Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KELOLAAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. H DENGAN DIAGNOSA MEDIS


BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH) PRO TRANSURETHRAL
RESECTION OF THE PROSTATE (TURP) DI OPERATIE KAMER
BEDAH RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA

Di susun untuk memenuhi tugas praktik klinik Keperawatan Medikal Bedah


Dosen Pembimbing : Duwi Pujiastuti, S.Kep., Ns., M.Kep.
Clinical Instructure : Dian Wahyu, S. Kep., Ns

Disusun Oleh :
Salsabila Hana Qonita
P27220022099

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
2022/2023
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. H DENGAN DIAGNOSA MEDIS BENIGN PROSTATIC


HYPERPLASIA (BPH) PRO TRANSURETHRAL RESECTION OF THE
PROSTATE (TURP) DI OPERATIE KAMER BEDAH RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS AIRLANGGA

Tanggal / jam MRS : Minggu, 29 Oktober 2023


Tgl / Jam Pengkajian : Senin, 30 Oktober 2023 jam 14.30 WIB
Diagnosa Medis : Benign Prostatic Hyperplasia
No. Register : 000022****

A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas Klien
1) Nama Klien : Tn. H
2) Alamat : Rungkut Mejoyo Utara, Sumba Barat
3) Tanggal Lahir : 16 Juli 1958
4) Umur : 65 Tahun
5) Jenis Kelamin : Laki- laki
6) Pendidikan : SMA
7) Agama : Protestan
8) Status : Wiraswasta
b. Identitas Penanggungjawab
1) Nama : Tn. B
2) Status :-
3) Alamat : Rungkut Mejoyo Utara, Sumba
Barat
4) Hubungan dengan klien : Anak
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan merasa cemas karena operasi ini merupakan operasi
pertamanya

b. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan BAK sebanyak 7-8 x pada malam hari, pasien
mengatakan merasa belum tuntas saat BAK, pasien mengatakan Nyeri
saat BAK sekitar 3 bulan yang lalu, lalu pasien pergi ke poli penyakit
dalam, setelah di usg pasien di rujuk ke RSUA untuk melakukan
pembedahan BPH. Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 30
Oktober 2023 jam 14.40 pasien mengatakan khawatir karena operasi ini
merupakan operasi pertamanya, pasien tampak tegang. Pasien datang
dalam keadaan sudah puasa makan dari jam 24.00 dan minum pada jam
6.00.

c. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya

d. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan memiliki riwayat gula darah dan hipertensi

3. Genogram
= laki – laki
= perempuan
= meninggal
= anak
= tinggal serumah

4. Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional


a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan memilih untuk dirawat di RS Universitas Airlangga
ketika mengetahui penyakitnya tidak kunjung sembuh untuk
mendapatkan pengobatan dan kesembuhan. Pasien dan keluarga
berharap kondisi akan lebih membaik setelah mendapat perawatan.

b. Pola Nutrisi / Metabolik


1) Pengkajian Pola Nutrisi
Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi Makan 3 x sehari, Makan 2 x sehari,
minum 8 gelas minum 3 gelas
Jenis Makan nasi, lauk, Makan bubur, lauk,
sayur. sayur, buah
Minum air putih Minum air putih.
Porsi Habis 1 porsi piring Tidak habis 1 porsi
Keluhan Tidak ada Tidak ada

c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi 1-2x sehari 1-2x selama sehari
Konsistensi Lunak Lunak
Warna Kuning Kuning
kecoklatan
Penggunaan Pencahar Tidak pernah Tidak pernah
Keluhan Tidak ada Tidak ada

2) BAK
Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi 5 – 6 x sehari 7-8 x sehari
Jumlah Urine 150 – 200 cc 100 - 200 cc
Warna Kuning jernih Kuning
Pancaran Baik Baik
Perasaan Setelah BAK Tuntas Tidak tuntas
Total Produksi Urine ± 1000-1800 cc ± 1200-1600 cc
Keluhan Tidak ada Nyeri saat berkemih

d. Pola Aktifitas dan Latihan


Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan / Minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Keterangan :
0 = Mandiri 3 = Dibantu orang lain dan alat
1 = Dibantu sebagian 4 = Tergantung total
2 = Dibantu orang lain

e. Pola Istirahat Tidur


Sebelum Sakit Saat Sakit
Jumlah tidur siang 1 – 2 jam ± 1 jam
Jumlah tidur malam ± 5 jam ± 3-4jam
Penggunaan obat tidur Tidak ada Tidak ada
Gangguan tidur Tidak ada Sulit tidur
Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada

f. Pola Kognitif – Perseptual


1) Status mental
Sebelum dan selama sakit tidak ada masalah, status mental klien
baik.
2) Kemampuan penginderaan
Sebelum dan selama sakit kemampuan penginderaan klien masih
baik dan tidak ada keluhan

g. Pola Persepsi Konsep Diri


1) Gambaran diri
Klien selama ini merasa percaya diri dengan kondisi fisik dan
dirinya tidak merasa minder dalam berhubungan dengan lingkungan.
2) Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera sembuh secepatnya dan klien yakin
bahwa kondisinya akan segera membaik.
3) Harga diri
Sebelum sakit klien merasa tidak ada masalah , namun selama sakit
klien mengaku agak merasa khawatir dan cemas dengan kondisinya.
4) Identitas diri
Sebelum dan selama sakit klien adalah seorang laki laki dan
berperan sebagai kepala rumah tangga.

h. Pola toleransi dan stres koping


Sebelum sakit : pasien mengatakan selalu meminta solusi kepada
keluarga saat dihadapkan dengan masalah
Saat sakit : pasien mengatakan ia masih terbuka kepada
kelurga

i. Pola Hubungan Peran


Sebelum sakit : Klien mengatakan memiliki hubungan yang baik
dengan keluarga, sahabat dan lingkungannya.
Selama sakit : Klien mengatakan hubungan dengan keluarga, sahabat
dan lingkungannya masih baik walaupun untuk sementara waktu klien
harus mondok karena sakitnya.

j. Pola reproduksi seksual


Pasien mengatakan seksualitasnya terganggu karena penyakit yang
dideritanya.

k. Pola nilai dan keyakinan


Pasien mengatakan beragama protestan dan melaksanakan ibadah sesuai
keyakinan.

5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan / Penampilan Umum
1) Kesadaran : Compos mentis , GCS E4 M6 V5
2) Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 133/67
Nadi : Frekuensi = 68 x / menit
Irama = regular
Kekuatan = teraba kuat
Pernafasan : Frekuensi = 20 x / menit
Irama = cepat
Suhu : 360C
SPO2 : 98 %
b. Kepala
1) Bentuk kepala : mesocephal, tidak ada kelainan
2) Kulit kepala : bersih, tak ada lesi, tidak ada ketombe
3) Rambut :berwarna putih, bergelombang, dan bersih
c. Muka
1) Mata
Palpebra : tidak ada edema pada palpebra
Konjungtiva : tidak ananemis
Sklera : putih, tidak ada tanda ikterik
Pupil : isokor
Diameter pupil ki/ka : 3 mm / 3 mm
Reflex terhadap cahaya : normal (+)/ (+)
Penggunaan alat bantu penglihatan: tidak ada penggunaan alat bantu
2) Hidung : simetris kanan kiri, tidak ada polip, dan tidak ada lesi.
3) Mulut : mukosa bibir lembab, gigi bersih.
4) Telinga : simetris kanan kiri, telinga bersih tidak ada serumen, tidak
ada nyeri tekan, fungsi pendengaran baik

d. Leher
Kelenjar tiroid : tidak tampak pembesaran tiroid
Kelenjar limfe : tidak tampak pembesaran kelenjar limfe

e. Dada ( Thorax )
1) Paru-paru
- Inspeksi : Pergerakan dada normal
- Palpasi : Pengembangan dada simetris
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : Suara vesikuler diseluruh lapang paru
2) Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tampak
- Palpasi : Teraba ictus cordis pada ICS 5 midclavicula
line kiri
- Perkusi : Terdengar perkap pada batas 3-5 midclavicula
line kiri
- Auskultasi : Tidak ada suara tambahan
f. Abdomen
Inspeksi : persebaran warna kulit rata, tidak ada luka
Auskultasi : bising usus 22x/menit
Palpasi : tidak terasa nyeri saat ditekan
Perkusi : thympani

g. Genetalia
Tidak terpasang kateter urin

h. Rektum
Tidak terdapat iritasi dan kemerahan pada area sekitarnya

i. Ekstremitas
1) Atas
Kanan Kiri
Kekuatan otot 5 5
Rentang gerak Aktif Aktif
Akral Hangat Hangat
Edema Tak ada edema Tak ada edema
CRT < 2 detik < 2 detik
Keluhan Tidak ada Tidak ada

2) Bawah
Kanan Kiri
Kekuatan otot 5 5
Rentang gerak Aktif Aktif
Akral Hangat Hangat
Edema Tak ada edema Tak ada edema
CRT < 2 detik < 2 detik
Keluhan Tidak ada Tidak ada

6. Pemeriksaan Penunjang
A. Hasil Pemeriksaan Lab pada tanggal 23 Oktober 2023

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Darah Lengkap Otomatis

Hemoglobin 11.8 gr/dl 13.2 – 17.3

Hematokrit 34.8 % 40.0 – 520

Leukosit 7.0 10^3/ul 4.0 – 11.0

Eritrosit 4.02 10^6/ul 4.4 – 5.9

Hitung Sel Jenis (%)

Eosinofil 7 % 0–6

Basofil 0 % 0–1

Neutrofil 55 % 50 – 70

Limfosit 31 % 25 – 40

Monosit 7 % 2–8

Urine

Warna Kuning Kuning muda – mg/dL


kuning

Kejernihan Jernih Jernih - Keruh mg/dL

Ph/Reaksi 5.0
Berat Jenis 1.005 1.003 – 1.030

Protein H +1/30 Negatif mg/dL

Reduksi H +3/500 Negatif mg/dL

Leukosit Esterase Negatif Negatif /ul

Bilirubin Negatif Negatif mg/dL

Urobilinogen Normal Normal mg/Dl

Nitrit Negatif Negatif mg/Dl

Keton Negatif Negatif mg/Dl

Blood Negatif Negatif /ul

Kimia Klinik

Albumin 4.2 3.4 – 5.2 d/dL

Natrium 138 135 – 148 mmol/l

Kalium 4.8 3.5 – 5.2 mmol/l

Chlorida 98 95 - 110 mmol/l

7. Terapi Farmakologi
Nama Obat Dosis Kegunaan
Infus PZ 1000 mg/24 jam mengembalikan keseimbangan elektrolit
pada dehidrasi
Gabapentin 1 x 300 Anti kejang dan pereda nyeri neuropatik
Amlodipin 1 x 10 Mnurunkan tekanan darah tinggi
Simvastiatin 1 x 20 Mengatasi kolesterol
Bisoprolol 1 x 25 Mengatasi hipertensi/ tekanan darah
tinggi
Tamsulosin 1x1 Merelaksasi otot di kandung kemih dan
prostat
Lisinopril 1 x 10 menurunkan tekanan darah tinggi
(hipertensi), membantu mencegah stroke,
serangan jantung dan masalah pada ginjal
allopurinol 1 x 10 Menurunkan kadar asam urat dalam
darah

B. ANALISA DATA
Nama : Tn. H No. RM : 000022****
Umur : 65 Tahun Diagnosa Medis : BPH
Hari/Tgl/
No Data Fokus Problem Etiologi
Jam
Pre Operative

1. Senin, 30 DS : Ansietas Khawatir


Oktober 2023 - Pasien mengatakan (D.0080) mengalami
merasa khawatir kegagalan
karena operasi ini
merupakan operasi
pertamannya
DO :
- Pasien tampak
tegang

Intra Operative

2. Senin, 30 DS: - Risiko Tindakan


Oktober 2023 DO: pendarahan pembedahan
- Pasien dilakukan (D.0012)
operasi turp pada
bagian genetalianya
Post Operative

3 Senin, 30 DS: Nyeri akut Agen


Oktober 2023 - Pasien mengata (D.0077) pencedera
nyeri pada bagian fisik
genetalianya
- Skala nyeri
P : Pasien mengatakan nyeri
bertambah saat bergerak
Q : pasien mengatakan
nyerinya terasa cenat cenut
R : pasien mengatakan nyeri
pada daerah genetalianya
S : skala nyari 3
T : pasien mengatakan nyeri
terus timbul
DO:
- Pasien tampak
gelisah
- TD: 145/92

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. SDKI 2017 : D.0080 Ansietas berhubungan dengan kehkawatiran
mengalami kegagalan dibuktikan dengan mesara khawatir dan tampak
gelisah
2. SDKI 2017 : D.0012 Risiko pendarahan dibuktikan denga tindakan
pembedahan
3. SDKI 2017 : D.0077 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
fisik dibuktikan dengan pasien mengeluh nyeri, tampak gelisah, dan
tekanan darah meningkat
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN

No.Dx Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1. 4. D.0080 Ansietas Setelah dilakukan intervensi Reduksi Ansietas


berhubungan keperawatan selama 1 x 1 (I.09314)
dengan jam maka tingkat ansietas
Observasi
kehkawatiran menurun dengan kriteria
mengalami hasil: (L.09093) 1. monitor tanda tamda

kegagalan ansietas (verbal dan non


1. Verbalisai khawatir
dibuktikan verbal)
akibat kondisi yang
dengan mesara Terapeutik
dihadapi cukup menurun (4)
khawatir dan
2. Perilaku tegang cukup 1. Ciptakan suasana
tampak gelisah
menurun (4) terapeutik untuk
menumbuhkan
kepercayaan

2. Temani pasien untuk


mengurangi kecemasan,
jika memungkinkan

3. Pahami situasi yang


membuat ansietas

4. Dengarkan dengan
penuh perhatian

5. Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
Edukasi

1. Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dialami

2. Anjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien, jika perlu

3. Latih teknik relaksasi

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian
obat ansietas, jika perlu

2. D.0012 Risiko Setelah dilakukan intervensi Pencegahan


pendarahan keperawatan selama 1 x 2 Perdarahan (I.02067)
dibuktikan denga jam maka tingkat
Observasi
tindakan pendarahan menurun
pembedahan dengan kriteria hasil: 1. monitor tanda gejala

1. (L.02017) perdahan

1. Hematuria cukup 2. monitor tanda tanda

menurun (4) vital

2. tekanan darah membaik Terapeutik

(5) 1.batasi tindakan invasif,


jika perlu

Edukasi

1. anjurkan
meningkatkan asupan
cairan untuk menghindari
konstipasi

2. anjurkan segera
melapor jika terjadi
pendarahan

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian
pengontrol pendarahan,
jika perlu

2. Kolaborasi pemberian
pelunak tinja, jika perlu

3. D.0077 Nyeri akut Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri


berhubungan keperawatan selama 1 x 2 (I.08238)
dengan agen jam maka tingkat nyeri
Observasi
pencedera fisik menurun dengan kriteria
dibuktikan dengan hasil: (L.08066) 1. Identifikasi lokasi,

pasien mengeluh karakteristik, durasi,


1. keluhan nyeri sedang (3)
nyeri, tampak frekuensi, kualitas,

gelisah, dan 2. gelisah cukup menurun intensitas nyeri

tekanan darah (4) 2. Identifikasi skala nyeri


meningkat 3. tekanan darah membaik
3. Idenfitikasi respon
(5)
nyeri non verbal

4. Identifikasi faktor
yang memperberat dan
memperingan nyeri

Terapeutik

1. Berikan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (mis:
TENS, hypnosis,
akupresur, terapi music,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, Teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)

2. Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (mis: suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)

Edukasi

1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri

2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATA

Hari/ No.
Implementasi Respon TTD
tanggal/ DX
jam

PRE

Senin, 30 1 - Monitor keadaan DS:


Oktober pasien - Pasien mengatakan
2023 merasa khawatir karena
14.40 operasi ini merupakan
operasi pertamannya
DO :
- Pasien tampak tegang

14.45 1 - Jelaskan prosedur, DS:


termasuk sensasi yang - Pasien mengatakan
mungkin dialami paham dengan prosedur
dan sensasi yang akan
dialami
DO:
- Menjelaskan pada pasien
bahwa prosedur ini akan
dilakukan dengan obat
anastesi sehingga tidak
terasa sakit

14.50 1 - Latih teknik relaksasi DS:


napas dalam - Pasien mengatakan lebih
tenang setelah diajarkan
teknik napas dalam
DO:
- Pasien tampak lebih
tenang sehabis melakukan
terapi relaksasi
INTRA

Senin, 30 2 - monitor tanda tanda DS: -


Oktober vital DO:
2023 - TD: 140/90
16.00 - SPO2: 100%
- RR: 18 x/mnt
- Nadi: 65 x/menit

16.10 2 - Berikan cairan irigasi DS: -


pada genetalia DO:
- Cairan irigasi yang masuk
sebanyak 1000 cc

16.30 2 - Identifikasi DS: -


pendarahan DO:
- Terdapat pendarahan
sebanyak 87 cc
- Pasien diberikan irigasi
pada genetalianya
- Cairan irigasi yang keluar
berwarna merah sebanyak
800 cc

16.45 - monitor tanda tanda DS:-


vital DO:
- TD: 120/70
- SPO2: 94%
- RR: 18 x/mnt
- Nadi: 50 x/mnt

POST
Senin, 30 3 - Monitor TTV DS:-
Oktober DO:
2023 - TD : 145/92
17.40 - SPO2 : 99 %
- Nadi: 46 x/mnt

18.10 3 - Identifikasi lokasi, DS:


karakteristik, durasi, - Saat dilakukan pengkajian
frekuensi, kualitas, nyeri pada pasien didapatkan:
intensitas nyeri
P : Pasien mengatakan nyeri
bertambah saat bergerak
Q : pasien mengatakan nyerinya
terasa cenat cenut
R : pasien mengatakan nyeri
pada daerah genetalianya
S : skala nyari 3
T : pasien mengatakan nyeri
terus timbul
DO:
- Pasien tampak gelisah

18.15 3 - Anjurkan melakukan DS:


terapi relaksasi napas - Pasien mengatakan
dalam paham dan nyerinya
berkurang saat melakukan
terapi relaksasi napas
dalam
DO:
- Pasien tampak lebih
relaks
F. EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/ tgl/ No.


Evaluasi TTD
jam DX

PRE

Senin, 30 1 S:
Oktober - Verbalisai khawatir akibat kondisi yang dihadapi
2023 cukup menurun dibuktikan dengan Pasien
14.55 mengatakan lebih tenang setelah dijelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang mungkin dialami (4)
- Pasien mengatakan lebih tenang setelah diajarkan
teknik napas dalam
O:
- Perilaku tegang cukup menurun ditandai dengan
pasien sudah terlihat lebih rileks (4)
A : Masalah ansietas sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan

INTRA

17.20 2 S:-
O:
- Hematuria sedang dibuktikan dengan Cairan irigasi
yang keluar berwarna merah muda (tidak sepekat
sebelumnya) sebanyak 1300 cc (3)
- Diberikan simple mask 6 lpm
- Tekanan darah membaik dibuktikan dengan TD:
120/55 (5)
- SPO2: 99%
- RR: 18 x/mnt
- Nadi: 46 x/mnt
A : Masalah risiko pendarahan sudah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

POST

18.30 3 S:
- Keluhan nyeri cukup meningkat dibuktikan dengan Saat
dilakukan pengkajian nyeri pada pasien didapatkan: (2)

P : Pasien mengatakan nyeri bertambah saat bergerak


Q : pasien mengatakan nyerinya terasa cenat cenut
R : pasien mengatakan nyeri pada daerah genetalianya
S : skala nyari 5
T : pasien mengatakan nyeri terus timbul
O:
- Pasien tampak gelisah sedang (3)
- Pasien tampak lebih rileks saat melakukan teknik
rekalsasi napas dalam
- TD : 125/60 (5)
- SPO2 : 99 %
- Nadi: 48 x/mnt
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai