Anda di halaman 1dari 19

Asuhan Keperawatan Pada Tn.

S Dengan Diagnosa Hipertensi di Ruang

Yudistira Rsud KRMT Wongsonegoro Kota Semarang

DISUSUN OLEH :
Fitriyanti
G3A019003

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019`
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN HIPERTENSI DI RUANGAN
YUDSTIRA RSUD K. R. M. T. WONGSONEGORO SEMARANG

A. BIODATA
1. Identitas pasien
Nama : Tn. S
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Pedurungan
Tanggal Masuk : 12 Agustus 2019
Diagnosa medis : Hipertensi
2. Penanggung jawab
Nama : ny. H
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan pasien : Istri
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri kepala menyebar hingga ke leher

2. Riwayat penyakit sekarang


Klien mengatakan sebelum masuk RS, mengeluh nyeri kepala menyebar sampai ke leher,
jantung terasa berdebar-debar, saat nyeri datang disertai dengan pusing,oleh keluarga
klien sempat dibawah ke puskesmas terdekat dan kemudian dari puskesmas memberi
rujukan ke Rumah Sakit, sekarang pasien di rawat diruang yudistira.
Pada saat pengkajian tanggal 13 Agustus 2019, klien mengeluh nyeri pada kepala hingga
leher, terasa tegang, klien mengatakan jika berdiri dan berjalan terasa pusing.
3. Riwayat perawatan dan kesehatan dahulu
Klien mengatakan punya riwayat penyakit Hipertensi sudah 2 tahun dan dahulu sempat
dirawat di rumah sakit dengan penyakit yang sama

4. Riwayat kesehatan keluarga


Klien mengatakan di dalam keluarganya yaitu ayahnya pernah menderita hipertensi dan
jantug
C. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL( DATA FOKUS)
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit klien jarang melakukan olahraga dan pola makan sering
tidak teratur.

Saat sakit :
Klien mengatakan sebisa mungkin mengikuti anjuran dokter dan perawat dan jika
berobat, klien dan keluarga selalu menggunakan kartu jaminan kesehatan.
2. Nutrisi, Cairan dan Metebolik
a. Gejala (Subjektif) :
1) Diit biasa (tipe) : Diet TKTP
Jumlah makan per hari : 3 kali sehari
Porsi makan dihabiskan
Sebelum sakit dan saat sakit sama.
2) Pola diit : 3 kali sehari, Makan terakhir : makan malam
3) Nafsu/selera makan : kurang baik, Mual : ada
4) Muntah : tidak
5) Nyeri ulu hati : tidak
6) Alergi makanan : tidak ada
7) Masalah mengunyah atau menelan : tidak ada
8) Keluhan demam : tidak ada
9) Pola minum/cairan :
Jumlah minum : 7-8 gelas/hari, jenis : air putih
10) Penurunan BB dalam 6 bulan terakhir : tidak ada

b. Tanda (Objektif) :
1) Suhu tubuh : 36,7 oC, Diaforesis : tidak ada
2) Berat badan : sebelum sakit : 60 kg.
Tinggi badan : 160 cm, Turgor kulit : baik,Tonus Otot : baik
3) Edema : tidak ada
4) Ascites : tidak ada
5) Intergritas kulit perut : Baik
6) Distensi vena jugularis : tidak ada
7) Hernia/masa : tidak ada
8) Bau mulut/Haliosis : tidak ada
9) Kondisi gigi/gusi/mukosa mulut dan lidah : bersih dan terawat.

3. Pernapasan
a. Gejala (Subjektif) :
1) Dispnea : tidak ada
2) Pemajanan terhadap udara berbahaya : tidak ada
3) Penggunaan alat bantu : tidak ada.

b. Tanda (Objektif) :
1) Penapasan :
a) Frekwensi : 24 x/m
b) Kedalaman : sedang
c) Simetris
d) Penggunaan otot bantu nafas : otot dada, Nafas cuping hidung : tidak ada
e) Batuk : tidak ada, Sputum : tidak ada
f) Fremitus : teraba, Auskultasi bunyi nafas : vesikuler
g) Egofoni : tidak ada, Sianosis : tidak ada
h) Perkusi : terdengar suara sonor.
4. Aktifitas dan Latihan
a. Gejala (Subjektif) :
1) Kegiatan dalam pekerjaan : kegiatan klien sehari-hari mengurus pergi ke sawah.
2) Kesulitan atau keluhan dalam aktifitas
a) Pergerakan tubuh : ada keluhan, Kemampuan merubah posisi : ada keluhan,
yaitu klien merasakan nyeri kepala dan lutut.
b) Perawatan diri : mandiri dan setengah dibantu.
c) Toileting : untuk BAB klien dibantu keluarga menggunakan pispot,
sedangkan untuk BAK klien terpasang kateter urin
d) Keluhan sesak nafas setelah aktifitas : tidak ada, Mudah merasa kelelahan :
iya, Toleran terhadap aktifitas : iya.

b. Tanda (Objektif) :
1) Respon terhadap aktifitas yang teramati : baik
2) Status mental : baik
3) Penampilan umum : rapi dan bersih
a) Tampak lemah : tidak
b) Kerapian berpakaian : klien selalu memperhatikan kerapian dalam
berpakaian.
4) Pengkajian neuromuskuler :normal
5) Masa/tonus otot : baik,
6) Kekuatan otot :

5 5
5 5
Postur : tegak, Rentang gerak : normal, Deformitas : tidak ada,
7) Bau badan : tidak, Bau Mulut : tidak, Kondisi kulit kepala : bersih, Kebersihan
kuku : terawat.

5. Istirahat
a. Gejala (Subjektif) :
1) Kebiasaan tidur
Sebelum sakit :
Waktu tidur : malam hari
Lama tidur : 6-8 jam/hari
Saat sakit :
Waktu tidur : tidak menentu
Lama tidur : 5-7 jam/hari
2) Masalah berhubungan dengan tidur :
a) Insomnia : tidak ada,
b) Kurang puas/segar setelah bangun tidur : tidak ada.

b. Tanda (Objektif) :
1) Tampak mengantuk : tidak ada.
2) Mata merah : tidak ada.
3) Sering menguap : tidak ada
4) Kurang konsentrasi : tidak ada

6. Sirkulasi
a. Gejala (subjektif) :
1) Riwayat hipertensi atau masalah jantung : ada
2) Riwayat edema kaki : tidak ada
3) Penyembuhan lambat : tidak ada
4) Rasa kesemutan : ada
5) Palpitasi : tidak ada, Nyeri dada : tidak ada

b. Tanda (objektif) :
1) Tekanan darah (TD) : 160/100 mmHg
2) Nadi/Pulsasi :97x/menit.
3) Friksi gesek : tidak ada, Murmur : ada.
4) Ekstremitas :
Suhu : 36oC, Warna : normal, Tanda Homan : tidak ada
5) Pengisian Kapiler : < 2 detik, Varises : tidak ada, Plebitis : tidak ada.
6) Warna membran mukosa : normal, Bibir : normal, Konjungtiva : tidak anemis
7) Punggung kuku : bersih, Sklera : tidak ikterik.

7. Eliminasi
a. Gejala (Subjektif) :
1) Pola BAB :
Sebelum sakit :
Frekwensi : 1 kali sehari pada pagi hari
Konsistensi : lembek dan padat
Saat sakit :
Frekwensi : 1-2 kali sehari pada pagi hari
Konsistensi : kadang lunak, kadang juga padat
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB : tidak ada alat bantu BAB
3) Kesulitan BAB : Konstipasi : iya, Diare : tidak
4) Penggunaan laksatif : tidak
5) Waktu BAB terakhir : 2 hari yang lalu
6) Riwayat perdarahan : tidak pernah, Hemoroid : tidak ada
7) Riwayat inkontinensia alvi : tidak
8) Penggunaan alat-alat : terpasang kateter urine
9) Riwayat penggunaan diuretik : tidak ada
10) Rasa nyeri/rasa terbakar saat BAK : tidak ada
11) Kesulitan BAK : tidak
12) Keluhan BAK lain : tidak ada

b. Tanda (Objektif) :
1) Abdomen :
a) Inspeksi : abdomen membuncit : tidak ada
b) Auskultasi : bising usus : 20 x/m.
c) Perkusi :
(1) Bunyi timpani dan pekak : tidak ada, Kembung : tidak ada.
(2) Bunyi abnomal lain : tidak ada
d) Palpasi :
(1) Nyeri tekan : tidak ada. Nyeri lepas : tidak ada.
(2) Distensi kandung kemih : tidak ada

2) Pola eliminasi
a) Pola BAB : Konsistensi : lunak, Warna abnormal : iya (kuning)
b) Pola BAK : inkontinensia tidak ada, Resistensi tidak
c) Karakteristik urine : Warna : kuning, jumlah : 700-900 ml/hari, Bau : khas
d) Bila terpasang urostomy, colostomy atau ileustomi : tidak

8. Neurosensori dan Kognitif


a. Gejala (subjektif) :
1) Adanya nyeri :
P = Nyeri dirasakan berkurang saat duduk
Q = Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan muter-muter
R = Lokasi nyeri di regio kapala sampai leher
S = Skala nyari 4 (1-10)
T = Nyeri tidak tentu.
2) Rasa ingin pingsan/pusing : tidak ada.
3) Sakit kepala : iya
4) Kesemutan : tidak ada
5) Mata : penurunan penglihatan : tidak ada.
6) Pendengaran : penurunan pendengaran : tidak
Telinga berdengung : tidak
7) Epiktasis : tidak

b. Tanda (objektif) :
1) Status mental
Kesadaran : composmentis
2) Skala Coma Glasgow : E : 4 M : 6 V :5
3) Persepsi sensori : ilusi tidak, halusinasi tidak
4) Delusi tidak, afek tidak
5) Memori : saat ini baik, masa lalu baik.
6) Penggunaan alat bantu penglihatan/pendengaran : tidak ada
7) Reaksi pupil terhadap cahaya : ka/ki +/+, ukuran pupil 2/2
8) Fascial drop tidak, postur tegap, reflek baik.
9) Penampilan umum tampak kesakitan : ada. Menjaga area sakit : iya, respon
emosional baik, penyempitan fokus baik.

9. Keamanan
a. Gejala (subjektif) :
1) Alergi : tidak ada
2) Obat-obatan : tidak
3) Makanan : tidak
4) Faktor lingkungan : tidak ada
a) Riwayat penyakit hub seksual : tidak ada
b) Riwayat transfusi darah : tidak pernah.
c) Riwayat adanya reaksi transfusi : tidak ada
5) Kerusakan penglihatan, pendengaran : tidak ada
6) Riwayat cidera : pernah jatuh di sawah
7) Riwayat kejang : tidak ada

b. Tanda (objektif) :
1) Suhu tubuh 36oC, diaforesis tidak ada
2) Integritas jaringan : baik
3) Jaringan parut : tidak ada
4) Kemerahan/pucat : tidak ada
5) Adanya luka : tidak ada
6) Ekimosis/tanda perdarahan lain tidak ada
7) Faktor resiko : terpasang alat invasif : tidak ada, jelaskan.
8) Gangguan keseimbangan : tidak ada.
9) Kekuatan umum : baik, tonus otot : normal, parese atau paralisa : tidak ada

10. Seksual dan Reproduksi


a. Gejala (subjektif)
1) Gangguan hubungan seksual : tidak ada keluhan.
2) Permasalahan selama aktifitas seksual : tidak ada

b. Tanda (objektif) :
1) Kutil genital/lesi : tidak dilakukan pemeriksaan

11. Persepsi Diri, Konsep diri dan mekanisme koping


a. Gejala (subjektif) :
1) Faktor stress : klien merasa cemas karena sakit kepala
2) Pengambil keputusan : biasanya dibantu sama anggota keluarga (istri)
3) Pemecahan masalah : jika ada masalah didiskusikan dengan anggota keluarga.
4) Upaya pasien dalam menghadapi masalah : pasien lebih banyak mendekatkan diri
kepada sang pencipta.
5) Perasaan cemas/takut : ada, takut sakitnya tak kunjung sembuh
6) Perasaan keputusasaan : tidak ada.
7) Konsep diri :
a) Citra diri : penyakit yang diderita mempengaruhi aktivitasnya
b) Ideal diri : harapan klien ingin cepat sembuh
c) Harga diri : klien tidak merasa rendah terhadap dirinya.
d) Identitas diri : klien menyukai identitas sebagai ibu rumah tangga
e) Konflik dalam peran : tidak terdapat konflik.

b. Tanda (objektif) :
1) Status emosional : tenang dan sedikit gelisah
2) Respon fisiologis : tidak ada

12. Interaksi Sosial


a. Gejala (subjektif) :
1) Orang yang terdekat dan lebih berpengaruh adalah istri
2) Tidak ada kesulitan dalam hubungan dengan keluarga
3) Tidak ada kesulitan dalam hubungan dengan tenaga kesehatan di RS
b. Tanda (objektif) :
1) Kemampuan bicara : Jelas
2) Pola bicara : tidak terdapat gangguan.
3) Pengguanaan alat banti bicara: tidak ada (-)
4) Perilaku menarik diri : tidak ada (-)

13. Pola nilai Kepercayaan dan Spiritual


a. Gejala (subjektif) :
1) Sumber kekuatan bagi pasien : Tuhan dan keluarga
2) Perasaan menyalahkan Tuhan: tidak ada.
3) Beribadah : klien masih jarang melakukan
ibadah seperti sholat 5 waktu.

b. Tanda (objektif) :
1) Perubahan perilaku :
a) Menarik diri : tidak ada
b) Marah/sarkasme : tidak ada
c) Mudah tersinggung : tidak ada
d) Mudah menangis : tidak ada
2) Menolak pengobatan : tidak ada

D. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal 12 Agustus 2019
Hematologi
 Hb : 14,0 (normal :13,0-18,0 g/dl)
 Ht : 43,20 (normal :12-16 gr/dl)
 J. Eritrosit : 5.25 (normal :4.7 – 6.1/ul) )
 J. Leukosit : 13.3 (normal : 3.8 – 10.6 /uL)
 J. Trombosit : 401 (normal :150 – 400/uL)
Kimia Klinik
 Ureum : 37.4 (normal : 17.0 – 43.0 mg.dl)
 Creatinin : 1.2 (normal : 0.6 – 1.1 mg/dl)
 CKMB : 40 (normal : 0 – 24 /uL)
 Natrium : 133.0 (normal : 135.0 – 147.0 mmol/L)
 Kalium : 4.90 (normal : 3.50 – 5.0 mmol/L)
 Calsium : 1.26 (normal : 1.12 – 1.32 mmol/L)

Tanggal 12 Agustus 2019


Kimia Klinik
 Asam Urat : 7,0 (normal : 2 – 6,5 mg/dl)
 Kolesterol : 214 (normal : < 200 mg/dl)
 Trigliseril : 172 (normal : <150 mg/dl)
 SGOT : 17 (normal :3 – 45 u/l)
 SGPT : 20 (normal :0 – 35 u/l)
Imunologi
 HBsAg : negatif
2. EKG
Tanggal 12 Agustus 2019
Kesan : Normal sinus rhytem
3. CT-Scan : -
4. Pemeriksaan lain : -

5. Obat-obatan :
 Oral
o Amlodipin 1x10 mg
o Candesartan 1x1 mg
o Aspilet 1x80 mg
o Betahistin 3x1 mg
o Dimengidrinat 2x1 mg
o Diazepam 2x2 mg
 Injeksi
o Ketorolac 1x1 amp
o Deksketo 2x1
o Cefotaxim 3x1
 Infus
o RL 20 tpm

E. ANALISA DATA
Data (Ds Dan Do) Masalah (P) Etiologi (E)
Ds : Nyeri akut Agen cedera
 Klien mengatakan nyeri kepala fisiologis
menjalar sampai ke leher dan nyeri
lutut
o P = Nyeri hebat saat berdiri
o Q = Nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk dan muter-muter
o R = Lokasi nyeri di kepala dan
leher
o S = Skala nyari 4 (1-10)
o T = Nyeri tidak tentu.
Do :
 Tampak menahan nyeri
 Skala nyeri 4
 TD : 160/100
 N : 90x/mnt
Ds : penurunan curah Perubahan afterload
 Klien mengatakan mudah lelah jantung
 Klien mengatakan jantungnya
berdebar-debar
 Klien tampak gelisah
Do :
 Klien tampak gelisah
 Terjadi perubahan afterload yaitu
TD 170/100 mmHg
 Terdengar bunyi murmur di jantung

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d agen cedera fisiologis
2. Penurunan curah jantung b/d Perubahan afterload

G. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. Waktu Tujuan & Kriteria Rencana
Rasional
Dx (Tgl/Jam) (Noc) (Nic)
1 13-08-2019 Setelah dilakukan 1. Lakukan 1. Berguna untuk
tindakan keperawatan pengkajian nyeri mengetahui
selama 3 x 24 jam secara masalah nyeri
diharapkan nyeri akut komprehensif secara detail.
dapat teratasi dengan
( PQRST). 2. Reaksi non-
kriteria hasil :
2. Observasi reaksi verbal dapat
 Mampu
mengontrol nyeri non-verbal dari menggambarkan
 Mampu ketidaknyamanan. kondisi dan
mengenali nyeri 3. Gunakan teknik keadaan bila
 Rasa nyaman komunkasi terjadi nyeri.
setelah nyeri terapeutik untuk 3. Komunikasi
berkurang mengetahui terapeutik dapat
 Tanda vital dalam pengalaman nyeri mengetahui
batas normal pasien. permasalahan
4. Kolaborasi yang terjadi pada
pemberian klien
analgetik 4. Analgetik
5. Monitor tanda- digunakan di saat
tanda vital nyeri tak
tertahankan.
5. Tanda tanda vital
menggambarkan
kondisi
perkembangan
klien.
2 13-08-2019 Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Mengetahui
tindakan keperawatan 2. Pertahankan perkembangan
selama 3 x 24 jam pembatasan kliem
diharapkan resiko aktivitas 2. Pembatasan
penurunan curah
3. Anjurkan teknik aktivitas
jantung dapat dapat
relaksasi menurunkan
teratasi dengan kriteria
hasil : 4. Kolaborasi kinerja jantung
 Tekanan darah pemberian obat 3. Teknik relaksasi
menurun dan isosorbide dinitrate untuk membuat
5 mg bila klien rileks
normal
diperlukan’ 4. Untuk
 Tidak terjadi
menurunkan
vasokonstriksi.
tekanan darah

H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN (Hari pertama)


No . Tgl/Jam Ttd &
Tindakan Respon Ps
Dx Tgl jam Nama
1 13-08- 15.30 1. Melakukan pengkajian nyeri DS : Fitri
2019 WIB PQRST P : Klien mengatakan nyeri
saat berdirir dan beraktifitas
lama dan hilang saat istirahat
R : nyeri seperti di tusuk-
tusuk
R : di bagian kepala dan
bagian belakang leher
S : skala nyeri 4
T : nyeri tidak tentu
DO : Ekspresi tampak
menahan nyeri.

2. Mengobservasi reaksi non DS : klien mengatakan merasa


15.40 verbal dari lebih nyaman dengan
WIB ketidaknyamanan. lingkungan yang tenang
DO : klien tampak lebih rileks

3. Memberikan analgetik DS : klien mengatakan nyeri


16.00 (Ketorolax) sedikit berkurang jika
WIB diberikan analgetik
DO : klien tampak sedikit
rileks

4. Memonitoring TTV DS : -
DO : TD : 160/100 mmHg,
17.00
N : 97 x/menit, RR :
WIB
24x/menit, S : 360C

2 13-08- 17.00 1. Monitor TTV DS : klien mengatakan Fitri


2019 WIB jantung berdebar-debar
DO : TD : 160/100 mmHg,
N : 97 x/menit, RR :
24x/menit, S : 360C

17.15 DS : Klien mengatakan akan


WIB 2. Pertahankan membatasi aktivitas untuk
pembatasan aktivitas kesembuhan penyakitnya
DO : klien tampak nyaman

DS : Klien mengerti dan


17.30 3. Anjurkan teknik paham
WIB relaksasi DO : klien tampak mengikuti
dan memahami teknik
relaksasi

DS :klien mengatakan telah


18.00 meminum obat oral
DO:-

4. Memberikan obat
isosorbide dinitrate 5
mg

I. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN ( Hari ke Dua)


No . Tgl/Jam Ttd &
Tindakan Respon Ps
Dx Tgl jam Nama
1 13-08- 15.30 5. Melakukan pengkajian nyeri DS : Fitri
2019 WIB PQRST p : Klien mengatakan nyeri
saat berdiri dan beraktifitas
lama dan hilang saat istirahat
q : nyeri seperti di tusuk-tusuk
r : di bagian kepala dan
bagian belakang leher
s : skala nyeri 3
t : nyeri tidak tentu
DO : Ekspresi tampak
menahan nyeri.

DS : klien mengatakan merasa


6. Mengobservasi reaksi non lebih nyaman dengan
15.40 verbal dari lingkungan yang tenang
WIB ketidaknyamanan. DO : klien tampak lebih rileks

DS : klien mengatakan nyeri


7. Memberikan analgetik sedikit berkurang jika
16.00 (Ketorolax) diberikan analgetik
WIB DO : klien tampak sedikit
rileks

DS : -
8. Memonitoring TTV DO : TD : 140/90 mmHg, N :
97 x/menit, RR : 24x/menit, S
17.00
: 360C
WIB

2 13-08- 17.00 5. Monitor TTV DS : klien mengatakan Fitri


2019 WIB jantung berdebar-debar
DO : TD : 140/90 mmHg, N :
97 x/menit, RR : 24x/menit, S
: 360C

17.15 DS : Klien mengatakan akan


WIB 6. Pertahankan membatasi aktivitas untuk
pembatasan aktivitas kesembuhan penyakitnya
DO : klien tampak nyaman

17.30 DS : Klien mengerti dan


7. Anjurkan teknik paham
WIB
relaksasi DO : klien tampak mengikuti
dan memahami teknik
relaksasi

DS :klien mengatakan telah


18.00
meminum obat oral
DO:-
8. Memberikan obat
isosorbide dinitrate 5
mg

J. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN ( Hari Ke Tiga)


No . Tgl/Jam Ttd &
Tindakan Respon Ps
Dx Tgl jam Nama
1 13-08- 15.30 9. Melakukan pengkajian nyeri DS : Fitri
2019 WIB PQRST p : Klien mengatakan nyeri
saat berdiri dan beraktifitas
lama dan hilang saat istirahat
q : nyeri seperti di tusuk-tusuk
r : di bagian kepala dan
bagian belakang leher
s : skala nyeri 3
t : nyeri tidak tentu
DO : Ekspresi tampak
menahan nyeri.

DS : klien mengatakan merasa


10. Mengobservasi reaksi non lebih nyaman dengan
15.40 verbal dari lingkungan yang tenang
WIB ketidaknyamanan. DO : klien tampak lebih rileks

DS : klien mengatakan nyeri


11. Memberikan analgetik sedikit berkurang jika
16.00 (Ketorolax) diberikan analgetik
WIB DO : klien tampak sedikit
rileks

DS : -
12. Memonitoring TTV DO : TD : 140/90 mmHg, N :
97 x/menit, RR : 24x/menit, S
17.00
: 360C
WIB
2 13-08- 17.00 9. Monitor TTV DS : klien mengatakan Fitri
2019 WIB jantung berdebar-debar
DO : TD : 140/90 mmHg, N :
97 x/menit, RR : 24x/menit, S
: 360C

17.15 DS : Klien mengatakan akan


WIB 10. Pertahankan membatasi aktivitas untuk
pembatasan aktivitas kesembuhan penyakitnya
DO : klien tampak nyaman

DS : Klien mengerti dan


17.30 11. Anjurkan teknik paham
WIB relaksasi DO : klien tampak mengikuti
dan memahami teknik
relaksasi

DS :klien mengatakan telah


18.00 meminum obat oral
DO:-
12. Memberikan obat
isosorbide dinitrate 5
mg

K. EVALUASI (hari pertama)


Waktu Ttd &
No Dx Evaluasi
(Tgl/Jam) Nama
1 13-08-2019 S: Fitri
p : Klien mengatakan nyeri saat berdiri dan beraktifitas
lama dan hilang saat istirahat
q : nyeri seperti di tusuk-tusuk
r : di bagian kepala dan bagian belakang leher
s : skala nyeri 4
t : nyeri tidak tentu

O : klien tampak ekspresi menahan nyeri, nyeri


disertai pusing, rasa tidak nyaman
 TD : 160/ 100mmHg
 Skala nyeri 4 (1-10)
 RR : 24 x/mnt
 S : 36°C
 N :97 x/mnt

A : masalah nyeri akut belum teratasi

P : lanjutkan intervensi :
 Melakukan pengkajian nyeri
 Mengobservasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan
 Melakukan kolaborasi pemberian analgetik
 Memonitoring TTV
2 13-08-2019 S : klien mengatakan jantung masih terasa berdebar- Fitri
debar

O:
 TD : 160/100mmHg
 Skala nyeri 4 (1-10)
 RR : 24 x/mnt
 S : 36°C
 N :97 x/mnt

A : masalah resiko penurunan curah jantung belum


teratasi

P : lanjutkan intervensi :
 Monitor TTV per 2 jam
 Pertahankan pembatasan aktivitas
 Anjurkan teknik relaksasi
 Terapi lanjut

L. EVALUASI (hari kedua)


Waktu Ttd &
No Dx Evaluasi
(Tgl/Jam) Nama
1 14-08-2019 S: Fitri
p : Klien mengatakan nyeri saat berdiri dan beraktifitas
lama dan hilang saat istirahat
q : nyeri seperti di tusuk-tusuk
r : di bagian kepala dan bagian belakang leher
s : skala nyeri 3
t : nyeri tidak tentu

O : klien tampak menahan nyeri, nyeri disertai pusing,


rasa tidak nyaman
 TD : 140/90mmHg
 Skala nyeri 4 (1-10)
 RR : 24 x/mnt
 S : 36°C
 N :89 x/mnt

A : masalah nyeri akut teratasi sebagian


P : lanjutkan intervensi :
 Melakukan pengkajian nyeri
 Mengobservasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan
 Melakukan kolaborasi pemberian analgetik
Memonitoring TTV
2 14-08-2019 S : klien mengatakan jantung sudah tidak berdebar Fitri
lagi

O:
 TD : 140/90mmHg
 Skala nyeri 4 (1-10)
 RR : 24 x/mnt
 S : 36°C
 N :89x/mnt

A : masalah resiko penurunan curah jantung teratasi


sebagian

P : lanjutkan intervensi :
 Monitor TTV per 2 jam
 Pertahankan pembatasan aktivitas
 Anjurkan teknik relaksasi
 Kolaborasi pemberian obat isosorbide
dinitrate 5 mg bila diperlukan’

M. EVALUASI (hari ketiga)


Waktu Ttd &
No Dx Evaluasi
(Tgl/Jam) Nama
1 15-08-2019 S: Fitri
p : Klien mengatakan nyeri saat berdiri dan beraktifitas
lama dan hilang saat istirahat
q : nyeri seperti di tusuk-tusuk
r : di bagian kepala dan bagian belakang leher
s : skala nyeri 3
t : nyeri tidak tentu

O : klien tampak ekspresi menahan nyeri, nyeri


disertai pusing, rasa tidak nyaman
 TD : 140/90mmHg
 Skala nyeri 3 (1-10)
 RR : 24 x/mnt
 S : 36°C
 N :98 x/mnt
A : masalah nyeri akut teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi :
 Melakukan pengkajian nyeri
 Mengobservasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan
 Melakukan kolaborasi pemberian analgetik
Memonitoring TTV
2 15-08-2019 S : klien mengatakan jantung masih terasa berdebar- Fitri
debar

O:
 TD : 140/90mmHg
 Skala nyeri 4 (1-10)
 RR : 24 x/mnt
 S : 36°C
 N :98 x/mnt

A : masalah resiko penurunan curah jantung belum


teratasi

P : lanjutkan intervensi :
 Monitor TTV
 Pertahankan pembatasan aktivitas
 Anjurkan teknik relaksasi
 Kolaborasi pemberian obat isosorbide
dinitrate 5 mg

Anda mungkin juga menyukai