Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN AKTIVITAS

HIBURAN DAN REKREASI

Disusun Oleh:

NAMA : HENNY KUSUMA WARDANI

NPM : 19149012101114

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS B
BANJARMASIN, 2020
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN AKTIVITAS HIBURAN DAN REKREASI

A. Definisi Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia: Gangguan Aktivitas


Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda
kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti
berdiri, berjalan dan bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas
dari keadekuatan sistem persarafan dan muskuloskeletal.(Nanda, 2015).

Aktivitas adalah sebagai salah satu tanda bahwa seseorang itu dalam keadaan
sehat. Seseorang dalam rentang sehat dilihat dari bagaimana kemampuannya
dalam melakukan berbagai aktivitas seperti misalnya berdiri, berjalan dan
bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang itu tidak terlepas dari keadekuatan
sistem persarafan dan musculoskeletal (Nanda, 2015).

Aktivitas sendiri sebagai suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan hal tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Intoleransi aktivitas adalah ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis
untuk mempertahankan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari
yang harus atau yang ingin dilakukan (Nanda, 2015).

Kesimpulanya adalah manusia melakukan sebuah aktivitas untuk memenuhi


kebutuhan hidupnya, jika seseorang tidak dapat melakukan aktivitas dan harus
dibantu dalam melakukan aktivitas berarti mereka memiliki gangguan
aktivitas yang merupakan ketidakmampuan seseorang untuk melakukan
kegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
B. Mekanisme Fisiologis Kebutuhan Dasar

Faktor Gangguan Aktivitas Hiburan Dan Rekreasi

Faktor fisiologis Faktor emosional Faktor


Perkembangan
Frekuensi Suasasana hati
penyakit atau (mood), depresi, Usia
operasi dalam cemas.
Jenis kelamin
12 bulan .
Motivasi
Kehamilan
Tipe penyakit atau
operasi dalam 12 Ketergantungan zat kimia (mis.

bulan terakhir . Obat-obatan, alcohol, nikotin ).

Gambaran diri Intoleransi aktivitas


Status
Hambatan Mobilitas Fisik
kardiopulmonar
(mis. Dispneu, Hambatan Kemampuan
nyeri dada ) Berpindah
Kelainan hasil laboratorium seperti

Status penurunan konsentrasi O2 arteri,

musculoskeletal penurunan kadar hemoglobin, kadar

( mis. Penurunan elektrolit yang tidak normal.

massa otot )
Tipe dan frekuensi aktivitas latihan

Pola tidur
Tanda-tanda vital: frekuensi pernapasan
dan nadi kembali ke tingkat istirahat
Keberadaan nyeri,
dalam 5 menit setelah latihan, tekanan
pengontrolan nyeri
darah kembali seperti semula dalam 5-10
menit setelah latihan.
C. Rencana Asuhan Klien Dengan Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia:
Gangguan Aktivitas

NO DIAGNOSA NOC NIC


1 Intoleransi aktivitas NOC : NIC :
Definisi : ketidakcukupan 1. Self Care : ADL Activity Therapy
energi secara fisiologis 2. Toleransi aktivitas 1. Kolaborasikan
atau psikologis pada 3. Konservasi energi dengan Tenaga
seseorang untuk bertahan Setelah dilakukan Rehabilitasi Medik
aau menyelesaikan tindakan keperawatan dalammerencanakan
aktivitas sehri-hari yang selama …. klien progran terapi yang
harus atau ingin dilakukan bertoleransi terhadap tepat.
aktivitas dengan 2. Bantu klien untuk
Batasan karakteristik: Kriteria Hasil : mengidentifikasi
1. Respon tekanan 1. Berpartisipasi dalam aktivitas yang mampu
darah abnormal aktivitas fisik tanpa dilakukan
terhadap aktivitas disertai peningkatan 3. Bantu untuk
2. Respon frekuensi tekanan darah, nadi memilih aktivitas
jantung abnormal dan RR konsisten yangsesuai
terhadap aktivitas 2. Mampu melakukan dengan kemampuan
3. Perubahan EKG aktivitas sehari hari fisik, psikologi dan
yang mencerminkan (ADL’s) secara social
aritmia / iskemia mandiri 4. Bantu untuk
4. Ketidaknyamanan 3. Keseimbangan mengidentifikasi dan
setelah beraktivitas aktivitas dan istirahat mendapatkan sumber
5. Menyatakan merasa 4. Mampu berpindah yang diperlukan untuk
letih dengan atau tanpa aktivitas yang
6. Menyatakan merasa bantuan alat diinginkan
lemah 5. Level kelemahan 5. Bantu untuk
6. Energy psikomotor mendpatkan alat
Faktor yang 7. Status bantuan aktivitas
berhubungan : kardiopulmonary seperti kursi roda,
1. Tirah Baring atau adekuat krek
imobilisasi 8. Sirkulasi status baik 6. Bantu untu
2. Kelemahan umum 9. Status respirasi : mengidentifikasi
3. Ketidakseimbangan pertukaran gas dan aktivitas yang disukai
antara suplei dan ventilasi adekuat 7. Bantu klien untuk
kebutuhan oksigen membuat jadwal
4. Immobilisasi latihan diwaktu luang
5. Gaya hidup yang 8. Bantu
dipertahankan pasien/keluarga untuk
(monoton) mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
9. Sediakan
penguatan positif bagi
yang aktif beraktivitas
10. Bantu pasien
untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
11. Monitor respon
fisik, emoi, social dan
spiritual

Energy Management
1. Observasi adanya
pembatasan klien
dalam melakukan
aktivitas
2. Dorong anal
untuk
mengungkapkan
perasaan terhadap
keterbatasan
3. Kaji adanya factor
yang menyebabkan
kelelahan
4. Monitor nutrisi
dan sumber energi
tangadekuat
5. Monitor pasien
akan adanya
kelelahan fisik dan
emosi secara
berlebihan
6. Monitor respon
kardivaskuler
terhadap aktivitas
7. Monitor pola tidur
dan lamanya
tidur/istirahat pasien
2 Hambatan Mobilitas NOC : NIC :
Fisik 1. Join movement : Exercise therapy :
Definisi : keterbatasan Active ambulation
pergerakan fisik tubuh 2. Mobility level 1. Monitoring vital sign
atau satu atau lebih 3. Self care: ADLs sebelm/sesudah
ekstrimitas secara mandiri 4. Transfer performance latihan dan lihat
dan terarah Setelah dilakukan tindakan respon pasien saat
Batasan karakteristik: keperawatan selama.... latihan
1. Pengurangan reaksi masalah hambatan 2. Konsultasikan dengan
waktu mobilitas fisik teratasi terapi fisik tentang
2. Keterbatasan dengan rencana ambulasi
kemampuan untuk sesuai dengan
gerak kasar Kriteria Hasil: kebutuhan
3. Kesulitan berpidah 1. Klien meningkat 3. Bantu klien untuk
4. Keterbatasan dalam aktifitas fisik menggunakan tongkat
kemampuan untuk 2. Mengerti dari tujuan saat berjalan dan
gerak biasa peningkatan mobilitas cegah terhadap cedera
5. Keterbatasan tentang 3. Memperbalisasikan 4. Ajarkan pasien atau
gerak perasaan dalam tenaga kesehatan lain
6. Keterbatasan rentang meningkatkan tentang teknik
gerak kekuatan dan ambulasi
7. Dyspenea kemampuan 5. Kaji kemampuan
8. Berpindah-adanya berpindah pasien dalam
tremor 4. Memperagakan mobilisasi
9. Perubahan langkah penggunaan alat bantu 6. Latih pasien dalam
10.Postur yang tidak untuk mobilisasi pemenuhan
stabil (walker) kebutuhan ADLs
11.Hambatan berpindah secara mandiri sesuai
12.Pergerakan yang kemampuan
lambat 7. Dampingi dan Bantu
13.Tidak pasien saat mobilisasi
terkoordinasinya dan bantu penuhi
gerakan kebutuhan ADLs ps.
8. Berikan alat Bantu
Faktor-faktor yang jika klien
berhubungan: memerlukan.
1. Intoleransi aktifitas 9. Ajarkan pasien
2. metabolisme sel bagaimana merubah
3. Kekakuan pada sendi posisi dan berikan
4. Kecemasan bantuan jika
5. Kurang dukungan diperlukan
ingkungan (mis: fisik
/ sosial )
6. Presentase bantuan
layanan pada lansia
7. Hamabatan kognitif
8. Kardiovaskular
9. Kontraktur
10.Penurunan integritas
tulang
11.Kepercayaan
kebudayaan
12.Malnutrisi
13.Penurunan kondisi
14.Medikasi
15.Penurunan kesabaran
16.Hambatan
muskuloskeletal
17.Depresi
18.Hambatan
neuromuskular
19.Penurunan kontrol
otot
20.Nyeri
21.Penurunan kekuatan
otot
22.Pergerakan
23.aktifitas fisik
24.Inisiatif berpindah
25.Ketidaknyamanan
26.Gaya hidup
27.Gangguan sensorik

3 Hambatan Kemampuan Setelah diberikan Aktivitas Keperawatan


Berpindah intervensi keperawatan 1. Lakukan pengkajian
Definisi Nanda selama…………………… kontinu terhadap
International: klien akan menunjukkan kemampuan pasien
Keterbatasan pergerakan Kemampuan berpindah, untuk berpindah
mandiri diantara dua yang dibuktikan oleh 2. Kaji kebutuhan
permukaan yang dekat. keseimbangan, posisi terhadap bantuan
Batasan Karakteristik : tubuh: Diprakarsai diri dari lembaga
Objektif sendiri, Gerakan terarah, perawatan dirumah
Hambatan kemampuan mobilitas, dan performa atau tempat
untuk berpindah: Berpindah. pelayanan lain dan
1. Dar tempat tidur ke kaji kebutuhan
kursi dan dari kursi Setelah diberikan terhadap alat medis
ke tempat tidur. intervensi keperawatan yang tahan lama.
2. Naik atau turun dari selama…………………… 3. Kaji penglihatan
toilet atau kursi klien akan melakukan dan pendengaran,
buang air rentang pergerakan sendi dan propriosepsi
3. Keluar masuk bath- penuh pada semua sendi 4. Terapi latihan fisik:
tub atau area shower. pengendalian otot
4. Di antara permukaan Setelah diberikan (NIC).
yang tidak rata intervensi keperawatan 5. Tentukan kesiapan
5. Dari kursi roda ke selama…………………… pasien untuk terlibat
mobil atau mobil ke klien akan berpindah: dalam aktivitas atau
kursi roda 1. Dari tempat tidur protocol latihan
6. Dari kursi ke lantai kekursi atau dari fisik.
atau lantai ke kursi tempat tidur keberdiri 6. Tentukan
7. Dari berdiri ke lantai 2. Naik dan turun dari keakuratan citra
atau dari lantai ke toilet atau kursi buang tubuh
berdiri air 7. Pantau respon
8. Dari berdiri ke 3. Dari kursi roda emosi,
tempat tidur dari kemobil atau dari Kardivaskular, dan
tempat tidur ke mobil kekursi roda fungsional pasien
berdiri 4. Dari berdiri kelantai terhadap protocol
9. Dari berdiri ke atau dari lantai latihan fisik
tempat tidur atau dari keberdiri. 8. Pantau latihan
tempat tidur ke mandiri pasien
berdiri terhadap performa
10.Dari kursi ke berdiri yang tepat.
atau dari berdiri ke
kursi. Penyuluhan untuk
11.Keengganan untuk Pasien/Keluarga.
memulai gerakan.
12.Gaya hidup kurang 1. Ajarkan latihan
gerak atau disuse atau rentang pergerakan
ketidakbugaran fisik sendi aktif atau pasif
akibat kurang gerak. 2. Berikan petunjuk
selangkah demi
Faktor-faktor yang selangkah
berhubungan: 3. Berikan informasi
1. Gangguan kognitif tertulis dan diagram.
2. Ketidakbugaran fisik 4. Berikan umpan balik
akibat kurang gerak. secara sering untuk
3. Kendala lingkungan mencegah
(misalnya, tinggi terbentuknya
tempat tidur, ruang kebiasaan buruk
yang tidak adekuat, 5. Berikan informasi
jenis kursi roda, tentang alat bantu
peralatan terapi, yang dapat menolong
restrain) untuk berpindah.
4. Gangguan 6. Ajarkan pemberi
keseimbangan asuhan di rumah
5. Gangguan tentang bagaimana
penglihatan menggabungkan
6. Ketidakadekuatan latihan keseimbangan
kekuatan otot dan kekuatan
7. Kurang pengetahuan kedalam aktivitas
8. Gangguan kehidupan sehari-
muskuloskeletal hari.
(misalnya, 7. Terapi latihan fisik:
kontraktur). Pengendalian
9. Gangguan otot(NIC):
neuromuskular 8. Berikan petunjuk
10.Obesitas selangkah demi
11.Nyeri selangkah untuk
setiap aktivitas
motoric selama
latihan fisik atau
aktivitas kehidupan
sehari-hari.
9. Instruksikan pasien
untuk menceritakan
setiap pergerakan
yang dilakukan.

Aktivitas Kolaboratif
1. Gunakan terapi
okupasi dan fisik,
sebagai sumber
dalam penyusunan
rencana untuk
mempertahankan
atau meningkatkan
kemampuan
berpindah: rencana
harus mencakup
latihan
keseimbangan dan
kekuatan otot.

Aktivitas Lain
1. Atur
posisi tombol lampu
pada tempat yang
mudah dijangkau
2. Berikan
penguatan positif
selama latihan
3. Implem
entasikan tindakan
pengendalian nyeri
sebelum latihan atau
terapi fisik dimulai.
4. Pastika
n rencana asuhan
mencakup jumlah
porsonel yang
dibutuhkan untuk
memindahkan pasien
5. Bantu
pasien untuk
berpindah, jika
perlu.
6. Terapi
latihan fisik:
pengendalian otot
(NIC):
a. Berikan pakaian
yang tidak ketat
b. Bantu pasien
untuk memelihara
kestabilan batang
tubuh atau sendi
proksimal selama
aktivitas motorik.
c. Orientasikan
pasien kembali
terhadap fungsi
pergerakan tubuh.
d. Gabungkan
aktivitas
kehidupan sehari-
hari kedalam
protocol latihan,
jika diperlukan.
e. Bantu pasien
untuk menyiapkan
dan
mempertahankan
grafik kemajuan,
guna memotivasi
kepatuhan
terhadap protocol
latihan fisik.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Handhi. 2013. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan
NANDA.Jakarta : Mediaction
Bulechek, Gloria M etall. 2016Nursing Interventions Classification (NIC) edisi
keenam bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah dan Roxsana Devi
Tumanggor (eds). Amsterdam : ELSEVIER.
Hidayat, A.A. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.
Moorhead, sue etall. 2016Nursing Outcomes Classification (NOC) pengukuran
Outcomes Kesehatan edisi kelima bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah
dan Roxsana Devi Tumanggor (eds). Amsterdam : ELSEVIER.

Banjarmasin, April 2020

Preseptor Akademik Preseptor Klinik,

(…………………...) (…….………………)

Anda mungkin juga menyukai