Anda di halaman 1dari 2

DINAS KESEHATAN DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

UPTD PUSKESMAS BATUNADUA


JL.Raja Inal Siregar Kelurahan Batunadua Julu Kecamatan
Padangsidimpuan Batunadua
PADANGSIDIMPUAN

KERANGKA ACUAN
CAKUPAN IBU HAMIL

1.PENDAHULUAN
Upaya menurunkan angka kematian ibu msih menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional bidang kesehatan
sebagaimana tercantum dalam dokumen rpjmn tahun 2010-2014. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan status kesehatan ibu,
puskesmas dan jaringannya serta rs rujukan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan ibu, termasuk upaya kesehatan untuk ibu
hamil.
Setiap ibu hamil di harapkan dapat menjalankan kehamilannya dengan sehat,oleh karena itu setiap ibu hamil harus dapat
dengan mudah mengakses fasilitas kesehatan untuk mendapt pelayanan sesuai standart / antenatal care.
Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadap pelayanan antenatal salah satunya adalah
cakupan k4. K4 adalah ibu hamil dengan kontak empat kali atau lebih dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi,
untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensip sesuai standart agar jika ada masalah/ penyakit yang terjadi pada ibu
hamil dapat terdeteksi dan di tangani sedini mungkin sehingga ibu dapat menjalankan kehamilannya dengan sehat serta melahirkan
bayi yang sehat.
Kontak empat kali dilakukan sebagai berikut : minimal 1 kali pada trimester i ( 0-12mg ), minimal 1 kali pada trimester
II ( 12-24mg ), dan minimal 2 kali pada trimester III ( 24 mg sampai dengan kelahiran ). Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali
sesuai kebutuhan / indikasi dan jika ada keluhan penyakit atau gangguan kehamilan.

I. LATAR BELAKANG
Secara nasional angka cakupan pelayanan antenatal/ k4 sudah cukup tinggi yaitu mencapai 86,77% (data kementrian
kesehatan tahun 2011). Walaupun demikian masih terdapat disparitas antar provinsi dan antar kabupaten/kota yang variasinya
cukup besar. Selain adanya kesenjangan, juga di temukan ibu hamil yang tidak menerima pelayanan dimana seharusnya di berikan
pada saat kontak dengan tenaga kesehatan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka pelayanan antenatal di fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta dan
praktik perorangan perlu di laksanakan secara komprehensip dan terpadu mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang meliputi pelayanan kia, gizi, pengendalian penyakit menular, penanganan penyakit tidak menular serta beberapa
program lokal dan spesifik lainnya sesuai dengan kebutuhan program.

II. TUJUAN UMUM


untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang
Berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilannya dengan sehat, bersalin dengan selamat dan melahirkan bayi yang sehat.

III.TUJUAN KHUSUS
1. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehensip dan berkualitas, termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil,
konseling KB dan pemberian asi.
2. Menghilangkan missed opportunity pada ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan antenatal terpadu, komprehensip dan
berkualitas.
3. Mendeteksi secara dini kelainan penyakit/ gangguan yang di derita ibu hamil.
4. Melakukan intervensi terhadap kelainan/ penyakit/ gangguan pada ibu hamil sedini mungkin.
5. Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan sistim rujukan yang ada.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Memeriksa ibu hamil minimal 1 kali pada trimester i,satu kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III sesuai dengan
standart pelayanan ANC terpadu.
2. Memantau dan menangani komplikasi pada ibu hamil.
3. Melakukan pendekatan bagi ibu hamil yang tidak mau periksa ke fasilitas kesehatan dan ibu yang berisiko.
4. Melakukan rujukan kasus pada ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan sistim rujukan yang ada.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Secara umum dalam pelaksanaan program cakupan ibu hamil k4 adalah mengikuti siklus plan do check action.

VI. Sasaran
1.ibu hamil
2.penanggung jawab program dan pelaksana program KIA-KB

VII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi dilakukan oleh tim managemen puskesmas terhadap ketepatatan pelaksanaan kegiatan laporan evaluasi pelaksanaan
kegiatan disusun setiap bulan oleh managemen puskesmas kepada kepala puskesmas

IX. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pelaksana kegiatan harus membuat laporan setiap bulan kepada tim managemen dan seluruh kegiatan di evaluasi keberhasilannya
untuk dilaporkan kepada kepala puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai