2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri luka post SC. P : Nyeri saat bergerak, Q : Nyeri seperti
disayat-sayat, R : nyeri daerah jahitan region suprapubis, S : Skala 5, T: Nyeri
hilang timbul.
Keterangan :
Sudah meninggal
6. Riwayat Sosial
Pasien mengatakan selalu bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungan sekitar
rumahnya.
7. Pengkajian Pola Fungsional Menurut Gordon
2) Pola Nutrisi
Sebelum Sakit
a) Frekuensi : 3 x sehari
b) Jenis : nasi, lauk dan sayur
c) Porsi : 1 porsi makan selalu habis
d) Keluhan : tidak ada keluhan.
Selama Sakit
a) Frekuensi : 3x sehari
b) Jenis : Diet lunak TKTP (Nasi)
c) Porsi : pasien mampu menghabiskan 1 porsi makan
d) Keluhan : tidak ada keluhan
e. Pola eliminasi
1). BAB
Sebelum Sakit
a) Frekuensi BAB : 1 x sehari terkadang 1x dalam 2 hari
b) Konsistensi : tidak terkaji
c) Warna : tidak terkaji
d) Keluhan/ kesulitan BAB: tidak ada keluhan ataupun kesulitan BAB
e) Penggunaan obat pencahar : tidak pernah menggunakan obat pencahar
Selama Sakit
a) Frekuensi BAB : selama dirawat di rumah sakit pasien belum
BAB
b) Konsistensi :-
c) Warna :-
d) Keluhan/ Kesulitan BAB : Tidak ada keluhan
e) Penggunaan obat pencahar : tidak menggunakan obat pencahar.
2). BAK
Sebelum Melahirkan
1) Frekuensi BAK : Pasien mengatakan sering BAK ±7-8x sehari
2) Jumlah Urine :
3) Warna : tidak terkaji
4) Keluhan/ kesulitan BAK: tidak ada keluhan
Setelah melahirkan
1) Frekuensi BAK : pasien mengatakan selama di rawat di rumah
sakit BAKnya di tempat tidur dengan menggunakan pampers.
2) Jumlah urine : ± 2000 cc
3) Warna : kekuningan
4) Keluhan/ Kesulitan BAK: tidak ada keluhan
h. Pola koping
Ketika dihadapkan pada masalah , pasien mengatakan menjadikan suami sebagai
i. Pola seksual-reproduksi
1) Masalah menstruasi : pasien menngatakan tidak pernah memiliki masalah
menstruasi. Pasien mengatakan menstruasinya rutin satu bulan sekali dengan
lama haid 6-7 hari.
2) Papsmear terakhir : pasien belum pernah melakukan pemeriksaan papsmear.
3) Perawatan payudara setiap bulan : pasien mengatakan belum pernah
melakukan perawatan payudara
4) Alat kontrasepsi yang digunakan : pasien belum pernah memakai alat
kontrasepsi
5) Apakah ada kesukaran dalam berhubungan seksual : tidak terkaji
6) Apakah penyakit sekarang menggangu fungsi seksual : tidak terkaji
8. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik
1). Kesadaran
2). Tanda-Tanda Vital
a) Tekanan Darah : 110/70 mmHg
b) Nadi
- Frekuensi : 87x/menit
- Irama : teratur
- Kekuatan : kuat
c) Pernafasan
- Frekuensi : 20 x/menit
- Irama : reguler
d) Suhu : 36,7ºC
bekas luka, tidak terdapat nyeri tekan, pertumbuhan rambut merata, lurus,
b) Jantung
- Inspeksi : bentuk dada tampak simetris, gerakan dinding dada
tampak simetris, tidak tampak ictus cordis.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak bergeser
- Perkusi : Terdengar suara pekak
- Auskultasi : Bunyi S1 dan S2 reguler, tidak terdengar bising
jantung.
c) Payudara
Payudara tampak simetris, pasien mengatakan tidak ada keluhan dengan
pengeluaran ASI.
d) Abdomen
- Inspeksi : Tidak ada benjolan atau massa, tampak perban luka
bekas luka post SC
- Auskultasi, perkusi dan palpasi tidak dilakukan, karena ada bekas
luka SC dan pasien mengatakan lukanya sangat nyeri.
e) Genetalia
Tampak perinium bersih dan tidak ada robekan,tampak adanya
pengeluaran darah berwarna merah (lochea rubra) ±100 cc, tidak
terpasang Dower Cateter.
f) Anus dan rektum
Tidak ada kelainan pada anus dan rektum
g) Ekstremitas
1) Atas
- Kekuatan otot kanan dan kiri : tangan kanan : 4/tangan kiri : 4
- ROM kanan dan kiri : aktif
- Perubahan bentuk tulang : tidak ada perubahan bentuk
tulang
- Pergerakan sendi bahu :dapat bergerak sesuai rentang
gerak.
- Perabaan Akral : Hangat
- Pitting edema : tidak ada pitting edema
- Terpasang infus : tangan kiri
2) Bawah
- Kekuatan otot kanan dan kiri : Kaki kanan : 4/ kaki kiri : 4
- ROM kanan dan kiri : aktif
- Perubahan bentuk tulang :dapat bergerak sesuai rentang
gerak.
- Perabaan Akral : Hangat
- Pitting edema : tidak ada pitting edema
h) Integumen
Kulit pasien tampak kering, turgor kulit baik, kulit sawo matang,
perabaan pada akral hangat, suhu 36,7 oC.
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 27 Oktober 2019/Jam : 19.16 WIB
Jenis Pemeriksaan Nilai Satuan Hasil Keterangan
Normal Hasil
HEMA LENGKAP
(WB EDTA)
Leukosit 3.6-11 10ˆ3/uL 18.60
Eritrosit 3.8-5.2 10ˆ6/uL 3.53
Hemoglobin 11.7-15.5 g/dL 10.10
Hematokrit 35- 47 % 30.50
MCV 80 - 100 fL 86.40
MCH 26 - 34 pg 28.60
MCHC 32 - 36 g/dL 33.10
Trombosit 150 - 440 10ˆ3/uL 210
RDW 11.5 - 14.5 % 14.90
MPV fL 11.3
PLRC % 35.3
Eosinofil Absolute 0.045 - 0.44 10ˆ3/uL 0.01
Basofil absolute 0 - 0.2 10ˆ3/uL 0.01
Netrofil absolute 1.8 - 8 10ˆ3/uL 15.88
Limfosit absolute 0.9 - 5.2 10ˆ3/uL 1.53
Monosit absolute 0.16 - 1 % 1.17
Eosinofil 2–4 % 0.10
Basofil 0 -1 0.10
Neutrofil 50 – 70 % 85.30
Limfosit 25 – 40 % 8.20
Monosit 2–8 % 6.30
b. Pemeriksaan diagnostik
Tanggal pemeriksaan : 27 Oktober 2019
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
USG - Tampak janin intrauterin , preskeep V puka
- EFW : 3104 gr
- Tak tampak kelainan kongenital mayor pada janin.
- Placenta implantasi dan fundus meluas ke carpus
anterior
10. Terapi Medis
Nama : Ny. “Y” No. CM : 58-87-82
Umur : 28 tahun Diagnosa Medis: G1P0A0 Hamil Aterm dengan KPD
Hari/ Golongan &
No. Jenis Terapi Dosis Fungsi
Tgl Kandungan
1. Senin, Cairan IV: - Golongan : Kandungan kaliumnya
28 Ringer Laktat 20 Cairan bermanfaat untuk
Oktobe tpm kristaloid konduksi saraf dan
- Komposisi :
r 2019 otak, mengganti cairan
mmol/100 ml :
Na = 130 hilang karena dehidrasi,
K = 4-5 syok hipovolemik dan
Ca = 2-3 kandungan natriumnya
Cl = 109-110 menentukan tekanan
Basa = 28-30 osmotik pada pasien.
mEq /L
2. Obat Oral : Golongan : Domperidone adalah
Domperidone Antiemetik obat yang digunakan
(tab)/12 jam untuk menangani gejala
mual, muntah, nyeri
perut serta
ketidaknyamanan
akibat terlalu banyak
makan serta penyakit
GERD (Gastro
Esofageal Reflux
Disorder) yang biasa
menyebabkan keluhan
seperti mulut terasa
asam, begah, dan nyeri
ulu hati.
3. Metilergomet 0.125 Methylergometrine Obat yang digunakan
rin (tab) mg/8 maleate 0.125 untuk encegah dan
jam mg/tablet menangani kasus
perdarahan postpartum
dan postabortal
4. Erytromycin 500 Golongan : Digunakan untuk
(tab) mg/6 Antibiotik mengobati infeksi
jam makrolid bakteri
5. Vit. B Golongan : Membantu memenuhi
kompleks Vitamin dan kebutuhan vitamin B
suplemen complex
(tab)/12 jam
Kandungan :
vitamin B1,
vitamin B2,
vitamin B6,
calcium pethonate,
nicotinamide
6. Vit A Golongan : Vitamin A adalah salah
Vitamin satu vitamin yang
(tab)/12 jam
berfungsi untuk
perkembangan dan
kinerja berbagai organ
tubuh, seperti mata,
kulit, organ reproduksi,
dan sistem kekebalan
tubuh.
7. Tablet Golongan : Membantu memenuhi
tambah Vitamin dan kebutuhan zat besi dan
suplemen asam folat tubuh, serta
darah/12 jam mengatasi anemia.
Kandungan :
Ferrous Fumarate
60 mg, Asam Folat
400 mcg
8. Asam 500 Golongan : Anti Obat ini sering
mefenamat mg/8 Nyeri (Analgetik) digunakan untuk
jam
(tab) meredakan sakit kepala,
sakit gigi, nyeri haid,
nyeri pada otot dan
sendi, serta nyeri paska
operasi.
9. Vitamin Golongan : Mencegah dan
C(tab) /8 jam Vitamin dan mengobati defisiensi
suplemen vitamin C
B. ANALISA DATA
Nama : Ny. “Y” No. CM : 58-87-82
Umur : 28 tahun Diagnosa Medis: G1P0A0 Hamil Aterm dengan KPD
N Hari/Tgl/ Data Fokus Masalah Etiologi Diagnosa
o. Jam
1. Senin, 28 DS = Pasien Nyeri akut Indikasi SC Nyeri akut
Oktober mengatakan nyeri luka (Ketuban Pecah berhubungan
2019 post SC Dini) dengan agen
Jam : P : Nyeri saat bergerak, injury (luka
14.00 Q : Nyeri seperti post SC)
WIB disayat-sayat, R : nyeri Tindakan SC
daerah jahitan region
suprapubis, S : Skala 5,
T: Nyeri hilang timbul. Agen injury (luka
DO : post SC)
- TTV =
TD : 110/70 mmHg
N : 87x/m Pengeluaran
S : 36,7ºC mediator kimia
R : 20 x/m (bradikinin,
- Tampak adanya histamin, serotonin
balutan luka post SC dari sel yang rusak)
- Ekspresi wajah
meringis jika Merangsang ujung-
bergerak ujung syaraf nyeri
Corteks cerebri
Nyeri dipersepsikan
2. Senin, 28 DS = pasien Intoleransi Indikasi SC Intoleransi
Oktober mengatakan lemas aktivitas (Ketuban Pecah aktivitas
2019 - Pasien mengatakan Dini) berhubungan
Jam : pusing jika dengan
14.00 berpindah posisi imobilisasi
WIB DO = k/u baik Tindakan SC dan
- kesadaran kelemahan
composmentis menyeluruh
- tampak aktivitas Kelemahan fisik
dibantu keluarga
- TTV =
TD : 121/69 mmHg Gangguan
N : 79 x/m pemenuhan ADL
S : 36,7ºC
R : 20 x/m
- Hb = 10.10 g/dL
- Eritrosit 3.53
10ˆ /uL
6
- Hematokrit 30.50 %
- Konjungtiva anemis
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diurutkan sesuai dengan prioritas
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury (luka post SC)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilisasi dan kelemahan menyeluruh
D. INTERVENSI
3. Memonitoring DS : -
TTV O : TTV
TD = 110/75 mmHg
N = 82 x/m
S=37,2ºC
R=20x/m
4. Membantu klien DS: pasien mengatakan sudah
mengidentifikasi mampu duduk dan berjalan
aktifitas yang meskipun masih dibantu
mampu dilakukan. DO: Pasien berjalan ke kamar
mandi di bantu keluarga
5. Melibatkan DS: pasien mengatakan sebagian
keluarga dalam aktifitas masih dibantu keluarga.
pemenuhan ADL DO: ADL pasien tampak dibantu
pasien keluarga, pasien kooperatif.
F. EVALUASI
Nama : Ny. “Y” No. CM : 58-87-82
Umur : 28 tahun Diagnosa Medis: G1P0A0 Hamil Aterm dengan KPD
No Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi Ttd
DX I Senin, 28 S : Pasien mengatakan masih nyeri
Oktober 2019 - P : Nyeri saat bergerak,
Jam : 20.00 - Q : Nyeri seperti disayat-sayat
WIB - R : nyeri daerah jahitan region
suprapubis
- S : Skala 4
- T: Nyeri hilang timbul.
DO : Ekspresi wajah meringis jika bergerak
- Keadaan umum : baik
- TTV : TD = 114/69 mmHg
N = 86 x/m
S = 36,9ºC
R = 20x/m
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri
- Tingkatkan komunikasi terapeutik
- Observasi TTV
- Latihan napas dalam
- Kolaborasikan dengan tenaga medis
lainnya dalam pemberian terapi
DX II Senin, 28 S: Pasien mengatakan lemas
Oktober 2019 - Pasien mengatakan pusing jika berpindah
Jam : 21.00 posisi
WIB O : KU: baik
Tingkat Kesadaran: Composmentis
TD: 104/68 mmHg
N: 88x/menit
Rr: 21x/menit
S: 36,4ºC
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi Dilanjutkan
- Monitoring TTV sebelum dan sesudah
aktivitas
- Kaji faktor yang menyebabkan kelelahan
- Libatkan keluarga dalam pemenuhan
ADL pasien
DX I Rabu, 30 S : Pasien mengatakan masih nyeri
Oktober 2019 - P : Nyeri saat berjalan atu beraktivitas
Jam : 06.00 berlebihan.
WIB - Q : Nyeri seperti disayat-sayat
- R : nyeri daerah jahitan region
suprapubis
- S : Skala 2
- T: Nyeri hilang timbul.
DO : Ekspresi wajah tampak rileks
- Keadaan umum : baik
- TTV : TD = 114/69 mmHg
N = 86 x/m
S = 36,9ºC
R = 20x/m
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri
- Tingkatkan komunikasi terapeutik
- Observasi TTV
- Latihan napas dalam
- Kolaborasikan dengan tenaga medis
lainnya dalam pemberian terapi
DX II Rabu, 30 : Pasien mengatakan pusing (-), lemas (-)
Oktober 2019 O : KU: Baik
Jam : 07.00 Tingkat Kesadaran: Composmentis
WIB TD: 124/82 mmHg
N: 88x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36,9ºC
A: Masalah teratasi
P: Intervensi Dihentikan