DI SUSUN OLEH :
1. AJENG TRIANI LAKSMI J230215134
2. ANISSA SAHIYAAZIZA J230215135
Tidak ada riwayat penyakit dahulu mengenai eliminasi bowel dan bladder
Masalah keperawatan (tidak ada masalah keperawatan pada elimasi bowel dan
bladder)
6. Cairan dan Elektrolit
a. Jumlah kebutuhan cairan perhari :
Sebelum sakit Saat pengakjian
Jenis minuman Air putih dan minuman Air, teeh, susu
lainnya
Frekuensi minum 2000ml 500ml
perhari / pengkajian
Jumlah minum (ml) - 500ml
dalam pengkajian
/5jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala
Bentuk : Mesochepal
2. Mata
Pupil : 3 mm Isokor/Anisokor
Reaksi cahaya : Normal (pupil mengecil jika terkena cahaya)
Akomodasi : Emetropi (20 cm)
Konjungtiva : anemis
Sklera : Putih / tidak ikterik
Fungsi penglihatan :Baik (bisa membedakan siang dan malam)
Alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu pengliatan
Tanda-tanda radang : Tidak ada
Operasi : Belum pernah dilakukan operasi mata
3. Hidung
Reaksi alergi : Tidak ada riwayat alergi
Pendarahan : Tidak ada
Fungsi penciuman : Normal (bisa membedakan bau)
Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
Kebersihan : Bersih
4. Mulut dan tenggorokan
Kesulitan berbicara : Tidak ada
Kesulitan menelan : Tidak
5. Pernafasan
Suara paru : vesikuler
Batuk : tidak ada
Sputum : tidak ada
Nyeri dada : tidak ada
Kemampuan melakukan aktivitas : baik
Foto thorax : hasil = ukuran dan konfigurasi jantung normal,
gambaran infiltrate minimal di perihiler kanan dan kiri, suspel
bronkopneumonia.
6. Sirkulasi
Nadi perifer : Lemah
Capillary refil : <2 detik
Distensi vena jugularis : 7cmH2O
Suara jantung : Terdengan bunyi S1 dan S2 reguler (lup dup)
Nyeri dada : tidak ada
Palpitasi : tidak ada palpitasi
Clubbing finger : Normal
Keadaan eksterimtas : terdapat combostio pedis dextra
Syncope : tidak ada
7. Reproduksi
Kehamilan : tidaka ada
Payudara : normal (tidak ada nyeri, tidak ada bekas luka)
Perdarahan : tidak ada
Px papsmear : tidak pernah
Keputihan : jarang
Penggunaan kateter : tidak ada
8. Neurosis
Tingkat kesadaran : Composmentis GCS :15 (E=4 M=6 V=5)
Disorientasi : Tidak ada
Riwayat epilepsy/kejang/Parkinson : Tidak ada
Refleks : normal
Pergerakan ekstermitas : Terdapat gangguan pada ekstermitas bawah
Skor resiko jatuh : 75 (resiko tinggi)
9. Muskuloskletal
Nyeri :
Paliatif/provokat :nyeri saat kaki digerakkan
Qualitas :cenut-cenut, panas
Region : kaki kanan
Severity :5
Time : hilang timbul
Kekuatan oto ekstermitas atas dextra dan sinistra : 5/5
Kekuatan otot ekstermitas bawah dextra : 2/5
Kekuatan otot ekstermitas bawah sinistra : 3/5
Kemampuan melakukan aktivitas : kurang mampu menahan tahanan ringan
Keadaan ekstermitas ; terpasang infus di ekstermitas atas kiri
Terdapat luka combostio pedis dextra, luas luka 4,5%, terdapat pes, terdapat infeksi.
10. Kulit
Warna : Sawo matang
Intergitas : Baik
Turgor : Baik
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hasil Laboratorium Klinik ( 3 Februari 2022)
Pemeriksaan Hasil tes Nilai normal Satuan Keterangan
Hematologic
Hemoglobin 9.02 11.70-15.50 g/dL Low
No Hari, Masalah
Data Etiologi
Tgl/Jam Keperawatan
1. Rabu, 03 DS
Feb 2022
DS : Pasien mengatakan nyeri Agen pencedera Nyeri akut
10.20 pada kaki kiri karena fisik
tersiram air panas (luka bakar)
P : nyeri saat kakinya
digerakkan
Q : cenut-cenut, panas
R : kaki kanan
S:5
T : Hilang timbul
DO :
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak menahan
sakit, ada luka bakar pada
kaki kanan
K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Perfusi perifer tidak efektifa. Perfusi Perifer (L. 02011) - Perawatan Sirkulasi (I.02079)
berhubungan dengan penurunanb. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24jam- Observasi
konsentrasi hemoglobin maka diharapkan perfusi perifer menurun dengan- Periksa sirkulasi perifer
kriteria hasil : - Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau
Kriteria Hasil Awal Tujuan bengkak pada ekstermitas
Warna kulit 2(cukup 5 (menurun) - Terapeutik
pucat meningkat )
- Lakukan pencegahan infeksi
Nyeri 1 (Meningkat) 5
eksterimitas (Menurun) - Lakukan hidrasi
- Edukasi
- Anjurkan program diit untuk
memperbaiki sirkulasi (mis rendah
lemak jenuh, minyak ikan, omega 3)
- Informasikan tanda dan gejala darurat
yang harus dilaporkan (mis rasa sakit
yang tidak berkurang saat istirahat, luka
tidak sembuh, hilangnya rasa)
- Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat albumin dan
transfuse darah
3. Kerusakan integritas kulit Interigtas Kulit dan Jaringan (L.14125) Perawatan Luka Bakar (I.06202)
berhubungan dengan kondisi Setelah dilakukan tidakan keperawatan 3 x 24 jam Observasi :
fisiologis (luka bakar) maka diharapkan intergitas kulit meningkat dengan- Identifikasi penyebab luka bakar
kriteria hasil : - Identifikasi durasi terkena luka bakar
Kriteria Hasil Awal Tujuan dan riayat penangan luka sebelumnya
Perfusi jaringan 2(cukup 5 - Monitor kondisi luka
menurun ) (meningkat)
Terapeutik :
Nyeri 1 (Meningkat) 5
(Menurun) Gunakan Teknik aseptic selama
merawat luka
Tekstur 2(Cukup 5
memburuk) (Membaik) Lepaskan balutan lama dengan
menghindari nyeri dan perdarahan
Rendam dengan air steril jika balutan
lengket pada luka
Bersihkan luka dengan cairan steril
(NaCl 0,9%)
Lakukan terapi relaksasi untuk
mengurangi nyeri
Jadwalkan frekuesti perawatan luka
berdasarkan ada atau tidaknya infeksi,
jumlah eksudat dan jenis balutan yang
digunakan
Edukasi :
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Anjurkan mengkonsumsi tinggi kalori
dan protein
Kolaborasi :
Kolaborasikan prosedur debriment
Kolaborasi pemberian antibiotic
4. Gangguan mobilitas fisik Mobilitas Fisik (L.05042) Latihan Rentang Gerak (I.15506)
berhubungan dengan gangguan Setelah dilakukan tidakan keperawatan 3 x 24 jam Observasi :
muskulosketal maka mobilitas fisik meningkat dengan kriteria Identifikasi keterbasan gerak sendi
hasil : Monitor lokasi ketidanyamanan atau
nyeri saat bergerak
Kriteria Hasil Awal Tujuan Terapeutik :
Rentang gerak 1 5 Cegah terjadinya cidera lebih parah
(ROM) (Memburuk) (meningkat)
Fasilitasi mengoptimalkan posisi tubuh
Pergerakan 1 5
ekstermitas (Memburuk) (meningkat) untuk pergerakan sendi yang aktif
Edukasi :
Anjurkan duduk melakukan rentang
gerak pasif dan aktif secara sistematis
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian vitamin D
M. IMPLEMANTASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl/Jam No. Dx TINDAKAN RESPON TTD
Rabu, 03 Feb 1,3 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, S : pasien mengatakan adanya luka bakar
2022 / 11.00 durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri karena tersiram air panas
Identifikasi skala nyeri P = nyeri karena luka combostio
Mengidentifikasi respon nyeri non verbal Q : cenut-cenut, panas
Mengidentifikasi pengetahuan dan R : kaki kanan
keyakinan tentang nyeri S:5
- Mengidentifikasi penyebab luka bakar T : Hilang timbul
- Monitor kondisi luka O : Pasien terlihat menahan nyeri dan wajah
pasien meringis, kondisi luka terdapat pus,
dan infeksi
Tanda-tanda vital
TD : 113/74 mmHg S : 36,2°C
N : 95x/menit RR : 20x/menit
SpO2 : 96%.
11.00 2 - Memeriksa sirkulasi perifer S : pasien mengatakan lemas
Memonitor panas, kemerahan, nyeri, atau O : nadi : 95x / menit, tidak ada edema pada
bengkak pada ekstermitas eksterimitas, terdapat nyeri pada luka
combostio skala 5, terdapat bengkak pada
lutut kaki kiri.
11.00 4 Mengidentifikasi keterbasan gerak sendi S : pasien mengatakan kaki kiri sulit untuk
Memonitor lokasi ketidanyamanan atau bergerak, dan tidak nyaman
nyeri saat bergerak O : terdapat bengkak pada lutut kaki kiri
P = nyeri saat bergerak
Q : kaku, cenut-cenut
R : kaki kiri
S:2
T : Hilang timbul
12.00 1,2,3 - Memfasilitasi istirahat dan tidur S : pasien mengatakan kurang bisa tidur,
- Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri pasien mengatakan mau dilakukan terapi
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri relaksasi napas dalam dan mengerti teknik
- Menginformasikan tanda dan gejala darurat yang diajarkan
yang harus dilaporkan (mis rasa sakit yang O : pasien mampu melakukan terapi relaksasi
tidak berkurang saat istirahat, luka tidak napas dalam, selama dilakukan penjelasan
sembuh, hilangnya rasa) pasien dan keluarga kooperatif dan mengerti
- Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
Menganjurkan mengkonsumsi tinggi kalori
dan protein
- Menganjurkan program diit untuk
memperbaiki sirkulasi (mis rendah lemak
jenuh, minyak ikan, omega 3)
Melakukan terapi relaksasi untuk
mengurangi nyeri
- Menganjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
-
4. Mencegah terjadinya cidera lebih parah S : Pasien mengatakan masih kesulitan untuk
Memfasilitasi mengoptimalkan posisi tubuh bergerak, tetapi pelan-pelan anakn dicoba
untuk pergerakan sendi yang aktif P : pasien mampu duduk tetapi dibantu oleh
Menganjurkan duduk melakukan rentang keluarga atau perawat yang bertugas
gerak pasif dan aktif secara sistematis
12.00 1. Memberikan terapi obat analgesic dan S : pasien mengatakan ada sensasi tidak
antibiotic nyamam saat diinjeksi
O : terapi obat masuk melalui IV, pasien
kurang nyaman
Kamis, 4 Feb 1,2,3 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, S : pasien mengatakan tadi malam kurang bisa
2022 / 08.00 durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri tidur karena nyeri, pasien mengatakan nyeri
Mengidentifikasi skala nyeri berkurang setelah diinjeksi terapi obat
Mengidentifikasi respon nyeri non verbal analgesic
- Memberikan terapi obat analgesic, P : terdapat luka combostio
antibiotic, albumin, vitamin D Q : cenut-cenut
R : combostio pedis dextra
S:3
T : hilang timbul
O : obat iv dimasukkan, wajah pasien tidak
Nampak meringis, luka masih terdapat pus.
10.00 2 - Memeriksa sirkulasi perifer S : pasien suka dengan makanan RS, habis
- Memonitor panas, kemerahan, nyeri, atau makanan banyak, tidak lemas g
bengkak pada ekstermitas O : tidak ada edema pada eksterimitas, terdapat
nyeri pada luka combostio skala 3, terdapat
bengkak pada lutut kaki kiri, porsi makan
pasien habis separuh lebih.
Tanda-tanda vital
TD : 123/80 mmHg S : 36,3°C
N : 103x/menit RR : 20x/menit
SpO2 : 99%.
12.00 4 Monitor lokasi ketidanyamanan atau nyeri S : pasien mengatakan masih terdapat nyeri
saat bergerak saat bergerak skala 1 karena sudah diberi
Menganjurkan duduk melakukan rentang obat antinyeri
gerak pasif dan aktif secara sistematis
13.00 4 Merencanakan dan mengkolborasikan S : pasien mengatakan bersedia
tindakan debriment dengan dokter bedah O : mengkonsultasikan dengan dokter dan
membuat jadwal tindakan debriment
N. EVALUASI KEPERAWATAN
Ttd &
No Dx. Hari, Ttg/ jam Evaluasi
Nama
1,2,3,4 Rabu, 03 Feb 2022 S: pasien mengatakan nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan injeksi analgesic,
11.00 WIB pasien mengatakan sulit bergerak
P : terdapat luka combostio dan bengkak pada kaki kiri (saat digerakkan)
Q : cenut-cenut dan kaku
R : kaki kanan dan kaki kiri
S : kaki kiri skala 3 dan kaki kanan skala 2
T : Hilang timbul
O: wajah pasien nampak meringis, tidak nyamaan saat dimasukkan obat melalui iv,
pergerakan/mobilasasi pasien dibantu oleh keluarga/perawat yang bertugas
A: Masalah belum teratasi
P:
lanjutkan intervensi dengan pemberian terapi obat santagesik, octalbin, cacium
glucanote, vip albumin, tersacef, vit bone (sesuai dosis dari dokter), pemantauan
karakteristik nyeri, pemantauan sirkulasi perifer dan menganjurkan pergerakan pasif
dan aktif.
1,2,3,4 Kamis, 05 Feb P : pasien mengatakan kurang bisa tidur tadi malam, pasien mengatakan nyeri
2022 berkurang setelah dilakukan tindakan injeksi analgesic, setelah makan lemas
12.00 WIB berkurang, pasien mengatakan sulit bergerak
P : terdapat luka combostio dan bengkak pada kaki kiri (saat digerakkan)
Q : cenut-cenut dan kaku
R : kaki kanan dan kaki kiri
S : kaki kiri skala 3 dan kaki kanan skala 1
T : Hilang timbul
O: tidak nyamaan saat dimasukkan obat melalui iv, pergerakan/mobilasasi pasien
dibantu oleh keluarga/perawat yang bertugas
A: Masalah belum teratasi
P:
lanjutkan intervensi dengan pemberian terapi obat santagesik, octalbin, cacium
glucanote, vip albumin, tersacef, vit bone (sesuai dosis dari dokter), pemantauan
karakteristik nyeri, pemantauan sirkulasi perifer dan menganjurkan pergerakan pasif
dan aktif.
1,2,3,4 Jumat, 05 Feb 2022 P : pasien mengatakan bisa tidur tadi malam, pasien mengatakan nyeri berkurang
13.00 WIB setelah dilakukan tindakan injeksi analgesic, pasien tidak lemas berkurang, pasien bisa
duduk secara perlahan
P : terdapat luka combostio dan bengkak pada kaki kiri (saat digerakkan)
Q : cenut-cenut dan kaku
R : kaki kanan dan kaki kiri
S : kaki kiri skala 3 dan kaki kanan skala 1
T : Hilang timbul
O: wajah pasien nampak rileks saat obat melalui iv, pergerakan/mobilasasi pasien
dibantu oleh keluarga/perawat yang bertugas
A: Masalah belum teratasi
P:
lanjutkan intervensi dengan pemberian terapi obat santagesik, octalbin, cacium
glucanote, vip albumin, tersacef, vit bone (sesuai dosis dari dokter), pemantauan
karakteristik nyeri, pemantauan sirkulasi perifer dan menganjurkan pergerakan pasif
dan aktif dan kolaborasi tindakan debriment dengan dokter bedah