FORMAT PENGKAJIAN
( KEPERAWATAN ANAK )
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Nama : An. R
b. Umur : 4,5 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki - Laki
d. Agama : Islam
e. Suku/ Bangsa : Jawa / Indonesia
f. Alamat : Jl.Kepiting, Sobo Banyuwangi
g. Pekerjaan :-
h. Nomor Register : 12231606
i. Tanggal MRS : 5 juni 2020 (10.20)
j. Tanggal Pengkajian : 5 juni 2020 (12.30)
k. Diagnosa Medis : Retinoblastoma
Biodata Penanggungjawab
a. Nama : Ny.L
b. Umur : 34 tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
f. Pendidikan : SMA
g. Status Perkawinan: Menikah.
h. Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
i. Alamat : Jl.Kepiting, Sobo Banyuwangi
6. Riwayat Perkembangan
a. Motorik Halus
Ibu mengatakan pasien bisa menggambar lingkaran dan kotak serta dapat
mewarnai nya
b. Motorik Kasar
Ibu mengatakan pasien sudah bisa bermain lompat tali dengan temannya ,
pasien juga sudah mampu bermain lompat - lompatan dengan satu kaki
(bermain engklek), mampu bermain sepeda roda 2
c. Bahasa / Komunikasi
3
d. Adaptasi Sosial
Ibu mengatakan anaknya sudah mampu untuk makan sendiri tanpa harus
disuapi , mampu membereskan mainan nya atau kadang mampu melipat bajunya
sendiri . Pasien mampu berinteraksi dengan orangtuanya, kakaknya, dan juga
teman bermain yang sebaya dengannya.
b. Aspek Sosial
Pasien belum mampu beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit,
terbukti dari pasien menangis dan takut dengan tenaga medis
b. Pola Eliminasi
4
9. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
a. Keadaan Sakit
Keadaan umum lemah, kesadaran delerium, GCS : 3-5-2 ,
terpasang infus di bagian ekstremitas atas sebelah kanan
2). Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung simetris, terdapat secret, tidak ada lesi
3). Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi,
tidak ada perdarahan pada telinga
4). Mata
Inspeksi : Mata terlihat bengkak, sklera berwarna merah , bagian pupil
sebelah kanan mata berwarna putih , bola mata sebelah kanan membesar.
(2). Palpasi
Ekspansi dada kiri dan dada kanan simetris
(3). Perkusi
Tidak Terdengar suara tambahan seperti ronchi maupun
wheezing
7
(4). Auskultasi
-- --
-- --
b). Pemeriksaan Jantung
(1). Inspeksi
Pulsasi ictus cordis tidak terlihat
(2). Palpasi
Pulsasi ictus cordis teraba di ics V midclavicula sinistra
(3) . Perkusi
Batas jantung atas ICS III midclavicula sinistra, Batas jantung
bawah ICS V midclavicula sinistra
(4). Auskultasi
Tidak ada suara tambahan, S1 dan S2 tunggal.
8). Payudara
(a). Inspeksi
Tidak ada lesi, warna kulit sama dengan sekitar
(b). Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
(b). Auskultasi
Bising usus 14x/menit
(c). Palpasi
8
(d). Perkusi
Kuadran 1 : pekak (hepar)
Kuadran 2 : timpani (lambung)
Kuadran 3 : timpani (apendik)
Kuadran 4 : timpani (usus)
N X : Normal
N XI : Normal
N XII : Normal
11. Penatalaksanaan
Infus terpasang di tangan sebelah kanan
Cairan Infuse D5 ½ Ns 1000 cc/ 24 IV
Injeksi Ceftriaxone 2x700 mg IV
Injeksi Antrain 4 x 150 mg IV
13. Genogram
11
ANALISA DATA
RETINOBLASTOM
A
Tumor menempati
macula
Gangguan pergerakan
bola mata
Penurunan fungsi
penglihatan
Gangguan
persepsi sensorik
S: Ibu mengatakan anaknya mengeluh penglihatan
sakit pada mata sebelah kanan
Mutasi gen RB1 di
2 O: Nyeri akut kromosom 13q14
- Klien terlihat gelisah
- Klien nampak menangis Protein RB1 (P-RB)
- Klien menyernyitkan dahi tidak diproduksi
- Klien nampak menyeringai sambil
memegang mata kanannya Pertumbuhan sel
daerah retina tidak
terkontrol
RETINOBLASTOM
A
Penekanan saraf
Ransangan nyeri
dikirim ke
Hipotalamus
13
Nyeri Akut
S: Ibu mengatakan anaknya sejak5 hari
yang lalu tidak mampu tidur nyenyak
RETINOBLASTOM
A
Penekanan saraf
Ransangan nyeri
dikirim ke
Hipotalamus
Gangguan nyaman
nyeri
O:
- Klien terlihat menangis
Bagian mata kanan terlihat bengkak
- Mata bagian sklera Klien terlihat merah
- Bagian pupil mata kanan berwarna putih
O:
- Klien terlihat gelisah
- Klien nampak menangis
- Klien nampak menyernyitkan dahi
- Klien nampak menyeringai sambil memegang mata
kanannya
O:
- Keadaan umum lemah
- Wajah pucat
- Sering terbangun saat tidur karna sakit pada matanya
- Pasien tertidur mulai jam 21.00 - 02.00 saat tidur
malam
15
16
. 1. Konsentrasi membaik 2. Diskusikan tingkat toleransi terhadap beban dialami klien mampu mengurangi
sensori (mis. bising, terlalu terang) gangguan sensori
2. Orientasi Cukup
3. Batasi stimulus lingkungan (mis. cahaya, 3. Membatasi stimulus lingkungan
membaik
suara, aktivitas) dapat mengurangi ganggua
KET : 4. Jadwalkan aktivitas harian dan waktu sensori yang dialamiklien
1 = memburuk istirahat 4. Menjadwalkan aktivitas dan
2 = cukup memburuk
3 = sedang 5. Kombinasikan prosedur/tindakan dalam satu istirahat yang tepat dapat
4 = cukup membaik waktu, sesuai kebutuhan membuat ganggua sensori yang
5 = membaik
Edukasi : dialami berkurang
6. Ajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis. 5. Kombinasi waktu yang sesuai
mengatur pencahayaan ruangan, mengurangi dpat mengurangi gangguan
kebisingan, membatasi kunjungan) sensori yang dialami klien
Kolaborasi : 6. Mengajarkan cara meminimalisasi
7. Kolaborasi dalam meminimalkan stimulus secara mandiri pada
prosedur/tindakan klien dan keluarga
8. Kolaborasi pemberian obat yang 7. Kolaborasi prosedur/tindakan
mempengaruhi persepsi stimulus dengan tepat dapat membantu
proses penyembuhan gangguan
sensori klien
8. Kolabotrasi pemberian obat
secara tepat dapat menyembuhkan
gangguan persepsi yang dialami
klien
19
Skala target :
1 : menurun
2 : cukup menurun
3 : sedang
4 : cukup meningkat
5 : meningkat
21
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : An.R
No. Register : 12231606
NO T
TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
DX T
05 Juni 12.30 1,2, 1. Menjelaskan hubungan saling percaya dengan klien.
2020 3
R/ klien dapat mengetahui tentang penyakitnya.
2. MeLakukan Pemeriksaan tanda dan sumber nyeri
R/ klien mengalami nyeri di mata sebelah kanan
13.00 2
3. Melakukan Observasi TTV
R/ TTV :
Nadi : 107x/m
RR : 23 x /m
S: 37,4 ° C
1,2,
13.10 3
4. Memberi posisi semi fowler
R/ klien tampak lebih nyaman
14.50 1,2,
3
CATATAN PERKEMBANGAN
(14.10)
2 S : Ibu mengatakan anaknya S : Ibu mengatakan
S : Ibu mengatakan anaknya masih mengeluh matanya tidak anaknya sering
sering mengeluh matanya tidak bisa melihat dengan jelas. mengeluh matanya
bisa melihat dengan jelas. belum bisa melihat
O: dengan jelas.
O: - Klien sudah tidak terlihat
- Klien terlihat menangis menangis O:
Bagian mata kanan terlihat Bagian mata kanan sedikit - Klien terlihat
bengkak bengkak menangis
- Mata bagian sklera Klien - Mata bagian sklera Klien Bagian mata kanan
terlihat merah tidak terlalu merah terlihat bengkak
- Bagian pupil mata kanan - Bagian pupil mata kanan - Mata bagian sklera
berwarna putih masih berwarna putih Klien terlihat
merah
- Bagian pupil mata
A : Masalah belum teratasi A : Masalah belum teratasi
kanan berwarna
P: Lanjutkan intervensi P: Lanjutkan intervensi putih
1,2,3,4,5,6,7,8 3,4,6,7
A : Masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan
intervensi
4,6,7
TANGGAL
NO TANGGAL 05/06/2020 TANGGAL 06/06/2020
07/06/2020
DX (13.30) (13.50)
(14.10)
TANGGAL
NO TANGGAL 05/06/2020 TANGGAL 06/06/2020
07/06/2020
DX (13.30) (13.50)
(14.10)
S: S: S:
3 - Ibu mengatakan pasien - Ibu mengatakan pasien - Ibu
susah tidur karena sakit sudah mulai bisa mengatakan
di bagian mata kananya tertidur pasien sudah
dan jika tertidur mudah O: bisa tertidur
terbangun - Keadaan umum cukup nyenyak
O: - Wajah sudah tidak karena sakit
- Keadaan umum lemah pucat dimatanya nya
- Wajah pucat - Tidur mulai nyenyak berkurang
- Sering terbangun saat - Pasien tertidur mulai O:
tidur jam 22.00 - 03.30 saat - Keadaan
- Pasien tertidur mulai tidur malam. umum cukup
jam 21.00 - 02.00 saat - Wajahnya
25
A: Ganggan pola
tidur teratasi)
P: intervensi
dihentikan