FORMAT PENGKAJIAN
(KMB)
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 23 tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
f. Alamat : Wongsorejo - Banyuwangi
g. Pekerjaan :-
h. Nomor Register : 225410
i. Tanggal MRS : 10 Agustus 2019 , Jam 13.00 WIB
j. Tanggal Pengkajian : 12 Agustus 2019 , Jam 11.00 WIB
k. Diagnosa Medis : Peritonitis SC Laparatomi
b. Aspek Sosial
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien berinteraksi dengan
tetangganya dengan baik, dan saat sakit pasien hanya berbaring di
tempat tidur di ruang ICU dan tidak ada jam kunjung, keluarga hanya
menunggu diluar ruangan.
b. Pola Eliminasi
1). Buang Air Besar
a). Sebelum Sakit
Pasien mengatakan BAB 1x sehari, berwarna kuning dengan konsistensi
lembek, bau khas feses, tidak mengalami gangguan sebelum atau
sesudah BAB
8. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
a. Keadaan Sakit
- keadaan umum lemah
- kesadaran komposmentis
- GCS 4-5-6
3). Telinga
- Inspeksi : bentuk telinga simetris, tidak ada lesi, tidak ada serumen,
tidak ada perdarahan
- Palpasi : tidak ada benjolan abnormal, fungsi pendengaran baik
4). Mata
- Inspeksi : kedua mata tampak simetris, simetris kanan dan kiri, reflek
pupil (+), isokor (2mm), konjungtiva merah muda, sklera putih
- Palpasi : tidak ada benjolan abnormal di mata
(2). Palpasi
Vocal premitus baik, seimbang kanan dan kiri
(3). Perkusi
Dekstra :
ICS 1-5 sonor
ICS 6-10 redup
Sinistra :
ICS 1-2 sonor
ICS 3-5 redup
(4). Auskultasi
Tidak ada suara tambahan ronchi (-)
(2). Palpasi
Ictus cordis teraba di ICS midclavicula sinistra
(3). Perkusi
Batas jantung atas : ICS 3 sinistra
Batas jantung bawah : ICS 5 sinistra
Batas jantung kiri : midclavicula sinistra
Batas jantung kanan : linea strenalis dextra
(4). Auskultasi
Bunyi jantung terdengar normal (lupdup), tidak ada bunyi jantung
tambahan (murmur atau gulop) pada ICS 5 midclavicula sinistra
c). Payudara
(a). Inspeksi
Tampak simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi
(b). Palpasi
Tidak ada benjolan abnormal
(b). Auskultasi
Terdengar bising usus 3x/menit
(c). Palpasi
Tidak ada benjolan abnormal di area abdomen bagian atas dan
bawah
(d). Perkusi
Terdengar bunyi timpani dan redup
9). Ekstrimitas, Kuku dan Kekuatan Otot
- ekstremitas : - tangan terpasang SPO2 di jari telunjuk kiri
- terpasang infus di tangan kanan dan tangan kiri
- terpasang menset di tangan kanan
- kuku : kuku tidak pucat, CRT < 2 detik
- kekuatan otot : 3 3
3 3
Pemeriksaan Penunjang
Hasil laboratorium 12 Agustus 2019
Hematologi Hasil Satuan Nilai Rujukan
1.1 Leukosit 10.1 x103/µL 3.6-11
LYM 15.0 % 20-40
MIX 12.8 % 0.8-10.8
NEU 72.2 % 73.7-89.7
1.2 Eritrosit 5.57 x106/µL 3.8-5.2
MCV 84.4 fL 80-100
MCH 28.5 pg 26-34
MCHC 33.8 g/dL 32-36
1.3 Hemoglobin 15.9 g/dL 11.5-16
1.4 Hematokrit/PCV 47.0 % 35-47
1.5 Trombosit 245 x103/µL 150-440
Kimia Klinik
GDA 124 mg/dL 70-125
GUN 80.38 mg/dL 7-24
CREATININ 4.65 mg/dL 0.4-1.1
SGOT 61.6 µL < 40
SGPT 53.8 µL < 40
PP TEST NEGATIF NEGATIF
9. Penatalaksanaan
- Infus kaen 3B 1500 cc/24jam = 62,5 cc/jam /20,8 tpm
- Injeksi ceftriaxon 1 gr/12 jam , IV
- Injeksi metronidazole 500 mg/8 jam , IV
- Omeprazole 1 gr/8 jam
- Antrain 1 gr/8 jam
- Dump NG 100 Nano, max 200 nano
- Injeksi pamol 1 gr/8 jam
- Kartison 3x100 mg/8 jam
- Sys pump mo 20 mg/50 cc = 1,5 cc/jam
11. Genogram
Banyuwangi, 12-08-2019
Mahasiswa
12/ 2. Setelah dilakukan - tekstur jaringan normal 1. melakukan rawat luka 1. mempercepat
08/ tindakan - menunjukkan proses 2. observasi jaringan kulit penyembuhan
19 keperawatan terjadinya luka 3. kolaborasi dengan tim medis 2. mengetahui proses
tentang integritas 4. edukasi tentang luka operasi penyembuhan pada
kulit selama 7x/24 luka jahitan
jam diharapkan 3. pasien mendapatkan
integritas kulit baik terapi yang tepat
4. pasien mengerti
tentang luka
operasinya
12/ 3. Setelah dilakukan - k/u baik 1. bantu pasien mobilisasi 1. meringankan mobilisasi
08/ tindakan - skala nyeri 0 2. observasi TTV pasien
19 keperawatan - px bisa mobilisasi secara 3. kolaborasi dengan tim medis 2. mengetahui
tentang intoleransi mandiri 4. edukasi pasien tentang perkembangan
aktivitas selama 3x24 pentingnya mobilisasi mobilisasi
jam diharapkan 3. mendapatkan terapi
intoleransi aktivitas yang tepat
teratasi 4. pasien mengerti dan
semangat untuk
mobilisasi
12/ 4. Setelah dilakukan - px mengatakan sudah 1. berikan penjelasan tentang 1. pasien mengerti,
08/ tindakan mengerti tentang penyakit saat ini pasien tidak cemas
19 keperawatan penyakitnya 2. observasi pemahaman pasien lagi
tentang ansietas - wajah tampak tenang tentang penjelasan petugas 2. mengetahui
selama 15 menit - akral hangat 3. evaluasi tingkat kecemasan pemahaman pasien
diharapkan pasien tentang penjelasan
sudah tidak cemas 3. mengetahui
keberhasilan dari
penjelasan
12/ 5. Setelah dilakukan - keadaan umum px baik 1. gunakan komunikasi terapeutik 1. meningkatkan
08/ tindakan - kesadaran sebelum melakukan tindakan kepercayaan pasien
19 keperawatan composmentis 2. perlakukan individu dengan kepada perawat
tentang distress religi - GCS 4-5-6 hormat dan bermartabat 2. memberikan
selama 3x24 jam 3. ajarkan cara sholat saat sakit kenyamanan kepada
pasien mampu 4. ingatkan pasien setiap sudah tiba pasien
melakukan kegiatan waktu sholat 3. pasien bisa sholat saat
keagamaan sakit
4. pasien bisa sholat
tepat waktu
12/ 6. Setelah dilakukan - Px mampu memenuhi 1. berikan pasien makanan tinggi 1. memenuhi kebutuhan
08/ tindakan makan melalui oral protein, kalori makan-makanan intake pasien
19 keperawatan - Tidak terjadi penurunan yang bergizi dan minum yang 2. dari kemampuan px
tentang BB berlebih dapat mulai di konsumsi sesuai menerima asupan
ketidakseimbangan kebutuhan melalui oral dapat
nutrisi 3x24 jam 2. observasi kemampuan px untuk menilai bagaimana
diharapkan nutrisi menerima asupan nutrisi melalui perkembangan pasien
seimbang 3. lakukan hasil kolaborasi dengan 3. mempercepat proses
ahli gizi sesuai kebutuhan pasien penyembuhan dan
4. berikan edukasi kepada pasien memenuhi intake
mengenai kebutuhan nutrisi pasien
pasien 4. peran keluarga sangat
penting untuk
membantu dalam
proses pemulihan
12/ 7. Setelah dilakukan - k/u baik 1. lakukan personal hygiene 1. membersihkan rambut
08/ tindakan - kesadaran 2. observasi keadaan umum px memberikan rasa
19 keperawatan composmentis 3. berikan edukasi kepada px dalam nyaman
tentang defisit - GCS 4-5-6 menjaga kebersihan diri pasien 2. perawatan gigi rutin
perawatan diri - Tonus otot normal mampu membersihkan
selama 1 jam - Px tampak bersih dari kuman dan
diharapkan pasien - Keluarga pasien mampu mencegah bau mulut
bersih melakukan perawatann 3. sebagai patokan
diri kepada pasien mengetahui kondisi px
Setelah dilakukan 4. px mengerti tentang
tindakan defisit perawatan diri
keperawatan
tentang defisit
perawatan diri
selama 3x24 jam
diharapkan pasien
bersih
12/ 8. Setelah dilakukan - k/u baik 1. bersihkan area genetalia pasien 1. dengan tetap
08/ tindakan - genetalia pasien tetap 2. cegah kontaminasi bakteri menjaga kebersihan
19 keperawatan bersih 3. observasi keadaan umum px genetalia akan dapat
tentang defisit 4. lakukan hasil kolaborasi dengan memberikan rasa
perawatan diri tim medis nyaman kepada px
eliminasi BAK selama dan mencegah bau
15 menit diharapkan tak sedap
pasien bersih dan 2. kebersihan genelia px
nyaman dapat mencegah
kontaminasi bakteri
Setelah dilakukan 3. dari k/u px, dapat
tindakan dinilai perkembangan
keperawatan px
tentang defisit 4. dapat membantu
perawatan diri kesembuhan px dan
eliminasi BAK 7x24 menentukan
jam diharapkan intoleransi tambahan
pasien bersih sesuai indikasi
12/ 9. Setelah dilakukan - k/u baik 1. bantu pasien dalam melakukan 1. dengan membantu
08/ tindakan - kesadaran perawatan diri eliminasi BAB perawatan diri
19 keperawatan composmentis 2. observasi keadaan umum dan eliminasi BAB pada
tentang defisit - GCS 4-5-6 observasi kebersihan anus dan pasien akan tetap
perawatan diri - Anus dan pampers pampers pasien menjaga kebersihan
eliminasi BAB selama bersih 3. kolaborasi dengan tim medis pasien
15 menit px dalam pemberian obat jika 2. keadaan umum
diharapkan bersih diperlukan pasien sebagai
patokan untuk melihat
Setelah dilakukan kondisi perkembangan
tindakan pasien
keperawatan 3. menentukan intervensi
tentang defisit tambahan sesuai
perawatan diri indikasi dari tim medis
eliminasi BAB selama
7x24 jam px
diharapkan bersih
dan keluarga px
mampu melakukan
perawatan diri
eliminasi BAB
kepada pasien
12/ 10. Setelah dilakukan - k/u baik 1. instruksikan pasien menggunakan 1. membuat pasien
08/ tindakan - N = 60-100x/menit teknik komunikasi terapeutik merasa nyaman
19 keperawatan - Wajah tidak pucat 2. edukasi px tentang perasaan dengan petugas
tentang gangguan cemas yang mengganggu pola 2. pasien mengerti
pola tidur selama 15 tidurnya tentang penyebab
menit diharapkan 3. observasi TTV gangguan pola
pola tidur baik 4. kolaborasi dengan tim medis tidurnya
3. mengetahui tingkat
kecemasan
4. pasien mendapatkan
terapi yang tepat
12/ 11. Setelah dilakukan - Keadaan umum pasien 1. ajak px berkomunikasi sebelum 1. meningkatkan
08/ tindakan baik melakukan tindakan kemauan px untuk
19 keperawatan - Kesadaran 2. berikan umpan balik positif saat sembuh
tentang isolasi sosial composmentis pasien memberikan respon 2. menumbuhkan rasa
selama 4x24 jam - GCS 4-5-6 3. observasi terhadap respon percaya diri pasien
pasien mampu 4. berikan health education kepada untuk sembuh
bersosialisasi pasien mengenai masalah 3. mengetahui kondisi
keperawatan pasien dan terapi perkembangan pasien
yang diberikan 4. memberikan
pemahaman kepada
pasien dan terapi
yang diberikan
12/ 12. Setelah dilakukan - Suhu dalam batas 1. rawat luka post op laparatomy 1. agar tidak terjadi
08/ tindakan normal 36,5-37,50C dan tetap jaga keadaan luka infeksi dan terpapar
19 keperawatan - Tidak ada tanda-tanda 2. observasi suhu pasien serta oleh kuman bakteri
tentang resiko infeksi infeksi pada bekas luka tanda-tanda infeksi 2. agar tidak terjadi invasi
selama 1 jam post op laparatomy 3. lakukan hasil kolaborasi dalam bakteri yang akan
diharapkan px - Tidak ada tanda-tanda pemberian terapi antibiotik memperparah
dapat terhindar dari infeksi pada hidung keadaan pasien
infeksi yang terpasang NGT 3. dengan mengetahui
keadaan pasien dan
Setelah dilakukan tanda-tanda infeksi
tindakan lebih awal akan dapat
keperawatan lebih cepat
tentang resiko infeksi menentukan intervensi
selama 3x24 jam selanjutnya
diharapkan px
dapat terhindar dari
infeksi
12/ 13. Setelah dilakukan - Tonus otot mulai normal 1. lakukan mobilisasi kepada px 1. menilai batasan
08/ tindakan - Tidak ada tanda-tanda 2. posisikan px miring kanan/kiri kemampuan mobilisasi
19 keperawatan terjadi dekubitus secara berkala pasien
tentang resiko - Mobilisasi sedikit demi 3. observasi tonus otot 2. memberikan rasa
decubitus selama 20 sedikit dilakukan sendiri 4. edukasi pasien terkait dengan nyaman kepada px
menit diharapkan penyakit pasien dan teknik ROM 3. semakin baik tonus
dekubitus tidak otot
terjadi 4. pasien semangat
untuk mobilisasi
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
tentang resiko
dekubitus selama
1x24 jam diharapkan
px tidak dekubitus
CATATAN KEPERAWATAN
NO
TANGGAL 12-08-19 TANGGAL 13-08-19 TANGGAL 14-08-19 TANGGAL 15-08-19
DX
1. S : pasien S : pasien S : pasien S : pasien
mengatakan nyeri mengatakan nyeri mengatakan nyeri mengatakan nyeri
sudah berkurang sudah berkurang sudah berkurang sudah berkurang
4. S : pasien
mengatakan
khawatir akan
penyakitnya
O:
- composmentis
- N : 110x/menit
- akral hangat
- wajah tidak
pucat
- pasien sudah
mengerti tentang
keadaannya dan
tidak bertanya lagi
A : masalah
ansietas teratasi
P : hentikan
intervensi