LH
DENGAN KEJANG DEMAM DI RUANG ANAK
Disusun Oleh :
M. Sapriliani 1914901210118
Maidatul Shalehah 1914901210119
Indah Nurhayati 1914901210115
Muhamad Rafi`ie Al- Arif 1914901210127
Normala Santi 1914901210134
Henny Kusuma Wardani 1914901210114
A. PENGKAJIAN
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An. LH
2. Tempat tgl lahir/usia : Banjarmasin, 4 Juni 2017 / 3 tahun 1 bulan
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. A g a m a : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Perum Anugrah, HKSN, Banjarmasin
7. Tgl masuk : 14 Juli 2020 (jam 10.00)
8. Tgl pengkajian : 15 Juli 2020 / dinas siang
9. Diagnosa medik : Kejang Demam
10. Rencana terapi :-
11. Asal Rujukan : Datang Sendiri
: laki-laki : klien
V. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
ASI Eksklusif hingga 2 tahun
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1. 0 – 6 bulan Asi 6 bulan
2. 6 bulan – 1 tahun MPASI 6 bulan
3. 1 tahun – 2 tahun ASI, nasi lembek, lauk 1 tahun
4. 2 tahun - sekarang 2 tahun - sekarang
Nasi , lauk
B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Jenis minuman Air putih, susu, Air putih, susu
Frekuensi minum Sering Jarang mau minum
Kebutuhan cairan Tidak menentu Tidak menentu
Cara pemenuhan Minum peroral Nutrisi peroral dan parenteral
C. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Tempat pembuangan Toilet rumah Toilet RS
Frekuensi (waktu) BAK 3-4 x/hari 3-4 x/hari
BAB 1 x/hari
Konsistensi Lembek, warna kuning Lembek,warna kuning
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Obat pencahar Tidak ada Tidak ada
D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Jam tidur
- Siang Sekitar jam 14.00-15.00 Tidak menentu
- Malam Sekitar jam 22.00-05.00 Sekitar jam 20.00-
05.00
Pola tidur Tidak ada gangguan Terganggu
E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Program olah raga Tidak ada Tidak ada
Jenis dan frekuensi Tidak ada Tidak ada
Kondisi setelah olah raga Tidak ada Tidak ada
F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Mandi
- Cara Dibantu Dibantu (diseka)
- Frekuensi 2x/ hari 2x/ hari
- Alat mandi Sabun, sampoo Sabun, sampoo
Cuci rambuT
- Frekuensi 2x/hari Belum cuci rambut
- Cara Disiram Belum cuci rambut
Gunting kuku
- Frekuensi Seminggu sekali Belum potong kuku
- Cara Dibantu Belum potong kuku
Gosok gigi
- Frekuensi 3x/ hari 1x/ hari
- Cara Mandiri Dibantu
G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Kegiatan sehari-hari Bermain, nonton tv, tidur Nonton tv, tidur
Pengaturan jadwal harian Tidak boleh keluar Tidak ada
rumah setelah magrib
Tidak boleh tidur lebih
dari jam 22.00
Penggunaan alat Bantu Tidak ada Dibantu keluarga saat
aktifitas berjalan
Kesulitan pergerakan Tidak ada Kesulitan ke kamar
tubuh mandi
H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Perasaan saat sekolah Belum bersekolah Tidak ada
Waktu luang Bermain Tidak bisa bermain
Perasaan setelah rekreasi Bahagia Tidak bisa rekreasi
Waktu senggang klg Berjalan ke rumah Tidak bisa silaturahmi
saudara dan mall
Kegiatan hari libur Bermain dengan teman Tidak bisa bermain
dan tetangga
X. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : lemah
2. Kesadaran : composmentis
3. Tanda – tanda vital :
a. Tekanan darah :-
b. Denyut nadi : 130x / menit
c. Suhu : 38,9o C
d. Pernapasan : 29x/ menit
e. SpO2 : 95%
4. Berat Badan : 12 kg
5. Tinggi Badan : 89,5 cm
6. Hasil pemeriksaan berdasarkan NCHS, atau pemeriksaan lain mengenai
status nutrisi:-
7. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala :
a. Warna rambut : hitam
b. Penyebaran : merata
c. Mudah rontok : tidak
d. Kebersihan rambut : cukup bersih
Palpasi
Benjolan : ada / tidak ada : tidak ada
Nyeri tekan : ada / tidak ada : tidak ada
Tekstur rambut : kasar/halus : halus
8. Muka
Inspeksi
a. Simetris / tidak : simetris
b. Bentuk wajah : lonjong
c. Gerakan abnormal : tidak ada
d. Ekspresi wajah : menahan sakit
Palpasi
Nyeri tekan / tidak : tidak ada
Data lain : area wajah teraba hangat
9. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra : tidak edema, tidak radang
b. Sclera : tidak icterus
c. Conjungtiva : tidak radang, tidak anemis
d. Pupil : isokor, myosis, refleks pupil terhadap cahaya :
normal
e. Posisi mata :
Simetris / tidak : simetris
f. Gerakan bola mata : simetris
g. Penutupan kelopak mata : menutup dan membuka sempurna
h. Keadaan bulu mata : bulu mata ada dan bersih
i. Keadaan visus : visus normal
j. Penglihatan : tidak kabur, tidak diplopia
Palpasi
Tekanan bola mata : tidak ada
11. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga : kanan dan kiri simetris
b. Ukuran / bentuk telinga : kanan dan kiri normal
c. Aurikel : bentuk dan ukuran kanan dan kiri sama
Palpasi
Nyeri tekan / tidak : tidak ada
Pemeriksaan uji pendengaran
a. Rinne : normal
b. Weber : normal
c. Swabach : normal
Pemeriksaan vestibuler : normal
12. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
- Keadaan gigi : bersih
- Karang gigi / karies : tidak ada
- Pemakaian gigi palsu : tidak ada
b. Gusi
Merah / radang / tidak : tidak ada radang
c. Lidah
Kotor / tidak : bersih
d. Bibir
- Cianosis / pucat / tidak : tampak pucat
- Basah / kering / pecah : kering
- Mulut berbau / tidak : tidak
- Kemampuan bicara : jelas
13. Tenggorokan
a. Warna mukosa : pink
b. Nyeri tekan : tidak ada
c. Nyeri menelan : tidak ada
14. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : tidak ada pembesaran
Palpasi
a. Kelenjar thyroid : tidak teraba
b. Kaku kuduk / tidak : tidak ada
c. Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran
16. Jantung
Palpasi
Ictus cordis : kuat angkat
Perkusi
Pembesaran jantung : tidak ada
Auskultasi
a. BJ I : normal
b. BJ II : normal
c. BJ III : tidak terdengar
d. Bunyi jantung tambahan : tidak ada
17. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : tidak
b. Ada luka / tidak : tidak
Palpasi
a. Hepar : tidak teraba
b. Lien : tidak teraba
c. Nyeri tekan : tidak ada
Auskultasi
Peristaltik : 10 x/ mnt
Perkusi
a. Tympani : ya
b. Redup : tidak
19. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
- Pergerakan kanan / kiri : aktif/aktif
- Pergerakan abnormal : normal/normal
- Kekuatan otot kanan / kiri : skala otot 5/5
- Tonus otot kanan / kiri : baik/baik
- Koordinasi gerak : menuruti perintah
b. Refleks
- Biceps kanan / kiri : ada kontraksi
- Triceps kanan / kiri : ada kontraksi
c. Sensori
- Nyeri : mampu merasakan nyeri
- Rangsang suhu : mampu menilai perbedaan
suhu
- Rasa raba : mampu memberikan respon
saat diraba
Ekstremitas bawah
a. Motorik
- Gaya berjalan : normal
- Kekuatan kanan / kiri : skala otot 5/5
- Tonus otot kanan / kiri : ada kontraksi
b. Refleks
- APR (Achilles Pess Refleks) ka/ki : ada kontraksi
- KPR (Knee Pess Refleks) ka/ki : ada kontraksi
- Babinsky kanan / kiri : positif, menarik tungkai
c. Sensori
- Nyeri : mampu merasakan nyeri
- Rangsang suhu : mampu menilai perbedaan
suhu
- Rasa raba : mampu memberikan respon
saat diraba
Data lain : ekstremitas atas dan bawah teraba hangat
g. Nervus XI (Assesorius)
- Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : tidak ada hambatan
- Mengangkat bahu : mampu mengangkat bahu
= Foto Rotgen :
Hasil rongten thorak : Normal
XIV. Infus dan terapi : - Inf. Asering 15 Tpm
- Inj. Sanmol 120 Mg
- Inj. Diazepam 3,5 Mg
- Terapi nasal O2 1 Lpm
B. ANALISA DATA
NO Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1. 15 Juli 2020 DS : Penyakit Hipertermi
- Ibu klien mengatakan anaknya
demam tinggi
DO :
- Ekstremitas atas dan bawah teraba
hangat
- Area wajah teraba hangat
- Denyut nadi: 130x / menit
- Suhu : 38,9o C
DO :
- Setelah di rawat ± 1 hari klien
mengalami kejang selam ±5 menit
- Denyut nadi: 130x / menit
- Suhu : 38,9o C
C. DIAGNOSA
Prioritas diagnosa keperawatan
1. Hipertermi b.d penyakit
2. Defisien pengetahuan b.d kurang informasi
3. Resiko ketidak efektifan perfusi jaringan otak
D. INTERVENSI
Diagnosis
NO Nursing Outcome Nursing Intervention Rasional
Keperawatan
1. Hipertermi b.d Tujuan : dalam 30 menit Perawatan demam (3740)
setelah diberikan
penyakit (00007) 1) Pantau suhu dan tanda-tanda
intervensi hipertermi Untuk mewaspadai jika ada
tertasi vital lainya penyimpangan suhu dan tanda vital lain
Kriteria hasil :
2) Monitor asupan dan keluaran Mencegah terjadinya dehidrasi
termoregulasi – (0800)
3) Lakukan kompres seluruh tubuh Membuka pori-pori kulit sehingga
Tidak terganggu → tingkat
terjadi perpindahan panas
pernafasan
Tidak ada → peningkatan 4) Anjurkan untuk mengenakan Untuk memudahkan penguapan panas,
suhu kulit pakaian tipis karena saat suhu tubuh naik klien akan
sangat berkeringat
5) Kolaborasi pemberian Efektif menurunkan suhu tubuh
antipiretik