Anda di halaman 1dari 20

Kasus 5

Ny.V didiagnosis CA servik oleh dokter. Ny V Nampak tidakpuas dengan diagnose yang
diputuskan dokter, dia menyalahkan diagnose yang diberikan oleh dokter dengan membentak
dan mengeluarkan kata kata kasar dengan nada tinggi kedokter tersebut. Saat ini ny.Y
Nampaksedih, dia tidak mau beribadah karena menganggap itu percuma, dia tidak mau ditemui
siapapun. Dokter meminta untuk dilakukan kemo, tapi Ny.Y menolak, dia merasa takut karena
tidak tau prosedurnya aman atau tidak.

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Tanggal masuk Rs : Minggu, 08 Desember 2019
Tanggal Pengkajian : Senin, 09 Desember 2019
1. Identitas diri klien
Nama : Ny. V
Tempat/ Tgl lahir : Banjarnegara, 2 April 1968
Usia : 51 tahun
Pekerjaan : Pegawai swasta
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Banjarnegara
Dx Medis : Ca Serviks

Identitas Penanggung Jawab


Nama Suami : Tn T S
Hubungan dengan Pasien : Suami
2. Status kesehatan saat ini
a. Riwayat Masuk Rumah sakit : -
b. Keluhan utama : Nyeri pada panggul/ pada saat berhubungan intim, keputihan yang
berbau dan gatal

c. Lamanya keluhan :
d. Timbulnya keluhan :( ) Bertahap ( ) Mendadak
e. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya :
Sendiri :-
Oleh orang lain : Suami pasien menyatakan pada bulan Agustus mencoba
berobat ke pengobatan cina tetapi tidak membaik dan kemudian
pasien mengeluh perdarahan.
3. Riwayat Keluarga
Genogram :
Riwayat kesehatan keluarga :
Suami pasien mengatakan dari keluarga tidak memiliki riwayat penyakit turunan seperti
hipertensi, jantung diabetes mellitus dan asma. Suami pasien mengatakan keluarga
tidak ada yang menderita penyakit yang sama.
4. Riwayat kesehatan yang lalu
a. Penyakit yang pernah dialami
1) Kanak-kanak : Tidak ada
2) Kecelakaan : Tidak ada
3) Pernah dirawat : Tidak ada
4) Operasi : Tidak Pernah
b. Alergi : Tidak ada
c. Kebiasaan : merokok/ kopi/ obat/ alkohol/ lain-lain : Tidak ada
d. Obat-obatan :-
5. Reproduksi
Kehamilan G0P2A0Ah2

No. Ggn. Proses Lama Tempat Masalah Masalah Keadaan


anak Kehamilan persalinan persalinan persalinan persalinan bayi anak saat
/ penolong ini
1. Tidak ada Spontan Tidak terkaji Bidan - - Masih
(pasien hidup
lupa)
2. Tidak ada Spontan Tidak terkaji Bidan - - Masih
(pasien Hidup
lupa)
Riwayat menstruasi
Menarche : 15 tahun
Siklus : 30 hari
Durasi : 3 – 5 hari
Haid terakhir : 2 Oktober 2019
Dismenore : Pasien mengatakan mengalami sakit perut sebelum menstruasi
dan pada hari pertama menstruasi saja.
Menopause : Belum
Riwayat Menikah : 1x selama 30 tahun
Umur menikah : 17 tahun
Riwayat KB
Pasien mengatakan menggunakan alat kontrasepsi yaitu pil KB

6. Pola Kebiasaan Klien


a. Aspek Fisik-Biologis
1) Pola Nutrisi
a) Sebelum sakit
Suami pasien mengatakan sebelum sakit di rumah makan makan 2 – 3 kali
dalam sehari yaitu dengan sayur dan lauk pauk.
b) Selama sakit
Pasien mengatakan diit dari rumah sakit tidak pernah dihabiskan. Suami
pasien mengatakan sejak sakit pasien tidak mau makan dan hanya minum
susu yang diberikan dari rumah sakit itupun tidak habis.
2) Pola Cairan dan Elektrolit
a) Sebelum sakit
Suami pasien mengatakan sebelum sakit di rumah minum air putih ± 7 – 8
gelas dalam sehari.
b) Selama sakit
Suami pasien mengatakan di rumah sakit minum air putih ±2 botol aqua
tanggung dalam sehari. Suami pasien mengatakan pasien semenjak sakit
susah makan dan minum.
3) Pola Eliminasi
a) Sebelum sakit
Pasien b.a.b teratur dan lancar 1 x sehari dengan WC jongkok. Warna feses
kuning dan berbentuk padat lunak. Pasien tidak pernah memakai obat
pencahar untuk melancarkan b.a.b. Klien b.a.k sebanyak 5 - 6 kali
(1500ml/hari) dengan warna urine bening dan berbau khas urin.
b) Selama sakit
Pasien selama di Rumah Sakit sudah b.a.b. saat hari pengkajian pasien
sudah b.a.b 2x dengan konsistensi lunak berwarna kuning dan bau khas .
4) Pola Aktifitas, Tidur dan Istirahat
a) Sebelum sakit
Pasien mengatakan pasien biasanya melakukan aktifitas dasar seperti makan,
minum, toileting, berpakaian dengan mandiri tidak menggunakan alat bantu.
Pasien mengatakan tidur selama ± 8 jam sehari . Sebelum tidur pasien
mengatakan berdoa dulu dan tidak pernah minum obat tidur.
c) Selama sakit
Pasien mengatakan selama di rumah sakit tidur biasa ± 8 jam sehari, tetapi
seluruh aktivitas selama di rumah sakit pasien tergantung total dan hanya
berbaring di tempat tidur.

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan/Minum v

Mandi v

Toileting v

Berpakaian v

Mobilisasi di tempat tidur v

Berpindah v

Ambulasi ROM v

Keterangan :
0 : mandiri
1 : alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain
4 : tergantung total

5). Pola kognitif dan persepsi


Sebelum sakit : pasien meras dirinya sehat
Sesudah sakit : pasien merasa cemas dan gelisah dengan penyakitnya

6). Pola persepsi – konsep diri


Sebelum sakit : tidak ada perubahan pada dirinya
Sesudah sakit : adanya perubahan pada dirinya dan merasa malu

7). Pola tidur dan istirahat


Sebelum sakit : tidur 7 jam
Sesudah sakit : kurang tidur karena nyeri

8). Pola peran hubungan


Sebelum sakit : menjadi istri yang sempurna
Sesudah sakit : merasa gagal dan malu menjadi istri

9). Pola seksual reproduksi


Sebelum sakit : tidak ada keluahan
Sesudah sakit : adanya nyeri pada saat berhubungan intim

10). Pola toleransi stress dan koping


Sebelum sakit : menangani masalah dengan tenang
Sesudah sakit : banyak gelisah dan ragu

11). Pola nilai dan keyakinan


Sebelum sakit : rajin beribadah
Seudah sakit : tidak mau beibadah karena percuma

7. Aspek Intelektual-Psikososial-Spiritual
a. Aspek Mental
Pasien mengatakan diagnose yang diberikan oleh dokter salah, pasien mengatakan
kata – kata kasar dengan nada tinggi dan membentak dokter.
b. Aspek Intelektual
Pasien mengatakan tidak mau dilakukan kemoo karena merasa takut dan tidak tau
prosedurnya.
c. Aspek Sosial
Hubungan keluarga dengan pasien sangat baik itu terbukti pasien selama di rumah
sakit selalu di tunggu oleh suaminya.
d. Aspek Spiritual
pasien mengatakan tidak mau beribadah karena menganggap percuma saja, pasien
mengatakan tidak mau bertemu dengan siapapun.

8. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran Umum
- KU : lemah
- Kesadaran : Composmentis
- Status Gizi :
TB = 156 cm
BB = 40 kg
IMT = 16.46 kg/m2
Suami pasien mengatakan dahulu berat badan pasien 52 kg
- Tanda- tanda vital :
Suhu = 37 ºC
Nadi = 100 x/ menit
RR = 22 x/ menit
TD = 100/50 mmHg

b. Pemeriksaan secara sistematik


1) Kepala
Bentuk kepala mesocephal, rambut warna hitam, mudah rontok, keadaan bersih,
tidak ada lesi.
2) Mata
Bentuk mata simetris, sclera tidak ikterik, konjungtiva anemis, pasien
mengatakan fungsi penglihatan tidak ada gangguan.
3) Hidung
Bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping
hidung. Pasien terpasang kanul binasal 3 liter/menit.
4) Mulut
Bentuk simetris, tidak ada kelainan kongenital, membran mukosa kering.
5) Lidah
Bersih, tidak pucat, tidak ada stomatitis.
6) Dada
a) Respirasi
Inspeksi : Dada Simetris, tidak ada Retraksi, tidak ada lesi
Auskultasi : Respirasi 22 x/menit
d) Abdomen
Inspeksi : Simetris, Asites (-) , Retraksi (-) , Tidak ada penonjolan
Auskultasi : Peristaltik usus 26 x/menit
Perkusi : Terdengar suara dull pada kuadran I dan tympani pada
kuadran II, III, IV
Palpasi : Saat dipalpasi tidak ada perbesaran hepar, tidak ada
nyeri tekan pada kudran I, II, III, IV, terdapat nyeri tekan
pada abdomen bawah.
7) Integumen
Turgor kulit elastis, Tidak ada kelainan
Kuku : Capilar Refill < 2detik
8) Ekstermitas
Atas : Anggota gerak lengkap tidak ada kelainan, warna kulit putih. Pada
tangan kanan terpasang infus 2 jalur NaCl dan Vascon.
Bawah : Anggota gerak lengkap, kaki terlihat simetris, warna kulit putih. Pada
kaki kanan terpasang infus NaCl.
Tonus otot
3 3
3 3

9) Genetalia
Tampak adanya cairan/ keputihan yang keluar dan berbau

ANALISA DATA
No Hari / Tgl Data focus Etiolgi Masalah

1. Senin, 09 DS : Distress spiritual


Desember b/d kejadian hidup
1. Ny V mengatakan Kejadian hidup
2019 yang tidak
bahwa diagnose yang tidak
diharapkan
itu salah diharapkan
ditandai dengan
2. Ny V mengatakan
pasien
kata kata kasar
mengatakan
dengan nada
bahwa diagnose
tinggi dan
itu salah,
membentak dokter
Distress spiritual mengatakan kata-
3. Ny V mengatakan
kata kasar dengan
tidak mau
nada tinggi dan
beribadah karena
membentak
menganggap itu
Penyakit terminal dokter, tidak mau
percuma
beribadah, tampak
(CA Serviks)
tidak puas dengan
DO : diagnose dokter,

1. Ny V tampak tampak sedih dan

tidak puas dengan tidak mau ditemui

diagnose yang siapapun.

diputuskan dokter
2. Ny V tampak
sedih dan tidak
mau di temui oleh
siapapun

2. DS: Nyeri kronis b/d


infiltrasi tumor
1. Ny V mengatakan
ditandai dengan
Nyeri pada
panggul/ pada saat pasien
berhubungan mengatakan nyeri
intim pada panggl/ pada
2. Ny V mengatakn saat berhubungan
adanya keputihan intim, mengatakan
yang berbau dan adanya keputihn
gatal yang berbau dan
gatal, tampak
adanya cairan /
DO:
keputihan yang
1. Skala nyeri 6 dari keluar dan berbau,
10 skala nyeri 6
2. Tampak adanya
cairan/ keputihan
dan berbau

VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Distress spiritual b/d kejadian hidup yang tidak diharapkan ditandai dengan pasien
mengatakan bahwa diagnose itu salah, mengatakan kata-kata kasar dengan nada tinggi
dan membentak dokter, tidak mau beribadah, tampak tidak puas dengan diagnose dokter,
tampak sedih dan tidak mau ditemui siapapun.
 Nyeri kronis b/d infiltrasi tumor ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada panggl/
pada saat berhubungan intim, mengatakan adanya keputihn yang berbau dan gatal,
tampak adanya cairan / keputihan yang keluar dan berbau, skala nyeri 6

VII. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI

Hari / tgl Dx keperawatan SLKI SIKI


1.Distress spiritual b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Dukungan spiritual
kejadian hidup yang selama 3x 24 jam dengan Observasi
tidak diharapkan kriteria hasil diharapkan : - Identifikasi perasaan
ditandai dengan pasien A. Status spiritual khawatir, kesepian, dan
mengatakan bahwa  Verbalisasi makna dan ketidakberdayaan
diagnose itu salah, tujuan hidup saat ini - Identifikasi pandangan
mengatakan kata-kata skala 2 ( cukup tentang hubungan
kasar dengan nada menurun) target 3 antara spiritual dan
tinggi dan membentak (sedang) kesehatan
dokter, tidak mau  Verbalisasi kepuasan - Identifikasi harapan
beribadah, tampak terhadap makna hidup dan kekuatan pasien
tidak puas dengan saat ini skala 2 (cukup - Identifikasi ketaatan
diagnose dokter, menurun) target 3 dalam beragama
tampak sedih dan tidak (sedang)
mau ditemui siapapun.  Verbalisasi penerimaan Terapeutik

saat ini skla 2 (cukup - Berikan kesempatan

menurun) target skala mengekspresikan

3(sedang) perasaan tentang

 Perilaku marah pada penyakit dan kematian

tuhan saat ini skala 2 - Berikan kesempatan

(cukup meningkat) mengekspresikan dan

target skala 3 (sedang) meredakan marah


secara tepat
 Perasaan takut saat ini
- Yakinkan perawat
skala2(cukup
bahwa perawat
meningkat) target skala
bersedia mendukung
3 (sedang)
selama masa

B. Harapan ketidakberdayaan

 Keterlibatan dalam - Sediakan privasi dan

aktifitas perawata saat waktu tenang untuk

ini skala 1 (menurun) aktivitas spiritual

target 2 (cukup - Diskusikan keyakinan


menurun) tentang makna dan
tujuan hidu
C. Psikospiritual - Fasilitasi melakukan
 Konsep diri saat ini kegiatan ibadah
skala 2 (cukup
menurun) target skala 3 Edukasi
(sedang) - Anjurkan berinteraksi
 Perasaan tenang saat ini dengan keluarga, teman
skala 2 (cukup , dan/ orang lain
menurun) target skala 3 - Anjurkan berpartisipasi
(sedang) dalam kelompok
pendukung
- Ajarkan metode
relaksasi, meditasi dan
imajinasi terbimbing

Kolaborasi
- Anjurkan rohaniawan
( mis ustadz, pendeta,
romo, biksu)
2. Dukungan emosional
Observasi
- Identifikasi fungsi
marah, frustasi dan
amuk bagi pasien
- Identifikasi hal yang
telah memicu emosi

Teraupetik
- Fasilitasi
mengungkapkan
perasaan cemas, marah,
atau sedih
- Buat pernyataan
suportif atau empati
selama fase berduka
- Lakukan sentuhan
untuk memberikan
dukungan (mis.
Merangkul, menepuk –
nepuk )
- Tetap bersama pasien
dan pastikan keamanan
selama ansietas
- Kurangi tuntutan
berpikir saat sakit atau
lelah

Edukasi
- Jelaskan konsekuensi
tidak menghadapi rasa
bersalah dan malu
- Anjurkan
mengungkapkan
peerasaan yang
dialammi ( mis.
Ansietas, marah,
sedih )
- Anjurkan
mengungkapkan
pengalaman emosional
sebelumnya dan pola
respon yang biasa
digunakan
- Anjurkan penggunaan
mekanisme pertahanan
yang tepat
Kolaborasi
- Rujuk untuk konseling

3. Dukungan
pengambilan
keputusan

Observasi
- Identifikasi mengenal
masalah dan informasi
yang memicu konflik

Teraupetik
- Fasilitasi
mengklarifikasikan
nilai dan harapan yang
membuat pilihan
- Diskusikan kelebihan
dan kekurangan dari
setiap solusi
- Fasilitasi melihat
situasi secara realistic
- Motivasi
mengungkapkan tujuan
perawatan yang
diharapkan
- Fasilitasi pengambilan
keputusan secara
kolaboratif
- Hormati hak pasien
untuk menerima atau
menolak informasi
- Fasilitasi menjelaskan
keputusan kepada
orang lain
- Fasilitasi hubungan
antara pasien, keluarga,
dan tenaga kesehatan

Edukasi
- Informasikan
alternative solusi secara
jelas
- Berikan informasi yang
diminta pasien

Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain
dalam memfasiitasi
pengambilan keputusan

Hari/tgl Dx keperawatan SLKI SIKI

2.Nyeri kronis b/d Setelah dilakukan tindakan  Manajemen nyeri


infiltrasi tumor keperawaan selama 3x24 jam Observasi
ditandai dengan pasien dengan kriteria hasil - Identifikasi lokasi,
mengatakan nyeri diharapkan : karakteristik, durasi,
pada panggl/ pada saat  Tingkat nyeri frekuensi, kualitasa,
berhubungan intim,  Keluhan nyeri intensitas nyeri
mengatakan adanya saat ini skala 3 - Identifikasi skala nyeri
keputihn yang berbau (sedang) target - Identifikasi respon nyeri
dan gatal, tampak skala 4 (cukup non verbal
adanya cairan / menurun) - Identifikasi factor yang
keputihan yang keluar  Gelisah saat ini memperberat dan
dan berbau, skala skala 3 (sedang) memperingan nyeri
nyeri 6 target skala 4 - Idetifikasi pengetahuan
(cukup dan keyakinan tentang
menurun) nyeri
 Kesulitan tidur - Identifikasi pengaruh
saat ini skala nyeri pada kualitas hidup
3(sedang) target - Monitor kebrhasilan
skala 4(cukup terapi komplemnter yang
menurun) diberikan

 Anoreksia saat
ini skala 3 Teraupetik

(sedang) target - Berikan teknik

skala 4 (cukup nonfarmakologis untuk

menurun) mengurangi nyer

 Control gejala - Control lingkungan yang


mmperberat rasa nyeri
 Kemampuan
- Fasilitasi istriraht tidur
memonitor
munculnya
Edukasi
gejala secara
- Jelaskan penyebab,
mandiri saat ini
periode, dan pemicu
skala 2 (cukup
nyeri
menurun) target
- Jelaskan strategi
skala 3 (sedang)
 Kemampuan meredakan nyeri
melakukan - Anjurkan memontor
tindakan untuk nyeri secara mandiri
mengurangi - Anurkan teknik
gejala saat ini penggunaan analgesic
skala 2 (cukup dengan tepat
menurun) target - Anjurkan teknik
skala 3 (sedang) nonfarmakologis untuk
mngurangi nyreri

Kolaborasi
- Pemberian analgesic

VIII. EVALUASI

Hari/tgl Dx keperawatan Implementasi Evaluasi Ttd


 Distress Selasa, 10 Desember S:
spiritual b/d 2019
4. Ny V mengatakan
kejadian - mengobservasi
bahwa diagnose itu
hidup yang perasaan khawatir,
tidak kesepian, dan salah
diharapkan ketidakberdayaan 5. Ny V mengatakan
ditandai - mengidentifikasi kata kata kasar
dengan pandangan tentang dengan nada tinggi
pasien hubungan antara dan membentak
mengatakan spiritual dan dokter
bahwa kesehatan 6. Ny V mengatakan
diagnose itu - mengidentifikasi tidak mau beribadah
salah, harapan dan karena menganggap
mengatakan kekuatan pasien itu percuma
kata-kata - mengidentifikasi
kasar dengan ketaatan dalam O:
nada tinggi beragama 3. Ny V tampak tidak
dan - menganjurkan puas dengan
membentak berinteraksi dengan diagnose yang
dokter, tidak keluarga, teman , diputuskan dokter
mau dan/ orang lain 4. Ny V tampak sedih
beribadah, - menganjurkan dan tidak mau di
tampak tidak berpartisipasi temui oleh siapapun
puas dengan dalam kelompok
diagnose pendukung A: disstres spiritual belum

dokter, - mengajarkan teratasi

tampak sedih metode relaksasi,


dan tidak mau meditasi dan P: lanjutkan intervensi

ditemui imajinasi - Identifikasi

siapapun. terbimbing mengenal masalah


dan informasi yang
memicu konflik
- Fasilitasi
mengklarifikasikan
nilai dan harapan
yang membuat
pilihan
- Diskusikan
kelebihan dan
kekurangan dari
setiap solusi
- Fasilitasi melihat
situasi secara
realistic
- Motivasi
mengungkapkan
tujuan perawatan
yang diharapkan
- Fasilitasi
pengambilan
keputusan secara
kolaboratif
- Hormati hak pasien
untuk menerima atau
menolak informasi

 Nyeri kronis Selasa, 10 desember 2019 S:


b/d infiltrasi - mengidentifikasi 3. Ny V mengatakan
tumor lokasi, Nyeri pada panggul/
ditandai karakteristik, pada saat
dengan durasi, frekuensi, berhubungan intim
pasien kualitasa, intensitas 4. Ny V mengatakn
mengatakan nyeri adanya keputihan
nyeri pada - mengidentifikasi yang berbau dan
panggl/ pada skala nyeri gatal
saat - mengidentifikasi
berhubungan respon nyeri non O:
intim, verbal 3. Skala nyeri 6 dari 10
mengatakan - mengidentifikasi 4. Tampak adanya
cairan/ keputihan dan
adanya factor yang
berbau
keputihn memperberat dan
A: Nyeri kronis belum teratasi
yang berbau memperingan nyeri
dan gatal, - mengidetifikasi P: lanjutkan intervensi
- Berikan teknik
tampak pengetahuan dan
nonfarmakologis
adanya cairan keyakinan tentang
untuk mengurangi
/ keputihan nyeri
nyeri
yang keluar
- Control lingkungan
dan berbau,
yang mmperberat
skala nyeri 6
rasa nyeri
- Fasilitasi istriraht
tidur

Anda mungkin juga menyukai