H DENGAN
FRAKTUR DIBANGSAL MENOREH LOR RSUD
WATES
LAPORAN INDIVIDU
Oleh:
ALIFA NUZUL NABILA
(23102060152)
LAPORAN INDIVIDU
Disusun Oleh:
ALIFA NUZUL NABILA
(23102060152)
Mengesahkan
Pembimbing Lahan,
(…………………………………….)
A. PENGKAJIAN KASUS
I. DATA DEMOGRAFI
a. Biodata
1) Nama (inisial) : Tn.H
2) Usia / Tanggal lahir : 85 Tahun / 13-03-1939
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Alamat & No tlp : Kulur Temon kab,Kulon Progo
5) Suku / Bangsa : Jawa / Warga Negara Indonesia
6) Status Perkawinan : Kawin
7) Agama : Islam
8) Pekerjaan : Wiraswasta
9) Diagnosa Medis : Fraktur cf humeri sinistra,cf fremur sinistra,
Introchanter fermur dextra sub imcomplete
10) No. Medical Record 442172
11) Tanggal Mauk RS : 6 -01-2024
12) Tanggal Pengkajian : 8-01-2024
b. Penanggung jawab
1) Nama (inisial) : Tn.e
2) Usia :-
3) Jenis Kelamin : laki laki
4) Pekerjaan : Wiraswasta
5) Hubungan dengan pasien : anak
6) Alamat & No tlp : Temon, Kulonprogo
= Perempuan
= Klien
X = Meninggal
? = Tidak diketahui
// = Cerai
V. RIWAYAT SPIRITUAL
a. Kaji ketaatan pasien beribadah dan menjalankan kepercayaan
Pasien mengatakan tetap berusaha melakukan ibadah dengan keadaan
sakit, pasien selalu berdoa untuk kesembuhannya namun pasien tidak dapat
melakukan aktivitas sholat.
b. Dukungan dalam keluarga
Keluarga selalu mendampingi dan menguatkan pasien selama dirawat di
rumah sakit.
c. Aktivitas ibadah keagamaan yang dilakukan
Pasien tidak melakukan ritual apapun kecuali berdoa.
2. Tanda-tanda vital
a. Suhu : 36,3ºC
b. Nadi : 48x/menit
c. Pernafasan : 21x/menit
d. Tekanan darah : 108/61mmHg
e. SpO2 : 99%
d. Indra
1) Mata
a. Kelopak mata tidak bengkak, bulu mata lentik, tidak ada kelainan,
mata simetris.
b. Visus : kuat, pasien dapat melihat objek dengan jelas dalam jarak 2
mater tanpa bantuan alat bantu lihat
c. Lapang pandang : lapang pandang pasien baik, pasien dapat melihat
area kanan kiri atas bawah dari sisi luar mata.
2) Hidung
a. Penciuman kuat, pasien dapat mencium bau sesuai dengan baunya,
tidak terasa perih di hidung, tidak ada riwayat trauma hidung atau
mimisan.
b. Tidak ada sekret yang menghalangi penciuman
3) Telinga
a. Pasien tidak pernah operasi telinga, dauh telinga membuka dengan
baik
b. Kanal auditoris : simetris membentuk huruf S semestinya
c. Membran tympani : bekerja dengan baik, tidak terkaji lebih lanjut
d. Fungsi pendengaran : baik, tidak ada gangguan pendengaran
e. Sistem Saraf
1) Fungsi cerebral
a) Status mental : pasien mengingat dengan jelas riwayat
kesehatannya. Pasien menceritakan bagaimana kronologi
penyakitnya dari awal muncul sampai dengan sekarang. Perhatian
pasien terhadap pertanyaan yang disampaikan perawat kooperatif,
bahasa pasien tertata dan tidak melantur, pasien berkomunikasi
menggunakan bahasa jawa.
b) Kesadaran GCS : 15 (V4 V5 M6)
c) Bicara : pasien berbicara ekspresive dan pasien resiptive mampu
untuk memahami ucapan perawat.
2) Fungsi kranial
- Kranial I : dapat mencium bau sesuai dengan baunya
- Kranial II : mata dapat melihat dengan jelas jarak jauh sekalipun
- Kranial III : gerakan mata mengedip, merespon cahaya dan fokus
terhadap objek yang dilihatnya
- Kranial IV : mata dapat bergerak ke bawah dan keatas
- Kranial V : dapat merespon merangsang usapan dahi
- Kranial VI : mata dapat melihat objek disampingnya
- Kranial VII : ekspresi wajah ekspresiv dan dapat membedakan
rasa makanan
- Kranial VIII : pasien dapat merespon suara
- Kranial IX : pasien dapat merasakan dan menelan makanan
- Kranial X : pasien dapat merasakan muntah dan menelan dengan
baik
- Kranial XI : pasien mampu menggerakkan kepala, leher, dan
bahunya
- Kranial XII : pasien mampu menggerakkan lidah
3) Fungsi motorik
Kekuatan otot pasien untuk ekstermitas atas sebelah kanan
5.ekstermitas bawah kanan 4,ekstermitas atas kiri 1,ekstermitas
bawah kiri 1.
4) Gungsi sensorik
Pasien dapat merasakan rangsangan panas/dingin, nyeri, dan getaran
posisi.
5) Fungsi cerebellum
Koordinasi dan keseimbangan tubuh terjaga dan terkontrol
6) Refleks
Refleks ekstermitas atas, bawah dan superficial berespon sesuai
7) iritasi meningen
Tidak terdapat iritasi meningen seperti kaku kuduk.
f. Sistem Muskuloskeletal
1. Kepala
Bentuk kepala pasien normal, tidak terdapat luka dan benjolan
2. Vertebrae
Pasien melakukan ROM dengan bantuan,terdapat keterbatasan
gerak pada pasien
3. Pelvis
Pergerakan bebas
4. Lutut
a. Kaki : Kaki tidak dapat melakukan ROM
b. Bahu : Bahu tidak dapat melakukan ROM
c. Tangan : Tangan dapat melakukan ROM pasif maupun aktif namun hanya
sebelah kanan saja
g. Sistem integumen
1) Rambut : Rambut sedikit lembab
2) Kulit : Struktur kulit lembab
3) Kuku : Warna kuku pink, tidak ada perubahan kelainan pada kuku,
kuku tidak mudah patah dan bersih
h. Sistem endokrin
1) Kelenjar tiroid : Tidak terdapat pembengkakan pada kelenjar
tiroidnya
2) Percepatan pertumbuhan : Tidak terdapat percepatan pertumbuhan
3) Gejala kreatinisme dan gigantisme : Tidak terdapat gejala
kreatinisme atau gigantisme.
4) Ekskresi urin berlebih : Pasien berkemih normal
5) Suhu tubuh normal, tidak ada peningkatan keringat berlebih dan leher
tidak kaku
6) Riwayat bekas air seni dikelilingi semut
Tidak terdapat riwayat
i. Sistem perkemihan
1) Edema palpebra : Tidak terdapat pembengkakan
2) Moon face : Wajah pasien tidak sembab maupun bengkak
3) Edema anasarka : Tidak ada pembengkakan pada tubuh pasien
4) Keadaan kandung kemih : Kandung kemih normal, dapat
mengeluarkan urine dengan baik.
5) Nocturia, dysuria, kencing batu : Pasien tidak sering buang air kecil
saat malam hari, saat buang air kecil pasien tidak merasakan nyeri
dan tidak terdapat kencing batu.
6) Penyakit hubungan seksual : tidak terdapat penyakit hubungan
seksual
7) Balance cairan selama 6 jam
Intake Output Balance cairan
Parenteral: 500 cc Urine : 1150 cc Input – output :
Makan + minum : 400 + IWL : 450cc 1900- 1750
1000 cc Feses : 150 cc = 150 cc
Muntah : - cc
Drain : - cc
Darah : - cc
Total : 1900 cc Total : 1750 cc
j. Sistem reproduksi
1) Laki-laki
Keadaan gland penis (urethra) : tidak terkaji
Testis (sudah turun/belum) : tidak terkaji
Pertumbuhan rambut (kumis, janggut, ketiak) : pertumbuhan
kumis, janggut dan ketiak sesuai dengan usianya
Pertumbuhan jakun : terdapat jakun pada pasien
Perubahan suara : suara pasien berat
k. Sistem imun
Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi
Immunisasi
Pasien imunisasi lengkap
Penyakit yang berhubungan dengan cuaca
Tidak terdapat penyakit yang berhubungan dengan cuaca
Riwayat tranfusi dan reaksinya
Pasien belum pernah tranfusi darah sebelumnya
D. Istirahat tidur
1. Apakah cepat tidur : pasien mengatakan bias tidur tetapi jika nyerinya
muncul pola tidurnya terganggu
2. Jam tidur (siang/malam) : Pasien tidur siang pukul 12.00 dan tidur
malam pukul 21.00 sebelum masuk rumah sakit, setelah masuk rumah
pasien sering tertidur tetapi waktunya tidak tentu
3. Bila tidak dapat tidur apa yang dilakukan : Jika tidak dapat tidur pasien
melihat lihat sekitar dan melamun
4. Apakah tidur secara rutin : Pasien tidur secara rutin
F. Personal hygiene
1. Mandi
Pasien setiap pagi mandi dengan bantuan keluarga menggunakan wash
lap
2. Cuci rambut
Pasien selama di rumah sakit hanya membasahi rambutnya saja
3. Gunting kuku
Pasien menggunting kukunya seminggu sekali
4. Gosok gigi
Pasien gogok gigi pada pagi hari dan malam hari selama dirumah sakit
tidak dapat rutin gosok gigi
H. Rekreasi
1. Bagaimana perasaan anda saat bekerja?
Saat bertemu dengan orang lain pasien merasakan senang dan
bersemangat
2. Berapa banyak waktu luang?
Pasien memiliki waktu luang jika tidak ada pekerjaan yang ia lakukan
3. Apakah puas setelah rekreasi
Pasien sangat senang dan puas setelah rekreasi
4. Apakah anda dan keluarga menghabiskan waktu senggang?
Pasien selalu menghabiskan waktu senggang dengan keluarga dan orang
terdekatnya
5. Bagaimana perbedaan hari libur dan hari kerja?
Pasien menggunakan waktu libur untuk beristirahat dan berlibur
mencari hiburan
IX. TEST DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
2. Radiologi
No Jenis Tgl Tgl Hasil Nilai Analisia &
pemeriksaan pem hasil normal interpretas
diagnostik eriks i hasil
aan pemeriksa
an
1. Hematologi 10- 10-
Hemoglobin 12- 12- 14.0 12.00-15.00 N
Hematokrit 23 23 40.8 35.00-49.00 N
Leukosit 7.31 4.5-11.5 N
Trombosit 316 150-450 N
Eritrosit 4.49 4.00-5.40 L
MCV 90.9 80.0-94.0 N
MCH 31.1 26.0-32.0 N
MCHC 34.2 32.0-36.0 N
RDW-CV 14.0 11.5-14.5 N
RDW-SD 46.5 35-47 N
Neutrofil% 58.7 50-70 N
Limfosit% 32.2 18-42 N
Monosit% 5.5 2-11 N
Eosinofil% 3.0 1-3 N
Basofil% 0.6 0.00-2.0 N
IMG% 0.0 <10 N
Neutrofil# 4.30 2.30-8.60 N
Limfosit# 2.35 1.622-5.370 N
Monosit# 0.40 0.16-1.00 N
Eosinofil# 0.22 0,05-0.45 N
Basofil# 0.04 0.0-0.2 N
NRBC% 0.00 N
NRBC# 0.000 N
Kimia
Gula Darah
Glukosa Darah 132 80-140 N
Sewaktu
Ginjal
Ureum 30 10-50 N
Creatinin 0.94 0.6-1.0 N
Egfr 89.0 >90 L
Troponin l <0.01 0.0-0.1 N
Elektrolit
Natrium 139.5 136-145 N
Kalium 3.51 3.5-5.1 N
Chlorida 99.4 98-107 N
X. Therapy saat ini
Tanggal Jenis Terapi Rute Dosis Indikasi
10/01/2023 ketorolac IV Ketorolac merupakan
30 mg/8 antiinflamasi non-steroid
jam (OAINS) yang memiliki
indikasi sebagai tata laksana
nyeri akut intensitas sedang–
berat. Terapi dengan
ketorolac bersifat jangka
pendek, maksimal 5 hari.
Ketorolac dapat digunakan
melalui injeksi intravena
(IV), injeksi intramuskular
(IM), dan secara oral
Ranitidine 50 mg/12
IV Ranitidin adalah golongan
jam obat antagonis H2, yang
bekerja menurunkan produksi
asam lambung. Obat ini
umumnya digunakan dalam
pengobatan penyakit ulkus
peptikum, penyakit refluks
gastroesofagus, dan sindrom
Zollinger-Ellison. Terdapat
juga bukti tentatif manfaat
untuk hives.
ANALISA DATA
DO:
- Tanda-tanda vital:
TD : 108/61 mmHg
RR : 21 x/menit
N : 48 x/menit
S : 36,3
SpO2 : 99%
- Pasien tampak pucat
Klien tampk gelisah
- Klien tampak meringis
menahan nyeri
- Gerakan pasien terbatas
- Fisik lemah
- P:nyeri pada paha dan kaki
serta pada lengan
Q:nyeri sepeerti tertusuk tusuk
R: pasien mengatakan nyeri
pada paha dan kaki serta pada
lengan
S: skala nyeri 6
T:nyeri diraasakan saat pasien
bergerak mengeser anggota
tubuh
2. DS: Kerusakan Gangguan
- Pasien mengataka tidak dapat integritas struktur Mobilitas
menggerakan ekstermitas tulang(ditandai fisik
bawah dengan mengeluh
- Pasien mengatakan kaki sulit mengerakan
terasa kaku dan nyeri saat ekstermitas,kekua
digerkan tan otot menurun
- DO: Rentan gerak
- Pasiwn tampak membatasi Rom menurun)
gerakannya
- Kaki tampak kaku
- Kakai pasien tampak bengkak
- Pasien tampak dibantu
perawatan diri oleh perawat
- Terdapat fraktur dibagian paha
kaki bawah dan lengan
- Gerakan kurang terkoordinir
- Kekuatan otot
5 1
4 1
3. DS: Kelembaban Resiko kerusakan
- Pasien mengatakan kulit terasa (ditandai dengan integritas kulit
gatal dan lembab pasien tampak
- Pasien mengeluh tidak bias nyeri
mengerakan kaki dan tangan ,kemerahan)
sebelah kiri
DO:
-kaki pasien tampak bengka
- Kulit pasien nampak kering
pada bagin luka
- Pasien tirah baring
- Kulit kemerahan
- Kulit lembab pada bagian
pantat dan sekitar genital
4. Ds: Gangguan Defisit perawatan
- Pasien mengatakan tidak neuromuskuler diri
bisa melakukan perawatan (ditandai dengan
diri secara mandiri kelemahan,tidak
diakrenakan tidak bisa mampu
menggerakan anggota mandi,mengenak
badan an pakaian,
- Dan dalam beraktivitas
masih membutuhkan orang
lain
D0:
- Personal hygene pasien
kurang
- Aktivitas pasien dibantu
keluarga maupun perawat
Prioritaskan Diagnosa Keperawatan :
1. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik(ditandai dengan mengeluh nyeri,pasien tampak
meringis,kondisi klinis terkait cedera traunatis)
2. Gangguan mobilitas fisik b.d Kerusakan integritas struktur tulang(ditandai dengan mengeluh sulit
mengerakan ekstermitas,kekuatan otot menurunRentan gerak Rom menurun)
3. Gangguan integritas kulit b.d Kelembaban (ditandai dengan pasien tampak nyeri ,kemerahan)
4. .Defisit perawatan diri b.d Gangguan neuromuskuler(ditandai dengan kelemahan,tidak mampu
mandi,mengenakan pakaian,)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO. DIAGNOSA TUJUAN (SLKI) RENCANA TINDAKAN (SIKI)
KEPERAWATAN
(SDKI)
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri( L.08238)
Nyeri akut b.d Agen selama 3 x 7 jam diharapkan masalah
pencedera
nyeri akut dapat teratasi dengan kriteria O:
fisik(ditandai dengan
mengeluh nyeri,pasien hasil: - Identifikasi skala nyeri
tampak a. skala nyeri berkurang 1-3 dari - Identifikasi respon nyeri nonverbal
meringis,kondisi klinis skla 6 - Identifikasi faktor yang memeperberat dan
terkait cedera traunatis) b. Kemampuan menggunakan memperingan nyeri
tekhnik farmakologi menigkat - Monitor terapi komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggnaan analgetik
T:
- Berikan tekhnik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri
- Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
E
- Jelaskan startegi meredakan nyeri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan tekhnik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
K
- Kolaborasi penggunaan analgetik
NO. DIAGNOSA TUJUAN (SLKI) RENCANA TINDAKAN (SIKI)
KEPERAWATAN
(SDKI)
2. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan Mobilisasi
fisik b.d Kerusakan selama 3 x 7 jam Gangguan mobilitas Observasi:
integritas struktur Mobilitas fisik cukup meningkat Dengan 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
tulang(ditandai kriteria hasil: 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
dengan mengeluh 1. Pergerakan ekstremitas cukup 3. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum
sulit mengerakan meningkat memulai mobilisasi
ekstermitas,kekuatan 2. Kekuatan otot cukup meningkat 4. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi.
otot menurunRentan 3. Rentang gerak (ROM) cukup Terapeutik:
gerak Rom menurun) meningkat 1. Fasilitas aktivitas mobilisasi dengan pagar tempat tidur
4. Nyeri cukup meningkat 2. Fasilitasi melakukan pergerakan
5. Kecemasan cukup meningkat 3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
6. Kaku sendi cukup meningkat meningkatkan pergerakan
7. Gerakan tidak terkoordinasi cukup Edukasi:
meningkat 1. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
8. Gerakan terbatas cukup meningkat 2. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
9. Kelemahan fisik cukup meningkat 3. Ajarkan mobilisasi berpindah duduk di sisi tempat tidur
NO. DIAGNOSA TUJUAN (SLKI) RENCANA TINDAKAN (SIKI)
KEPERAWATAN
(SDKI)
- Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien
- Dokumentasi hasil pemantauan
E:
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan
Pemberian Obat Oral (I.03128)
O:
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan
kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kadaluarsa obat
T:
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, waktu,
rute, dokumentasi
- Berikan obat oral sebelum makan atau setelah makan
E:
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang
diharapkan, dan efek samping sebelum pemberian
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara pemberian obat
secara mandiri
3, Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Gangguan integritas selama 3 x 7 jam diharapkan masalah
kulit b.d Kelembaban Observasi
Gangguan integritas kulit dapat tertasi
(ditandai dengan
dengan kriteria hasil - Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis:
pasien tampak nyeri
,kemerahan) - Kerusakan jaringan menurun perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan
- Nyeri menurun kelembaban, suhu lingkungan ekstrim, penurunan
- Kemerahan menurun mobilitas)
- Tekstur membaik
Terapeutik
- Pertumbuhan rambt membaik
- Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
- Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika
perlu
- Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama
periode diare
- Gunakan produk berbahan petroleum atau minyak pada
kulit kering
- Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik
pada kulit sensitive
- Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
Edukasi
Perawat
Alifa nuzul
P:Lanjutkan intervensi
. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Perawat
Alifa nuzul
-
Gangguan integritas kulit b.d Kelembaban (ditandai dengan pasien tampak nyeri ,kemerahan)
- Melakukan tindakan MP
Perawat
Alifa nuzul
Defisit perawatan diri b.d Gangguan neuromuskuler
Alifa nuzul
njhkjkdjscn kldhmnnh;kjp
c
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI, 10 januari 2024
P : Lanjutkan Intervensi
-Berikan tekhnik nonfarmakologi (relaksasi nafas
dalam)
-Identifikasi skala nyeri
-injeksi ketorolak 10 mg
-fasillitasi istirahat dan tidur
-Tindakan
Perawat
Alifa nuzul
Gangguan mobilitas fisik b.d Kerusakan integritas struktur
tulang
10/01 15.00 .1. Identifikasi adanya nyeri atau - 20.00 20.00
2024 15.02 keluhan fisik lainnya - S S:
Pasien mengataka Pasien mengataka tidak dapat menggerakan
2. Identifikasi toleransi fisik tidak dapat ekstermitas bawah
melakukan pergerakan menggerakan - Pasien mengatakan kaki terasa kaku dan nyeri
ekstermitas bawah saat digerkan
- Pasien mengatakan
15.05 3.Fasilitasi melakukan pergerakan kaki terasa kaku danO
nyeri saat digerkan : Kaki tampak kaku
4. Libatkan keluarga untuk - Kakai pasien tampak bengkak
membantu pasien dalam O : Kaki tampak kaku - Pasien tampak dibantu perawatan diri oleh
16.00 meningkatkan pergerakan - Kakai pasien tampak perawat
bengkak - Terdapat fraktur dibagian paha kaki bawah dan
15.00 - - Pasien tampak dibantu lengan
perawatan diri oleh -Gerakan kurang terkoordinir
perawat - Kekuatan otot
- Terdapat fraktur 5 1
dibagian paha kaki
bawah dan lengan 4 1
- Gerakan kurang
terkoordinir
A:Masalah belum teratasi
P:Lanjutkan intervensi
. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Alifa nuzul
-
Gangguan integritas kulit b.d Kelembaban (ditandai dengan pasien tampak nyeri ,kemerahan)
- Melakukan tindakan MP
Perawat
Alifa nuzul
Defisit perawatan diri b.d Gangguan neuromuskuler
Alifa nuzul
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI, 11 januari 2024
A.Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
-fasillitasi istirahat dan tidur
-blpl
-edukasi keluarga rencana skin reduksi sengan cara
kaki ditali dengan bantal seberat 4kg
Perawat
Alifa nuzul
P:Lanjutkan intervensi
. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Perawat
Alifa nuzul
-
Gangguan integritas kulit b.d Kelembaban (ditandai dengan pasien tampak nyeri ,kemerahan)
- Melakukan tindakan MP
Perawat
Alifa nuzul
Defisit perawatan diri b.d Gangguan neuromuskuler
Alifa nuzul