I.Pengkajian
1. Biodata
Nama : Tn. T
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan
Status : Kawin
Pendidikan : SMA
Suku Bangsa : ambon
Alamat : passo
No. Reg. : xxx76
DX. Medis : DM ( Diabetes Militus )
Tgl masuk : 08-11-2022 jam (08.00)
Tgl Pengkajian : 08-11-2022
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. Nani
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : kristen
Hubungan Keluarga : Istri
Alamat : passo
b. keluhan Utama :
P : Luka ulkus
Q :Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R :Kaki kiri
S : Skala nyeri
T : Hilang timbul
1
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Keterangan :
= Laki – laki
= Perempuan
2
= Perempuan yang telah meninggal
= Ada hubungan
= keturunan
Komentar:
G1 : Kakek dan Nenek pasien telah meninggal dunia karena faktor usia .
G2 : Ibu pasien anak ke kedua dari empat bersaudara sedangkan ayah pasien anak
kedua dari dua bersaudara adalah
G3 : klien anak pertama dari tiga bersaudara dan hanya klien yang memiliki penyakit
diabetes
V. RIWAYAT LINGKUNGAN
Pada saat dilakukan pengkajian lingkungan sekitar klien terlihat bersih, tidak ada keadaan
yang akan membahayakan klien.dan klien tinggal di lingkungan di sekitarnya rumah klien
bersih, tidak ada polusi udara.
3
c. Kehidupan Keluarga
1) Adat yang di anut: pasien menganut adat ambon
2) Pembuatan keputusan: Pasien
3) Pola komunikasi: pasien mengatakan kalau ada masalah selalu mendiskusikan
bersama keluarga atau pun teman untuk memecahkan masalah yang di
hadapinya
4) Pola keuangan: pasien dan keluarga mengatakan keuangan yang cukup
memadai untuk kehidupanya sehari-hari
c. kekuatan dalam hubungan keluarga: keluarga pasien mengatakan hubungan
dengan orang tua, suami, anak-anaknya serta sanak saudara selalu baik
5. Kebiasaan seksual
a. Gangguan hubungan seksual: pasien mengatakan dulu sebelum sakit tidak ada
gangguan seksualnya dan sesudah pasien sakit sudah tidak pernah
berhubungan lagi karena terbaring di rumah sakit.
b. Pemahaman tentang seksual: pasien dan keluarga nampak paham tentang
seksual
6. Pertahanan koping
a. Pengambilan keputusan: sendiri, suami
b. Yang di sukai tentang dirinya: anggota badan
c. Yang ingin di rubah dari kehidupan: menjaga pola makan serta menjaga
kesehatan
d. Yang di lakukan jika stress: diam
7. Sistem dan nilai kepercayaan;
a. Siapa atau apa sumber kekuatan: Tuhan dan kedua orang tua
b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting bagi anda: pasien dan keluarga
mengatakan Tuhan Yesus adalah tuhannya sumber kepercayaannya karena
pasien menganut agama Kristen Portestan.
c. Kegiatan agama yang ingin di lakukan di RS: berdoa dan beribadah.
4
8.pola aktivitas sehari-hari
NO POLA DI RUMAH DI RUMAH SAKIT
1 Pola Nutrisi
a. Makan 3x/hari
Frekwensi Nasi,sayur dan lauk Diet kalori dan gula
Jenis 1 porsi habis
Nafsu makan Tidak ada
Pantangan
b. Minum 6 – 8 gelas/hari
Frekwensi Air putih,susu,teh,kopi
Jenis Tidak ada
Keluhan
2 Pola Eliminasi
4 Personal Hygiene
Mandi 2x/hari pakai sabun diseka
Gosok gigi 2x/hari pakai odol 1x/hari pakai odol
Keramas 3x/minggu belum pernah
5
9.Pola Aktivitas dan Latihan
Adl masih di bantu oleh kelurga dan perawat
Kemampuan Perawatan 0 1 2 3 4
Diri
Makan/ Minum x
Mandi x
Toileting x
Berpakaian x
Molalitas di tempat tidur x
Berpindah x
Ambulasi ROM X
Keterangan :
0: Mandiri
1: Alat bantu
2: Dibantu orang lain
3: Dibantu orang lain dan alat
4: Tergantung total
Oksigenasi:
Klien Klien bernafas spontan, tidak sesak nafas, dan tidak menggunakan alat bantu
pernafasan.
C.Pemeriksaan Fisik
4. Keadaan Umum:Lemas
a. Kesadaran : CM
b. GCS : V 5, M 6, E 4
c. TTV : TD : 110/80
S : 36,5
N : 92
R : 20x/menit
d.Ekspresi wajah : Meringis
1. Kepala
a. inspeksi :
Bentuk Kepala : Normal
Kesimetrisan Muka, Tengkorak : Simetris kiri-kanan
Warna/distribusi rambut/kulit kepala : hitam, tipis, dan bersih
b. Palpasi: Tidak ada nyeri tekan dan massa pada kepala
6
2. Mata
a. Inspeksi:
1. Kelopak mata : Normal
2. Konjungtiva : Normal
3. Skelera : Tidak iktrus
4. Pupil : Isokor kiri dan kanan
5. Reaksi terhadap cahaya : Ada reflex terhadap cahaya
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
Tidak ada massa tumor
c. Lain-lain.
Fungsi penglihatan : Pasien tidak ada gangguan dalam penglihatan
3. Telinga
a. Inspeksi :
Tampak simetris kiri dan kanan
Tidak ada massa/ benjolan
b. Palpasi:
Daun telinga lentur jika ditekuk ke depan, daun telinga akan kembali
ke posisi normal jika di lepas
Tidak terdapat nyeri tekan pada telinga
4. Hidung
a. Inspeksi:
Tidak ada epitaksis (pendarahan)
Tidak ada rinore
Kemampuan penciuman baik
Tidak ada pernafasan cuping hidung
Tidak Nampak adanya polip
b. Palpasi:
Tidak terdapat adanya obstruksi dan sinusitis
Tidak terdapat nyeri tekan pada hidung
c. lain-lain: Tidak ada
7
5. Status neurologi
a. Fungsi cerebral
6. Tingkat kesadaran
E: membuka secara spontan :4
M: orientasi baik :6
V: mengikuti perintah :5
Skor GCS : 15
7. Tingkat kesadaran : Composmentis
8. Koordinasi : baik
9. Orientasi : pasien dapat membedakan waktu, lingkungan dan orang
10. Sensasi : Pasien dapat membedakan panas dan dingin
8
d. Perkusi:
Suara perkusi : Sonor
8. Jantung
a. Inspeksi:
Denyut apeks terlihat pada ics 5 kira-kira 2-3 cm, sebelah medial garis
mid clavikula (iktus kordis)
b. Palpasi:
Denyut teraba pada ics 5 kira-kira 2-3 cm sebelah medial garis mid
clavikula kiri
c. Perkusi:
Suara perkusi resonan pada ics 2 dan 5
Batas-batas jantung pada 2 dan 3 dan apeks jantung di bagian bawa
d. Auskultasi:
Bunyi jantung I: Murni (dup)
Bunyi jantung II : Murni (dup)
Tidak terdapat adanya bunyi jantung tambahan
9. Abdomen:
a. Inspeksi:
Perut acites, simetris kiri dan kanan
b. Palpasi:
Tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen
c. Perkusi:
Terdengar bunyi redup
Lain-lain : Lingkar Perut 100 cm
10. Genetalia,anus dan Status Reproduksi : Tidak ada kelainan
11. Ekstremitas :
Ekstermitas atas
Gangguan dalam pergerakan : Tidak ada gangguan dalam
pergerakan
Kegiatan sehari-hari : Pasien dapat melakukannya dengan sendiri
Simetris kanan dan kiri
Udema : tidak ada pembenkakan
9
Ekstermiatas Bawah
Gangguan dalam pergerakan : Pasien tidak bisa berjalan karena terdapat
luka ulkus pada bagian kaki kiri
Kagiatan sehari-hari : Pasien dapat bergerak dengan menggunakan kursi
roda
Simetris kanan kiri
Udema : ada pembengkakan di kaki bagian kanan
Merasa kesakitan setiap kali berjalan
Terdapat nyeri tekan
Kekuatan otot
5 5
2 5
10
N IV : Bola mata dapat bergerak mengikuti stimulus
yaitu gerakan ke bawah dan ke dalam.
N V : Dengan di tes menggunakan kapas yang sudah
pilih terhadap kornea, kornea langsung mengejap.
N VI : Bola mata bisa digerakan ke arah kanan dan kiri
tapi kanan sedikit tertinggal.
N VII : Wajah klien simetris, adanya sensitif pada kulit
dahi bila di tempelkan air dingin dan hangat,
biasa tersenyum dan memperhatikan gigi, klien
dapat membedakan rasa aasin, manis dan pahit.
N VIII : Klien dapat mendengar suara perawat dengan
baik dan jelas, juga dapat menjawab semua
pertanyaan.
N IX : Klien mengatakan tidak ada nyeri menelan,
kontraksi palatum sulit dinilai.
N X : Soft palatum bergerak sewaktu mengatakan “ah”
bentuk simetris, jika di sentuh palatum maka dia
bergerak keatas.
N XI : Ketika mengangkat bahu, sebelah kiri sedikit
tertinggal menengah kanan kiri sebelah kiri
tertinggal.
N XII : Gerakan lidah miring ke kiri, tidak simetris
fasikula
I. Data Penunjang
Nama : Tn. T
Umur : 60 Th
Ruang : UGD
NO TANGGA PEMERIKSAAN HASIL NILAI
L LABORATORIUM NORMAL
1 2 3 4 5
1 08-11-2022 HETMATOLOGI
Hemoglobin 13,0 mg% P.12,5 – 18,0
W.12,0 – 16,0
Lekosit 11,00/mm 4,0 – 10,0
11
Creatinin 0,68 0,5-1,53
1. Therapy
1. Infus Rl 20 tpm
2. Ceftriaxone 2x1 gr IV
3. Novorapid 3x8 Unit IM
4. Metformin 3x500 mg
I. KLASIFIKASI DATA
5 5
2 5
12
II. ANALISA DATA
ulserasi
nyeri
2. DS : Adanya Resiko
luka ulkus di kaki kiri pembatasan gerak terjadinya
(imobilitas) infeksi
DO :
Luka tampak lembab dan kotor Aktivitas
terganggu
kulit terlihat kering dan terdapat
ulkus kulit
Intoleransi
Lekosit 11,00/mm
aktivitas
GDS285
Luka DM
Mediator kuman
Infeksi
13
DS: Adanya Gangguan pola
3. Lemas pembatasan gerak aktivitas
luka ulkus pada kaki kiri (imobilitas)
Neuropati
DO :
Adl masih di bantu oleh kelurga dan motorik
perawat
Tonus otot atropi otot
5 5
2 5 Perubahan sikap
tubuh
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d luka ulkus di tandai dengan wajah pasien
meringis
2. Resiko terjadinya infeksi b.d luka DM tandai dengan luka ulkus pada kaki kiri
3. Gangguan pola aktivitas b.d luka ulkus di tandai dengan ADL masih dibantu
14
IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. T
Umur : 60 Th
Ruang : UGD
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN
INTERVENSI RASIONAL
1 Gangguan rasa nyaman nyeri b.d luka ulkus Setelah dilakukan 1. Bina hubungan 1. Sebagai dasar
di tandai dengan wajah pasien meringis tindakan keperawatan
saling percaya interaksi yang
selama 1x6jam
diharapkan nyeri dengan pasien teraupetik antara
DS :
terontrol dengan
pasien dan perawat
kriteria hasil :
nyeri luka ulkus di bagian Kaki 1. Mampu 2. Observasi tingkat 2. Untuk mengetahui
kiri mengontrol nyeri nyeri dan monitor skala nyeri dan
P : Luka ulkus 2. Melaporkan
Q :Nyeri seperti ditusuk-tusuk tanda-tanda vital keadaan umum
bahwa nyeri
R :Kaki kiri berkurang dengan pada pasien pasien
S : skala nyeri 7 menggunakan
T :hilang timbul manajemen nyeri
3. Bantu pasien dalam 3. Agar pasien merasa
3. Mampu
DO : mengenali nyeri ambulasi sesuai nyaman
Wajah meringis 4. Menyatakan rasa kebutuhan
nyaman setelah
nyeri berkurang
5. Teknik relaksasi
4. Ajarkan teknik
dapat menurunkan
relaksasi napas
15
dalam nyeri
6. Untuk mempercepat
5. Lanjutkan kolaborasi proses
dengan dokter dalam penyembuhan
pemberian therapi
2 Resiko terjadinya infeksi b.d luka DM Setelah dilakukan 1. monitor tanda dan 1. mencegah infeksi
tandai dengan luka ulkus pada kaki kiri tindakan gejala infeksi pada dan mempercepat
keperawatan selama area luka penyembuhan
DS : 1x6jam 2. berikan perawatan 2. untuk mencegah
luka ulkus di kaki kiri Dengan kriteria luka yang steril kontaminasi kuman
hasil: masukke luka ulkus
DO : 3. anjurkan pasien sehingga
Luka tampak lembab dan kotor 1. klien bebas dari beserta keluarga menurunkan resiko
kulit terlihat kering dan terdapat tanda dan gejala untuk menjaga terjadinya infeksi
ulkus kulit infeksi kebersihan 3. untuk dapat
Lekosit 11,00/mm 2. hasil pemeriksaan lingkungan mencegah terjadinya
GDS 285 laboratorium 4. kolaborasi dengan infeksi
dalam batas dokter dalam 4. untuk mempercepat
normal pemberian therapi proses
3. luka besih dan penyembuhan
tidak kotor
16
3. Gangguan pola aktivitas b.d luka ulkus di Setelah dilakukan 1. monitor tingkat 1. Dapat mengetahui
tandai dengan ADL masih dibantu tindakan keperawatan
selama 1x6jam aktivitas klien sejauh mana
diharapkan pola
DS:
aktivitas normal 2. Anjurkan keluarga kemampuan klien
Lemas kriteria hasil :
luka ulkus di kaki kiri untuk membantu dalam beraktivitas
DO : 1. ADL Kembali
Adl masih di bantu oleh kelurga dan normal tanpa kien dalam 2. ADL klien terpenuhi
perawat bantuan
memenuhi ADL 3. Agar kebutuhan
Tonus otot
5 5 2. Tidak lagi 3. Bantu klien dalam sehari-hari tetap
2 5 lemas
memenuhi terpenuhi dan untuk
3. Luka ulkus
membaik kebutuhan mencegah aktivitas
pasifdapat
17
mencegah terjadinya
kekakuan sendi
18
V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : Tn. T
Umur : 60 Th
Ruang : UGD
NO TANGGA JAM TINDAKAN EVALUASI
DX L
1 08-11-2022 09.00 1. MemBina S:
WIB hubungan saling Pasien mengatakan
Nyeri luka ulkus sedikit
percaya dengan
terkontrol
pasien
Hasil:
O: Pasien tampak
keluarga dan pasien
Ekspresi wajah
dapat percayapada sudah tidak
perawat terlalu meringis
KU lemah
4. memBantu pasien
dalam ambulansi
19
sesuai kebutuhan
Hasil :
Pasien merasa
nyaman
5. meAjarkan teknik
relaksasi napas
dalam
Hasil:
Pasien tampak tenang
dengan Teknik
releksasi napas dalam
yang diajarkan
6. Lanjutkan
kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian terapi
obat
Hasil :
Novorapid 3x8 Unit
IM
Metformin 3x500 mg
Perwatan luka pagi-
soreh
2 08-11-2022 10.00 1. memonitor tanda S : pasien mengatakan
dan gejala infeksi luka ulkus di kaki kiri
hasil :
O : pasien nampak
ada tanda infeksi Luka tampak
kodisi luka berair dan lembab dan
bernanah sudah tidak
kotor
2. memberikan kulit terlihat
perawatan luka kering dan
yang steril terdapat ulkus
Hasil : kulit
Perawatan lukastiap Lekosit
pagi dan soreh 11,00/mm
20
GDS285
4. kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat
hasil :
Ceftriaxone 2x1 gr IV
21
2.mengAnjurkan Tonus otot
keluarga untuk 5 5
2 5
membantu kien dalam
A : Gangguan pola
memenuhi ADL
aktivitas belum teratasi
Hasil : P : lanjutkan intervensi
1,2,3,dan4
Kelurga mengerti dan
1.monitor tingkat
mau melakukan aktivitas klien
3.MemBantu klien
2mengAnjurkan
dalam memenuhi
keluarga untuk
kebutuhan
membantu kien dalam
Hasil:
memenuhi ADL
Klien merasa nyaman
3.MemBantu klien
dengan bantuan yang dalam memenuhi
kebutuhan
di berikan
4.mengAnjurkanROM
4.Anjurkan kien kien untuk melakukan
untuk melakukan latihan aktif atau pasif
Latihan ROM aktif
atau pasif
Hasil :
Klien mengerti dan
akan melakukan
ROM aktif atau pasif
22
VI. EVALUASI
Nama : Tn. T
Umur : 60 Th
Ruang : UGD
CATATAN PERKEMBANG
NO. HARI/TANGGAL PERKEMBANGAN TT/NAMA
DX PERAWAT
1 19-09-2015 Klien tenang dan merasa nyaman
S : Klien mengatakan nyeri pada
daerah lika.
O :Klien tampak kesakitan dan
gelisah.
A : Gangguan rasa nyaman
sehubungan dengan luka ulkus
DM.
P : Rasa nyeri dapat teratasi dengna
kriteria
- Atur posisi tidur
- Kurangi aktivitas
- Kolaborasi pemberian analgetik
23
O : Balutan belum diganti dan tampak
kotor.
A : Potensial terjadinya infeksi.
P : Infeksi tidak terjadi : mengalami
balutan dan membersihkan luka
dengan antiseptic.
I : Sesuaikan dengan rencana.
E : Luka kering dan bersih
R : lanjutkan intervensi
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL MANAJEMEN NYERI
24
3. 4-6 = nyeri sedang (pasien mendesis, menyeringai, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, mendeskripsikan dan dapat
mengikuti perintah)
4. 7-9 = nyeri berat (pasien terkadang tidak dapat mengikuti
perintah tapi masih respon terhadap tindakan, tidak dapat
mendeskripsikan, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, nafas
panjang dan distraksi.
5. 10 = nyeri sangat berat (pasien sudah tidak mampu lagi
berkomunikasi, memukul)
0 1 2 3 4 5
25
1. Kompres dingin
2. Massage kulit
3. Buli-buli panas
4. Relaksasi seperti lingkungan yang tenang, posisi
yang nyaman dan nafas dalam.
5. Tekhnik distraksi yakni mengalihkan perhatian ke
stimulus lain seperti menonton televisi, membaca
koran, mendengarkan musik
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
26