Pengkajian
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama : Bp. D
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : PG. A
Magelang
21
11) No RM : 01-94-xx
2) Umur : 47 tahun
3) Pendidikan : S1 (Pendidikan )
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan pasien
Pasien mengatakan nyeri pada daerah ulu hati dan perut bagian kiri bawah
remas
Pasien mengatakan badannya panas dingin, mulai habis asyar pada tangal 01 Juli
2018 pukul 15.30 wib , Kemudian pukul 16.00 Wib pasien melakukan kerokan ,
pasien mengatakan perut terasa mual muntah kemudian pasien datang ke Rumah sakit
dr SOEJONO Magelang pada pukul 22.00 wib, masuk di ruang IGD mendapatkan
Pasien mengatakan kontrol rutin ke poli penyakit syarat dengan penyakit Hipertensi.
2011
2011
79th
47
Keterangan :
: Laki – laki
: Pasien
: Perempuan : Tinggal serumah
: Menikah
5
: Garis keturunan
Penjelasan : pasien berumur 80 tahun merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Pasien
sudah tidak mempunyai ayah dan ibu, pasien menikah tinggal bersama istri nya dan
mempunyai anak 7, pasien tinggal bersama anak terakhir didalam keluarga ada riwayat
3. Kesehatan Fungsional
1) Nutrisi
a) Sebelum sakit
b) Selama sakit :
2) Pola Eliminasi
6
a) Sebelum sakit
Frekuensi : 1x sehari
Konsistensi : lembek
Frekuensi : 5x sehari
Warna : kuning
b) Selama sakit
BAB : pasien mengatakan bab 2x berwarna hitam kental bau khas feses amis
Frekuensi : 5x sehari
Warna : kuning
a) Sebelum sakit
7
Pasien mengatakan rutin jalan kaki dengan lintasan kerikil kurang lebih 15 menit
Keterangan
0 : Mandiri
1 : Dibantu sebagian
4 : Tergantung total
2) Keadaan pernafasan
Pernafasan normal, Respirasi 24x/menit ,nafas perut tidak ada wheezing tidak ada ronchi
3) Keadaan kardiovaskuler
Tekanan darah 100/70 mmHg diukur pada tangan kiri dengan posisi terlentang manset
dewasa.
b) Selama sakit
1) Keadaan aktivitas
Ambulasi / ROM ˅
Keterangan
0 : Mandiri
1 : Dibantu sebagian
4 : Tergantung total
2) Keadaan pernafasan
Nafas normal, pernafasan perut frekuensi 24x/menit , tidak terdegar wheezing ataupun
ronchi
3) Keadaan kardiovaskuler
Tekanan darah 100/70 mmHg diukur pada tangan kiri dengan posisi terlentang manset
dewasa.
Nadi 88x/menit, dihitung ditangan kiri reguler di vena radialis Akral teraba hangat
9
Jumlah skor 45
Tingkat Resiko Jatuh Resiko Rendah
Paraf & Nama perawat
Tingkat Risiko :
3. Risiko Tinggi bila skor >51 lakukan intervensi jatuh resiko tinggi (lanjutkan
intkontinesia sia
Skor 4 4 4 4
Total skor 16
Paraf & Nama perawat Dwi . S
Kondisi fisk Baik Sedang Buruk Sangat
buruk
Status mental Sadar Apatis binggung stupor
Aktifitas Jalan Jalan dengan Kursi Ditempa
sendiri bantuan roda t tidur
Mobilitas Bebas Agak terbats Sangat Tidak
bergerak terbatas mampu
bergerak
Inkontensia Kontinen Kadang Selalu intokenti
kadang inkontien nesia
intkontinesia sia
Skor 4 4 4 4
Total skor 16
Paraf & Nama perawat Dwi . S
KETERANGAN :
7) Kebutuhanistirahat- tidur
a) Sebelum sakit
b) Selama sakit
Klien berusaha memelihara kesehatanya, bila sakit selalu periksa ke rumah sakit
2) Pola hubungan
12
Pasien merupakan pensiunan guru agama, sering terlibat daalam kegiatan pengajian
dan mujadahan, tapi sekarang mulai mengurangi kegiatan karena keterbatasan fisik.
Dalam pengambialan keputusan klien dibantu keluarga disaat mengalami masalah dengan
mencari pertolongan
5) Konsep diri
a) Gambaran Diri : Pasien menggambarkan dirinya bahwa dia seorang yang sedang sakit dan
b) Ideal diri : Pasien beranggapan harus menjadi seorang anak yang sehat untuk tidak
merepotkan keluarga.
c) Peran diri : Pasien mengatakan sekarang dia tau bahwa dia seorang pasien yang dirawat di
RS
d) Ideal diri : Pasien beranggapan harus menjadi seorang ayah yang sehat untuk tidak
merepotkan keluarga.
Tidak terkaji
7) Nilai
8) Koping
Dalam pengambilan keputusan klien dibantu dengan keluarga, hal yang dilakukan saat
perkumpilan, ada sistem pendukung dalam lingkungan maupun keluarga selama masuk RS.
4. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran : Composmentis E : 4 V: 5 M: 6 = 15
Berat Badan : 50 kg
TB(m ) 2 155
a. Tekanan darah : 110/70 mmHg diukur pada tangan kiri dengan posisi terlentang manset
dewasa.
e. Nyeri : Terdapat nyeri tekan pada ulu hati dan perut bawah kiri
5. Pemeriksaan fisik
14
a. Integrument : warna kulit coklat , kulit teraba hangat tidak ada luka, tidak ada gatal –
b. Kepala : Bentuk kepala bulat, rambut berwarna hitam dan putih beruban, lebat, rambut
bersih tidak ada ketombe, tidak ada nyeri tekan, wajah bentuk lonjong.
c. Mata : Konjungtiva berwarna merah muda, tidak anemis, mata bersih, refleks +, tidak
d. Telinga : Fungsi pendengaran sedikit ada penurunan pendengaran , tidak ada cairan yang
Kemampuan bicara baik, muokosa bibir kering, tidak menggunakan gigi palsu, warna
lidah putih, klien dapat makan dan menelan yang baik, nafas bau.
f. Leher
Bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfa serta getah bening,
g. Tengkuk : Normal, tidak ada pembengkakakn, tidak ada massa atau kelainan bentuk
h. Dada
2) Palpasi : ada nyeri tekan pada daerah perut bawah kiri 3) Perkusi : pengembangan
j. Abdomen
1) Inspeksi : warna coklat , tidak ada bekas luka, tidak nterdapat bekas luka, tidak ada
benjolan
k. Punggung
m. Genetalia pada genetalia, alat kelamin laki – laki , tidak terpasang kateter
n. Ekstermitas
5. Diagnostik Test
Hasil pemeriksaan
6. Program Pengobatan
7. Program Pengobatan
g. Salofak
h. Injeksi Vit K 1 ml / 8 jam
ANALISA DATA
mengatakan
paham nyeri
yang dirasakan
V (Value) : Klien berharap
nyeri cepat
hilang dan lekas
sembuh
2. DS : Ketidakseimbanagan Menurunnya
Pasien mengatakan nutrisi kurang dari nafsu makan
lemas, mual, muntah Pasien kebutuhan tubuh mual, muntah
mengatakan hanya minum
susu cerelak dan air putih
DO :
Pasien terlihat lemas
Diet Cair (3x200cc)
Pasien terpasang
Biocemical
Hb : 12
Albumin : -
Clinical : Psien
terlihat lemas Diet
: cair 3x200cc
No Diagnosa
DS :
Pasien mengatakan lemas, mual, muntah
Pasien mengatakan hanya minum susu cerelak dan air putih DO
:
Pasien terlihat lemas Diet
Cair (3x200cc)
Pasien terpasang
Biocemical
Hb : 12
Albumin : -
Clinical : Psien terlihat lemas
Diet : cair 3x200cc
Resiko infeksi dengan faktor resiko agen cidera fisik (Tindakan infasif )
di tandai dengan DS : - DO :
4. - Terpasang infus Rl 20tpm di tangan kanan
RENCANA KEPERAWATAN
nyeri pada daerah nyeri berkurang atau 4. Edukasi keluarga 5.memberikan informasi kepada
ulu hilang untuk memberikan klien tentang nyeri yang di
hati dan perut kiri 2. Tekanan darah suasana nyaman rasakan
bawah 90/60140/90 mmHg 5. Jelaskan sebab - 6.Membantu mengurangi nyeri
3. Nadi 60- 100x/menit sebab nyeri kepada yang di rasakan
O (onzet) : 4. Respirasi 16- 24x/menit klien
pasien 5. Nyeri 0-2 6. Kelola obat analgesik
mengatakan 6. Wajah klien tidak diberikan pada pukul
nyeri di menyeringai 08.00, 16.00, 24.00
rasakan 7. Klien merasakan WIB
sekarang dan nyaman
mulai timbul
sejak 6 jam
sebelum masuk
rs
P (provocative) :
pasien
mengatakan
nyeri dirasakan
terus menerus
Q (Quality) :
pasien
menagatakan
nyeri terasa
seperti
diremas- remas
R (Region) :
Pasien
22
mengatakan
nyeri di
rasakan
padaulu hati
dan perut kiri
bawah.
S (Scale) : pasien
mengatakan
skala 3
T (Tretment
) : Klien
berusaha
mengurangi
gerakan agar
nyeri tidak
terasa
U (Understa
nding) : Klien
mengatakan
paham nyeri
yang dirasakan
V (Value)
: Klien
berharap nyeri
cepat hilang dan
lekas sembuh
DO :
- Klien
wajahnya
menyeringai
- Klien tampak
gelisah dan
tidak nyaman
2. Tanggal 02 Juli Tanggal 02 Juli 2018 Tanggal 02 Juli 2018 Tanggal 02 Juli 2018
2018 Jam 10.00 WIB Jam 10.00 WIB Jam 10.00 WIB
Jam 10.00 WIB
Setelah di lakukan 1.Observasi kebutuhan 1. Mengetahui keadaan pasien
Ketidakseimbanag tindakan kepeerwatan nutrisi pasien seperti sejauh mana nafsu makan
an nutrisi kurang selam 4 x 24 jam makan dan minum
dari kebutuhan diharapkan diharapakan pasien
2.Kaji nafsu makan
tubuh klien dapat klien saat pemberian 2. Mengetahui sejahmana
berhubungan diit.
dengan
Menurunnya nafsu
makan mual,
muntah
23
di tandai dengan menunjukkan tidak 3.Kaji hal-hal yang terjadinya perubahan pola
adanya tanda-tanda menyebabkan klien makan dan sebagai bahan
DS : ketidakseimbangan malas makan
Pasien nutrisi kurang dari untuk melaksanakan
4.Anjurkan klien untuk
mengatakan kebutuhan dengan makan porsi sedikit intervensi.
lemas, mual, kriteria tapi sering. 3. Mendeteksi secara diri dan
muntah
: 5.Anjurkan dan ajarkan
Pasien tepat agar mencari
mengatakan 1. Nafsu makan baik melakukan kebersihan
hanya minum 2. Porsi makan mulut sebelum intervensi yang cepat dan
susu cerelak dihabiskan makan. tepat untuk
dan air putih 3. Berat badan normal, 6.Kolaborasi dengan penanggulangannya.
sesuai dengan tinggi tim gizi dalam
DO : Pasien badan. 4. Porsi yang sedikit tapi
pemberian TKTP.
terlihat
lemas sering membantu menjaga
Diet pemasukan dan rangsangan
Cair
(3x200cc) mual/muntah.
Pasien 5. Menimbulkan rasa segar,
terpasang
infus Rl mengurangi rasa tidak
20tpm nyaman, sehingga berefek
Biocemical
meningkatkan nafsu makan.
Hb : 12
Albumin 6. Makanan Tinggi Kalori
: -
Tinggi Protein dapat
Clinical :
Psien
terlihat
lemas
Diet : cair
3x200cc
24
3. Tanggal 02 Juli Tanggal 02 Juli 2018 Tanggal 02 Juli 2018 Tanggal 02 Juli 2018
2018 Jam 10.00 WIB Jam 10.00 WIB Jam 10.00 WIB
Jam 10.00 WIB
Diseaseprocces 1. Observasi 1. Mengetahui
Defisit Setelah di lakukan kemampuan kemampuan pasien
pengetahuan tindakan kepeerwatan klien dalam dalam memenuhi
berhubungan selam 4x 24 jam pemahaman kemampuan terhadap
dengan Kurang diharapkan deficit tentang penyakitnya
pengetahuan penegtahuan teratasi penyakitnya 2. Membantu pasien
(Proses penyakit) dengan kriteria hasil : 2. Bantu klien dalam memenuhi
di tandai dengan 1. Klien dan dalam memilih kebutuhan dirinya
DS : keluarga mampu diit yang tepat 3. Memberikan informasi
Psien menyatakan ketika kembali tentang penyakit yang
mengatakan pemahaman dirumah dialami
kurang mngerti tentang penyakit, 3. Pendidikan 4. Membantu pasien
tentang proses kondisi, prognosis kesehatan dalam memenuhi
penyakitnya, dan program tentang gastritis kebutuhan dirinya
penyebab, dan pengobatan serta erosif 5. Membantu pasien
terapie diet DO : program diit 4. Libatkan dalam memenuhi
- Pasien 2. Klien dan keluarga untuk kebutuhan dirinya
tampak keluaraga mampu hidup sehat
bingung menjelaskan
- Pasien kembali apa yang
bertanya dijelaskan oleh
tentang perawat
penyakitnya
25
4 Tanggal 02 Juli Tanggal 02 Juli 2018 Tanggal 02 Juli 2018 Tanggal 02 Juli 2018
2018 Jam 10.00 WIB Jam 10.00 WIB Jam 10.00 WIB
Jam 10.00 WIB
Infection control Infection control 1. Mengetahui keadaan
Resiko infeksi Riks control Setelah di 1. Observasi keadaan umum pasien
dengan factor lakukan tindakan umum pasien 2. Mengetahui
resiko agen cidera kepeawatan selama 5 x 2. Observasi tanda perkembangan pasien
fisik (Tindakan 24 jam diharapakan
tanda infeksius
infasif ) di klien tidak mengalami 3. Dugaan adanya infeksi
tandai adanya tanda tanda secara konfrehensif terjadinya sepsis,
dengan DS : infeksi dengan kriteria 3. Awasi tanda vital, abses, perfonitis
- DO : hasil : perhatikan demam,
- Terpasang 1. Klien bebas dari tanda menggigil, 4. Menurunkan risiko
infus Rl 20tpm tanda dan gejala infeski berkeringat, penyebaran bakteri
2. Mendeskripsikan perubahan mental,
proses penularan serta 5. Meminimalkan transisi
meningkatnya nyeri
penatalaksanannya mikroorganisme
3. Menunjukan abdomen
kemampuan untuk 4. Lakukan pencucian
6. Pengetahuan tentang
mencegah timbulnya tangan dengan baik kemajuan situasi
infeksi sebelum kontak memberikan dukungan
4. Jumlah leukosit dalam dengan klien emosi, memantu
batas normal 5. Lakukan prinsip menurunkan ansietas
5. Menunjukan prilaku 7. Menurunkan jumlah
septik dan antiseptik
hidup sehat mikroorganisme,
setiap tindakan
6. Berikan informasi menurunkan
penyebaran dan
yang tepat, jujur
pertumbuhannya
pada pasien/orang
terdekat
7. Berikan obat
antibiotic melalui
intra vena
26
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
lambung )
12.00
WIB
4. Resiko infeksi dengan factor resiko agen cidera fisik (Tindakan infasif )
Tanggal / Impelementasi Evaluasi Tanda
jam tangan
Tanggal Tanggal 02 Juli 2018 Tanggal 02 Juli 2018 Dwi
02 Juli
2018 I: E:
10.00 1. Mengoservasi keadaan S : Pasien mengatakan
WIB umum pasien sakit saat obat
2. Mengukur tanda – tanda dimasukkan Dwi
vital O : pasien
- TD : 110 / 70 mmHg terlihat
- Suhu : 36˚C mengerutkan
- Respirasi : 20 x/menit dahi A :
10.15WIB Dwi
- Nadi : 78x/ menit Masalah belum
teratasi
3. Menganti hepavix pada Dwi
P :
tangan yang terpasang
infus Lanjutkan
intervensi Dwi
4. Memberikan obat injeksi
amoxicillin 1 gram
11.00 melalui intra vena pukul
WIB 11.00 WIB
- Pasien mengeluh
sakit saat obat
dimasukkan
11.30
WIB
13.00
WIB
14. 00
WIB
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera biologis (iritasi mukosa
lambung )
12.30
WIB
14.00
WIB
4. Resiko infeksi dengan factor resiko agen cidera fisik (Tindakan infasif )