Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PASIEN DENGAN OTITIS

Disusun Oleh:

Erinada Niditya P (1714201028)

Semester 7A

PRODI S-1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2020
KASUS TARGET 3
Ny.S berusia 40 tahun opnam d.RS sejak 1 hari yang lalu klien datang dengan keluhan
pendengaran telinga kiri dan kanan menurun/tidak mendengar sejak 2 tahun yang lalu,
klien mengatakan terasa nyeri pada kedua tulang telinga bagian belakang, skala nyeri 6
dan klien mengeluh telinga kanan dan kiri 1 bulan terakhir sering basah karena keluar
cairan dari dalam telinga dan hasil pengkajian didapatkan TTV : TD 130/80 mmHg ,
nadi 84x/mnt, RR 24x/mnt , suhu 38,8 , klien mengatakan badannya terasa demam
dan kepalanya kadang-kadang pusing serta kemerahan pada kompeks mastoid ,
keluarnya cairan baik bening maupu berupa lendir dan pus.

Hasil pemeriksaan penunjang didapatkana. Ct scant : kelainan telinga tengah, mastoid


dan telinga dalam.,yang memperlihatkan penebalan mukosa dalam rongga telinga
tengah disamping dalam rongga mastoidb. Foto Ro : mastoiditis bilateral tipe
sklerotikc. Otoskopi : terlihat infeksi telinga tengah
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama Mahasiswa : Erinada Niditya Putri


NIM : 1714201028
Tempat praktik : Ruang Mawar
Tanggal : Kamis 04 Februari 2021

A. Identitas

1. Identitas Klien
Nama : Ny. S (P)
Tempat/tgl lahir : 11 Januari 1981 / Semarang
Golongan darah :A
Pendidikan terakhir : D3
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Imam bonjol 05
Diagnosa medik :
a) Infeksi Telinga atau Otitis Tanggal : 03 Februari 2021

2. Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn. A
Umur : 42 Tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dgn : Suami
pasien
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : Pegawai swasta
Alamat : Jl. Imam bonjol 05

B. Status Kesehatan

1. Status kesehatan saat ini


a. Alasan masuk rumah sakit/keluhan utama :
Pasien datang dengan keluhan pendengaran telinga kiri dan kanan menurun/tidak
mendengar sejak 2 tahun yang lalu
b. Factor pencetus :
Terpapar asap rokok dan trauma pada telinga saat kecelakaan
c. Lamanya keluhan:
Pasien mengatakan keluhan pendengarannya menurun sudah sejak 2 tahun yang lalu dan
sering keluar cairan dari dalam telinga sudah 1 bulan terakhir
d. Timbulnya keluhan: (  ) bertahap ( ) mendadak:
e. Factor yang memperberat :
Pasien terpapar asap rokok di karenakan suaminya perokok aktif

2. Status kesehatan masa lalu


a. Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dengan penyakit sekarang) :
Pendengarannya menurun sejak 2 tahun lalu
b. Kecelakaan
Pasien mengatakan pernah mengalami kecelakaan motor sejak saat itu telinganya sakit

3. Pernah dirawat
a. Penyakit : Pasien sebelumnya belum pernah di rawat
b. Waktu :-
c. Riwayat operasi : Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi

C. Pengkajian pola fungsi dan pemeriksaan fisik


1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
a. Persepsi tentang kesehatan diri
Keadaan umum pasien tidak baik, pasien mengatakan sehat adalah dimana ia bisa
menjalani hari hari seperti biasa. Keluarga pasien berharap pasien bisa cepat sembuh dan
bisa bekumpul seperti dulu, keluarga patuh dalam perawatan yang dijalani oleh pasien
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya
Pasien mengatakan tidak tahu sakit yang ia derita
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan
1) Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat ?
Pasien tidak melakukan diit
2) Pemeriksaan kesehatan berkala, perawatan kebersihan diri, imunisasi
Pasien jarang melakukan pemeriksaan kesehatan berkala
3) Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan
a) Yang dilakukan bila sakit
Pasien mengatakan jika sakit ia meminum obat warung
b) Kemana pasien biasa berobat bila sakit ?
Pasien mengatakan ke rumah sakit atau klinik
c)Kebiasaan hidup (konsumsi jamu/alkohol/rokok/kopi/kebiasaan
olahraga) Merokok : Pasien tidak merokok
Alkohol : Pasien tidak minum alkohol
Kebiasaan olahraga, jenis : Pasien jarang berolahraga
frekwensi : -
No Obat/jamu yang biasa dikonsumsi Dosis Keterangan
-

d. Factor sosioekonomi yang berhubungan dengan kesehatan


1) Penghasilan : pasien mengatakan penghasilan suaminya perbulannya 3-4 juta
2) Asuransi/jaminan kesehatan : Pasien mempunyai asuransi
3) Keadaan lingkungan tempat tinggal : keadaan lingkungan tempat tinggal pasien
banyak polusi dan asap rokok

2. Nutrisi, cairan & metabolic


a. Gejala (subyektif)
1) Diit biasa (tipe) : Pasien tidak melakukan diit jumlah makan per hari : 2-3 kali sehari
2) Pola diit : (-) makan terakhir : pasien makan terakhir tadi pagi jam 07.00
3) Nafsu/selera makan : Selera makan pasien menurun Mual : ( ) tidak ada
( ) ada, waktu : pasien tidak mengalami mual
4) Muntah : () tidak ada ( ) ada : pasien tidak muntah
5) Nyeri ulu hati : ( ) tidak ada ( ) ada
6) Alergi makanan : (  ) tidak ada ( ) ada
7) Masalah mengunyak/menelan : ( ) tidak ada ( ) ada
8) Keluhan demam : ( ) tidak ada ( ) ada, jelaskan : Pasien mengeluh badannya panas
9) Pola minum/cairan : jumlah minum 5L dalam sehari
cairan yang biasa diminum : air putih dan kopi
10) Penurunan bb dalam 6 bulan terakhir : ( ) tidak ada
( ) ada, jelaskan : pasien turun 1kg dalam 6 bulan terakhir

b. Tanda (obyektif)
1) Suhu tubuh: 38,80 C
Diaphoresis : (  ) tidak ada ( ) ada
2) Berat badan : 50 kg, tinggi badan : 152 cm
Turgor kulit : baik tonus otot : baik
3) Edema : ( ) tidak ada ( ) ada
4) Ascites : () tidak ada ( ) ada,
5) Integritas kulit perut : baik
Lingkar abdomen : 79 cm
6) Distensi vena jugularis : () tidak ada( ) ada
7) Hernia/masa : ( ) tidak ada ( ) ada
8) Bau mulut/halitosis : () tidak ada ( ) ada
9) Kondisi mulut gigi/gusi/mukosa mulut dan lidah :
Kondisi mulut pasien bersih dan tidak mmengeluarkan bau

3. Pernafasan, aktivitas dan latihan pernapasan


a. Gejala (subyektif)
1) Dispnea : ( ) tidak ada (  ) ada
2) Yang meningkatkan/mengurangi sesak : Saat istirahat sesak berkurang
3) Pemajanan terhadap udara berbahaya : -
4) Penggunaan alat bantu : ( ) tidak ada ( ) ada
b. Tanda (obyektif)
1) Pernapasan : frekwensi 24x/m kedalaman pernafasan meningkat
Pergerakan dada simetris
2) Penggunaan alat bantu nafas : pasien tidak menggunakan alat bantu nafas
Tidak ada pernafasan cuping hidung
3) Batuk : Pasien tidak batuk
4) Fremitus : vibrasi normal, suara nafas vesikuler
5) Egofoni : Tidak ada egofoni sianosis :Tidak ada sianosis

4. Aktivitas (termasuk kebersihan diri) dan latihan


a. Gejala (subyektif)
1) Kegiatan dalam pekerjaan : Meber
2) Kesulitan/keluhan dalam aktivitas
a) Pergerakan tubuh : pergerakan tubuh baik, tidak dibantu oleh orang lain
b) Kemampuan merubah posisi () mandiri ( ) perlu bantuan
c) Perawatan diri (mandi, mengenakan pakaian, bersolek, makan,
dll) mandiri ( ) perlu bantuan ( ) , jelaskan : Pasien melakukan
perawatan diri sendiri tanpa dibantu
3) Toileting (BAB/BAK) : () mandiri, ( ) perlu bantuan,
Jelaskan : pasien dapat ke kamar mandi sendiri untuk BAB/BAK
4) Keluhan sesak nafas setelah beraktivitas : (  ) tidak ada ( ) ada
5) Mudah merasa kelelahan : ( ) tidak ada ( ) ada, jelaskan : klien mudah merasa lelah
Toleransi terhadap aktivitas : (  ) baik ( ) kurang

b. Tanda (obyektif)
1) Respon terhadap aktifitas yang teramati :
2) Status mental (misalnya menarik diri, letargi) : Pasien mudah beradaptasi dengan
lingkungan sekitarnya dan ramah kepada semua staff rumah sakit
3) Penampilan umum
a) Tampak lemah : ( ) tidak ( ) ya, jelaskan : Pasien tampak terbaring lemah di
tempat tidur
b) Kerapian berpakaian : Pasien berpakaian dengan rapih
4) Pengkajian neuromuskuler
Masa/tonus : Baik Kekuatan otot :Nilai kekuatan otot 5
Rentang gerak :Baik Deformasi : tidak ada deformasi
5) Bau badan : Pasien tidak bau badan dan bau mulut dikarenakan pasien rutin
melakukan perawatan diri. Kondisi kulit baik tidak ada kulit kering, kepala tampak
bersih, kuku pasien tampak bersih dan pendek

5. Istirahat
a. Gejala (subyektif)
1) Kebiasaan tidur : pasien mengatakan tidur jam 21.00 atau 22.00 malam
Lama tidur : 6 jam
2) Masalah berhubungan dengan tidur
a) Insomnia : ( ) tidak ada (  ) ada : saat telinga pasien sakit pasien susah untuk
tidur
b) Kurang puas/segar setelah bangun tidur : ( ) tidak ada (  )
ada
karena pasien kurang tidur pasien kurang puas dengan
tidurnya

b. Tanda (obyektif)
1) Tampak mengantuk/mata sayu : ( ) tidak ada ( ) ada
2) Mata merah : () tidak ada ( ) ada
3) Sering menguap : ( ) tidak ada ( ) ada
4) Kurang konsentrasi : ( ) tidak ada (  ) ada : pasien terkadang kurang konsentrasi
dikarenakan nyeri pada telinga

6. Sirkulasi
a. Gejala (subyektif)
1) Riwayat hipertensi dan masalah jantung’
a) Riwayat edema kaki : ( ) tidak ada ( ) ada,
2) Flebitis - ( ) penyembuhan lambat
3) Rasa kesemutan : -
4) Palpitasi : -
b. Tanda (obyektif)
1) Tekanan darah : 130/80 mmHg
2) Mean Arteri Pressure/ tekanan nadi : 84x/m
3) Nadi/pulsasi : nadi teraba cukup (normal)
a) Karotis :-
b) Femoralis : -
c) Popliteal :-
d) Jugularis : -
e) Radialis : nadi teraba cukup
f) Dorsal pedis : -
g) Bunyi jantung : bunyi jantung S1 frekuensi : 84x/m
Irama : Reguler
4) Friksi gesek : tidak ada murmur : tidak ada
5) Ekstremitas, suhu : - 0 C warna : sawo matang, tidak ada kebiruan
6) Tanda homan : Tidak ada
7) 7) Pengisian kapiler : <2 detik
Varises : Tidak ada phlebitis : tidak ada
8) Warna : membran mukosa : tampak kering
Konjungtiva : ananemis sklera : anikterik

7. Eliminasi
a. Gejala (subyektif)
1) Pola BAB : frekuensi : 2 hari sekali konsistensi : lembek dan tidak beraturan
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB (penggunaan alat tertentu misal : terpasang
kolostomi/ileostomy) : Pasien tidak terpasang alat
3) Kesulitasn BAB konstipasi : Pasien tidak mengalami kesulitan BAB konstipasi
maupun diare
4) Penggunaan laksatif : (  ) tidak ada ( ) ada, jelaskan : pasien tidak
menggunakan laksatif
5) Waktu BAB terakhir : kemarin
6) Riwayat perdarahan : Pasien tidak memiliki riwayat perdarahan
Hemoroid : pasien tidak memiliki hemoroid
7) Riwayat inkontinensia alvi :pasien tidak mempunyai riwayat inkontinensia alvi
8) Penggunaan alat-alat : misalnya pemasangan kateter : pasien tidak di pasang kateter
9) Riwayat penggunaan diuretik : -
10) Rasa nyeri/rasa terbakar saat BAK : Pasien tidak merasakan nyeri saat BAK
11) Kesulitan BAK : Pasien tidak mengalami kesulitan BAK

b. Tanda (obyektif)
1) Abdomen
a) Inspeksi : abdomen tidak membuncit
b) Auskultasi : bising usus : 15x/m bunyi abnormal ( ) tidak ada ( ) ada
c) Perkusi
(1) Bunyi tympani ( ) tidak ada (  ) ada Kembung : ( )
tidak ada ( ) ada
(2) Bunyi abnormal (  ) tidak ada( ) ada
2) Palpasi :
a) Nyeri tekan :Tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas
Massa : (  ) tidak ada ( ) ada
b) Pola BAB : konsistensi lembek
Warna : kecoklatan
Abnormal : ( ) tidak ada ( ) ada
d) Pola BAK : Frekuensi : 6 kali dalam sehari
e) Distensi kandung kemih : (  ) tidak ada ( ) ada
f) Karakteristik urin : kuning cerah
Jumlah : .1,8 liter bau : amonia
g) Bila terpasang colostomy atau ileustomy : -

8. Neurosensori dan kognitif


a. Gejala (subyektif)

1) Adanya nyeri
P = paliatif/provokatif (yang mengurangi/meningkatkan nyeri) : saat berbaring nyeri
berkurang
Q = qualitas/quantitas (frekuensi dan lamanya keluhan dirasakan serta deskripsi
sifat nyeri yang dirasakan) rasanya seperti berdenyut
R = region/tempat (lokasi sumber & penyebarannya) :Nyeri pada telinga
S = severity/tingkat berat nyeri (skala nyeri 1-10) : Skala nyeri 6
T = time (kapan keluhan dirasakan dan lamanya) sering muncul selama kira kira 1-2
jam

2) Rasa ingin pingsan/pusing () tidak ada ( ) ada


3) Sakit kepala : Pasien mengeluh kadang kadang kepalanya pusing
4) Kesemutan/kebas/kelemahan (lokasi) : tidak ada
5) Kejang ( ) tidak ada ( ) ada
6) Mata : penurunan penglihatan (  ) tidak ada ( ) ada
7) Pendengaran : penurunan pendengaran ( ) tidak ada (  ) ada
Jelaskan : Pasien mengalami penurunan pendengaran sejak 2 tahun yang lalu
8) Epistaksis : (  ) tidak ada ( ) ada
b. Tanda (obyektif)
1) Status mental
Kesadaran : (  ) composmentis, ( ) apatis. ( )somnolen, ( ) spoor, ( ) koma
2) Skala koma glasgow (gcs) : respon membuka mata (e) 4 Respon motorik (m) 6
respon
verbal 5
3) Terorientasi/disorientasi : Pasien dapat menyebutkan tanggal dan waktu saat ini
4) Persepsi sensori, jelaskan : Pasien tidak memiliki ilusi, halusinasi maupun delusi
5) Memori : saat ini pasien tidak mengalami gangguan memori
6) Alat bantu penglihatan/pendengaran (  ) tidak ada ( ) ada
7) Reaksi pupil terhadap cahaya : Miosis Ukuran pupil : 3mm
9) Penampilan umum tampak kesakitan : ( ) tidak ada (  ) ada, menjaga area
sakit : Pasien selalu memegangi area telinga

9. Keamanan
a. Gejala (subyektif)
1) Alergi : Pasien tidak mempunyai alergi
2) Obat-obatan : Pasien hanya mengkonsumsi obat warung
4) Faktor lingkungan :
a) Riwayat penyakit hubungan seksual : (  ) tidak ada ( ) ada, jelaskan
b) Riwayat transfusi darah : -
5) Kerusakan penglihatan, pendengaran : ( ) tidak ada (  ) ada, sebutkan: pasien
mengalami penurunan pendengaran
6) Riwayat cidera (  ) tidak ada ( ) ada, sebutkan
7) Riwayat kejang ( ) tidak ada ( )

b. Tanda (objektif)
1) Suhu tubuh 38,8 0C
2) Integritas jaringan : baik
3) Jaringan parut (  ) tidak ada ( ) ada
4) Kemerahan pucat (  ) tidak ada ( ) ada, jelaskan
5) Adanya luka : Tidak ada
6) Ekimosis/tanda perdarahan lain : Tidak ada
7) Faktor resiko : terpasang alat invasive ( ) tidak ada ( ) ada
8) Gangguan keseimbangan (  ) tidak ada ( ) ada

10. Seksual dan reproduksi


a. Gejala (subyektif)
1) Gangguan hubungan seksual karena berbagai kondisi ( fertilitas, libido, ereksi,
menstruasi, kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi atau kondisi sakit): tidak
ada
2) Permasalahan selama aktivitas seksual (  ) tidak ada ( ) ada
3) Pengkajian pada perempuan
a) Riwayat menstruasi (keturunan, keluhan) : Teratur
b) Riwayat kehamilan : Pasien memiliki riwayat kehamilan 2 kali

b. Tanda (obyektif)
1) Pemeriksaan payudara : Tidak ada benjolan
2) Kutil genital, lesi : Tidak ada lesi
11. Persepsi diri, konsep diri dan mekanisme koping
a. Gejala (subyektif)
1) Faktor stres : Faktor stress yang di alami adalah nyeri pada telinga
2) Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan (sendiri atau dibantu) : pasien
mengatakan saat mengambil keputusan yang sulit ia mengkonsultasikan ke keluarga
atau saudaranya terlebih dahulu
2) Yang dilakukan jika menghadapi suatu masalah (misalnya memecahkan
masalah, mencari pertolongan/berbicara dengan orang lain, makan, tidur,
minum obatobatan, marah, diam, dll) : Pasien mengatakan jika ada masalah ia
akan mencari pertolongan atau berbicara dengan saudara atau keluarganya
3) Upaya klien dalam menghadapi masalahnya : Pasien mengatakan upaya
yang ia lakukan adalah berdoa dan meminta pertolongan kepada
keluarganya
4) Perasaan cemas/takut : ( ) tidak ada ( ) ada, jelaskan: Pasien mengatakan cemas
karena sakit yang ia derita
5) Perasaan ketidakberdayaan ( ) tidak ada ( ) ada, jelaskan
6) Perasaan keputusasaan (  ) tidak ada ( ) ada, jelaskan

b. Tanda (obyektif)
1) Status emosional : ( ) tenang, ( ) gelisah, ( ) marah, ( ) takut, ( ) mudah tersinggung
2) Respon fisiologi yang terobservasi : ekspresi wajah meringis

12. Interaksi social


a) Gejala (subyektif)
1) Orang terdekat & lebih berpengaruh
Pasien dekat dengan suami dan adiknya
2) Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah
Pasien mengatakan jika ada masalah ia meminta bantuan kepada keluarganya
3) Adakah kesulitan dalam keluarga hubungan dengan orang tua, saudara,
pasangan, (  ) tidak ada ( ) ada
4) Kesulitan berhubungan dengan tenaga kesehata, klien lain : ( ) tidak ada
( ) ada
b) Tanda (obyektif)
1) Kemampuan berbicara : ( ) jelas, ( ) tidak jelas
2) Pola bicara tidak biasa/kerusakan : Jelas dan baik
3) Penggunaan alat bantu bicara : -
4) Adanya jaringan laringaktomi/trakeostomi : -
5) Komunikasi non verbal/verbal dengan keluarga/orang lain : komunikasi antar
keluarga terhambat dikarenakan penurunan fungsi mendengar. Jika berbicara harus
di tinggikan atau di keraskan suaranya
6) Perilaku menarik diri : (  ) tidak ada ( ) ada
13. Pola nilai kepercayaan dan spiritual
a) Gejala (subyektif)
1) Sumber kekuatan bagi pasien : pasien mengatakan sumber kekuatannya ialah Tuhan
dan Keluarga
2) Perasaan menyalahkan tuhan : () tidak ada ( ) ada jelaskan
Pasien tidak menyalahkan Tuhan atas sakit yang ia terima
3) Bagaimana klien menjalankan kegiatan agama atau kepercayaan : Pasien sering
sholat 5 waktu dan di selingi dengan mengaji atau berdzikir
Frekuensi : Sholat 5 kali dalam sehari
4) Masalah berkaitan dengan aktifitasnya tsb selama dirawat : Pasien tetap menjalani
shalat walaupun sakit
5) Adakah keyakinan/kebudayaan yang dianut pasien yang bertentangan dengan
kesehatan (  ) tidak ada ( ) ada , jelaskan : pasien tidak menganut keyakinan
atau budaya yang bertentangan dengan kesehatan
6) Pertengtangan nilai/keyakinan/kebudayaan terhadap pengobatan yang
dijalani : (  ) tidak ada ( ) ada , jelaskan : Pasien tidak mengalami
pertentangan

b) Tanda (obyektif)
1) Perubahan perilaku
2) Menolak pengobatan (  ) tidak ada ( ) ada , jelaskan : pasien menerima semua
perawatan atau pengobatan yang di berikan rumah sakit
3) Berhenti menjalankan aktivitas agama : (  ) tidak ada ( ) ada , jelaskan : pasien tetap
menajalni ibadah sebagai muslim
4) Menunjukan sikap permusuhan dengan tenaga kesehatan (  ) tidak ada
( ) ada , jelaskan : pasien tampak ramah saat berbicara dengan perawat maupun
dokter dan juga pada orang yang berada di sekitar rumah sakit

Data penunjang
1. Laboratorium : -
2. Radiologi : -
3. EKG : -
4. USG : -
5. CT Scan : kelainan telinga tengah, mastoid dan telinga dalam.,yang memperlihatkan penebalan
mukosa dalam rongga telinga tengah disamping dalam rongga mastoidb
6. Foto Ro : mastoiditis bilateral tipe sklerotikc
7. Otoskopi : terlihat infeksi telinga tengah
PENGKAJIAN

Data Subjektif :
- Ny.S dengan keluhan pendengaran telinga kiri dan kanan menurun/tidak mendengar
sejak 2 tahun yang lalu
- Ny.S mengatakan terasa nyeri pada kedua tulang telinga bagian belakang, skala
nyeri 6
- Ny. S mengeluh telinga kanan dan kiri 1 bulan terakhir sering basah karena keluar
cairan dari dalam telinga
- Ny. Smengatakan badannya terasa demam dan kepalanya kadang-kadang pusing
- Ny. S mengatakan suaminya perokok aktif
- Ny. S mengatakan cemas karena sakit yang ia rasakan
- Ny. S mengatakan sulit tidur
- Ny. S mempunyai riwayat kecelakaan motor
Data Objektif
- Ny.S berusia opnam d.RS sejak 1 hari yang lalu
- TTV : TD 130/80 mmHg , nadi 84x/mnt, RR 24x/mnt , suhu 38,8
- Saat di inspeksi tampak kemerahan pada kompeks mastoid , keluarnya cairan baik
bening maupun berupa lendir dan pus
- Ct scant : kelainan telinga tengah, mastoid dan telinga dalam.,yang memperlihatkan
penebalan mukosa dalam rongga telinga tengah disamping dalam rongga mastoid.
- Foto Ro : mastoiditis bilateral tipe sklerotikc.
- Otoskopi : terlihat infeksi telinga tengah
- Klien tampak meringis dan memegangi telinganya yang sakit
- Klien tampak lemah
- Saat berkomunikasi pasien tampak sulit untuk memahami di karenakan penurunan
fungsi pendengaran pada telinga, sehingga ketika berbicara harus menggunakan
suara yang besar agar terdengar
ANALISA DATA
Nama : Ny.S No CM : 0001123
Usia : 40 Tahun Dianosa Medis : Otitis
TANGGA DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
L
04 DS : Faktor penyebab (Trauma) Nyeri Akut (D.0077)
Februari - Ny.S mengatakan terasa nyeri pada kedua tulang
2021 telinga bagian belakang, skala nyeri 6 Ruptur gendang telinga
- Ny. S mengatakan sulit tidur
Invasi bakteri
DO :
- Klien tampak meringis dan memegangi telinganya Proses peradangan
yang sakit
- Otoskopi : terlihat infeksi telinga tengah Otalgia
- Saat di inspeksi tampak kemerahan pada kompeks
mastoid , keluarnya cairan baik bening maupun Nyeri Akut
berupa lendir dan pus
04 Februari DS : Bakteri patogen Gangguan Komunikasi verbal
2021 − Ny.S dengan keluhan pendengaran telinga kiri dan (D.0119)
kanan menurun/tidak mendengar sejak 2 tahun yang Invasi pada telinga
lalu
Bertemu dengan antigen
DO :
− Saat berkomunikasi pasien tampak sulit untuk Leukosit
memahami di karenakan penurunan fungsi
pendengaran pada telinga, sehingga ketika Leukosit mati
berbicara harus menggunakan suara yang besar
agar terdengar Sekret purulen
− Saat di inspeksi tampak kemerahan pada kompeks
mastoid , keluarnya cairan baik bening maupun Obstruksi pada telinga
berupa lendir dan pus
− Ct scant : kelainan telinga tengah, mastoid dan Pendengaran menurun
telinga dalam.,yang memperlihatkan penebalan
mukosa dalam rongga telinga tengah disamping Gangguan Komunikasi Verbal
dalam rongga mastoid.
− Foto Ro : mastoiditis bilateral tipe sklerotikc.
− Otoskopi : terlihat infeksi telinga tengah
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut (D.0077) b/d dengan proses peradangan pada telinga di tandai dengan Ny.S mengatakan terasa nyeri pada kedua tulang
telinga bagian belakang, skala nyeri 6, tampak meringis dan memegangi telinganya yang sakit, Saat di inspeksi tampak kemerahan pada
kompeks mastoid , keluarnya cairan baik bening maupun berupa lendir dan pus
2. Gangguan Komunikasi verbal (D.0119) b/d dengan Infeksi pada telinga tengah ditandai denngan Ny.S dengan keluhan pendengaran
telinga kiri dan kanan menurun/tidak mendengar sejak 2 tahun yang lalu, Saat berkomunikasi pasien tampak sulit untuk memahami di
karenakan penurunan fungsi pendengaran pada telinga, sehingga ketika berbicara harus menggunakan suara yang besar agar terdengar,
Saat di inspeksi tampak kemerahan pada kompeks mastoid , keluarnya cairan baik bening maupun berupa lendir dan pus, Ct scant :
kelainan telinga tengah, mastoid dan telinga dalam.,yang memperlihatkan penebalan mukosa dalam rongga telinga tengah disamping
dalam rongga mastoid, Foto Ro : mastoiditis bilateral tipe sklerotikc, Otoskopi : terlihat infeksi telinga tengah
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN bening maupun berupa diharapkan Klien nyaman.
Nama : Ny.S No CM : 0001123 lendir dan pus Kriteria Hasil:
Usia : 40 tahun Dianosa Medis :
Otitis 2. Status Kenyananan (L.08064)
No DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
Dx. KEPERAWATAN Indikator Saat Ini Target
Keluhan Skala 3 Skala 5
1 Nyeri Akut (D.0077) Setelah dilakukan tindakan selama 3 x 24 jam Sulit Sedang Menurun
b/d dengan proses diharapkan Tingkat Nyeri Berkurang. tidur
peradangan pada Kriteria Hasil: Lelah Skala 3 Skala 5

telinga di tandai 1. Tingkat Nyeri (L.08066) Sedang Menurun

dengan Ny.S
mengatakan terasa Indikator Saat Ini Target 2 Gangguan Komunikasi Setelah dilakukan tindakan selama 2 x 24 jam
nyeri pada kedua Keluhan Skala 3 Skala 4 verbal (D.0119) b/d diharapkan Fungsi sensori membaik . Kriteria
tulang telinga bagian Nyeri Sedang Cukup dengan Infeksi pada hasil :
belakang, skala nyeri Menurun telinga tengah ditandai 1. Fungsi sensori ( L.06048 )
Meringis Skala 3 Skala 4
6, tampak meringis denngan Ny.S dengan
Sedang Cukup
dan memegangi keluhan pendengaran Indikator Saat Ini Target
Menurun
telinganya yang sakit, telinga kiri dan kanan Ketajaman Skala 2 Skala 3
Nafsu Skala 3 Skala 5
Saat di inspeksi menurun/tidak Pendegeran cukup Sedang
Makan Sedang Membaik
tampak kemerahan mendengar sejak 2 menurun

pada kompeks mastoid tahun yang lalu, Saat


, keluarnya cairan baik Setelah dilakukan tindakan selama 3 x 24 jam berkomunikasi pasien
tampak sulit untuk dalam rongga mastoid,
memahami di Foto Ro : mastoiditis
karenakan penurunan bilateral tipe
fungsi pendengaran sklerotikc, Otoskopi :
pada telinga, sehingga Setelah dilakukan tindakan selama 2 x 24 jam terlihat infeksi telinga
ketika berbicara harus diharapkan Status Neurologis Membaik . tengah
menggunakan suara Kriteria hasil :
yang besar agar 2. Status Neurologis ( L.06053 )
terdengar, Saat di
inspeksi tampak Indikator Saat Ini Target
kemerahan pada Komunikas Skala 2 Skala 3

kompeks mastoid , i cukup Sedang

keluarnya cairan baik menurun


Sakit Skala 3 Skala 5
bening maupun berupa
Kepala Sedang Menurun
lendir dan pus, Ct Hypertermia Skala 3 Skala 5
scant : kelainan telinga Sedang Menurun
tengah, mastoid dan Frekuensi Skala 3 Skala 5

telinga dalam.,yang Nafas Sedang Membaik


Pola Skala 3 Skala 5
memperlihatkan
Istirahat Sedang Membaik
penebalan mukosa
Tidur
dalam rongga telinga
tengah disamping
IMPLEMENTASI o
9. J

NO Tangal DIAGNOSA KEPERAWATAN p


Hari d
jam
s
1 04 Nyeri Akut (D.0077) b/d dengan proses peradangan pada 1. 2 04 Gangguan Komunikasi verbal (D.0119) b/d dengan 1. G
Februar telinga di tandai dengan Ny.S mengatakan terasa nyeri Februar Infeksi pada telinga tengah ditandai denngan Ny.S 2. P
i 2021 pada kedua tulang telinga bagian belakang, skala nyeri 6, i 2021
tampak meringis dan memegangi telinganya yang sakit, dengan keluhan pendengaran telinga kiri dan kanan s
08.00 10.00
Saat di inspeksi tampak kemerahan pada kompeks menurun/tidak mendengar sejak 2 tahun yang lalu, Saat 3. H
mastoid, keluarnya cairan baik bening maupun berupa
2. berkomunikasi pasien tampak sulit untuk memahami di k
lendir dan pus
karenakan penurunan fungsi pendengaran pada telinga, 4. H
sehingga ketika berbicara harus menggunakan suara yang d
3. besar agar terdengar, Saat di inspeksi tampak kemerahan 5. L
4. pada kompeks mastoid , keluarnya cairan baik bening 6. P
maupun berupa lendir dan pus, Ct scant : kelainan telinga t
5. tengah, mastoid dan telinga dalam.,yang memperlihatkan 7. B
penebalan mukosa dalam rongga telinga tengah 8. H
6. disamping dalam rongga mastoid, Foto Ro : mastoiditis 9. A
bilateral tipe sklerotikc, Otoskopi : terlihat infeksi telinga t
tengah
7.
8.
EVALUASI
N WAKTU RESPON PERKEMBANGAN
O (TANGGAL
, JAM)
1 04 Februari - S : Klien mengatakan nyeri berkurang menjadi skala 4
2021
- O : Telinga pada bagian kompeks mastoid tampak kemerahan, klien masih meringis
08.00 dan memegangi telinganya yang sakit
- A : Nyeri Akut teratasi sebagian
- P : Intervensi dilanjutkan dan tetap memantau skala nyeri dan kondisi telinga pasien
2 04 Februari S : klien mengatakan telinganya masih belum bisa mendengar secara maksimal
2021
O : Klien tampak sulit untuk diajak berkomunikasi
10.00
A : Gangguan Komunikasi Verbal belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi dan tetap memantau kondisi telinga pasien
r

Anda mungkin juga menyukai