Anda di halaman 1dari 25

DISAIN RISET KUANTITATIF

KARAKTERISTIK PENDEKATAN

Pendekatan kuantitatif Pendekatan Kualitatif


•Mengumpulkan data angka •Mengumpulkan data lisan atau
• Penggunaan pengukuran data hasil observasi
•Menjelaskan dan •Memberikan arti/ meaning
memprediksi •Mengerti dan
•Menggunakan sampel yang menginterpretasi
representatif •Menggunakan sampel
•Dapat di gunakan untuk seperlunya
mengeneralisasi •Tidak bisa digeneralisasi
•Exclude konteks •Memberikan konteks
•Dikatakan Deduktif • Dikatakan InduktifBiasnaya
•Mengetes hipotesa mengeksplorasi
•Mengklaim harus objektif •Menghargai dan subjektif
MANFAAT DISAIN RISET

 Memberikan pedoman dalam


merencanakan dan mengimplementasikan
riset dengan cara yang paling mungkin
untuk mencapai tujuan yang diinginkan

 Kontrol yang diberikan suatu disain akan


meningkatkan probability bahwa hasil
studi merefleksikan realitas yang akurat
DISAIN RISET

Digunakan dalam 2 cara:


1. Strategi studi keseluruhan dari identifikasi
masalah sampai rencana final koleksi data
(Metodologi Riset)
2. Definisi struktur dengan jelas bagaimana
studi diimplementasikan
(Disain Riset)

Blue Print”  rencana riset secara rinci
bisa dibuat dengan melihat:
 Pernyataan masalah
 Kerangka kerja
 Pertanyaan riset
 Definisi variabel yang jelas
 Adanya treatment
 Jumlah dan waktu pengukuran
 Metode sampling
 Kerangka waktu koleksi data
 Rencana perbandingan
 Kontrol variabel luar
Pertanyaan yang bisa mengarahkan
pengembangan disain:
1. Apa tujuan studi? (menggambarkan, menguji hubungan,
menguji sebab-akibat)
2. Apakah treatment digunakan (dikontrol)?
3. Apakah ada pre tes sampel?
4. Apakah sampel random?
5. Apakah sampel satu atau dibagi dalam group? Berapa group?
Ukuran tiap group?
6. Apakah ada kontrol group? Group random?
7. Pengukuran sampel sekali atau diulang?
8. Cara mengumpulkan data (cross-sectional/ over time)
9. Strategi mengontrol variabel luar? Satu tempat atau multi?
KONSEP PENTING DISAIN RISET

 Causality (ada hubungan sebab akibat)


 Multicausality (ada sejumlah variabel yang saling
berhubungan sebab- akibat)
 Probability (complexity of nursing fields/
relative rather than absolute, causality)
 Manipulation
 Control
ELEMEN DISAIN YANG BAIK

 Kontrol lingkungan
 Kontrol ekuivalen subjek dan group
 Kontrol treatment
 Kontrol pengukuran
 Kontrol variabel luar
PEMILIHAN DISAIN RISET

Tujuan:
Untuk mencapai kontrol yang ketat
dan meningkatkan validitas studi
dalam menguji masalah riset
JENIS-JENIS DISAIN RISET

 Disain Deskriptif
 Disain Korelasi
 Disain Quasi-Eksperimental
 Disain Studi Eksperimental
DISAIN DESKRIPTIF

Tujuan:
Untuk memberikan gambaran situasi yang ada/
terjadi
“ Banyak aspek keperawatan yang perlu
digambarkan lebih jelas terkait fenomena
yang ada sebelum faktor hubungan sebab
akibat diuji”.
“ Bisa digunakan untuk mengembangkan teori,
identifikasi masalah praktik, justifikasi praktik,
membuat keputusan dll
Proteksi/ Strategi menghindari bias
untuk disain Deskriptif:
1. Menghubungkan antara konsep dan
definisi operasional variabel
2. Pemilihan sampel dan jumlah
3. Penggunaan instrumen yang valid
(absah/ benar) dan reliabel (dapat
diandalkan/ dipercaya)
4. Prosedur koleksi data yang benar
Jenis Disain Deskriptif

 Studi Deskriptif Typical


Tuj: menguji karakteristik sampel tunggal
(contoh: pengalaman sensasi2 selama
pencabutan selang klien post operasi akut)
 Deskriptif Perbandingan
Tuj: menguji dan menggambarkan
perbedaan di dalam variabel pd 2
kelompok atau lebih yg terjadi secara
alamiah dalam seting (Contoh: kelelahan
orang tua saat bayi pulang dengan monitor)
 Disain Dimensi Waktu

* Berkembang dalam disiplin Epidemiologi Mempelajari


kejadian dan distribusi penyakit dalam populasi
(Cohorts)
* Tujuan: menguji tahapan dan pola perubahan,
pertumbuhan, atau trend mendatang
* Dimensi waktu adalah poin penting
* Hasil disain untuk mengembangkan hipotesa dan
sering untuk disain experimen
* Cohort untuk menentukan faktor risiko atau penyebab
sakit (dugaan causality); contoh merokok dan kanker
Terbagi dua:
1. Retrospective (penyebab dan akibat
sudah terjadi)
2. Prospective (penyebab mungkin
sudah terjadi tapi akibat belum) 
lebih “powerful” krn faktor risiko
terjadi sebelum sakit  positif untuk
penyakit
Yang termasuk disain dimensi waktu
termasuk: disain longitudinal, cross-
sectional, dll
 Disain Studi Kasus

 Eksplorasi intensif terhadap unit tunggal


seperti orang, keluarga, grup, komunitas atau
institusi atau subyek yang jumlahnya sedikit yg
diuji secara intensif
 Disain yg bagus bisa sebagai sumber
gambaran informasi yang baik dan digunakan
sebagai evidence yang baru (mengkritisi teori
lama)
 Biasa digunakan pada riset kualitatif
 Disain ini juga berguna dalam
mendemonstrasikan efektifitas tehnik terapi
khusus
 Potensi untuk memberikan gambaran penemuan
penting yg dapat mengeneralisasi hipotesa baru
untuk diuji  menguji faktor2 yang
teridentifikasi melalui studi kasus
 Generalisasi penemuan untuk teori sangat tepat
dan penting
Contoh: studi kasus satu tahun pengalaman
hidup wanita dengan PMS
DISAIN KORELASI

Tujuan: Menguji adanya hubungan


diantara variabel (pengujian bisa terjadi
pada beberapa level)
 Peneliti bisa menggambarkan
hubungan, menduga hubungan antara
variabel, atau mengetes hubungan
yang dimaksud dalil teori
 Perlu sampel besar representatif
 Disain Korelasi Deskriptif
 Tujuan: Menguji adanya hubungan yang ada
dalam situasi nyata (yg sudah terjadi atau baru
terjadi)
 Memfasilitasi u/ identifikasi beberapa hubungan
timbal balik dalam situasi jangka waktu yg
pendek
 Digunakan untuk mengembangkan hipotesa
studi selanjutnya
 Tidak ada kontrol dan manipulasi situasi
 Contoh: mengkaji hub antara sikap,
kepercayaan, pengetahuan, dan nilai terhadap
seksualitas remaja dan STD
 Disain testing Model
 Tuj: Untuk mengetes keakuratan suatu
model penyebab yang dihipotesa (perlu
semua variabel yg relevan dengan model
yg akan diukur)
 Memerlukan sampel yang heterogen dan
besar
 Analisa menentukan apakah ya atau tidak
data yang ada konsisten dengan model
DISAIN QUASI EXPERIMENTAL
 Tujuan: Menguji hubungan sebab akibat
 Kekuatan untuk mencapai tujuan tergantung
dari luasnya efek/akibat nyata dari treatment
experimen (variabel independen) yg dapat
dideteksi dengan pengukuran variabel
dependen
 Untuk mendapatkan pengertian efek yg benar
perlu mengontrol validitas melalui pemilihan
subyek, kontrol lingkungan, manipulasi
treatment, dan pengukuran variabel dependen
secara reliabel dan valid
 Disain quasi eksperimen dikembangkan untuk
memberikan alternatif menguji hubungan sebab
akibat dalam situasi yang tidak kondusif untuk
mengontrol eksperimen
 Memfasilitasi pencarian pengetahuan dan
menguji hubungan sebab akibat dalam situasi
dimana kontrol yang lengkap tidak mungkin
 Dikembangkan untuk mengontrol beberapa
ancaman validitas dalam situasi sekurang2nya
satu dari 3 komponen disain eksperimen
murni(sampel random, kontrol group, manipulasi
treatment) kurang
DISAIN STUDI EXPERIMEN
 Di set untuk memberikan sebanyak mungkin
sejumlah kontrol untuk menguji hubungan
sebab akibat lebih dekat
 Untuk menguji penyebab harus mengeluarkan
semua faktor yang mempengaruhi variabel
dependen dibanding penyebab (variabel
independen) yang diriset
 Didisain untuk mencegah beberapa elemen lain
yang mengganggu didalam mengobservasi
sebab akibat yang khusus yang hendak diuji
peneliti
 Tiga elemen penting dalam studi
experimen:
1. Randomization
2. Kontrol terhadap manipulasi variabel
independen
3. Peneliti mengontrol situasi experimen
termasuk group kontrol dan pembanding.
 Disain experimen memerlukan usaha
yang kuat untuk mengontrol perbedaan
variabel (variance)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai