TUBUH
DI SUSUN OLEH :
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan...........................................................................................................3
D. Manfaat.........................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................5
A. Konsep Teori.................................................................................................5
1. Osteoporosis..............................................................................................5
2. Asuhan Keperawatan.................................................................................6
3. Keseimbangan Tubuh..............................................................................11
4. Senam Lansia..........................................................................................12
B. Kerangka Teori...........................................................................................14
C. Kerangka Konsep........................................................................................15
BAB III..................................................................................................................16
A. RANCANGAN STUDI KASUS................................................................16
B. SUBJEK STUDI KASUS...........................................................................16
C. FOKUS STUDI...........................................................................................16
D. DEFINISI OPERASIONAL.......................................................................16
E. TEMPAT DAN WAKTU PENGELOLAAN STUDI KASUS..................17
F. PENGUMPULAN DATA..........................................................................17
G. PENYAJIAN DATA...................................................................................18
H. ETIKA STUDI KASUS..............................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan pasien
osteoporosis dengan pemenuhan kebutuhan keseimbangan tubuh .
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien osteoporosis
dengan pemenuhan kebutuhan keseimbangan tubuh .
b. Menetapkan diagnosa keperawatan pada pasien osteoporosis
dengan pemenuhan kebutuhan keseimbangan tubuh .
c. Menyusun perencanaan keperawatan pada pasien osteoporosis
dengan pemenuhan kebutuhan keseimbangan tubuh .
d. Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien osteoporosis
dengan pemenuhan kebutuhan keseimbangan tubuh .
e. Melakukan evaluasi dari tindakan keperawatan pasien
osteoporosis dengan pemenuhan kebutuhan keseimbangan tubuh .
D. Manfaat
1. Teoritis
A. Konsep Teori
1. Osteoporosis
5) Riwayat Psikososial :
Apakah pasien merasakan kecemasan yang berlebihan. Apakah
sedang mengalami stress yang berkepanjangan.
6) Riwayat Pemakaian Obat
1) B1 (breathing )
efek obat
3) B3 (brain)
Kesadaran biasanya kompos mentis, pada kasus yang lebih
parah klien dapat mengeluh pusing dan gelisah
4) B4 (Bladder)
Produksi urine dalam batas normal dan tidak ada keluhan pada
sistem perkemihan
5) B5 (bowel)
6) B6 (Bone)
Pada inspeksi dan palpasi daerah kolumna vertebralis, klien
osteoporosis sering menunjukkan kifosis atau gibbus (dowager’s
hump) dan penurunan tinggi badan. Ada perubahan gaya
berjalan, deformitas tulang, leg-length inequality dan nyeri
spinal. Lokasi fraktur yang terjadi adalah antara vertebra
torakalis 8 dan lumbalis 3
d. Intervensi Keperawatan
gejala penyakit dd mengeluh selama 3x24 jam diharapkan a.Periksa ketegangan otot,
tidak nyaman dan tampak status kenyamanan frekuensi nadi, tekanan darah,
senam)
imobilisasi dd mengeluh lelah, selama 3x24 jam diharapkan a.Monitor kelelahan fisik dan
d.Dispnea menurun
bergerak, kekuatan otot a.Kekuatan otot meningkat mobilisasi dengan alat bantu
menolak melakukan perawatan diri meningkat dengan aktivitas perawatan diri sesuai
3. Keseimbangan Tubuh
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan
kesetimbangan tubuh ketika ditempatkan di berbagai posisi. Definisi
menurut O’Sullivan, keseimbangan adalah kemampuan untuk
mempertahankan pusat gravitasi pada bidang tumpu terutama ketika saat
posisi tegak. Selain itu menurut Ann Thomson, keseimbangan adalah
kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi kesetimbangan
maupun dalam keadaan statis atau dinamik, serta menggunakan aktivitas
oto yang minimal. Keseimbangan juga diartikan sebagai kemampuan
relatif untuk mengontrol pusat massa tubuh (center of mass) atau pusat
gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu (base of support)
(Juniardi, 2013).
4. Senam Lansia
4) Olahraga 2-3 kali seminggu membuat tubuh tetap sehat dan segar
B. Kerangka Teori
Genetik, gaya hidup, alkohol,
Penurunan produksi hormon
Lemah, letih
Gang. Rasa nyaman
C. Kerangka Konsep
Gambar 1. Kerangka Teori (Noor, 2014)
Kerangka konsep merupakan bentuk kerangka berpikir yang
dapatdigunakan sebagai pendekatan untuk memecahkan masalah (Nikmatur &
Saiful, 2012)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. RANCANGAN STUDI KASUS
Studi kasus ialah suatu serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan
secara intensif, terinci dan mendalam tentang suatu program, peristiwa,
dan aktivitas, baik pada tingkat perorangan, sekelompok orang, lembaga,
atau organisasi untuk memperoleh pengetahuan mendalam tentang
peristiwa tersebut.(Endraswara, 2012)
Studi kasus dalam penelitian ini adalah untuk mengeksplorasikan
masalah asuhan keperawatan pasien osteoporosis dengan pemenuhan
kebutuhan keseimbangan tubuh
B. SUBJEK STUDI KASUS
Subjek studi kasus merupakan orang yang dijadikan responden untuk
mengambil kasus. (Notoatmodjo, 2012).
Subjek yang digunakan pada studi kasus ini yaitu lansia yang mengalami
osteoporosis.
C. FOKUS STUDI
Fokus studi adalah sebuah konsep yang digunakan untuk
mengembangkan teori (Notoatmodjo, 2012).
Fokus studi pada kasus ini yaitu pemenuhan kebutuhan keseimbangan
tubuh pada lansia dengan resiko jatuh.
D. DEFINISI OPERASIONAL
1. Keseimbangan Tubuh
2. Senam Lansia
Senam lansia adalah serangkaian gerak nada teratur, melibatkan
semua otot dan persendian, mudah dilakukan (Atikah, 2010; Suarti, 2009).
Senam ini terdiri atas gerakan yang melibatkan pergerakan pada hampir
semua otot tubuh, memiliki unsur rekreasi, serta teknis pelaksanaannya
fleksibel yaitu dapat dilakukan di ruang terbuka maupun tertutup. Selain
itu, secara fisiologis beberapa gerakan senam lansia melibatkan bagian
tungkai, lengan, dan batang tubuh akan meningkatkan kontraksi otot yang
berdampak pada peningkatan kekuatan otot sebagai efektor membantu
dalam mempertahankan keseimbangan tubuh. Latihan fisik ini dapat
dijadikan sebagai alternatif untuk mencegah morbiditas akibat gangguan
keseimbangan dan jatuh (Setiati, 2006; Sherwood, 2001; Depkes RI,
2005).
3. Studi Dokumentasi
Dokumentasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengambil
data yang berasal dari dokumentasi asli, dokumen asli dapat berupa
informasi, gambar, table dan juga daftar pustaka. (Yati, 2014)
G. PENYAJIAN DATA
Data yang sudah terangkum ditafsirkan dan dijelaskan
untukmenggambarkan proses asuhan keperawatan pada pasien
osteoporosis dengan pemenuhan kebutuhan keseimbangan tubuh.
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, maupun teks naratif.
Kerahasiaan klien akan tetap dijaga.
H. ETIKA STUDI KASUS
Menurut (Yati, 2014) Pelaksanaan studi kasus ini, ada etika yang
harus diperhatikan oleh peneliti, antara lain yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
Atikah, A. 2010. Senam Kesehatan. Jogjakarta: Nuha Medika.
Depkes RI, Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Gizi
Masyarakat. 2004. Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Mewujudkan Keluarga
Cerdas dan Mandiri. Jakarta: Depkes.
Depkes RI. 2005. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas
Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Endraswara, S. 2012. METODOLOGI PENELITIAN KEBUDAYAAN. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Harsuki. 2010. Perkembangan Olahraga Terkini Kajian Para Pakar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Howe, TE. Rochester, L, Jakson, A, banks, PMH, & Blair, VA. 2008. Exercise for
improving balance in older people.Gaslow: John Wiley & Sons.
Nikmatur, R. & Saiful, W. 2012. Proses Ke[erawatan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Medika
Noor, Zairin. 2014. Buku Ajar Osteoporosis, Patofisiologis dan Peran Atom Mineral
dalam Manajemen Terapi. Jakarta : Salemba Medika
Setiati. 2006. Gangguan Keseimbangan, Jatuh, dan Fraktur. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen
Penyakit Dalam FKUI.
Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Suarti. 2009. Panduan Praktik Keperawatan. Klaten: PT Intan Sejati.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta :
Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta :
Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta :
Dewan Pengurus PPNI
Yati A., Imami N.R.. 2014.Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Riset Keperawatan.
Jakarta : 111-141