Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KLIEN Ny.

S DENGAN GANGGUAN
PERSEPSI SENSORIK : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG I
(ARIMBI) RSJD. DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

DI SUSUN OLEH :

NAMA : FADILA HARUN


NIM : G3A017225
STASE : JIWA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. S DI RUANG I (ARIMBI)
RSJD. DR. AMINO GONDOHUTOMO

Ruang Rawat : Ruang I (Arimbi)


Tanggal Pengkajian : 20 Juli 2018
Tanggal Masuk : 24 Juni 2018
A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Identitas Klien :
Inisial : Ny S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 37 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Cilosari
Informan : Hasil pengkajian dari klien dan rekam medik
2. ALASAN MASUK
± 8 bulan bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien sering bertingkah laku
aneh, marah-marah ke tetangga karena merasa tetangga menyakiti dirinya.
Pasien juga merasa ada yang mengajak bicara. Di rumah pasien kadang suka
bicara sendiri, kadang bicara tidak nyambung.
Keluhan Utama pada saat dikaji :
Saat dikaji klien mengatakan kadang sering mendengar suara yang menyuruh
ke chandra, suara yang klien dengar adalah suara laki-laki dan suara muncul
tidak tentu.
 Masalah keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
Pendengaran

3. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Klien sudah ketiga kalinya dirawat di Rumah Sakit Jiwa RSJD. DR. Amino
Gondohutomo Semarang.
Kunjungan :
1. Tahun 2016
2. November 2017
3. Sekarang
b. Pengobatan yang diberikan sebelumnya tidak berhasil karena klien
mengatakan kadang tidak control sesuai jadwal yang telah dtentukan dokter
karena tidak ada yang mengantarkan klien untuk control sehingga klien
masuk kembali ke RSJD. Dr. Amino Gondohutomo Semarang.
c. Keluarga klien ada yang mengalami gangguan jiwa yaitu pak de nya.
d. Pengalaman yang tidak menyenangkan di masa lalu yaitu klien mengatakan
dipecat oleh bos nya dari pekerjaannya.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda-tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5ºC
P : 20 x/menit
b. Ukur
BB : 55 Kg
TB : 156 Cm
IMT : 23
Keluhan fisik : Klien mengatakan tidak ada keluhan
 Masalah Keperawatan : Tidak ada

5. PSIKOSOSIAL
a. Genogram

Ket. : : Perempuan
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis perkawinan
: Garis keturunan

--- : Tinggal serumah


X : Meninggal dunia

GI : Kakek dan nenek klien dari ibu sudah meninggal


G II : Klien tidak ingat kalau ibu dan bapaknya bersaudara berapa dan anak ke
berapa
G III : Klien anak pertama dari lima bersaudara dan saat ini klien berada di
RSJD. Dr, Amino Gondohutomo Semarang karena mengalami gangguan
jiwa.
b. Konsep Diri
1) Gambaran diri : Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya
2) Identitas diri : Klien anak pertama dari lima bersaudara, klien Belem
menikah.
3) Peran : Klien berperan sebagai seorang anak yang suka membantu
pekerjaan dirumah.
4) Ideal diri : Klien berharap agar cepat sembuh, agar bisa pulang kerumah
dan berkumpul dengan keluarganya
5) Harga diri : Klien merasa merasa kecewa dan malu bergaul dengan orang
lain
 Masalah keperawatan :
Gangguan konsep diri : Harga Diri rendah (HDR)
c. Hubungan sosial
Orang yang terdekat dengan klien adalah ibunya yang telah merawat dan
membesarkannya dan saat klien dirawat di RSJD Dr, Amino Gondohutomo
Semarang klien sering bercerita dengan teman-teman yang lain..
 Masalah Keperawatan : Tidak ada
d. Spiritual
Klien beragama Islam dan jarang melakukan ibadah sholat.
6. STATUS MENTAL
a. Penampilan
Klien dalam berpakaian kurang rapi, kuku bersih dan pendek, menggunakan
sandal, gigi klien kotor. Rambut pendek dan tambak kotor
 Masalah Keperawatan : défisit perawatan diri.
b. Pembicaraan
Klien menjawab pertanyaan dengan singkat, Kadang-kadang terdiam dan
hanya tersenyum dan merespon agak lambat,
 Masalah Keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal
c. Aktivitas Motorik
Klien tampak bingung dan gelisah.
d. Alam Perasaan
Klien mengatakan mempunyai keluarga yang masih perhatian dengan
kondisi klien.
e. Afek
Sesuai dengan stimulus yang ada. Klien mengatakan kalau melihat hal-hal
yang menyedihkan klien biasa menangis.
f.Interaksi selama wawancara
Kontak mata baik, klien bila ditanya menjawab dengan singkat, klien Sangat
kooperatif.
g. Persepsi
klien mengatakan kadang sering mendengar suara yang menyuruh ke
chandra, suara yang klien dengar adalah suara laki-laki dan suara muncul
tidak tentu.
 Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi sensori : Halusinasi pe
ndengaran
h. Proses Pikir
Pembicaraan yang berbelit-belit tetapi sampai pada tujuan pembicaraan.
Klien dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh perawat
i. Isi Pikir
Obsesi : pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha untuk
menghilangkannya. klien mengatakan kadang sering mendengar suara yang
menyuruh ke chandra
 Masalah keperawatan : Gangguan isi pikir
j. Tingkat kesadaran
Klien tidak mengalami disorientasi tempat, tetapi kadang klien disorientasi
waktu. Klien dapat mengenali bahwa ini adalah RS jiwa.
k. Memori
Daya ingat jangka panjang klien sedikit bagus karena klien masih ingat
sudah pernah masuk ke RSJ 3 kali.
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung 1 sampai 10 secara sederhana
m. Kemampuan Penilaian
Tingkat kemampuan klien masih baik.
n. Daya tilik diri
Klien menyadari bahwa dirinya Sekarang di rawat di RSJ karena mengalami
gangguan jiwa
7. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
a. Makan
Frekuensi makan 3 x sehari dengan porsi habis. Klien mampu makan sendiri
tanpa bantuan orang lain
b. BAB / BAK
Klien BAB/BAK sendiri selalu menggunakan toileting.
c. Mandi
Frekuensi mandi 2 x sehari ( pagi dan sore ) memakai sabun.
d. Istirahat tidur
Klien tidur nyenyak saat malam hari dan saat siang kadang-kadang untuk
tidur.
e. Berpakaian
Klien menggunakan pakaian sesuai dengan penggunaannya dan mengganti
pakaian apabila disuruh ganti.

f.Pengguanaan obat
Klien menggunakan obat sesuai dengan jadwal pemberian obat dan obat
langsung diminum klien
g. Pelayanan kesehatan
Klien dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
h. Aktivitas dalam ruangan
merapikan tempat tidur
i. Aktivitas di luar ruangan
Mengantar dan menjemput pakaian dari laundry.
8. MEKANISME KOPING
Jika klien ada masalah klien lebih banyak diam dan tidak mau menceritakan
masalahnya kepada orang lain, klien berharap semoga cepat sembuh agar bisa
berkumpul dengan keluarganya.
 Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif.
9. HUBUNGAN PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
a. Masalah dengan ekonomi : Klien mengatakan kalau dia tidak bekerja.
b. Masalah dengan pendidikan : Klien adalah seorang tamatan SD dari.
c. Masalah dengan klien : Klien tidak mau bergaul dengan lingkungan
rumahnya
d. Masalah dengan keluarga : Klien merasa kecewa karena gagal dalam
membantu keluarganya.
 Masalah Keperawatan : Gangguan konsep Diri : Harga Diri Rendah
10. ASPEK MEDIS
Diagnosa Medik : Skizofrenia Paranoid
Terapy :
- Respiridone 2 x sehari
- Chlorpromazine 1 x ½ sehari

11. ANALISA DATA


No Analisa Data Masalah
1 DS :
- klien mengatakan kadang Risiko mencederai diri
sering mendengar suara yang menyuruh ke sendiri, orang lain dan
chandra lingkungan.
DO :
- Klien kadang suka
menyendiri
2 - Klien nampak diam Perubahan persepsi
sensori : Halusinasi

DS : pendengaran

- klien mengatakan kadang


sering mendengar suara yang menyuruh ke
chandra,
DO :
- Klien nampak diam Déficit Perawatan Diri
3

DS :
- Klien mengatakan selama dia
dirawat di RS kalau sikat gigi nanti
diingatkan.
DO :
Gangguan konsep diri :
4 - Penampilan klien kurang rapi, Harga diri rendah
gigi nampak kotor, klien mengatakan mandi
2 x sehari dan rambut tampak kotor

DS
- Klien mengatakan malu
bergaul dengan orang yang ada dilingkungan
rumahnya.

DO
- Klien kadang suka
menyendiri
- Klien malu bergaul dengan
orang lain

12. POHON MASALAH

Risiko mencederai diri


Efek sendiri, orang lain dan
lingkungan.

Core problem Perubahan persepsi


sensori : Halusinasi
pendengaran
Etiologi
Gangguan konsep diri : Défisit

Harga diri rendah Perawatan Diri

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Perubahan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Hari No Rencana Tindakan Kep


DX Kep Intervensi
/Tgl Dx Tujuan Kriteria Evaluasi
Jumat I Perubah TUM : Setelah dilakukan tindakan
20 Juli an Klien dapat keperawatan selama 1 kali
2018 persepsi berinteraksi dengan pertemuan diharapkan
sensori : orang lain sehingga klien dapat
Halusina tidak terjadi
si halusinasi dan
pendeng dapat mengontrol
aran halusinasinya.

TUK 1 : 1.1 Ekspresi wajah Bina hubungan saling percaya dengan


Klien dapat bersahabat, menggunakan komunikasi terapeutik :
membina hubungan menunjukkan rasa - Sapa klien dengan ramah baik verbal
saling percaya senang, ada kontak maupun non verbal.
mata, mau berjabat - Perkenalkan diri dengan sopan.
tangan, mau menjawab - Tanya nama lengkap klien dan nama
salam, klien mau panggilan yang disukai klien.
duduk berdampingan - Jelaskan tujuan sikap empati dan
de ngan perawat, klien menerima klien apa adanya.
mau mengutarakan - Beri perhatian kepada klien dan
masalah yang dihadapi. perhatikan kebutuhan dasar klien.

2.1 Klien dapat


TUK 2 : menyebutkan waktu, 2.1.1 Adakan kontak sering dan singkat
Klien dapat isi, frekwensi secara bertahap.
mengenal timbulnya halusinasi. 2.1.2 Observasi tingkah laku klien
halusinasinya terkait dengan halusinasinya : bicara dan
tertawa tanpa stimulus, memandang
kekiri/kekanan/kedepan seolah-olah ada
teman bicara.
2.1.3 Bantu klien mengenal
halusinasinya :
- Jika menentukan klien yang sedang
halusinasi, tanyakan apakah ada suara
yang didengar.
- Jika klien menjawab ada lanjutkan apa
yang dikatakan
- Katakan bahwa perawat percaya klien
mendengar suara itu, namun perawat
sendiri tidak mendengarnya (dengan nada
bersahabat tanpa menuduh atau
menghakimi)
- Katakan bahwa klien lain juga ada seperti
klien
- Katakan bahwa perawat akan membantu
klien.
2.1.4 Diskusikan dengan klien :
- Situasi yang menimbulkan/tidak
menimbulkan halusinasi.
- Waktu dan frekwensi terjadinya
halusinasi (pagi, siang, sore dan malam
3.1 Klien dapat atau jika sendiri jengkel/sedih)
TUK 3 : menyebutkan
Klien dapat tindakan yang 3.1.1 Identifikasi bersama klien cara
mengontrol biasanya dilakukan tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasinya untuk halusinasi (tidur, marah, menyibukkan diri
mengembalikan dan lain-lain)
halusinasinya. 3.1.2 Diskusikan cara baru untuk
3.2 Klien dapat memutuskan/mengontrol timbulnya
menyebutkan cara halusinasi :
baru. - Katakan : “saya tidak mau dengan kamu”
(pada saat halusinasi terjadi)
- Menemui orang lain
(perawat/teman/anggota keluarga) untuk
bercakap-cakap atau mengatakan
halusinasi yang didengar.
- Membuat jadwal kegiatan sehari-hari
agar halusinasi tidak sempat muncul.
- Memintal keluarga/teman/perawat,
menyapa jika tampak bicara sendiri.
3.1.3 Bntu klien memilih dan melatih
4.1 klien dapat cara memutuskan halusinasi secara
TUK 4 : memilih cara bertahap.
Klien dapat mengatasi halusinasi
dukungan dari seperti yang telah 4.1.1 Beri kesempatan untuk
keluarga dalam didiskusikan dengan melakukan cara yang telah dilatih evaluasi
mengontrol klien. hasilnya dan beri pujian jika berhasil
halusinasinya. 4.2 Klien dapat 4.1.2 Anjurkan klien mengikuti terapi
melaksanakan cara aktivitas kelompok, orientasi realita,
yang telah dipilih stimulasi persepsi.
untuk mengendalikan 4.1.3 Anjurkan klien untuk memberitahu
halusinasinya. keluarga juka mengalami halusinasi
4.3 Klien dapat 4.1.4 Diskusikan dengan keluarga (pada saat
mengikuti terapi keluarga berkunjung/pada saat kunjungan
aktivitas kelompok. rumah) :
- Gejala halusinasi yang dialami klien
4.4 Klien dapat - Cara yang dapat dilakukan klien dan
dukungan dari keluarga untuk memutus halusinasi
keluarga dalam - Cara merawat anggota keluarga yang
mengontrol halusinasi dirumah : beri kegiatan, jangan
halusinasinya. biarkan sendiri, makan bersama,
berpergian bersama.
- Beri informasi waktu follow up atau
kapan perlu mendapat bantuan :
halusinasi tidak terkontrol, dan risiko
mencederai orang lain.
4.1.5 Dorong klien untuk mengungkapkan
perasaannya bila berhubungan dengan orang
lain.
4.1.6 Diskusikan dengan klien tentang
perasaan manfaat berhubungan dengan
orang lain.
4.1.7 Beri reinforcement positif atas
TUK 5 : kemampuan klien mengungkapkan perasaan
Klien dapat 5.1 klien dapat manfaat berhubungan dengan orang lain.
memanfaatkan obat memanfaatkan obat-
dengan baik. obatan dengan 5.1.1 Diskusikan tentang manfaat dan kerugian
baik.halusinasi. tidak minum obat, dosis, nama, frekuensi,
efek samping minum obat
5.1.2 Pantau saat pasien minum obat
5.1.3 Anjurkan pasien minta sendiri obatnya
pada perawat
5.1.4 Beri reinforcement jika pasien
menggunakan obat dengan benar
5.1.5 Diskusikan akibat berhenti minum obat
tanpa konsultasi dengan dokter
5.1.6 Anjurkan pasien berkonsultasi dengan
dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang
tidak di inginkan.

D. CATATAN PERKEMBANGAN

NO
Hari/Tgl JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
I Jumat, TUK I : Jam 12.00
20 Juli Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan S :
2018 prinsip komunikasi terapeutik : - Klien menjawab salam “Selamat pagi
- Menyapa klien dengan ramah baik verbal maupun suster”
nonverbal : - Klien mampu menyebut nama
“Assalamu’alaikum warohmatullah mbak perawat
….”(sambil berjabat tangan dan tersenyum) - Klien mampu memperkenalkan
- Memperkenalkan diri dengan sopan : namnya “Nama saya “S” senang
“Perkenalkan nama saya Fadila biasa di panggil dipanggil “S”
Dila, Saya mahasiswa Universitas Muhammadiyah - Klien mengatakan setuju untuk
Semarang yang akan praktek disini selama 2 kontrak waktu
minggu
- Tanya nama lengkap klien dan nama O :
panggilan yang disukainya : - Klien mau menjawab salam
“ Kalau boleh tahu nama Mbak siapa dan senang - Klien mau menyebutkan namanya
dipanggil siapa? - Klien mau berjabat tangan
- Klien mau duduk berdampingan
- Menjelaskan tujuan pertemuan : dengan perawat
“Tujuan saya disini Mbak saya akan merawat Mbak
dan saya berharap Mbak mau menceritakan apa A : Bina hubungan saling percaya
yang Mbak rasakan selama di rawat disini. tercapai
- Mengadakan kontrak, topik, waktu dan tempat
berkomunikasi : P : Pertahankan TUK 1 dan Lanjutkan
“Jika Mbak tidak keberatan bagaimana kalau kita TUK 2
berbincang-bincang sekarang mengenai masalah
yang Mbak alami dirumah sehingga Mbak dibawah
kesini, menurut Mbak dimana tempat yang paling
cocok untuk berbincang-bincang? Bagaimana kalau
dikursi ini saja dan Mbak mau berapa lama?
Bagaimana kalau 10 menit? Apakah Mbak setuju?
Baiklah kita mulai saja bincang-bincangnya : kalau
boleh tahu apa yang Mbak lakukan dirumah
sehingga Mbak di bawah ke sini?
- Memberi kesempatan klien untuk
mengungkapkan perasaannya dan perawat
menerima klien apa adanya dengan sikap empati.
- Mengakhiri interaksi sementara dan
melakukan kontrak yang akan datang :
“Mbak karena waktu kita sudah selesai bagaimana
kalau besok kita lanjutin kembali apa Mbak mau?
Kalau iya bagaimana kalau besok kita lanjutkan
kembali pembicaraan kita jam 09.00 dengan topik
Mbak dapat mengenal halusinasi.

TUK 2 : Klien dapat mengenal halusinasinya Jam 12.00


- Mengadakan kontak sering dan singkat secara S :
bertahap: - klien mengatakan kadang sering
“Menemui klien, berjabat tangan dan menyatakan mendengar suara yang menyuruh ke
salam, selamat Siang Mbak…..bagaimana kabarnya chandra
hari ini? ( Mengingatkan klien tentang kontrak - Klien mengatakan suara yang
sebelumnya ) Mbak sebagaimana janji kita maka didengarnya adalah laki-laki.
saat ini kita akan lanjutkan bincang-bincang kita - Klien mengatakan suara kadang-
dengan topik mengenal halusinasi kadang tidak tentu
- Mengobservasi tingkah laku klien terkait dengan - Klien mengatakan gelisah jika suara
halusinasinya itu muncul
- Membantu klien mengenal halusinasinya : O:
“Mbak bagaimana kalau kita bercakap-cakap - Klien mampu tersenyum kepada
tentang suara-suara yang selama ini Mbak dengar perawat
tetapi tidak tampak wujudnya? Nah kita akan
bercakap-cakap menggunakan waktu 15 menit, A : Klien dapat mengenal halusinasinya
apakah Mbak setuju?
- Mendiskusikan dengan klien mengenai situasi, P : Pertahankan TUK 1 dan 2, lanjutkan
waktu dan frekwensi timbulnya halusinasi : ke TUK 3
“ Apakah Mbak pernah mendengar suara-suara itu?
Memangnya suara itu mengatakan apa? Biasanya
pada saat apa? Apakah terus-menerus atau sewaktu-
waktu? Dan berapa kali dalam sehari Mbak
mendengar suara-suara itu muncul?
- Menerima halusinasi sebagai hal yang nyata bagi
klien tetapi tidak bagi perawat :
“Mbak memang mendengar suara-suara tetapi saya
dan perawat lainnya tidak mendengar suara tersebut,
suara-suara itu disebut halusinasi, apakah Mbak
mengerti?
- Memberi pujian karena klien mau mengungkapkan
perasaannya :
Bagus, Mbak sudah tahu apa itu halusinasi, seperti
yang Mbak alami bukan?
- Mengakhiri interaksi sementara :
“Mbak karena waktu kita sudah selesai , sebentar
kita lanjutkan kembali pembicaraan kita dengan
topik cara mengontrol halusinasi, apakah Mbak
bersedia? Bagaimana kalau ditempat ini saja? Dan
bagaimana kalau jam 13.00. Mbak sekarang silakan
istirahat dulu ya! Kalau ada apa-apa Mbak bisa
panggil saya atau perawat yang lain

TUK 3 : Klien dapat mengontrol halusinasinya


a. Mengidentifikasi bersama klien apa yang dilakukan Jam 10.00
bila terjadi halusinasi S :
- “ Kalau Mbak“S” mendengar suara-suara itu, - Klien mengatakan kalu dia
apa yang Mbak lakukan? mendengar suara-suara itu, klien
- Apakah dengan cara seperti itu, suara-suara menutup telinga dengan kedua
yang Mbak dengar berkurang? tangannya.
b. Mendiskusikan cara baru untuk memutuskan atau
megontrol timbulnya halusinasi : O :
“Kalau Mbak mendengar suara-suara yang sering - Klien tampak tenang
Mbak dengar, ada 4 cara yang harus Mbak lakukan - Klien tampak bersahabat dengan
- Menghardik halusinasi dengan cara menutup perawat
telinga dan mengatakan pergi, saya tidak mau
mendengar kamu. A : Klien dapat menjawab dan
- Bercakap-cakap dengan orang lain menyebutkan cara mengontrol
- Mencari kesibukan halusinasi dengan memilih salah
- Minum obat secara teratur satu cara yaitu dengan cara
c. Kontrak yang akan dating menghardik
- Topik : Bagaimana kalau sebentar kita
berbincang-bincang bagaimana cara P : Pertahankan TUK 1, 2, dan 3 lanjut
menggunakan yang benar TUK 5
- Waktu : Mbak mau berbincang-bincang dengan
saya jam berapa? Bagaimana kalau jam 14.00,
setuju Mbak ?
- Tempat : Mbak “S”, kita berbincang-bincang
disini saja, Mbak setuju?

TUK 5 : Klien dapat memanfaatkan obat dengan


benar Jam 15.00
a. Mendiskusikan dengan klien tentang dosis, S :
frekwensi dan manfaat obat : - Klien menjawab salam “Selamat
“Mbak, minum obat berapa kali dalam sehari? siang Suster”.
Apakah Mbak manfaat dari minum obat? - Klien mengatakan minum obat 2 kali
b. Menganjurkan klien minta obat pada perawat dan dalam sehari.
menanyakan manfaatnya : - Klien mengatakan kalau minum obat,
“Kalau tiba waktunya minum obat, Mbak bisa akan cepat sembuh.
meminta langsung kepada perawat. - Klien mengatakan setelah minum
c. Menganjurkan klien bicara dengan dokter tentang obat ia merasa tenang dan mengantuk
manfaat dan efek samping obat yang dikomsumsi - Klien mengatakan obatnya ada 2
“Mbak “S” Kalau dokter datang, coba ceritakan macam
yang bapak rasakan saat minum obat-obat ini, obat
ini harus diminum terus, Mbak jangan khawatir ini O :
aman jika diminum sesuai dengan aturan. - Klien nampak tersenyum
d. Mendiskusikan akibat berhenti minum obat tanpa - Klien nampak bersahabat
konsultasi :
“Bagaimana perasaan Mbak setelah A : Klien mengetahui manfaat dari
mengkomsumsi obat ini? Kalo Mbak menghentikan minum obat
obat secara sepihak, gejala yang Mbak alami
muncul kembali P : Pertahankan TUK 1, 2, 3 dan 5
e. Membantu klien menggunakan obatnya dengan
prinsip 5 benar :
“Benar obat, benar cara, benar waktu, benar pasien
dan benar dosis, apakah Mbak mengerti?
1

Anda mungkin juga menyukai