Anda di halaman 1dari 5

PELAYANAN

NEONATUS
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
6 Januari 2021
Halaman : 3 Halaman

UPTD Puskesmas Rawat Udus Kusnadi, SKM.


Inap Ujungjaya NIP. 19640703 198409 1 001
………………………….

1. Pengertian Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan bayi sesuai standar
mulai 6 jam – 42 hari pasca persalinan
2. Tujuan 1. Pemantauan perubahan fisiologis pada bayi
2. Mencegah terjadinya infeksi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Ujungjaya
Tentang
di UPTD Puskesmas Rawat Inap Ujungjaya pada masa pandemi covid-19
4. Referensi Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir Era
Adaptasi Kebiasaan Baru, Kementrian Kesehatan RI 2020
5. Prosedur/ Alat dan Bahan :
Langkah- 1. APD (Gown,Sarung tangan, masker dan Face shield)
Langkah 2. Buku Register Pasien/ KIA
3. Timbangan
4. Stetoskop
5. Thermometer

Langkah – Langkah :
Kunjungan KN1 ( 6 – 48 jam )
1. Petugas memakai APD, yaitu Gown,Sarung tangan, masker dan Face
shield.
2. Cuci Tangan dengan sabun dan air mengalir
3. Pastikan bayi tetap hangat dan jangan mandikan bayi serta tutupi
kepala bayi dengan topi.
4. Tanyakan pada ibu atau keluarga tentang masalah Kesehatan bayi :
5. Keluhan tentang bayinya
6. Penyakit ibu yang mungkin berdampak pada bayi (TBC, demam,
demam saat persalinan, KPD > 18 jam, Hepatitis B atau C, Sipilis,
HIV/AIDS, penggunaan obat)
7. Cara, waktu dan Tindakan yang diberikan pada bayi jika ada
8. Riwayat bayi buang air kecil dan besar
9. Frekuensi bayi menyusu dan kemampuan menghisap
10. Lakukan pemeriksaan fisik dengan bayi dalam keadaan tenang dengan
mendahulukan pernafasan dan tarikan dinding dada bawah, denyut
jantung serta perut, pemeriksaan dimulai dari (lihat postur, tonus dan
aktivitas bayi, lihat kulit berwarna merah muda, tanpa adanya bisul
atau kemerahan, hitung pernafasan dan tarikan dinding dada bawah
Ketika bayi sedang tidak menangis, hitung denyut jantung dengan
meletakan stetoskop didada kiri setinggi apeks kordiks, lakukan
pengukuran suhu ketiak dengan thermometer, lihat dan raba bagian
kepala, lihat mata, lihat bagian dalam mulut (masukan satu jari
menggunakan sarung tangan kedalam mulut, raba langit-langit), lihat
dan raba perut, lihat tali pusat lihat punggung dan raba tulang
belakang, lihat ekstremitas, lihat lubang anus (hindari memasukan alat
atau jari dalam emmeriksa anus tanyakan pada ibu apakah bayi sudah
buang air besar), lihat dan raba alat kelamin luar ( tanyakan pada ibu
apakah bayi sudah buang air kecil), timbang bayi (timbang bayi
dengan menggunakan selimut, hasil dikurangi selimut), mengukur
Panjang dan lingkar kepala bayi, menilai cara menyusui, minta ibu
untuk menyusui bayinya.
11. Catat dan beri tahu seluruh hasil pemeriksaan, bila terdapat kelainan
lakukan rujukan sesuai pedoman MTBM
12. Berikan ibu nasihat merawat tali pusat bayi dengan benar (cuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan perawatan tali pusat, jangan
membungkus punting tali pusat atau mengoleskan cairan atau bahan
apapun ke punting tali pusat. Nasihatkanlah hal ini juga kepada ibu
dan keluarganya
13. Mengoleskan alcohol atau povidone yodium masih diperkennakan
apabila terdapat infeksi, tetapi tidak di kompreskan karena
menyebabkan tali pusat basah atau lembab. Sebelum meninggalkan
bayi, lipat popok dibawah punting tali pusat. Luka tali pusat harus
dijaga tetap kering dan bersih sampai sisa tali pusat mengering dan
terlepas sendiri . Jika punting tali pusat kotor bersihkan hati hati
dengan air DTT dan sabun segera keringkan secara seksama dengan
menggunakan handuk atau kain bersih. Perhatikan tanda-tanda infeksi
tali pusat (kemerahan pada kulit sekitar tali pusat tampak nanah atau
berbau, jika terdapat infeksi nasihati ibu untuk membawa bayi nya ke
fasilitas Kesehatan)
14. Berikan antibiotic tetes mata
15. Berikan imunisasi HB0 0,5 mg dan Vit K
16. Cuci tangan setelah melakukan Tindakan
17. Lakukan pencatatan dan pelaporan

Kunjungan KN2 ( 3 – 7 Hari )


1. Petugas memakai APD, yaitu Gown,Sarung tangan, masker dan Face
shield.
2. Cuci Tangan dengan sabun dan air mengalir
3. Pastikan bayi tetap hangat
4. Anjurkan ibu tetap memandikan bayinya 2 kali sehari
5. Tanyakan pada ibu dan keluarga tentang masalah Kesehatan :
6. Keluhan tentang bayinya, cara, waktu dan tindkaan yang diberikan
pada bayi jika ada
7. Riwayat bayi buang air kecil dan besar, frekuensi bayi menyusu dan
kemmapuan menghisap
8. Lakukan pemeriksaan fisik bayi :
9. Hitung denyut jantung dengan meletakan stetoskop didada kiri
setinggi apeks kordiks
10. Lakukan pengukuran suhu ketiak dengan thermometer, lihat dan raba
bagian perut, lihat tali pusat lihat punggung dan raba tulang belakang,
lihat ekstremitas
11. Timbang bayi (timbang bayi dengan menggunakan selimut, hasil
dikurangi selimut
12. Menilai cara menyusui, minta ibu untuk menyusui bayinya.
13. Catat dan beri tahu seluruh hasil pemeriksaan . Bila terdapat kelainan,
lakukan rujukan sesuai pedoman MTBM
14. Berikan ibu nasihat merawat tali pusat bayi dengan benar (cuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan perawatan tali pusat, jangan
membungkus punting tali pusat atau sebelum meninggalakan bayi,
lipat popok dibawah punting tali pusat. Luka tali pusat harus dijaga
tetap kering dan bersih sampai sisa tali pusat mengering dan terlepas
sendiri . Jika punting tali pusat kotor bersihkan hati hati dengan air
DTT dan sabun segera keringkan secara seksama dengan
menggunakan handuk atau kain bersih. Perhatikan tanda-tanda infeksi
tali pusat (kemerahan pada kulit sekitar tali pusat tampak nanah atau
berbau, jika terdapat infeksi nasihati ibu untuk membawa bayi nya ke
fasilitas Kesehatan)
15. Cuci tangan setelah melakukan Tindakan
16. Lakukan pencatatan dan pelaporan

Kunjungan KN3 ( 8 – 28 Hari )


1. Petugas memakai APD, yaitu Gown,Sarung tangan, masker dan Face
shield.
2. Cuci Tangan dengan sabun dan air mengalir
3. Pastikan bayi tetap hangat
4. Anjurkan ibu tetap memandikan bayinya 2 kali sehari
5. Tanyakan pada ibu dan keluarga tentang masalah Kesehatan :
a. Keluhan tentang bayinya, cara, waktu dan tindkaan yang diberikan
pada bayi jika ada
b. Riwayat bayi buang air kecil dan besar, frekuensi bayi menyusu
dan kemmapuan menghisap
6. Lakukan pemeriksaan fisik bayi :
a. Hitung denyut jantung dengan meletakan stetoskop didada kiri
setinggi apeks kordiks
b. Lakukan pengukuran suhu ketiak dengan thermometer, lihat dan
raba bagian perut,
c. Timbang bayi (timbang bayi dengan menggunakan selimut, hasil
dikurangi selimut
7. Menilai cara menyusui, minta ibu untuk menyusui bayinya.
8. Catat beritahu seluruh hasil pemeriksaan. Bila terdapat kelianan
lakukan rujukan sesuai pedoman MTBM.
9. Berikan ibu nasihat merawat umbilkus bayi dengan benar (cuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan perawatan umbilicus, jika umbilicus
kotor bersihkan hati hati dengan air DTT dan sabun segera keringkan
secraa seksama dengan menggunakan handuk atau kain bersih.
Perhatikan tanda-tanda infeksi umbilkus (kemerahan pada kulit sekitar
umbilkus tampak nanah atau berbau. Jika terdapat tanda infeksi,
nasehati ibu untuk membawa bayinya ke fasilitas Kesehatan.
10. Cuci tangan setelah melakukan Tindakan
11. Lakukan pencatatan dan pelaporan

Kunjungan KN4 ( 29 – 42 Hari )


1. Petugas memakai APD, yaitu Gown,Sarung tangan, masker dan Face
shield.
2. Cuci Tangan dengan sabun dan air mengalir
3. Pastikan bayi tetap hangat dan jangan mandikan bayi serta tutupi
kepala bayi dengan topi.
4. Tanyakan pada ibu atau keluarga tentang masalah Kesehatan bayi :
a. Keluhan tentang bayinya, cara, waktu dan tindakan yang diberikan
pada bayi jika ada
b. Riwayat bayi buang air kecil dan besar, frekuensi bayi menyusu
dan kemmapuan menghisap
5. Lakukan pemeriksaan fisik bayi :
a. Hitung denyut jantung dengan meletakan stetoskop didada kiri
setinggi apeks kordiks
b. Lakukan pengukuran suhu ketiak dengan thermometer, lihat dan
raba bagian perut,
c. Timbang bayi (timbang bayi dengan menggunakan selimut, hasil
dikurangi selimut
6. Menilai cara menyusui, minta ibu untuk menyusui bayinya.
7. Catat beritahu seluruh hasil pemeriksaan. Bila terdapat kelianan
lakukan rujukan sesuai pedoman MTBM.
8. Berikan ibu nasihat merawat umbilkus bayi dengan benar (cuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan perawatan umbilicus, jika umbilicus
kotor bersihkan hati hati dengan air DTT dan sabun segera keringkan
secraa seksama dengan menggunakan handuk atau kain bersih.
Perhatikan tanda-tanda infeksi umbilkus (kemerahan pada kulit sekitar
umbilkus tampak nanah atau berbau. Jika terdapat tanda infeksi,
nasehati ibu untuk membawa bayinya ke fasilitas Kesehatan.
9. Cuci tangan setelah melakukan Tindakan
10. Lakukan pencatatan dan pelaporan
6. Diagram Alir
Persiapan

7. Unit Terkait 1. Puskesmas PONED


2. Poskesdes
3. Bidan Desa
8. Dokumen Buku KIA
Terkait Buku Register pasien

9. Rekaman
Historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai