Anda di halaman 1dari 32

BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Kasus 1.

Pengkajian Ruang / Kamar Tanggal Masuk Rumah Sakit Tanggal Pengkajian I. IDENTITAS DATA A. PASIEN Nama Initial Umur Jenis Kelamin Status Perkawinan Agama / Suku Warga Negara Bahasa yang Digunakan Pendidikan Alamat Rumah B. PENANGGUNG JAWAB Nama Umur Alamat Hubungan dengan Pasien : Tn. Endan : 39 tahun : Kp. Cisawi - Cihampelas : Pelaku Penabrakan : An. A : 12 tahun : Perempuan : Belum Menikah : Islam / Sunda : Indonesia : Sunda / Indonesia : Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) : Kp. Ranca Gede Desa Selacau Kec. Batujajar : E.2 / 201 Bed 1 : 25 Oktober 2012 : 29 Oktober 2012

II. DIAGNOSA MEDIS

: Fraktur Tibia Dextra

III. KEADAAN UMUM

A.

KEADAAN SAKIT Pasien nampak sakit sedang Alasan : Pasien masih dapat merespon perkataan maupun tindakan yang dilakukan perawat, pasien juga masih mampu melakukan aktivitas secara mandiri terkadang dengan bantuan orang tua pasien.

TANDA TANDA VITAL 1. Kesadaran

Skala Koma Glasgow a) Respon Motorik b) Respon Bicara c) Respon Membuka Mata Jumlah Kesimpulan 2. : : : : 6 5 4 15 +

: Composmentis

Tekanan Darah : 110 / 70 mmHg MAP : ( 1 x 110 ) + ( 2 x 70 ) = 110 + 140 = 250 = 83,3 = 83 3 Kesimpulan 3 3

: perfusi ke ginjal normal : 36, 6oC / Axila : 20 x / menit, jenis : dada, vesikuler

3.
4. 5.

Suhu

Pernafasan Nadi

: 86 x / menit, irama teratur

B. PENGUKURAN 1. 2. Tinggi Badan Berat Badan IMT ( Indeks Massa Tubuh ) : 154 cm : 55 kg : 55 = 55 = 23,19

3.

1,542 2,3761 Kesimpulan : Berat Badan Normal

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN A. POLA PERSEPSI DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN 1. Keadaan sebelum sakit : Pasien selalu menjaga kesehatan fisiknya 2. Riwayat penyakit saat ini : a) Keluhan Utama : Nyeri pada daerah fraktur b) Riwayat Keluhan Utama : P ( Pariatif ) : : nyeri saat kaki digerakkan : nyeri berkurang ketika kaki diistirahatkan : nyeri, linu : nyeri pada daerah kaki kanan : 6 dari 1 - 10 : nyeri setiap kali kakidigerakkan

Faktor Pemberat Faktor Peringan

Q ( Qualitatif ) R ( Region ) S ( Scale ) T ( Time )

c) Riwayat Penyakit yang Pernah Dialami : Riwayat alergi ( - ), pengobatan ( - ), operasi ( - ), riwayat trauma sebelumnya (-) 3. Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit menular / menurun 4. Pemeriksaan Fisik : a) Kebersihan Rambut b) Kulit Kepala : bersih : bersih, tidak ada ketombe

c) Kebersihan Kulit

: bersih

d) Higiene Rongga Mulut : bersih e) Kebersihan genetalia f) Kebersihan anus : bersih : bersih

B. POLA NUTRISI DAN METABOLIK 1. Keadaan sebelum sakit : Pasien makan teratur 3 x 1 dalam sehari porsi 1 piring habis, pasien tidak memilih-milih makanan yang dikonsumsinya 2. Keadaan sejak sakit : Pasien makan 1 porsi habis ditambah dengan buah buahan ( apel ), tidak ada gangguan pada pola makan pasien 3. Observasi : a) Keadaan Rambut b) Hidung c) Rongga Mulut d) Lidah e) Pharing f) Kelenjar Parotis : bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe : bersih, tidak ada polip, secret ( - ) : bersih, tidak ada stomatitis, caries gigi ( - ) : bersih, tidak ada stomatitis : tidak ada peradangan tidak ada nyeri menelan : tidak ada peradangan : : soepel : BU : 22 x / menit : tidak ada nyeri tekan massa / benjolan ( - ) : negatif : tidak ada edema, ikterik ( - ), tanda peradangan ( - )

g) Abdomen

Inspeksi Auskultasi Palpasi Perkusi

h) Kulit 4. Pemeriksaan Diagnostik : a) Laboratorium :

Hb : 11,8 g/dl

( NN : 9,5 13,5 g/dl )

C. POLA ELIMINASI 1. Keadaan sebelum sakit : Pasien BAB 1x dalam sehari dengan konsistensi faeses padat dan berwarna coklat, dalam eliminasi urine pasien tidak ada gangguan 2. Keadaan sejak sakit : Pasien BAB / BAK seperti biasa, untuk ke kamar mandi pasien dibantu oleh ibunya 3. Observasi : a) Peristaltik usus : 22 x / menit

b) Palpasi kandung kemih : kosong c) Nyeri ketuk ginjal d) Anus : negatif : peradangan( - ), hemoroid ( - )

D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN 1. Keadaan sebelum sakit : Pasien sekarang menginjak kelas 2 SMP, di sekolah pasien mengikuti ekstrakulikuler marchingband 2. Keadaan sejak sakit : Pasien masih bisa beraktivitas seperti biasa namun terbatas karena pasien harus bedrest, beberapa aktivitas pasien dibantu oleh ibu pasien seperti ke kamar mandi 3. Observasi : a) Aktivitas Harian Makan Mandi Pakaian BAB :2 :2 :2 :2
Keterangan : 0 : Mandiri 1 : Bantuan dengan alat 2 : Bantuan orang 3 : Bantuan alat dan orang 4 : Bantuan penuh

BAK Mobilisasi di tempat tidur : tegak

:2 :2

b) Postur tubuh

c) Anggota gerak yang cacat : ekstremitas kanan bawah ( # tibia dextra ) 4. Pemeriksaan Fisik

a) Perfusi pembuluh darah perifer : Normal


b) Thoraks dan pernafasan : Inspeksi Palpasi Perkusi : bentuk thoraks normal : vocal premitus simetris : sonor

Auskultasi : suara nafas vesikuler, irama teratur

c) Lengan dan tungkai Atrofi otot Rentang gerak Uji kekuatan otot : negatif : terbatas, kaku sendi ( - ) : 5 2 Refleks fisiologis Refleks Bisep Refleks Trisep Refleks Bronchoradialis Clubbing finger Varises tungkai : : normal : normal : normal : negatif : negatif 5 5

d) Columna vetebralis Inspeksi Palpasi : kelainan bentuk ( - ) : tidak ada nyeri tekan

N. III IV VI akomodasi pupil.

pergerakan

bola

mata,

reflex

pupil,

N. VIII Romberg Test N. XI tahanan

: negatif : saat klien diminta mengangkat otot ada

Kaku Kuduk

: negatif

5. Pemeriksaan Diagnostik Golongan darah Hemoglobin Leukosit Hematokrit Trombosit : O+ : 11,8 g/dl : 7.500 /mm3 : 37 % ( NN : 9,5 13,5 g/dl ) ( NN : 6.000 17.500 /mm3 ) ( NN : 29 41 % )

:301.000 /mm3 (NN : 150.000 440.000 /mm3 ) : 3 00 menit : 4 30 menit ( NN : 1 3 menit ) ( NN : 1 6 menit )

Masa perdarahan / BT Masa pembekuan / CT

E. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT 1. Keadaan sebelum sakit Pasien biasa tidur 7 jam/ hari, pasien tidak pernah tidur siang karena tidak terbiasa 2. Keadaan sejak sakit Pasien istirahat seperti biasanya 3. Observasi Tidak ada gangguan pola tidur dan istirahat pada pasien F. POLA PERSEPSI KOGNITIF 1. Keadaan sebelum sakit Pasien tidak menggunakan alat bantu seperti kacamata atau alat bantu pendengaran, tidak ada kelainan pada Sistem Saraf Pusat ( SSP ) pasien

2. Keadaan sejak sakit Tidak terdapat gangguan pada Sistem Saraf Pusat ( SSP ) pasien 3. Observasi Pemeriksaan Fisik : a) Penglihatan : Cornea Pupil Lensa Mata Buta Warna : refleks cornea ( + ) : ishokor : ada refleks mengecil : negatif

b) Telinga : Test Rhine Test Swabach Test Weber : normal : normal : normal

G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI 1. Keadaan sebelum sakit Pasien merupakan anak yang aktif dan bersemangat tinggi dalam kesehariannya 2. Keadaan sejak sakit Pasien optimis bahwa dirinya akan lekas sembuh dan akan beraktivitas secara normal seperti biasanya, bila membutuhkan sesuatu pasien selalu mengatakan pada ibunya

3. Observasi a) Kontak mata ketika diajak bicara b) Rentang perhatian oleh pengkaji/perawat : pasien memperhatikan halhal yang diinstruksikan : pasien melakukan kontak mata dengan pengkaji

c) Suara dan cara bicara : jelas d) Postur tubuh 4. Pemeriksaan Fisik a) Terdapat kelainan pada ekstremitas bawah ( # tibia dextra ) b) Abdomen : soepel, tidak teraba benjolan / massa : tegak

c) Kulit : tidak terdapat lesi, edema, ikterik ( - ), tanda radang ( - ) H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA 1. Keadaan sebelum sakit Pasien merupakan anak yang mudah bergaul ddengan orang lain, ramah dan tidak rewel. Seperti anak pada umumnya bila ada waktu kosong pasien bermain dengan teman-teman sebayanya 2. Keadaan sejak sakit Pasien tidak bersekolah untuk sementara karena harus rawat inap dan menjalani operasi. Di dalam keluarga, pasien sangat dekat dengan ibunya 3. Observasi Pasien anak yang mudah bergaul, ramah dan tidak rewel. Pasien sangat dengan ibunya I. POLA REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS 1. Keadaan sebelum sakit Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara, pasien belum mengalami menarche, pasien tidak memiliki gangguan/kelainan pada organ reproduksinya 2. Keadaan sejak sakit Pasien tidak memiliki kelainan pada organ reproduksinya 3. Observasi Tidak ada gangguan pada organ reproduksi pasien

J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES 1. Keadaan sebelum sakit

Apabila ada masalah baik di sekolah maupun lingkungan bermainnya pasien selalu bercerita pada ibunya 2. Keadaan sejak sakit Bila membutuhkan sesuatu / mengeluhkan hal yangg dirasa pasien mengatakan melalui ibunya, kemudian ibu pasien melaporkannya pada perawat 3. Observasi Pasien sangat dekat dengan ibunya K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN 1. Keadaan sebelum sakit Pasien melaksanakan shalat lima waktu dan terkadang menjalani puasa sunah 2. Keadaan sejak sakit Pasien menjalani bimbingan shalat 3. Observasi Saat sakit pasien tetap menjalani shalat lima waktu dengan bimbingan oleh orangtuanya

V. DAFTAR OBAT YANG DIBERIKAN PADA PASIEN

1. Nama obat : a) Fusmica b) Glicotic c) Ketorolac d) Ondansentron 2. Klasifikasi / golongan obat : a) b) c) OAINS d) Antiemetik e) Antasid f) Anestesi umum e) Zantidin f) Propofol

g) Antrain h) Fentanyl

g) OAINS 3. Dosis umum : a) b) c) 10 mg d) 8 mg 4. Dosis untuk pasien yang bersangkutan : a) 2 gr b) c) 2 cc d) 8 mg 5. Cara pemberian obat : a) Injeksi b) Injeksi c) Drip d) Injeksi 6. Mekanisme dan fungsi obat : a) b) c) Penanganan jangka pendek untuk nyeri berat d) Penanganan pasca op 7. Efek samping : a) b) mual muntah

h)

e) 150 mg 2 x/hari f) 40 mg/10 detik g) 500 mg/ 6 8 jam h)

e) 25 mg f) 50 mg g) h) 2 cc

e) Injeksi f) Injeksi bolus / infus g) Drip h) Drip

e) Hiperasiditas, tukak pasca op f) Induksi & terapi pemeliharaan untuk anestesi umum g) Meredakan nyeri oasca op h)

c) Tukak

GI,

perdarahan

&

perforasi GI, gagal ginjal akut d) Konstipasi, sakit kepala

e) Sakit

kepala,

ruam

kulit,

gangguan GI f) Nyeri lokal pada induksi,

hipotensi, bradikardi g) Reaksi alergi h)

VI. ASUHAN KEPERAWATAN PRE- OPERASI A. ANALISA DATA NO. 1. DATA DS : DO : Skala nyeri 6 ( 1 10 ) Pasien nampak meringis ketika kaki digerakkan 2. DS : Pasien kegiatan DO : Pasien mandiri tidak mampu mandi, secara eleminasi, berpakaian mengatakan sehari-hari untuk pasien pasien mengeluh nyeri pada daerah fraktur ETIOLOGI Trauma dekselerasi Fraktur Pergeseran fragmen tulang Gangguan rasa nyaman / nyeri Trauma dekselerasi Fraktur Diskontinuitas tulang Perubahan jaringan sekitar Pergeseran fragmen tulang Gangguan fungsi Kurang mampu merawat diri MASALAH KEPERAWATAN Gangguan rasa nyaman / nyeri

dibantu oleh ibunya

Keterbatasan aktivitas sekunder Kurang mampu merawat diri

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman / nyeri berhubungan dengan trauma jaringan ( fraktur )


2. Kurang mampu merawat diri berhubungan dengan keterbatasan aktivitas sekunder ( fraktur, nyeri )

C. INTERVENSI KEPERAWATAN NO. 1. Diagnosa Gangguan rasa nyaman / nyeri berhubungan dengan trauma jaringan ( fraktur ) Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah dilakukan 2 x / tindakan 24 jam 1. Intervensi Pantau keadaan 1. Rasional Untuk mengetahui

keperawatan dapat

umum dan tanda tanda vital pasien

keadaan umum pasien

gangguan rasa nyaman nyeri berkurang teratasi dengan kriteria hasil : 1. Pasien nampak tidak meringis

2.

Kaji skala nyeri

2.

Untuk

mengetahui

skala nyeri pada pasien

2. Pasien nampak tenang 3. Skala nyeri berkurang 3 ( 1- 10 ) 4. Pasien mengendalikan mampu rasa

dan sebagai dasar dalam merencanakan selanjutnya 3. 3. Kaji hal yang mampu rasa nyeri Untuk merencanakan selanjutnya intervensi

intervensi rasa nyeri 4.

nyeri yang dirasakan

mengurangi pada pasien

yang mampu mengurangi

Untuk mengendalikan

rasa nyeri yang dirasakan 4. Ajarkan pasien teknik pasien relaksasi / pengalihan rasa nyeri dengan media visual / audo visual 5. Atur posisi pasien 5. Untuk memberikan

rasa nyaman pada pasien 6. Untuk memberikan

rasa nyaman pada pasien 6. Anjurkan pasien untuk istirahat 2. Kurang mampu merawat diri berhubungan keterbatasan dengan aktivitas Setelah dilakukan 2 x tindakan 24 jam 1. Kaji tingkat aktivitas 1. Untuk mengetahui

keperawatan

keterbatasan

aktivitas yang masih dapat dilakukan secara mandiri

kebutuhan merawat diri dapat

sekunder ( fraktur, nyeri )

terpenuhi dengan kriteria hasil : 1. Pasien melakukan diri bertahap 2. Kegiatan merawat diri sehari hari dapat pasien dikerjakan mandiri mampu perawatan secara

pasien

oleh pasien dan aktivitas yang membutuhkan pasien 2. Untuk membantu kebutuhan

memenuhi

pasien yang tidak dapat dilakukan secara mandiri 2. Bantu pasien dan libatkan keluarga pasien dalam pasien pemennuhan kebutuhan perawatan diri 3. dan Untuk mebiasakan pasien

secara mandiri sesuaii dengan kemampuan

melatih

melakukan perawatan diri secara mandiri

3.

Beri

motivasi

dan 4. Untuk melatih anggota

waktu pada pasien dalam menyelesaikan perawatan diri kegiatan

ggerak tubuh lainnya agar tidak terjadi kekakuan

4.

Ajarkan teknik ROM

5.

Untuk

mencegah kekakuan gerak yang

terjadinya anggota

lainnya

5.

Anjurkan pasien untuk

mobilisasi ika miki

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN NO. 1. Hari / Tanggal Senin, 29 Oktober 2012 Waktu 17.00 WIB Implementasi 1. Memantau keadaan umum dan tanda tanda vital pasien 2. Mengkaji skala nyeri 3. Mengkaji hal yang mampu mengurangi rasa nyeri pada pasien 2. Senin, 29 Oktober 2012 17.45 WIB 1. Mengajarkan pasien teknik relaksasi / pengalihan rasa nyeri dengan media visual / audio visual 2. Mengatur posisi pasien dan Nama Perawat

menganjurkan pasien istirahat

3.

Senin, 29 Oktober 2012

19.00WIB

1. Memantau keadaan umum dan tanda tanda vital pasien 2. Mengkaji tingkat keterbatasan aktivitas pasien 3. Membantu keluarga pasien dan meliatkan pemenuhan

pasien

dalam

kebutuhan perawatan diri pasien 4. Memberi motivasi dan menganjurkan mobilisasi mika miki pada pasien

E. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari / Tanggal Selasa, 30 Oktober 2012 S: Pasien mengatakan sudah dapat mengendalikan nyerinya, skala nyeri 3 ( 1 10 ) O: Pasien nampak tidak meringis Evaluasi Nama perawat

Pasien nampak tenang

A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan Selasa, 30 Oktober 2012 S: Pasien mengatakan ke kamar mandi masih dibantu oleh ibunya O: Pasien masih memerlukan bantuan dalam

memenuhi kebutuhan perawatan diri A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan

VII. ASUHAN KEPERAWATAN POST- OPERASI A. ANALISA DATA NO. 1. DATA DS : pasien mengeluh nyeri pada daerah luka post operasi ETIOLOGI Tindakan inisisi Melukai jaringan MASALAH KEPERAWATAN Nyeri akut

DO : Skala nyeri 8 ( 1 10 ) Pasien disentuh Tanda tanda vital : Tekanan darah : 120 / 90 mmHg Nadi : 90 x / menit Respirasi : 22 x / menit Suhu : 36o C 2. DS : Pasien mengatakan terbatas bergerak karena ada luka operasi pada bagian kaki kanannya DO : Terdapat luka operasi pada kaki kanan pasien Pasien tirah baring nampak meringis ketika kaki

Pelepasan senyawa Histamin, Bradikinin, Sitosisn, Sub P Nyeri akut

Tindakan inisisi Merusak jaringan Pelepasan senyawa Histamin, Bradikinin, Sitosin, Subtansi P Nyeri akut Gangguan fungsi Keterbatasan aktivitas Hambatan mobilitas fisik

Hambatan mobilitas fisik

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan luka operasi ( pemasangan pen )


2. Hambatan moilitas fisik berhubungan dengan adanya luka post operasi pada ekstremitas kanan bawah

C. INTERVENSI KEPERAWATAN NO. 1. Diagnosa Nyeri akut berhubungan dengan luka operasi ( pemasangan pen ) Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah dilakukan tindakan 1. Intervensi Pantau keadaan 1. Rasional Untuk mengetahui

keperawatan 2 x 24 jam nyeri akut dapat berkurang / teratasi dengan kriteria hasil : 1. Pasien nampak tidak

umum dan tanda tanda vital pasien 2. Kaji skala nyeri

keadaan umum pasien 2. dan dalam Untuk mengetahui dasar

skala nyeri pada pasien sebagai merencanakan

meringis 2. 3. Pasien nampak tenang Skala nyeri berkurang 3

intervensi selanjutnya 3. Untuk selanjutnya mampu

( 1- 10 )

merencanakan intervensi yang

4.

Pasien

mampu rasa nyeri

3. Kaji hal yang mampu


mengurangi pada pasien 4. Ajarkan pasien teknik / pengalihan rasa nyeri

mengurangi rasa nyeri 4. Untuk rasa yang dirasakan

mengendalikan yang dirasakan

mengendalikan nyeri pasien

relaksasi

rasa nyeri dengan media visual / audo visual 5. Atur posisi pasien 5. rasa pasien 6. Anjurkan pasien 6. rasa pasien 2. Hambatan berhubungan luka post moilitas dengan operasi fisik adanya pada Setelah dilakukan 2 x tindakan 24 jam 1. Anjurkan pasien 1. Untuk membantu memobilisasi Untuk memberikan nyaman pada Untuk memberikan nyaman pada

untuk istirahat

keperawatan

untuk mobilisasi di tempat tidur ( mika miki )

pasien

hambatan mobilitas fisik daoat teratasi dengan kriteria hasil : 1. Pasien mampu

secara mandiri

ekstremitas kanan bawah

mobilisasi secara mandiri

2.

Ajarkan pasien ROM

2.

Mencegah

terjadinya kekekuan

3.

Pantau rentang gerak

3. data

Unntuk dasar

menjadi dalam

pasien

memberikan tindakan / intervensi selanjutnya

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN NO. 1. Hari / Tanggal Selasa, 30 Oktober 2012 Waktu 15.0 IB Implementasi 1. Memantau keadaan umum dan tanda tanda vital pasien 2. Mengkaji skala nyeri 3. Mengkaji hal yang mampu mengurangi rasa nyeri pada pasien 2. Selasa, 30 Oktober 2012 17.0 WIB 1. Mengajarkan pasien teknik relaksasi / pengalihan rasa nyeri dengan media visual / audio visual 2. Mengatur posisi pasien dan Nama Perawat

menganjurkan pasien istirahat 3. Selasa, 30 Oktober 2012 19.00WIB 1. Menganjurkan pasien mobilisasi di

tempat tidur 2. Mengajarkan pasien ROM 3. Memantau rentan gerak pasien

E. EVALUASI Hari / Tanggal Rabu, 31 Oktober 2012 S: Pasien mengatakan masih nyeri ketika luka post operasi dipegang / digerakan O: Evaluasi Nama perawat

Pasien nampak meringis

A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan Rabu, 31 Oktober 2012 S: Pasien mengatakan masih nyeri / sakit ketika luka post operasi dipegang / digerakan O: Pasien nampak meringis ketika kaki digerakan

A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan

B. Pembahasan Dalam melakukan Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Fraktur Tibia Dextra ruang E.2 / 201 Bed 1 RSUD Cibabat Cimahi, penulis menentukan beberapa hal yang menjadi pendukung maupun penghambat serta kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktek. Kesenjangan yang terjadi adalah sebagai berikut : 1. Pengkajian Pada pengkajian penulis tidak mendapatkan kesulitan dan hambatan, karena klien cukup kooperatif dan klien dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis sehingga proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan mudah dan dari hasil pengkajian dapat dilakukan pada Ny. H ditemukan tanda tanda : pasien sering mengeluhkan nyeri pada bagian kaki kanan pada luka kira kira 3 cm, rasa dingin dibagian kaki, sering berkeringat, sulit BAB, dank lien mengatakan sebelumnya orang tuanya ada yang mempunyai riwayat penyakit yang sama. Data yang paling terpenting dapat dilihat dari hasil lab sebagai berikut : TANGGAL/WAKTU 21 Mei 2012 22 Mei 2012 23 Mei 2012 30 Mei 2010 HASIL 129 mg/100ml 160mg/100ml 124mg/100ml 131 mEq/L 5,1 mEq/L 1033 NILAI NORMAL 70-100 70-100 70-100 135-147 3,6-5,4 1020-1030

Glukosa S Glukosa S Glukosa S Natrium Kalium BJ Plasma

Ureum 86 10-50 Dapat dilihat dari hasil data di atas sama dengan tanda tanda yang sering ditemukan pada klien Diabetes Mellitus menurut teori. Dari data tersebut ada data-data yang kurang lengkap yaitu : 1) Glukosa darah sewaktu 2) Kadar glukosa darah puasa 3) Tes toleransi glukosa Bukan DM Kadar glukosa darah sewaktu Plasma vena Darah kapiler < 100 <80 100-200 80-200 >200 >200 Belum pasti DM DM

Kadar glukosa darah puasa Plasma vena Darah kapiler

<110 <90

110-120 90-110

>126 >110

1)Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L) 2)Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L) 3)Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl Sedangkan pada klien ini tidak dapat ditemukan tanda tanda gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer), hipertensi, gatal seluruh badan, poliuria, polidipsia, polifagia. Adanya perbedaan diatas yang muncul dapat terjadi karena tergantung daya tahan tubuh seseorang dan mempunyai respon yang berbeda dalam menghadapi penyakitnya. Dan dari hasil yang didapat, dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami penyakit DM I ketergantungan insulin dapat dilihat dari pemberian suntikan insulin serta penjelasan dari klien mengenai penyakit yang dialami oleh keluarga klien serta klien itu sendiri. Pasien juga merasa cemas dengan kondisi kakinya yang ada luka, ditambah lagi ada intruksi dokter dari Rs tersebut kepada klien untuk melakukan amputasi terhadap kakinya tetapi klien menolaknya karena itu bukan intruksi dari dokter yang merawatnya.

2. Diagnosa Keperawatan Adalah respon individu pada masalah kesehatan yang aktual dan potensial. Yang dimaksud dengan masalah aktual adalah masalah yang dibentuk pada saat dilakukan pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang kemungkinan timbul. Adapun diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien denagn gangguan sistem endokrin akibat diabetes melitus tipe I antara lain : 1) Mellitus 2) 3) 4) seluler. 5) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, penurunan metabolisme dalam tubuh. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kondisi gangguan metabolik Nyeri kronis berhubungan dengan ketunadayaan fisik kronis Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan perubahan metabolisme Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan Diabetes

Setelah melakukan pengkajian pada NY. H ada beberapa diagnosa keperawatan yang penulis dapatkan dari klien itu : 1. Nyeri akut b.d agens cedera biologis, ditandai dengan : Data Subyektif : Klien mengatakan merasakan nyeri pada kaki sebelah kanan dari pangkal paha sampai ujung kaki Klien mengatakan tidak mampu untuk berdiri karena sakit di kaki

Data Obyektif : Klien hanya tiduran ditempat tidur Apabila akan pindah posisi tidurnya harus dibantu oleh suami atau perawat Klien sering mengeluh sakit kaki pada malam hari Klien tampak merintih kesakitan Skala nyeri 7 (0-10) TD :120/80 mmHg N : 88 x/menit R :24 x/menit T : 360C Glukosa S 129 mg/100ml

2. Kerusakan integritas kulit b.d terputusnya kontinuitas jaringan akibat luka pada kaki, ditandai dengan : Data Subyektif : Klien mengatakan ada luka di kaki sebelah kanan dan bokong sebelah kiri Klien tidak merasakan perih pada luka dibagian bokong sebelah kiri dan kaki sebelah kanan Data Obyektif : Terdapat jaringan nekrotik di area luka pada bagian bokong sebelah kiri dan ekstremitas atas pergelangan tangan. Warna ungu kehitaman Luas luka diekstremitas bawah (betis) 3cm

Luas luka diekstremitas atas 2cm Luas luka pada bagian bokong 5cm Luka tidak bau Tidak adanya pus/nanah

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d penurunan nafsu makan, ditandai dengan : Data Subyektif : Klien mengatakan tidak nafsu makan Klien mengatakan minum 5 gelas (750 cc)

Data Obyektif : Badan terlihat kurus Klien tampak lemas Tonus otot menurun Kekuatan otot menurun Porsi makan nasi habis 3 sendok kalau bubur porsi Makan pepaya habis satu porsi IMT 22,2 Belum BAB selama 2 hari Glukosa S 129 mg/100ml

3. Tahap Perencanaan Dalam tahap ini penulis membuat rencana disesuaikan dengan masalah yang ada serta dengan kemampuan, situasi dan kondisi serta sarana yang tersedia dalam meningkatkan kemampuan dan kemauan klien serta kesadrana klien terhadap hidup sehat. Dalam menentukan tujuan, intervensi dan dasar pemikiran dari masing masing masalah perawatan di dasarkan kepada kondisi klien dan fasilitas yang ada di ruangan. Selama proses perencanaan ini, penulis mendapatkan dukungan dari berbagai pihak diantaranya : kerjasama dari klien dan keluarga, perawat ruangan dan bimbingan dari dosen, komunikasi antara perawat dengan klien serta keluarga yang terbuka dan kemauan klien dalam mentaati prosedur perawatan menjadi factor pendukung dalam perencanaan klien.

4. Tahap Pelaksanaan Dalam tahap ini, penulis melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam tahap ini penulis mendapat kemudahan dikarenakan kondisi klien kooperatif sehingga memudahkan dalam memudahkan tindakan, disamping itu keluarga kooperatif dapat berpartisipasi dalam melaksanakan tindakan keperawatan serta pihak ruangan dapat memberikan dukungan dan kemudahan dalam melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan rencana.

5. Evaluasi Dalam tahap ini penulis melakukan penilaian terhadap respon klien serta keluarga terhadap tindakan yang telah diberikan penulis sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan setelah melakukan asuhan keperawatan masalah teratasi.

Anda mungkin juga menyukai