DISUSUN OLEH :
SHINTA ANGGRAHENI
NIM. P18049
I. BIODATA
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn. W.B
Alamat : Klaten
Umur : 69 thn
Agama : Kristen
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pensiunan PNS
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. N
Umur : 65 thn
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Alamat : Klaten
Hubungan dengan Klien : Istri
II. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak napas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan masuk rumah sakit karena merasa sesak napas yang
semakin memberat kurang lebih 4 hari yang lalu, nyeri dada bagian kiri dan
batuk. tanda-tanda vital TD : 110/70 mmHg, Nadi : 80 x/menit, Suhu : 37˚C,
dan RR : 30 x/menit.
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: meninggal dunia
L : pasien
: garis perkawinan
: garis kerturunan
2. Pola Eliminasi
a. BAB
1) Sebelum Sakit
Frekuensi BAB : 1-2x hari sekali
Konsistensi : Lembek berbentuk
Warna : Kuning
Keluhan : Tidak ada
2) Selama Sakit
Frekuensi BAB : 1-2x hari sekali
Konsistensi : lembek
Warna : kuning
Keluhan : Tidak ada keluhan
b. BAK
1) Sebelum Sakit
Frekuensi BAK : 4-5x sehari
Jumlah Urine : ±1300cc sehari
Warna : Kuning pucat
Keluhan : Tidak ada keluhan
2) Selama Sakit
Frekuensi BAK : 2-3x sehari
Jumlah urine : ±1080cc sekali BAK
Warna : Kuning
Keluhan : Tidak mampu berjalan ke kamar mandi karena
sesak nafas
0: Mandiri, 1: dengan alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain
dan alat; 4: tergantung total
Muka
a. Mata
Palpebra : tidak
Konjungtiva : anemis berwarna merah muda
Sclera : non ikterik berwarna putih
Pupil : isokor
Diameter ki/ka : simetris
Reflek Terhadap Cahaya : (+/+)
Penggunaan alat bantu penglihatan : tidak
b. Hidung : bersih, tidak ada kotoran, memakai bantuan oksigen
c. Mulut : berwarna gelap dan tidak pucat. Pasien masih bisa
membedakan rasa asin, manis, pahit, dan asam
d. Gigi : tidak berlubang
e. Telinga : kebersihan dari telinga baik, tidak ada lesi, bentuk normal,
tidak ada nyeri telinga dan masih dapat mendengar dengan baik.
4. Leher : tidak ada kaku kuduk, saat dipalpasi tidak ada
pembengkakan kelenjar limfe, kelenjar parotis dan tidak ada peningkatan
vena jugularis.
5. Dada (Thorax)
Paru-paru
Inspeksi : bentuk simestris ekspansi paru tidak seimbang antara
kanan dan kiri, tampak menggunakan otot bantu
pernapasan dan pasien menggunakan alat bantu
pernapasan (O2 nasal canul 2 L/ menit) terpasang
selang WSD
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri telan
Perkusi : terdapat bunyi sonor
Auskultasi : terdengar bunyi napas tambahan yaitu Wheesing yang
terdengar pada paru bagian kanan dan kiri
Jantung
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada luka
Palpasi : tidak ada benjolan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : tidak ada pelebaran jantung, suara jantung redup
Auskultasi : reguler, suara jantung resonan
6. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada luka
Auskultasi : bising usus hipoaktif
Perkusi : terdengar suara timpani dikuadran kiri bawah
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dikuadran atas
7. Genetalia : daerah genetal bersih, tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi
8. Rektum : tidak ada hemoroid
9. Ekstremitas
a. Atas
Kekuatan otot kanan dan kiri: gerakan normal
ROM kanan dan kiri : ada gerakan
Perubahan bentuk tulang : tidak terdapat perubahan bentuk
Perabaan Akral : hangat
Pitting edema : tidak ada edema
b. Bawah
Kekuatan otot kanan dan kiri: gerakan normal
ROM kanan dan kiri : ada gerakan
Perubahan bentuk tulang : tidak terdapat perubahan bentuk
Perabaan Akral : hangat
Pitting edema : tidak ada edema
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pada tanggal 15 Mei 2019
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
DARAH LENGKAP :
Leukosit (WBC) 20.640 Gr/dL
Eritrosit (RBC) 4.53 10^6 / uL 4.4 - 6.0
Hemoglobin (HGB) 9.8 Gr/dL L 11.5 - 16.5
Hematokrit (HCT) 33.7 % L 35.0 - 49.0
V. TERAPI MEDIS
Hari/Tanggal Jenis Terapi Dosis Golongan & Fungsi &
Kandungan Farmakologi
Selasa, 09-06- 1. NacL 0,9 % 14 tpm Golongan Untuk
2020 obat keras menambah
08.30 WIB cairan
Selasa, 09-06-
2020
12.00 WIB 1. Nasal canul 2 liter/12 O2 Untuk
jam memenuhi
kebutuhan
oksigen
Rabu, 10-06-
2020
V. ANALISA DATA
Nama : Tn. W.B No. CM : 033xxx
Umur : 69 thn Diagnosa Medis : Efusi Pleura
O : Pasien terdengar
ada suara bunyi nafas
tambahan wheezing
15.30 WIB 1 Memposisikan semi S : Pasien mengatakn Shinta
fowler/fowler dadanya masih sesak
O : SpO2 : 90% RR :
30x/menit
O : Pasien terpasang
oksigen
DO : Pasien terlihat
sering terbangun
dalam tidurnya
DO : pasien tampak
kesulitan dalam
bernafas
DO : Pasien terlihat
sering terbangun
15. 45 2 Menjelaskan pentingnya DS : Pasien Shinta
WIB tidur cukup selama sakit mengatakan paham
dengan penjelasan
perawat serta arahan
DO : Pasien tampak
paham dengan
penjelasan pasien
O : Bunyi nafas
tambahan terdengar
sudah berkurang
O : Perawat
memberikan air
hangat
DO : Suara wheezing
sudah tidak terdengar
Kamis, 11 1 Memonitor pola nafas DS : Pasien Shinta
Juni 2020 mengatakan sudah
tidak sesak
09.00 WIB
DO : Pasien tampak
segar RR : 20x/menit
SpO2 : 98%
DO : Pasien tampak
mengerti dengan apa
yang dijelaskan
perawat untuk
memakai
bronkodilator
dirumah jika sesak
tiba tiba datang
DO : Pasien terlihat
pola nafasnya
semakin membaik
dan sudah tidak sesak
dengan terpasangnya
oksigen nasal kanul
yang diberikan
perawat
DO : Pasien terlihat
tidurnya lebih damai
karena keadaan
lingkungan yang
tampak tenang
DO : pasien terlihat
menerapkan apa yang
sudah dijelaskan
perawat bahwa tanpa
tidur cukup, tidak
akan memiliki sitokin
untuk menghalangi
tubuh dari sakit
DO : Pasien tampak
mengerti dengan apa
yang dijelaskan
perawat untuk
memakai
bronkodilator
dirumah jika sesak
tiba tiba datang
DO : Pasien tampak
nyaman dengan
suasana lingkungan
yang sudah tenang
yang terhindar dari
kebisingan
P : Lanjutkan intervensi
1. Memonitor pola nafas
2. Memonitor bunyi nafas
3. Memberikan oksigen
2 Selasa, 9 Juni S : pasien mengatakan tidak bisa tidur karena shinta
2020 sesak yang dirasakan serta suasana lingkungan
09.00 WIB yang bising
P : Lanjutkan intervensi
1. Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur
2. Memodifikasi lingkungan
3. Menjelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
1 Rabu, 10 Juni S : Pasien mengatakan sesaknya sudah mulai Shinta
2020 berkurang
13.00 WIB
O : Pasien tampak sedikit lebih nyaman dan sesak
berkurang karena terpasang oksigen nasal kanul
P : Lanjutkan intervensi
1. Memonitor pola nafas
2. Memonitor bunyi nafas tambahan
3. Memberikan minum hangat
2 Rabu, 10 Juni S : pasien mengatatakan rasa sesaknya sudah Shinta
2020 mulai berkurang, pasien juga sudah mulai
13.00 WIB melakukan aktivitas seperti biasa dan tidurnya
mulai nyenyak karena suasananya yang mulai
tenang juga
P : Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur
2. Memodifikasi lingkungan
1 Kamis, 11 Juni S : Pasien mengatakan sesaknya sudah hilang Shinta
2020
10.00 WIB O : Pasien tampak lebih baik keadaannya
P : Hentikan intervensi
2 Kamis, 11 Juni S : pasien mengatakan tidurnya sudah membaik Shinta
2020 dan tidak terbangun karena sudah tidak merasakan
10.20 WIB sesak lagi
P : Hentikan Intervensi