BRONKOPNEUMONIA
Disusun oleh :
Paryoto
NIM :1202308187
A. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.S
Tempat/tgl lahir : Surakarta, 07/09/1968
Golongan darah :O
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jebres Tengah, Rt 002/024 Jebres, Jawa Tengah
Diagnosa medik
a. Observasi Febris Hari ke 4 Tanggal : 28/11/2023
b. Thypoid Fever Tanggal : 28/11/2023
c. DM Tipe 2 Tanggal : 28/11/2023
B. Status Kesehatan
1. Status Keseahatan saat ini
a. Keluhan Utama
Demam
b. Faktor Pencetus
Infeksi Bakteri
c. Lamanya Keluhan
4 hari
d. Timbulnya Keluhan : (√ ) bertahap ( ) mendadak
e. Faktor yang memperberat :
Keluhan demam disertai dengan nyeri ulu hati saat ditanya klien mengatakan P=
Nyerinya karena sakitnya, Q = Seperti ditusuk-tusuk, R = Di bagian ulu hati, S = 6
, T = Terasa terus menerus, klien juga mengeuhkan terasa mual akan tetapi tidak
muntah dan badan terasa lemas disertai muncul keringat dingin.
3. Pernah Dirawat
Klien mengatakan pernah dirawat kurang lebih 10 tahun yang lalu karena Operasi
Prostat di RS Kustati.
C. Pengkajian Pola Fungsi dan Pemeriksaan Fisik
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
a. Persepsi tentang kesehatan diri
Pasien mengatakan sehat itu penting, ia merasa sedih jika sakit seperti ini karena
hanya menyusahkan dirinya sendiri dan keluarganya.
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya
Klien mengatakan kesehatan itu penting. Apabila ada anggota keluarga yang sakit
akan minum obat warung terlebih dahulu atau dibawa ke puskesmas apabila
keluhannya memburuk.
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan
1) Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat ?
Klien mengatakan semua makanan ia makan dan tidak ada pantangan
makanan, ia emiliki kebiasaan minum teh dan kopi manis dan jarang
mengkonsumsi air putih.
2) Pemeriksaan kesehatan berkala, perawatan kebersihan diri, imunisasi
Klien mengatakan jarang melaktidak pernah kontrol kesehatan di dokter
maupun rumah sakit. Kebersihan diri klien dan keluarga cukup bersih
3) Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan
a) Yang dilakukan bila sakit
Membeli obat warung terlebih dahulu lalu apabila keluhan memburuk
akan periksa ke dokter
b) Kemana pasien biasa berobat bila sakit ?
Puskemasmas
c) Kebiasaan hidup
Merokok : (+) lama (kurang lebih 20 tahun)
Alkohol (-) lama (-)
Kebiasaan olahraga : Klien jarang berolahraga
d. Factor sosioekonomi yang berhubungan dengan kesehatan
1) Pengasilan : dari usaha yang ia jalani
2) Asuransi/jaminan kesehatan : BPJS
3) Keadaan lingkungan tempat tinggal : klien mengatakan rumah cukup bersih,
penerangan dan ventilasi baik, pembuangan sampah pada tempatnya dan ada
pengangkutan sampah setiap 3 hari sekali pengelolaan limbah baik
5. Istirahat
a. Gejala (subyektif)
1) Kebiasaan tidur ± 8 jam di malam hari dan 2 jam di siang hari Lama tidur ±
10 jam per hari selama di RS
Masalah berhubungan dengan tidur :
- Insomnia : Tidak ada
- Kurang puas/segar setelah bangun tidur : Tidak ada
b. Tanda (obyektif)
1) Tampak mengantuk/mata sayu : Tidak ada
2) Mata merah : Tidak ada
3) Sering menguap : Tidak ada
4) Kurang konsentrasi : Tidak ada
6. Sirkulasi
a. Gejala (subyektif)
1) Riwayat hipertensi dan masalah jantung : tidak ada
2) Riwayat edema kaki : Tidak ada
3) Flebitis : Tidak ada
4) Rasa kesemutan : Tidak ada
5) Palpitasi : Tidak ada
b. Tanda (obyektif)
1) Tekanan darah 140/70 mmHg
2) Mean Arteri Pressure/ tekanan nadi
3) Nadi/pulsasi :
- Radialis : 112x/menit
- Bunyi jantung : lup dup. frekuensi : 112x/menit
- Irama : reguler
- kualitas : normal
4) Friksi gesek : tidak ada, murmur : tidak ada
5) Ekstremitas, suhu : 38,70 C warna : kemerahan
6) Tanda human : Tidak ada
7) Pengisian kapiler : <3 detik Varises : tidak ada. phlebitis : tidak ada
8) Warna : membran mukosa : kemerahan, bibir : kering Konjungtiva : non
anemis, sklera : non ikterik punggung kuku : kemerahan
7. Eliminasi
a. Gejala (subjektif)
1) Pola BAB : frekuensi : 1x sehari. konsistensi : lunak
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB : tidak ada perubahan kebiasaan dalam BAB
dan tidak ada pemasangan alat bantu
3) Kesulitan BAB konstipasi : tidak mengalami konstipasi
4) Diare : tidak mengalami diare
5) Penggunaan laksatif : tidak ada
6) Waktu BAB terakhir : pagi hari pukul 05.00 WIB
7) Riwayat perdarahan : tidak ada
8) Hemoroid : tidak ada
9) Riwayat inkontinensia alvi : tidak ada
10)Penggunaan alat-alat : tidak ada
11)Riwayat penggunaan diuretic : tidak ada
12)Rasa nyeri/rasa terbakar saat BAK : tidak ada
13)Kesulitan BAK : tidak ada
b. Tanda (obyektif)
1) Abdomen
- Inspeksi : abdomen membuncit : tidak
- Auskultasi : bising usus 20 x per menit, bunyi abnormal : tidak ada
- Perkusi
Bunyi tympani : tidak ada
Kembung : tidak ada
Bunyi abnormal : tidak ada
2) Palpasi
- Nyeri tekan : ada
- Nyeri lepas : ada
- Konsistensi : lunak
- Massa : tidak ada
- Pola BAB : konsistensi lunak
Warna : coklat kekuningan Abnormal : tidak ada
- Pola BAK : dorongan : tidak ada Frekuensi : ± 6-7x sehari retensi : tidak
ada
- Distensi kandung kemih : tidak ada
- Karakteristik urin : berwarna kuning jernih Jumlah : ±1000cc/ hari, bau
khas urin
- Tidak terpasang colostomy atau ileustomy
a. Gejala Subyektif
1) Adanya nyeri
O = nyeri terjadi terus menerus
P= Nyerinya karena sakitnya
Q = Seperti ditusuk-tusuk
R = Di bagian ulu hati
S=6
T = Terasa terus menerus
2) Rasa ingin pingsan/pusing : tidak ada
klien mengalami nyeri ulu hati terus menerus
3) Sakit kepala : tidak ada
lokasi nyeri : ulu hati
Frekuensi : terus menerus
4) Kesemutan/kebas/kelemahan : tidak ada
5) Kejang : tidak ada
6) Mata : penurunan penglihatan : ada
7) Pendengaran : penurunan pendengaran : tidak ada
8) Epistaksis : tidak ada
b. Tanda Obyektif
1) Status Mental
Kesadaran : composmentis
2) Skala koma Glasgow (GCS) : respon membuka mata ( 4) Respon motorik (5)
respon verbal (6)
3) Disorientasi : waktu (-) tempat (-) Orang (-)
4) Persepsi sensori : Ilusi tidak ada. Halusinasi tidak ada. Delusi tidak ada. Afek
normal
5) Memori : saat ini baik Masa lalu : baik
6) Alat bantu penglihatan/pendengaran : tidak ada
7) Reaksi pupil terhadap cahaya : Normal
8) Ukuran pupil : Normal
9) Fascial drop (-) postur (-) Reflek (√)
10) Penampilan umum tampak kesakitan : ada, terkadang klien gelisah saat nyeri
kepala muncul
9. Keamanan
a. Gejala (subyektif)
1) Alergi : tidak ada
2) Obat-obatan : tidak ada
3) Makanan : tidak ada
4) Faktor lingkungan : tidak ada
- Riwayat penyakit hubungan seksual : tidak ada
- Riwayat transfusi darah : tidak ada
- riwayat adanya reaksi transfusi : tidak ada
5) Kerusakan penglihatan, pendengaran : tidak ada
6) Riwayat cidera : tidak ada
7) Riwayat kejang : tidak ada
b. Tanda (Obyektif)
1) Suhu tubuh : 39,9 C.
2) Diaforesis : tidak ada
3) Integritas jaringan : normal
4) Jaringan parut : tidak ada
5) Kemerahan pucat : tidak ada
6) Adanya luka : tidak ada Drainase prulen : tidak ada. Peningkatan nyeri pada
luka : tidak ada
7) Ekimosis/tanda perdarahan lain : tidak ada
8) Faktor resiko : terpasang alat invasive : tidak ada
9) Gangguan keseimbangan : tidak ada
10)Kekuatan umum : pasien lemas, tidak ada kelemahan pada bagian ekstremitas
11)Parase atau paralis : tidak ada
b. Tanda (obyektif)
2) Kulit genital, lesi : kulit berwarna kecoklatan dan tidak ada lesi
E. Obat-obatan
1. Infus Nacl 30 tpm
2. Inj. Cetriaxon 2 gr/24 jam
3. Inj. PCT 1 gram/ 8 jam
4. Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
5. Inj. Samsulin rapid 3x 6 iu
6. Inj. Samsulin long acting 1x10 iu
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Pengumpulan dan pengelompokan data-sesuai format
Data Subyektif Data Obyektif
- klien mengataan ia demam naik - Mukosa bibir kering
turun kurang lebih 4 hari - TD: 140/70 mmHg
- klien mengatakan nyeri pada ulu hati
- S: 39,9 0 C
saat ditanya klien mengatakan P=
- N: 112 x/menit
Nyerinya karena sakitnya, Q =
Seperti ditusuk-tusuk, R = Di bagian - RR : 20 x/menit
ulu hati, S = 6 , T = Terasa terus - SpO2: 97%
menerus - kulit nampak merah dan terasa hangat
- klien juga mengeluhkan terasa mual - mukosa bbir nampak kering
akan tetapi tidak muntah - Leuokosit : 14,62 ribu/mm3
- klien mengatakan bahwa dirinya - Anti Salmonella IGM : +4 / positif
tidak nafsu makan lemah
- klien mengatakan badannya terasa
- GDS : 354,30 mg/dL
lemas disertai muncul keringat
- Creatinin : 0,68 mmg/dL
dingin.
- Klien mengatakan bahwa dirinya - terdapat Nyeri tekan pada ulu hati
tidak memiliki riwayat HT maupun
dm
2. Analis data
Data fokus Masalah (P) Etiologi (E)
Subyektif (S) & Obyektif (O)
DO:
- TD: 140/70 mmHg
- S: 39,9 0 C
- N: 112 x/menit
- terdapat Nyeri tekan pada ulu
hati
DS: Salmonella Typhi Kerusakan sel beta
- klien mengatakan badannya ↓ pankreas
terasa lemas disertai muncul masuk kedalam tubuh
keringat dingin. ↓
- Klien mengatakan bahwa peristaltik usus ↓
dirinya tidak memiliki riwayat ↓
HT maupun dm asam lambung naik
↓
DO: anoreksia
- Mukosa bibir kering ↓
- GDS : 354,30 mg/dL ketidakmampuan
mencerna makanan
↓
disfungsi pankreas
↓
Kerusakan sel beta
pankreas
↓
Risiko Ketidakstabilan
kadar glukosa darah
B. Pathway Keperawatan
Salmonella Typhi
C. Diagnosa keperawatan
1. Hipertermi b.d proses penyakit thypoid d.d klien mengataan ia demam naik turun
0
kurang tubuh
Masuk kedalam lebih 4 hari , S: 39,9 C, N:usus
Peristaltik 112↓ x/menit , kulitMasuk
nampak merah
ke saluran dan terasa
pencernaan
hangat, Leuokosit : 14,62 ribu/mm3, Anti Salmonella IGM : +4 / positif lemah
2. Nyeri
Bakteri Akut b.d Agen Pencedera
endotoksin ↑ asamFisiologi
lambung d.d klien mengatakan nyeri pada ulu hati
Masuk ke usus halus
saat ditanya klien mengatakan P= Nyerinya karena sakitnya, Q = Seperti ditusuk-
↑ peradangan anoreksia
tusuk, R = Di bagian ulu hati, S = 6 , T = Terasa terus meneru, klien juga
Inflamansi
mengeluhkan terasa mual akan tetapi tidak muntah , klien mengatakan bahwa dirinya
Gangguan
tidak nafsu makan, TD: Ketidakmampuan
termogulasi 140/70 mmHg,mencerna
S: 39,9 0 C, N: 112 x/menit , terdapat Nyeri
makanan Nyeri akut
tekan pada ulu hati
↑ metabolisme
3. Risiko Ketidakstabilan kadar glukosa
Disfungsi darah d.d klien mengatakan badannya terasa
pankreas
lemas disertai muncul keringat dingin, Klien mengatakan bahwa dirinya tidak
Hipertermi
memiliki riwayat HT maupun dm, Sel
Mukosa bibir kering, GDS : 354,30 mg/dL
Kerusakan Beta pankreas
Ketidakstabilan kadar
glukosa
D. Perencanaan Keperawatan
No Waktu Tujuan dan Kriteria Hasil Perencanaan
(SLKI) (SIKI)
1 Selasa, 28/11/2023 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Manajemen Hipertermia
16.00 wib jam, maka termogulasi membaik, dengan kriteria hasil Observasi:
sebagai berikut : - Identifikasi penyebab hipertermia (mis.
Termogulasi (L.14134) dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
Indicator Skor saat ini Skor yang penggunaan inkubator)
diharapkan - Monitor suhu tubuh
kulit merah 5 1 Terapeutik:
Takikardi 5 1 - Longgarkan atau lepaskan pakaian
Suhu tubuh 2 5 - Berikan cairan oral
kadar glukosa 2 5 - Hindari pemberian antipiretik atau asprin
darah Edukasi
tekanan darah 2 5 - Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
2 Selasa, 28/11/2023 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Manajemen Nyeri
16.10 wib jam, maka tingkat nyeri menurun, dengan kriteria hasil Observasi:
sebagai berikut : - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Tingkat Nyeri (L.08066) frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Indicator Skor saat ini Skor yang - Identifikasi skala nyeri
diharapkan - Identifikasi respons nyeri non verbal
Keluhan 2 5
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
nyeri
memperingan nyeri
Mual 2 5
Frekuensi 2 5 Terapeutik:
nadi - Berikan teknik nonfarmakologi untuk
Tekanan 2 5 mengurangi rasa nyeri
darah - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
3 Selasa, 28/11/2023 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Manajemen Hiperglikemia
16.15 wib jam, maka kestabilan kadar glukosa darah meningkat, Observasi:
dengan kriteria hasil sebagai berikut : - Identifikasi kemungkinan penyebab
Kestabilan Kadar Glukosa Darah (L.03022) hiperglikemia
Indicator Skor saat ini Skor yang - Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
diharapkan - Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
Berkeringat 5 2 Terapeutik:
Mulut kering 5 2 - Konsultasi dengan medis jika tanda dan
Kadar 2 5 gejala hiperglikemia tetap ada atau
glukosa memburuk
dalam darah
Edukasi
- Anjurkan kepatuhan diet dan olahraga
- Ajarkan pengelolaan diabetes
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
- Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
CATATAN KEPERAWATAN
(IMPLEMENTASI)
O:
kulit klien nampak merah dan terasa hangat
TD: 140/70 mmHg
S: 38,0 0 C
N: 112 x/menit
RR : 20 x/menit
SpO2: 97%
A:
Hipertermi belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
2 17.10 S: paryoto
- klien mengatakan nyeri pada ulu hati saat ditanya
klien mengatakan P= Nyerinya karena sakitnya, Q
= Seperti ditusuk-tusuk, R = Di bagian ulu hati, S =
6 , T = Terasa terus menerus
- klien juga mengeluhkan terasa mual akan tetapi
tidak muntah
- klien mengatakan bahwa dirinya tidak nafsu makan
O:
- TD: 140/70 mmHg
- S: 39,9 0 C
- N: 112 x/menit
- terdapat Nyeri tekan pada ulu hati
A:
nyeri akut belum teratasi
P:
lanjutkan intervensi
3 17.15 S: paryoto
klien mengatakan badannya terasa lemas disertai
muncul keringat dingin, Klien mengatakan bahwa
dirinya tidak memiliki riwayat HT maupun dm,
Mukosa bibir kering
O:
- TD: 140/70 mmHg
- S: 39,9 0 C
- N: 112 x/menit
- terdapat Nyeri tekan pada ulu hati
- GDS : 354,30 mg/dL
- Mukosa bibir klien nampak kering
O:
TD: 125/74mmHg
S: 36,90 C
N: 104 x/menit
RR : 20 x/menit
SpO2: 97%
kulit sudah tidak nampak merah lagi
A:
Hipertermi belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
2 17.10 S: paryoto
klien mengatakan nyeri ulu hatinya sudah
berkurang dan sudah tidak mual lagi
P= Nyerinya karena sakitnya,
Q = Seperti ditusuk-tusuk,
R = Di bagian ulu hati,
S=4,
T = hilang timbul
O:
TD: 125/74mmHg
N: 104 x/menit
RR : 20 x/menit
SpO2: 97%
Terdapat yeri tekan pada ulu hati
A:
nyeri akut belum teratasi
P:
lanjutkan intervensi
3 17.15 S: paryoto
klien mengatakan badannya sudah terasa tidak
lemas
O:
TD: 125/74mmHg
S: 36,90 C
N: 104 x/menit
RR : 20 x/menit
SpO2: 97% GDS klien 294 mg/dL
Mukosa bibir klien nampak lembab
A:
Risiko Ketidakstabilan kadar glukosa darah
belum teratasi
P:
lanjutkan intervensi
O:
TD: 122/78 mmHg
S: 36,30 C
N: 93 x/menit
RR : 20 x/menit
SpO2: 97%
akral klien teraba hangat dan kulit sudah nampak
tidak memerah lagi
A:
Hipertermi teratasi
P:
Intervensi dihentikan
2 17.10 S:
klien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri paryoto
dan sudah tidak mual
O:
TD: 125/74mmHg
N: 104 x/menit
RR : 20 x/menit
SpO2: 97%
Tidak Terdapat yeri tekan pada ulu hati
A:
Nyeri Akut Teratasi
P:
Intervensi dihentikan
3 17.15 S: paryoto
klien mengatakan badannya sudah terasa tidak
lemas
O:
TD: 125/74mmHg
S: 36,90 C
N: 104 x/menit
RR : 20 x/menit
SpO2: 97% GDS klien 239 mg/dL
Mukosa bibir klien nampak lembab
A:
Risiko Ketidakstabilan kadar glukosa darah
teratasi
P:
intervensi dihentikan