan
membantu pasien dalam pergerakan . fisik lainnya
Edukasi: - Monitor kondisi

 Menjelaskan tujuan dan prosedur umum


11.35 mobilisasi - Libatkan keluarga

 Menganjurkan melakukan mobilisasi untuk membantu


dini pasien dalam
meningkatkan
 Mengajarkan mobilisasi sederhana
ambulasi
yang harus di lakukan ( mis. Duduk
di tempat tidur )
12:30

Anda mungkin juga menyukai