A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. M. S.
Umur : 49 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Minahasa
Status Perkawinan : Kawin
Golongan Darah :-
No. RM : 00537027
Tanggal Masuk RS : 06 September 2022
Tanggal Pengkajian : 08 September 2022
Diagnosa Medis : Ketoasidosis Diabetikum pada DM tipe 2
Alamat : Winetin
2. Keluhan Utama
a. Keluhan utama saat pengkajian : Merasa lemah dan lelah, sulit untuk
menggerakan bada n
b. Karateristiknya : klien tampak tidak bisa menggerakkan tubuhnya sendiri
tanpa bantuan
c. Waktunya
Klien merasa lemah sudah sejak masuk rumah sakit
Keterangan :
: Laki-laki : Pasien
: Meninggal
Pola eliminasi
a) Kebiasaan BAB : klien belum BAB sejak msrs 2 hari yang lalu
b) Kebiasaan BAK : klien terpasang kateter urine
Pola koping
a) Masalah utama saat masuk RS : klien mengalami ketoasidosis diabetikum
akibat diabetes melitus tipe 2
b) Pandangan terhadap masa depan : keluarga klien mengatakan akan
melewati kondisi ini bersama dan yakin klien bisa sembuh
c) Koping mekanisme yang diguankan saat terjadi masalah : saling
menguatkan dan berdoa
2) Kepala
Bentuk : Normal, bulat
Keadaan : Kulit kepala dan rambut berminyak karena belum di cuci
selama beberapa hari
3) Mata
Kebersihan : tidak ada kotoran
Penglihatan : jelas, tidak menggunakan kacamata
Pupil : isokor
Refleks : + (bereaksi jika ada cahaya)
Sclera : tidak ikterik
Konjungtiva : tidak anemis
4) Telinga
Bentuk : simetris
Kebersihan : terdapat serumen atau kotoran dalam telinga
Fungsi : klien dapat mendengar dengan jelas
Nyeri telinga : tidak ada nyeri telinga
5) Hidung
Fungsi : klien dapat menghirup dengan baik, tidak ada
sesak
Polip : tidak ada
Sekret : tidak ada
Nyeri : tidak ada nyeri
6) Mulut
Kemampuan bicara : baik, klien berbicara pelan namun masih jelas
terdengar
Keadaan bibir : kering, tidak ada sianosis
Selaput mukosa : lembab
Warna lidah : pucat
Gigi (letak, kondisi gigi) : gigi lengkap, gigi tampak menguning
7) Leher
Bentuk : normal
Pembesaran thyroid : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
9) Abdomen
Simetris : abdomen tampak kembung
Warna kulit : sawo matang
Kondisi : tidak ada luka
11) Eksremitas
Ekstremitas kanan dan kiri lengkap, tidak ada cacat, tidak ada nyeri dan
luka, namun kekuatan otot lemah dan tidak bisa mobilisasi sendiri.
Estremitas atas +/+ ekstremitas bawah +/-
9. Analisa Data
No Symptom Etiologi Problem
1 DS : Kelemahan Intoleransi aktivitas
- Klien mengatakan
merasa lemah dan lelah,
sulit untuk
menggerakan badan
- Klien merasa lemah
sudah sejak masuk
rumah sakit
DO :
- klien tampak tidak bisa
menggerakkan
tubuhnya sendiri tanpa
bantuan
- kesadaran somnolen
- kekuatan otot lemah dan
tidak bisa mobilisasi
sendiri.
- Estremitas atas +/+
ekstremitas bawah +/-
B. Diagnose Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
2. Defisit perawatan diri b.d Kelemahan
C. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Intoleransi Setelah dilakukan Manajemen energi
aktivitas b.d tindakan keperawatan ( I.05178)
kelemahan selama 3x8 jam Obseravasi :
diharapan toleransi
- Identifikasi
aktivitas meningkat - Sebagai data awal
gangguan
untuk menetapkan
fungsi tubuh
dengan kriteria hasil : yang intervensi
mengakibat selanjutnya
- Perasaan lemah
kan kelelahan
menurun ke
- Monitor pola - Untuk mengetahui
sedang (skor 2 ke
dan jam tidur pola tidur pasien
skor 3)
Terapeutik : apakah teratur atau
- Kemudahan
tidak
melakukan - Sediakan
- Untuk membuat
aktivitas sehari- lingkungan
lingkungan klien
hari meningkat nyaman dan
nyaman dalam
(skor 2 ke skor 3) rendah
istirahat dan
- Keluhan lelah stimulus
beraktivtas
menurun (skor 2 misalnya
ke skor 3) suara atau
kunjugan
- Untuk melatih
- Fasilitasi
klien beraktivitas
melakukan
mobilisasi
ditempat tidur
Edukasi :
- Untuk
- Anjurkan tirah
meningkatkan
baring
energi klien
dengan beristirahat
2 Defisit Setelah dilakukan Dukungan
perawatan diri tindakan Perawatan Diri
b.d Kelemahan keperawatan selama (I.11348)
3x8 jam diharapan Observasi :
Perawatan diri 1 Identifikassi - Sebagai data awal
meningkat dengan kebiasaan dan dasar dalam
kriteria hasil : aktivitas diri melanjutkan
1. Kemampuan sesuai usia intervens
membersihkan 2 Monitor - Sebagai dasar
diri meningkat tingkat untuk melihat
(dari skor 1 ke kemandirian tingkat
skor 3) 3 Identifikasi ketergantungan
2. Kemampuan kebutuhan klien terhadap
mengenakan alat bantu perawata diri
pakaian kebersihan
meningkat (dari diri,
skor 1 ke skor 3) berpakaian,
3. Verbalisasi berhias dan
melakukan makan
perawatan diri Terapeutik
meningkat (skor 4 Dampingi - Mengajarkan agar
2 skor 3) dalam klien bisa mandiri
4. Minat melakukan melakukan dalam melakukan
perawatan diri perawatan perawatan diri
meningkat (skor diri sampai
2 ke skor 3) mandiri
5. Minat 5 Fasilitasi
mempertahankan untuk - Mencegah pasien
kebersihan diri menerima menjadi stres
(dari skor 2 ke keadaan dengan
skor 3) ketergantung kondisinya
6. Mempertahankan an
kebersihan mulut 6 Fasilitasi
(dari skor 1 ke 3) kemandirian, - Membuat pasien
bantu jika lebih kooperawif
tidak mampu dan
melakukan meningkatkan
perawatan pengetahuan
mandiri pasien
7 Jadwalkan - Perawatan diri
rutinitas yang terjadwal
perawatan dapat
diri meningkatkan
motivasi klien
untuk selalu
melakukan
perawatan diri
Edukasi :
8 Anjurkan - Untuk
melakukan meningkatkan
perawatan pemahamam dan
diri secara pengetahuan
konsisten klien terkait
sesuai perawatan diri.
kemampuan