S DENGAN GANGGUAN
PERSEPSI SENSORIK : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG I
(ARIMBI) RSJD. DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
DI SUSUN OLEH :
3. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Klien sudah ketiga kalinya dirawat di Rumah Sakit Jiwa RSJD. DR. Amino
Gondohutomo Semarang.
Kunjungan :
1. Tahun 2016
2. November 2017
3. Sekarang
b. Pengobatan yang diberikan sebelumnya tidak berhasil karena klien
mengatakan kadang tidak control sesuai jadwal yang telah dtentukan dokter
karena tidak ada yang mengantarkan klien untuk control sehingga klien
masuk kembali ke RSJD. Dr. Amino Gondohutomo Semarang.
c. Keluarga klien ada yang mengalami gangguan jiwa yaitu pak de nya.
d. Pengalaman yang tidak menyenangkan di masa lalu yaitu klien mengatakan
dipecat oleh bos nya dari pekerjaannya.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda-tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5ºC
P : 20 x/menit
b. Ukur
BB : 55 Kg
TB : 156 Cm
IMT : 23
Keluhan fisik : Klien mengatakan tidak ada keluhan
Masalah Keperawatan : Tidak ada
5. PSIKOSOSIAL
a. Genogram
Ket. : : Perempuan
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
f.Pengguanaan obat
Klien menggunakan obat sesuai dengan jadwal pemberian obat dan obat
langsung diminum klien
g. Pelayanan kesehatan
Klien dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
h. Aktivitas dalam ruangan
merapikan tempat tidur
i. Aktivitas di luar ruangan
Mengantar dan menjemput pakaian dari laundry.
8. MEKANISME KOPING
Jika klien ada masalah klien lebih banyak diam dan tidak mau menceritakan
masalahnya kepada orang lain, klien berharap semoga cepat sembuh agar bisa
berkumpul dengan keluarganya.
Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif.
9. HUBUNGAN PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
a. Masalah dengan ekonomi : Klien mengatakan kalau dia tidak bekerja.
b. Masalah dengan pendidikan : Klien adalah seorang tamatan SD dari.
c. Masalah dengan klien : Klien tidak mau bergaul dengan lingkungan
rumahnya
d. Masalah dengan keluarga : Klien merasa kecewa karena gagal dalam
membantu keluarganya.
Masalah Keperawatan : Gangguan konsep Diri : Harga Diri Rendah
10. ASPEK MEDIS
Diagnosa Medik : Skizofrenia Paranoid
Terapy :
- Respiridone 2 x sehari
- Chlorpromazine 1 x ½ sehari
DS : pendengaran
DS :
- Klien mengatakan selama dia
dirawat di RS kalau sikat gigi nanti
diingatkan.
DO :
Gangguan konsep diri :
4 - Penampilan klien kurang rapi, Harga diri rendah
gigi nampak kotor, klien mengatakan mandi
2 x sehari dan rambut tampak kotor
DS
- Klien mengatakan malu
bergaul dengan orang yang ada dilingkungan
rumahnya.
DO
- Klien kadang suka
menyendiri
- Klien malu bergaul dengan
orang lain
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Perubahan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
D. CATATAN PERKEMBANGAN
NO
Hari/Tgl JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
I Jumat, TUK I : Jam 12.00
20 Juli Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan S :
2018 prinsip komunikasi terapeutik : - Klien menjawab salam “Selamat pagi
- Menyapa klien dengan ramah baik verbal maupun suster”
nonverbal : - Klien mampu menyebut nama
“Assalamu’alaikum warohmatullah mbak perawat
….”(sambil berjabat tangan dan tersenyum) - Klien mampu memperkenalkan
- Memperkenalkan diri dengan sopan : namnya “Nama saya “S” senang
“Perkenalkan nama saya Fadila biasa di panggil dipanggil “S”
Dila, Saya mahasiswa Universitas Muhammadiyah - Klien mengatakan setuju untuk
Semarang yang akan praktek disini selama 2 kontrak waktu
minggu
- Tanya nama lengkap klien dan nama O :
panggilan yang disukainya : - Klien mau menjawab salam
“ Kalau boleh tahu nama Mbak siapa dan senang - Klien mau menyebutkan namanya
dipanggil siapa? - Klien mau berjabat tangan
- Klien mau duduk berdampingan
- Menjelaskan tujuan pertemuan : dengan perawat
“Tujuan saya disini Mbak saya akan merawat Mbak
dan saya berharap Mbak mau menceritakan apa A : Bina hubungan saling percaya
yang Mbak rasakan selama di rawat disini. tercapai
- Mengadakan kontrak, topik, waktu dan tempat
berkomunikasi : P : Pertahankan TUK 1 dan Lanjutkan
“Jika Mbak tidak keberatan bagaimana kalau kita TUK 2
berbincang-bincang sekarang mengenai masalah
yang Mbak alami dirumah sehingga Mbak dibawah
kesini, menurut Mbak dimana tempat yang paling
cocok untuk berbincang-bincang? Bagaimana kalau
dikursi ini saja dan Mbak mau berapa lama?
Bagaimana kalau 10 menit? Apakah Mbak setuju?
Baiklah kita mulai saja bincang-bincangnya : kalau
boleh tahu apa yang Mbak lakukan dirumah
sehingga Mbak di bawah ke sini?
- Memberi kesempatan klien untuk
mengungkapkan perasaannya dan perawat
menerima klien apa adanya dengan sikap empati.
- Mengakhiri interaksi sementara dan
melakukan kontrak yang akan datang :
“Mbak karena waktu kita sudah selesai bagaimana
kalau besok kita lanjutin kembali apa Mbak mau?
Kalau iya bagaimana kalau besok kita lanjutkan
kembali pembicaraan kita jam 09.00 dengan topik
Mbak dapat mengenal halusinasi.