Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN DHF (DENGUE HEMORAGIC FEVER) DI RUANG MAWAR


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGUDI WALUYO
(KASUS DARING)

Disusun oleh :
Izza Camila M
071211030

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2022
Tanggal Pengkajian : 21 Februari 2022

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama Pasien : An.A
Jenis Kelamin : laki laki
Alamat : sumowono
Umur : 1 tahun 5 bulan
Agama : katolik
Nama Ayah/Ibu : Tn. S/ Ny.Y
Pekerjaan Ayah/Ibu : wiraswasta
Pendidikan Ayah/Ibu : SMA
Suku : jawa
Alamat : sumowono
2. Keluhan Utama
Panas
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengatakan anaknya panas 4 – 5 hari dirumah, kemudian ibu pasien
membawa anaknya An.A ke Lab RSUD ambarawa kemudian dari pihak lab
memberikan saran untuk segera dibawa di rumah sakit.agar anakkeadaan anak segera
membaik.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu pasien mengatakan sebelumnya An.A pernah mengalami demam seperti sekarang.
Namun hanya berlangsung 2 hari kemudian ibu ps membelikan obat penurun panas
sehinga An A sembuh. Ketika an.a terjadi gejala ,ibu pasien langsung membawa ke
klinik terdekat untuk berobat.Riwayat Kelahiran, prenatal ibu pasien mengatakan tidak
ada keluhan apa – apa saat hamil, natal tindakan persalinan secara Caesar, post natal
keadaan bayi sehat BB : 2,5kg.tidak ada riwayat alergi seperti obat,makanan,binatang
ataupun benda benda.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat
penyakit keturunan
Genogram

Keterangan :

Laki-laki Garis perkawinan


Perempuan Garis keturunan
Pasien Tinggal serumah
Sudah meninggal

pasien adalah anak ke 1 dari 1 bersaudara, ayah pasien anak ke 2 dari kakek pasien.
kemudian ayahnya menikah dengan wanita yang mempunyai 5 saudara dan anak ke 2
dari 5 bersaudara.pasie tinggal bersama orang tua dan juga kakek neneknya.

6. Riwayat sosial
1. An.a diasuholeh orang tuanya tapi ketika di tinggal kerja ,an a di asuh oleh neneknya
sampai orangtuanya pulang kerja
2. Pembawaan secara umum : ( periang)
3. Lingkungan rumah bersih namun ketika main ,barang mainan selalu berserakan
dimana mana.

7. Keadaan saat ini


1. Diagnosa Medis : DHF
2. Obat-obatan : cefotaxim,hexylon,cefofar,sanmol,ozen,bisolfon,noprex
drop,aminofasin ,invus rl
3. Tindakan Keperawatan
8. Pengkajian Pola Fungsi Gordon
a. Pola Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Ketika lahir an.a lahir dengan sehat dengan BB 2,5 kg,ibu pasien selalu rutin
memeriksakan kesehatan anaknya seperti imunisasi, bapak pasien perokok.ibu
maupun neneknya tidak pernah menukar pakaian maupun popok dengan anak
lainnya. Orang tuanya juga menyediakan permainan kepada an.A saat dirumah
keluarga mengatakan dirumah bila anak sakit langsung di bawa ke klinik terdekat.

b. Pola Aktifitas dan Latihan (Kegiatan Sehari-hari)


dirumah : pasien dirumah mandi 3x sehari, dirumah suka bermain,
dirumah sakit : pasien mandi 2x sehari, pagi dan sore, anak rewel,
Pola latihan, ADL,Aktivitas yang dilakukan di rumah Kemampuan untuk makan,
mandi, toileting, mobilitas di tempat tidur, berpakaian, aktivitas harian anak level
3(membutuhkan bantuan dari orang lain ) karna masih dibantu orang tuanya
walaupun bak bisa sendiri
Tingkat kemandirian anak:
• Level 0 : mandiri
• Level 1 : membutuhkan penggunaan alat bantu
• Level 2 : membutuhkan supervisi/pengawasan orang lain
• Level 3 : membuthkan bantuan dari orang lain
• Level 4 : ketergantungan/tidak berpartisipasi

c. Pola Istirahat dan Tidur


dirumah : keluarga pasien mengatakan anak tidur ±10 jam,
dirumah sakit : ada perubahan ketika anak sakit dirumah sakit anak merasa tidak
nyaman dengan kondisi saat sakit, tidur ±6 jam.
Posisi tidu kadang miring kanan kirir,
d. Pola Nutrisi Metabolik
dirumah keluarga : pasien mengatakan minum ASI sampai umur 1 tahun setelah itu
diberikan susu formula, sebelum sakit nafsu makan anak baik, selalu habis 1 porsi
makan, lauk pauk sayur, minum 1 botol susu formula 200cc,
dirumah sakit : pasien mengatakan anaknya minum susu formula, makan habis
hanya setengah porsi,1/4 botol susu habis 50 cc
1) Pengkajian nutrisi (ABCD)
A (Antropometri) : BB 10 kg, TB 110cm,LL 13 cm IMT 11 kg/m2
B (Biomechanical) : HB 11,6g/dL, Hematokrit 37 ,5 %
C (Clinical Sign) : KU lemah, Turgor kulit menurun, CRT >3 detik,
GCS 15 ,kulit merah,muncul keringat dingin.
( E4 V5 M6)
D (Diet) : makanan yang mengandung protein .
(3x sehari dan 1x makanan selingan)
• Berat badan anak : 10 kg

e. Pola Eliminasi
1) BAB
keluarga pasien mengatakan BAB 1x/sehari dan BAK di popok 1 hari mengganti
5x popok 1000cc.

Di rumah
a) Frekuensi BAB : 1 kali sehari
b) Konsistensi : Lembek
c) Warna : Kuning
d) Keluhan/Kesulitan BAB : Tidak ada
e) Penggunaan obat pencahar : Tidak ada

Di Rs
a) Frekuensi BAB : Pasien belum BAB
b) Konsistensi :-
c) Warna :-
d) Keluhan/Kesulitan BAB : Tidak ada
e) Penggunaan obat pencahar : Tidak ada

2) BAK
Di rumah
a) Frekuensi BAK : 6 - 7 kali / hari.
b) Jumlah Urine : ± 1200 cc / hari
c) Warna : Kuning jernih
d) Keluhan / Kesulitan BAK : Tidak ada

Di rs
a) Frekuensi BAK : 5 kali
b) Jumlah Urine : ± 1000 cc/ hari
c) Warna : Kuning jernih
d) Keluhan/Kesulitan BAK : Tidak ada

ANALISIS KESEIMBANGAN CAIRAN SELAMA PERAWATAN


Intake Output Analisis
a. Minuman : ± 150 cc a. Urine : ± 1000 cc a. Intake : 1000
b. Makanan : ± 100 cc b. Feses : - b. Output : 1232
c. Infus 10 tpm : c. IWL : 30- usia x8
750 cc = 232 cc
Total : 1000 cc Total 1232 cc Balance : - 232 cc

Jadi kekurangan cairan

f. Pola Kognitif dan Perceptual


dirumah : keadaan pasien secara umum baik, vocal suara keras tetapi tidak jelas, bisa
menyampaikan keadaan lapar, haus, sakit,
dirumah sakit : anak selalu rewel dan menangis.

1) Fungsi panca indra :


- Penglihatan : Pasien tidak mengalami gangguan penglihatan
- Pendengaran : Pasien mengatakan masih mendengar dengan jelas
- Pengecap : Pasien mengatakan makanan terasa lebih pahit
- Penciuman : Pasien tidak mengalami gangguan penciuman
- Perasa : Pasien tidak mengalami gangguan penurunan sensasi rasa
g. Pola Konsep Diri
Pola konsep diri dirumah sakit keluarga pasien mengatakan menerima terapi yang
diberikan dokter

h. Pola Koping
Pola koping dan toleransi stress dirumah sakit yang mengakibatkan anak stress
(menangis) adalah minum obat untuk mengurangi rasa sakit.
i. Pola Seksual-Reproduksi
An.A : laki laki ,1 tahun 5 bulan

j. Pola Peran Hubungan


Peran pasien dalam keluarga Sebagai anak dan anak pertama untuk
orangtuanya.Hubungan padien dengan orang tua maupun petugas kesehatan terjalin
baik,bisa berkomunikasi walaupun kadang mau minta sesuatu selalumenangis
karena penyampaian kata masih kurang jelas

k. Pola Nilai dan Kepercayaan


Nilai dan pola keyakinan dirumah dan dirumah sakit orang tua pasien mengatakan
beragama katholik dan berdoa untuk kesembuhan anaknya.

9. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Lemah
1) Kesadaran : Compos Mentis
2) Tanda-Tanda Vital
a) Tekanan Darah :
b) Nadi
- Frekuensi : 120 x / menit
- Irama : Reguler
- Kekuatan : Kuat
c) Pernafasan
- Frekuensi : 22 x / menit
- Irama : Reguler
- Jenis : dada
d) Suhu : 39ºC
b. Pemeriksaan Head To Toe
1) Kepala
a) Bentuk dan ukuran kepala : Normocephal
b) Pertumbuhan rambut : Merata
c) Kulit Kepala : bersih, tidak nampak lesi.
2) Muka
a) Mata
- Kebersihan : Bersih
- Fungsi Penglihatan : Baik
- Palpebra : ada
- Konjungtiva : Anemis
- Sclera : Tidak Ikterik
- Pupil : Isokor
- Reflek Terhadap Cahaya : Baik
- Penggunaan Alat Bantu : Tidak ada
b) Hidung
- Fungsi Penghidu : Baik
- Sekret : Bersih
- Nyeri Sinus : Tidak ada
- Polip : Tidak ada
- Napas Cuping Hidung : Tidak ada
c) Mulut
- Kemampuan Bicara : Baik
- Kadaan Bibir : Simetris
- Selaput Mukosa : kering
- Warna Lidah : Pink
- Keadaan Gigi : baru tumbuh 6 warna sedikit kuning
d) Gigi
- Jumlah :6
- Kebersihan : Bersih
- Masalah : Tidak ada
e) Telinga
- Fungsi Pendengaran : Baik
- Bentuk : Simetris
- Kebersihan : Bersih
- Serumen : Tidak ada
- Nyeri Telinga : Tidak ada
3) Leher
a) Bentuk : Simetris
b) Pembesaran Thyroid : Tidak ada

4) Dada (Thorax)
a) Paru-Paru
- Inspeksi : Pergerakkan dada simetris kanan dan kiri saat inspirasi dan
ekspirasi, tidak terdapat lesi, tidak terdapat jejas.
- Palpasi : Tidak terdapat benjolan, tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Suara sonor pada bagian kanan dan kiri
- Aukultasi : Vesikuler, tidak terdapat ronchi
b) Jantung
- Inspeksi : tampak iktus cordis
- Palpasi : ictus cordis teraba disela iga ke 5 mid clavicula sinistra, tidak
ada nyeri tekan
- Perkusi : Terdengar suara pekak
- Auskultasi : tidak ada suara jantung tambahan
c) Abdomen
- Inspeksi : Tidak ada benjolan atau massa, Pada perut, terlihat tidak ada
lesi
- Palpasi : terdengar peristaltik usus, bising usus 16 x/menit
- Perkusi : tidak ada nyeri tekan
- Auskultasi : timpani
5) Gentalia
Pasien tidak terpasang kateter
6) Ekstremitas
a) Atas
- Kekuatan otot kanan dan kiri :5:5
- Perabaan akaral : Akral hangat
- Pitting Edema : Tidak terdapat pitting edema
- Terpasang infus : Terpasang infus di tangan kiri RL 10
tpm

b) Bawah
- Kekuatan otot kanan dan kiri :5:5
- Pitting edema : tidak Terdapat pitting edema
7) Integumen
Warna kulit sawo matang, tidak terdapat lesi, turgor kulitmenurun, capilary refil
kembali >3 detik

10. DATA IMMUNISASI ( Diisi usia anak saat Imunisasi )

1. BCG Bcg usia bayi baru lahir di rumah sakit


2. DPT usia 2 bulan(DPT 1) ,3 bulan (DPT 2) ,4 bulan (DPT 3) ,18 bulan (DPT 4) di
puskesmas
3. Polio usia baru lahir, 2 bulan (polio 1), 3 bulan (polio 2), 4 bulan (polio3) ,18 bulan
(polio4) di puskesmas
4. Hepatitis usia baru lahir (hepatitis b 1), 2 bulan (b 2) , 3 bulan (b3) ,4 bulan (b4) ,di
puskesmas
5. Campak usia 9 bulan (campak 1),18 bulan (campak 2) di puskesmas
6. MMR usia 15 bulan (MMR1) di puskesmas

11. PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN ( DENVER II )

A. Interpretasi Hasil Tumbuh Kembang dan Analisa Denver II

Anak usia 0 – 6 tahun


1. 1. Perkembangan Personal Sosial : An. A sudah bisa menatap muka, adaptif
2. 2. Perkembangan Motorik Halus : An. A sudah bisa mencoret – coret.
3. 3. Perkembangan Bahasa : Bahasa An. A sudah bisa memanggil mama papa, ah.
4. 4. Perekembangan Motorik Kasar : An. A sudah bisa berjalan.

B. Kesimpulan Hasil Pemeriksaan: kesimpulan An. A tidak terjadi keterlambatan dalam


perkembangannya. dirumah sakit : keluarga pasien selalu memantau keadaan anaknya.
10. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 20 Februari 2022
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan Keterangan
Hematologi Edta
Hemoglobin 11,6 g/dl 11,5 - 15,5 Normal
Hematokrit H 37,5 % 35 – 37 H
Leukosit L 4,4 10^3/uL 6-17,5 L
Trombosit 131 10^3/uL 150 - 440 L
Eritrosit 4,2 10^6/uL 3,80 - 5,20 Normal
MCV 81,5 fL 80,0 - 100,0 Normal
MCH 27,5 pg 26,0 - 34,0 Normal
MCHC 34,3 g/dl 26- 34 H
RDW 11,8 % 11,5 - 14,5 Normal
MPV 11,3 Fl
Eosonofil 1 % 2-4 L
Basofil 0 % 0,00 - 1,00 Normal
Netrofil 42 % 50 - 70 L
Limfosit 52 % 25 - 40 H
Monosit 16,8 % 1-11 H
pemeriksaan lgG IgM,
lgG Positif Negativ
lgM Positif Negativ

11. Terapi Medis

Jenis Terapi Dosis Fungsi

Cairan IV Ringer Laktat 10 tpm Penambah cairan dan elekt


rolit dan alakalisator

cefotaxime 3x250 mg antibiotik infeksi akibat


bakteri
Hexylon 3x 30 mg anti inflamasi&alergi

Cefofar 3 x 200 mg infeksi saluran


nafas(ats&bwh)

Sanmol 25 mg menurunkan demam


meredakan nyeri

Ozen 2x0,5 mm obt alergi/meredakan


gejala2 alergi

Noprex drop 0,9 ml penurun demam u sgla


usia& pereda nyeri(sakit
kepala,gigi&nyeri)

Aminofisin raed 75 cc memberikan asupan


iv protein, elektrolit, vitamin
&air pada anak2 -12
th/bayi
B. ANALISA DATA
No Tanggal Data Fokus Masalah Etiologi Diagnosa
1 21 DS : Proses Hipertermi Hipertermi
Februari Ibu pasien mengatakan penyakit berhubungan
2022 anaknya badannya dengan proses
panas ,kulit tampsk penyakit
memerah ,,panas tidak
kunjung turun sudah 4- 5
hari
DO
obyektif TD : 90/65
mmHg, N 98 x/menit, S
37,5˚C,RR 25 x/menit
problem keperawatan

2 21 DS : - ibu pasien Ketidakma Defisit nutrisii Defisit nutrisi


Februari mengatakan nafsu makan mpuan berhubungan
2022 anak menurun makan meng dengan
hanya habis 1/2 porsi arsobsi Ketidakmampuan
DO : mutrien meng arsobsi
Secara obyektif data mutrien
yang di dapat makan
pasien tidak habis
setengah porsi, BB
sebelum sakit 12 kg,
BB sesudah sakit 10kg
Pasien tampak rewel
dan menangis

3. 21 Ds : ibu pasien Kekurangan Hipovolemi Hipovolemi bd


Februari mengatakan anak rewel intake kekurangan
2022 dan menangis cairan intake cairan.
Do : Secara obyektif data
yang didapat mukosa bibir
kering, mata cekung hasil
lab
antibody DHF IgG IgM
positif dan

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengasobsi nutrien
3. Hipovolemi berhubungan dengan kekurangan intake cairan

D. RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan & Kriteria
No Tanggal Dx.Kep Intervensi (SLKI) TTD
Hasil (SIKI)
1 21 Hiperter setelah dilakukan Intervensi Izza
Februari mi tindakan keperawatan Manajemen hipertermia
2022 berhubun diharapkan Tindakan
gan termoregulasi observasi :
dengan membaik dengan KH:
 Identifikasi
proses
 suhu tubuh penyebab hipertermi,
penyakit
dari  Monitor suhu tubuh,
memburuk 1  Monitor komplikasi
ke sedang 3, akibat hipertermi
 kulit merah
T: terapeutik
menurun
 Sediakan lingkungan
1menjadi
yang dingin
sedang 3
 Longgarkan atau
lepaskan pakaian
 Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
 Berikan cairan oral
 Ganti linen setiap
hari arau lebih sering
jika mengalami
keringat berlebih
 Berikan oksigen bila
perlu

E : edukasi :

anjurkan tirah baring

K : kolaborasi :

 Kolaborasi
pemberian cairan
dan elektrolit
intravena ,jika perlu

2 21 Defisit setelah dilakukan Intervensi Izza


Februari nutrisi bd tindakan keperawatan Manajemen nutrisi
2022 ketidak diharapkan status Tindakan
mampua nutrisi observasi :
n membaik.dengan KH :  Identifikasi statud
mengabs  -BB dari nutrisi
orbsi memburuk 1  Identifikasi kalori
nutrien menjadi dan jenis nutrien
sedang 3  Monitor asupan
 Membran makanan
mukosa dari  Monitor BB
sedang 3  Identifikasi makanan
menjadi yang di sukai
membaik 5
 Frekuensi Terapeutik
makan dari  Berikan suplemen
memburuk 1 jika perlu
menjadi  Sajikan makanan
sedang 3 secara menarik dan
 Nafsu makan suhu yang sesuai
memburuk 1 Edukasi
menjadi Ajarkan diet yang di
sedang 3 anjurkan
 Imt memburuk Kolaborasi
1 menjadi Kolaborasi dengan
sedang 3 ahli gizi untuk
mnentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrien yang di
butuhkan jika perlu
3 21 Hipovole Setelah dilakukan Intervensi Izza
Februari mi bd tindakan keperawatan Manajemen nutrisi
2022 kekurang di harapkan Status Tindakan
an intake cairan membaik observasi
cairan Kh  Periksa tanda dan
 turgor kulit gejala hipovolemia
dari menurun 1 (,turgor kulit
ke sedang 3 menurun, membrane
 Bb cukup mukosa kering,
menurun 4 volume urine
menjadi cukup menurun, hematokrit
meningkat 2 meningkat, haus dan
 Intake cairan lemah)
dari  Monitor intake dan
memburuk 1 output cairan
menjadi Terapeutik
sedang 3  Hitung kebutuhan
cairan
 Berikan asupan
cairan oral
Edukasi
Anjurkan
memperbanyak
asupan cairan oral
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian cairan
IV(rl, glukosa 5 %,
NaCl 0,9 % ,)

Anda mungkin juga menyukai