Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN BAYI BARU LAHIR

No. Dokumen :SOP/UKP/RI/


No. Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit :
Halaman : 1/3
UPTD.
A. KADIR
PUSKESMAS Tanda tangan Ka Puskesmas
NIP. 19671231 198803 1 032
LOKOP
1. Pengertian Prosedur ini mengatur tata cara dan tindakan yang tepat penanganan
bayi baru lahir .
2. Tujuan Petugas paramedic mampu menangani bayi baru lahir , mengenali
tanda kedaruratan dan mengambil tindakan yang tepat dalam
melakukan pertolongan system pernafasan serta mencegah hipotermi,
hipoglikemi dan infeksi
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Tentang Jenis jenis pelayanan Nomor:
Tahun 2019
4. Referensi Asuhan Persalinan Normal Halaman 40-42
5. Prosedur/Lang 1. Cuci tangan sesuai prosedur .dan pakai sarung tangan yang
kah-langkah bersih / DTT sebelum menangani bayi baru lahir.
2. Memastikan bahwa suhu ruangan hangat ( ruangan harus hangat
untuk mencegah hipotermi pada bayi baru lahir).
3. Segera setelah bayi lahir, nilai keadaan bayi, letakkan bayi pada
perut ibu / kaki ibu dan segera keringkan bayi dengan handuk
bersih yang hangat. Setelah bayi kering, selimut bayi termasuk
bagian kepalanya dengan handuk baru bersih dan hangat.
4. Nilai bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas atau menangis
sebelum menit pertama penilaian apgar score, jika bayi tidak
menangis atau tidak bernafas spontan, hisap lendir pada mulutdan
hidung bayi secara hati – hati menggunakan bola karet
penghisapatau pengshisap dee lee yang di DTT / steril.
5. Jika bayi mengalami kesulitan memulai pernafasan walaupun
sudah dilakukan pengeringan, stimulasi, atau penghisapan lendir
dengan hati – hati, mulai lakukan resusitasi bayi baru lahir untuk
menangani asfiksia.
6. Jika bayi menangis atau bernafas , lakukan penilaian APGAR pada
menit pertama setelah lahir.
7. Minta ibu memegang bayinya. Tali pusat di klem di dua tempat
menggunakan klem steril / DTT, lalu potong di antara dua klem
dengan gunting tajam DTT/ steril.( ikuti langkah penatalaksanaan
aktif persalinan kala tiga)
8. Pasang benang atau klem tali pusat.
9. Bayi harus tetap diselimuti dengan baik, anjurkan ibu untuk
memeluk bayinya dan segera mulai menyusui.
10. Sesudah 5 menit lakukan penilaian terhadap keadaan bayi secara
umum dengan menggunakan skor APGAR.

Skor Apgar 0 1 2

Warna Biru/ pucat Tubuh merah Seluruh tubuh merah jambu


jambu, ekstrimitas
kebiruan

DJJ Tidak ada < 100 x/menit >100x/menit

Refleks Tidak ada Menyeringai Bersin,batuk/menarik kaki

Aktifitas Tidak Ekstrimitas sedikit Gerak aktif


ada/lemes fleksi

Pernafasan Tidak ada Pernafasan lemas Menagis kuat, pernafasan


dan tidak kuat dan teratur
teratur/menangis
lemah.

11. Jika kondisi bayi stabil, lakukan pemeriksaan bayi setelah plasenta
lahir dan kondisi ibu stabil.
12. Periksa tanda vital bayi. Ukur suhunya dengan menggunakan
termometer yang diletakkan di ketiak. Bila suhu bayi kurang dari
360C atau jika kaki bayi teraba dingin, maka segera lakukan
penghangatan tubuh bayi sesuai prosedur penanganan hipotermi.
Amati suhu bayi tiap jam sampai suhu normal.
13. Periksa bayi dari kepala sampai ujung kaki untuk mencari
kemungkinan adanya kelainan. Periksa anus dan daerah
kemaluan, Lakukan pemeriksaan ini dengan cepat agar bayi tidak
kedinginan. Ibu hendaknya menyaksikan pemeriksaan tersebut.
14. Timbang bayi dan ukur panjangnya. Lakukan dengan cepat agar
bayi tidak hipotermi.
15. Gelang bayi dikenakan pada bayi bila laki-laki biru, bila perempuan
merah muda dan di beri tulisan: bayi ny. ...., serta alamat.
16. Tetap selimuti bayi pada saat ditimbang, meletakkan bayi pada
timbangan yang dingin akan menyebabkan kehilangan panas.
Berat yang dicatat kemudian dapat disesuaikan dengan
mengurangi berat handuk atau kain.
17. Dalam waktu 1 jam setelah kelahiran, berikan salp mata pada bayi
baru lahir uintuk mencegah oftalmia neonatorum, Biarkan obatnya
tetap di mata bayi, Jangan dibersihkan salep mata yang berada di
sekitar mata.
18. Memberikan injeksi vit K I 1 mg secara IM di paha kiri
19. Memberikan imunisasi HB unijec pada bayi baru lahir umur 0 hari
20. Setelah memeriksa dan mengukur bayi, selimuti dengan baik,
pastikan bahwa kepala bayi tertutup dan berikan bayi kembali
untuk dipeluk ibu. Hal ini merupakan cara yang sangat baik untuk
mencegah hipotermi.
21. Jika bayi belum diberi ASI, bantu ibu untuk mulai menyuisui
22. Hindari pemberian susu formula pada BBL, hal ini tidak perlu dan
mungkin membahayakan.
23. Tunggu minimal 6 jam sejak bayi lahir kelahiran bayi sebelum
memandikannya, tunggu lebih lama jika bayi mengalami kesulitan
mempertahankan suhu tubuhnya atau mengalami asfiksia pada
saat lahir. Periksa suhu tubuh bayi sebelum memandikanya, antara
360 -370C. Gunakan air hangat untuk memandikan bayi dan
pastikan ruangan hangat. Mandikan bayi dengan cepat dan segera
keringakan bayi dengan handuk bersih, hangat dan kering untuk
mencegah hipotermi.
24. Kenakan baju yang bersih dan selimuti dengan handuk / kain
hangat dan bersih.
25. Periksa apakah bayi baru lahir mengeluarkan urine dan mekonium
dalam 24 jam pertama kehidupannya, catat waktu pengeluaran
urine dan mekonium. Bila dalam 24 jam bayi tidak BAK/BAB
segera rujuk ke RS.
26. Lakukan pencatatan semua temuan dan perawatan yeng diberikan
dengan cermat dan lengkap dalam partograf, kartu ibu dan kartu
bayi.
Bila ditemukan kelainan, lakukan prosedur rujukan
6. Bagan alir -
7. Hal-hal yang Keadaan umum bayi
perlu Memberikan ASI ekslusif
diperhatikan
8. Unit terkait Puskesmas
Rumah sakit
9. Dokumen Catatan dan t indakan
terkait
10. Rekaman Tanggal mulai
No Diubah Isi perubahan
historis diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai