Ny.V didiagnosis CA servik oleh dokter. Ny V Nampak tidakpuas dengan diagnose yang
diputuskan dokter, dia menyalahkan diagnose yang diberikan oleh dokter dengan membentak
dan mengeluarkan kata kata kasar dengan nada tinggi kedokter tersebut. Saat ini ny.Y
Nampaksedih, dia tidak mau beribadah karena menganggap itu percuma, dia tidak mau ditemui
siapapun. Dokter meminta untuk dilakukan kemo, tapi Ny.Y menolak, dia merasa takut karena
tidak tau prosedurnya aman atau tidak.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Tanggal masuk Rs : Minggu, 08 Desember 2019
Tanggal Pengkajian : Senin, 09 Desember 2019
1. Identitas diri klien
Nama : Ny. V
Tempat/ Tgl lahir : Banjarnegara, 2 April 1968
Usia : 51 tahun
Pekerjaan : Pegawai swasta
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Banjarnegara
Dx Medis : Ca Serviks
c. Lamanya keluhan :
d. Timbulnya keluhan :( ) Bertahap ( ) Mendadak
e. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya :
Sendiri :-
Oleh orang lain : Suami pasien menyatakan pada bulan Agustus mencoba
berobat ke pengobatan cina tetapi tidak membaik dan kemudian
pasien mengeluh perdarahan.
3. Riwayat Keluarga
Genogram :
Riwayat kesehatan keluarga :
Suami pasien mengatakan dari keluarga tidak memiliki riwayat penyakit turunan seperti
hipertensi, jantung diabetes mellitus dan asma. Suami pasien mengatakan keluarga
tidak ada yang menderita penyakit yang sama.
4. Riwayat kesehatan yang lalu
a. Penyakit yang pernah dialami
1) Kanak-kanak : Tidak ada
2) Kecelakaan : Tidak ada
3) Pernah dirawat : Tidak ada
4) Operasi : Tidak Pernah
b. Alergi : Tidak ada
c. Kebiasaan : merokok/ kopi/ obat/ alkohol/ lain-lain : Tidak ada
d. Obat-obatan :-
5. Reproduksi
Kehamilan G0P2A0Ah2
Mandi v
Toileting v
Berpakaian v
Berpindah v
Ambulasi ROM v
Keterangan :
0 : mandiri
1 : alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain
4 : tergantung total
7. Aspek Intelektual-Psikososial-Spiritual
a. Aspek Mental
Pasien mengatakan diagnose yang diberikan oleh dokter salah, pasien mengatakan
kata – kata kasar dengan nada tinggi dan membentak dokter.
b. Aspek Intelektual
Pasien mengatakan tidak mau dilakukan kemoo karena merasa takut dan tidak tau
prosedurnya.
c. Aspek Sosial
Hubungan keluarga dengan pasien sangat baik itu terbukti pasien selama di rumah
sakit selalu di tunggu oleh suaminya.
d. Aspek Spiritual
pasien mengatakan tidak mau beribadah karena menganggap percuma saja, pasien
mengatakan tidak mau bertemu dengan siapapun.
8. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran Umum
- KU : lemah
- Kesadaran : Composmentis
- Status Gizi :
TB = 156 cm
BB = 40 kg
IMT = 16.46 kg/m2
Suami pasien mengatakan dahulu berat badan pasien 52 kg
- Tanda- tanda vital :
Suhu = 37 ºC
Nadi = 100 x/ menit
RR = 22 x/ menit
TD = 100/50 mmHg
9) Genetalia
Tampak adanya cairan/ keputihan yang keluar dan berbau
ANALISA DATA
No Hari / Tgl Data focus Etiolgi Masalah
diputuskan dokter
2. Ny V tampak
sedih dan tidak
mau di temui oleh
siapapun
Distress spiritual b/d kejadian hidup yang tidak diharapkan ditandai dengan pasien
mengatakan bahwa diagnose itu salah, mengatakan kata-kata kasar dengan nada tinggi
dan membentak dokter, tidak mau beribadah, tampak tidak puas dengan diagnose dokter,
tampak sedih dan tidak mau ditemui siapapun.
Nyeri kronis b/d infiltrasi tumor ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada panggl/
pada saat berhubungan intim, mengatakan adanya keputihn yang berbau dan gatal,
tampak adanya cairan / keputihan yang keluar dan berbau, skala nyeri 6
B. Harapan ketidakberdayaan
Kolaborasi
- Anjurkan rohaniawan
( mis ustadz, pendeta,
romo, biksu)
2. Dukungan emosional
Observasi
- Identifikasi fungsi
marah, frustasi dan
amuk bagi pasien
- Identifikasi hal yang
telah memicu emosi
Teraupetik
- Fasilitasi
mengungkapkan
perasaan cemas, marah,
atau sedih
- Buat pernyataan
suportif atau empati
selama fase berduka
- Lakukan sentuhan
untuk memberikan
dukungan (mis.
Merangkul, menepuk –
nepuk )
- Tetap bersama pasien
dan pastikan keamanan
selama ansietas
- Kurangi tuntutan
berpikir saat sakit atau
lelah
Edukasi
- Jelaskan konsekuensi
tidak menghadapi rasa
bersalah dan malu
- Anjurkan
mengungkapkan
peerasaan yang
dialammi ( mis.
Ansietas, marah,
sedih )
- Anjurkan
mengungkapkan
pengalaman emosional
sebelumnya dan pola
respon yang biasa
digunakan
- Anjurkan penggunaan
mekanisme pertahanan
yang tepat
Kolaborasi
- Rujuk untuk konseling
3. Dukungan
pengambilan
keputusan
Observasi
- Identifikasi mengenal
masalah dan informasi
yang memicu konflik
Teraupetik
- Fasilitasi
mengklarifikasikan
nilai dan harapan yang
membuat pilihan
- Diskusikan kelebihan
dan kekurangan dari
setiap solusi
- Fasilitasi melihat
situasi secara realistic
- Motivasi
mengungkapkan tujuan
perawatan yang
diharapkan
- Fasilitasi pengambilan
keputusan secara
kolaboratif
- Hormati hak pasien
untuk menerima atau
menolak informasi
- Fasilitasi menjelaskan
keputusan kepada
orang lain
- Fasilitasi hubungan
antara pasien, keluarga,
dan tenaga kesehatan
Edukasi
- Informasikan
alternative solusi secara
jelas
- Berikan informasi yang
diminta pasien
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain
dalam memfasiitasi
pengambilan keputusan
Anoreksia saat
ini skala 3 Teraupetik
Kolaborasi
- Pemberian analgesic
VIII. EVALUASI