Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

N
DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK
(CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE)
DI RUANG MELATI RSUD MAJENANG

Pengkajian tanggal : 25 November 2020 Jam: 08.30 WIB


A. Data Umum
1. Identitas Pasien
a. Nama : Tn N
b. Tanggal lahir : 15 Maret 1956 (64 tahun)
c. Golongan Darah :-
d. Pendidikan Terakhir : SD
e. Agama : Islam
f. Suku : Sunda
g. Status Perkawinan : Kawin
h. Pekerjaan : Buruh
i. Alamat : Salebu
j. Diagnosa Medis : Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
2. Identitas Penanggung Jawab:
a. Nama : Tn S
b. Umur : 38 th
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Suku : Sunda
f. Hubungan dgn Ny S: Anak kadung
g. Pendidikan Terakhir : SMA
k. Alamat : Salebu

B. Status Kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama: Tn N mengeluh sesak
b. Alasan masuk rumah sakit:
Anak Tn N mengatakan sebelunya Tn N mengeluh sesak dan batuk-
batuk.
c. Faktor pencetus: : Anak Ny S mengatakan sesak nya muncul ketika
kecapean atau beraktivitas
d. Lamanya keluhan: ± 1 tahun yang lalu
e. Timbulnya keluhan : (√ ) bertahap () mendadak
f. Faktor yang memperberat: Sesak ketika cape dan banyak aktivitas
2. Status kesehatan masa lalu:
a. Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dengan penyakit sekarang): Tn N
mengatakan sebelumnya pernah dirawat dengan keluhan yang sama yaitu
sesak.
b. Kecelakaan : tidak pernah
3. Pernah dirawat: Pernah
a. Penyakit : Tn N mengatakan sering dirawat karena sesak.
b. Riwayat Operasi : tidak ada
C. Pengkajian Pola Fungsi dan Pemeriksaan Fisik
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
a. Persepsi tentang kesehatan diri : Tn N mengatakan kesehatan itu
penting.
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya:
Tn N mengatakan ketika sesak pasien segera minum obat yang
diresepkan ketika tiap bulan kontrol, tetapi jika tidak ada perubahan
segera dibawa ke RS untuk diperiksa.
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan: Tn N
meminum obat dan jika tidak ada perubahan pergi periksa ke RS
1) Kebiasaan diet yang adekuat, diet yang tidak sehat?
Tn N mengatakan bahwa tidak pernah diet apapun bentuknya.
2) Pemeriksaan kesehatan berkala, perawatan kebersihan diri,
imunisasi.
Tn N mengatakan rutin control untuk diperiksa kesehatannya ke
poli paru.
3) Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan
a) Yang dilakukan bila sakit : jika Tn N atau anggota keluarga
sakit minum obat dan jika tidak kunjung sembuh barulah dibawa
kerumah sakit.
b) Kemana pasien biasa berobat bila sakit: ke Rumah Sakit
c) Kebiasaan hidup (konsumsi jamu/ rokok/alkohol/kopi/kebiasaan
olahraga)
Merokok : tidak semenjak sakit paru pak/hari
lama : - tahun
Alkohol : tidak lama : - tahun
Kebiasaan olahraga, jenis : jarang, karena waktunya habis untuk
bertani

Obat / jamu yang biasa dikonsumsi Dosis Keterangan


Tidak ada - -
d. Faktor sosial ekonomi yang berhubungan dengan kesehatan
1). Penghasilan : Tidak terkaji
2). Asuransi/ jaminan kesehehatan : BPJS
3). Keadaan lingkungan tempat tinggal: Baik, Tn N behubungan baik
dengan lingkungan
2. Nutrisi, cairan dan metabolik
a. Gejala ( Subjektif )
1). Diet biasa (tipe) : Diit seimbang, Jam makan / hari : 3x/hari
2). Pola diit : Makan biasa (lunak) makan terakhir : Pagi hari
3). Nafsu/selera makan : Baik Mual: Tidak ada
4). Muntah : Tidak ada
5). Nyeri ulu hati : Tidak ada
6).Alergi makanan : Tidak ada
7). Masalah mengunyah makanan : Tidak ada
8). Keluhan Demam: Tidak ada
9) .Pola Minum: Air Bening, kurang lebih 5 gelas/hari
b. Tanda (objektif )
1). Suhu tubuh : 37’0 0C Diaphoresis : Tidak ada
2). BB: 50kg
3). Edema : Tidak ada
4). Asites : Tidak ada
5). Distensi Vena Jugularis: Tidak ada
6). Hernia : Tidak ada

3. Pernafasan, aktifitas dan latihan pernafasan


a. Gejala subjektif
1). Dispneu : Ada, klien mengatakan sesak nafas
2). Yang meningkatkan/ mengurangi sesak : Jika aktivitas/ Istirahat
3). Pemajanan terhadap udara berbahaya : tidak ada
4). Penggunaan alat bantu : Tidak ada
b. Tanda objektif
1) Pernafasan : Frekuensi 30 x / menit
2) Penggunaan alat bantu nafas : Tn N tapak terpasang nasal kanul
dengan terapi O2 3L
3) Batuk: Ada Sputum / dahak : Ada
4) Fremitus : Tidak ada Bunyi nafas tambahan : Ada,
terdengar suara orang mengorok (ronkhi)
5) Egofoni : Tidak ada Sianosis : Tidak ada
4. Aktifitas (termasuk kebersihan diri dan latihan )
a. Gejala subjektif :
1). Kegiatan dalam pekerjaan: sebelumnya Tn N sebagai buruh
2).Kesulitan/keluhan dalam beraktifitas:
a). Pergerakan tubuh : Aktif
b). Kemampuan merubah posisi: ( √ ) Mandiri tanpa disadari
Jelaskan: TN N masih bisa merubah posisi secara mandiri
c). Perawatan diri (Mandi, berpakaian, bersolek, makan,dll): Di
bantu
3). Toileting (BAK/BAB): dibantu
4). Keluhan sesak nafas setelah beraktifitas: RR 30x/menit sedangkan
sebelum baraktifitas RR 26x/ menit
5). Mudah merasa kelelahan: Ada
6). Toleransi terhadap aktifitas: Ada, setelah melakukan aktivitas ke
kamar mandi klien merasa sesak nafas
b. Tanda obyektif
1) Respon terhadap aktifitas yang teramati : gerakan Tn N aktif dan
tampak aktifitas mandiri
2) Status mental (misalnya menarik diri, letargi) : Tidak ada
3) Penampilan umum :
a). tampak lemah : (√ ) tidak ( )ya, jelaskan..........
b). Kerapian berpakaian rapih
4) Pengkajian neuromuskuler :
Kekuatan otot : Baik (5)
Rentang gerak : Aktif
Deformitas : Tidak ada
5) Bau badan : tidak bau badan Bau mulut : Tidak ada
Kondisi kulit kepala : bersih
Kebersihan kuku : baik
5. Istirahat
a. Gejala subjektif
1) Kebiasaan tidur: Tn N mengatakan di RS tidurnya susah karena
sesak.
2) Masalah berhubungan dengan tidur
a) Insomnia : Tidak ada
b) Kurang puas/ segar setelah bangun tidur: ada karena sesak
b. Tanda objektif :
1) Tampak mengantuk / mata sayu : Ada, klien mengatakan susah tidur
karena sesak.
2) Mata merah : ada
3) Sering menguap : ada
4) Kurang konsentrasi : ada
6. Sirkulasi
a. Gejala subjektif :
1) Riwayat hipertensi dan masalah jantung : Tidak Ada
2) Riwayat edema kaki: Tidak ada
3) Flebitis : Tidak ada
4) Rasa kesemutan : Tidak ada
5) Palpitasi : Tidak ada
b. Tanda objektif
1) Tekanan darah : 150 /90 mmHg
2) Mean Arteri Pressure (MAP): (150 + 2 x diastole) : 3 = 330
3) Nadi:
a) Karotis : Tidak dikaji
b) Femoralis : Tidak dikaji
c) Popliteal : Tidak dikaji
d) Jugularis : Tidak di kaji
e) Radialis : 94x/menit
f) Dorsal pedis : Tidak di kaji
g) Bunyi jantung : tidak terkaji
h) Warna membran mukosa : bibir lembab (cokelat kehitaman)
7. Eliminasi
a. Gejala subjektif
1) Pola BAB : frekuensi : 2 hari 1x konsistensi : lembek
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB : (penggunaan alat tertentu, misal:
terpasang kolostomi/ileustomi): tidak ada
3) Kesulitan BAB : Konstipasi : tidak ada
Diare: tidak ada
4) Penggunaan laksatif : (√ ) tidak ada ( ) ada, jelaskan...
5) Waktu BAB terakhir : waktu sore hari
6) Riwayat perdarahan : Tidak ada
Hemoroid: Tidak ada
7) Riwayat inkontenensia alvi : Tidak Ada
8) Riwayat penggunaan alat-alat ( misalnya kateter): klien mengatakan
pernah menggunakan kateter
9) Rasa nyeri saat BAK: tidak ada
10) Kesulitan BAK: tidak ada
11) Frekuensi BAK : tidak ada

b. Tanda obyektif
1). Abdomen :
a) Inpeksi : tidak ada asites, simetris
b) Auskultasi : peristaltic normal yaitu 14x/menit
c) Perkusi
Kembung : ada
Bunyi Timpani: ada
d) Palpasi
Nyeri tekan: tidak terkaji
Nyeri lepas: -
Konsistensi: keras
Masa : tidak ada
e) Bila terpasang kolostomi/ ileustomi: tidak ada
8. Neurosensori dan Kognitif
a. Gejala Subyektif
1) Rasa Ingin Pingsan: ( √ ) tidak ada ( ) ada
2) Sakit Kepala : klien mengatakan tidak mengalami Nyeri kepala
(pusing)
Lokasi Nyeri :-
Frekuensi :-
3) Kesemutan/kebas/kelemahan: klien mengatakan tidak ada rasa
kesemutan/kebas/kelemahan pada dirinya
4) Kejang : (√ ) tidak ada ( ) ada ( )
5) Pendengaran: tidak ada penurunan pendengaran.
b. Tanda Obyektif
1) Status Mental:
Kesadaran: (√) komposmentis ( ) apatis ( ) somnolen ( ) sopor ( )
koma
2) Skala coma Glasgow (GCS) : respon membuka mata (E)..4..Respon
Motorik (M)...6....respon verbal (V)..5..
3) Persepsi Sensori : Tn N kesadaran umum baik, berkomunikasi baik,
pendengaran baik, penglihatan masih jelas
4) Alat bantu penglihatan/pendengaran: ( √ ) tidak ada ( ) ada,
5) Reaksi pupil terhadap cahaya : mengecil
6) Penampilan umum tampak kesakitan : (√ ) tidak ada ( ) ada
Respon emosional (tidak ada)
9. Keamanan
a. Gejala subyektif:
1) Alergi (catatan agen dan reaksi spesifik) :
Obat – obatan : Tidak ada
Makanan : Tidak ada
2) Riwayat penyakit Hubungan seksual : (√ ) tidak ada ( ) ada
3) Riwayat transfusi darah: Tidak terkaji
4) Riwayat Cedera: (√ ) tidak ada ( ) ada
5) Riwayat Kejang: (√ ) tidak ada ( ) ada
b. Tanda Obyektif:
1) Suhu Tubuh : 37,0 0C
2) Integritas Jaringan < 2 detik
3) Jaringan Parut : ( √ ) tidak ada ( ) ada, jelaskan
4) Kemerahan/ pucat : (√ ) tidak ada ( ) ada, jelaskan...
5) Adanya luka : tidak ada
6) Ganguan keseimbangn : ( ) tidak ada (√ )ada jelasklan: keadaan Tn N
merasa sesak ketika pergi ke kamar mandi dan beraktifitas
10. Seksual dan reproduksi
a. Gejala subyektif
1) Pemahaman terhadap fungsi seksual : Tn N merupakan seorang ayah
yang memiliki anak 3 dan 8 cucu
2) Gangguan hub seksual: tidak dikaji
11. Persepsi diri mekanisme koping
a. Gejala obyektif
1) Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan: Musyawarah dengan
istri dan anak-anaknya
2) Upaya Tn N dalam menghadapi masalah sekarang: mengatakan jika
sada masalah selalu bilang pada istri serta anaknya dan diselesaikan
secara bersama.
3) Perasaan cemas /takut: tidak ada
4) Perasaan ketidakberdayaan: ( √ )tidak ( )ada
5)Perasaan keputusasan ( √ )tidak ( )ada
6) Konsep diri
a) Citra diri : Tn N merupakan seorang laki-laki kegiatan sehari-hari
sebagai buruh.
b) Ideal diri: Tn N mengatakan berharap penyakit yang di alami cepat
sembuh dan beraktivitas biasa dirumah.
c) Harga diri: Tn N mengatakan dengan kondisi yang sekarang
merasa tidak bisa dapat beraktivitas secara optimal sebagai seorang
ayah anak-anaknya dan kakek dari cucunya.
b. Tanda obyektif
1)Status emosional : Tn N tamapak banyak bercerita dan tenang.
2)Respon fisiologi yang mengobservasi: ada perubahan TTV dan
ekspresi wajah Tn N tampak sesak ketika banyak bercerita dan ativitas
(pergi kekamar mandi).
12. Interaksi sosial
a. Gejala subjektif :
1) Orang terdekat dan lebih berpengaruh: istri dan anak-anak nya
(terutama anak ke 1 dan 2)
2) Kepada siapa pasien meminta bantuan jika menghadapi masalah :
anak yang pertama atau anak yang ke 2 yang berada disamping rumah
anak pertamanya.
3) Adakah kesulitan dalam keluarga ( hubungan dengan orang tua,
saudara, pasangan): Berhubungan baik dengan anggota keluarga
b. Tanda objektif
1) Kemampuan berbicara : Jelas
2) Pola bicara tidak biasa / kerusakan: Tidak ada
3) Penggunaan alat bantu bicara : Tidak ada
4) Adanya trakeotostomi : Tidak ada
5) Perilaku menarik diri: Tidak ada
13. Pola nilai kepercayaan dan spritual
a. Gejala subjektif
1) Sumber kekuatan bagi Tn N : Keluarga
2) Perasaan menyalahkan tuhan : Tidak ada
3) Bagaimana Tn N menjalankan kegiatan agamanya : Ketika dirumah
Tn N rajin menjalankan ibadah agamnya seperti solat tetapi selama di
RS Tn N beribadah semampu Tn N dan sambil berdzikir berdoa.

Data Penunjang
1. Laboratorium (tanggal 30-11-2017)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


Fungsi Ginjal
Creatinin 0,65 Mg/dL 0,67 – 1.17
Ureum 36 Mg/dL 17 – 43
Hematologi
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 1 % 2–4
Basofil 0 % 0–1
Netrofil Batang 4 % 3–5
Neutrofil Segmen 75 % 50 – 70
Lymfosit 11 % 25 – 40
Monosit 9 % 2–8
Darah Rutin
Lekosit 9,34 X 10ᶺ3/uL 3,8 – 10,6
Erytrosit 6,22 X 10ᶺ6/uL 4,4 – 5.9
Hemoglobin 16,0 Gr/dl 13,2 – 17,3
Hematokrit 41,0 % 40 – 52
MCV 65,9 Fl 82 – 98
MCH 24,1 Pq 27 – 32
MCHC 36,6 % 32 – 37
Trombosit 336 X 10ᶺ3/uL 150 – 400
2) Radiologi : tidak ada
3) Obat-obatan
RL infus 500 ml/ 24 jam
Omeprazole 40 mg/ 24 jam
Ondansentron 4 mg/ 24 jam
CPG 75 mg/ 24 jam
ISDN 10 mg/12 jam
Degoxin 0,125 mg/12 jam
Nebulizer (combivent) 1 ampul/ 8 jam
4) Diit : Nasi, sayur, lauk, buah
ANALISA DATA
No Waktu Symtom/Sign Problem Etiologi
1. 25/11/20 DS: Bersihan jalan Hipersekresi
- Pasien mengatakan nafas tidak jalan nafas
sesak nafas dan batuk efektif
batuk
- Sesak nafas akan
bertambah jika pasien
banyak aktivitas dan
kelelahan
DO:
- Pasien tampak
terpasang nasal kanul
dengan terapi O2 3L
- Frekuensi pernafasan 30
x / menit
- Terdapat sputum
(banyak) di paru2
- Terdengar bunyi ronkhi
2. 25/11/20 DS: Intoleransi Ketidakseimban
- Pasien mengatakan Aktivitas gan antara
setelah beraktivitas ke suplai dan
kamar mandi akan kebutuhan
merasa sesak oksigen
- Pasien mengatakan
untuk aktivitas seperti
mandi, ganti pakaian
pasien membutuhkan
bantuan keluarganya

DO:
- Pasien tampak lemah
terbaring di tempat tidur
- TD: 150/90
- Frekuensi pernafasan
sebelum beraktivitas:
26x/ menit
Setelah beraktivitas:
30x/ menit

3. 2511/20 DS: Gangguan Pola Kontrol Tidur


- Pasien mengatakan Tidur
selama sakit di rumah
sakit tidak dapat tidur
karena sesak nafas
- Tidur hanya beberapa
jam saja
DO:
- Pasien tampak lemas
dan pucat
- Konjungtiva tampak
anemis

DIAGNOSA DAN PRIORITAS KEPERAWATAN


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d hipersekresi jalan nafas
2. Intoleransi Aktivitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
3. Gangguan Pola Tidur b.d Kontrol Tidur

PATWAYS
Factor predisposisi

Edema, spasma bronkus,


peningkatan secret brokiolus

Obstruksi bronkiolus
awal fase ekspirasi

PaO2 rendah Udara terperangkat dalam


PaCo2 tinggi alveolus

Gangguan KETIDAKEFEKTIFA
metabolisme jaringan N BERSIHAN JALAN
NAFAS

Metabolisme anaerob

Produksi ATB
menurun

Defisit energy

Lelah/ lemah

INTOLERANSI
GANGGUAN AKTIFITAS
POLA TIDUR
INTERVENSI
No Waktu No SLKI SIKI Rasional
DX
111
25 1 Setelah dilakukan tindakan SIKI : Manajemen Jalan Napas
1 November keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi :
2020 diharapkan oksigen pada membran 1. Monitor pola napas 1. Mengetahuai pols napas teratur
alveolus-kapiler dalam batas normal (frekuensi, kedalama, usaha atau tidak
ditandai dengan kriteria hasil napas) 2. Mengetahui adanya bunyi
SLKI : Pertukaran Gas 2. Monitor bunyi nafas tambahan
Indikator IR ER tambahan (mis. Gugling, 3. Mengetahui banyak sedikitnya
1. Dispnea 2 5 mangi, wheezing, ronkhi sputum
2. Bunyi nafas 2 5 kering) 4. Mengelurkan dahak pada
tambahan 3. Monitor sputum (jumlah, pasien
3. Sianosis 2 5 warna, aroma) 5. Mengetahui penyebab
4. Pola nafas 2 5 4. Monitor kemampuan batuk sumbatan
5. Warna kulit 2 5 efektif 6. Mengetahui bunyi napas
5. Monitor adanya sumbatan meningkat atau menurun
Keterangan : jalan nafas 7. Memperlancar jalan napas
1. Meningkat 6. Auskultasi bunyi nafas
2. Cukup meningkat 7. Monitor saturasi oksigen
3. Sedang Teraupetik :
4. Cukup menurun 1. Pertahankan kepatenan jalan
5. Menurun nafas 1. Mempertahankan jalan nafas
2. Posisikan semi-Fowler atau 2. Memberikan kenyamanan
fowler 3. Mempermudah dalam
3. Berikan minuman hangat pengeluaran dahak
4. Lakukan fisioterapi dada 4. Membantu mengeluarkan
dahak
5. Lakukan penghisapan lendir 5. Membantu pengeluaran lendir
kurang dari 15 detik 6. Membantu pernafasan
6. Berikan oksigen
1. Memenuhi kebutuhana cairan
Edukasi : 2. Membantu mempermudah
1. Anjurkan asupan cairan pengeluran dahak atau sputum
2000 ml/hari
2. Anjurkan Teknik batuk
efektif

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian 1. Untuk membantu pengeluaran
bronkodilator, ekspektoran, secret atau sputum
mukolitik 2. Mempermudah jalan nafas
2. Kolaborasi pemberian 3. Mempermudah pengeluaran
inhaler sesuai resep dokter secret
3. Kolaborasi pemberian obat
melalui nebulizer sesuai
instruksi dokter
4. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian oksigen
jika sesak napas belum
berkurang
25 2 Setelah dilakukan tindakan SIKI : Manajemen Energi
November keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi :
2020 diharapkan intoleransi aktivitas pasien 1. Identifikasi gangguan fungsi 1. mengetahui penyebab kelelahan
dapat kembali normal ditandai dengan tubuh yang mengakibatkan pasien
kriteria hasil kelelahan 2. untuk mengetahui kapan pasien
SLKI : Toleransi Aktivitas 2. Monitor kelelahan fisik dan mengalami kelelahan
Indikator IR ER emosional 3. Untuk mengatur jadwal pasien
1. Saturasi Oksigen 2 5 3. Monitor pola dan jam tidur dalam rangka mengurangi
2. Dispnea Saat 2 5 4. Monitor lokasi dan kelelahan
Aktivitas ketidaknyamanan selama 4. Untuk menentukan intervensi
3. Dispnea Setelah 2 5 melakukan aktivitas
Aktivitas
4. Sianosis 2 5 Teraupetik :
5. Tekanan Darah 2 5 1. Sediakan lingkungan
6.Frekuensi Napas 2 5 nyaman dan rendah 1. Untuk mengurangi rasa lelah
stimulasi (mis: cahaya, pada pasien
Keterangan indikator no 1 : suara, kunjungan) 2. Untuk mengurangi rasa lelah
1. Menurun 2. Lakukan latihan rentang pada pasien
2. Cukup menurun gerak pasif atau aktif 3. Mempercepat pemulihan
3. Sedang 3. Berikan aktivitas distraksi 4. Memodifikasi pasien bergerak
4. Cukup meningkat yang menenangkan
5. Meningkat 4. Fasilitasi duduk di sisi
Keterangan indikator no 2, 3, 4 : tempat tidur, jika tidak
1. Meningkat dapat berpindah atau
2. Cukup meningkat berjalan
3. Sedang 1. Mengurangi rasa lelah pasien
4. Cukup menurun Edukasi : 2. Membatasi pasien beraktivitas
5. Menurun 1. Anjurkan tirah baring secara berlebihan
Keterangan indikator no 5, 6 : 2. Anjurkan melakukan 3. Untuk mengurangi faktor yang
1. Memburuk aktivitas secara bertahap serius
2. Cukup memburuk 3. Anjurkan menghubungi
3. Sedang perawat jika tanda dan
4. Cukup membaik gejala kelelahan tidak 1. Untuk meningkatkan energi
5. Membaik berkurang pada pasien
4. Anjurkan strategi koping 2. Untuk mengurangi rasa Lelah
untuk mengurangi kelelahan pada pasien

Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
2. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian oksigen
jika sesak nafas masih ada
25 3 Setelah dilakukan tindakan SIKI : Dukungan Tidur
November keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi :
2020 diharapkan pola tidur pasien teratur 1. Identifikasi pola aktivitas 1. Mengatur pola aktivitas dan
ditandai dengan kriteria hasil dan tidur tidur agar teratur
SLKI : Pola Tidur 2. Identifikasi faktor 2. Mengetahui kapan pasien
Indikator IR ER pengganggu tidur (fisik atau terganggu tidurnya
1. Keluhan sulit tidur 2 5 psikologis) 3. Mengetahui adanya faktor
2. Keluhan tidak puas 2 5 3. Identifikasi makanan dan yang lain
tidur minuman yang mengganggu
3. Keluhan pola tidur 2 5 tidur (mis : kopi, teh,
berubah alkohol, makan mendekati
4. Keluhan istirahat 2 5 tidur, minum banyak air
tidak cukup sebelum tidur) 1. Untuk memberi kenyamana
5. Keluhan sering 2 5 pada pasien saat akan tidur
terjaga Teraupetik : 2. Membuat pola tidur pasien
Keterangan : 1. Modifikasi lingkungan teratur
1. Menurun (misal : pencahayaan, 3. Agar membuat pasien lebih
2. Cukup menurun kebisingan, suhu, matras rilek dan nyaman saat tidur
3. Sedang dan tempat tidur) 4. Meningkatkan pola tidur yang
4. Cukup meningkat 2. Batasi waktu tidur siang teratur
5. Meningkat 3. Fasilitasi menghilangkan 5. Meningkatkan pola tidur yang
stress sebelum tidur lebih baik
4. Tetapkan jadwal tidur rutin 6. Agar tidur pasien tidak
5. Lakukan prosedur untuk terganggu
meningkatkan kenyamanan
(misal : pijat, pengaturan 1. Mempercepat proses
posisi, terapi akupresur) penyembuhan penyakit pasien
6. Sesuaikan jadwal pemberian 2. Agar pola tidur pasien teratur
obat atau tindakan untuk 3. Agar pasien lebih terhindar dan
menunjang siklus tidur- dapat tidur dengan nhyaman
terjaga sesuai kebutuhan
4. Memberikan kenyamanan dan
Edukasi : kerilekan saat akan tidur
1. Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
2. Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur 1. Mempermudah pasien tidur
3. Anjurkan menghindari 2. Meningkatkan pola tidur dan
makanan/ minuman yang membuat hati dan pikiran
mengganggu tidur nyaman dan bisa tidur
4. Ajarkan relaksasi otot
autogenik atau cara
nonfaramkologi lainnya

Kolaborasi :
1. Pemakaian relaksasi tarik
nafas dalam jika masih
kesulitan tidur
2. Kolaborasi pemakaian
relaksasi dengan ayat- ayat
suci al-qur’an atau murrotal
IMPLEMENTASI
Tanggal No Waktu Tindakan keperawatan Respon pasien Paraf
DX
25 I Memonitor pola nafas dan memasang oksigen S : pasien mengatakan sesak nafas
November kanul 3 liter/menit O : - pasien tampak terpasang nasal kanul dengan
2020 terapi o2 3 liter
-frekuensi pernafasan 30 x/menit

Memonitor adanya bunyi nafas tambahan S:


O:

Menganjurkan pasien minum air hangat S:


O:

Mengajarkan pasien cara batuk efektif untuk S:


mengeluarkan sputum O:

Mempertahankan kepatenan jalan napas dan S : -pasien mengatakan sesak nafas dan batuk-batuk
memposisikan pasien semi fowler -sesak nafas akan bertambah jika pasien banyak
aktivitas dan kelelahan
O : - pasien tampak terpasang nasal kanul dengan
terapi o2 3 liter
-frekuensi pernafasan 30 x/menit

Memberikan obat combivent I amp melalui S : Klein mengatakan siap untuk diasap (nebulizer)
nebulizer O : pasien tampak menghirup obat melalui selang
mask nebulizer

II Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang S : pasien mengatakan merasa cepat lelah setiap
mengakibatkan kelelahan beraktivitas
O : - pasien terlihat lemah terbaring di tempat tidur

Memonitor kelelahan fisik pasien S : pasien mengatakan merasa kelelahan karena


sesak nafas
O : pasien terlihat lesu, terbaring di tempat tidur

Menganjurkan pasien tirah baring selama masih S:


merasa sesak nafas dan kelelahan O:

Menganjurkan pasien melakukan aktivitas secara


bertahap, misalnya duduk ditempat tidur, turun
dari tempat tidur, dll

Memonitor pola dan jam tidur pasien


S : pasien mengatakan selama di rumah sakit tidak
dapat tidur karena sesak nafas
O : pasien terlihat lemas dan pucat
Berkolaborasi dengan dokter pemberian oksigen S:
untuk mengurangi sesak sehingga pasien dapat O:
beraktivitas

III Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur S : pasien mengatakan tidak bisa tidur karena sesak
nafas
O : - pasien terlihat lemas dan pucat
Mata terlihat kemerahan
Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur S:
O:

Melakukan prosedur untuk kenyamanan agar bisa


tidur (dengan mengatur posisi dan pemijatan pada
kaki)

Menganjurkan pasien untuk menghindari makanan


dan minuman yang dapat mengganggu tidur

26 I Monitor saturasi oksigen dan oksigen S : pasien mengatakan masih sesak nafas
November O : SpO2 : 97%, oksigen kanul masih terpasang
2020 dengan kecepatan 3 liter/menit

Memonitor pola nafas dan sputum S : pasien mengatakan masih sesak nafas dan masih
merasa ada dahaknya, dahaknya berwarna
kuning kental kehijauan
O : RR ; 26x/menit, sputum masih ada
Memonitor suara nafas tambahan (ronkhi) S:
O:

Kolaborasi dengan dokter pemberian


bronkodilator (combivent/8 jam) dengan nebulizer

Menganjurkan pasien untuk banyak minum air


putih

Memonitor kemampuan pasien dalam batuk S : pasien mengatakan sudah bisa melakukan batuk
efektif setelah diajarkan efektif
O : terlihat pasien melakukan batuk efektif, dan
sesuai dengan yang dijelaskan
Memabntu pasien melakukan mobiliasasi dini S : pasien mengatakan saat bangun terasa pusing
(turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar O : terlihat pasien berpegangan pada tembok saat
II mandi) berjalan
Memfasilitasi duduk di sisi tempat tidur S : pasien mengatakan bersedia duduk di sisi tempat
tidur
O : - pasien masih terlihat lemah dan pucat
Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang bagaimana S : pasien mengatakan saat sesak nafas tidak nafsu
cara untuk meningkatkan asupan makanan untuk makan, kadang mual dan muntah
energi O : terlihat pasien kooperatif
Memberikan obat injeksi untuk mengurangu mual S:
dan muntah O:
-Omeprazole 40 mg
-Ondansentron 4 mg
Menyediakan lingkungan yang nyaman bagi S:
pasien untuk beristirahat sehingga dapat O:
mengurangi kelelahan (kurangi batas jumlah
kunjungan, pencahayaan, dll)

Menagajarkan pasien melakukan rentang gerak S:


aktif saat di tempat tidur O:

III Mengidentifikasi faktor yang mengganggu tidur S : pasien mengatakan sesaknya sedikit berkurang
dan sedikit bisa tidur, kurang lebih 3 jam
O : pasien terlihat lebih segar, namun masih pucat
dan terbaring di tempat tidur
Menganjurkan pasien untuk relaksasi nafas dalam S:
untuk kenyamanan sebelum tidur O:

Menjelaskan pentingnya tidur saat sakit

27 I Menganjurkan pasien untuk mengulangi teknik S : pasien mengatakan bersedia untuk melakukan
November batuk efektif teknik batuk efektif
2020 O : -pasien terlihat lemas
Memonitor pola nafas dan saturasi oksigen S : pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas
O : RR : 22x/mnt, SPO2 : 97%

Memberikan obat bronkodilator (combivent)


melalui nebulizer

II
Menganjurkan pasien melakukan aktivitas secara S : pasien mengatakan sudah mulai beraktivitas
bertahap seperti ke kamar mandi
O :pasien terlihat sedang duduk di tempat tidur

Membantu pasien berpindah dari tempat tidur ke


kursi roda

Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit S : pasien mengatakan mengerti tentang apa yang
III dijelaskan
O : pasien kooperatif

Anda mungkin juga menyukai