Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. W.B DENGAN EFUSI PLEURA


DI RUANG KOMODO RSUD KLATEN

DISUSUN OLEH :
SHINTA ANGGRAHENI
NIM. P18049

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. W.B DENGAN EFUSI PLEURA
DI RUANG KOMODO RSUD KLATEN

Tgl/Jam MRS : 09 Juni 2020 / 08:30 WIB


Tanggal/Jam Pengkajian : 09 Juni 2020 / 12:00 WIB
Metode Pengkajian : Autoanamnesa
Diagnosa Medis : Efusi Pleura
No. Registrasi : 033xxx

I. BIODATA
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn. W.B
Alamat : Klaten
Umur : 69 thn
Agama : Kristen
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pensiunan PNS
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. N
Umur : 65 thn
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Alamat : Klaten
Hubungan dengan Klien : Istri
II. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak napas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan masuk rumah sakit karena merasa sesak napas yang
semakin memberat kurang lebih 4 hari yang lalu, nyeri dada bagian kiri dan
batuk. tanda-tanda vital TD : 110/70 mmHg, Nadi : 80 x/menit, Suhu : 37˚C,
dan RR : 30 x/menit.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan bahwa dirinya menderita TBC 3 tahun yang lalu dan
diobati secara tuntas.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan
Genogram

Keterangan :
: laki-laki
: perempuan

: meninggal dunia

L : pasien

: tinggal satu rumah

: garis perkawinan

: garis kerturunan

5. Riwayat Kesehatan Lingkungan:


Pasien mengatakan rumah dan lingkungan sekitarnya bersih, ada jamban dan
tempat sampah.

III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena
tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam
melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.
2. Pola Nutrisi/Metabolik
a. Sebelum Sakit
 Frekuensi : Makan 3-4x Sehari
 Jenis : Nasi, tahu, sayur , air putih, buah,cemilan
 Porsi : 1 porsi
 Keluhan : Tidak ada
 Antropometri : Berat Badan (59kg), Tinggi Badan (160cm)
b. Selama Sakit
 Frekuensi : Makan 3x sehari
 Jenis : Bubur, lauk, sayur, buah, snaks
 Porsi : ½ porsi
 Keluhan : Tidak nafsu makan
 Antropometri : Berat Badan (59kg), Tinggi Badan (160cm)

2. Pola Eliminasi
a. BAB
1) Sebelum Sakit
 Frekuensi BAB : 1-2x hari sekali
 Konsistensi : Lembek berbentuk
 Warna : Kuning
 Keluhan : Tidak ada
2) Selama Sakit
 Frekuensi BAB : 1-2x hari sekali
 Konsistensi : lembek
 Warna : kuning
 Keluhan : Tidak ada keluhan
b. BAK
1) Sebelum Sakit
 Frekuensi BAK : 4-5x sehari
 Jumlah Urine : ±1300cc sehari
 Warna : Kuning pucat
 Keluhan : Tidak ada keluhan
2) Selama Sakit
 Frekuensi BAK : 2-3x sehari
 Jumlah urine : ±1080cc sekali BAK
 Warna : Kuning
 Keluhan : Tidak mampu berjalan ke kamar mandi karena
sesak nafas

ANALISA KESEIMBANGAN CAIRAN SELAMA PERAWATAN

Intake Output Analisa


- Minuman : 600 cc - Urine : 1080 cc Intake : 3011 cc
- Makanan : 700 cc - Feses : 500 cc Output: 1980 cc
- Infus : 1500 cc - IWL : 400 cc
- injeksi : 30 cc
- Tranfusi : 181 cc
Total : 3011 cc Total : 1.980 cc Balance: 1831 cc

3. Pola Aktifitas dan Latihan (Sebelum dan Selama Sakit)


Sebelum Sakit
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas ditempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi/ROM 
Selama Sakit
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas ditempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi/ROM 

0: Mandiri, 1: dengan alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain
dan alat; 4: tergantung total

3. Pola Istirahat Tidur


a. Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidur selama 7-8jam perhari dan
tidurnya nyenyak dan nyaman tidak mudah terbangun.
b. Selama Sakit : Pasien mengatakan tidur selama 6 jam dimalam hari ,
tidurnya tidak nyenyak mudah terbangun karena terkadang sesak nafas
dan suasana lingkungan bising.

4. Pola Kognitif – Perseptual


a. Sebelum Sakit : Keluarga pasien mengatakan ingatan pasien masih
baik
b. Selama Sakit : Keluarga pasien mengatakan ingatan pasien masih
baik

5. Pola Persepsi Konsep Diri


a. Sebelum Sakit : Pasien mengatakan dapat beraktivitas sebagai kepala
keluarga seperti biasanya dan Pasien mengatakan sangat dihargai orang
lain dan tidak direndahkan oranglain.
b. Selama Sakit : Pasien mengatakan berjenis kelamin laki-laki. Pasien
mengatakan ingin sembuh kembali dan dapat beraktivitas seperti yang
diakukan sebelum sakit.

6. Pola Hubungan Peran


a. Sebelum Sakit : Didalam keluarga pasien berhubungan baik dengan
semua orang terutama keluarganya
b. Selama Sakit : Pasien tetap berhubungan baik dengan keluarga
selama sakit dan diberi suport dari keluarga untuk sembuh

7. Pola Seksualitas Reproduksi


a. Sebelum Sakit : Pasien mengatakan mempunyai satu istri selalu
berhubungan baik dan mendapatkan kasih sayang selalu.
b. Selama Sakit : Pasien mengatakan mendapatkan dukungan dari istri,
6 orang anaknya dan keluarga agar cepat sembuh

8. Pola Mekanisme Koping


a. Sebelum Sakit : Pasien mengatakan untuk mengurangi masalah dari
sakitnya itu pasien selalu menceritakan kepada keluarga
b. Selama Sakit : Dalam mengambil keputusan, pasien selalu
bermusyawarah dan meminta pendapat dengan anggota keluarganya.

9. Pola Nilai dan Keyakinan


a. Sebelum Sakit : Pasien mengatakan beragama kristen katolik dan
mengikuti Misa di gereja dan selalu mengikuti kegiatan keagamaan
lainnya.
b. Selama Sakit : Pasien mengatakan beragama kristen katolik dan saat
ini tidak mengikuti Misa digereja tetapi pasien selalu berdoa dengan
membaca Alkitab selama sakit.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan/Penampilan Umum
a. Kesadaran : Composmentis E:4 V:5 M:6
b. Tanda-Tanda Vital
 Tekanan Darah : 110/70 MmHg
 Nadi
- Frekuensi: 80x/menit
- Irama : Teratur
- Kekuatan : kuat
 Pernafasan
- Frekuensi: 30x/menit
- Irama : Tidak Teratur
 Suhu : 37C
2. Kepala
 Bentuk Kepala : Mesochepal
 Kulit Kepala : Bersih
 Keadaan : Tidak ada lesi dan tidak pusing/sakit kepala
3. Rambut : Warna hitam ber uban

Muka
a. Mata
 Palpebra : tidak
 Konjungtiva : anemis berwarna merah muda
 Sclera : non ikterik berwarna putih
 Pupil : isokor
 Diameter ki/ka : simetris
 Reflek Terhadap Cahaya : (+/+)
 Penggunaan alat bantu penglihatan : tidak
b. Hidung : bersih, tidak ada kotoran, memakai bantuan oksigen
c. Mulut : berwarna gelap dan tidak pucat. Pasien masih bisa
membedakan rasa asin, manis, pahit, dan asam
d. Gigi : tidak berlubang
e. Telinga : kebersihan dari telinga baik, tidak ada lesi, bentuk normal,
tidak ada nyeri telinga dan masih dapat mendengar dengan baik.
4. Leher : tidak ada kaku kuduk, saat dipalpasi tidak ada
pembengkakan kelenjar limfe, kelenjar parotis dan tidak ada peningkatan
vena jugularis.
5. Dada (Thorax)
 Paru-paru
Inspeksi : bentuk simestris ekspansi paru tidak seimbang antara
kanan dan kiri, tampak menggunakan otot bantu
pernapasan dan pasien menggunakan alat bantu
pernapasan (O2 nasal canul 2 L/ menit) terpasang
selang WSD
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri telan
Perkusi : terdapat bunyi sonor
Auskultasi : terdengar bunyi napas tambahan yaitu Wheesing yang
terdengar pada paru bagian kanan dan kiri
 Jantung
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada luka
Palpasi : tidak ada benjolan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : tidak ada pelebaran jantung, suara jantung redup
Auskultasi : reguler, suara jantung resonan
6. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada luka
Auskultasi : bising usus hipoaktif
Perkusi : terdengar suara timpani dikuadran kiri bawah
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dikuadran atas
7. Genetalia : daerah genetal bersih, tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi
8. Rektum : tidak ada hemoroid
9. Ekstremitas
a. Atas
 Kekuatan otot kanan dan kiri: gerakan normal
 ROM kanan dan kiri : ada gerakan
 Perubahan bentuk tulang : tidak terdapat perubahan bentuk
 Perabaan Akral : hangat
 Pitting edema : tidak ada edema
b. Bawah
 Kekuatan otot kanan dan kiri: gerakan normal
 ROM kanan dan kiri : ada gerakan
 Perubahan bentuk tulang : tidak terdapat perubahan bentuk
 Perabaan Akral : hangat
 Pitting edema : tidak ada edema
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pada tanggal 15 Mei 2019
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
DARAH LENGKAP :
Leukosit (WBC) 20.640 Gr/dL
Eritrosit (RBC) 4.53 10^6 / uL 4.4 - 6.0
Hemoglobin (HGB) 9.8 Gr/dL L 11.5 - 16.5
Hematokrit (HCT) 33.7 % L 35.0 - 49.0

Trombosit (PLT) 687 10^3/uL

Jenis Pemeriksaan Hasil Keterangan


CAIRAN PLEURA
PH 8.0 warna hitam
Kejernihan Keruh
Bekuan Negative
Jumlah sel 472
PMN 85 MN 15

V. TERAPI MEDIS
Hari/Tanggal Jenis Terapi Dosis Golongan & Fungsi &
Kandungan Farmakologi
Selasa, 09-06- 1. NacL 0,9 % 14 tpm Golongan Untuk
2020 obat keras menambah
08.30 WIB cairan
Selasa, 09-06-
2020
12.00 WIB 1. Nasal canul 2 liter/12 O2 Untuk
jam memenuhi
kebutuhan
oksigen

13.00 WIB 2. Ranitidin 1 Amp/ Histamin H2- Menurunkan


12 jam receptor sekresi asam
antagonist lambung

20.00 WIB 3. Ketorolac 1 Amp/ Antiinflamasi Meredakan


12 jam nonsteroid peradangan
(NSAIDs) dan nyeri

Rabu, 10-06-
2020

06.00 WIB 1. IFD aminofluid `14 tpm nitrogen Untuk


menyuplai
nutrisi

13.00 WIB 2. Ketorolac 1Amp/12 Antiinflamasi Meredakan


jam nonsteroid peradangan
(NSAIDs) dan nyeri

15.00 WIB 3.Nasal canul 2 liter/12 O2 Untuk


jam memenuhu
kebutuhan
oksigen

Kamis , 11- 1.IFD aminofluid 14 tpm nitrogen Untuk


06-2020 menyuplai
06.00 WIB nutrisi

V. ANALISA DATA
Nama : Tn. W.B No. CM : 033xxx
Umur : 69 thn Diagnosa Medis : Efusi Pleura

No. Hari/Tan Data Fokus Masalah Etiologi Diagnosa Ttd


ggal/ Keparawatan
Jam
1. 09 Juni Ds: Pasien Pola Ada 1. Pola Napas Shinta
2020
mengatakan sesak napas hambatan Tidak Efektif 
13.00
WIB napas tidak upaya napas berhubungan
efektif dengan
Do: pasien tampak Hambatan
sesak, dipsnea, Upaya Napas
penggunaan otot ditandai dengan
bantu pernapasan Dipsnea,
TD : 110/70 mmHg penggunaan
RR : 80x/menit otot bantu
S : 37◦c pernapasan,
SPO2 : 90% Pola napas
Abnormal
(D.0005)

2. 09 Juni Ds: Pasien Gangguan Hambatan 2.Gangguan Shinta


2020
mengatakan bahwa pola tidur lingkungan Pola Tidur 
14.20
WIB ia belum dapat tidur berhubungan
dengan nyenyak dengan
karena terkadang Hambatan
sesak nafas dan lingkungan
mudah terbangun ditandai dengan
jika suasana mengeluh sulit
lingkungan bising. tidur, mengeluh
tidak puas tidur,
Do: Pasien tidur mengeluh pola
malam jam 10.00 tidur berubah,
dan bangun pagi mengeluh
jam 04.00 kemampuan
beraktivitas
menurun
(D.0055)

VI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan Hambatan Upaya
Napas ditandai dengan Dipsnea, penggunaan otot bantu pernapasan,
Pola napas Abnormal (D.0005)
2. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan Hambatan lingkungan
ditandai dengan mengeluh sulit tidur, mengeluh tidak puas tidur,
mengeluh pola tidur berubah, mengeluh kemampuan beraktivitas
menurun (D.0055)

VII. RENCANA KEPERAWATAN


Nama : Tn. W.B No. CM : 033xxx
Umur : 69 thn Diagnosa Medis: Efusi Pleura

NoDx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd


1. Setelah dilakukan perawatan Manajemen Jalan Napas (I.14509) Shinta
selama 3x 24 jam, diharapkan Observasi : 
masalah keperawatan pola - Memonitor pola napas (frekuensi,
napas membaik dengan kedalaman, usaha napas)
kriteria hasil: (L.01004) - Memonitor bunyi napas tambahan
1. dipsnea menurun (mis. Gurgling, mengi, wheezing,
2. frekuensi napas ronkhi kering)
membaik Terapeutik :
- Memposisikan semi fowler atau
fowler
- Memberikan minum hangat
- Memberikan oksigen,jika perlu
Edukasi :
- Menganjurkan asupan cairan 2000
ml/hari, jika tidak kontraindikasi
Kolaborasi :
- Mengkolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran, mukolitik,
jika perlu.

2. Setelah dilakukan perawatan Dukungan Tidur (I.05174) Shinta


selama 3x 24 jam, diharapkan Observasi : 
masalah keperawatan pola - Mengidentifikasi pola aktivitas dan
tidur membaik dengan tidur
kriteria hasil: (L.05045) - Mengidentifikasi faktor pengganggu
1. Keluhan sulit tidur tidur (fisik dan/atau psikologis)
menurun Terapeutik :
2. Keluhan tidak puas - Memodifikasi lingkungan
( pencahayaan, suhu, kebisingan,
tidur menurun
matras, dan tempat tidur)
Edukasi :
- Menjelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit

VIII. TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI


Nama : Tn. W.B No. CM :033xxx
Umur : 69 thn Diagnosa Medis: Efusi Pleura

Hari/Tgl / No Implementasi Respon Ttd


Jam Dx

Selasa, 09 1 Memonitor pola nafas S : Pasien Shinta


Juni 2020 mengatakan sesak
15.00 WIB nafas semakin 
memberat
O : Pasien tampak
menggunakan otot
bantu pernafasan
RR : 80x/menit SpO2
: 90%

15.20 WIB 1 Memonitor bunyi nafas S : Pasien Shinta


tambahan mengatakan sulit
bernafas 

O : Pasien terdengar
ada suara bunyi nafas
tambahan wheezing
15.30 WIB 1 Memposisikan semi S : Pasien mengatakn Shinta
fowler/fowler dadanya masih sesak

O : SpO2 : 90% RR :
30x/menit

15.45 WIB 1 Memberikan oksigen S : Pasien Shinta


mengatakan bersedia
diberikan oksigen 
nasal kanol

O : Pasien terpasang
oksigen

15.00 WIB 2 Mengidentifikasi pola DS : Pasien Shinta


aktivitas dan tidur mengatakan belum
dapat tidur dengan 
nyenyak

DO : Pasien terlihat
sering terbangun
dalam tidurnya

15.20 WIB 2 Mengidentifikasi faktor DS : Pasien Shinta


pengganggu tidur mengatakan mudah
terbangun tidurnya 
karena merasa sesak
nafas

DO : pasien tampak
kesulitan dalam
bernafas

15. 30 2 Memodifikasi Lingkungan DS : Pasien Shinta


WIB mengatakan sulit
tidur karna suasana 
lingkungan yang
bising

DO : Pasien terlihat
sering terbangun
15. 45 2 Menjelaskan pentingnya DS : Pasien Shinta
WIB tidur cukup selama sakit mengatakan paham
dengan penjelasan 
perawat serta arahan

DO : Pasien tampak
paham dengan
penjelasan pasien

Rabu, 10 1 Memonitor bunyi nafas S : Pasien Shinta


Juni 2020 tambahan mengatakan sudah
15.10 WIB lebih baik dengan 
berkurangnya bunyi
nafas tambahan

O : Bunyi nafas
tambahan terdengar
sudah berkurang

15.15 WIB 1 Memberikan minuman S : Pasien bersedia Shinta


hangat diberikan minuman
hangat 

O : Perawat
memberikan air
hangat

15.25 WIB 1 Memonitor bunyi nafas DS : Pasien Shinta


tambahan (wheezing) mengatakan bunyi
nafas sudah hilang 

DO : Suara wheezing
sudah tidak terdengar
Kamis, 11 1 Memonitor pola nafas DS : Pasien Shinta
Juni 2020 mengatakan sudah
tidak sesak 
09.00 WIB
DO : Pasien tampak
segar RR : 20x/menit
SpO2 : 98%

09.20 WIB 1 Mengkolaborasi pemberian DS : Pasien Shinta


bronkodilator mengatakan telah
bersedia diajarkan 
memakai
bronkodilator
dirumah

DO : Pasien tampak
mengerti dengan apa
yang dijelaskan
perawat untuk
memakai
bronkodilator
dirumah jika sesak
tiba tiba datang

09.00 WIB 2 Mengidentifikasi faktor DS : Pasien Shinta


pengganggu tidur mengatakan sesaknya
sudah mulai 
berkurang dan
tidurnya mulai
nyenyak

DO : Pasien terlihat
pola nafasnya
semakin membaik
dan sudah tidak sesak
dengan terpasangnya
oksigen nasal kanul
yang diberikan
perawat

09.25 WIB 2 Memodifikasi Lingkungan DS : Pasien Shinta


mengatakan pola
tidurnya mulai 
membaik

DO : Pasien terlihat
tidurnya lebih damai
karena keadaan
lingkungan yang
tampak tenang

09.40 WIB 2 Menjelaskan pentingnya DS : Pasien Shinta


tidur cukup selama sakit mengatakan ia
berusaha untuk tidur 
cukup agar
kesehatannya
kembali pulih

DO : pasien terlihat
menerapkan apa yang
sudah dijelaskan
perawat bahwa tanpa
tidur cukup, tidak
akan memiliki sitokin
untuk menghalangi
tubuh dari sakit

Kamis, 11 1 Memonitor pola nafas DS : Pasien Shinta


Juni 2020 mengatakan sudah
tidak sesak 
09.00 WIB
DO : Pasien tampak
segar RR : 20x/menit
SpO2 : 98%

09.20 WIB 1 Mengkolaborasi pemberian DS : Pasien Shinta


bronkodilator mengatakan telah
bersedia diajarkan
memakai 
bronkodilator
dirumah

DO : Pasien tampak
mengerti dengan apa
yang dijelaskan
perawat untuk
memakai
bronkodilator
dirumah jika sesak
tiba tiba datang

15.15 WIB 2 Memodifikasi lingkungan DS : Pasien Shinta


mengatakan sudah
tidak terbangun 
selama tidur

DO : Pasien tampak
nyaman dengan
suasana lingkungan
yang sudah tenang
yang terhindar dari
kebisingan

IX. CATATAN KEPERAWATAN


Nama : Tn W.B No. CM : 033xxx
Umur : 69 thn Diagnosa Medis: Efusi Pleura

No Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi Ttd


1 Selasa, 9 Juni S : Pasien mengatakan dadanya sesak Shinta
2020 
09.00 WIB O : Pasien tampak sesak dan pola nafasnya tidak
teratur
RR : 30x/menit
A : Masalah pola nafas tidak efektif b.d
hamabatan upaya nafas belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
1. Memonitor pola nafas
2. Memonitor bunyi nafas
3. Memberikan oksigen
2 Selasa, 9 Juni S : pasien mengatakan tidak bisa tidur karena shinta
2020 sesak yang dirasakan serta suasana lingkungan 
09.00 WIB yang bising

O : pasien terlihat sering terbangun


TTV
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/menit
RR : 30x/menit
S : 37^C

A : Masalah belum teratasi


Gangguan pola tidur b.d Hambatan lingkugan
d.d dengan mengeluh sulit tidur, mengeluh
tidak puas tidur, mengeluh pola tidur berubah,
mengeluh kemampuan beraktivitas menurun

P : Lanjutkan intervensi
1. Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur
2. Memodifikasi lingkungan
3. Menjelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
1 Rabu, 10 Juni S : Pasien mengatakan sesaknya sudah mulai Shinta
2020 berkurang 
13.00 WIB
O : Pasien tampak sedikit lebih nyaman dan sesak
berkurang karena terpasang oksigen nasal kanul

A : Masalah pola nafas tidak efektif b.d hambatan


upaya nafas belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
1. Memonitor pola nafas
2. Memonitor bunyi nafas tambahan
3. Memberikan minum hangat
2 Rabu, 10 Juni S : pasien mengatatakan rasa sesaknya sudah Shinta
2020 mulai berkurang, pasien juga sudah mulai 
13.00 WIB melakukan aktivitas seperti biasa dan tidurnya
mulai nyenyak karena suasananya yang mulai
tenang juga

O : pasien tampak lebih nyaman dan sesaknya


berkurang dengan terpasangnya oksigen nasal
kanul yang diberikan perawat

A: masalah belum teratasi


Gangguan pola tidur b.d Hambatan lingkugan
d.d dengan mengeluh sulit tidur, mengeluh
tidak puas tidur, mengeluh pola tidur berubah,
mengeluh kemampuan beraktivitas menurun

P : Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur
2. Memodifikasi lingkungan
1 Kamis, 11 Juni S : Pasien mengatakan sesaknya sudah hilang Shinta
2020 
10.00 WIB O : Pasien tampak lebih baik keadaannya

A : Masalah sudah teratasi

P : Hentikan intervensi
2 Kamis, 11 Juni S : pasien mengatakan tidurnya sudah membaik Shinta
2020 dan tidak terbangun karena sudah tidak merasakan 
10.20 WIB sesak lagi

O : pasien terlihat kesehatannya lebih baik bahkan


sudah tidak memakai otot bantu pernapasan
oksigen lagi

A : Masalah sudah teratasi

P : Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai