Ket:
= Perempuan
= Pasien
3. Pola Eliminasi
AKTIVITAS SKOR
0 1 2 3 4
Kontrol BAB V
Kontrol BAK V
Personal Hygienne V
Toileting V
Makan & Minum V
Transfer kursi-tempat V
tidur
Mobilisasi V
Berpakaian V
Mandi V
Total skor 19
Skor
0 : Mandiri
1 : Dibantu sebagian
2 : Perlu bantuan orang lain
3 : Perlu bantuan orang lain dan alat
4: Tergantung/Tidak mampu
6. Pola Peran dan Hubungan
Pasien mengatakan bahwa pasien merupakan ayah dengan satu istri dan
satu anak serta mempunyai hubungan baik dengan keluarganya. Pasien yang
semula bekerja sebagai wiraswasta merasa dirinya tidak berdaya lagi akibat
lumpuhnya, sehingga tidak bisa beraktivitas seperti biasanya untuk bisa
menafkahi keluarga.
7. Pola Persepsi Sensori
Pasien tidak mengalami gangguan pada kedua sistem pendengaran dan
penglihatannya.
8. Pola Persepsi Diri atau Konsep Diri
Pasien tampak gelisah, kurang menerima kondisi kesehatan saat ini, dan
ingin segera pulih untuk bisa beraktivitas seperti biasanya untuk menafkahi
keluargan. Pada kondisi seperti ini pasien merasa dirinya tidak berdaya dan
malu terhadap keluarganya.
9. Pola Seksual dan Reproduksi
Pasien mengatakan sudah menikah dan pasien tidak mengalami gangguan
seksual dan reproduksi.
10. Pola Mekanisme Koping
Keluarga pasien mengatakan akan selalu mendukung penuh dalam
kesembuhan pasien saat ini, dan koping yang ditunjukkan pasien adalah
selalu tersenyum di setiap keadaan.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pasien mengatakan beragama Islam. Pasien tidak mengalami hambatan
untuk sholat wajib dikarenakan keluarga mengetahui dan mau membantu
dalam mempersiapkan ibadahnya walaupun kondisinya tidak memungkinkan.
E. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 24 Mei 2022
Kesadaran : (E:4 M:6 V:5)=15 (compos mentis)
Keadaan umum : Pasien lemah pada bagian tangan kiri
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Berat badan : 60 kg
b. Tinggi badan : 160 cm
c. TTV
1) Tekanan darah : 202/123 mmHg
2) Nadi : 88 x/menit
3) Frekuensi nafas : 20 x/menit
4) Suhu tubuh : 36,2 °C
d. Kesadaran : (E:4 M:6 V:5)=15 (compos mentis)
2. System Pernafasan
a. Bentuk dada : simetris
b. Batuk : tidak ada
c. Pola nafas : regular
d. Frekuensi : 20 x/menit
e. Suara nafas : normal
f. Tactil fremitus : normal
3. System Cardiovaskuler
a. Nadi : 84 x/menit
b. Tekanan darah : 202/123 mmHg
c. Bunyi jantung : normal
d. Posisi jantung : ictus cordis kiri
e. CTR : normal
f. Edema : tidak
g. Nyeri dada : tidak
4. Sistem Persyarafan
a. Kesadaran : compos mentis
b. Kejang : tidak
c. Saraf cranialis :
1) SC.1 (olfaktorius) : tidak ada kelainan fungsi penciuman
2) SC.II (optikus) : tidak ada kelainan fungsi jarak snsori primer mata
dan korteks visual
3) SC.III (okulomotorius) : reaktivitas pada cahaya normal-gerakan
kelopak mata dan ukuran pupil normal
4) SC.IV (troklearis) : gerakan bola mata kebawah dan lateral normal
5) SC.V (trigeminus) : gerakan mengunyah normal
6) SC.VI (abdusens) : gerakan bola mata ke arah lateral normal
7) SC.VII (fasialis) : ekspresi wajah (memandang keatas & kerutan
dahi) normal, reflex kornea, penutupan kelopak mata, dan bibir normal
8) SC.VIII (akustikus) : disfungsi bilateral dengan diagnosa medis otitis
media akut timpanimori B/B, sehingga ketika berbicara dengan pasien
harus mendekat
9) Telinga kanan : normal
10)SC.IX (glosofaringus): rangsangan pengecapan normal
11)SC.X (vagus) : mekanisme menelan normal
12) SC.XI (asesorius) : putaran kepala ke arah salah satu bahu dan
usaha perlawanannya normal, pengangkatan bahu yang ditekan ke
arah bawah normal
13) SC.XII (hipoglosus) : fungsi lidah (berbicara & menelan) normal
d. Koordinasi gerak
1) Ekstremitas atas : abnormal (lumpuh) pada bagian tangan kiri
2) Ekstremitas bawah : abnormal (lumpuh) pada bagian kaki kiri
5. System pengidraan
a. Penglihatan
1) Posisi mata : simetris
2) Kelopak mata : normal
3) Pergerakan bola mata: normal
4) Konjungtiva : normal
5) Sklera : tidak ikterik
6) Pupil : isokor
7) Otot-otot mat : tidak ada kelainan
8) Fungsi penglihatan : baik
9) Tanda-tanda radang : tidak ada
10) Pemakaian kaca mata : tidak
11) Pemakaian lensa : tidak
12) Reaksi cahaya : positif
b. Pendengaran
1) Cairan dari telinga : tidak Ada
2) Fungsi pendengaran : normal
3) Pemakaian alat bantu : tidak
c. Penciuman : normal
d. Perabaan : normal
e. Pengecapan : normal
6. Sistem Pencernaan
a. Keadaan mulut : normal
b. Stomatis : tidak
c. Lidah kotor : tidak
d. Salifa : normal
e. Muntah : tidak ada
f. Nyeri daerah perut : tidak ada
g. Inspeksi : permukaan abdomen normal
h. Diare : tidak
7. Sistem Endokrin
a. Perbesaran kelenjar tiroid : tidak ada
8. Sistem Urogenital
a. Balance cairan : normal
b. Produksi urine : 30-90 cc/jam
c. Frekuensi : ± 3 kali sehari
d. Warna : kuning
e. Keluhan sakit panggul : ada
f. Skala nyeri : tidak ada
9. Sistem Integumen
a. Turgor kulit : normal
b. Warna kulit : tampak memerah bagian punggung
c. Keadaan kulit : tampak memerah bagian punggung
d. Kuku : kuku rapi
e. Rambut : Warna hitam, lurus
10. Sistem Muskoloskeletal
a. Kesulitan dalam bergerak : Ya
b. Sakit pada tulang, sendi : Ya, anggota gerak kiri
c. Fraktur : tidak
d. Kekuatan otot
5 0
5 0
Kekuatan otot ekstremitas atas
1) Otot bahu
2) Otot siku
3) Otot pergelangan tangan
4) Otot jari-jari tangan
Kekuatan otot ekstremitas bawah
1) Otot panggul
2) Otot lutut
3) Otot tumit
4) Otot jari-jari kaki
e. Skala resiko jatuh : sedang
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN KETERANGAN
RUJUKAN
Hematologi
Darah Lengkap
a. Hemoglobin 16.7 13.2 – 17.3 g/dl Normal
b. Hematokrit 48.4 33.0 – 45.0 % High
c. Eritrosit 5.61 4.4 – 5.9 Juta/ μL Normal
d. Leukosit 10.41 3.80 – 10.60 Ribu/μL Normal
e. Trombosit 272 150 - 440 Ribu/ μL Normal
Index Eritrosit
a. MCV 86.3 80.0 – 100.0 fL Normal
b. MCH 29.8 26.0 – 34.0 Pg Normal
c. MCHC 34.5 32.0 – 36.0 g/Dl Normal
d. RDW-SD 40.6 39.0 – 47.0 fL Normal
e. RDW-CV 13 10 - 20 % Normal
Hitung jenis
leukosit
Eosinofil % 0.0 1.0 – 3.0 % Low
Basofil % 0.3 0– 1 % Normal
Limfosit % 11.8 25 – 40 % Low
Monosit % 2.1 2-8 % Normal
Neutrofil % 85.8 50 – 70 % High
Immature 0.5 % Normal
Granulocyte %
NRBC % 0.0 10 ^3μL Normal
Eosinofil 0.00 10 ^3μL Normal
Basofil 0.03 10 ^3μL Normal
Limfosit 1.23 10 ^3μL Normal
Monosit 0.22 10 ^3μL Normal
Neutrofil 8.93 10 ^3μL Normal
NLR 7.26 < 3.13 High
ALC 1230 > 1500 /μL Low
Index trombosit
PDW 9.8 8.0 – 18.0 fL Normal
MPV 9.2 7.2 – 11.1 fL Normal
P-LCR 18.1 % Normaln
PCT 0.250 0.150 – 0.400 % Normal
Kimia Klinik
Ureum 34 13 – 43 Mg/dL Normal
Kreatinin 0.95 0.70 – 1.20 Mg/dL Normal
eGFR (CKD-EPI) 92.31 mL/mnt/1 Normal
.73 m^2
Glukosa Darah 125 < 140 mg/dL Normal
Elektrolit
Natrium 138 136 – 145 mmol/L Normal
Kalium 4.1 3.5 – 5.5 mmol/L Normal
Klorida 107 95 – 105 mmol/L High
2. Radiologi
Pemeriksaan CT Scan kepala tanpa kontras didapatkan hasil:
a. Tak tampak massa intra cavum nasi
b. Tak tampak Sinusitis Para Nasal
c. Gambaran infark di daerah nucleus caudatus DX
d. Gambaran perdarahan intra cerebral di daerah konveksitas occipitalis Dx
G. PROGRAM TERAPI
1. Infus asering
2. Citicolin 2 x 500 mg
3. Omeprazole 2 x 40 mg
4. Manitol 6 x 100 cc
5. Paracetamol 3 x 500 mg
6. Neurobin (NB) 2 x 1 Amp/drip
7. Amlodipine 1 x 10 mg
II. ANALISIS DATA DAN DAFTAR MASALAH
5 0
5 0
Hasil penunjang:
Pemeriksaan CT Scan tanpa kontras
kepala, didapatkan hasil:
1. Gambaran infark di daerah nucleus
caudatus DX
2. Gambaran perdarahan intra cerebrak
daerah konveksitas occipitalis Dx
Edukasi:
1. Anjurkan untuk menggunakan pelembab
2. Anjurkan minum air yang cukup
3. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
V. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal/ No. Dx Tindakan Keperawatan Respon TTD
Jam Perawat
24 Mei 2022 1 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau DS: Perawat
(08.10) keluhan fisik lainnya 1. Selama tindakan pasien masih mengatakan
2. Mengidentifikasi toleransi fisik saat kesakitan saat bergerak
(08.20) melakukan pergerakan 2. Setelah dilakukan tindakan ROM pasien
3. Memonitor frekuensi jantung dan tekanan merasa peredaran darah sedikit lancar
(08.30) darah sebelum memulai mobilisasi 3. Keluarga dan pasien mengatakan baru
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur mengetahui latihan gerak ROM dan akan
(08.40) mobilisasi dini dan sederhana berusaha melakukannya sendiri
5. Memonitor kondisi umum selama 4. Keluarga berjanji akan membantu pasien
(08.50) melakukan mobilisasi untuk tirah baring setiap 2 jam sekali
6. Mengajarkan miring kiri dan kanan pada
(09.00) klien tiap 2 jam sekali DO:
7. Memfasilitasi untuk melakukan 1. Skala nyeri 6 saat ambulasi duduk
(09.00) pergerakan (latihan ROM) dengan alat 2. Skala nyeri 6 saat latihan ROM pasif pada
bantu tangan
8. Melibatkan keluarga untuk membantu 3. Toleransi fisik terhadap ROM sedikit terlihat
(10.30) pasien dalam meningkatkan pergerakan baik
4. TTV sebelum tindakan
(11.00) 9. Memodifikasi ruangan pasien untuk a) TD: 160/90 mmHg
mengurangi resiko jatuh b) HR: 62x/mnt
(11.20) 10. Menganjurkan melakukan mobilisasi dini c) RR: 20x/mnt
(melakukan latihan ROM pada klien d) Suhu: 36,4
mulai saat ini) e) SPO2: 96%
(08.00, 17.00, 11. Mengkolaborasi pemberian obat sesuai 5. TTV sesudah tindakan
20.00,) terapi a) TD: 140/93 mmHg
(20.10) 12. Mengkolaborasi tindakan mobilisasi b) HR: 77x/mnt
dengan fisioterapi c) RR: 20x/mnt
d) Suhu: 36,3
e) SPO2: 98%
6. Kekuatan otot pasien belum terlatih
5 0
5 0
24 Mei 2022 2 1. Mengidentifikasi adanya penyebab DS: Perawat
gangguan integritas kulit 1. Pasien mengatakan rasa panas dan perih
(14.00) 2. Melakukan masase punggung sedikit hilang
(14.10) 3. melakukan tirah baring selama 2 jam
sekali DO:
(14.30) 4. Menganjurkan untuk menggunakan 1. Tampak kemerahan sedikit berkurang
pelembab
(15.00) 5. Menganjurkan minum air yang cukup
(15.10) 6. Menganjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
25 Mei 2022 1 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau DS:
(20.00) keluhan fisik lainnya 1. Selama tindakan pasien masih mengatakan
(20.10) 2. Mengidentifikasi toleransi fisik saat kesakitan mulai berkurang saat bergerak
melakukan pergerakan 2. Setelah dilakukan tindakan ROM pasien
(20.20) 3. Memonitor frekuensi jantung dan tekanan merasa peredaran darah sedikit lancar
darah sebelum memulai mobilisasi 3. Keluarga dan pasien sudah memperagakan
(20.25) 4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan ROM yang diajarkan perawat
mobilisasi dini dan sederhana 4. Pasien mengatakan ruangan setelah
(20.30) 5. Memonitor kondisi umum selama dirapikan menjadi lebih nyaman
melakukan mobilisasi
(20.40) 6. Mengajarkan miring kiri dan kanan pada DO:
klien tiap 2 jam sekali 1. Skala nyeri 5 saat ambulasi duduk
(21.00) 7. Memfasilitasi untuk melakukan 2. Skala nyeri 5 saat latihan ROM pasif pada
pergerakan (latihan ROM) dengan alat tangan
bantu 3. Toleransi fisik terhadap ROM baik
(21.10) 8. Melibatkan keluarga untuk membantu 4. TTV sebelum tindakan
pasien dalam meningkatkan pergerakan a) TD: 135/87 mmHg
(06.00) b) HR: 72x/mnt
9. Memodifikasi ruangan pasien untuk c) RR: 20x/mnt
(06.30) mengurangi resiko jatuh d) Suhu: 36,4
10. Menganjurkan melakukan mobilisasi dini e) SPO2: 98%
(melakukan latihan ROM pada klien 5. TTV sesudah tindakan
(07.00,12.00, mulai saat ini) a) TD: 131/93 mmHg
20.00) 11. Mengkolaborasi pemberian obat sesuai b) HR: 72x/mnt
terapi c) RR: 20x/mnt
d) Suhu: 36,3
e) SPO2: 98%
6. Kekuatan otot pasien sedikit terlatih
5 1
5 1
25 Mei 2022 2 1. Mengidentifikasi adanya penyebab DS:
(13.00) gangguan integritas kulit 1. Pasien mengatakan rasa panas dan perih
(13.20) 2. Melakukan masase punggung hilang
(13.40) 3. Melakukan tirah baring selama 2 jam
sekali DO:
(14.00) 4. Menganjurkan minum air yang cukup 1. Sudah tidak tampak kemerahan pada
(17.00) 5. Menganjurkan meningkatkan asupan punggung
nutrisi
26 Mei 2022 1 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau DS:
(15.00) keluhan fisik lainnya 1. Selama tindakan pasien mengatakan
(15.10) 2. Mengidentifikasi toleransi fisik saat kesakitan mulai berkurang saat bergerak
melakukan pergerakan 2. Setelah dilakukan tindakan ROM pasien
(15.20) 3. Memonitor frekuensi jantung dan tekanan merasa peredaran darah lancer
darah sebelum memulai mobilisasi 3. Keluarga dan pasien sudah memperagakan
(15.30) 4. Memonitor kondisi umum selama tindakan ROM yang diajarkan perawat
melakukan mobilisasi 4. Pasien mengatakan ruangan setelah
(15.40) 5. Memfasilitasi untuk melakukan dirapikan menjadi lebih nyaman
pergerakan (latihan ROM) dengan alat
bantu DO:
(16.00) 6. Melibatkan keluarga untuk membantu 1. Skala nyeri 3 saat ambulasi duduk
pasien dalam meningkatkan pergerakan 2. Skala nyeri 3 saat latihan ROM pasif pada
(17.00) 7. Memodifikasi ruangan pasien untuk tangan
mengurangi resiko jatuh 3. Toleransi fisik terhadap ROM baik
(20.00) 8. Menjelaskan tujuan dan prosedur 4. TTV sebelum tindakan
mobilisasi dini dan sederhana a) TD: 131/82 mmHg
(20.15) 9. Menganjurkan melakukan mobilisasi dini b) HR: 72x/mnt
(melakukan latihan ROM pada klien c) RR: 20x/mnt
mulai saat ini) d) Suhu: 36,4
e) SPO2: 98%
(20.25) 10. Menganjurkan mobilisasi sederhana 5. TTV sesudah tindakan
yang harus dilakukan a) TD: 132/82 mmHg
(20.40) 11. Mengajarkan miring kiri dan kanan pada b) HR: 68x/mnt
klien tiap 2 jam sekali c) RR: 20x/mnt
(20.00,05.00) 12. Mengkolaborasi pemberian obat sesuai d) Suhu: 36,3
terapi e) SPO2: 98%
6. Kekuatan otot pasien lebih terlatih
5 2
5 2
5 0
5 0
A: Gangguan mobilitas fisik
O:
1. Skala nyeri 5 saat ambulasi duduk
2. Skala nyeri 5 saat latihan ROM pasif pada tangan
3. Toleransi fisik terhadap ROM baik
4. TTV sebelum tindakan
a) TD: 135/87 mmHg
b) HR: 72x/mnt
c) RR: 20x/mnt
d) Suhu: 36,4
e) SPO2: 98%
5. TTV sesudah tindakan
a) TD: 131/93 mmHg
b) HR: 72x/mnt
c) RR: 20x/mnt
d) Suhu: 36,3
e) SPO2: 98%
6. Kekuatan otot pasien sedikit lebih terlatih
5 1
5 1
25 Mei 2022 Risiko gangguan integritas kulit atau S: Perawat
jaringan b.d penurunan mobilitas 1. Pasien mengatakan rasa panas dan perih hilang
O:
1. Tidak tampak kemerahan pada punggung
A: Risiko gangguan integritas kulit
P: Masalah teratasi, intervensi dihentikan
Laporan kasus praktik klinik keperawatan dasar pada pasien stroke non hemoragik
dengan gangguan mobilitas fisik di ruang Flamboyan 4 RSUD Salatiga
NIM : P1337420620099
Menyetujui
(Dina Indrati DS, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat.) (Giyanti, S.Kep., Ns.)
NIP.19790806200604 NIP. 196605101986031001