Anda di halaman 1dari 5

1.

Konsep Asuhan Klien Dengan Asam Urat


1.1 Pengkajian
1.1.1   Identitas Klien
Meliputi nama, umur(kebanyakan terjadi pada usia  tua), jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS,
nomor register dan diagnosis medis

1.1.2 Riwayat Keperawatan


a. Keluhan utama
Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah
sakit nyeri pada bagian tubuh dan badan yang nyeri akan terlihat bengkak.

b. Riwayat kesehatan sekarang


Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala. Gejala
yang dimaksud adalah sakit nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan
gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah..

c. Riwayat kesehatan terdahulu


Faktor genetik dan faktor hormonal, kelebihan berat badan, mekonsumsi
akohol, makan makanan yang tinggi purin.

d. Riwayat kesehatan keluarga


Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita asam urat .

1.1.3 Sirkulasi
Gejala : riwayat TD,  perubahan warna kulit, suhu hangat.

1.1.4 Integritas Ego


Gejala : riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, faktor
stress multiple

Tanda : letupan suasana hati, gelisah, peyempitan kontineu perhatian, tangisan


yang meledak, otot muka tegang, pernapasan menghela, peningkatan pola
bicara

1.1.5 Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu

1.1.6 Makanan/Cairan
Gejala : makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi purin.
Tanda : BB obesitas, adanya edema

1.1.7 Neurosensori
Gejala : keluhan bagian tubuh ada yang bengkak, warna kulit kemerahan, terasa
nyeri.
Tanda : Perubahan orientasi, penurunan kekuatan otot.

1.1.8 Nyeri/ Ketidaknyamanan


Gejala : nyeri saat melakukan aktivitas.

1.1.9 Keamanan
 Gejala : gangguan koordinasi, cara melakukan aktivitas.

1.1.10 Pembelajaran / Penyuluhan


Gejala : Faktor genetik dan faktor hormonal, kelebihan berat badan,
mekonsumsi akohol, makan makanan yang tinggi purin.

1.2 Diagnosa danPerencanaan Keperawatan


Diagnosa 1 : nyeri akut
1.2.1 Tujuan dan Kriteria Hasil (outcome criteria)
NOC
 Pain Level
 Pain control
 Comfort level
Kriteria Hasil
 Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan
tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
 Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
 Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
 Tanda vital dalam rentang normal

1.2.2 Intervensi Keperawatan dan Rasional


 Kaji saka nyeri
Rasional: Menentukan tingkat nyeri, untuk menentukan tindakan yang
tepat.
 Anjurkan untuk menarik nafas dalam setiap kali timbul nyeri.
Rasional: Mengurangi rasa nyeri.
 Berikan posisi yang nyaman sesuai dengan keinginan pasien.
Rasional: Memberikan rasa nyaman.
 Observas itanda-tanda vital
Rasional: Identifikasi dini komplikasi nyeri ditandai dengan peningkatan
tekanan darah.
Rasional: Mengurangi rasa nyeri.
 Kolaborasi untuk pemberian terapi analgetik.
Rasional: Mengurangi rasa nyeri.

Diagnosa 2 : Intoleransi aktivitas


1.2.3 Tujuan dan Kriteria Hasil (outcome criteria)
NOC
 Aktivitas pasien terpenuhi.
Kriteria Hasil
 Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang di inginkan / diperlukan
 Melaporkan peningkatan dalam toleransi aktivitas yang dapat diukur

1.2.4 Intervensi Keperawatan dan Rasional


1. Kaji respon klien terhadap aktifitas catat : denyut nadi, keluhan sesak  napas,
nyeri dada, keletihan yang sangat, diaphoresis.
R/ Tanda dan gejala tersebut mengindikasikan penurunan curah jantung da
perfusi jaringan , akibat peningkatan preload dan afterload ventrikel kiri.
2. Berikan dorongan untuk aktivitas / perawatan diri bertahap jika dapat
ditoleransi, berikan bantuan sesuai kebutuhan
R : kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan kerja jantung tiba –
tiba, memberikan bantuan hanya sebatas kebutuhan akan mendorong
kemandirian dalam melakukan aktivitas.
3. Instruksikan pasien tentang tekhnik penghematan energy
R : tekhnik menghemat energy mengurangi penggunaan energy, dan juga
membantu kesimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
4. Beri jarak waktu pengobatan dan prosedur untuk memungkinkan waktu
istirahat sepanjang siang dan sore
 R : istirahat memungkinkan penghematan energy
5. Kolaborasi pemberian obat digixin
 R : pemberian digoxin untuk memperkuat kerja jantung.

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth, Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke 3. Jakarta : Media Aeusculapius.
Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Ed. 4,
EGC, Jakarta.
Barito Kuala, Desember 2018
Ners Muda,

( Fitri Barokah, S.Kep )


Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(…………………………………..) ( ....................................................... )

Anda mungkin juga menyukai