Oleh :
Henny Kusuma Wardani S.Kep
1914901210114
B. Phatway
PecahKetuban
dengan faktor hormonal,struktur rahim,sirkulasi rahim,pengaruh tekanan pada saraf atau dropping yang merupakan kepala turun memasuki pintu atas 1. Passage (jalan lahir)
dan nutrisi (Hafifah, 2011) panggul terutama pada primigravida. Perut kelihatan lebih Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga
melebar, fundus uteri turun. Perasaan sering-sering atau susah panggul, dasar panggul, serviks dan vagina.
1. Teori penurunan hormone
2. Power (tenaga mengejan)
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone progesterone dan buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh bagian
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau
estrogen. terbawah janin. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya
kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu.
2. Teori placenta menjadi tua kontraksi-kontraksi lemah diuterus (fase labor pains). Servik 3. Passanger
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan kekejangan menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa Passanger terdiri dari janin dan plasentaa. Janin merupakan passangge utama
pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim. bercampur darah (bloody show) (Haffieva, 2011). dan bagian janin yang paling penting adalah kepala karena bagian yang paling
Tanda-Tanda In Partu : besar dan keras dari janin adalah kepala janin. Posisi dan besar kepala dapat
3. Teori distensi rahim
1. Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih mempengaruhi jalan persalinan.
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-otot kuat, sering dan teratur.
2. Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih 4. Psikis
rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
banyak, robekan kecil pada bagian servik. Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar
4. Teori iritasi mekanik 3. Kadang-kadang ketuban pecah
4. Pada pemeriksaan daam, servik mendatar terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa bangga bias
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus franterrhauss). Bila melahirkan atau memproduksi anaknya. Mereka seolah-olah mendapatkan
ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap sebagai suatu “ keadaan
H. Kala Persalinan
kontraksi uterus. yang belum pasti “ sekarang menjadi hal yang nyata.
1. KALA 1
5. Penolong
5. Induksi partus
a) Meningkatkan emosi dan fisik pasien Meningkatkan Peran dari penolong persalinan dalam hal ini Bidan adalah mengantisipasi dan
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan dalam
kemampuan persalinan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Proses
kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser, amniotomi tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi
b) Mendukung kemampuan koping pasien atau pasangan
pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin menurut tetesan proses persalinan.
c) Mencegah komplikasi maternal atau bayi
perinfus.
d) Memeriksa tanda-tanda vital
d) Monitor keras lembutnya uterus setelah lepasnya plasenta c) Bantu ibu bentuk posisi yang nyaman G. Komplikasi
4. KALA IV d) Periksa tanda-tanda vital Komplikasi yang dapat terjadi yaitu:
1. Pendarahan
a) Kaji posisi uterus dan lokhea yang keluar dan kaji distensia kandung kemih e) Jelaskan pada ibu bahwa relaksasi nafas dalam sangat 2. Partus lama
penting pada saat terjadi kontraksi 3. Demam/infeksi
b) Massage fundus uteri 4. Preeklamsi
c) Anjurkan untuk merubah posisi selang-seling
I. Pemeriksaan Penunjang
No Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Manfaat
1. USG Dianjurkan dilakukan 3x kali selama kehamilan Memantau
yaitu: perkembangan
a. Trimester 1 (10-12 minggu) untuk skrining janin, detak jantung
awal janin, ketuban,
b. Trimester 2 (20-24 minggu) untuk skrining plasenta, jenis
lanjutan, dan kelamin, dan lain-
c. Trimester 3 (30-34 minggu) untuk mendeteksi lain
kelainan, mengevaluasi posisi kepala janin
dan posisi plasenta (persiapan kelahiran)
J. Penatalaksanaan
1. Menyiapkan ruangan untuk persalinan bayi
2. Menyiapkan semua perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obatan esensial
3. Mengobservasi perdarahan
4. Memeriksa tanda-tanda vital
5. Melakukan upaya pencegahan infeksi
Nyeri akut b.d angens cidera biologis (00132) Hambatan pertukaran gas (00030) Resiko infeksi (00004)
Kala I Kala II Kala IV
Definisi :Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak Definisi : kelebihan atau defisit oksigen dan eliminasi Definisi : rentan mengalami invasi dan m
menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau organisme patogenik yang dapat mengganggu kese
karbon dioksida pada membran alveolar- kapiler
potensial.
NOC :
NOC :
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 30
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit harapkan resiko infeksi tidak terjadi dengan kriteri
diharapakan nyeri akut dapat berkurang / hilang dengan kriteria
menit diharapkan hambatan pertukaran gas tidak Kontrol resiko : Proses Infeksi (1924) → meng
hasil : terjadi dengan keriteria hasil : resiko infeksi dalam aktivitas sehari-hari →meng
Kontrol nyeri (1605) → dapat mengenali kapan nyeri muncul → Status pernafasan : pertukaran gas (0402) → tidak tanda dan gejala infeksi → memonitor prilaku
mengenali faktor penyebabnya → dapat mengunakan tidakan terjadi dipsnea saat istirahat atau beraktivitas ringan → berhubungan dengan resiko infeksi → memp
pencegahan nyeri → melaporkan rasa nyeri berkurang tidak ada rasa kurang istirahat → tidak ada sianosis → lingkungan yang bersih → melakukan tindakan se
tidak ada gangguan kesadaran mengurangi resiko infeksi
NIC :
Manajemen nyeri : akut (1410) NIC : NIC :
1. Kaji tingkat nyeri klien Manajemen jalan nafas (3140) Kontrol infeksi (6540)
2. Kaji durasi, lokasi, frekuensi nyeri 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 1. Kaji adanya tanda-tanda infeksi
3. Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi klien 2. Identifikasi bila perlu pemasangan jalan nafas 2. Ukur tanda-tanda vital
4. Ajarkan teknik relaksasi, distraksi buatan 3. Observasi tanda-tanda infeksi
5. Berikan kompres dingin 3. Monitor respirasi dan setatus oksigen 4. Lakukan perawatan luka dengan mengguna
6. Lakukan massage pada klien septik dan aseptic
4. Monitor jika ada kesalahan obat diagframa
7. Atur posisi nyaman pada klien 5. Observasi luka insisi
5. Monitor pola nafas
8. Kolaborasi : berikan analgetik pada klien 6. Kolaborasi: Berikan antibiotik sesuai indikasi
Defisien volume cairan b.d asupan cairan kurang (00027) Resiko perdarahan (00206)
Kala III Kala IV
Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan intraseluler. Ini mengacu Definisi : Rentan mengalami penurunan volume darah, yang dapat mengganggu
pada dehidrasi , kehilangan cairan saja tanpa perubahan kadar natrium. kesehatan
NOC: NOC :
Setelah dilakukan tindakan selama 30 menit di harapkan defisien volume cairan tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit di harapkan resiko
terjadi dengan kriteria hasil : perdarahan tidak terjadi dengan kriteria hasil :
Kontrol resiko dehidrasi (1937) → tidak adanya perubahan denyut nadi → tidak adanya Keparahan kehilangan darah (0413) →Tidak ada terjadi perdarahan vagina → tidak ada
kelemahan secara umum → tidak adanya rasa haus berlebih → turgor kulit normal penurunan tekanan distolik dan sistol → tidak ada peningkatan denyut nadi → tidak ada kulit
dan membran mukosa pucat
NIC :
Manajemen cairan (4120) NIC :
1. Bantu mengarahkan untuk mengejan Pengurangan perdarahan uterus postpartum (4026)
2. Kaji TTV 1. Observasi keadaan umum ibu
3. Palpasi uterus 2. Massase pada uterus
4. Pantau tanda dan gejala kehilangan cairan berlebih 3. Tentukan TFU
5. Massase uterus dengan perlahan 4. Kaji adanya distensi kandung kemih
6. Berikan obat bila perlu
DAFTAR PUSTAKA