L
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI
Disusun Oleh :
FITRIA RAHMAWATI
P27220019156
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
- Nama : Ny. L
- Usia : 54 tahun
- Jenis kelamin : Perempuan
- Alamat : Matesih, Karanganyar
- Suku / bangsa : Jawa
- Status pernikahan : Menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Ibu rumah tangga
- Diagnosa medik : Diabetes Mellitus tipe II
- No. medical record : 255xxxx
- Tanggal masuk : 9 Juni 2020
- Tanggal pengkajian : 10 Juni 2020
Penanggung jawab
- Nama : Supriyadi
- Usia : 56 tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Wiraswasta
- Hubungan dengan klien : Suami
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama
Lemas, lesu dan nafsu makan menurun
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pada tanggal 9 Juni 2020 pukul 10.00 WIB Ny. L berusia 54 tahun
datang ke RSUD Karanganyar diantar oleh suaminya dengan keluhan
lemah, lesu, kaki terasa berat dan kesemutan, merasa mual muntah
serta nafsu makan menurun sejak seminggu yang lalu. Pasien
mengatakan bahwa berat badan sebelum sakit 63kg dan mengatakan
bahwa sebelumnya pernah dirawat dirumah sakit karena diabetes
mellitus. Kemudian Ny. L diperiksa oleh dokter dengan diagnosa
medis diabetes mellitus tipe II. Pada jam 10.20 WIB Ny. L dibawa ke
bangsal teratai RSUD Karanganyar dan dilakukan pemeriksaan TTV.
Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah : 140/80 mmHg, nadi :
86x/menit, respirasi : 20x/menit, suhu : 36,5ºC, gula darah : 325
mg/dL, berat badan saat sakit 58 kg.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di Rumah Sakit karena
Diabetes Mellitus.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit yang
sama serta berbahaya dan menurun.
3. Pola Pengkajian Fungsional Gordon
a. Pola Persepsi Dan Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan untuk memelihara kesehatannya akan mematuhi
anjuran dokter dan perawat.
b. Pola Aktifitas Dan Latihan (Kegiatan Sehari-Hari)
Sebelum sakit : klien mengatakan dapat beraktifitas seperti
biasa
Selama sakit : klien mengatakan aktifitas terbatas dan di
bantu
c. Pola Istirahat Dan Tidur
Sebelum sakit : klien mengatakan tidur ± 6-8 jam perhari
Selama sakit : klien mengatakan setelah sakit hanya tidur
±5 jam, klien mengalami gangguan tidur
karena merasa gelisah dan lemas
d. Pola Nutrisi Dan Metabolik
1) Pengkajian nutrisi (ABCD)
Antropometri : TB : 155 cm ,BBsetelah sakit : 58 kg
LiLa : 25
Biomechanical :GDS : 325 , Hb : 11,6 g/dl
Clinical sign : Ku : Sedang Kesadaran: Composmentis
Diet : Makanan lunak, rendah gula
2) Pola nutrisi
Sebelum sakit
a) Frekuensi : 3 kali sehari
b) Jenis : nasi, sayur dan lauk pauk
c) Porsi : habis
d) Keluhan : tidak ada
Selama sakit
a) Frekuensi : 2 kali sehari
b) Jenis : makanan lunak dari rumah sakit
c) Porsi : hanya habis 3 sendok makan
d) Keluhan : tidak nafsu makan
e. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum Sakit
a) Frekuensi BAB : 1 kali sehari
b) Konsistensi : lunak
c) Warna : coklat
d) Keluhan/Kesulitan BAB : tidak ada keluhan
e) Penggunaan obat pencahar : tidak menggunakan
obat
Selama sakit
a) Frekuensi BAB : 1 kali sehari
b) Konsistensi : lunak
c) Warna : coklat
d) Keluhan/Kesulitan BAB : tidak ada keluhan
e) Penggunaan obat pencahar : tidak menggunakan
obat
2) BAK
Sebelum Sakit
a) Frekuensi BAK : 4-5 kali sehari
b) Jumlah Urine : 1500 cc
c) Warna : kuning
d) Keluhan/Kesulitan BAK : tidak ada
Selama sakit
a) Frekuensi BAK : 5-7 kali sehari
b) Jumlah Urine : >1500 cc
c) Warna : kuning
d) Keluhan/Kesulitan BAK : sering buang air kecil
dengan frekuensi sedikit-sedikit
f. Pola Kognitif Dan Perceptual
1) Funsi panca indera ( penglihatan, pendengaran, pengecapan,
penghirup, perasa) : Baik, tidak ada kelainan
2) Kemampuan bicara : Normal, tidak ada kelainan
3) Kemampuan membaca : Baik, tidak ada kelainan
g. Pola Konsep Diri
1) Harga diri
Pasien mengatakan dirinya dihargai dan dilayani sebagai pasien
2) Ideal diri
Pasien mengatakan ingin dilayani dengan sebaik-baiknya di
rumah sakit
3) Identitas diri
Pasien mengatakan sadar bahwa dirinya sebagai pasien pasien di
rumah sakit
4) Gambaran diri
Pasien mengatakan sadar bahwa dirinya sebagi pasien secara utuh
dan memang sudah menerima dengan keadaan sekarang
5) Peran
Pasien mengatakan dirinya sebagai orangtua yang sudah tidak
dapat melayani anak dan kebutuhan rumah tangga karena
musibah yang dialaminya tapi walau begitu pasien mengatakan
keluarganya menerima keadaannya dan selalu merawatnya
h. Pola Koping
1) Masalah utama selama masuk RS ( keuangan dll)
Pasien dan keluarga mengatakan tidak ada masalah dengan
keuangan selama dirawat di rumah sakit karena paisen
menggunakan BPJS
2) Kehilangan/perubahan yang terjadi sebelumnya
Pasien awalnya memang merasa kehilangan aktifitasnya secara
normal karena keterbatasan tenaga yang dialaminya tapi pasien
dapat menerima apa yang terjadi padanya.
3) Pandangan terhadap masa depan
Pasien mengatakan sekarang berharap semoga bisa cepat sembuh
4) Koping mekanisme yang digunakan saat terjadinya masalah
Pasien mengatakan selalu berdoa dengan keadaannya yang
sekarang dan tidak pernah menyalahkan siapapun atas sakitnya
ini, karena pasien menganggap ada hikmah dibalik musibah yang
dialaminya.
i. Pola Seksual-Reproduksi
1) Masalah menstruasi : tidak ada
2) Papsmear terakhir : tidak ada
3) Perawatan payudara setiap bulan: tidak ada
4) Alat kontrasepsi yang digunakan : tidak ada
5) Apakah ada kesukaran dalam berhubungan seksual : tidak ada
6) Apakah penyakit sekarang mengganggu fungsi seksual : iya
j. Pola Peran Hubungan
1) Peran pasien dalam keluarga dan masyarakat
Klien mengatakan berperan sebagai ibu rumah tangga dan
masyarakat yang baik
2) Apakah klien mempunyai teman dekat
Iya, klien mempunyai teman dekat seperti keluarga dan sahabat
3) Siapa yang dipercaya untuk membantu klien jika ada kesulitan?
Keluarga dan orang terdekat
4) Apakah klien ikut dalam kegiatan masyarakat? Bagaimana
keterlibatan klien?
Iya klien sering ikut gotong royong dan membantu tetangga
k. Pola Nilai Dan Kepercayaan
1) Agama : islam
2) Ibadah : klien mengatakan sering sholat 5 waktu
4. Pemeriksaan
a. Keadaan Umum :
1) Kesadaran : composmentis
2) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah : 140/80 mmHg
b) Nadi : 86x/menit
c) Pernafasan : 20x/menit
d) Suhu : 36,5°C
b. Pemeriksaan Head to Toe
1) Kepala
- Bentuk dan ukuran kepala:Bentuk kepala bulat,Tidak terdapat
jejas
b) Pertumbuhan rambut:Rambut pasien tipis, mulai ubanan dan
rontok
c) Kulit kepala: Kulit kepala bersih
2) Muka
a) Mata
- Kebersihan : mata tampak bersih
- Fungsi penglihatan : pasien memiliki riwayat rabun jauh
- Palpebral : edema pada palpebra
- Konjungtiva : anemis
- Sclera : keruh
- Pupil : isokor
- Reflek terhadap cahaya: positif, pupil mengecil ketika
diberi rangsangan cahaya
- Penggunaan alat bantu penglihatan: menggunakan alat
bantu kacamata
b) Hidung
- Fungsi penciuman : pasien dapat mencium bebauan
- Secret : tidak ada
- Nyeri sinus : tidak ada
- Polip : tidak ada
- Napas cuping hidung : ada
c) Mulut
- Kemampuan bicara : pasien dapat berbicara dengan baik
- Keadaan bibir : baik
- Selaput mukosa : mukosa tampak kering
- Warna lidah : merah muda
- Keadaan gigi : tidak teratur
- Bau nafas : tidak ada keluhan
- Dahak : tidak ada
d) Gigi
- Kebersihan : kurang bersih
- Masalah : banyak gigi yang sudah copot dan
berlubang
e) Telinga
- Fungsi pendengaran : pasien dapat mendengar
- Bentuk : normal
- Kebersihan : terdapat sedikit serumen
- Nyeri telinga : tidak ada
3) Leher
- Bentuk : tidak ada jejas
- Pembesaran tyroid : tidak ada
- Klenjar getah bening : tidak ada pembesaran
- Nyeri waktu menelan: tidak ada
4) Dada
a) Paru-paru
Inspeksi : pergerakan dada simetris antara kanan dan
kiri, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, vocal premitus
teraba dikedua sisi
Perkusi : redup
Auskultasi : suara nafas rochi basah kanan kiri
b) Jantung
Inspeksi : tampak tampak ictus kordis, tidak ada
jaringan parut
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, ictus kordis teraba
Perkusi : tidak ada pembesaran pada jantung
Auskultasi : suara jantung resonan
c) Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, terdapat luka post operasi
appendicitis, luka bersih, kemerahan berkurang, tidak ada
bengkak, terdapat lima jahitan luka
Palpasi : tidak ada pembesaran hati, tidak ada
pembesaran ginjal maupun limfa, suhu sekitar luka hangat
Perkusi : tympani
Auakultasi : peristaltik usus 17x/menit
5) Integumen
a) Kulit : warna kulit sawo matang, kering, turgor sedang
b) Kuku : warna merah muda pucat, panjang, sedikit kotor
6) Genitalia
Daerah genetal bersih, persebaran rambut pubis merata, warna
kulit sama seperti sekitarnya, anus dan rectal tidak terdapat lesi
7) Ektremitas
a) Atas
Kekuatan otot kanan dan kiri : skala otot 3
CRT : >2 detik
ROM kanan dan kiri : aktif
Perubahan bentuk tulang : tidak dapat perubahan
Pergerakan sendi bahu : tidak ada pembatasan pergerakan
sendi dan bahu
Perabaan akral : teraba hangat
Pitting edema : tidak terdapat pitting edema
Terpasang infus : terpasang infus pada tangan kiri infus RL
20 tpm
b) Bawah
Kekuatan otot kanan dan kiri : skala otot 2
CRT : >2 detik
ROM kanan dan kiri : pasif
Perubahan bentuk tulang : tidak ada perubahan
Varises : tidak ada varises
Perubahan akral : akral teraba dingin
Pitting edema : tidak ada edema pada kaki kanan dan kiri
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 9 Juni 2020 pukul 12.30 WIB
C. ANALISIS DATA
No Data Masalah Etiologi
.
1. Subjektif Defisit Nutrisi Ketidakmampuan
mengabsorpsi
Pasien mengatakan lemas,
nutrien
mual
Objektif
Mukosa pasien tampak
kering
Antropometri :
TB : 155 cm
BB sblm sakit :
63 kg
BB setelah sakit :
58kg
LiLa : 25
Biomechanical
:
GDS : 325 ,
Hb : 11,6 g/dl
Clinical sign:
Composmentis
Diet : Makanan
lunak,tinggi serat,
rendah gula
Objektif
Pasien tampak gemetar
dan berkeringat
- Tekanan darah :
140/80 mmHg
- Nadi :
86x/menit
- Pernafasan :
20x/menit
- Suhu :
36,5°C
D. DIAGNOSA
- Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien.
- Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d gangguan toleransi glukosa darah.
E. INTERVENSI
No. Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
Dx. hasil
1. Setelah dilakukan 1. Kaji status nutrisi 1. Membantu
tindakan keperawatan pasien meliputi mengkaji
selama 3x24 jam ABCD dan TTV keadaan pasien
diharapkan defisit
nutrisi dapat teratasi. 2. Berikan edukasi 2. Menambah
Kriteria hasil : pasien nutrisi kepada wawasan
tidak lemas, pasien pasien mengenai
tidak mengeluh mual, nutrisi pasien
pasien tidak mengeluh
kesemutan pada kaki, 3. Lakukan oral 3. Menjaga
tidak terjadi hygiene sebelum kebersihan
penurunan BB secara dan sesudah mulut pasien
drastis, gula arah makan pada
pasien kembali normal pasien 4. Membantu
pasien agar
4. Berikan makanan cepat terpenuhi
kepada pasien nutrisinya
sesuai dengan
program diet
5. Diet sesuai
5. Kolaborasi dengan
dengan ahli gizi kebutuhan
untuk diet yang pasien dan obat
tepat bagi pasien agar cepat
dan dengan dalam
2. dokter dalam pemulihan
Setelah dilakukan pemberian obat pasien
tindakan keperawatan 1. Identifikasi 1. Mengetahui
selama 3x24 jam makanan yang penyebab
ketidakstabilan kadar disukai dan sering naiknya kadar
glukosa darah kembali dimakan pasien glukosa darah
normal dengan kriteria pada pasien
hasil : kadar glukosa 2. Monitor kadar 2. Memantau
dalam darah gula pasien kadar glukosa
membaik, lesu dan darah agar tidak
gemetar menurun meningkat
serta mukosa bibir drastis
yang kering menurun. 3. Ajarkan 3. Agar kondisi
pengelolaan pasien membaik
diabetes kepada dan tidak terjadi
pasien komplikasi
4. Kolaborasi 4. Mempercepat
dengan ahli gizi penyembuhan
untuk diet yang pasien
tepat bagi pasien
dan dengan dokter
dalam pemberian
obat
F. IMPLEMENTASI
Tgl/jam No Tindakan Respon Pasien TTD
Dx Keperawatan
.
Rabu,10
Juni
2020
S:
Pasien mengatakan masih
merasa lesu
O:
12.00 2 Berkolaborasi dengan Kadar gula darah dua jam
WIB dokter dalam setelah makan 275 mg/dL
pemberian obat
S:
Pasien mengatakan
bersedia untuk diberi obat
O:
Injeksi Santagesi 1 A/8 jam
Injeksi OMZ 1A/12 jam
CPG 1 × 1 tablet
Aspilet 1 × 1 tablet
Amlodopin 0,01
Oz 3/pm
Kamis,
11 Juni
2020
14.00 2 Mengidentifikasi S:
WIB makanan yang Pasien mengatakan
disukai dan sering menyukai makanan dan
dimakan pasien minuman yang manis,
sering mengkonsumsi nasi
putih
O:
Pasien memberikan
jawaban dengan sangat
terbuka kepada perawat
Jumat,
12 Juni
2020
TB : 155 cm
BB sblm sakit : 63 kg
BB setelah sakit : 59
kg
LiLa : 25
IMT : 24,55
Biomechanical:
Composmentis
Diet : Makanan
lunak,tinggi serat,
rendah gula
TTV :
Tekanan darah: 130/80
mmHg
Nadi : 83x/menit
Pernafasan : 20x/menit
08.00 2 Mengajarkan
Suhu : 36°C
WIB pengelolaan diabetes
kepada pasien
S:
(penggantian
Pasien mengatakan akan
karbohidrat, monitor
menerapkannya ketika
asupan cairan)
sudah pulang kerumah
O:
Pasien tampak mengerti
08.20 1 dan paham yang diajarkan
Memberi makan
WIB perawat
pasien sesuai dengan
program diet
S:
Pasien mengatakan nafsu
makannya sudah mulai
kembali
O:
09.00 1 Berkolaborasi dengan
Pasien tampak
WIB dokter dalam
menghabiskan setengah
pemberian obat
porsi lebih
kepada pasien
S:
Pasien mengatakan
bersedia saat diberi obat
O:
Injeksi Santagesi 1 A/8 jam
Injeksi OMZ 1A/12 jam
CPG 1 × 1 tablet
10.20 2 Memonitor kadar Aspilet 1 × 1 tablet
WIB gula pasien Amlodopin 0,01
Oz 3/pm
S:
Pasien mengatakan masih
sedikit lesu
O:
Kadar gula darah dua jam
setelah makan 150 mg/dL
G. EVALUASI
Tanggal No Evaluasi TTD
Dx.
Jumat,12 1 S :
Juni 2020 pasien mengatakan lemas sudah berkurang,
kakinya sudah tidak sering kesemutan dan berat
saat diangkat. Pasien juga mengatakan nafsu
makan sudah mulai kembali karena sudah tidak
mual.
O:
- Pasien nampak lebih bugar dan bersemangat
- Tidak ada penurunan BB yang signifikan
setelah dilakukan implementasi
- Gula darah pasien kembali normal
- Antropometri :
TB : 155 cm
BB sblm sakit : 63 kg
BB setelah sakit : 59 kg
LiLa : 25
IMT : 24,55
- Biomechanical:
Composmentis
- Diet : Makanan lunak,tinggi serat, rendah
gula
TTV
TD : 120/80mmHg
N : 82x/menit
RR : 20x/menit
S : 36ºC
A:
masalah teratasi
P :
- berkonsultasi dengan dokter untuk
kepulangan pasien
- menganjurkan pasien untuk melakukan
pengontrolan nutrisi secara mandiri sesuai
2 dengan program diet
TTV
TD : 120/80mmHg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 36ºC
A: masalah teratasi
P:
- berkonsultasi dengan dokter untuk
kepulangan pasien
- menganjurkan pasien untuk memonitor
diabetes secara mandiri saat pulang ke
rumah