Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN


SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al Bantani Nomor 12 Banjar Agung Cipocok
Jaya Kota Serang Kode Pos 42122 Telepon : 0254-7917796
Laman: http://www.poltekkesbanten.ac.id
Surat elektronik: poltekkesbanten@gmail.com, direktorat@poltekkesbanten.ac.id

SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)


PEMERIKAAN FISIK PADA BBL

A. Pengertian
Suatu tindakan yang dilakukan secara teratur, terarah dan sistematis untuk mengetahui kondisi fisik
pada bayi baru lahir

B. Tujuan
1. Untuk memastikan keadaan fisik bayi baru lahir dalam keadaan normal atau abnormal
2. Untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari normal atau abnormal

C. Indikasi
Bayi Baru lahir

D. Persiapan Alat

1. Tempat yang datar, rata, kering dan hangat

2. Temometer

3. Stetoskop

4. Jam tangan atau alat petunjuk detik

5. Timbangan bayi

6. Pita ukur

7. Sarung tangan (handscoon)


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al Bantani Nomor 12 Banjar Agung Cipocok
Jaya Kota Serang Kode Pos 42122 Telepon : 0254-7917796
Laman: http://www.poltekkesbanten.ac.id
Surat elektronik: poltekkesbanten@gmail.com, direktorat@poltekkesbanten.ac.id

E. Prosedur Pelaksanaan
 Tahap Pra-Interaksi
1. Persiapkan diri
2. Persiapan alat
 Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan memperkanalkan diri
2. Melakukan indetifikasi pasien dengan menanyakan (nama, tanggal lahir dan mencocokan dengan
gelang identitas pasien)
3. Menjelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada ibu klien dan keluarga
4. Menanyakan kesiapan ibu klien sebelum kegiatan dilakukan
5. Memperhatikan kondisi bayi sebelum melakukan tindakan
6. Mendekatkan alat-alat, bila ibu klien siap dilakukan tindakan
7. Memberikan kesempatan pada ibu klien/keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai
Memberikan kesempatan pada ibu klien/keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai

 Tahap Kerja
1. Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran
2. Pastikan penerangan cukup terang dan ruangan cukup hangat untuk mencegah hipotermi
3. Mencuci tangan Pasang handshoon
4. Hangatkan tangan sebelum memulai tindakan
5. Kepala, Wajah dan Leher
Amati secara seksama pada wajah dan keseluruhan tubuh bayi, apakah ada kelainan mayor pada kepala,
wajah, badan, thorakal, abdomen dan ektrimitas anak.
6. Tentukan apakah wajah simetris, gerakan simetris, ada tanda bekas forcef
7. Amati adanya vernik caseosa, lanugo, acral syanosis, milia, mongolian spot, desquamosa, erytema
taxicum, joundice, nevus flameus, stowberry hemangioma, cavernous hemangioma
8. Lakukan pengukuran atropometri (lingkar kepala, lingkar dada, panjang badan dan berat badan) :
 Untuk mengukur kepala : Balik midline dengan bagian inch di atas. Lingkarkan midline tepat di
atas pinna dan ukur secara sistematis, pegang tepat pd pertemuan midline, lalu balik dan baca hasil
pengukuran.
 Untuk mengukur lingkar dada : cara yang sama seperti mengukur lingkar kepala, dimana midline
diletakkan mengelilingi prosessus xypoideus, lalu hasilnya dibaca.
 Untuk mengukur berat badan : siapkan timbangan khusus bayi, pastikan alas timbangan cukup
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al Bantani Nomor 12 Banjar Agung Cipocok
Jaya Kota Serang Kode Pos 42122 Telepon : 0254-7917796
Laman: http://www.poltekkesbanten.ac.id
Surat elektronik: poltekkesbanten@gmail.com, direktorat@poltekkesbanten.ac.id

hangat (jika diperlukan alas, pastikan alas ditimbang terlebih dahulu). Amati hasil dengan melihat
jarum yang mengacu pada besaran berat badan bayi (gram)
 Untuk mengukur panjang badan : gunakan meteran kayu yang tersedia atau alat khusus untuk
mengukur panjang badan bayi. Pastikan ukuran kepala mulai dari bagian tertinggi kepala sampai
dengan tumit bayi. Baca dalam ukuran centimeter.
9. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital (Suhu, Nadi, respirasi) :
 Untuk mengukur nadi: hitung pada apex jantung dalam satu menit penuh. Hangatkan stetoskop
dengan menggosokkan ke tangan sebelum digunakan. Dilakukan segera mungkin setelah bayi lahir
 Untuk mengukur suhu: gunakan termometer digital atau air raksa, letakkan pada axial bayi. Setelah
terdengar bunyi “bip”, baca hasilnya. (biasanya tdk langsung dilakukan, dan diobservasi setiap 30
menit sampai stabil, lalu dilanjutkan setiap 2 jam sekali)
 Untuk mengukur pernafasan: hitung dalam satu menit penuh dengan mengawasi pergerakan dada
bayi. Usahakan bayi dalam kondisi tenang/ istirahat. Bila bayi menangis, pernafasan akan
bertambah cepat.

Kepala
Kaji kondisi umum kepala dan bentuk kepala bayi Kaji kepala yang meliputi kondisi sutura,
fontanel mayor dan minor, molase, bulging, cephal hematoma, caput sacsedenum.
Wajah, Mata dan Hidung, mulut
Periksa kesimetrisan wajah bayi. Pastikan gerakan pada wajah saat bayi menangis, adakah gerakan
wajah yang asimetris.

10. Perhatikan mata bayi. Mata harus simetris dan jernih. Jika terdapat kotoran mata yang
berlebihan, pastikan kondisi kesehatan reproduksi ibu. Kelopak mata agak edema, namun
normal. Lakukan test kedip dan test pupil. Air mata belum keluar. Mata belum bisa
mengikuti obyek. Pastikan tidak ada kelainan pada mata misalkan katarak, perdarahan pada
sub conjungtiva.

11. Perhatikan mulut bayi. Apakah ada labioskiziz sampai palatoskizis. Masukkan secara perlahan
kelingking jari tangan untuk memastikan apakah palatum utuh. Pastikan warna bibir,
adakah pecah-pecah. Saliva sedikit. Adakah angkyloglosia, kondisi geraham dan
pertumbuhan gigi.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al Bantani Nomor 12 Banjar Agung Cipocok
Jaya Kota Serang Kode Pos 42122 Telepon : 0254-7917796
Laman: http://www.poltekkesbanten.ac.id
Surat elektronik: poltekkesbanten@gmail.com, direktorat@poltekkesbanten.ac.id

12. Perhatikan kemampuan bayi untuk menyusu. Jika banyak ASI yang menetes keluar, pastikan
kondisi payudara ibu. Jika produksi ASI tidak banyak, perhatikan kemampuan menghisap
bayi dengan memperhatikan kedua pipi, adakah sisi yang tertinggal.

13. Periksa kondisi lubang hidung klien, kepatenan septum nasal. Adakah lesi, cairan (mucus).
Pastikan tidak ada sumbatan karena adanya mukosa yang berlebihan
14. Perhatikan kondisi telinga : Ukuran telinga, bentuk, kondisi kulit, letak, kartilago, kepatenan
saluran pendengaran. Telinga harus lunak, bisa dilipat & dapat kembali dengan cepat &
mudah ketika dipegang & dilepaskan. Telinga harus sejajar dengan mata, pinna lebih tinggi
dari outer countous mata. Pinna yang lebih pendek dari outer countous mata menunjukkan
adanya syndrome & abnormalitas genetik seperti trisomy 13 and 18, & abnormalitas organ
internal termasuk renal system.
15. Perhatikan kondisi leher bayi, kemampuan menyangga kepala, gerakan terbatas pada sisi
tertentu. Leher biasanya tidak terlalu panjang.
16. Dada dan Abdomen
Perhatikan : Ukuran dada, bentuk & kesimetrisan, dada harus bulat, simetris, ukuran < 2 – 3 cm dari
lingkar kepala. Putting susu mungkin membesar dan biasanya mengeluarkan cairan.
Perhatikan adakah retraksi dinding dada Perhatikan abdomen bayi: bentuk agak membuncit.
Pastikan kondisi tali pusat kering dan tidak kemerahan.
17. Palpasi secara perlahan area abdomen dengan membuat garis imaginasi dengan membuat 4
kuadran, Adakah distensi abdomen, Bagaimana kondisi bising usus.
18. Daerah Genital dan anus
Perhatikan:
 Pada anak laki-laki : apakah uretral berada pada ujung penis dan testis telah turun ke dalam
sacrotum, rugae dan berwarna lebih gelap. Adakah hipospadia, hidrocele, dan hernia
inguinalis. Gunakan senter untuk memastikan apakah ada hidrocel. Pada anak yg lebih
besar, bias digunakan balon atau peluit untuk mengetahui adanya hernia inguinalis.
 Pada anak perempuan : apakah labia mayora menutupi labia minora, adakah vernik caseosa pada
lipatan labia, kadang ditemukan pseudomenstruasi. Biasanya clitoris dan vulva 40 sedikit
edema Pastikan adanya anus. Biasanya akan tampak dalam 24 jam pertama dengan adanya
pengeluaran mekoneum.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al Bantani Nomor 12 Banjar Agung Cipocok
Jaya Kota Serang Kode Pos 42122 Telepon : 0254-7917796
Laman: http://www.poltekkesbanten.ac.id
Surat elektronik: poltekkesbanten@gmail.com, direktorat@poltekkesbanten.ac.id

19. Ekstrimitas
 Ekstrimitas Atas : bentuk, postur, gerakan. Periksa kondisi tangan, kelengkapan jumlah jari,
garis tangan. Perhatikan gerakan spontan pada lengan.
 Ekstrimitas bawah: bentuk, postur, gerakan, ukuran dan kesimetrisan. Perhatikan bentuk telapak
kaki bayi.
 Tahap Terminasi
1. Rapikan bayi dan atur kembali pada posisi yang nyaman
2. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan (subyektif dan
obyektif)
3. Beri reinforcement positif pada klien
4. Kontrak pertemuan selanjutnya
5. Bereskan alat-alat
6. Mencuci tangan

 Tahan Evaluasi

1. Evaluasi kondisi/respon bayi setelah dilakukan pemeriksaan fisik

2. Evaluasi hasil pemeriksaan fisik pada bayi

3. Evaluasi tanda-tanda vital pada bayi


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al Bantani Nomor 12 Banjar Agung Cipocok
Jaya Kota Serang Kode Pos 42122 Telepon : 0254-7917796
Laman: http://www.poltekkesbanten.ac.id
Surat elektronik: poltekkesbanten@gmail.com, direktorat@poltekkesbanten.ac.id

LEMBAR OBSERVASI

Nama Mahasiswa :

NIM :

Hari/Tanggal Ujian :

Tindakan : Pemeriksaan fisik pada BBL

No KEGIATAN 0 1 2

1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri


2. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal
lahir, dan/atau nomor rekam medis)
3. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
4. Menanyakan kesiapan ibu klien sebelum kegiatan dilakukan dan memperhatikan kondisi
bayi sebelum melakukan tindakan

5. Mendekatkan alat-alat, bila ibu klien siap dilakukan tindakan


6. Memberikan kesempatan pada ibu klien/keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai
Memberikan kesempatan pada ibu klien/keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai
7. Menjaga privasi : tutup pintu dan jendela / pasang sampiran
8. Memastikan penerangan cukup terang dan ruangan cukup hangat untuk mencegah
hipotermi
9. Persiapkan alat-alat yang dibutuhkan
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al Bantani Nomor 12 Banjar Agung Cipocok
Jaya Kota Serang Kode Pos 42122 Telepon : 0254-7917796
Laman: http://www.poltekkesbanten.ac.id
Surat elektronik: poltekkesbanten@gmail.com, direktorat@poltekkesbanten.ac.id

10. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan


11. Cuci tangan 6 langkah
12. Pasang handscoon bersih
13. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE
Pemeriksaan kepala
a. Inspeksi bentuk kepala
b. Palpasi bagian kepala apakah ada pembengkakan atau abnormalitas

14. Lakukan pengukuran atropometri


a. Mengukur lingkar kepala bayi
b. Mengukur lingkar dada bayi
c. Mengukur panjang badan bayi
d. Menimbang berat badan bayi
15. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital
a. Mengukur suhu tubuh pada bayi
b. Menghitung nadi pada bayi
c. Menghitung pernapasan pada bayi
16. Pemeriksaan mata
a. Inspeksi mata simetris atau tidak pada bayi
b. Inspeksi kotoran mata pada bayi
17. Pemeriksaan mulut
a. Inspeksi mulut bayi (apakah ada labioskiziz sampai palatoskizis)
b. Masukkan secara perlahan kelingking jari tangan (untuk memastikan
apakah palatum utuh)
c. Inspeksi warna bibir, adakah pecah-pecah.saliva sedikit.(apakah ada
angkyloglosia)
18. Pemeriksan hidung
Inspeksi kondisi lubang hidung, kepatenan septum nasal. (apakah ada lesi, cairan
(mucus). Pastikan tidak ada sumbatan karena adanya mukosa yang berlebihan
19. Pemeriksaan telinga
a. Inspeksi dan palpasi ukuran telinga, bentuk, kondisi kulit
b. Lakukan test pendengaran
20. Dada dan Abdomen
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al Bantani Nomor 12 Banjar Agung Cipocok
Jaya Kota Serang Kode Pos 42122 Telepon : 0254-7917796
Laman: http://www.poltekkesbanten.ac.id
Surat elektronik: poltekkesbanten@gmail.com, direktorat@poltekkesbanten.ac.id

a. Inspeksi dan palpasi ukuran dada, bentuk & kesimetrisan, dada harus
bulat, simetris, ukuran < 2 – 3 cm dari lingkar kepala
b. Inspeksi adakah retraksi dinding dada
c. Inspeksi abdomen bayi (bentuk agak membuncit)
d. Auskultasi detak jantung pada bayi
e. Pastikan kondisi tali pusat kering dan tidak kemerahan.

21. Daerah Genital dan anus


Inspeksi lubang anus dan alat kelamin
 Pada anak laki-laki : (apakah uretral berada pada ujung penis dan testis
telah turun ke dalam sacrotum, rugae dan berwarna lebih gelap)

 Pada anak perempuan : (apakah labia mayora menutupi labia minora,


adakah vernik caseosa pada lipatan labia, kadang ditemukan
pseudomenstruasi)
22. Ekstrimitas

 Ekstrimitas Atas : inspeksi bentuk, postur, gerakan. Periksa kondisi


tangan, kelengkapan jumlah jari, garis tangan dan perhatikan gerakan
spontan pada lengan.

 Ekstrimitas bawah: inspeksi bentuk, postur, gerakan, ukuran dan


kesimetrisan dan perhatikan bentuk telapak kaki bayi.

23. Memakaikan pakaian kembali atau menyelimuti nya


24. Rapikan alat
25 Cuci tangan
26. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi baru
lahir, seperti :
a. Kejang
b. Tidak mau menyusu dan memuntahkanya
c. Merintih
d. Pusar kemerahan.
f. Diare.
g. Tidak BAB dalam 24 jam
27. Dokumentasi
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
Jalan Syekh Nawawi Al Bantani Nomor 12 Banjar Agung Cipocok
Jaya Kota Serang Kode Pos 42122 Telepon : 0254-7917796
Laman: http://www.poltekkesbanten.ac.id
Surat elektronik: poltekkesbanten@gmail.com, direktorat@poltekkesbanten.ac.id

Keterangan :

 Nilai 2 : Tindakan dilakukan sempurna

 Nilai 1 : Tindakan dilakukan tidak sempurna

 Nilai 0 : Tindakan tidak dilakukan sama sekali

 Presentase : Total nilai x 100 %

48

Tangerang,

Mahasiswa yang diuji Penguji

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai