TERAPI KOMPLEMENTER
“Self as Healer, Presence and Therapeutic Listening”
Di Susun Oleh :
Kelompok 1
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 4
D. Manfaat Penulisan ............................................................................................................ 5
BAB II............................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6
A. Pengertian Terapi ............................................................................................................. 6
B. Definisi Terapi Komplementer......................................................................................... 6
C. Jenis-Jenis Terapi Komplementer .................................................................................... 7
D. Fokus Terapi Komplementer ............................................................................................ 7
E. Peran Perawat Dalan Terapi Komplementer .................................................................... 7
F. Teknik Terapi Komplementer .............................................................................................. 8
G. Persyaratan Dalam Terapi Komplementer ....................................................................... 9
H. Standar Operasional Prosedur .......................................................................................... 9
BAB III ......................................................................................................................................... 11
PENUTUP..................................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan..................................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam
pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam
pengobatan modern (Andrews et al., 1999). Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas
atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan (Crips &
Taylor, 2001). Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan
holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara
menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan,
dan jiwa dalam kesatuan fungsi (Smith et al., 2004).
Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara.
Pengobatan komplementer atau alternatif menjadi bagian penting dalam pelayanan
kesehatan di Amerika Serikat dan negara lainnya (Snyder & Lindquis, 2002). Estimasi di
Amerika Serikat 627 juta orang adalah pengguna terapi alternatif dan 386 juta orang yang
mengunjungi praktik konvensional (Smith et al., 2004). Data lain menyebutkan terjadi
peningkatan jumlah pengguna terapi komplementer di Amerika dari 33% pada tahun 1991
menjadi 42% di tahun 1997 (Eisenberg, 1998 dalam Snyder & Lindquis, 2002).
Terapi komplementer yang ada menjadi salah satu pilihan pengobatan masyarakat.
Di berbagai tempat pelayanan kesehatan tidak sedikit klien bertanya tentang terapi
komplementer atau alternatif pada petugas kesehatan seperti dokter ataupun perawat.
Masyarakat mengajak dialog perawat untuk penggunaan terapi alternatif (Smith et al., 2004).
Hal ini terjadi karena klien ingin mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan pilihannya,
sehingga apabila keinginan terpenuhi akan berdampak ada kepuasan klien. Hal ini dapat
menjadi peluang bagi perawat untuk berperan memberi terapi komplementer.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian terapi?
2. Apa definisi terapi komplementer?
3. Apa saja jenis-jenis terapi komplementer?
4. Apa yang menjadi fokus terapi komplementer?
5. Apa peran perawat dalam terapi komplementer?
6. Apa saja teknik yang dilakukan dalam terapi komplementer?
7. Apa saja persyaratan untuk melakukan terapi komplementer?
8. Apa standar operasioanal dalam melakukan terapi komplementer?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami tentang terapi komplementer.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui pengertian terapi secara umum
Untuk mengetahui apa itu definisi terapi komplementer
Untuk mengetahui apa saja yang menjadi fokus terapi komplementer
Untuk mengetahui peran perawat dalam terapi komplementer
Untuk mengetahui apa saja teknik yang dilakuakan dalam terapi komplementer
Untuk mengetahui persyaratan untuk melakukan terapi komplementer
Untuk mengetahui standar operasioal dalam melakukan terapi komplementer
D. Manfaat Penulisan
Makalah ini ditujukan untuk :
1. Penulis
a. Penulis dapat terlatih menghubungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil
intinya dan mengembangkan ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
b. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan, seperti mencari bahan
bacaan.
c. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam menyajikan data dan fakta secara
jelas dan sistematis
2. Pembaca
Pembaca dapat menambah wawasan mengenai terapi komplementer.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Terapi
Terapi berasal dari bahasa Yunani yang artinya pengobatan, adalah remediasi
masalah kesehatan biasanya mengikuti diagnosis. Orang yang melakukan terapi disebut
sebagai terapis. Dalam bidang medis, kata terapi sinonim dengan kata pengobatan. Di antara
psikolog, kata ini mengacu pada psikoterapi. Terapi pencegahan atau terapi profilaksis
adalah pengobatan yang dimaksud kan untuk mencegah munculnya kondisi medis. Sebagai
contoh adalah banyaknya vaksin untuk mencegah infeksi penyakit.
Terapi merupakan kaedah untuk membantu seorang pelajar untuk bergerak balas
aktiviti atau kemahiran. Menurut kamus perubatan Mosby (2001) terapi didefinisikan
dengan rawatan pemulihan ke atas pesakitt yang pernah mengidapi sebarang penyakit atau
mengalami sesuatu kecederaan bertujuan mengembalikan kefungsian badan secara normal.
Definisi terapi dalam konteks pendidikan ialah kaedah untuk membantu seorang anak untuk
bergerak-balas terhadap suatu aktiviti atau kemahiran.
2. Terapi Hiperbarik
Suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang
memiliki tekanan udara 2-3 kali lebih besar daripada tekanan udara atmosfer normal (1
atmosfer) lalu diberi pernapasan oksigen murni (100%). Selama terapi pasien boleh
membaca, minum atau makan untuk menghindari trauma pada telinga akibat tingginya
tekanan udara.
A. Kesimpulan
Perkembangan terapi komplementer atau alternatif sudah menyebar luas, termasuk
didalamnya orang yang terlibat dalam memberi pengobatan karena banyaknya profesional
kesehatan dan terapis selain dokter umum yang terlibat dalam terapi komplementer. Hal ini
dapat meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian-penelitian yang
dapat memfasiltasi terapi komplementer agar menjadi lebih dapat dipertanggungjawabkan.
B. Saran
Perawat sebagai salah satu profesional kesehatan, dapat turut serta berpartisipasi
dalam terapi komplementer. Peran yang dijalankan sesuai dengan peran-peran yang ada.
Arah perkembangan kebutuhan masyarakat dan keilmuan mendukung untuk meningkatkan
peran perawat dalam terapi komplementer karena pada kenyataannya, beberapa terapi
keperawatan yang berkembang diawali dari alternatif atau tradisional terapi. Apabila isu ini
berkembang dan terlaksana terutama oleh perawat yang mempunyai pengetahuan dan
kemampuan tentang terapi komplementer, diharapkan akan dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan sehingga kepuasan klien dan perawat secara bersama-sama dapat meningkat (HH,
TH).
DAFTAR PUSTAKA
Andrews, M., Angone, K.M., Cray, J.V., Lewis, J.A., & Johnson, P.H. (1999). Nurse’s
handbook of alternative anf complementary therapies. Pennsylvania: Springhouse.
Fontaine, K.L. (2005). Complementary & alternative therapies for nursing practice. 2th ed. New
Jersey: Pearson Prentice Hall.
Stanhope, M. & Lancaster, J. (2004). Community & public health nursing. 6th ed. St. Louis:
Mosby Inc.