Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

A DENGAN TONSILOFARINGITIS
AKUT DI BANGSAL MELATI 2

RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA

Di susun oleh :
CHOIRUL NOVIA YUSTAVIANA
P27220018050

PRODI D-III KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURAKARTA

2019/2020
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada Sabtu,08 Februari 2020 pukul 12.00 WIB di Melati
2 RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Data diperoleh dari wawancara langsung
pada keluarga pasien dan rekam medis.
1. Identitas Pasien dan keluarga
a. Identitas Pasien
Nama : An.A
Umur : 4 tahun 5 bulan 1 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kaliwungu 2/7 surapadang,Kendal
Tanggal lahir : 5 Nvember 2016
Dx medis : Tonsilofaringitis akut
No.RM :568xxx
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny.S
Umur : 32 tahun
Alamat : Kaliwungu 2/7 surapadang,Kendal
Hubugan dengan pasien: Ibu kandung

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Keluarga pasien mengatakan anak demam naik turun
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang ke IGD pada Rabu,05 Februari 2020 pukul 17.00
WIB dengan keluhan demam dan nyeri ketika menelan sejak 2 hari
sebelum masuk RS. Pasien rewel,sulit makan,pusing,tidak mual, tidak
muntah. Di IGD didapatkan hasil pemeriksaan yaitu Kesadaran :
Composmentis, S: 39,3℃, N : 116X/menit, RR: 28 x/menit, TD: tidak
1
terkaji. Kemudian pasien mendapatkan terapi IVFD D5 NS 60
2
ml/jam dan injeksi paracetamol 250 mg, lalu pasien dipindah ke melati
2 pukul 22.00 WIB. Saat di ruang Melati 2 RSUD Dr. Moewardi,
kondisi pasien masih sama sewaktu di IGD.
c. Riwayat Penyakit dahulu
Ibu pasien mengatakan pasien mempunyai riwayat GBS dan belum
pernah dirawat di RS dengan keluhan demam.

d. Riwayat kesehatan keluarga


Ibu pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami
sakit seperti An.A

e. Diagnosa medis dan terapi


Diagnosa : Tonsilofaringitis akut
1
Terapi obat : Infus IVFD D5 NS 60 ml/jam,injeksi ampicillin 500
2
mg/6 jam,injeksi paracetamol 250 mg/8 jam

3. Pola kebutuhan dasar


a. Pola presepsi dan managemen kesehatan
Ibu pasien mengatakan bahwa sakit yang diderita anaknya adalah
cobaan dari Allah SWT dan apabila ada anggota keluarga yang sakit
akan segera diperiksakan ke pelayanan kesehatan.
b. Pola Nutrisi-metabolik
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan anaknya makan 3x sehari
dengan 1 porsi nasi,lauk dan sayur
Saat sakit :Pasien makan 3x1 dengan menu dari RS habis

1
habis porsi dan minum 1000 – 1300 ml/hari
4
c. Pola eliminasi
BAB
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan Pasien BAB 1x sehari
dengan konsentrasi l unak,warna kuning dan bau
khas feses
Saat sakit : Ibu pasien mengatakan anaknya belum BAB saat
di RS
BAK
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya
BAK±5-6 kali sehari (±900cc) warna kuning jernih
Saat sakit : Ibu pasien mengatakan anaknya BAK ±4-7 kali
sehari (±1000cc) warna kuning jernih

d. Pola aktivitas dan latihan


Kemampuan Sebelum sakit Selama sakit
perawatan diri 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Makan &minum  
Mandi  
Toileting  
Berpakaian  
Berpindah  

Keterangan
0: Mandiri
1: Menggunakan alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4: Tergantung total
e. Pola presepsi-kognitif
Keluarga pasien mengatakan kurang nyaman dengan apa yang diderita
anaknya (An.A)
f. Pola konsep diri
Gambaran diri : Pasien terlihat tidak tenang dan rewel
Ideal diri : Ibu pasien berharap pasien cepat sembuh
Identitas diri : Pasien akrab dengan ibunya
Peran : Pasien tidak bisa beraktifitas dengan nyaman
Harga diri : Pasien adalah seorang anak yang disayangi
keluarganya
g. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit : Ibu pasien mengtakan pasien bisa tidur ±12 jam
dengan nyenyak
Saat sakit : Ibu pasien mengatakan anaknya tidur ±7 jam
terkadang terbangun saat malam hari

h. Pola seksual-reproduksi
Pasien adalah seorang Balita perempuan dan belum menikah
i. Pola hubungan dan peran
Ibu pasien mengatakan hubungan anaknya dengan keluarga dan teman
sebaya sangat baik (tidak nakal dan tidak rewel saat ikut dengan orang
lain)
j. Pola toleransi dan koping stress
Ibu pasien mengatakan bahwa sakit yang diderita anaknya akan
sembuh
k. Pola nilai dan kepercayaan
Pasien beragama islam
4. Kajian khusus pediatric
a. Riwayat prenatal
1) Lama kehamilan : 36 minggu 5 hari
2) Masalah saat hamil : mual saat pagi hari
3) BBL : 3,200 gram
4) Cara lahir : Caesar
5) Penyakit saat kehamilan : -
b. Riwayat postnatal
1) Pemberian ASI sampai umur : 6 bulan
2) Riwayat imunisasi :
3) Tumbuh kembang : Sesuai anak usia 4
tahun
c. Antropometri
BB: 14 kg (rentang normal: 13,1 – 21,6 kg)
TB: 104 cm (rentang normal: 99,9 – 118,9 cm)
Status gizi: normal (limit)
(Z-Score: BB/TB: 0,70 dan TB/U: 0,53 dengan rentang normal:
-2 SD sampai dengan 2 SD)

5. Pengkajian fisik
a. Keadaan umum : Composmentis
GCS : E: 4 V: 5 M: 6
b. Tanda-tanda Vital
S: 38,3°C RR: 26x/menit
N: 112X/menit SpO2: 94%
c. Pemeriksaan fisik
1) Kepala : Kulit kepala bersih,tidak ada luka,tidak ada
benjolan,ubun-ubun cembung,rambut tidak
rontok,tidak ada pembesaran dikepala,rambut berwarna
hitam
2) Mata : Simetris,ikterik (-), pupil
isokor,konjungtiva non anemis
3) Hidung : Bersih,tidak ada luka,tidak terpasang O2
4) Telinga : Ada sedikit serumen,tidak ada luka
5) Mulut : Mukosa bibir kering,tidak sianosis,terdapat
kemerahan pada tonsil sampai tenggorokan.gigi
lengkap.karies tidak ada,lidah bersih,tidak ada
stomatitis
6) Leher : Tidak ada luka,tidak ada benjolan,tidak ada
pembesaran kelenjar thyfoid
7) Dada : Simetris,tidak ada luka
a. Paru-paru
Inspeksi : Pengembangan paru kanan dan kiri
simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan
b. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak di ruang
inter costal IV midclavicularis kiri
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Bunyi jantung I, II regular

c. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada luka diarea perut
Auskultasi : Peristaltik usus 12x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
8) Genetalia : Bersih,tidak ada kemerahan/iritasi,tidak
terpasang kateter
9) Integumen : Kulit sawo matang.turgor kulit
kering,teraba hangat
10) Ekstremitas
Atas : Tidak ada edema,tangan kiri atas terpasang

1
infus IVFD D5 NS
2
Bawah : Tidak ada edema,kaki kana dan kiri bisa
digerakkan maksimal
6. Pemeriksaan penunjamg
Hasil laboratorium
Pemeriksaan Hasil
Eosinofil 0%
Netrofil 86,9%
Monosit 6,2%
Basofil 0,1%
Limfosit 35%

B. ANALISA DATA

DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI


DS : Hipertermi Proses inflamasi pada
-Keluarga pasien faring dan tonsil
mengatakan anak
demam sejak 2 hari
sebelum dibawa ke RS
-Keluarga pasien
mengatakan anak
demam naik turun
-Keluarga pasien
mengatakan anak
pusing
DO :
-Kulit teraba hangat
-Suhu 38,3℃
TTV : N: 112 x/menit
RR: 26 x/menit
SpO2: 94%
Hasil lab :
Eosinofil: 0 %
Netrofil:86,9%
Monosit:6,2%
Basofil:0,1%
Limfosit:35%

DS: Agen pencedera Nyeri akut


-Keluarga pasien fisiologis (proses
mengatakan nyeri inflamasi pada faring
ketika menelan sejak 2 dan tonsil)
hari sebelum masuk
RS
-Keluarga pasien
mengatakan anak
rewel
P: Nyeri
timbul/bertambah saat
menelan
Q: Nyeri seperti
ditusuk-tusuk
R: Nyeri difaring
S:Skala nyeri 5
T: Nyeri hilang timbul
DO
-Terdapat kemerahan
pada tonsil sampai
tenggorokan
-Pasien meringis
kesakitan menahan
nyeri

Ketidakmampuan Resiko defisit nutrisi


menelan makanan
DS:
Ibu pasien mengatakan
nafsu makan anaknya
menurun karena nyeri
saat digunakan
menelan
DO:
Nafsu makan tampak
1
berubah hanya habis
4
porsi makan RS
dan minum 1000 –
1300 ml/hari
A:
BB: 14 kg (rentang
normal: 13,1 – 21,6
kg) TB: 104 cm
(rentang normal: 99,9
– 118,9 cm) Status
gizi: normal (limit) (Z-
Score: BB/TB: 0,70
dan TB/U: 0,53
dengan rentang
normal: -2 SD sampai
dengan 2 SD)
B:
Eosinofil: 0 %
Netrofil:86,9%
Monosit:6,2%
Basofil:0,1%
Limfosit:35%
C:
Mukosa bibir kering,
Turgor kulit kering
TTV: S: 38,3℃ N:
112 x/menit
RR: 26 x/menit
SpO2: 94%

D: Diet Lunak

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi pada faring dan
tonsil
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (proses
inflamasi pada faring dan tonsil)
3. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan
menelan makanan

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL


. KRITERA HASIL
Dx
1. Setelah dilakukan Managemen 1. Mengetahui
tindakan selama 3x24 Hipertermia: tindakan apa
jam diharapkan Observasi yang tepat untuk
masalah keperawatan 1. Identifikasi menangani
hipertermi dapat penyebab pasien
teratasi dengan kriteria hipertermia 2. Mengetahi
hasil : 2. Monitor suhu perkembangan
1. Suhu tubuh tubuh keadaan pasien
dalam batas
Nursing Terapeutik
normal
(36-37℃) 1. Memberikan rasa
1. Longgarkan
2. Tanda tanda nyaman dan tidak
atau lepaskan
vital membaik merangsang
pakaian
peningkatan suhu
tubuh
2. Lakukan tepid
2. Membantu
sponge
menurunkan
Edukasi demam

1. Anjurkan
1. Membantu
pasien untuk
proses
banyak
penyembuhan
istirahat/tirah
2. Mencegah
baring
dehidrasi
2. Anjurkan
untuk banyak
minum

Kolaborasi
Membantu proses
Kolaborasi dengan penyembuhan
dokter pemberian
antibiotic dan cairan
intravena,jika perlu
2 Setelah dilakukan Managemen Nyeri: Mengetahui keadaan
tindakan keperawatan Observasi umum pasien
selama 3x24 jam
Identifikasi skala
masalah keperawatan
nyeri
nyeri akut dapat teratasi
dengan kriteria hasil :
Nursing Terapeutik
1. Nyeri dapat
berkurang dengan skala
Berikan teknik Untuk mengurangi nyeri
1-0
nonfarmakologis
2. Tidak nyeri saat
untuk mengurangi
menelan
rasa nyeri
3. Mampu
menggunakan teknik Edukasi
relaksasi nafas dalam
Ajarkan teknik
untuk mengurangi nyeri
relaksasi nafas dalam
4. Menyatakan
untuk mengurangi Membantu
rasa nyaman setelah
nyeri mengontrol/mengurangi
nyeri berkurang
nyeri

Kolaborasi

Kolaborasi
pemberian analgetik Membantu mempercepat
penyembuhan pasien
3 Setelah dilakukan Managemen Nutrisi
tindakan keperawatan Observasi
Untuk mengetahui status
selama 3x24 jam Identifikasi status
nutrisi pasien
diharapkan masalah nutrisi
keperawatan resiko
defisit nutrisi dapat
teratasi dengan kriteria Nursing Terapeutik makanan dalam bentuk
hasil: Sajikan makanan menarik dan hangat
1. Nafsu makan secara menarik dan dapat meningkatkan
pasien suhu yang sesuai nafsu makan pasien
meningkat
2. Porsi yang
disediakan habis
Kepatuhan terhadap diet
Edukasi dapat mencegah
Ajurkan diet yang komplikasi
diprogramkan

Untuk membantu
Kolaborasi
meningkatkan nafsu
Kolaborasi dengan
makan dan proses
ahli gizi untuk
penyembuhan
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan,jika perlu

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No.D HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI RESPON TTD


x
1 Senin,5 Februari Mengidentifikasi DS: Keluarga pasien
2020 penyebab mengatakan anak
07.00 WIB hipertermi, demam sejak 2 hari
memonitor suhu sebelum masuk RS
pasien dan demam naik
turun
DO :
-Kulit teraba hangat
-Mulut mukosa bibir
kering
Turgor kulit kering
-Suhu : 38,3℃
TTV : N: 112
x/menit
RR: 26 x/menit
SpO2: 94%
Hasil lab
Eosinofil: 0 %
Netrofil:86,9%
Monosit:6,2%
Basofil:0,1%
Limfosit:35%

1,3 07.10 WIB Melakukan tepid DS: Keluarga pasien


sponge mengatakan bersedia
dilakukan tindakan
tepid sponge pada
anak
DO: Keluarga pasien
dan anak tampak
kooperatif
Mengidentifikasi DS: Ibu pasien
status nutrisi mengatakan nafsu
makan anaknya
menurun karena
nyeri saat menelan
DO: Nafsu makan
tampak berubah
1
hanya habis porsi
4
makan RS
dan minum 1000 –
1300 ml/hari
A: BB: 14 kg
(rentang normal:
13,1 – 21,6 kg) TB:
104 cm (rentang
normal: 99,9 – 118,9
cm) Status gizi:
normal (limit) (Z-
Score: BB/TB: 0,70
dan TB/U: 0,53
dengan rentang
normal: -2 SD
sampai dengan 2
SD)
B:
Eosinofil: 0 %
Netrofil:86,9%
Monosit:6,2%
Basofil:0,1%
Limfosit:35%
C:
Mukosa bibir kering,
Turgor kulit kering
TTV: S: 38,3℃ N:
112 x/menit
RR: 26 x/menit
SpO2: 94%

D: Diet Lunak
2.3 07.30 WIB Mengidentifkasi DS: Keluarga pasien
skala nyeri mengatakan anak
merasa nyeri saat
menelan sejak 2 hari
sebelum masuk RS
Pengkajian nyeri:
P: Nyeri
timbul/bertambah
saat menelan
Q: Nyeri seperti
ditusuk-tusuk
R: Nyeri difaring
S:Skala nyeri 5
T: Nyeri hilang
timbul
DO :
-Terdapat
kemerahan pada
tonsil sampai
tenggorokan
-Pasien meringis
kesakitan menahan
nyeri

Menyajikan DS: -
makanan secara DO: Pasien tampak
menarik dan suhu memakan makanan
yang sesuai yang sudah disajikan
dan hanya habis
¼porsi dan minum
1000 – 1300 ml/
2 07.45 WIB Memberikan terapi DS: Keluarga pasien
non farmakologis mengatakan bersedia
untuk mengurangi dilakukan kompres
nyeri (Kompres hangat pada anak
hangat) DO :Keluarga pasien
dan anak tampak
kooperatif
1,3 07.55 WIB Menganjurkan DS: Pasien
pasien untuk banyak mengatakan
istirahat/tirah baring mengerti
dan banyak minum DO : Pasien tampak
mengerti dan tampak
bed rest
Menganjurkan diet DS: Ibu pasien
yang diprogramkan mengatakan
mengerti
DO :Pasien tampak
makan makanan diet
lunak dari RS
1,2,3 12.00 WIB Mengkolaborasi DS : Pasien dan
dengan dokter keluarga pasien
pemberian cairan mengatakan bersedia
intravena ,analgetik diberikan tindakan
dan antibiotic pemberian obat
1 DO :Pasien tampak
Infus IVFD D5
2
menangis saat
NS 60 ml/jam
Injeksi ampicillin dilakukan injeksi
500 mg
Injeksi paracetamol
250 mg

Mengkolaborasi DS: -
dengan ahli gizi DO:
untuk menentukan Pasien mendapat
jumlah kalori dan makanan dari RS
jenis nutrient yang diet lunak
dibutuhkan,jika
perlu

1,3 Selasa,6 Februari Memonitor suhu DS: Ibu pasien


mengatakan panas
2020 pasien sudah turun tetapi
09.00 WIB panas kambuh
sewaktu waktu
DO :
-Kulit teraba hangat
-Mulut mukosa bibir
sedikit kering
-Turgor kulit sedikit
kering
S: 37,5℃
TTV: N: 110
x/menit
RR: 24 x/menit
SpO2: 94%

DS: Ibu pasien


mengatakan nafsu
Mengidentifikasi
makan ankanya
status nutrisi pasien
sudah mulai
bertambah sedikit
DO: Tampak habis ½
porsi makanan dari
RS
A: BB: 14 kg
(rentang normal:
13,1 – 21,6 kg) TB:
104 cm (rentang
normal: 99,9 – 118,9
cm) Status gizi:
normal (limit) (Z-
Score: BB/TB: 0,70
dan TB/U: 0,53
dengan rentang
normal: -2 SD
sampai dengan 2SD)
B:
Eosinofil: 0 %
Netrofil:86,9%
Monosit:6,2%
Basofil:0,1%
Limfosit:35%
C:
Mukosa bibir sedikit
kering,turgor kulit
sedikit kering
TTV:
S: 37,5℃
N: 110 x/menit
RR: 24 x/menit
SpO2: 94%

D:
Diet lunak
1 09.10 WIB Melakukan tepid DS: Keluarga pasien
sponge dan pasien
mengatakan bersedia
dilakukan tindakan
tepid sponge
DO : Pasien tampak
kooperatif
2 09.20 WIB Mengidentifikasi DS: Ibu pasien
skala nyeri mengatakan anak
masih agak merasa
nyeri saat menelan
P: Nyeri
timbul/bertambah
saat menelan
Q: Nyeri seperti
ditusuk-tusuk
R: Nyeri difaring
S:Skala nyeri 3
T: Nyeri hilang
timbul
DO : TTV: S :
37,5℃
N: 113 x/menit
RR: 20 x/menit
SpO2: 94%

09.30 WIB Mengajarkan teknik DS : Ibu pasien


2,3
relaksasi nafas mengatakan bersedia
dalam akan dilakukan
tindakan relaksasi
nafas dalam
DO : Ibu pasien
kooperatif dan
pasien tampak
mengikuti instruksi

1 10.00 WIB Menganjurkan DS:Ibu pasien


pasien untuk banyak mengatakan
istirahat/tirah baring mengerti
DO: Pasien tampak
mengerti dan tampak
istirahat dengan
cukup
Menyajikan DS:Ibu pasien
makanan secara mengatakan anaknya
menarik dan suhu au makan
yang sesuai DO: Tampak
memakan makanan
yang sudah disajikan
2,3 11.30 WIB Memberikan terapi DS:Ibu pasien
non farmakologis mengatakan bersedia
untuk mengurangi dilakukan tindakan
nyeri (Kompres kompres hangat
hangat) pada anaknya
DS: Ibu pasien dan
anak tampak
kooperatif

Menganjurkan diet DS: Ibu pasien


yang diprogramkan mengatakan
mengerti
DO: pasien tampak
makan makanan dari
RS (Diet lunak)
1,2,3 14.00 WIB Mengkolaborasi DS : Pasien dan
dengan dokter keluarga pasien
pemberian cairan mengatakan bersedia
intravena ,analgetik diberikan tindakan
antibiotic pemberian obat
1 DO :Pasien tampak
Infus IVFD D5
2
menangis saat
NS 60 ml/jam
Injeksi ampicillin dilakukan injeksi
500 mg
Injeksi paracetamol
250 mg
DS: -
Mengkolaborasi
DO: Pasien
dengan ahli gizi
mendapat jenis
untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrient diet lunak
jenis nutrient yang dari RS
dibutuhkan,jika
perlu

Rabu,7 Februari DS : Keluarga


1 Memonitor suhu
2020 pasien mengatakan
pasien
07.30 WIB setelah dilakukan
tindakan tepid
sponge kemarin
anaknya sudah tidak
panas lagi
DO : Kulit teraba
hangat,mukosa bibir
lembab,turgor kulit
lembab
S : 36℃

2 07.45 WIB Mengidentifikasi DS: Pasien


skala nyeri mengatakan setelah
dilakukan kompres
hangat dan relaksasi
nafas dalam
tenggorokan sudah
tidak terasa nyeri
-Ibu pasien
mengatakan pasien
sudah makan dengan
lahap dan habis 1
porsi makanan dari
RS
-Pasien mengatakan
senang karena sudah
tidak merasa nyeri
saat menelan
P: Nyeri tidak
bertambah saat
menelan
Q: Nyeri tidak terasa
R: Nyeri difaring
hilang
S:Skala nyeri 0
T: Nyeri hilang
DO : Pasien tampak
ceria,tidak meringis
menahan sakit
TTV: S :36℃
N: 113 x/menit
RR: 25 x/menit

DS: Ibu pasien


mengatakan anaknya
Mengidentifikasi
sudah mulai nafsu
status nutrisi
makan
DO: Tampak habis 1
porsi makanan dari
RS
A; A: BB: 14 kg
(rentang normal:
13,1 – 21,6 kg) TB:
104 cm (rentang
normal: 99,9 – 118,9
cm) Status gizi:
normal (limit) (Z-
Score: BB/TB: 0,70
dan TB/U: 0,53
dengan rentang
normal: -2 SD
sampai dengan 2SD)
B:
Eosinofil: 0 %
Netrofil:86,9%
Monosit:6,2%
Basofil:0,1%
Limfosit:35%
C:
Mukosa bibir
lembab,turgor kulit
lembab
TTV: S :36℃
N: 113 x/menit
RR: 25 x/menit
D: Diet lunak

F. EVALUASI KEPERAWATAN
HARI/TGL/JA NO.DX EVALUASI KEPERAWATAN TTD
M
Rabu, 7 Februari 1 Subyektif
2020 Ibu pasien mengatakan badan anaknya
14.00 WIB sudah tidak panas
Obyektif:
1. Suhu badan membaik
2. Tanda-tanda vital membaik
Suhu tubuh membaik: Suhu 36℃
N: 113 x/menit
RR: 25 x/menit
Asessment: Masalah teratasi (pasien boleh
pulang)
Planning: Intervensi dihentikan

2 Subyektif
1. Pasien mengatakan mampu
menggunakan teknik relaksasi nafas
dalam untuk mengurangi nyeri
2. Pasien mengatakan sudah tidak
meras nyeri saat menelan
3. Pasien mengatakan skala nyeri 0
P: Nyeri tidak bertambah saat menelan
Q: Nyeri tidak terasa
R: Nyeri difaring hilang
S: Skala nyeri 0
T: Nyeri hilang
Obyektif
Pasien tampak ceria,tidak meringis menahan
sakit
TTV: S :36℃
N: 113 x/menit
RR: 25 x/menit
Assesment
Masalah teratasi (pasien boleh pulang)
Planning
Intervensi dihentikan

3 Subyektif

1. Ibu pasien mengatakan nafsu makan


pasien kembali meningkat
2. Ibu pasien mengatakan porsi yang
disediakan habis

Obyektif:
1. Nafsu makan pasien tampak
meningkat
2. Tampak habis 1 porsi makanan dari
RS
A: A: BB: 14 kg (rentang normal: 13,1 –
21,6 kg) TB: 104 cm (rentang normal: 99,9
– 118,9 cm) Status gizi: normal (limit) (Z-
Score: BB/TB: 0,70 dan TB/U: 0,53 dengan
rentang normal: -2 SD sampai dengan 2SD)
B:
Eosinofil: 0 %
Netrofil:86,9%
Monosit:6,2%
Basofil:0,1%
Limfosit:35%
C:
Mukosa bibir lembab,turgor kulit lembab
TTV: S :36℃
N: 113 x/menit
RR: 25 x/menit
D: Diet lunak
Assesment
Masalah teratasi (pasien boleh pulang)
Planning
Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai