Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN Tn. P DENGAN DIAGNOSA HEMIRARESE SINISTRA


DI BANGSAL SADEWA 3 RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO
SEMARANG

Disusun oleh :
Fitria Rahmawati
P27220019156
3BD4 Keperawatan

PROGRAM D4 KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
TAHUN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. P
DENGAN DIAGNOSA HEMIPARESE SINISTRA
DI RUANG SADEWA 3 RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO

Tanggal / jam MRS : 2 September 2021 Jam : 19:58 WIB


Tanggal / jam Pengkajian : 3 September 2021 Jam : 08.00 WIB
Metode pengkajian : Anamnesa
Diagnosa Medis : Hemiparese Sinistra dd SNH
No. Regristrasi : 550XXX

A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Identitas Klien
Nama klien : Prasetyo Agus Hardhianto
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 07 Agustus 1984
Alamat : Taman Giri Mukti Barat II/187002/023,
Kec. Kedurungan, Kota Semarang
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : Diploma IV/ Strata 1
Pekerjaan : Karyawan Swasta
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama klien : Prasetyo Agus Hardhi
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Taman Giri Mukti Barat 11/187, Kec.
Kedurungan, Kota Semarang
Umur : 37 tahun
Pendidikan : Diploma IV
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Hubungan dengan klien :
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Lemah anggota badan sebelah kiri disertai mual dan muntah
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada hari kamis tanggal 2 September 2021 dipagi hari klien masih
bekerja seperti biasanya. Pada beberapa hari yang lalu klien
mendapatkan dosis vaksin ke dua. Dua hari SMRS klien sudah
merasakan kelemahan pada anggota gerak sebelah kiri. Pada pukul
19.58 WIB pasien dilarikan ke UGD RSUD K.R.M.T Wongsonegoro
dan dilakukan pemeriksaan. Pasien datang dengan keluhan kelemahan
anggota gerak sebelah kiri disertai mual dan mutah dengan riwayat
hipertensi. TTV awal yaitu, TD : 142/81, N : 97, RR : 22X/menit,
Suhu : 36,5ºC, SpO2 : 99%. Pada pukul 22.00 WIB pasien
dipindahkan ke bangsal ruang rawat sadewa 3 kelas III. Saat
dilakukan pengkajian pada tanggal 03 September 2021 pukul 08.00
WIB, TD 131/79 , Nadi 71x/menit, suhu 36,1˚C, RR: 20X/menit,
SpO2 99%. Pasien mengeluhkan masih pusing, tidak bisa tidur,
bagian tubuh sebelah kiri belum bisa digerakkan.
c. Riwayat Penyakit Terdahulu
Klien mengatakan sebelumnya pernah di rawat di rumah sakit
dengan penyakit yang sama yaitu gejala stroke, memiliki riwayat
hipertensi.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit yang
sama.
3. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON
a. Pola Persepsi Dan Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan untuk memelihara kesehatannya akan mematuhi
anjuran dokter dan perawat.
b. Pola Aktifitas Dan Latihan (Kegiatan Sehari-Hari)
 Sebelum sakit : klien mengatakan dapat beraktifitas seperti
biasa
c. Selama sakit : klien mengatakan tidak bisa menggerakkan
separuh badan sebelah kiri, aktifitas dibantu.
d. Pola Istirahat Dan Tidur
 Sebelum sakit : klien mengatakan tidur ± 6-8 jam perhari
 Selama sakit : klien mengatakan
1) Kualitas dan kuantitas tidur : ± 6-8jam
perhari
2) Gangguan tidur : sulit tidur pada malam
hari di karenakan rasa sesak dan lingkungan
kurang mendukung.
e. Pola Nutrisi Dan Metabolik
1) Pola nutrisi
Sebelum sakit
a) Frekuensi : 3 kali sehari
b) Jenis : nasi, sayur dan lauk pauk
c) Porsi : habis
d) Keluhan : tidak ada
Selama sakit
a) Frekuensi : 2 kali sehari
b) Jenis : makanan lunak dari rumah sakit sesuai
dengan diet hipertensi.
c) Porsi : habis setengah porsi
d) Keluhan : makan dan minum dibantu

f. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum Sakit
a) Frekuensi BAB : 1 kali sehari
b) Konsistensi : lunak
c) Warna : coklat
d) Keluhan/Kesulitan BAB : tidak ada keluhan
e) Penggunaan obat pencahar : tidak menggunakan obat
Selama sakit
a) Frekuensi BAB : 1 kali sehari
b) Konsistensi : padat
c) Warna : coklat
d) Keluhan/Kesulitan BAB : BAB harus dibantu, sedikit
sembelit
e) Penggunaan obat pencahar : tidak menggunakan obat
2) BAK
Sebelum Sakit
a) Frekuensi BAK : 4-5 kali sehari
b) Jumlah Urine : 1500 cc
c) Warna : kuning jernih
d) Keluhan/Kesulitan BAK : tidak ada
Selama sakit
a) Frekuensi BAK : 3x/hari
b) Jumlah Urine : 900-1000 cc
c) Warna : kuning jernih
d) Keluhan/Kesulitan BAK : BAK menggunakan pispot
g. Pola Kognitif Dan Perceptual
1) Funsi panca indera ( penglihatan, pendengaran, pengecapan,
penghirup, perasa)
Baik, tidak ada kelainan
2) Kemampuan bicara : Normal, tidak pelo
3) Kemampuan membaca : Baik, tidak ada kelainan
h. Pola Konsep Diri
1) Harga diri
Pasien mengatakan dirinya dihargai dan dilayani sebagai pasien
2) Ideal diri
Pasien mengatakan ingin dilayani dengan sebaik-baiknya di RS
3) Identitas diri
Pasien mengatakan sadar bahwa dirinya sebagai pasien pasien di
Rumah sakit.
4) Gambaran diri
Pasien mengatakan sadar bahwa dirinya sebagai pasien secara
utuh dan memang sudah menerima dengan keadaan sekarang
5) Peran
Pasien mengatakan dirinya sebagai orangtua sekaligus tulang
punggung keluarga.
i. Pola Koping
1) Masalah utama selama masuk RS ( keuangan dll)
Pasien dan keluarga mengatakan tidak ada masalah dengan
keuangan selama dirawat di rumah sakit karena paisen
menggunakan BPJS
2) Kehilangan/perubahan yang terjadi sebelumnya
Pasien awalnya memang merasa kehilangan aktifitasnya secara
normal karena keterbatasan tenaga yang dialaminya tapi pasien
dapat menerima apa yang terjadi padanya.
3) Pandangan terhadap masa depan
Pasien mengatakan sekarang berharap semoga bias cepat sembuh
4) Koping mekanisme yang digunakan saat terjadinya masalah
Pasien mengatakan selalu berdoa dengan keadaannya yang
sekarang dan tidak pernah menyalahkan siapapun atas sakitnya
ini, karena pasien menganggap ada hikmah dibalik musibah yang
dialaminya.
j. Pola Peran Hubungan
1) Peran pasien dalam keluarga dan masyarakat
Klien mengatakan berperan sebagai kepala keluarga dan
masyarakat yang baik
2) Apakah klien mempunyai teman dekat
Iya, klien mempunyai teman dekat seperti keluarga dan sahabat
3) Siapa yang dipercaya untuk membantu klien jika ada kesulitan?
Keluarga dan orang terdekat
4) Apakah klien ikut dalam kegiatan masyarakat? Bagaimana
keterlibatan klien?
Iya klien sering ikut gotong royong dan yasinan bersama
k. Pola Nilai Dan Kepercayaan
1) Agama : islam
2) Ibadah : klien mengatakan sering sholat 5 waktu

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum :
1) Kesadaran : composmentis
Keadaan : lemah
Akral hangat, GCSE : 4 GCSF: 5 GCSM : 6
2) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah : 131/79 mmHg
b) Nadi : 71x/menit
c) Pernafasan : 20x/menit
d) Suhu : 36,1°C
e) SpO2 : 98
b. Pemeriksaan Head to Toe
1) Kepala : simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan
Rambut :bersih, ada uban, penyebaran merata
Mata : simetri,anemis
Hidung : bentuk simetris, terpasang nasal oksigen 2 ltr/mnt
Mulut : bentuk simetris, bibir pucat
Telinga : simetris kiri dan kanan, lubang telinga ada, masih
dapat mendengar dengan baik
Leher : tidak ada benjolan maupun nyeri menelan
Dada
a) Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, pasien tampak sesak
b) Jantung : pasien mengatakan jantung terasa panas
2) Abdomen
abdomen simetris tidak ada lesi atau benjolan, tidak ada nyeri
tekan pada perut
3) Genetalia : tidak terpasang dc

5) Ektremitas
a) Atas
Kekuatan otot kanan : skala otot 3
Kekuatan otot kiri : skala 1
CRT : <3 detik
ROM kanan dan kiri : pasif
Terpasang infus : terpasang infus pada tangan
kanan
b) bawah
Kekuatan otot kanan : skala otot 3
Kekuatan otot kiri : skala otot 1
CRT : <3 detik
ROM kanan dan kiri : pasif
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
No. Lab : 21161xxx
No. RM : 550xxx/2109020xxx
Tgl. Order : 03-09-2021 07:26 WIB
Tgl. Terima : 03-09-2021 07:36 WIB
Tgl. Pelaporan : 03-09-2021 08:11 WIB
Halaman :1/1
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Normal

Kimia Klinik

HDL/LDL cholesterol

HDL kolesterol L 21.0 mg/dL >45

LDL kolesterol indirek 168 mg/dL <130

-Boderline Hight : 130-159


-Hight : >160

Kolesterol total H 225 mg/dL <200

Borderline Hight

H 178 mg/dL <150

Borderline Hight

IMUNOLOGI

Protein plasma Kualitatif Negatif Negatif

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai


Normal

HEMATOLOGI
Darah lengkap

Hemoglobin 10,1 g/dl 14-18

Lekosit 14.7 10^3/Ul 5.0-1.0

Eosinofil% 0,1 % 1-3

Basofil% 0,3 % 0-1

Neutrofil 86.4 % 50-70

Neutrofil absolut 13 10^3/Ul 7.5-14

Limfosit% 8,2 % 20-40

Limfosit Absolut (ALC) 1.2 10^3/Ul <1.5


Monosit 5.0 % 2-8

Hematokrit 27,40 % 42-52

Trombosit 440 10^3/Ul 150-450

Eritrosit 3,33 10^6/Ul 4.7-6.1

Calcium 1.00 Mmol/L 135-145

Kalium 2.00 10^3/Ul 3,5-5,0

Natrium 115.0 mEq/L 135-145

Immature Granulositik 0.2

MCV 82,3 F/l 80-100

MCH 30,3 Pg 27-32

MCHC 36,9 g/dl 32-36

NLCR 10,83

Kimia

Asam urat 8,3 mg/dl 3.4-7.0

Trigliserida 178 mg/dl < 200

Ureum 26.6 mg/dl 10-50

Creatinin 2,2 mg/dl 0,9-1,3

GDS 131 mg/dl < 200

6. TERAPI MEDIS
a. Ringer lactat , NACL Infus 20 ttpm
b. Nasal oksigen 2 L/menit
c. Inj. Mecobalamin 500 mg/24 jam
d. Inj. Citicolin 500 mg
e. Inj. Ranitidine 50mg/12 jam
f. Cefriaxon 2g/24 jam per oral
g. Aspilet 80mg/24 jam
h. KSR 600mg/8 jam

ASUHAN KEPERAWATAN
Tn. P Dengan Diagnosa Hemiparese Sinistra
A. ANALISIS DATA
No Data Fokus Masalah Etiologi
1 DO :TTV: Risiko hiperkolesteron
TD:142/82, N : 84 perfusi emia
RR : 20, suhu :36ºC serebral tidak
LDL Kolesterol efektif
indirek 168
Kolesterol total : H
225
DS :
Pasien mengatakan
dada sesak, agak
panas, tidak bisa
tidur.

2 DO: diagnosa medis


Gangguan Gangguan
hemiparese sinistra,
mobilitas neuromuscular
pasien terbaring
fisik
DS: pasien mengeluh
tidak dapat
beraktifitas dan
menggerakkan bagian
tubuh sebelah kiri.

3. DO: pasien tampak


Defisit gangguan
tidak bisa turun dari
perawatan neuromuskular
tempat tidur, BAK di
diri
pispot, gigi pasien
kurang bersih.
DS: Pasien
mengatakan susah
dalam membersihkan
diri karena
keterbatasan gerak
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko perfusi serebral tidak efektif b.d hiperkolesteronemia
2. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuskular
3. Defisit perawatan diri b.d gangguan neuromuskuler

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
Dx. hasil
1. Setelah dilakukan I.06194
tindakan keperawatan Manajemen
selama 3x24 jam peningkatan
diharapkan risiko tekanan intrakranial
perfusi serebral tidak Observasi :
efektif teratasi. 1. Identifikasi 1. Untuk
Kriteria hasil : penyebab mengetahui
-Kognitif kukup peningkatan TIK penyebab
meningkat, skala 4 peningkatan
-Tekanan Intrakranial TIK
cukup menurun, skala 2. Monitor 2. Memudahkan
4 tanda/gejala memantau
-sakit kepala, cukup peningkatan TIK peningkatan
menurun skala 4 TIK
-tekanan darah sistolik 3. Monitor status 3. Untuk
dan diastolik membaik pernapasan mencegah
skala 5 peningkatan
-reflek saraf cukup TIK
membaik skala 4 Terapeutik :
1. Minimalkan 1. Menjaga
stimulus dengan ketenangan
menyediakan pasien
lingkungan yang
tenang
2. Berikan posisi 2. Membantu
semi fowler pasien dalam
posisi yang
nyaman
3. Pertahankan suhu 3. Mencegah
tubuh normal peningkatan
TIK, mencegah
kejang
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian Mencegah
anti konvulsan, jika terjadinya kejang
perlu
Kolaborasi pemberian Meningkatkan
diuretic osmosis, jika pengeluaran urin
perlu

2. Setelah dilakukan I.06171


tindakan keperawatan Dukungan
selama 3x24 jam Ambulasi
diharapkan gangguan Observasi :
mobilitas fisik teratasi. 1. Identifikasi 1. Memudahkan
Kriteria hasil : adanya nyeri atau proses latihan
Pergerakan keluhan fisik ambulasi,
ekstremitas lainnya mengurangi
meningkat, skala 5 resiko kesakitan
Kekuatan otot 2. Identifikasi 2. Agar mudah
meningkat skala 5 toleransi fisik menentukan
Rentang gerak (rom), melakukan gerakan
meningkat skala 5 ambulasi ambulasi
Kecemasan menurun, 3. Monitor frekuensi 3. Mengetahui
skala 5 jantung dan adanya
tekanan darah gangguan
sebelum memulai lainnya sebelum
ambulasi melakukan
ambulasi
4. Monitor kondisi 4. Mengetahui
umum selama kondisi pasien
melakukan saat ambulasi
ambulasi
Terapeutik : 1. Mempermudah
1. Fasilitasi pasien dalam
melakukan melakukan
mobilisasi fisik ambulasi
2. Mengedukasi
2. Libatkan keluarga keluarga agar
untuk membantu saat dirumah
pasien dalam bisa melakukan
meningkatkan sendiri
ambulasi
1. Menambah
Edukasi : pengetahuan
1. Jelaskan tujuan pasien, dan agar
dan prosedur memperlancar
ambulasi ambulasi
2. Meminimalkan
kesakitan
2. Ajarkan ambulasi
sederhana yang
harus dilakukan

3. Setelah dilakukan I.11348


tindakan keperawatan Dukungan
selama 3x24 jam Perawatan Diri
diharapkan defisit Observasi :
perawatan diri teratasi. 1. Monitor tingkat 1. Mengetahui
Kriteria hasil : kemandirian tingkat
Kemampuan ke toilet kemandirian
meningkat skala 5 pasien
Kemampuan makan 2. Mengetahui alat
meningkat skala 5 2. Identifikasi yang harus
Minat melakukan kebutuhan alat disiapkan
perawatan diri bantu kebersihan
meningkat skala 5 diri, berpakaian,
Mempertahankan berhias dan
kebersihan diri makan
meningkat skala 5
Terapeutik : 1. Membantu
1. Siapkan menyiapkan
keperluan pribadi kebutuhan
untuk
perawatan diri
pasien
2. Membantu
pasien agar
2. Damping dalam
perawatan diri
melakukan
dilakukan
perawatan diri
dengan
sampai mandiri
maksimal
3. Agar pasien
mampu
3. Fasilitasi untuk menerima
menerima keadaannya
keaadan 4. Membantu
ketergantungan pasien agar bisa
4. Fasilitasi belajar mandiri
kemandirian,
bantu jika tidak
mampu
melakukan
perawatan diri
Agar pasien selalu
Edukasi : terjaga
Anjurkan melakukan kebersihannya
perawatan diri secara
konsisten sesuai
kemampuan

D. IMPLEMENTASI

No Hari, Implementasi Respon pasien TTD


. tanggal,
Dx jam
1 Jumat, 3
September
2021

08.00 WIB Mengidentifikasi DS : Fitria


penyebab peningkatan Pasien mengatakan
TIK (mis. Lesi, merasa pusing dan tidak
gangguan metabolisme, bisa tidur pada malam
edema serebral) dan hari. Pasien mengatakan
memonitor tanda/gejala badan sebelah kiri sulit
peningkatan TIK digerakkan.
(mengukur TTV) DO :
Pasien terlihat lemas
dan lemas
hasil TTV :
Tekanan darah: 131/79
mmHg
Nadi : 71x/menit
Pernafasan: 20x/menit
Suhu : 36,1°C
SpO2 : 98
Hasil pemeriksaan darah
lengkap dan kimia
klinik didapat bahwa:
terjadi hipertensi,
leukositosis,dislipidemi
a

- LDL kolesterol
indirek : 168

- Kolesterol total :H
225
- Leukosit:
14.7 10^3/Ul
1 08.20 WIB Memberikan terapi Fitria
obat inj. IV lewat infus DS :
set dan obat oral Pasien merasa sedikit
sakit saat obat
disuntikkan.
DO:
Inj. Ranitidine 50 mg 2x1
Inj. Citicolin 2x500 mg
Per oral ksr 3x1
3 10.00 WIB Mengidentifikasi Fitria

tingkat kemandirian DS :
pasien dalam Pasien mengatakan tidak
melakukan perawatan bisa melakukan kegiatan
kebersihan diri seperti mandi, gosok gigi,
ganti baju, karena belum
bisa bangun dari tempat
tidur.
DO :
Pasien terlihat lemah dan
belum bisa bergerak
dengan leluasa. Pasien
melakukan BAK tidur
menggunakan pispot.
Fitria
1 12.10 WIB Memonitor tanda/gejala
peningkatan TIK DS :
(melakukan TTV) Pasien mengatakan
anggota gerak bagian
kanan masih lemah,
mengeluh demam
DO :
Hasil TTV
TD :126/74
Nadi: 71
RR :20
Suhu : 36,2
SpO2 :98 Fitria
Mengedukasi pasien
2 13.30 WIB tentang tujuan dan
prosedur ambulasi serta
DS :
mengidentifikasi
toleransi fisik saat Pasien mengatakan sudah
melakukan ambulasi.
mengerti dengan
penjelasannya dan pasien
mengatakan tangan dan
kaki kiri masih sakit jika
diangkat.
DO :
Pasien mendengarkan
dengan baik penjelasan
yang diberikan. Tangan
dan kaki kiri terlihat
belum bisa digerakkan
dengan leluasa.
1 14.00 WIB Memberikan terapi DS : Fitria
obat per oral, dan Pasien mengatakan obat
membantu sudah diminum dengan
meminumkan obat. lancar.
DO :
Peroral ksr 3x1 jam
Sabtu, 4
September
2021

2 14.45 WIB Mengajarkan pasien DS : Fitria


melakukan ambulasi Pasien mengatakan
sederhana. (melalui bagian anggota gerak
gerakan ROM) kanan yang lemah.
DO :
Pasien tampak bisa
mengikuti gerakan.

Mengidentifikasi
3 15.10 WIB DS : Fitria
kebutuhan alat bantu
kebersihan diri, Pasien mengatakan
berpakaian, berhias
membutuhkan air
pasien
hangat untuk mandi
sibin.
DO:
Pasien terlihat sudah
mau menjaga
kebersihan diri.

1 16.00 WIB Memberikan terapi DS : Fitria


obat injeksi dan oral Pasien merasa sedikit
sakit saat obat
disuntikkan.
DO:
Ranitidine 2x1
Citicolin 2x500 mg
Peroral ksr 3x1 jam

Memonitor tanda/gejala
1 16.30 WIB peningkatan DS : Fitria
TIK(mengukur TTV) Pasien mengatakan
bagian tubuh sebelah
kanan yang sekarang
lemah tidak bisa gerak.
DO :
Hasil TTV
TD :126/82
Nadi: 70
RR :20
Suhu : 36,2
SpO2 :99
Mengatur posisi semi
1 19.30 WIB fowler pada pasien DS : Fitria
Pasien mengatakan
merasa nyaman
DO :
Pasien terlihat tenang
dan nyaman

Minggu, 5
September
2021
1 14.15 WIB Memberikan terapi DS : Fitria
obat Pasien mengatakan
terasa sedikit sakit saat
obat disuntikkan
DO :
Infus rl 20 tpm inj.:
Ranitidine 2x1 jam
Citicolin 2x500 mg jam
Peroral KSR 3x1 jam

2 16.30 WIB Mengajarkan ambulasi DS : Fitria


sederhana kepada Pasien mengatakan bisa
pasien (gerakan ROM), mengikuti gerakan yang
serta libatkan keluarga diajarkan. Akan
agar mengetahui cara menerapkannya dirumah
ambulasi. DO :
Pasien dan keluarganya
terlihat sudah faham
tentang gerakan yang
diajarkan
1 17.30 WIB Memonitor tanda dan DS : Fitria
gejala peningkatan TIK Pasien mengatakan
(pengukuran TTV) lemah anggota gerak
kiri sudah perbaikan dan
bisa digerakkkan.
DO :
Hasil TTV
TD :114/75
Nadi: 76
RR :20
Suhu : 36,5
SpO2 :96
KU :cukup
Hasil dari CT scan
didapat :
Tidak tampak
infark/perdarahan,
parenkim otak tidak ada
tanda-tanda peningkatan
TIK saat ini, tidak
tampak kelainan pada
kepala pada CT scan.

3 19.30 WIB Menganjurkan pasien DS : Fitria


melakukan perawatan Pasien mengatakan
diri secara konsisten lebih nyaman dan segar
sesuai kemampuan setelah gosok gigi
(memfasilitasi gosok DO :
gigi sebelum tidur) Pasien tampak
mengikuti arahan
dengan baik.

1 20.00 Memberikan terapi DS : Fitria


obat Pasien mengatakan
bersedia menerima obat
DO:
Infus RL 20 tpm inj.:
Ranitidine 2x1 jam
Citicolin 2x 500 mg
Mecobalamin 1x1 jam
Ceftri 1x2 gr jam

E. EVALUASI

No Tanggal / Waktu Evaluasi TTD


.
Dx
1 Jumat, 3 September S : Fitria
2021 Pasien mengatakan merasa pusing
dan tidak bisa tidur pada malam
hari. Pasien mengatakan badan
sebelah kiri sulit digerakkan.
O:
Pasien terlihat lemas dan lemas
hasil TTV :
Tekanan darah: 131/79 mmHg
Nadi : 71x/menit
Pernafasan: 20x/menit
Suhu : 36,1°C
SpO2 : 98
Hasil pemeriksaan darah lengkap
dan kimia klinik didapat bahwa:
terjadi hipertensi,
leukositosis,dislipidemia
- LDL kolesterol
indirek : 168
- Kolesterol total :H 225
- Leukosit:
14.7 10^3/Ul
A:
Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan pemberian terapi obat
- Monitor tanda/gejala
peningkatan TIK secara berkala

2 S: Fitria
pasien mengatakan tangan dan kaki
kiri masih sakit jika diangkat.
O:
Tangan dan kaki kiri terlihat belum
bisa digerakkan dengan leluasa.
Belum bisa melakukan ambulasi
A: masalah belum teratasi
P:
Ajarkan gerakan ambulasi berkala
Lakukan latihan ROM

3 S: Fitria
Pasien mengatakan tidak bisa
melakukan kegiatan seperti mandi,
gosok gigi, ganti baju, karena belum
bisa bangun dari tempat tidur.
O:
Pasien terlihat lemah dan belum bisa
bergerak dengan leluasa. Pasien
melakukan BAK tidur menggunakan
pispot.
A: masalah belum teratasi
P:
Mengedukasi pentingnya perawatan
diri kepada pasien
Mengidentifikasi kebutuhan
perawatan diri pasien
1 Sabtu, 4 September S: Fitria
2021 Pasien mengatakan bagian tubuh
sebelah kanan yang sekarang lemah
tidak bisa gerak.
O:
Hasil TTV
TD :126/82
Nadi: 70
RR :20
Suhu : 36,2
SpO2 :99
A:
Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan pemberian terapi obat
- Monitor tanda/gejala
peningkatan TIK secara berkala
2 S: Fitria
Pasien mengatakan bagian anggota
gerak kanan yang lemah.
O:
Pasien tampak bisa mengikuti
gerakan ambulasi, seperti duduk
sendiri, tetapi belum bisa berjalan.
A:
masalah teratasi sebagian
P:
Ajarkan kembali secara berkala
gerakan ambulasi dengan latihan
ROM. Libatkan keluarga dalam
mengajarkan ambulasi.

S: Fitria
3 Pasien mengatakan membutuhkan
air hangat untuk mandi sibin.
O:
Pasien terlihat sudah mau menjaga
kebersihan diri.
A: masalah teratasi sebagian
P:
Menganjurkan pasien melakukan
perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuan
1 Minggu, 5 September S: Fitria
2021 Pasien mengatakan lemah anggota
gerak kiri sudah perbaikan dan bisa
digerakkkan.
O:
Hasil TTV
TD :114/75
Nadi: 76
RR :20
Suhu : 36,5
SpO2 :96
KU :cukup
Hasil dari CT scan didapat :
Tidak tampak infark/perdarahan,
parenkim otak tidak ada tanda-tanda
peningkatan TIK saat ini, tidak
tampak kelainan pada kepala pada
CT scan.
Infus RL 20 tpm inj.:
Ranitidine 2x1 jam
Citicolin 2x 500 mg
Mecobalamin 1x1 jam
Ceftri 1x2 gr jam
Per oral ksr 3x1
A: masalah teratasi sebagian
P:
Monitor secara berkala tanda/gejala
peningkatan TIK
Pemberian terapi obat

S:
2 Pasien mengatakan bisa mengikuti Fitria
gerakan ambulasi yang diajarkan.
Akan menerapkannya dirumah
O:
Pasien dan keluarganya terlihat
sudah faham tentang gerakan yang
diajarkan. Pasien dapat berjalan ke
kamar mandi
A : masalah teratasi sebagian
P:
Anjurkan pasien untuk melakukan
ambulasi secara berkala

S:
3 Pasien mengatakan lebih nyaman Fitria
dan segar setelah setelah melakukan
perawatan diri(gosok gigi)
O:
Pasien tampak mengikuti arahan
dengan baik. Pasien tampak bersih.
A: masalah defisit perawatan diri
teratasi
P:
Mengedukasi pasien untuk tetap
menjaga kebersihan diri.

Anda mungkin juga menyukai