1. DEFINISI
Pemeriksaan fisik adalah proses berkelanjutan yan di mulai secara wawancara,
terutama dengan menggunakan inspeksi atau observasi
Persiapan :
3 1. Jelaskan pada ibu dan keluarga
maksud dan tujuan dari pemeriksaan
2. Cuci tangan dengan sabun dibawah
air mengalir, keringkan dengan
handuk bersih.
3. memakai sarung tangan.
4. Letakkan bayi pada tempat yang
rata.
4 Prosedur Tindakan
Pengukuran Antropometri:
1. Penimbangan berat badan:
Letakkan kain/ kertas pelindung dan
atur skala penimbangan ke titik nol
sebelum penimbangan.
Hasil timbangan dikurangi berat alas
dan pembungkus bayi
Bbnortrmal 2.500-3.500 gr, bila BB
≤ 2500 gr dikatakan BBLR, ≥ 3.500
gr dikatakan makrosomia.
2. Pengukuran panjang badan:
Letakkan bayi ditempat yang datar .
ukur dari kepala sampai tumit,
dengan kaki/ badan bayi diluruskan.
PB normal 45-50 cm.
3. Ukur lingkar kepala:
Ukur dari dahi kemudian melingkari
kepala kembali lagi ke dahi.
LK normal 33-35 cm. Diameter
kepala ≤ 3 cm dari LD, Dikatakan
mikrosefalus, ≥ 3 cm dari LD,
dikatakan hidrosefalus.
4. Ukur lingkar dada
Ukur dari daerah dada ke punggung
kembali ke dada, LD normal 30-33
cm.
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala:
Ukuran sutura dan fontanel,
moulding.
Trauma kelahiran : caput
suksedaneum, sefal hematoma,
perdarahan subaponeurotik / fraktur
tulang tengkorak.
Kelainan kongenital : anensefali,
mikrosefali, kraniotabes dsb.
2. Wajah: simetris/ tidak, sindrom down,
laserasi,
3. Mata:
Goyangkan kepala perlahan supaya
mata bayi terbuka.
Periksa jumlah, posisi atau letak
mata, strabismus.
Glaukoma kongenital, katarak
kongenital, defek retina.
Adanya sekret pada mata,
konjungtivitis, ephicantus melebur
kemungkinan bayi mengalami
sindrom sown.
4. Hidung:
Bentuk dan lebar hidung, bernapas
dengan hidung, jika melalui mulut
harus diperhatikan kemungkinan ada
obstruksi jalan napas.
Adanya secret, adanya pernafasan
cuping hidung.
5. Mulut:
Bibir harus simetris, adanya bibir
sumbing, adanya gigi ranula,
keutuhan langit-langit.
Adanya bercak putih pada gusi yang
biasanya terjadi akibatvepisteins
pearl.
Lidah apakah membesar/ sering
bergerak.
6. Tellinga : periksa jumlah, bentuk dan
posisinya, adanya aurikel.
7. Leher:
Kesimetrisan leher, pergerakannya
harus baik, adanya traujma leher.
Adanya edema, pembesaran kelenjar
tyroid dan vena jugularis.
8. Klavikula : raba keutuhannya, periksa
kemungkinan adanya fraktur.
9. Tangan:
Kedua lengan harus sama panjang
dan bebas bergerak, periksa jumlah
jari.
Telapak tangan harus dapat terbuka,
periksa adanya paronisia pada kuku.
10. Dada:
Kesimetrisan gerakan dada saat
bernafas:
Normal 30-60x/menit, tanpa
adanya retraksi dada dan
suara merintih saat
ekspirasi.
Jika BBL ≤ 2.500 gr/ usia
kehamilan ≤37 minggu.
Kemungkinan adanya
retraksi dada ringan.
Jika pernafasan berhenti
beberapa detik secara
periodik, maka masih
dikatakan dalam batas
normal.
Tarikan sternum atau interkostal
pada saat bernafas.
Puting susu sudah terbentuk dengan
baik dan tampak simetris.
Payudara dapat tampak membesar
tetapi ini normal.
Denyut jantung bayi normal apabila
frekuensinya 100-160x/menit.
11. Abdomen: abdomen harus tampak bulat
dan bergerak secara bersamaan dengan
gerakan dada saat bernafas. Kaji adanya
pembengkakan.
12. genetalia:
Bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm
dan lebar 1-1,3 cm. Periksa posisi
lubang uretra. Skrotum dipalpasi
untuk memeriksa jumlah testis ada
dua.
Bayi perempuan labia mayora
menutupi labia minora, lubang uretra
terpisah dengan lubang vagina.
13. Anus dan Rectum:
Periksa adanya kelainan atresia ani,
kaji posisinya.
14. Ekstermitas: kesimetrisan dan dapat
bergerak bebas.
15. jelaskan pada ibu atau keluarga tentang
hasil pemeriksaan
16. rapikan bayi
17. bereskan alat
18. cuci tangan dan lepas handschoen.
19. Lakukan pendokumentasian tindakan dan
hasil pemeriksaan.
Sikap:
5 1. melakukan tindakan dengan sistematis.
2. teliti, sopan dan sabar.
3. percaya diri.
Total
Solok, 2015
Penguji
( )