Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

A DENGAN

GANGGUAN PENINGKATAN SUHU TUBUH:

HIPERTERMIA

DI RUANG ARYA WANGSAKARA RSUD BALARAJA KAB. TANGERANG

Disusun guna memenuhi Tugas Praktik Klinik

Mata Kuliah Keperawatan Dasar

Dosen Pembimbing: Ani Fadmawaty, S.Kep, Ners, MKM

Disusun Oleh:

Siti Nuraeni (P27901121048)

Tingkat 2A D-III

Keperawatan

POLTEKKES KEMENKES BANTEN

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

2022/2023

JL. DR Sitanala, RT.002/RW.003, Karang Sari, Kec. Neglasari. Kota


Tangerang Banten 15121
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN GANGGUAN

PENINGKATAN SUHU TUBUH: HIPERTERMIA DI RUANG

ARYA WANGSAKARA RUMAH SAKI UMUM

BALARAJA KAB. TANGERANG

Tanggal/Jam MRS : 25 Oktober 2022/ 11. 16 WIB

Tanggal/Jam Pengkajian : 26 Oktober 2022/ 13.00 WIB

Metode Pengkajian : Amnanesa, pengkajian, wawancara

Diagnosa Medis : Febris

No. RM 00260683

A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Identitas Klien
Nama : An. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 1 Tahun 10 Bulan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan : Belum Sekolah
Pekerjaan :-

Alamat tinggal : Pondok Gede Rt06 Rw07 Kec. Suka Mulya Kel.
Suka Mulya Kab. Tangerang.
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ike Marravistia
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 33 Tahun
Pendidikan :-
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Pondok Gede Rt06 Rw07 Kec. Suka
Suka Mulya Kel. Suka Mulya Kab.
Tangerang
Hubungan dengan Pasien : Orang Tua

I. RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan anaknya demam sudah 5 hari.
B. Riwayat Pengkajian Sekarang
Ibu pasien datang ke Rumah Sakit dengan keluhan anaknya demam sejak
hari kamis (5 hari SMRS). Demam naik turun dengan penurun panas, namun
naik kembali 3-4 jam kemudian. Pasien terdapat keluhan batuk, dahak tidak
dapat di keluarkan dan pilek 7 hari SMRS. Pasien terdapat mual namun tidak
muntah sejak 5 hari SMRS. Pasien terdapat BAB cair dengan ampas berwarna
kuning, hari ini 1×, sebelumnya tidak ada. Nafsu makan pasien turun, BAK tidak
ada keluhan. Keadaan umum An. A saat ini composmentis. Suhu tubuh An. A
38,8ºC, nadi 90 kali/menit, pernapasan 26 kali/menit, BB 9 kg, SpO2 98% room
air.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu pasien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
II. DIAGNOSA MEDIS
1. Febris
2. Diare akut dehidrasi ringan

III. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON


1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
a. Tingkat pengetahuan kesehatan/penyakit
Ibu pasien tidak mengetahui tentang penyakit yang diderita oleh anaknya
karena pasien mengira anaknya demam biasa saja.
b. Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan
Saat pasien sakit ibu pasien hanya memberikan kompres hangat kepada
anaknya, tetapi ibu pasien merasa demam anaknya tidak turun-turun dan
langsung membawa anaknya ke rumah sakit.
3. Pola Aktivitas dan Latihan (Kegiatan Sehari-hari)
a. Sebelum Sakit:
Pasien melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri seperti bermain,
makan, eliminasi, mobilisasi di tempat tidur.
b. Setelah Sakit:
Selama sakit aktivitas sehari-hari pasien sebagian besar dibantu oleh
perawat dan orang tua karena pasien merasakan nyeri.
4. Pola Istirahat dan Tidur
a. Sebelum Sakit:
Ibu pasien mangatakan tidur 7-8 jam perhari, pola istirahat cukup.
b. Setelah Sakit:
Ibu pasien mengatakan tidur 4-5 jam, pola istirahat tidak teratur karena
suhu tubuh pasien yang naik turun membuat pasien susah tidur dan sering
terbangun di malam hari.
5. Pola Nutrisi
a. Sebelum Sakit:
1) Frekuensi:
3× sehari.
2) Jenis:
Nasi, lauk, sayur.
3) Porsi:
Tidak menentu.
4) Keluhan:
Tidak ada keluhan.

b. Setelah Sakit:
1) Frekuensi:
2× sehari
2) Jenis:
Bubur dan nasi lunak, sayur susu.
3) Porsi:
Sedang (1 centong nasi/100 g).
4) Keluhan:
Saat makanan atau minuman masuk terasa mual dan kadang muntah.
6. Pola Eliminasi
a. BAB
Sebelum Sakit:
1) Frekuensi BAB : 3× Sehari
2) Konsistensi : Lunak
3) Warna : Kuning kecoklatan
4) Keluhan/kesulitan BAB : Tidak ada keluhan
5) Penggunaan obat pencahar : Tidak ada

Setelah Sakit:

1) Frekuensi BAB : 4-5× Sehari


2) Konsistensi : Cair
3) Warna : Kuning
4) Keluhan/kesulitan BAB : Lemas
5) Penggunaan obat pencahar : Tidak ada

b. BAK
Sebelum Sakit:
1) Frekuensi BAK : 4-5× Sehari
2) Jumlah Urine : 1 liter
3) Warna : Kuning jernih
4) Keluhan/kesulitan BAK : Tidak ada keluhan

Setelah Sakit:

1) Frekuensi BAB : 3-4× Sehari


2) Jumlah Urine : 500 cc
3) Warna : Kuning pekat
4) Keluhan/kesulitan BAK : Tidak ada
7. Pola Kognitif dan Perceptual
a. Fungsi panca indra (penglihatan, pengecapan, penciuman, perasa)
1) Penglihatan : Normal
2) Pendengaran : Normal
3) Pengecapan : Normal
4) Penciuman : Normal
5) Perasa : Normal
b. Kemampuan membaca
Pasien belum bisa
membaca.
8. Pola Konsep Diri
a. Harga diri
Pasien terlihat senang ditemani oleh keluarganya.
b. Ideal diri
Ibu pasien ingin anaknya segera sembuh dan melakukan aktivitas sehari-hari
tanpa ada keluhan.
c. Identitas diri
Pasien mengetahui bahwa dirinya sebagai seorang anak.
d. Gambaran diri
Pasien menyukai bentuk tubuhnya.
e. Peran
Pasien sebagai anak.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1) Keadaan Umum: Baik.
a) Kesadaran : Composmentis.
b) Tanda-tanda Vital
1. Tekanan Darah : 90/60 mmHg
2. Nadi
- Frekuensi : 90 ×/menit
- Irama : Teratur
- Kekuatan : Kuat
3. Pernafasan
- Frekuensi : 26 ×/menit
- Irama : cepat
4. Suhu : 38,8 ℃

2) Pengkajian Persistem
a) Sistem Pernafasan
Pada saat dilakukan pengkajian bentuk dada tidak terdapat kelainan, tidak
terdapat jejas, tidak terdapat cyanosis (kebiruan), frekuensi pernafasan 26
×/menit dan saturasi oksigen 98%, irama nafas tampak teratur.
b) Sistem Pencernaan
Pada saat dilakukan pengkajian tidak ada kelainan bentuk perut, tidak ada
luka, bising usus (+), pada saat pemeriksaan palpasi tidak terdapat massa
dan tidak terdapat nyeri tekan.
c) Sistem Kardiovaskuler
Pada saat dilakukan pengkajian bentuk dada tidak ada kelainan, ictus cordis
teraba, tekanan darah 90/60 mmHg, BJ II Aorta: dup, BJ II Pulmonal: dup,
BJ I Trikuspid: lup, BJ I Mitral: lup, tidak ada bunyi jantung tambahan, nadi
90 ×/menit, CRT <2 detik, akral hangat.
d) Sistem Integumen
Pada saat dilakukan pengkajian, warna kulit pasien putih bersih, turgor kulit
baik, tidak ada tanda-tanda sianosis, mukosa bibir kering.
e) Sistem Muskuloskeletal
Pada saat dilakukan pengkajian bagian ekstremitas atas terpasan infus RL
1.500 ml/24 jam di tangan kanan, kuku tampak bersih, akral hangat,
pergerakan sendi bebas, tidak ada kelainan eksremitas, tidak ada fraktur.
f) Sistem Reproduksi
Pada saat dilakukan pengkajian ibu pasien mengatakan tidak terdapat nyeri,
tidak terdapat lesi.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal pemeriksaan: 25 Oktober 2022
a. Pemeriksaan Hematologi
Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 9,3 g/dL 9,6-15,6
Hematrokit 29 % 31-41
Eritrosit 4,91 Juta /µl 3,40-5,20
Leukosit 24,17 Ribu/µl 5,50-17,50
Trombosit 326 Ribu/µl 150-450
b. Pemeriksaan Elektrolit
Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan
Natrium 132 mmol/L 135-145
Kalium 4,2 mmol/L 3,5-5,1
Clorida 103 mmol/L 98-107

2. Pemeriksaan Diagnostik
Tanggal Pemeriksaan: 25 Oktober 2022

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan


Screnning Sars Cov-2 Antigen Negatif

VI. TERAPI MEDIS


Hari/Tanggal Jenis Terapi Dosis Golongan & Fungsi
Kandungan
25 Oktober - Ampicillin - 4×225 mg - Penisilin - Obat antibiotik
2022 yang digunakan
untuk mengatasi
infeksi bakteri
pada berbagai
bagian tubuh,
seperti saluran
pernapasan,
saluran
pencernaan,
saluran kemih,
kelamin, telinga,
dan jantung.
- Untuk
meredakan nyeri
- PCT - 3×100 mg - Analgetik ringan hingga
Antipiretik sedang seperti
sakit kepala,
sakit gigi, nyeri
otot, serta
menurunkan
demam.

- Obat untuk
mengatasi
berbagai kondisi
yang
- Ranitidin - 2×9 mg - Antagonis
berhubungan
Reseptor
dengan asam
Histamin H2
berlebih di
dalam lambung.

- Mikromineral
esensial yang
berperan penting
- Zinc - 1×1 tab - Obat bebas dan dalam
obat resep fungsi imunitas,
tumbuh kembang
anak, anti-
oksidan, fungsi
reproduksi, dan
fungsi sensori.
- Mempertahankan
- Ringer - 900 - hidrasi pada
Laktate ml/hari pasien rawat
inap yang tidak
dapat menahan
cairan,
mengembalikan
cairan tubuh
yang hilang

VII. ANALISIS DATA


No Data Etiologi Masalah
1 DS: Invasi kuman Hipertermia
- Ibu pasien mengatakan pasien ↓
demam sejak 5 hari yang lalu. Meningkatnya
Demam turun dengan penurun monosit/magrofag
panas, namun naik kembali 3-4 ↓
jam kemudian. Sitokin pirogen

DO: Mempengaruhi
- KU/Kes: TSS/CM hipotalamus
HR: 180×/menit anterior
RR: 26×/menit ↓
S: 38,8ºC Demam
SpO2: 98% room air ↓
Peningkatan suhu
tubuh

Hipertermia
2 DS: Paramyxovirus Defisit Nutrisi
- Ibu pasien mengatakan ↓
anaknya tidak mau makan Patotitis
- Ibu pasien mengatakan berat ↓
badan anaknya turun semenjak Infeksi pada
masuk rumah sakit kelenjar parotis

DO: Kelenjar
- Pasien tampak lemah membesar
- BB : 9 KG ↓
Kaku pada otot

Sulit menelan dan
mengunyah

Nafsu makan
menurun

Dafisit nutrisi
3 DS: Faktor Infeksi Diare
- Ibu pasien mengatakan pasien ↓
BAB cair berwarna kuning dan Masuk dan
hanya ampas saja, dalam berkembang dalam
sehari pasien bisa 3-4 kali usus
BAB. ↓
enterotoksin
DO: ↓
- Pasien terlihat lemah dan Hipersekresi air
pucat dan elektrolit
- Fases pasien terlihat cair dan ↓
berwarna kuning Diare

VIII. Diagnosa Keperawatan


No Diagnosa Keperawatan
1 Hipertermia berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh.
(D.0130)
2 Defisit Nutrisi berhubungan dengan peningkatan kebutuhan
metabolisme. (D.0019).
3 Diare berhungan dengan proses infeksi (D.0020)

IX. INTERVENSI KEPERAWATAN


No Diagnosis Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Hipertermia Setelah dilakukan Manajemen Mengidentifikasi
berhubungan dengan tindakan keperawatan Hipertermia dan mengelola
peningkatan suhu 3×24 jam, (I.5506). kelebihan volume
tubuh. diharapkan: Observasi cairan intravaskuler
(D.0130) - Kulit merah - Identifikasi dan ekstravaskuler
menurun. penyebab serta mencegah
- Konsumsi oksigen hipertermia. terjadinya
menurun. - Monitor suhu komplikasi.
- Pucat menurun. tubuh.
- Takikardi - Monitor kadar
menurun. elektrolit.
- Suhu membaik. Terapeutik
(Termoregulasi
L.14134).
- Sediakan
lingkungan
dingin.
- Basahi atau
kipasi
permukaan
tubuh.
- Berikan cairan
oral.
- Berikan
oksigen, jika
perlu.
Edukasi
- Anjurkan tirah
baring.
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
cairan dan
elektrolit.
2 Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Keadekuatan asupan
berhubungan dengan tindakan 3×24 jam nutrisi (I.03119) nutrisi untuk
peningkatan diharapkan: Observasi memenuhi
kebutuhan - Kekuatan otot - Identifikasi metabolisme
metabolisme pengunyah perlunya
(D.0019). meningkat. penggunaan
- Kekuatan otot selang
menelan nasogatrik.
meningkat.
- Diare menurun. - Monitor
- Frekuensi makan asupan
membaik. makanan.
- Nafsu makan - Monitor berat
membaik. badan.
(Status nutrisi Terapeutik
L.03030). - Hentikan
pemberian
makan melalui
selang
nasogatrik jika
asupan oral
dapat di
toleransi.
Edukasi
- Anjurkan
posisi duduk,
jika mampu.
3 Diare berhubungan Setelah dilakukan Manajemen Untuk
dengan proses tindakan 3×24 jam Diare (I.03101). mempermudah
infeksi (D.0020). diharapkan: Observasi melakukan tindakan
- Kontrol - Identifikasi penanganan diare
pengeluaran riwayat
feses meningkat. pemberian
- Keluhan defekasi makanan.
lama dan sulit - Monitor warna,
mengejan saat frekuensi, dan
defekasi konsistensi
menurun. tinja.
- Konsistensi - Monitor iritasi
feses membaik. dan ulserasi
- Frekuensi BAB kulit di daerah
membaik. perianal.
(Eliminasi Fekal Terapeutik
L.04033) - Berikan
asupan cairan
oral.
- Berikan
cairan
intravena.
- Ambil sampel
darah untuk
pemeriksaan
darah lengkap
dan elektrolit.
- Ambil sampel
feses untuk
kultur, jika
perlu.
X. IMPLEMENTASI/TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal/Waktu Diagnosa Implementasi Paraf
26 Oktober 2022 Hipertermia - Memonitoring suhu tubuh pasien.
Pukul 10.00 berhubungan Hasil:
dengan Suhu tubuh pasien 38,8ºC.
peningkatan
suhu tubuh. - Memonitoring kadar elektrolit
Hasil:
Natrium: 132 mmol/L
Kalium: 4,2 mmol/L
Clorida: 103 mmol/L

- Mengkolaborasi pemberian cairan dan


elektrolit
Hasil:
Ringer laktate 900 ml/hari 20 tpm.
Parasetamol 3×100 mg.

Memberikan oksigen
Hasil:
Pasien terpasang oksigen nasal kanul
dengan aliran 3L

26 Oktober 2022 Defisit Nutrisi - Memonitoring asupan makanan


Pukul 10.00 berhubungan Hasil:
dengan Pasien makan melalui selang nasogatrik,
peningkatan susu 100cc/3 jam.
kebutuhan - Mengidentifikasi perlunya penggunaan
metabolisme. selang nasogatrik.
Hasil:
Pasien terpasang selang nasogatrik.

- Memonitor berat badan


Hasil:
Sebelum masuk rumah sakit ibu pasien
mengatakan BB 10 kg, setelah masuk
rumah sakit BB turun menjadi 9 kg
karena pasien tidak mau makan.
26 Oktober 2022 Diare - Mengidentifikasi riwayat pemberian
Pukul 10.00 berhubungan makanan.
dengan proses Hasil:
infeksi. Ibu pasien mengatakan pada saat di
rumah makanan pasien tidak terkontrol.

- Memonitoring warna, frekuensi, dan


konsistensi tinja
Hasil:
Warna : Kuning
Frekuensi : Sering, 4-5 kali
Konsistensi : Cair

- Memonitoring iritasi dan ulserasi kulit di


daerah perianal
Hasil:
Adanya kemerahan di daerah perianal
27 Oktober 2022 Hipertermia - Memonitoring suhu tubuh pasien
14.30 berhubungan Hasil:
dengan Suhu tubuh pasien 39,1 ºC.
peningkatan
suhu tubuh - Memonitoring kadar elektrolit
Hasil:
Natrium : 134 mmol/L
Kalium : 4,2 mmol/L
Clorida : 103 mmol/L
- Mengkolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit
Hasil:
Ringer Laktate 900 ml/hari 20 tpm
PCT 3×100 mg

- Memberikan oksigen
Hasil:
Pasien terpasang selang oksigen nasal
kanul dengan aliran 2L
27 Oktober 2022 Defisit Nutrisi - Memonitoring asupan makanan
Pukul 14.30 berhubungan Hasil:
dengan Pasien makan melalui selang nasogatrik,
peningkatan susu 100cc/3 jam.
kebutuhan
metabolisme - Mengidentifikasi perlunya penggunaan
selang nasogatrik.
Hasil:
Pasien terpasang selang nasogatrik.
- Memonitor berat badan
Hasil:
Tidak ada kenaikan dan penurunan berat
badan pada pasien.
27 Oktober 2022 Diare - Memonitoring warna, frekuensi, dan
Pukul 14.30 berhubungan konsistensi tinja
dengan proses Hasil:
infeksi Warna : Kuning
Frekuensi : Sering, 4
kali Konsistensi : Cair

- Memonitoring iritasi dan ulserasi kulit di


daerah perianal
Hasil:
Masih terdapat kemerahan di area
perianal.
28 Oktober 2022 Hipertermia - Memonitoring suhu tubuh pasien
Pukul 20.00 berhubungan Hasil:
dengan Suhu tubuh pasien 36,7 ºC.
peningkatan
suhu tubuh - Memonitoring kadar elektrolit
Hasil:
Natrium : 138 mmol/L
Kalium : 4,5 mmol/L
Clorida : 105 mmol/L

- Memberikan oksigen
Hasil:
Pasien sudah tidak terpasang selang
oksigen, karena napas pasien sudah
normal.
28 Oktober 2022 Defisit Nutrisi - Memonitoring asupan makanan
Pukul 20.00 berhubungan Hasil:
dengan Pasien makan melalui oral dengan
peningkatan menghabiskan 1 porsi makan.
kebutuhan
metabolisme - Mengidentifikasi perlunya penggunaan
selang nasogatrik.
Hasil:
Pasien sudah tidak terpasang selang
nasogatrik, karena sudah makan melalui
oral.

- Memonitor berat badan


Hasil:
Tidak ada kenaikan dan penurunan berat
badan pada pasien
28 Oktober 2022 Diare - Memonitoring warna, frekuensi, dan
Pukul 20.00 berhubungan konsistensi tinja
dengan proses Hasil:
infeksi Warna : Kuning kecokelatan
Frekuensi : 2× sehari
Konsistensi : Padat

- Memonitoring iritasi dan ulserasi kulit di


daerah perianal
Hasil:
Sudah tidak terdapat kemerahan di
daerah perianal.

XI. EVALUASI KEPERAWATAN


No Hari/Tanggal/Jam No. Dx Evaluasi Paraf
1 Rabu, 26 Oktober 2022 1 S:
Pukul 10.30 - Ibu pasien mengatakan pasien
demam sejak 5 hari yang lalu.
Demam turun dengan penurun
panas, namun naik lagi setelah 3-4
jam

O:
-S : 38,8ºC
- HR : 180 ×/menit
- RR : 26 ×/menit
- SpO2 : 98% room air

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjut intervensi

2 Rabu, 26 Oktober 2022 2 S:


Pukul 10.30 - Ibu pasien mengatakan pasien
tidak mau makan.
- Ibu pasien mengatakan berat
badan anaknya menurun
semenjak masuk rumah sakit.
O:
- Pasien tampak lemah
- BB 9 kg

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjut intervensi
3 Rabu, 26 Oktober 2022 3 S:
Pukul 10.30 - Ibu pasien mengatakan BAB
pasien cair berwarna kuning dan
hanya ampas saja, dalam sehari
pasien bisa 3-4 kali BAB.

O:
- Pasien terlihat lemah dan pucat
- Fases terlihat cair dan berwarna
kuning.

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjut intervensi
4 Kamis, 27 Oktober 2022 4 S:
Pukul 15.00 - Ibu pasien mengatakan pasien
masih demam
O:
- S: 39,1ºC
- HR: 180 ×/menit
- RR: 24 ×/menit
A: Masalah belum teratasi

P: Lanjut intervensi
5 Kamis, 27 Oktober 2022 5 S:
Pukul 15.00 - Ibu pasien mengatakan pasien
sudah mau makan namun masih
sedikit makannya.
O:
- Pasien tampak jauh lebih segar
dari sebelumnya
- BB 9 kg

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjut intervensi
6 Kamis, 27 Oktober 2022 6 S:
Pukul 15.00 - Ibu pasien mengatakan BAB
pasien sudah tidak terlalu cair,
dalam sehari hari BAB 3-4 kali

O:
- Pasien masih terlihat lemah dan
pucat
- Fases terlihat sedikit padat

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjut intervensi
7 Jum’at, 28 Oktober 2022 7 S:
Pukul 20.00 - Ibu pasien mengatakan pasien
sudah tidak demam lagi
O:
- S: 37,0ºC
- HR: 180 ×/menit
- RR: 23 ×/menit

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan
8 Jum’at, 28 Oktober 2022 8 S:
Pukul 20.00 - Ibu pasien mengatakan pasien
sudah mau makan dan porsi
makan di habiskan
O:
- Pasien tampak segar
- BB 9 kg

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan
9 Jum’at, 28 Oktober 2022 9 S:
Pukul 20.00 - Ibu pasien mengatakan BAB
pasien sudah tidak cair lagi dalam
sehari BAB 2 kali sehari

O:
- Pasien sudah terlihat segar dan
aktif bermain
- Feses pasien terlihat padat dan
warna feses kuning kecokelatan

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai