Anda di halaman 1dari 17

PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN

A. Identitas Klien
Nama : Ny.B No. RM : 000761234
Usia : 45 tahun Tgl. Masuk : 25 November 2023
Jenis kelamin : Perempuan Tgl. Pengkajian : 25 November 2023
Alamat : Malang Sumber informasi : Suami Ny. B
No. telepon : 08xxx Nama klg. dekat yg bisa dihubungi:Tn.A
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam Status : Suami
Suku : Jawa Alamat : Malang
Pendidikan : SMP No. telepon : 0844xxxx
Pekerjaan : IRT Pendidikan : SMA
Lama berkerja : - Pekerjaan : Swasta

B. Status kesehatan Saat Ini


1. Keluhan utama : Klien saat bahwa merasa lemah pada anggota tubuh bagian
kiri
wajah tampak merot, sulit menelan, dan merasa pusing secara
tiba-tiba.
2. Lama keluhan : 4 hari sebelumnya pasien merasa pusing, lemas, dan nyeri di
bagian tengkuk.
3. Kualitas keluhan : Pasien tampak lemah dan berbaring di tempat tidur karena
kelemahan pada tangan dan kaki kiri serta sulit untuk berdiri
4. Faktor pencetus : Sebelumnya pasien tidak menjaga pola makan, jarang
berolahraga karena sibuk pekerjaan rumah
5. Faktor pemberat : pasien mempunyai riwayat hipertensi, kurang lebih 5 tahun
6. Upaya yg. telah dilakukan : Setelah mengalami kelemahan tangan dan kaki kiri, pasien
langsung dilarikan ke rumah sakit
7. Diagnosa medis :
a. Stroke Iskemik Tanggal : 25 November 2023
b. Hipertensi Grade II Tanggal : 28 Desember 2018
C. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Pasien masuk ke IGD rumah sakit dengan keluhan 4 hari sebelum masuk rumah sakit
pasien merasakan pusing, nyeri pada daerah tengkuk dan merasa lemas. Lalu pada tanggal
25 November 2023 pagi pasien tiba-tiba merasakan tangan dan kaki kiri tidak bisa
digerakkan dan terasa lemas. Keluarga klien juga mengatakan wajah Ny. B merot dan sulit
menelan makanan. Pasien juga sempat merasakan pusing dan nyeri pada area tengkuk.
D. Riwayat Kesehatan Terdahulu
1. Penyakit yg pernah dialami:
a. Kecelakaan (jenis & waktu) : Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan
b. Operasi (jenis & waktu) : Pasien tidak pernah mengalami operasi
c. Penyakit:
 Kronis : Pasien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi, kurang
lebih 5 tahun
 Akut : Pasien mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat
penyakit akut
d. Terakhir masuki RS : 18 Desember 2018
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Tipe Reaksi Tindakan
Tidak ada tidak ada tidak ada

3. Imunisasi:
(√) BCG (√) Hepatitis
(√) Polio (√) Campak
(√) DPT
4. Kebiasaan:

Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya


Merokok _ _ _
Kopi _ _ _
Alkohol _ _ _
5. Obat-obatan yg digunakan:
Jenis Lamanya Dosis

Tidak ada tidak ada tidak ada


E. Riwayat Keluarga
Keluarga klien mengatakan di dalam keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan
seperti Hipertensi, DM, dan asma.

GENOGRAM

Keterangan:

:pasien

:perempuan

:laki-laki

:meninggal

F. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
 Kebersihan baik baik
 Bahaya kecelakaan baik baik
 Polusi baik baik
 Ventilasi baik baik
 Pencahayaan cukup cukup

G. Pola Aktifitas-Latihan
Rumah Rumah Sakit
 Makan/minum 0 3
 Mandi 0 3
 Berpakaian/berdandan 0 3
 Toileting 0 1
 Mobilitas di tempat tidur 0 3
 Berpindah 0 3
 Berjalan 0 3
 Naik tangga 0 3
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu
orang lain, 4 = tidak mampu
H. Pola Nutrisi Metabolik
Rumah Rumah Sakit
 Jenis diit/makanan rendah garam rendah garam
 Frekuensi/pola 3 x/hari 2 x/hari
 Porsi yg dihabiskan 1 porsi 1 porsi
 Komposisi menu nasi, lauk pauk bubur
 Pantangan makanan asin makanan asin
 Napsu makan baik menurun
 Jenis minuman air mineral air mineral
 Frekuensi/pola minum 8-9 gelas/hari 6 gelas/hari
 Gelas yg dihabiskan 1 gelas (240 ml) 1 gelas (240 ml)
 Sukar menelan (padat/cair) tidak ada tidak ada
 Pemakaian gigi palsu (area) tidak ada tidak ada
 Riw. masalah penyembuhan luka tidak ada tidak ada

I. Pola Eliminasi
Rumah Rumah Sakit
 BAB:
- Frekuensi/pola 1x/hari 2 hari sekali
- Konsistensi lunak padat
- Warna & bau kuning bau khas feses coklat bau khas
feses
- Kesulitan tidak ada tidak ada
- Upaya mengatasi tidak ada tidak ada
 BAK:
- Frekuensi/pola 4-5 x/hari 5-6 x/hari
- Konsistensi cair cair
- Warna & bau kuning,bau khas kencing kuning,bau khas
kencing
- Kesulitan tidak ada tidak bisa ke kamar
mandi
- Upaya mengatasi tidak ada pemasangan kateter

J. Pola Tidur-Istirahat
Rumah Rumah Sakit
 Tidur siang:Lamanya 1 -2 jam 3-4 jam
- Jam …s/d… 12.30- 14.00 11.00-14.00
- Kenyamanan stlh. tidur Nyenyak Kurang nyenyak
 Tidur malam: Lamanya 8 jam 8 jam
- Jam …s/d… 21.00-05.00 21.00-06.00
- Kenyamanan stlh. tidur Nyenyak Nyenyak
- Kebiasaan sblm. tidur Baca doa Baca doa
- Kesulitan Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

K. Pola Kebersihan Diri


Rumah Rumah Sakit
 Mandi:Frekuensi 2 x/hari washlap badan 1x
sehari
- Penggunaan sabun Pakai sabun cair Tidak pakai sabun
 Keramas: Frekuensi 3x/seminggu 1 x/minggu
- Penggunaan shampoo Menggunakan shampoo Menggunakan shampoo
 Gososok gigi: Frekuensi 2 x/hari 1 x/hari
- Penggunaan odol Selalu menggunakan odol Selalu menggunakan
odol
 Ganti baju:Frekuensi 1x/hari 2 hari sekali
 Memotong kuku: Frekuensi 1 x/minggu 1 x/minggu
 Kesulitan Tidak ada Tidak ada
 Upaya yg dilakukan Tidak ada Tidak ada

L. Pola Toleransi-Koping Stres


1. Pengambilan keputusan: (√) sendiri ( ) dibantu orang lain
2. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit (biaya, perawatan diri,
dll): Biaya dan perawatan diri dibantu suami pasien
3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah: Jalan-jalan
4. Harapan setelah menjalani perawatan : Pasien dapat sembuh dari penyakit yang di
derita sekarang
5. Perubahan yang dirasa setelah sakit : Menjadi lemah dan tidak bersemangat

M. Konsep Diri
1. Gambaran diri : Seorang ibu rumah tangga
2. Ideal diri: Ingin menjadi seorang istri dan ibu yang baik
3. Harga diri: Tidak ada masalah
4. Peran: seorang Ibu rumah tangga melakukan kegiatan rumah
5. Identitas diri: Pasien mengenal identitasnya mulai dari nama dan tanggal lahir

N. Pola Peran & Hubungan


1. Peran dalam keluarga : Sebagai istri dan orang tua
2. Sistem pendukung: suami/istri/anak/tetangga/teman/saudara/tidak ada/lain-lain,
sebutkan:
3. Kesulitan dalam keluarga: ( ) Hub. dengan orang tua ( ) Hub.dengan
pasangan
( ) Hub. dengan sanak saudara ( ) Hub.dengan
anak
( √) Lain-lain sebutkan : Tidak ada
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS : Tidak ada
masalah
5. Upaya yg dilakukan untuk mengatasi: Tidak ada
O. Pola Komunikasi
1. Bicara: (√) Normal (√)Bahasa utama: Indonesia
( ) Tidak jelas (√)Bahasa daerah: Jawa
( ) Bicara berputar-putar (√)Rentang perhatian : Baik
( ) Mampu mengerti pembicaraan orang lain(√) Afek: Positif
2. Tempat tinggal: Bersama suami dan anak
Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut:adat istiadat: Suku jawa
b. Pantangan & agama yg dianut: Agama Islam
c. Penghasilan keluarga: ( ) < Rp. 250.000 (√) Rp. 1 juta – 1.5 juta
( ) Rp. 250.000 – 500.000 ( ) Rp. 1.5 juta – 2 juta
( ) Rp. 500.000 – 1 juta ( ) > 2 juta

P. Pola Seksualitas
 Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: (√) tidak ada ( ) ada
 Upaya yang dilakukan pasangan:
(√) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain

Q. Pola Nilai & Kepercayaan


1. Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting untuk Anda, Ya/Tidak
2. Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan dirumah (jenis & frekuensi): Kegiatan
sholat lima waktu dan mengaji setiap malam jumat
3. Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di RS: Sholat lima waktu
4. Harapan klien terhadap perawat untuk melaksanakan ibadahnya: Berharap bisa sholat 5
waktu
R. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum: Lemah
 Kesadaran: Somnolen GCS : E4, V5, M1
 Tanda-tanda vital: - Tekanan darah : 230/110 mmHg - Suhu : 36,5 oC
- Nadi : 92 x/menit - RR : 21 x/menit
 Tinggi badan : 155 cm Berat Badan: 65 kg
2. Kepala & Leher
a. Kepala:
Tampak simetris, tidak ada luka pada kepala, rambut dan kulit kepala tampak bersih
dan tidak terdapat hematoma, TIK meningkat ≥20 mmHg akibat stroke.
b. Mata:
Simetris kanan dan kiri, konjungtiva anemis dan tidak terdapat ikterik, pupil isokor,
dan bisa melihat ke atas bawah, serta kiri dan kanan.
c. Hidung:
Septum berada ditengah, tidak terdapat sekret, tidak ada pernapasan cuping hidung.
d. Mulut & tenggorokan:
Mulut merot, terdapat secret mukosa bibir lembab.
e. Telinga:
Telinga pasien simetris antara kiri dan kanan, tidak terdapat infeksi telinga bagian
dalam bersih dan tidak ada lesi tidak ada massa dan cairan pada telinga, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran.

f. Leher:
Tidak terdapat benjolan, simetris dan tidak terdapat perubahan warna.
3. Thorak & Dada:
 Jantung
- Inspeksi: Tidak ada pembengkan.
- Palpasi: Tidak teraba nyeri dan tidak ada pembesaran jantung.
- Perkusi: Terdengar pekak pada ICS 2 kanan dan kiri sampai dengan ICS 5 kiri..
- Auskultasi: S1>S2, reguler, tidak terdengar murmur dan S3 atau bunyi gallop.
 Paru
- Inspeksi: Gerakan dada simetris, tidak tampat retraksi dinding dada, dan tidak
ada
lesi.
- Palpasi: Tidak ada krepitasi, vokal fremitus sama kiri dankanan, tidak ada
penurunan maupun peningkatan getaran.
- Perkusi: Terdengar sonor pada seluruh lapang paru ICS 1-6.
- Auskultasi: Terdengar vesikuler, tida terdengar whezing, ronki, dan krakels.
4. Payudara & Ketiak
Simetris kanan dan kiri, tidak ada benjolan dan perubahan warna pigmen pada kulit.
5. Punggung & Tulang Belakang
Simetris, tidak ada penonjolan pada salah satu tulang, dan tidak bungkuk.
6. Abdomen
 Inspeksi: Abdomen datar, tidak terdapat luka dan perubahan warna kulit
 Palpasi: Tidak ada distensi abdomen, tidak terdapat nyeri tekan, dan tidak ada
perubahan warna.
 Perkusi: Terdengar suara timpani
 Auskultasi: Terdengar bising usus normal 6x/mnt
7. Genetalia & Anus
 Inspeksi: Tidak ada kemerahan maupun bengkak pada genetalia dan anus
 Palpasi: Pasien tidak merasakan nyeri pada daerah genetalia dan anus
8. Ekstermitas
 Atas: Terpasang infus asering 20 tpm, tidak dapat bergerak bebas, hemiplegia
sinistra
 Bawah: T idak terdapat oedeme, tidak ada varises, hemiplegia sinistra.

 Kekuatan otot
0 5
0 5
9. Sistem Neuorologi
Pasien kurang merasakan rangsangan fisik pada ekstremitas atas dan bawah bagian
kiri. Terdapat gangguan pada nervus VII,IX.X dan XII
10. Kulit & Kuku
 Kulit: Kulit pasien bersih, warna sawo matang, tidak ada sianosis tidak ada lesi
 Kuku: Bersih, kuku pendek.

S. Hasil Pemeriksaan Penunjang


TERLAMPIR
Hasil dari CT scan dan MRI scan positif stroke.

T. Terapi
Terapi disaat hipertensi kambuh:
1. Amlodipine
2. Captropil
Terapi saat ini:
1. Cardio aspirin
2. Brainact
3. Pladogrel
4. Amlodipine

U. Persepsi Klien Terhadap Penyakitnya


Pasien merasa ketakutan dan khawatir kalau pasien tidak bisa sembuh seperti semula
V. Kesimpulan
Dari data pengkajian diatas bisa disimpulkan bahwa pasien mengalami stroke iskemik
menyebabkan kelemahan pada ekstremitas kiri. Pasien juga mengalami hipertensi grade 2.
W. Perencanaan Pulang
 Tujuan pulang: -
 Transportasi pulang: -
 Dukungan keluarga: -
 Antisipasi bantuan biaya setelah pulang: -
 Antisipasi masalah perawatan diri setalah pulang: -
 Pengobatan: -
 Rawat jalan ke: -
 Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah:-
Keterangan lain: -
Pengelompokan Data (Analisis Data)

No Tanggal Data Etiologi Masalah keperawatan


1. 25 Ds: Keluarga pasien juga mengatakan Edema Serebral Penurunan Kapasitas Adaptif
sempat merasakan pusing dan sakit pada Intrakranial
November
daerah tengkuk.
2023 Do:
- TTV: TD: 230/110 mmHg, N: 92
x/menit, RR: 21x/menit, S: 36,5 ℃
- Pasien tampak hemiplegia sinistra
- TIK meningkat ≥20 mmHg
- Kesadaran somnolen (GCS=10) E=4
V=5 M=1
- Terdapat gangguan pada nervus VII,
IX, X dan XII

2. 25 Ds: Keluarga pasien mengatakan Ny. B Kekuatan Otot Menurun Resiko Jatuh
merasa lemah dan lemas, serta tidak bisa
November
menggerakkan tangan dan kaki sebelah
2023 kiri.
Do:
- Pasien tampak hemiplegia sinistra
- Hasil skor dari kemandirian yang
saat ini dialami yaitu 23 ( sebagian
besar membutuhkan bantuan secara
penuh) / resiko jatuh tinggi

3. 25 Ds: Keluarga pasien mengatakan Ny. B Penurunan Kekuatan Otot Gangguan Mobilitas Fisik
merasa lemah dan lemas, serta tidak bisa
November
menggerakkan tangan dan kaki sebelah
2023 kiri.
Do:
- Pasien mengalami hemiplegia
sinistra dan mengalami keterbasan
gerak.
- Kekuatan otot
0 5
0 5

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


BERDASARKAN PRIORITAS
Berikut ini adalah diagnosa keperawatan menurut (SDKI, 2017), yaitu:
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan
1. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial b.d edema serebral d.d sakit kepala, tingkat 25 November 2023
kesadaran menurun, reflek neurologis terganggu, tampak lemah, ≥20 mmHg. (D.0066)

2. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot d.d mengeluh sulit menggerakan 25 November 2023
ekstremitas, kekuatan otot menurun, gerakan terbatas, fisik lemah. (D.0054)

3. Resiko jatuh b.d kekuatan otot menurun. (D.0143) 25 November 2023


.

INTERVENSI KEPERAWATAN
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan TTD

1. 25 Penurunan kapasitas Setelah dilakukan intervensi Manajemen Peningkatan Intrakranial (I.06194)


November adaptif intrakranial b.d keperawatan selama 1 X 24 jam, Observasi
2023 edema serebral d.d sakit maka kapasitas adaptif - Indentifikasi penyeba TIK (mis, eduma
intrakranial meningkat membaik serebral)
kepala, tingkat kesadaran
dengan kriteria hasil (L.06049) : - Monitor tanda dan gejala peningkatang TIK
menurun, reflek neurologis
- Tingkat kesadaran meningkat (mis, td meningkat, kesadaran menurun,
terganggu, tampak lemah, - Sakit kepala menurun monitor MAP, (mean arterial preassure)
≥20 mmHg. (D.0066) - Tekanan darah membaik Teraupetik
- Refleks neurologis membaik - Minimalkan stimulus dengan menyediakan
- Tekanan intrakranial membaik lingkungan yang tenang
- Cegah terjadinya kejang
- Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian sedasi dan anti
konvulsan, jika perlu

2. 24 Gangguan mobilitas fisik b.d Setelah dilakukan intervensi


keperawatan selama 1 X 24 jam, Dukungan ambulasi (I.05173)
November penurunan kekuatan otot d.d
maka mobilitas fisik meningkat Observasi
2023 mengeluh sulit menggerakan dengan kriteria hasil (L.05042) :
ekstremitas, kekuatan otot - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
menurun, gerakan terbatas, - Pergerakan ekstremitas lainnya
fisik lemah. (D.0054) meningkat - Identifikasi toleransi fisik melakukan
- Kekuatan otot meningkat pergerakkan
- Gerakan terbatas menurun - Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
- Kelemahan fisik menurun. sebelum memulai mobilisasi
- Monitor kondisi umum selama melakukan
mobiliasi.

Terapeutik
- Fasilitasi aktifitas mobilisasi dengan alat bantu
(mis pagar tempat tidur)
- Fasilitasi melakukan pergerakkan jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakkan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. duduk ditempat tidur, duduk di
sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)
Resiko jatuh b.d kekuatan
3. 25 otot menurun. (D.0143) Setelah dilakukan intervensi Pencegahan jatuh (I.14540)
November keperawatan selama 1 X 24 jam, Observasi
2023 maka tingkat jatuh menurun - Identifikasi faktor resiko jatuh (mis, penurunan
dengan kriteria hasil (L.14138) : tingkat kesadaran, gangguan kesseimbangan
- Jatuh dari tempat tidur - Identifikasi resiko jatuh setidaknya sekali setiap
menurun
shift atau sesuai dengan kebijakan institusi
- Jatuh saat berdiri menurun
- Jatuh saat duduk menurun - Indentifikasi faktor lingkungan yang
- Jatuh saat berjalan menurun meningkatkan resiko jatuh
- Hitung resiko jatuh dengan menggunakan skala
(mis. morse fall scale, humpty dumpty scale),
jika perlu
- Monitor kemampuan berpindah dati tempat
tidur ke kursi roda dan sebaliknya

Teraupetik
- Pasang hand rail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
- Tempat kan pasien berisiko tinggi jatuh dekat
dengan pantaun perawat dari nurse station
Edukasi
- Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan
bantuan untuk berpindah.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan TTD


14 08.00 Penurunan kapasitas Manajemen Peningkatan Intrakranial (I.06194) -
November 08.15 adaptif intrakranial b.d - Mengindentifikasi penyeba TIK (mis, eduma serebral)
2023 08.30 edema serebral d.d sakit - Memonitor tanda dan gejala peningkatang TIK (mis, td meningkat,
08.50 kesadaran menurun, monitor MAP, (mean arterial preassure)
kepala, tingkat kesadaran
09.00 - Meminimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang
09.15 menurun, reflek - Mencegah terjadinya kejang
neurologis terganggu, - Pertahankan suhu tubuh normal
09.45 tampak lemah, ≥20 - Berkolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan, jika perlu
mmHg. (D.0066)

14 10.30 Gangguan mobilitas fisik Dukungan ambulasi (I.05173) -


November 10.45 b.d penurunan kekuatan - Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
2023 11.00 otot d.d mengeluh sulit - Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakkan
11.10 menggerakan ekstremitas, - Memonitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai
11.20 kekuatan otot menurun, mobilisasi
11.45 rentang gerak (ROM) - Memonitor kondisi umum selama melakukan mobiliasi.
12.00 menurun, sendi kaku, fisik - Memfasilitasi aktifitas mobilisasi dengan alat bantu (mis pagar tempat
12.10 lemah. (D.0054) tidur)
- Memfasilitasi melakukan pergerakkan jika perlu
12.20 - Meliibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
12.35 pergerakkan
12.50 - Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
13.20 - Menganjurkan melakukan mobilisasi dini
13.45 - Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis. duduk
ditempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)
10.30 Resiko jatuh b.d kekuatan Pencegahan jatuh (I.14540)
10.45 otot menurun. (D.0143) - Mengidentifikasi faktor resiko jatuh (mis, penurunan tingkat kesadaran,
11.00 gangguan kesseimbangan
11.10 - Mengidentifikasi resiko jatuh setidaknya sekali setiap shift atau sesuai
11.20 dengan kebijakan institusi
11.45 - Mengindentifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan resiko jatuh
12.00 - Menghiitung resiko jatuh dengan menggunakan skala (mis. morse fall
12.10 scale, humpty dumpty scale), jika perlu
- Memonitor kemampuan berpindah dati tempat tidur ke kursi roda dan
12.20 sebaliknya
12.35 - Memasang hand rail tempat tidur
12.50 - Mengatur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
13.20 - Menempatkan tempat kan pasien berisiko tinggi jatuh dekat dengan
13.45 pantaun perawat dari nurse station
- Menganjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan untuk
berpindah.

Anda mungkin juga menyukai